Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

KARYA ILMIAH BAHASA INDONESIA


PERTEMUAN KE-12

Dosen : Ai Siti Zenab, M.Pd.

Disusun Oleh :

HAVIZ RIFANO IRZON (40522100116)


DARIS HIDAYATULLOH (40522100128)
LEONARDO CANDRA KURNIAWAN (40522100094)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2022
ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM
MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA

ABSTRAK

Supply Chain Management adalah metode, alat, dan pendekatan


yang dimulai dari pemasok bahan baku,memproduksi barang sampai dengan
melakukan pengiriman ke pemakai akhir. Supply Chain Management
(SCM) ini merupakan pendekatan yang terintegrasi dengan dasar semangat
kolaboras. Supply chain management tidak hanya berorientasi pada urusan
internal perusahaan, melainkan juga dengan hubungan eksternal yang
menyangkut hubungan dengan partner kerja, penerapan supply chain
management ini dapat membantu perusahaan dalam pengelolahan bahan
baku sampai dengan pendistribusian ke pengguna akhir. Tujuan utama dari
supply chain management ini adalah mengurangi resiko ketidakpastian dan
resiko dalam rantai pasok, sehingga dapat mempengaruhi tingkat
persediaan, siklus waktu, dan pada akhirnya tercapai customer service
levels. Berdasarkan tujuannya dapat ditarik kesimpulan bahwa supply chain
management juga bertujuan untuk melakukan efisiensi bagi badan usaha
dalam melakukan pengumpulan dan pengolahan data,. Berdasarkan hasil
survey, permasalahan yang ada didalam PT.”X” diantaranya adalah
permasalahan dalam pemilihan supplier, permasalahan penyimpanan barang
di gudang dan permasalahan dalam pengiriman barang ke konsumen.
Dengan adanya permasalahan tersebut, PT.”X” harus mengambil Tindakan
untuk mengatasinya agar badan usaha dapat meningkatan efisiensi dan
memiliki keunggulan bersaing di masa yang akan datang

Keyword : supply chain management,efisiensi biaya.


PENDAHULUAN

Supply chain management bagi perusahaan sangat penting karena


membuat efisiensi dan efektifitas dalam kegian proses bisnis yang
dijalankan suatu perusahaan. Supply chain management melakukan
integrasi proses bisnis antara jaringan yang saling berhubungan dengan
pemasok, produsen, pusat distribusi, dan pengecer untuk meningkatkan
meningkatkan aliran barang, jasa, dan informasi dari pemasok untuk
pelanggan akhir, dengan tujuan mengurangi biaya seluruh sistem dan tetap
menjaga tingkat layanan Supply chain management digunakan sebagai
sebuah pendekatan yang diterapkan untuk menyatukan pemasok, pengusaha,
gudang, dan tempat penyimpanan lainnya (distributor, retailer, dan
pengecer) secara efisien, sehingga produk dapat dihasilkan dan distribusikan
dengan jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, dan waktu yang tepat untuk
menurunkan biaya dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini membuat
proses distribusi menjadi hal yang penting dalam keberlangsungan
manajemen rantai pasok.
Saluran distribusi diperlukan untuk memperlancar aktifitas bisnis
perusahaan. Oleh karena itu aktifitas distribusi sangat penting untuk
dikontrol secara tepat waktu sesuai dengan jumlah barang yang dikirim.
Dengan demikian kegiatan distribusi memerlukan pengawasan atau
pelacakan supaya tidak terjadi kesalahan baik jumlah, waktu, dan tujuan
barang yang dikirim. Pelacakan barang yang dikirim dapat menjamin
kepuasaan pelanggan. Pelacakan barang dikenal dengan istilah tracking
system yang saat ini telah menggunakan teknologi informasi terkini.
Berbagai teknologi system tracking telah dikembangkan sebagai contoh
penggunaan radio frequency identification (RFID).
Dengan adanya tracking system yang handal, akan diperoleh manfaat
atau keuntungan, antara lain:
(a) prosedur identifikasi dan penyusuran serta penelusuran
produk/komoditi dari tahap produksi, distribusi, dan instalasi;
(b) ketersediaan informasi tentang bagian-bagian yang terdapat dalam
sebuah produk/komoditi, seperti spesifikasi, status produk/komoditi, jumlah,
dan lain-lain;
(c) ketersediaan informasi tentang isi yang tepat tentang
produk/komoditi tersebut; dan
(d) membantu ke arah pencapaian process control (Schiefer &
Gerhard, 2008). Kuantitas dan kualitas suatu produk atau komoditi akan
terjamin secara tepat dengan adanya tracking system (Boehlje et al., 1999).
Pelacakan dilakukan untuk menghindari biaya untuk klaim sebagai
konsekuensi dari kesalahan pengiriman produk yang jumlahnya sekitar 2%
dari biaya distribusi. Masalah itu tidak hanya menimbulkan kerugian
moneter untuk perusahaan tetapi juga menurunkan kepercayaan diri
pelanggan, yang megakibatkan jatuhnya daya saing dalam rantai pasok
(Fleisch et al., 2005).

