Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK LV

APA KELEBIHAN DAN KELEMAHAN DARI DALAM RISET


TATANIAGA DENGAN PENDEKATAN MARGIN DAN PENDEKATAN
SCP. BAGAIMANA KAITANYA DENGAN ASIMETRI INFORMASI
HARGA DIPASAR

OLEH
1. Rovianus Amaral (2005030106)
2. Agustina Mutiara Butar-Butar (2005030014)
3. Carlos Pedro Paulus Fanggidae (2005030009)
4. Aleksius Nota (2005030129)
5. Yonathan Dapa Ole (2005030211)
6. Agnes Chrisanta J Guteres (2005030023)

PROGRAM STUDI PERIKANAN KELAUTAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2022
A. Analisis margin tataniaga dilakukan untuk mengetahui efisiensi tataniaga suatu
produk dari suatu sistem tataniaga. Marjin tataniaga adalah perbedaan harga yang terjadi
di setiap lembaga pemasaran. Besar marjin tataniaga ditentukan oleh besarnya biaya dan
keuntungan tataniaga yang terjadi di setiap lembaga tataniaga yang terlibat. Marjin
pemasaran dihitung berdasarkan pengurangan harga penjualan dengan harga pembelian
pada setiap lembaga pemasaran atau perbedaan harga yang diterima oleh petani dengan
harga yang dibayarkan konsumen akhir. Analisis marjin tataniaga terdiri dari komponen-
komponen pemasaran antara lain biaya dan keuntungan pemasarn. Biaya pemasaran
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran dalam memasarkan
komoditas
Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh masing- masing lembaga pemasaran meliputi
biaya tenaga kerja, biaya transportasi, biaya pengemasan, retribusi, penyusutan dan
bongkar muat. Barang

Keuntungan terkecil terdapat 2 (dua) saluran pemasaran yaitu

1)  Farmer’s Share
Bagian yang diterima petani (farmer’s share) merupakan perbandingan harga yang
diterima petani dengan harga yang dibayar konsumen. Bagian yang diterima petani
dinyatakan dalam persentase. Farmer’s share sering digunakan sebagai indikator dalam
mengukur kinerja suatu sistem tataniaga, tetapi farmer’s share yang tinggi tidak mutlak
menunjukkan bahwa pemasaran berjalan dengan efisien. Hal ini berkaitan dengan besar
kecilnya manfaat yang ditambahkan pada produk (added value) yang dilakukan
lembaga perantara untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

2) Rasio Keuntungan dan Biaya


Tingkat keuntungan pada setiap lembaga pemasaran tersebar tidak merata, penyebaran
keuntungan pada setiap lembaga tataniaga dapat diukur melalui analisis rasio keuntungan
dan biaya. Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh lembaga- lembaga
pemasaran yang terlibat dalam pemasaran Sedangkan keuntungan pemasaran yang
terjadi disetiap lembaga merupakan selisih marjin pemasaran dengan biaya yang
dikeluarkan selama proses pemasaran .

Beberapa komponen yang di kategorikan sebagai nilai margin tataniaga


a. Komponen margin tataniaga yang diperhitungkan berdasarkan tingkat
pengembaliannya terhadap berbagai faktor produksi yang digunakan dalam
tataniaga suatu produk, seperti melakukan processing dan jasa tataniaga yang
dibayarkan dari tingkat petani sampai ke tingkat konsumen.
b. Komponen lain dari margin tataniaga adalah mengkategorikan
pengembalian/penerimaan yang diambil menurut berbagai macam agen atau
institusi yang terlibat dalam tataniaga berbagai macam produk serta jumlah uang
yang masuk ke pedagang eceran atas pelayanan mereka, pedagang grosir untuk
segala kegiatan yang dilakukannya, prosesor untuk kegiatan produksinya dan lain
sebagainya.
Berdasarkan analisis margin tataniaga, maka akan dapat diketahui :
 Bagaimana share keuntungan dari masing-masing lembaga perantara yang terlibat
dalam proses tataniaga, apakah terdistribusi secara merata atau tidak.
 Bagaimana share keuntungan dengan biaya tataniaganya, apakah cukup logis atau
tidak dari berbagai lembaga perantara yang terlibat dalam proses tataniaga.
B. KELEMAHAN DALAM RISET TATANIAGA DENGAN PENDEKATAN
MARGIN

Fakror faktor yang mempengaruhi margin tataniaga

Margin pemasaran suatu komoditas dipengaruhi berbagai aspek, yaitu diantaranya jenis produk,
jumlah pelaku pasar, mekanisme perdagangan, infrastruktur, kebijakan pemerintah, dan waktu
Amang et. al, 1996:325. Berbagai hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
margin pemasaran komoditas pertanian secara umum meliputi volume penjualan komoditas,
harga ditingkat produsen, jumlah lembaga pemasaran yang terlibat, dan jumlah saluran
pemasaran yang dilalui.

Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi margin pemasaran

 Masalah Transportasi Semakin lancar lalulintas jalan raya dan alat angkut akan
menyebabkan semakin kecil masalah yang dihadapi oleh produsen.
 Masala penggangkutan
 Masalah penyimpanan
 Biaya pengangkutan

Pengertian Riset Pemasaran ( Marketing Research ) adalah satu kegiatan penelitian di


bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah,
tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, dan interprestasi hasil penelitian.
Mendifinisikan Masalah Dan Sasaran Riset Proses perumusan masalah ini sangat penting
untuk dilakukan agar kita mengerti betul dengan tujuan yang akan dicapai setelah riset
selesai. Pada dasarnya riset disusun untuk menghasilkan informasi yang akurat dan jelas
sebagai kesimpulan atas permasalahan yang sedang kita hadapi dalam
bisnis. Mengembangkan Rencana Riset Rencana riset dibutuhkan untuk menentukan
prosedur secara rinci. Untuk merancang rencana riset, kita harus mengambil keputusan tentang
sumber data, pendekatan riset, instrumen riset, rencana pengambilan sampel, dan metode kontak.
Tujuan Riset Pemasaran
Tujuan dari Riset Pemasaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat
menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada.

C. KELEBIHAN DALAM RISET TATANIAGA DENGAN PENDEKATAN SPC


Pendekatan Perilaku, Struktur dan Kinerja Pasar
Pendekatan S-C-P adalah pendekatan organisasi pasar yang mencakup atau
mengkombinasikan semua aspek dari sistem tataniaga yaitu S (market structure), C
(market conduct) dan P (market performance). n Struktur pasar dapat diartikan sebagai
karakteristik dari produk maupun institusi yang terlibat pada pasar tersebut yang
merupakan resultan atau saling mempengaruhi dari market conduct (perilaku pasar) dan
market performance (keragaan pasar). Struktur pasar dapat diartikan sebagai tipe atau
jenis-jenis pasar.
Market Structure, Karakteristik Struktur Pasar Di definisikan sebagai sifat-sifat
organisasi pasar yang mempengaruhi perilaku dan keragaan pasar antara lain ada empat
faktor penentu yaitu : 1. Jumlah atau Ukuran Perusahaan 2. Kondisi atau keadaan Produk
: produk homogen atau diferensiasi 3. Mudah atau Sukar untuk Keluar - Masuk Pasar
atau Industri 4. Tingkat pengetahuan (informasi) yang dimiliki oleh partisipan dalam
tataniaga misalnya Biaya, Harga dan kondisi pasar diantara partisipan. Struktur pasar
dalam garis-besarnya ada dua kelompok yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar tidak
bersaing sempurna (monopoli)

Market Conduct merupakan perilaku partisipan (pembeli dan penjual), strategi atau
reaksi yang dilakukan partisipan pasar secara individu atau kelompok, dalam hubungan
kompetitif atau negosiasi terhadap partisipan lainnya untuk mencapai tujuan pemasaran
tertentu. Misal praktek-praktek bisnis yang dilakukan perusahaan dalam : kebijakan
penentuan harga, promosi penjualan dan berbagai strategi penjualan lainnya yang
dilakukan untuk mencapai hasil pasar yang spesifik. Hubungan antara pembeli dan
penjual hub. Persaingan. Setelah ada kesepakatan transaksi dan hub. negosiasi Hubungan
competitive dan negotiative relationship secara aggregative diantara penjual dan pembeli
di cerminkan oleh Market Conduct.

