Anda di halaman 1dari 33

MODUL

9
POTENSI PERBAIKAN
TATANIAGA PETERNAKAN

9. 1 PENDAHULUAN
Masalah-masalah yang timbul dalam tataniaga peternakan
memerlukan pemecahan dan perbaikan untuk mencapai sistem tataniaga
yang efisien. Potensi untuk memperbaiki tataniaga banyak sekali, baik
yang dapat dilaksanakan oleh unsur-unsur tataniaga maupun unsur
pemerintah, yaitu (1) Memperbesar pengeluaran konsumen, terdiri atas :
a) Mempertinggi permintaan konsumen, b) Orderly marketing and
controlled distribution. (2) Memperkecil margin tataniaga, terdiri atas a)
Mengurangi keuntungan lembaga tataniaga, b) Memperkecil biaya
tataniaga. 3) Konsep mengenai e-marketing, mulai dari definisi konsep
dan cakupan e-marketing, bauran pemasaran pada elektronik marketing
(e-marketing mix), alat-alat e-marketing, dan bentuk-bentuk e-marketing
yaitu internet marketing dan mobile marketing.

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 256


9.2 PENYAJIAN
9.2.1 Memperbesar pengeluaran konsumen
9.2.1.1 Mempertinggi Permintaan Konsumen
Usaha untuk meningkatkan pemintaan konsumen ini terbatas, karena
sebagian besar hasil pertanian adalah bahan pangan, besarnya konsumsi
per kapita sudah tertentu, dan pendapatan konsumen terbatas pula. Jalan
yang ditempuh untuk itu ialah : (1) Menghasilkan produk baru sebagai
hasil dari pengolahan barang yang berasal dari limbah (by product).
Misalnya dari padi, dihasilkan beras, dedaknya dibuat vitamin dan
jeraminya dibuat goni. Kulit pisang juga bisa dibuat vitamin; obat-obatan
dari tanaman misalnya kumis kucing dan lain-lain, (2) Mengembangkan
penggunaan baru atau diversifikasi dari hasil yang sudah ada. Misalnya
dari singkong dihasilkan macam-macam makanan, tapioka, pellet, sirop,
glukosa, ethil alkohol untuk bahan bakar dan lain-lain. Dari jagung
dihasilkan bahan pangan baru, misalnya minyak goreng, margarine dan
lain-lain dan (3) Memperluas permintaan terhadap barang yang sudah
ada, dengan jalan memperbaiki kualitas, cara perdagangan, menghasilkan
barang substitusi dan pendidikan konsumen.

9.2.1.2 Orderly Marketing and Controlled Distribution


Yang dimaksud dengan orderly marketing adalah politik dan
kebijaksanaan tataniaga untuk mencapai tingkat yang maksimal dari
permintaan potensial yang ada, dengan jalan mempengaruhi penyaluran
barang ke pasar menurut waktu, tempat, pemakaian dari golongan
konsumen. Faktor-faktor yang harus diperhatikan : (1) Permintaan atau

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 257


keinginan konsumen untuk membeli barang, (2) Kekuatan membayar
konsumen, (3) Permintaan konsumen dalam jangka panjang yang terdiri
atas permintaan-permintaan dalam jangka waktu pendek.
Dalam pasar persaingan sempurna, orderly marketing dapat ditempuh
dengan jalan : usaha mencapai permintaan yang sudah ada dan maksimal
dengan mencari pasar yang baik serta memperbaiki informasi pasar,
melaksanakan perlakuan barang dengan baik, dan mengatur barang
dengan harga yang berlainan di pasar-pasar yang sifatnya berbeda.
Sedangkan dalam pasar persaingan tidak sempurna, digunakan controlled
distribution yaitu dengan jalan: (1) menyalurkan barang sepanjang
waktu, (2) mengatur jumlah barang yang dijual di berbagai pasar, (3)
mengatur penyaluran barang menurut berbagai macam penggunaannya,
(4) diferensiasi produk dan harganya, (5) membatasi jumlah barang yang
diperdagangkan.
Dalam mengatur jumlah barang yang dijual di berbagai pasar
ditempuh dengan cara discriminative marketing atas dasar perbedaan
elastisitas permintaan terhadap barang itu, dengan cara membedakan :
(1) harga barang yang dijual atau menurunkan harga barang bila
pembelian dilakukan tunai, (2) harga barang dengan pelayanan yang
berlainan, (3) harga barang menurut sifat fisik barang yang berlainan, (4)
harga barang menurut jumlah pembelian, (5) harga barang menurut merk
yang berlainan meskipun kualitas barang itu sama, (6) harga barang
menurut daerah pasar yang berlainan dan (7) harga barang menurut
pemakaian barang yang berlainan.

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 258


9.2.1.3 Mengurangi Keuntungan Lembaga Tataniaga
Cara ini dilakukan dengan hati-hati dan tidak langsung, yaitu
menciptakan keadaan di mana lembaga tataniaga tidak terangsang untuk
mengambil keuntungan yang berlebihan dari harga per satuan barang,
yaitu sebagai berikut : (1) Mngurangi keperluan untuk keuntungan
dengan mengurangi resiko tataniaga, yang ditempuh dengan jalan : a)
stabilisasi harga dengan menjamin suplai dan kelancaran arus barang di
pasar; b) pengumpulan dan penyebaran informasi pasar agar lembaga
tataniaga dapat melakukan penemuan dan peramalan harga sehingga
dapat mengurangi resiko perubahan harga; c) Perbaikan dan pemakaian
sistim grading atau sortasi barang yang berlaku di pasar luas; dan d)
penggunaan teknologi baru dalam pengangkutan, penyimpanan dan
pengolahan hasil, pengemasan/pengepakan dan lain-lain sehingga dapat
mengurangi resiko teknis dalam pasar. Cara mengurangi resiko teknis
dan ekonomis di atas harus memberikan keuntungan yang lebih besar
dari bunga modal yang digunakan untuk melaksanakan proses tataniaga,
yaitu disebut dengan sounder financing. Usaha ini ditempuh dengan jalan
menggunakan modal pada tingkat efisiensi yang setinggi mungkin dan
mencegah duplikasi pengeluaran biaya yang tidak perlu, (2) Mengurangi
kesempatan untuk keuntungan yang berlebihan dengan jalan : mencegah
keadaan pasar persaingan tidak sempurna atau monopoli, oligopsoni dan
lain-lain Dan menghilangkan hambatan perdagangan (trade barrier) yang
berasal dari kebijaksanaan atau peraturan pemerintah, (3) Melaksanakan
tindakan atau peraturan oleh pemerintah yang diarahkan untuk
kelancaran arus barang dan jasa, (4) Memperbaiki mekanisme pasar
dengan mencegah usaha-usaha spekulatif atau permainan harga yang

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 259


tidak sempurna, yang berasal dari struktur pasar monopoli atau
monopsoni, sehingga keuntungan berlebihan dapat dikurangi.

