Anda di halaman 1dari 15

PEMASARAN

AGRIBISNIS

KELOMPOK II
DEFENISI PEMASARAN AGRIBISNIS
Pemasaran Agribisnis secara sederhana diartikan sebagai proses penyaluran barang dari produsen sampai ke
konsumen.Ada beberapa pengertian yang terkait dengan pemahaman system pemasaran produk agrtibisnis antara lain:
a. Pasar, pemasar, dan pemasar agribisnis
b. Produk pertanian dan Produk Agribisnis
c. Pemasaran pertanian dan Pemasaran Agribisnis
SISTEM PEMASARAN AGRIBISNIS
Sistem pemasaran agribisnis merupakan suatu system yang kompleks karena melibatkan sebagian besar penduduk
Indonesia, banyaknya perusahan yang terlibat dalam bidang pertanian dan agroindustri mulai dari penyediaan saprodi,
produksi, pengolahan sampai jasa pemasaran, asuransi, transportasi, konsultan penelitian, keuangan, dan seterusnya.
Ada beberapa system produksi dan karakteristik pasar pertanian yang khas antara lain,yaitu :
a. Sifat produk pertanian
b. Sifat produksi pertanian
c. Karakteristik pasar agribisnis
KOMPONEN SISTEM PEMASARAN
Secara umum system pemasaran dapat di bedakan menjadi tiga ( 3 ) yaitu :
A. Sistem pemasaran nasional
Terdiri atas komponen antara lain: pemerintah, perusahaan, konsumen, pasar – pasar sumber daya, pasar – pasar produk
dan didalamnya terdapat arus pertukaran barang dan jasa, pengeluaran dan pendapatan berupa uang untuk pembayaran
pajak, harga produk yang didukung oleh arus informasi, komunikasi dan transportasi untuk mendukung proses
pertukaran.
B. Sistem pemasaran nasional
Terdiri atas komponen antara lain: penyedia bahan baku (supplier), pesaing, konsumen, perusahaan pendukung seperti
asuransi, transportasi, perusahaan komponen pendukung dsbnya, didalamnya terdapat arus pertukaran produk dan uang.
C. Sistem pemasaran perusahaan
pemasaran perusahaan juga terdiri atas komponen antaralain supplier atau leveransir, pedagang perantara, penyedia jasa
atau fasilitator, dan perusahaan pemasaran lain seperti perusahaan iklan, konsultan, dan sebagainya, disebut sebagai
lingkungan ekstern perusahaan.
ARTI DAN PERANAN FUNGSI PEMASARAN
Fungsi pemasaran dilaksanakan oleh lembaga pemasaran dan membentuk rantai pemasaran yang mempengaruhi
pencapaian efektivitas dan efisiensi perusahaan. Fungsi pemasaran diartikan sebagai rangkaian kegiatan fungsional yang
dilakukan oleh lembaga pemasaran baik proses fisik maupun jasa yang bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan kegunaan dalam bentuk, waktu, tempat dan
kepemilikan suatu produk. Semakin banyak lembaga pemasaran yang terlibat dalam menjalankan kegiatan dapat
memperpanjang rantai pemasaran dan meningkatkan kompleksitas sistem pemasaran serta akan menurunkan efisiensi
pemasaran jika masing-masing lembaga yang terlibat tidak pada posisi yang tepat untuk menjalankan satu atau dua fungsi
pemasaran dengan benar.
Lembaga Pemasaran Produk Agribisnis.
Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan
komoditi kepada knosumen sesuai waktu, tempat dan bentuk yang diinginkan. Lembaga pemasaran disebut juga
lembaga penyalur tugasnya menjalankan fungsi – fungsi pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen semaksimum
mungkin, didalam menjalankan tugasnya mendapatkan balas jasa dari konsumen berupa margin pemasaran.
Menurut penguasaannya terhadap komoditi yang diperjual-belikan dapat dibedakan atas tiga (3) yaitu :
● lembaga yang tidak memiliki tapi menguasai benda atau komoditi seperti agen perantara, makelar (broker, selling
broker dan buying broker),
● lembaga yang memiliki dan menguasai benda atau komoditi yang diperjual-belikan seperti pedagang pengumpul,
tengkulak, eksportir dan importer, dan
● lembaga yang tidak memiliki dan tidak menguasai komoditi yang diperjual-belikan seperti perusahaan penyedia
fasilitas transportasi, asuransi dan perusahaan penentu kualitas produk agribisnis (serveyor).
Klasifikasi Lembaga Penyalur Produk Agribisnis.
Lembaga pemasaran atau penyalur yang terlibat dalam proses penyaluran produk dari produsen sampai ke konsumen
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
A. Golongan Pedagang perantara (Middlemen)
Yang terdiri atas:
1. pedagang pengumpul (tengkulak), yaitu lembaga yang secara langsung berhubungan dengan petani atau produsen
melakukan transaksi baik secara tunai, ijon, maupun kontrak pembelian.
2. pedagang besar (wholesaler), yaitu lembaga yang melakukan proses konsentrasi (pengumpulan) produk dari para
pedagang pengumpul dan mendistribusikan ke agen penjualan dan pengecer.
3. Agen penjualan, biasanya membeli produk yang dimiliki pedagang dalam jumlah banyak dengan harga relative
murah dan disebarkan ke pengecer.
4. Pengecer, merupakan lembaga pemasaran yang berhadapan langsung dengan konsumen dan sebagai ujung tombak
dari suatu proses produksi yang komersial.
5. Eksportir dan importer, lembaga yang melakukan trasaksi jual-beli untuk lingkup internasional.
B. Golongan fasilitator (facilitators)
Terdiri dari unit-unit usaha yang membantu melakukan
distribusi produk namun bukan merupakan pemilik produk
dan seringkali tidak terlibat dalam aktivitas pembelian atau
penjualan. Unit usaha yang termasuk fasilitator antara lain:
transportasi, pergudangan, perbankan, asuransi, periklanan,
perwakilan, broker, komisaris, konsultan pemasaran, dll.
Lembaga pemasaran atau distributor ini dalam
menyampaikan produk saling berhubungan dan saling
mendukung antar pedagang perantara. kelompok dan
kelompok fasilitator, membentuk berbagai jaringan atau
alur pemasaran atau membentuk pola pemasaran khusus,
misalnya petani produsen berhubungan langsung dengan
konsumen atau petani atau produsen berhubungan melalui
pedagang.
SALURAN PEMASARAN PRODUK AGRIBISNIS
Pada umumnya pasar produk agribisnis dapat dibagi sebagai berikut:
1. Pasar penampung sementara ( Transit market )
2. Pasar pengembangan pasar local ( Growers local market )
3. Pasar pusat distribusi atau pasar induk ( Wholeseller market )
4. Pasar eceran ( Retailer market )
5. Pasar Dunia atau pasar ekspor-impor ( International market )
MEKANISME PASAR AGRIBISNIS
Pasar merupakan salah satu bagian penentu dan memegang peranan penting dalam mekanisme pasar, sebab dalam
suatu pasar terjadi pertemuan antara permintaan dan penawaran atau pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan
transaksi jual-beli dan terjadi pembentukan srtuktur pasar dan elastisitas harga.
Ada empat karakteristik pasar yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan struktur pasar, yaitu :
1. Jumlah dan besar kecilnya penjual dan pembeli karena kedua pelaku pasar tersebut menentukan tinggi-rendahnya
harga dan kualitas kompetisi,
2. Keadaan produk yang diperjual belikan; apakah homogen, berbeda corak ataukah unik dan tidak ada produk
subsitusi?,
3. Sistem keluar-masuknya produk dipasar karena tidak semua produk agribisnis dapat diperjual belikan dengan
bebas, juga bersifat social, ada campur tangan pemerintah dalam pemasaran produk agribisnis,
4. Beberapa sifat produk agribisnis seperti bulky, perishable, lokasi terpencar, musiman menyebabkan produk tidak
selalu tersedia dalam jumlah yang cukup dan kontinyu. Secara umum karakteristik jumlah penjual dan keadaan
komoditi yang diperjual belikan merupakan karakteristik utama dalam menentukan struktur pasar.
PEMBENTUKAN HARGA DAN ELASTISITAS HARGA DALAM PEMASARAN AGRIBISNIS

Dalam kegiatan pemasaran produk agribisnis terdapat tiga subjek yang menentukan (determinants) pembentukan harga
suatu produk di pasaran yaitu:
1. Produsen dengan dasar biaya produksi yang telah dikeluarkan sehingga produk berwujud dan siap dipasarkan.
2. Konsumen denga daya beli dan dasar – dasar kebutuhan serta keinginannya.
3. Pemerintah dengan peraturan atau ketentuan harga sebagai pengendali tata harga pasaran (price mechanism).
Pembentukan harga produk agribisnis di pasaran terjadi selain tiga subjek di atas juga ditentukan oleh kekuatan
permintaan atau daya pembentukan harga (DPH). Terdapat tiga daya pembentukan harga yaitu :
4. DPH konsumen rumah tangga terbentuk ketika daya beli konsumen terhadap sejenis produk pangan (agribisnis)
berada pada titik optimal , daya beli optimal sangat tergantung pada kemampuan “rebut tawar“ oleh konsumen dan
titik dimana penjual tidak mau melepaskan produknya,
5. DPH konsumen industri, pembentukan harga terwujud dalam perundingan atau negosiasi yang memperhatikan
patokan harga pemerintah, transportasi, kuantitas dan kualitas, dll dan diatur dalam kontrak perjanjian,
6. DPH Produsen sangat tergantung pada kemampuan petani atau produsen menganalisis permintaan, pesaing, dan
mengatur persediaan melalui pola tanam pergiliran ( crop-rotation ) atau penanaman lebih dari satu jenis tanaman
(multiple-cropping ) .
Elastisitas harga juga saling mempengaruhi dengan elastisitas permintaan sehingga menimbulkan apa yang disebut
dengan permintaan elastis dan permintaan in-elastis. Jika elastisitas harga permintaan dinyatakan secara numerik, maka
bentuk elastisitasnya ada 3 (tiga), yaitu: e = 1 jika proporsional perubahan jumlah dan harga sama, e > 1 jika
proporsional perubahan kuantitas lebih besar dari perubahan harga, dan e < 1 jika perubahan proporsional kuantitas
suatu barang lebih kecil dari perubahan harga. Kekuatan permintaan dan penawaran dapat menyebabkan perubahan
harga dan fluktuasi harga (naik dan turun).
BIAYA PEMASARAN, MARGIN PEMASARAN, EFISIENSI PEMASARAN, MANAJEMEN
DAN STRATEGI PEMASARAN AGRIBISNIS

1. Biaya Pemasaran Dan Margin Pemasaran


Biaya pemasaran sering kali diukur dengan margin pemasaran. Margin pemasaran adalah bagian dari pembayaran
konsumen yang diperlukan untuk menutup biaya yang dikeluarkan dalam proses pemasara. Atau semua komponen
biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan fungsi – fungsi pemasaran selama proses pemasaran suatu produk
berlangsung.
2. Efisiensi Pemasaran
Ada dua (2) kriteria untuk mengetahui suatu pemasaran dikatakan efisien yaitu: 1) bila mampu menyampaikan
produk sampai ke konsumen dengan biaya murah dan 2) bila mampu mengadakan pembagian keuntungan yang adil
kepada semua pihak yang terlibat dari keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen akhir. Atau dalam Agribisnis
Efisiensi Pemasaran, dapat diukur dari:
 Tingginya % harga yang diterima petani terhadap yang dibayar konsumen
 Rendahnya margin pedagang antara
 Rendahnya % susut atau rusak
Selanjutnya Rumus untuk menghitung Efisiensi pemasaran sebagai berikut:

Ep = Biaya pemasaran x 100% Nilai produk yang dipasarkan

3. Strategi Pemasaran Agribisnis.


a. Menciptakan daya tarik unik pada produk / layanan untuk
b. Mengidentifikasi pasar yang paling menjanjikan dan menyasar mereka secara efektif
c. Menambahkan variasi produk sesuai kebutuhan konsumen dan peningkatan daya saing
d. Meningkatkan volume, mutu dan efisiensi produksi untuk meningkatkan profitabilitas bisnis
THAN
K YOU

Anda mungkin juga menyukai