Market Performance merupakan keragaan pasar yang merupakan hasil atau pengaruh
dari market structure dan market conduct yang dalam realita dapat terlihat dari produk
atau output, harga dan biaya pada pasar-pasar tertentu. Misal efisiensi harga atau biaya
produksi, biaya promosi penjualan (termasuk nilai informasi), volume penjualan dan
efisiensi pertukaran.
D. KEKURANGAN DALAM RISET TATANIAGA DENGAN PENDEKATAN SPC

Pendekatan tersebut didasarkan atas tiga hal yang saling berkaitan sebagaimana diilustrasikan
pada uraian berikut ini:

. Tingkat konsentrasi penjual dan pembeli

2. Tingkat deferensiasai produk

3. Hambatan masuk: a. tingkat informasi pasar b. tingkat integrasi-diversifikasi

Market conduct

1. aliran produk

2. kelembagaan

3. fungsi pertukaran:

o fungsi fisik
o standarisasi

Market performance

1. efisiensi penetapan harga

2. biaya pemasaran

3. margin pemasaran

E. KAITANNYA DENGAN ASIMETRI INFORMASI DIPASAR

Perilaku pasar terdiri dari kebijakan-kebijakan yang diadopsi oleh pelaku pasar dan juga
pesaingnya, terutama dalam hal harga dan karakteristik produk. Perilaku pasar dapat
dikelompokkan menjadi perilaku dalam strategi harga, perilaku dalam strategi produk dan
perilaku dalam strategi promosi. Perilaku antara lain dilihat dari tingkat persaingan ataupun
kolusi antar produsen. Sedangkan kinerja industri biasanya dipusatkan pada tiga aspek pokok
yaitu efisiensi, kemajuan teknologi dan kesinambungan dalam distribusi. Kinerja suatu industri
diukur antara lain dari derajat inovasi, efisiensi dan profitabilitas.

Asimetri informasi adalah teori dari ekonomi informasi yang merupakan salah satu penyebab
kegagalan pasar (market failures) yang disebabkan tidak lengkapnya informasi antara kedua
belah pihak. Dalam praktek pemasaran, asimetri informasi seringkali terjadi karena salah satu
pihak tidak mengetahui harga, kualitas atau tipe dari pembeli dan penjual, sehingga kesepakatan
harga yang terjadi tidak efisien. Kaitannya dengan asimetri informasi dipasar adalah perbedaan
harga suatu barang yang diterima produsen dengan harga yang dibayar konsumen, karena adanya
perbedaan atau ketidaklengkapnya informasi pasar sehingga terjadi perbedaan infirmasi yang
diterima.
DAFTAR ISI
Akmal. (2006). Pemeriksaan Intern (Internal Audit). Jakarta: PT. Indeks, Kelompok Gramedia.
Apriyanti, I., & Manik, J. R. (2018). Strategi Pemasaran Kelapa Sawit Melalui Pendekatan Analisis
Structure Conduct And Performance (SCP) di Kabupaten Simalungun. " JASc" JOURNAL
AGRIBUSINESS SCIENCES, 2(1), 9- 17
Arsyad, Lincolin dan Stephanus Eri Kusuma. 2014. Ekonomika Industri Pendekatan Struktur,
Perilaku dan Kinerja. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Arini, D. R., & Sugiyanto, F. X. (2013). Analisis Kinerja Industri Kecil Menengah (IKM) Batik di Kota
Pekalongan (Pendekatan Structure– Conduct–Performance) (Doctoral dissertation, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis).

Anda mungkin juga menyukai