9.2.2 Memperkecil Biaya Tataniaga


Untuk mengurangi biaya tataniaga hasil pertanian dapat ditempuh
dengan cara-cara sebagai berikut : (1) Memperbaiki efisiensi operasional
dengan penggunaan teknologi baru dalam perlakuan fisik barang pada
setiap fase tataniaga. Misalnya transportasi, penyimpanan dan
pengolahan, (2) Memperbaiki efisiensi ekonomis dilihat dari segi lokasi
usaha, besar usaha, pembiayaan dan pelaksanaan manajemen usaha
sehari-hari. Lokasi usaha yang harus dipilih adalah yang sesuai dengan
fisik barang, apakah berlokasi dekat produsen atau di pusat konsumen
dan harus memperhatikan kemungkinan memperoleh tenaga kerja yang
lebih murah. Umumnya makin besar atau volume barang yang dilayani
maka biaya tataniaganya dapat ditekan, (3) Merubah sistem tataniaga.
Penggunaan teknologi baru dalam pelaksanaan fungsi tataniaga akan
dapat merubah rantai atau saluran tataniaga barang. Dengan cara
mengadakan integrasi vertikal dan horizontal lembaga tataniaga, maka
sistem tataniaga berubah pula, keuntungan dan resiko pada setiap pasar
dapat dikurangi, sehingga menjamin suplai barang yang lebih teratur.
Sistem tataniaga dapat juga dirubah denga mengganti saluran tataniaga
dan menumbuhkan lembaga tataniaga yang baru yang dapat memperkecil
biaya, (4) Mengurangi pelayanan yang berlebihan dalam hal kemasan,
iklan dan lain-lain, penggunaan cara self service sehingga memperkecil
biaya pelayanan.

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 260


9.2.2.1 Peranan Pemerintah
Beberapa peranan pemerintah dalam memperbaiki tataniaga adalah
sebagai berikut : (1) Pengawasan. Pemerintah menetapkan kebijaksanaan
dalam bentuk undang-undang dan peraturan untuk menciptakan keadaan
di mana arus barang dan jasa selancar mungkin tanpa hambatan yang
berarti atau merugikan unsur-unsur tataniaga. Perlindungan terhadap
petani produsen, lembaga tataniaga dan konsumen diarahkan agar
terjalin kerja sama untuk mencapai sistem tataniaga hasil pertanian yang
efisien, (2) Perbaikan sarana infrastruktur dan fasilitas tataniaga,
misalnya pembukaan jalan atau jaringan tataniaga, sehingga komunikasi,
transportasi darat, laut dan udara menjadi lancar. Juga perbaikan pasar,
pengumpulan dan penyebaran informasi pasar melalui radio, televisi,
surat khabar atau pers yang dilaksanakan oleh pemerintah akan
membantu dan menunjang kelancaran arus barang dan jasa, (3)
Penelitian dan pengembangan tataniaga secara ilmiah dan obyektif
dilaksanakan yang mencakup daerah yang luas. Hasil penelitian ini
merupakan bahan atau informasi untuk menetapkan kebijaksanaan
pemerintah, dan dapat dimanfaatkan pula oleh unsur-unsur tataniaga
untuk memperbaiki sistem tataniaga barang tertentu, (4) Pendidikan,
latihan, penyuluhan dan bentuk bimbingan lainnya dalam rangka
menerapkan kebijaksanaan pemerintah; hasil penelitian bagi unsur-unsur
tataniaga di dalam kehidupan masyarakat mempunyai peranan yang
cukup besar dalam memperbaiki sistem tataniaga. Selain itu
pemerintahpun dapat memberi percontohan dalam kewiraswastaan unsur
tataniaga, (5) Bantuan teknis, manajemen dan permodalan dari
pemerintah bagi unsur-unsur tataniaga; produsen, lembaga tataniaga dan

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 261


konsumen berperanan penting dalam meningkatkan nilai guna yang
dihasilkan oleh jasa tataniaga hasil pertanian yang berasal dari
pelaksanaan fungsi-fungsi tataniaga. Peranan pemerintah di bidang ini
akan dapat meningkatkan ketrampilan teknis dalam pengelolaan bisnis
dari unsur-unsur tataniaga, sehingga tercipta wiraswata yang mampu
memperlancar arus barang dan jasa sesuai dengan tingkat perkembangan
ekonomi dan masyarakat. Pengusaha kecil dan lemah baik petani
produsen, pengolah, pedagang dan lembaga tataniaga hasil pertanian
lainnya dijadikan perhatian utama oleh pemerintah untuk lebih banyak
memanfaatkan bantuan teknis, manajemen dan permodalan yang
tersedia, baik yang berasal dari pemerintah sendiri maupun yang berasal
dari pengusaha besar dan kuat yang mempunyai kaitan ke belakang
(backward linkage) maupun kaitan ke depan (foreward linkage) dengan
petani, pekebun, nelayan, peternak serta lembaga tataniaga yang kecil
dan lemah.

9.2.3 Revolusi dan Teknologi Informasi Komunikasi


Dewasa ini, internet dan media elektronik lainnya seperti telpon
seluler (ponsel) bukan merupakan hal baru bagi setiap orang atau
individu. Pada umumnya orang tidak lagi dapat melepaskan dari dari
ponsel dan internet. Hal ini terlihat dari perkembangan teknologi
khususnya ponsel android yang terus berubah dengan berbagai fitur yang
memudahkan seseorang dapat mengakses berbagai informasi
sebagaimana yang diinginkannya. Hal ini dilakukan setiap hari bahkan
setiap saat orang menggunakan ponsel android untuk mengakses internet
sebagai sarana komunikasi serta sarana untuk mendapatkan informasi

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 262


apapun yang diinginkan. Oleh karena itu, kehadiran internet dan ponsel
android ini dimanfaatkan oleh perusahaan untuk tujuan mendapatkan
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Internet dan media elektronic dapat membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta meresponsnya
dengan lebih cepat. Selain itu, kehadiran internet dan media elektronik
juga memfasilitasi perusahaan dalam memberikan servis yang lebih baik
kepada pelanggan.
Revolusi pada teknologi informasi dan komunikasi mengubah cara
perusahaan melakukan bisnis, dan saat ini semakin banyak jumlah
perusahaan yang memanfaatkan internet dan media elektronik dalam
melakukan usaha pemasaran. Pemanfaatan internet dan media elektronik
untuk membantu dalam pemasaran. Pemanfaatan internet dan media
elektronik untuk membantu perusahaan dalam melakukan aktivitas
pemasaran yang mengarah kepada apa yang dinamakan E-marketing. E-
marketing mengalami pertumbuhan yang sangat dramatis dan dinamis
seiring dengan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi dari
waktu ke waktu.
E-marketing menggambarkan pemasaran yang dilakukan
perusahaan dengan menggunakan internet dan media elektronik lainnya,
seperti ponsel. Secara lebih spesifik, pemasaran dilakukan melalui
internet dikenal dengan istilah internet marketing atau online marketing,
sedangkan pemasaran yang dilakukan melalui ponsel dikenal dengan
istilah mobile marketing. E-marketing bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas pemasaran dan efisiensi pemasaran. Meskipun e-marketing
dapat diimplementasikan oleh seluruh perusahaan tanpa memandang tipe

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 263


industri dan ukuran perusahaan, namun penerapan e-marketing lebih
banyak ditemukan pada bisnis kecil (small bussiness) (El-Gohary, 2010).

9.2.3.1 Definisi dan Cakupan E-Marketing


Elektronik marketing (e-marketing) dapat dipandang sebagai
filosofi baru dan praktik bisnis modern yang berhubungan dengan baru,
jasa, informasi, dan ide-ide melalui internet dan alat elektronik lainnya
(El-Gohary 2010). Definisi tentang e-marketing bervariasi menurut sudut
pandang , latar belakang, dan bidang spesialisasi setiap penulis. Misalnya
Smith dan Chaffey (2005), mendefinisikan e-marketing sebagai
penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk merencanakan dan
mengeksekusi konsep distribusi dan penetapan harga dari ide-ide, barang
dan jasa untuk menciptkan pertukaran yang memuaskan tujuan, individu
dan organisasi. E-marketing juga didefinisikan sebagai pertukaran
rasional yang terjadi pada lingkungan digital, jaringan dan interaktif
(Kalyaman dan McIntyre, 2002). Apapun definisi spesifik mengenao e-
marketing yang dikemukakan para ahli, semua definisi tersebut memiliki
suatu kesamaan arti bahwa e-marketing menggambarkan aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan melalui internet dan media elektronik
lainnya.
Istilah e-marketing seringkali dicampuradukan dengan istilah
internet marketing, e-commerce dan e-business. Padahal sebenarnya e-
merketing memiliki cakupan yang daripada internet marketing dan
mencakup penggunaan alat-alat elektronik seperti ponsel, internet atau
extranet dan tidak hanya mencakup penggunaan internet seperti world

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 264


wide web (www) dan e-mail (surat elektronik) untuk melakukan aktivitas
pemasaran. Sedangkan e-business dan e-commerce memiliki cakupan yang
lebih luas lagi daripada e-marketing. Strategi e-marketing termasuk
utilitas yang dimiliki oleh perusahaan dan mengkombinasikannya dengan
komunikasi yang terjadi di lingkungan internet. Sisi cakupan konsep
internet marketing, e-marketing, e-commerce, dan e-business jelas memiliki
cakupan yang berbeda. Internet marketing memiliki cakupan yang paling
kecil dan e-business memiliki cakupan yang paling luas. Internet
marketing menjadi bagian dari e-marketing, e-marketing manjadi bagian
dari e-commerce, dan e-commerce menjadi bagian dari e-business.

9.2.3.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada Electronic


Marketing (E-marketing mix)
Bertolak dari perspektif pertukaran, relasi dan interaksi digital
pada jaringan, maka Kalyaman dan McIntyre (2002), mengidentifikasi 11
fungsi e-marketing yang digambarkan dalam bentuk elemen bauran dalam
pemasaran (e-marketing mix). Pengelompokkan e-marketing yang
dikembangkan oleh Kayaman dan McIntyre (2002) menggambarkan
konfigurasi, valuasi, dan simbolisasi merupakan fungsi dasar e-marketing
yang dipetakan dalam produk, harga, tempat, dan promosi sebagai elemen
e-marketing yang terpisah. Sebelas fungsi e-marketing tersebut adalah :
product, price, place, promotion, personalization, privacy, customer service,
community, site, security and sales promotion. Adapun pembahasan
masing-masing elemen sebagai berikut :

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 265


9.2.3.3 Produk (Product)
Fungsi konfigurasi memetakan elemen produk dari bauran pemasaran.
Namun dalam konteks e-marketing, konsep konfigurasi produk dapat
menjadi sangat kompleks karena mekanisme mesin konfigurasi. Misalnya
Dell Computer yang menawarkan mesin konfigurasi di website-nya, yang
memungkinkan pelanggan untukmendesain sendiri komputer yang akan
dibelinya dengan spesifikasi tertentu. Banyaknya pilihan konfigurasi ini
tentunya memunculkan masalah pada biaya penyimpanan barang pada
konteks peritel yang menggunakan toko fisik. Di samping itu, saat ini
banyak website yang menawarkan beragam fitur produk seperti adanya
layanan informasi lokasi melalui peta, layanan informasi keuangan,
layanan berita, dan sebagainya yang sangat bermanfaat bagi pengguna
karena dapat diakses kapan pun dan di mana saja pengguna berada
dengan biaya yang murah.

9.2.3.4 Harga (Price)


Fungsi valuasi memetakan elemen harga dari bauran pemasaran. Harga
secara umum menggambarkan apa yang dikorbankan produsen berupa
waktu, tenaga dan biaya dalam menghasilkan suatu produk ataupun jasa.
Sama halnya dengan konsumen untuk memperoleh produk atau
melanjutkan hubungan dengan perusahaan. Pengorbanan tidak hanya
pengorbanan yang bersifat finansial seperti uang, tetapi juga yang bersifat
non finansial seperti waktu, usaha, perizinan dan sebagainya. Luasnya
konsep mengenai harga juga lebih menonjol di lingkungan e-marketing.
Lingkungan e-marketing memungkinkan penggunaan mekanisme

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 266


penetapan harga tertentu seperi dynamic pricing, forward auction, reverse
auction, atau name your price.

9.2.3.5 Tempat (Place)


Fungsi fasilitas memetakan elemen tempat dari bauran pemasaran.
Dalam konteks e-marketing, tempat berhubungan dengan fasilitas dan
lokasi transaksi. Pada pemasaran tradisional, fasilitas biasanya terjadi
pada suatu lokasi yang ditentukan oleh pihak ketiga, seperti distributor
atau pengecer. Pada konteks e-marketing, fasilitas dapat terjadi pada
website perusahaan pembuat produk. Kondisi ini menciptakan terjadinya
disintermediasi karena perusahaan dapat secara langsung menjual
produknya ke konsumen akhir tanpa menggunakan perantara.

9.2.3.6 Promosi (Promotion)


Fungsi simbolisasi memetakan elemen promosi dari bauran pemasaran.
Iklan online, seperti banner adds atau pop ups ads, search engines,
outbound email, dan viral marketing merupakan beberapa contoh alat dan
teknik promosi pada konteks e-marketing.

9.2.3.7 Promosi Penjualan (Sales Promotion)


Beberapa aktivitas pemasaran, seperti promosi penjualan melaui kupon
elektronik (e-coupon) juga dapat digunakan oleh pemasar sebagai insentif
khusus untuk menjalin hubungan dengan pelanggan agar membeli produk
tertentu dalam batas waktu tertentu. Misalnya konsumen bisa
mendapatkan diskon sebesar 20% dari pembelian produk jika e-coupon

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 267


tersebut digunakan sebelum akhir bulan. Namun, insentif dalam bentuk
e-coupon ini bersifat situasional karena hanya diterapkan dalam waktu-
waktu tertentu.

9.2.3.8 Site (Site)


Hubungan dengan pelanggan yang berbasis media digital menghendaki
titik akses digital kapa pun dan di mana pun. Website merupakan salah
satu bentuk situs. Titik akses dapat digunakan untuk berinterkasi
mengenai aspek pertukaran relasional. Pelanggan dapat memperoleh
informasi mengenai produk dan harga, mengakses promosi penjualan
terkini atau meminta layanan pelanggan. Titik akses ini memoderasi
seluruh fungsi e-marketing, sehingga situs dikelompokkan ke dalam fungsi
yang tumpang tindih.

9.2.3.9 Personalisasi (Personalizatinon)


Personalisasi merupakan bentuk kustomisasi yang terjadi karena
pengenalan tertentu dari pelanggan yang sudah ada. Dalam konteks e-
marketing, pemasar dapat menggunakan cookie yang ditempatkan pada
komputer pengunjung. Konseptualisasi mengenai personalisasi dapat
didasarkan pada aplikasi website, yaitu kustomisasi, individualisasi, dan
karakterisasi kelompok. Kustomisasi menggambarkan kemampuan
sistem untuk meng-kustomisasi-kan item produk dengan cara
mempersilahkan pengguna untuk menentukan sendiri sesuai dengan
seleranya. Individulisasi menggambarkan kemampuan sistem untuk
meng-kustomisasi dirinya ke pengguna, sesuai dengan perilaku yang
ditunjukkan oleh pengguna. Karakterisasi kelompok menggambarkan

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 268


kemampuan sistem untuk meng-kustomisasi dirinya ke pengguna sesuai
dengan preferesi pengguna lain yang memiliki kesamaan minat.
Personalisasi juga dapat diterapkan berdasarkan aturan yang dibuat oleh
para ahli. Misanya, jika pelanggan membeli t-shirt merek A, selanjutnya
mereka direkomendasikan untuk membeli juga celana panjang merek B.
Personalisasi dapat diterapkan pada seluruh aspek e-marketing mix dan
karenanya menjadi tumpang tindih serta bersifat memoderasi terkait
dengan pengaruhnya pada fungsi lain yang dilalui oleh pelanggan.

9.2.3.10 Privasi (Privacy)


Pengumulan informasi mengenai pelanggan untuk keperluan
personalisasi mendorong pemasar untuk menentukan bagaimana
informasi tersebut digunakan, khususnya terkait dengan keputusan
mengenai siapa yang boleh untuk mengakses informasi tersebut.
Pertimbangan mengenai privasi memiliki kekuatan hukum, sehingga
meningkatkan kompleksitas dalam mengelola aspek privasi dari bauran
pemasaran internasional.

9.2.3.11 Keamanan (Security)


Fungsi e-marketing lainnya yang tidak kalah penting adalah isu
keamanan. Isu keamanan mencakup keamanan yang berhubungan
dengan transaksi pembelian produk menggunakan akrtu kredit dan isu
keamanan berhubungan dengan data yang terekam dari seseorang yang
telah melakukan transaksi, data ini akan sangat mungkin dimanfaatkan
oleh hacker. Pemasar memiliki tanggung jawab penuh atas isu keamanan

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 269


karena tidak adanya jaminan keamanan dapat membuat perusahaan
bangkrut.

9.2.3.12 Layanan Pelanggan (Customer Service)


Layanan pelanggan perlu dipertimbangkan sebagai fungsi yang penting
dan dilakukan terus menerus oleh perusahaan. Layanan pelanggan juga
merupakan fungsi yang sangat diperlukan, khususnya dalam bauran ritel
karena interaksi secara langsung dan terus menerus dengan pelanggan
menghendaki dukungan pelanggan sebagai fungsi yang harus tersedia.
Dukungan pelanggan dapat mencakup seluruh aspek e-marketing mix
karena berkaitan dengan isu ketersediaan produk, rencana layanan,
penetapan harga, atau promosi. Dengan demikian, dukungan pelanggan
dapat dikelompokkan ke dalam fungsi yang tumpang tindih.

9.2.3.13 Komunitas (Community)


Komunitas adalah serangkaian hubungan yang terjalin karena adanya
kepentingan bersama yang memuaskan kebutuhan anggota, yang mana
kebutuhan tersebut tidak dapat dicapai jika dilakukan seorang diri.
Pelanggan merupakan anggota dalam suatu komunitas yang berinteraksi
satu sama lain secara terus menerus. Interaksi yang diciptakan oleh
pemasar dapat berbentuk pertukaran informasi mengenai produk atau
menyediakan fasilitas, seperti frequently asked questions (FAQs).
Pembangunan komunitas diakui sebagai fungsi bagi manajemen
pemasaran. Komunitas dikelompokkan sebagai fungsi yang situasional,
bukan sebagai fungsi dasar. Komunitas juga termasuk dalam fungsi yang

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 270


memoderasi fungsi lain dan fungsi yang tumpang tindih karena interaksi
yang terjadi dalam komunitas dapat mengenai fungsi lain.
Berdasarkan pengelompokkan e-marketing yang dikembangkan oleh
Kalyaman dan McIntyre (2002), 9 dari 11 fungsi e-marketing diidentifikasi
sebagai fungsi dasar, sedangkan 7 fungsi e-marketing moderasi pengaruh
lainnya dan diistilahkan sebagai fungsi yang overlapping (tumpang
tindih). Hasil bauran pemasaran atau e-marketing mix ditunjukkan
dengan rumus : 4P+P2C2S3 sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.
Fungsi 4P digambarkan sebagai bauran pemasaran tradisional dan
merupakan fungsi dasar dari e-marketing.

9.2.4 Alat-alat e-marketing dan Pengelompokkannya


Alat-alat e-marketing yang diidentifikasi dari berbagai literatur
sebagaimana nampak dalam Tabel berikut :
Tabel 9.1 Alat-alat E-Marketing
No Alat E-Marketing Deskripsi
1 Personalization Mengindikasi aspek e-marketing yang
dimodifikasi pada pelanggan individu.
2 Customization Modifikasi tentang apa yang disajikan
menurut preferensi yang dibentuk oleh
pengguna.
3 Individualization Modifikasi tentang apa yang disajikan
menurut perilaku yang ditunjukkan
pengguna.

4 Rule based system Modifikasi tentang apa yang disajikan


menurut aturan yang dibuat oleh ahli.
5 Collaborative Modifikasi tentang apa yang disajikan
filtering/Group menurut asosiasi perilaku individu
characterization dengan perilaku kelompok.

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 271


6 Privacy policy Kebijakan yang berisi informasi apa yang
dikumpulkan, bagaimana informasi
tersebut digunakan, dan apakah
informasi akan dijual atau dibagikan
kepada pihak ketiga dan jika ya, pada
konteks apa, termasuk pilihan bagi
pelanggan untuk memilih dari penawaran
atau pembaruan yang diterima.
7 Security policy Kebijakan yang berisi aspek situs dan
transaksi yang aman serta tipe ukuran
keamanan yang digunakan.
8 Site Wadah digital yang digunakan untuk
berinteraksi dengan pelanggan
9 Homepage Halaman depan yang dilihat pada
website.
10 Navigation and search Alat yang digunakan pelanggan untuk
tools melihat isi situs dan mencari isi situs.
11 Web page Halaman tertentu pada suatu situs.
12 Configuration tools Alat yang digunakan untuk
menspesifikasi kombinasi fitur yang
diinginkan pada suatu produk.
13 Ordering tools Alat yang digunakan untuk membeli
produk.
14 Planning and layout Alat yang digunakan untuk menentukan
tools kesesuaian produk atau jumlah yang
diminta pada konteks tertentu.
15 Recommendation Arahan terkait produk pendukung.
16 Usability and testing Prosedur dan pengujian yang digunakan
untuk mengevaluasi bagaimana suatu
situs bekerja dalam hal kriteria tertentu.
17 Dynamic pricing Kebijakan dengan mana harga diubah
secara terus menerus untuk merespons
perubahan kondisi penawaran dan
permintaan.
18 Forward auction or Pendekatan penjualan dengan mana
English auction harga ditentukan oleh tawaran tertinggi
(peminta harga tertinggi) dari pembeli,
dengan ketetapan minimum oleh penjual.

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 272


19 Reverse auction or Pendekatan pembelian dengan mana
Dutch auction harga ditentukan oleh tawaran tertinggi
dari penjual.
20 Name your price Pendekatan pembelian dengan mana
pembeli menjadi fleksibel, mengindikasi
harga yang bersedia dinayarkan atas
produk atau jasa dan disesuaikan dengan
penjual yang dapat memenuhi harga.
21 Banner ads Boks berbentuk bujur sangkar yang
terlihat pada bagian atas webpage dan
berisi iklan.
22 Meta ads Banner ads yang berhubugan dengan isi
halaman atau kata kunci yang digunakan
dalam pencarian.
23 Pop over and pop under Iklan yang terbuka pada jendela browser,
ads yang terpisah atau di bawah webpage
yang dilihat.
24 Sponsored links Hasil dari halaman pencarian yang
menyajikan sorotan sponsor tertentu.
25 Outbond e-mail Surat elektronik yang dikirim pada
pelanggan.
26 Viral marketing Pendekatan yang mana pelanggan saat
ini mengendalikan adopsi oleh pelanggan
prospek dari produk atau jasa
perusahaan.
27 E-coupons Kupon atau kode yang diperoleh dari
media digital.
28 Remote hosting Jika satu situs mencerminkan situs lain
dalam hal tanpa sambungan.
29 Affiliates Hubungan antara penjual online
(perusahaan) dan website lain (afiliasi)
dengan nama perusahaan membayar
afiliasi berdasarkan setiap tindakan yang
dihasilkan.
30 FAQs Daftar pertanyaan yang sering
ditanyakan.
31 Inbound e-mail E-mail yang diterima dari pelanggan.
32 Massage boards Lokasi di mana berbagai individu

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 273


mengirimkan topik tertentu.
33 Chat rooms Lokasi di mana berbagai individu
berpartisipasi dalam ruang yang sama
untuk membahas topik tertentu secara
lebih rinci.
34 User ratings and Pengikat dan telaah produk atau jasa
reviews yang disediakan oleh pengguna.
35 Wish list Daftar produk atau jasa yang diinginkan
individu.
36 Registries Daftar produk atau jasa yang diinginkan
pelanggan sebagai hadiah untuk situasi
tertentu.
37 Reputation scoring Ringkasan nilai bagi individu yang
diperoleh dari umpan balik yang
diperoleh dari orang lain.
Sumber : Kalyaman dan McIntyre (2002)

Alat-alat e-marketing yang diidentifikasi tersebut, selanjutnya


dikelompokkan dalam 11 fungsi e-marketing sebagai berikut :
1. Produk terdiri dari : assorment, configuration engine, planning and
layout.
2. Price : dynamic pricing, forward auction, reserve auction, and name
your price.
3. Place : affiliates and remote hosting.
4. Promotion : online ads, sponsored links, outbound e-mail, viral
marketing, and recommendations.
5. Community : chat rooms, user ratings and reviews, registries and wish
lists, and reputation scoring.
6. Personalization and privacy : customization, individualization, rules
based system, collaborative filtering.

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 274


7. Cusmtomer service and Community : FAQs and help desk, e-mail
response management, and chat.
8. Site, Security and Sales Promotion : home page, navigation and
search, and page design and layout.

9.2.5 Internet Marketing


Internet menyediakan cara baru bagi pemasar untuk menciptakan nilai
bagi pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Kehadiran
web telah mengubah ide/pikiran pelanggan mengenai kenyamanan,
kecepatan, harga, serta informasi produk dan jasa secara fundamental.
Periode April 1995 hingga April 2000 dikenal sebagai dot.com. selama
periode lima tahun tersebut, terdapat ratusan perusahaan yang
menggunakan internet sebagai alat utama dalam melakukan transaksi
dengan konsumen (Ibid, hal 385). Kesuksesan yang dibawa oleh
perusahaan click only company (dot com) seperti amazone.com atau e-
bay.com dalam menerapkan internet marketing telah menginspirasi
banyak perusahaan brick and mortar company (perusahaan yang hanya
mengandalkan pemasaran non online) untuk beralih menjadi click and
mortar company dengan cara melakukan aktivitas pemasarannya secara
online dan menggunakan saluran komunikasi online melalui internet di
samping tetap melakukan aktivitas melalui toko fisik yang dimilikinya
atau biasanya disebut pemasaran omni chanel (dalam enterpreneurial
marketing).
Internet marketing merupakan salah satu bentuk e-marketing yang
menggambarkan penggunaan website untuk memperkuat usaha
pemasaran, khususnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan,

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 275


penggunaan website untuk melakukan lelang produk seperti e-Bay yang
mengalami perkembangan pesat melalui komuniksi dari mulut ke mulut,
dan penerapan eCRM dalam membangun dan mengelola hubungan
dengan pelanggan (Ibid, hal 385).
Internet marketing atau lebih dikenal dengan istilah online marketing
menggambarkan usaha perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa,
serta membangun hubungan dengan pelanggan melalui internet (Kotler
dan Amstrong, 2013). Internet marketing menjadi pendekatan penting
dalam bauran pemasaran untuk tujuan membangun hubungan dengan
pelanggan, meningkatkan penjualan, mengkomunikasikan informasi
mengenai perusahaan dan produk yang ditawarkannya, serta
mengirimkan produk dan jasa secara lebih efektif dan efisien.

9.2.5.1 Domain Internet Marketing


Domain internet marketing mencakup business to consumer (B2C),
business to business (B2B), consumer to consumer (C2C) dan consumer to
business (C2B) (Kotler dan Amstrong, 2013).

9.2.5.1.2 Business to Consumer (B2C)


Business to Consumer (B2C) merupakan kegiatan untuk menjual barang
dan jasa secara online ke konsumen akhir. Konsumen internet memiliki
pendekatan pembelian dan respon terhadap pemasaran yang berbeda
dengan konsumen tradisional. Pada proses pertukaran online, pelanggan
yang memulia dan mengendalikan kontak serta mereka secara aktif
mencari website yang dikunjungi dan akan mencari informasi pemasaran,
sedangkan konsumen tradisional merupakan konsumen yang pasif.

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 276


Sebagai contoh B2C adalah konsumen yang ingin membeli komputer dan
aksesori komputer dapat mengunjungi website Bhineka.com untuk
mencari informasi mengenai produk komputer dan melakukan pembelian
secara online di website tersebut. Contoh lainnya adalah konsumen yang
ingin membeli tiket pesawat dapat mengunjungi airasia.com atau
traveloka.com untuk mencari informasi mengenai ketersediaan tiket dan
melakukan pemesanan tiket secara online di website tersebut.

9.2.5.1.3 Business to Business (B2B)


Business to Business (B2B) merupakan kegiatan menjual barang dan jasa,
menyediakan informasi online bisnis, dan membangun hubungan dengan
pelanggan. Perusahaan dapat menggunakan website B2B, e-mail, katalog
produk online, jaringan perdagangan online, dan sumber daya online
lainnya untuk menjangkau pelanggan bisnis yang baru, melayani
pelanggan yang sudah ada secara lebih efisien dan memperoleh efisiensi
pembelian serta harga yang lebih baik. Contoh B2B adalah kerja sama
antara perusahaan maskapai penerbangan Air Asia dengan Bank BCA
dalam melayani penjualan tiket pesawat secara online. Contoh lainnya,
yaitu minimarket Indomaret/Alfamart yang bekerja sama dengan PLN,
PDAM, dan PT KAI untuk proses pembayaran tagihan listrik/air dan
pembelian tiket secara online.

9.2.5.1.4 Customer to Customer (C2C)


Customer to Customer (C2C) merupakan kegiatan pertukaran barang dan
informasi secara online antara konsumen akhir dengan konsumen akhir.
C2C terjadi pada situs antara pihak pembeli yang berminat atas produk

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 277


dan subyek yang beraneka ragam. C2C melibatkan pertukaran informasi
melalui forum internet yang menarik bagi kelompok kepentingan tertentu
seperti blog. Orang-orang dapat menuliskan pemikiran dengan topik
tertentu melalui blog pribadinya. Melalui blog, pemasar juga dapat
menjangkau konsumen sasaran dengan menginformasikan dan
mempromosikan produk. Misalnya, cocacola yang membuat blog pribadi
untuk menambah anggota komunitas online. Keuntungan C2C adalah
menawarkan cara baru, orisinal, dan berbiaya murah untuk menjangkau
audiens yang terfragmentasi. Kelemahan C2C adalah bersifat tidak
teratur dan sulit untuk dikendalikan, karena anggota kelompok dapat
saling bertukar informasi dan menciptakan komunikasi dari mulut ke
mulut, baik positif maupun negatif yang pada akhirnya mempengaruhi
keputusan pembelian. Contoh C2C adalah transaksi penjualan dan
pembelian produk yang dilakukan konsumen dengan konsumen melalui
website eBay, tokobagus.com, Facebook atau Kaskus.

9.2.5.1.5 Customer to Business (C2B)


Customer to Business (C2B) merupakan kegiatan pertukaran secara
online dengan mana konsumen mencari penjual, mempelajari
penawarannya, dan mengawali pembelian, kadang kala mendorong
terjadinya transaksi. C2B dapat dalam bentuk komunikasi antara
konsumen dengan perusahaan untuk mengirimkan saran via website
perusahaan. Melalui konsumen, konsumen saat ini dapat menemukan
cara yang lebih mudah untuk berkomunikasi dengan perusahaan. Banyak
perusahaan yang mengundang prospek dan pelanggan untuk mengirim
saran dan pertanyaan via website perusahaan. Selain itu, konsumen dapat

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 278


mencari pada web, mempelajari penawarannya, mengawali pembelian,
dan memberikan umpan balik. Sebagai contohnya adalah website
perusahaan yang menyediakan layanan “contact us” yang memunginkan
konsumen untuk memberikan masukan dan pertanyaan terkait dengan
perusahaan atau produk yang ditawarkan perusahaan.

9.2.6 Mobile Marketing


Pemasaran melalui telepon seluler (ponsel) atau yang dikenal dengan
istilah mobile marketing menjadi alat pemasaran yang sangat bermanfaat
bagi perusahaan untuk melayani dan menjangkau pelanggan kapan pun
dan di mana pun (Persaud dan Azhar, 2012). Ponsel saat ini bukanlah
tergolong produk mewah, karena hampir setiap orang umumnya memiliki
ponsel. Seiring dengan penyebarluasan, pengadopsiannya, ponsel
menciptakan peluang besar bagi pemasar untuk untuk memanfaatkannya
dengan tujuan meningkatkan kesadaran konsumen pada produk serta
membangun hubungan antar antara perusahaan dan pelanggan. Barnes
dan Scornavacca (2004) yang disitir Setianingrum, Udaya dan Efendi
(2015) mengemukakan bahwa, sebagian besar penelitian dan teknik
pemasaran melalui ponsel umumnya menggunakan pemasaran berbasis
SMS pada ponsel klasik, kemudian menggunakan pemasaran berbasis
dorongan e-wallet dan RFID pada smart phone untuk menjangkau
pelanggan. Teknologi smart phone dapat memperluas jangkauan aspek
pemasaran bagi pemasar untuk menggunakannya dengan cara yang
menguntungkan. Banyak aplikasi seperti daftar harga produk di Amazon
atau aplikasi serupa lainnya yang dapat meningkatkan kualitas
penyampaian informasi ke pelanggan dan juga meningkatkan kesadaran

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 279


pelanggan. Sementara itu (Ibid, hal 396), mengemukakan bahwa
munculnya smartphone seperti iphone dan lain sebagainya dengan solusi
layar sentuh dengan resolusi tinggi meningkatkan kemampuan ponsel
untuk browsing website, mengakses aplikasi permainan maupun apliaksi
lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk aktivitas pemasaran dengan
menawarkan berbagai paket data dan mendorong konsumen untuk
memenuhi kebutuhannya maupun berbagai keperluannya hanya dengan
menekan tombol yang ada di smartphone miliknya.

9.3 Penutup
9.3.1 Ringkasan
Potensi untuk memperbaiki tataniaga banyak sekali, baik yang dapat
dilaksanakan oleh unsur-unsur tataniaga maupun unsur pemerintah,
meliputi: (1) Memperbesar pengeluaran konsumen, terdiri atas : a)
Mempertinggi permintaan konsumen, b) Orderly marketing and controlled
distribution. (2) Memperkecil margin tataniaga, terdiri atas a)
Mengurangi keuntungan lembaga tataniaga, b) Memperkecil biaya
tataniaga.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam orderly marketing :
politik dan kebijaksanaan tataniaga untuk mencapai tingkat yang
maksimal dari permintaan potensial yang ada, dengan jalan
mempengaruhi penyaluran barang ke pasar menurut waktu, tempat,
pemakaian dari golongan konsumen. (1) Permintaan atau keinginan
konsumen untuk membeli barang, (2) Kekuatan membayar konsumen, (3)
Permintaan konsumen dalam jangka panjang yang terdiri atas
permintaan-permintaan dalam jangka waktu pendek.
Memperkecil biaya tataniaga, dapat ditempuh dengan cara-cara
sebagai berikut : (1) memperbaiki efisiensi operasional dengan
penggunaan teknologi baru dalam perlakuan fisik barang pada setiap fase
tataniaga, (2) memperbaiki efisiensi ekonomis dilihat dari segi lokasi
usaha, besar usaha, pembiayaan dan pelaksanaan manajemen usaha
sehari-hari., (3) merubah sistem tataniaga. dan (4) mengurangi pelayanan
yang berlebihan.

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 280


Beberapa peranan pemerintah dalam memperbaiki tataniaga adalah
sebagai berikut : (1) pengawasan, menetapkan kebijaksanaan dalam
bentuk undang-undang dan peraturan untuk menciptakan keadaan di
mana arus barang dan jasa selancar mungkin tanpa hambatan yang
berarti atau merugikan unsur-unsur tataniaga. (2) Perbaikan sarana
infrastruktur dan fasilitas tataniaga, (3) Penelitian dan pengembangan
tataniaga secara ilmiah dan obyektif dilaksanakan yang mencakup daerah
kegiatan tataniaga yang luas, (4) Pendidikan, latihan, penyuluhan dan
bentuk bimbingan lainnya, (5) Bantuan teknis, manajemen dan
permodalan dari pemerintah bagi unsur-unsur tataniaga; produsen,
lembaga tataniaga dan konsumen.
Revolusi pada teknologi informasi dan komunikasi mengubah cara
perusahaan melakukan bisnis, dan saat ini semakin banyak jumlah
perusahaan yang memanfaatkan internet dan media elektronik dalam
melakukan usaha pemasaran. Pemanfaatan internet dan media elektronik
untuk membantu perusahaan dalam melakukan aktivitas pemasaran
yang mengarah kepada apa yang dinamakan E-marketing.
E-marketing menggambarkan pemasaran yang dilakukan
perusahaan dengan menggunakan internet dan media elektronik lainnya,
seperti ponsel; sehingga pemasaran yang dilakukan melalui internet
dikenal dengan istilah internet marketing atau online marketing,
sedangkan pemasaran yang dilakukan melalui ponsel dikenal dengan
istilah mobile marketing.
Elektronik marketing (e-marketing) dapat dipandang sebagai
filosofi baru dan praktik bisnis modern yang berhubungan dengan barang,
jasa, informasi, dan ide-ide melalui internet dan alat elektronik lainnya. e-
marketing didefinisikan sebagai penggunaan data dan aplikasi elektronik
untuk merencanakan dan mengeksekusi konsep distribusi dan penetapan
harga dari ide-ide, barang dan jasa untuk menciptkan pertukaran yang
memuaskan tujuan, individu dan organisasi atau pertukaran rasional
yang terjadi pada lingkungan digital, jaringan dan interaktif.
Istilah e-marketing seringkali dicampuradukan dengan istilah
internet marketing, e-commerce dan e-business. Padahal sebenarnya e-
merketing memiliki cakupan yang lebih luas daripada internet marketing;
e-business dan e-commerce memiliki cakupan yang lebih luas lagi daripada
e-marketing. Sisi cakupan konsep internet marketing, e-marketing, e-
commerce, dan e-business jelas memiliki cakupan yang berbeda. Internet

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 281


marketing menjadi bagian dari e-marketing, e-marketing manjadi bagian
dari e-commerce, dan e-commerce menjadi bagian dari e-business.
Pengelompokkan e-marketing menggambarkan konfigurasi,
valuasi, dan simbolisasi merupakan fungsi dasar e-marketing yang
dipetakan dalam produk, harga, tempat, dan promosi sebagai elemen e-
marketing yang terpisah. Sebelas fungsi e-marketing tersebut adalah :
product, price, place, promotion, personalization, prinvacy, customer
service, community, site, security and sales promotion.
Alat-alat e-marketing yang diidentifikasi tersebut, selanjutnya
dikelompokkan dalam 11 fungsi e-marketing sebagai berikut : 1) Produk
terdiri dari : assorment, configuration engine, planning and layout; 2) Price
: dynamic pricing, forward auction, reserve auction, and name your price;
3) Place : affiliates and remote hosting; 4) Promotion : online ads,
sponsored links, outbound e-mail, viral marketing, and recommendations;
5) Community : chat rooms, user ratings and reviews, registries and wish
lists, and reputation scoring; 6) Personalization and privacy :
customization, individualization, rules based system, collaborative
filtering; 7) Cusmtomer service and Community : FAQs and help desk, e-
mail response management, and chat dan 8) Site, Security and Sales
Promotion : home page, navigation and search, and page design and
layout.
Internet marketing merupakan salah satu bentuk e-marketing yang
menggambarkan penggunaan website untuk memperkuat usaha
pemasaran, khususnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan,
penggunaan website untuk melakukan lelang produk seperti e-Bay yang
mengalami perkembangan pesat melalui komuniksi dari mulut ke mulut,
dan penerapan eCRM dalam membangun dan mengelola hubungan
dengan pelanggan.
Domain internet marketing mencakup business to consumer (B2C),
business to business (B2B), consumer to consumer (C2C) dan consumer to
business (C2B).

8.3.2 Evaluasi
8.3.2.1 Tugas / Soal Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan a) orderly marketing dan b)
controlled distribution?

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 282


2. Jelaskan cara-cara : a) mengurangi keuntungan lembaga tataniaga
dan b) memperkecil biaya tataniaga!
3. Jelaskan peranan pemerintah dalam memperbaiki tataniaga
peternakan!
4. Mengapa dalam dunia digital dewasa ini dikenal adanya e-marketing?
5. Jelaskan cakupan Internet marketing; e-marketing; e-commerce dan e-
business!
6. Mengapa dalam pemasaran modern dewasa ini dikenal B2B, B2C dan
C2C?

8.3.2.2 Test Sumatif 8


1. Memperbesar pengeluaran konsumen dapat dilakukan dengan dua
cara yakni :
a. Mempertinggi permintaan konsumen dan Orderly marketing and
controlled
b. Memperbaiki teknologi produksi dan prasarana jalan
c. Perlakuan pasca panen dan manajemen penyimpanan
d. Penggunaan sarana produksi dan prasarana irigasi yang memadai.
2. Memperkecil margin tataniaga, dapat dilakukan dengan :
a. Memperbaiki teknologi produksi dan prasarana jalan
b. Perlakuan pasca panen dan manajemen penyimpanan
c. Penggunaan sarana produksi dan prasarana irigasi yang memadai.
d. Mengurangi keuntungan lembaga tataniaga, dan Memperkecil
biaya tataniaga.
3. Beberapa peranan pemerintah dalam memperbaiki tataniaga adalah
sebagai berikut, kecuali :
a. Tidak boleh menetapkan harga yang terlalu mahal/terlalu tinggi
supaya masyarkat menjangkau harga yang ditetapkan
b. Pengawasan, menetapkan kebijaksanaan dalam bentuk undang-
undang dan peraturan untuk menciptakan keadaan di mana arus
barang dan jasa selancar mungkin tanpa hambatan yang berarti
atau merugikan unsur-unsur tataniaga
c. Perbaikan sarana infrastruktur dan fasilitas tataniaga
d. Penelitian dan pengembangan tataniaga secara ilmiah dan obyektif
4. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam orderly marketing,
kecuali:
a. Permintaan atau keinginan konsumen untuk membeli barang
b. Kekuatan membayar konsumen

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 283


c. Kemampuan produksi dalam memenuhi kebutuhan konsumen
d. Permintaan konsumen dalam jangka panjang
5. Memperkecil biaya tataniaga, dapat ditempuh dengan cara-cara
sebagai berikut :
a. Memperbaiki efisiensi operasional dengan penggunaan teknologi
baru dalam perlakuan fisik barang pada setiap fase tataniaga,
b. Memperbaiki efisiensi ekonomis dilihat dari segi lokasi usaha,
besar usaha, pembiayaan dan pelaksanaan manajemen usaha
sehari-hari
c. Merubah sistem tataniaga.
d. Memberi pelayanan yang sesuai dengan keinginan konsumen
6. Penelitian dan pengembangan tataniaga secara ilmiah dan obyektif
dilaksanakan yang mencakup daerah kegiatan tataniaga yang luas,
hal ini di maksudkan sebagai peranan :
a. Pemerintah dalam memperbaiki tataniaga
b. Perusahaan atau produsen sebagai tindakan untuk mendapat
keuntungan agar kegiatan produksi terus berlanjut
c. Penyedia jasa informasi bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
pemasaran suatu produk
d. a, b dan c salah semua
7. Pemanfaatan internet dan media elektronik lainnya untuk membantu
perusahaan dalam melakukan aktivitas pemasaran, disebut sebagai :
a. E-business
b. E-marketing
c. Internet marketing
d. E-commerce
8. E-marketing seringkali dicampuradukan dengan istilah internet
marketing, akan tetapi jika dilihat cakupan jangkauannya, maka
sebenarnya :
a. Internet marketing mempunyai cakupan yang lebih luas dari e-
marketing
b. Internet marketing mempunyai cakupan yang lebih sempit dari e-
marketing
c. Internet marketing sama dengan e-marketing
d. a, b dan c benar semua
9. Modifikasi tentang apa yang disajikan menurut preferensi yang
dibentuk oleh pengguna, merupakan deskripsi dari alat e-marketing :
a. Customization

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 284


b. Individualization
c. Privacy polyce
d. Personalization
10. Kebijakan yang berisi aspek situs dan transaksi yang aman serta tipe
ukuran keamanan yang digunakan, merupakan deskripsi dari alat e-
marketing :
a. Security policy
b. Customization
c. Individualization
d. Privacy polyce
11. Dynamic pricing, forward auction, reserve auction, and name your
price, merupakan fungsi e-marketing dari kelompok :
a. Place
b. Promotion
c. Produk
d. Price
12. Customization, individualization, rules based system, collaborative
filtering, sebagai fungsi e-marketing dari kelompok :
a. Community
b. Personalization and privacy
c. Place and promotion
d. Product and price

13. Kegiatan pertukaran secara online dengan mana konsumen mencari


penjual, mempelajari penawarannya, dan mengawali pembelian,
kadang kala mendorong terjadinya transaksi, merupakan domain
marketing tentang :
a. Costumers to Business (C2B)
b. Business to Business (B2B)
c. Business to Costumers (B2C
d. Costumers to Costumers (C2C))
14. Kegiatan pertukaran barang dan informasi secara online antara
konsumen akhir dengan konsumen akhir merupakan domain
marketing tentang :
a. Costumers to Business (C2B)
b. Business to Business (B2B)
c. Business to Costumers (B2C
d. Costumers to Costumers (C2C)

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 285


15. Assorment, configuration engine, planning and layout, merupakan
fungsi e-marketing dari kelompok :
a. Place
b. Promotion
c. Produk
d. Price

9.3.2.3 UMPAN BALIK


Setelah mengerjakan test mandiri serta mencocokkan hasilnya
dengan kunci jawaban, anda dapat mengevaluasi diri anda. Kemudian
gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
anda atas Modul 9 ini.
Tingkat Penguasaan =
Jika nilai yang anda peroleh ≥ 80% berarti sangat baik dan anda boleh
melanjutkan proses belajar ke modul berikutnya. BAGUS. Namun, jika
nilai yang anda peroleh < 80% maka anda perlu mempelajari kembali
modul 9, khususnya bagian-bagian yang belum/kurang dipahami.

9.3.2.4 Kunci Jawaban Test Formatif 8


Jawaban yang benar
1. A 6. A 11. D
2. D 7. B 12. B
3. A 8. B 13. A
4. C 9. D 14. D
5. D 10. A 15. C

9.3.3 Daftar Pustaka


Constantinides, E, 2006. The Marketing Mix Revisited: Towards the 21st
Century Marketing. Journal of Marketing Management Volume 22,
2006 - Issue 3-4
Dominci, Gandolfo, 2009. From Marketing Mix to E-Marketing Mix: a Literature
Overview and Classification. International Journal of Business and
Management, Vol. 4, No. 9, pp. 17-24, 2009.

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 286


El-Gohary, Hatem. 2010. E-Marketing – A Literatur Review from a Small
Business Perspective. International Journal of Business and Social
Sciences, Vol. 1 No. 1
Hermawan Kertajaya; Jacky Mussry dan Vendy Chandra, 2018.
Entrepreneurial Marketing. Compass & Canvas. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Kompas Gramedia.
Indra Mahardika Putra, 2019. Model Business and Business Plan di Era
4.0. Penerbit Quadrant Yogyakarta.
Kalyaman, Kithi & Shelby McIntyre, 2002. The E-Marketing Mix: A
Contribution of the E-tailing Wars. Journal of the Academy of
Marketing Science, Vol. 30, No.4.
https//doi.org/10.1177/009207002236924
Kotler, Philip & Gary Amstrong, 2013. Principles of Marketing. 14th
Edition Prentice Hall.
Kotler, Philip, Herman Kertajaya dan Iwan Setiawan. 2019. Marketing
4.0. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Lawalu, F. H; Matheos F. Lalus, Maria Kondi dan S. S. Niron, 2006.
Tataniaga Peternakan. Buku Ajar. Fakultas Peternakan
Universitas Nusa Cendana Kupang.
Persaud, Ajax and Irfan Azhar. 2012. Innovative Mobile Marketing Via
Smartphones: Are Consumers Ready? Marketing Intelligence &
Palnning, Vol. 30 No. 4
Saefuddin, A. M. Pengantar Pemasaran Pertanian. Institut Pertanian
Bogor.
Setianingrum, Ari; Jusuf Udaya dan Efendi, 2015. Prinsip-Prinsip
Pemasaran Plus Tren Terkini, Pemasaran Global, Pemasaran Jasa,
Green Marketing, Enterpreneurial Marketing dan E-Marketing.
Penerbit Andi Yogyakarta.

9.3.4 Senarai
Orderly marketing Controlled distribution
Sounder financing Trade barrier
Memperkecil biaya tataniaga Peranan pemerintah
Backward linkage Foreward linkage
Revolusi Teknologi informasi
E-marketing Mobile marketing
Internet marketing E-commerce

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 287


E-business Marketing mix
E-marketing mix Produk
Price Place
Promotion Personalization
Privacy Customer service
Community Site
Security and sales promotion Kustomisasi
Collaborative filtering Group Characterization
Privacy policy Homepage
Naviagation and search tools Rule based system
Configuration tools Web page
Ordering tools Planning and layout
Banner ads Meta ads
E-coupon Remote hosting
Affiliates Viral marketing
Massage boards Chat rooms
Wish list User ratings and reviews
Registries Reputation scoring

Potensi Perbaikan Tataniaga Peternakan 288

Anda mungkin juga menyukai