Berdasarkan permasalahan yang terjadi saat ini kebutuhan akan


sebuah sistem pelacakan yang dapat diimplementasikan pada proses
pengiriman yang dilakukan oleh bagian logistik pada perusahaan akan
berdampak baik. Dengan adanya sistem ini perusahaan pun dapat bersaing
di revolusi indutri keempat ini. Hal yang paling utama dalam pembuatan
sistem ini adalah dapat dipantaunya pengiriman barang secara real time..
Gagasan ini sebagai upaya menerjemahkan fungsi dari supply chain
management yaitu melakukan efisiensi sehingga dapat mendistribusikan
produk dengan jumlah, lokasi, waktu yang tepat. Perangkat yang akan
dibuat disimulasikan menggunakan mobil dan dilakukan di jalan perkotaan
karena hal ini termasuk dalam batasan penelitian yang akan dilakukan.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat
deskriptif, yang dimana penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu
mengenai kinerja supply chain management di PT. ”X”. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif meliputi atatan
keuangan dan index penjualan dan data kuantitatif dalam penelitian ini,
meliputi pendapat manajer, distributor dan karyawan terhadap pernyataan
yang terdapat didalam metrik kinerja yang digunakan. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang langsung
dikumpulkan dari sumber pertamanya yaitu jawaban responden terhadap
pernyataan kuisioner yang dikumpulkan dari para manajer, distributor dan
karywan PT. “X”. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian
diperoleh dari hasil penelitian, jurnal, internet, artikel-artikel dan buku-buku
teks yang mendukung. Penelitian ini memiliki variabel yakni kinerja
perspektif keuangan, kinerja perspektif pelanggan, dan kineja perspektif
pembelajaan. Metode pengumpulan data menggunakan tiga metode yakni
metode wawancara kepada para manajer, distributor dan karyawan
perusahaan yang berkompeten yang berhubungan dengan penelitian, seperti
gambaran umum PT.”x”, bidang usaha atau produksi, keadaan manajemen
yang berhubungan dengan keputusan strategis perusahaan, lalu metode
observasi dengan dua langkah yakni observasi lapangan untuk mengukur
variabel yang terkait dalam kinerja supply chain. Kedua, observasi terhadap
data historis perusahaan. Selanjutnya adalah metode kuesioner dengan
langsung diantarkan kepada sasaran responden ke lokasi penelitian yakni
PT. ”x”. Kuesioner yang di sebar berupa daftar pertanyaan dan pernyataan
mengenai metrik yang mengukur kinerja supply chain management pada
PT. “x”.
Pembahasan
a) Implementasikan strategi supplay chain manajemen dalam
persaingan
Pada dasarnya strategi tidak bisa dilepaskan dari tujuan jangka panjang, jika
prusahaan ingin menang atau bertahan dalam persaingan di pasar maka
perusahaan harus mempunyai strategi untuk mengarahkan jalannya
perusahaan ketujuan jangka panjang yang ingin dicapai. stategi ini juga
merupakan keputusan dan tindakan dari tujuan yang dimiliki dimiliki oleh
perusahaan guna mencapai tujuan jangka panjang yang telah ditentukan.
Strategi dalam supply chain manajement keputusan yang diambil olehsuatu
prusahaan untuk memenangkan persaingan di dunia pasar adalah: 1.
Pendirian pabrik baru 2. Penambahan kapasitas produksi 3. Penggabungan
dua fasilitas produksi 4. Perancangn produk baru 5. Pengalihan tangggung
jawab pengelolaan persediaan ke supplier 6. pengurangan jumlah supplier 7.
Pemberlakuan system pengendalian kualitas yang baru dsb Contohnya pada
produk cengkeh desa wawonan minahasa selatan. Tabel biaya produksi
Tahun 2009-2012 menjelaskan tentang peningkatan terhadap biaya,
produksi dan transportasi ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
perekonomian para masyarakat yang berprofesi sebagai petani di
perkebunan cengkeh yang dilihat dari nilai dari suatu produk. Material dari
pemasok sampai ke distributor hingga ke tangan konsumen, dengan strategi
kemitraan maka perlu mengembangkan komunikasi arus informasi maupun
data yang dibutuhkan akan lebih lancar. Secara umum penerapan konsep
manajemen rantai pasokan akan memberikan manfaat yaitu meningkatkan
pendapatan, penurunnya biaya, pemanfaatan aset yang semakin tinggi,
peningkatan laba, dan usaha semakin besar.
b) Hubunga Supply Chain Dengan Kualitas Produk Dan Daya Saing
Kemajuan strategi produksi telah menjadi sumber utama pada suatu
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang baru dan
mempertahankan keunggulan kompetitif. Tidak hanya produktivitas untuk
menunjang kepuasan konsumen dalam bersaing di pasar tetapi kualitaslah
yang dicari oleh konsumen dan menjadi bekal untuk bersaing dipasar,
karena konsumen sudah bisa membedakan manaproduk yang berkualitas
mana yang tidak. darisitulah tuntutan pelanggan mulai semakin tinggi untuk
menghasilkan produk yang berkualitas, karena jika kualitas suatu produk itu
bagus atau sesuai dengan kebutuhan pelngggan dengan biaya yang murah
maka produktifitaspun akan meningkat dan pastinya keuntungan juga ikut
meningkat. secara otomatis jika produk yang dihasilkan sesuai dengan
keinginan pelanggan maka akan memenangkan persaingan pangsa pasar.

SIMPULAN
Supply Chain Management sebagai salah satu stategi bisnis dalam suatu
perusahaan yang meliputi: Semua aktivitas yang terlibat, secara langsung
atau tak langsung, dalam memenuhi permintaan konsumen, baik meliputi
pabrikan, supplier, transportasi, gudang, retailer (pengecer), dan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai