MANAJEMEN OPERASIONAL
DI SUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
JL. BUAH BATU NO. 26, RT.03 / RW.07, BURANGRANG. KEC. LENGKONG,
KOTA BANDUNG, JAWA BARAT 40262
I. Jelaskan pengertian dari :
Fungsi SCM
Fungsi dari manajemen rantai pasok yang pertama adalah untuk mengubah barang
baku (mentah) menjadi barang jadi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dari
konsumen. Fungsi ini sangat berkaitan dengan biaya pembelian barang baku, biaya
penyimpanan, transportasi, dan lain sebagainya.
Manajemen rantai pasok juga berfungsi sebagai alat untuk melakukan mediasi pasar,
dimana dapat menghubungkan perusahaan dengan distributor produk tersebut. Dan
fungsi yang terakhir yaitu, mampu untuk memastikan dan mengelola pembiayaan
terkait dengan survey pasar, perencanaan produk, hingga biaya lain diluar
pembayaran fisik.
2. Planning (Persiapan)
Setelah pesanan diterima oleh pihak produsen, selanjutnya akan masuk pada
tahap perencanaan. Dimana, setiap tim atau departemen yang terlibat dapat membuat
strategi atau rencana produksi produk yang diminta klien. Selain itu, tim produksi
juga bertanggung jawab dalam menyediakan bahan baku sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan.
3. Purchasing (Transaksi)
Pada tahap yang ketiga dari SCM, masuk dalam tahapan pembelian bahan
baku produk. Proses ini akan dilakukan oleh tim atau departemen pembelian sesudah
menerima rincian rencana produksi dari tim perencanaan.
Setelah itu, tim pembelian akan mengontak atau menghubungi pihak pemasok
untuk melakukan pembelian bahan baku dan pendukung. Departemen ini juga
memiliki tugas untuk mencatat tanggal penerimaan dan jumlah bahan baku yang
sudah dibeli.
5. Production (Produksi)
Pada tahap supply chain management yang kelima ini, masuk pada tahapan
produksi barang. Yang mana, tahap ini akan memproses antara bahan baku dan
pendukung untuk dijadikan sebagai produk yang dipesan oleh pihak customer. Setelah
sistem penggabungan selesai, bahan jadi yang telah selesai diproses akan tersimpan
kembali di dalam gedung.
6. Delivery (Pengiriman)
Untuk tahapan manajemen rantai pasok yang terakhir merupakan proses
pengiriman barang yang telah tersimpan dalam pabrik untuk didistribusikan kepada
tiap pemesan atau konsumen produk. Kemudian, produk tersebut akan dikirimkan
sesuai dengan tanggal pengiriman yang diminta klien. Dan tugas utama dari kurir
akan memastikan bahwa setiap barang akan terkirim sesuai dengan pemesannya.
Strategi SCM
Topik yang selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai strategi yang tepat
untuk menjalankan sebuah supply chain management. Untuk membangun rantai
pasok yang baik maka harus menerapkan dua strategi bisnis ini.
Pertama, anda harus membangun hubungan baik dengan pemasok bahan baku. Tidak
hanya pelanggan saja, pemasok juga termasuk ke dalam mata rantai dalam
pengelolaan manajemen supply chain. Dengan adanya hubungan yang baik dengan
mitra, maka dapat memperbesar peluang untuk mendapatkan keuntungan dengan
mitra bisnis yang lain.
Dan strategi bisnis yang kedua adalah dengan meningkatkan pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan (customer). Apabila customer merasa puas dengan pelayanan
yang anda tawarkan, maka pelanggan tersebut dapat melakukan pemesanan ulang
kepada perusahaan anda.
Contoh perusahaan yang menerapkan supply chain management dengan strategi
diatas yaitu industri yang bergerak di bidang transportasi dan pengemasan produk
(manufaktur). Tentunya, sistem informasi berbasis SCM ini juga dapat dikembangkan
oleh perusahaan rintisan atau startup yang menciptakan sistem perangkat lunak
khusus untuk menawarkan solusi terkait supply chain management.
Kesimpulan
Supply chain management adalah suatu rangkaian bisnis mulai dari tahap perencanaan
hingga tahap distribusi produk untuk mengoptimalkan sumber daya yang dikeluarkan
oleh perusahaan.
SCM memiliki 6 tahapan, yaitu tahap customer, planning, purchasing, inventory,
production, dan delivery.
Untuk strategi yang diterapkan dalam SCM terdiri dari dua aspek, yang pertama
adalah menjalin hubungan baik dengan pemasok bahan baku, dan kedua adalah
dengan meningkatkan kualitas layanan untuk kepuasan pelanggan.
Dalam sebuah proses bisnis, rantai pasok sangat penting sebab meliputi keseluruhan
proses dari mulai riset pasar, menentukan produk, merumuskan strategi produk dan
pemasaran, mengurusi proses suplai bahan baku produksi, proses produksi sampai
mendistribusikan pada konsumen akhir semua dipikirkan oleh managemen pada
posisi.
3. Integrasi vertikal
Strategi rantai pasokan integrasi vertikal ini perusahaan akan mengakuisisi pemasok
menjadi bagian dari perusahaan, sehingga lebih efisien dalam koordinasi dan
kontrolnya. Yang bisa diakuisisi meliputi perusahaan suplier ataupun perusahaan
distributornya. Contoh, Toyota mengakuisisi pabrik baja dan dealernya.
4. Jaringan kairetsu
Perusahaan tetap mengakuisisi beberapa perusahaan suplier, namun juga tetap bekerja
sama dengan suplier luar. Sehingga harapannya, bisa terjadi keseimbangan dan
kontrol yang mudah. Dengan begini, perusahaan tetap bisa menjaga kualitasnya
sembari meningkatkan laba penjualan.
5. Vendor
Jalin kerjasama dan temukan vendor yang tepat yang dapat menjadi suplier Anda —
apapun kebutuhan Anda dan bagaimana pun kebutuhan di waktu tertentu.
Mirisnya, meskipun hampir semua brand global telah menyetujui untuk mengikuti
peraturan ketenagakerjaan di negara dimana pabriknya atau supplier-nya beroperasi,
namun pada kenyataannya, mereka kadang menutup mata akan praktik sweatshop
pada level sub-kontraktor supplier mereka.
Meskipun praktik dari sweatshop ini ilegal dan melanggar aturan ketenagakerjaan
secara umum, namun pada sudut pandang yang berbeda, praktik ini juga berkontribusi
pada pembukaan lapangan dan kesempatan kerja yang besar. Pendapatan yang
dapatkan sebagai pekerja di pabrik tersebut sedikit lebih tinggi daripada pendapatan
dari sektor informal lainnya. Meskipun perbedaan pendapatan relatif kecil, sektor ini
menyediakan sesuatu yang tidak dapat diberikan oleh sektor informal, yaitu
‘stabilitas’. Penghasilan di sektor informal seringkali tidak menentu, sedangkan
pekerjaan di pabrik memberikan jaminan dalam bentuk besaran upah tetap bagi
pekerjanya setiap bulan di tengah himpitan ekonomi yang sulit dan kondisi tingkat
pendidikan mereka yang rendah.
II. Jelaskan pengertian dari :
E-commerce dan manajement operasional
Pengertian E-commerce adalah aktivitas beIanja online dengan menggunakan jaringan
internet dan cara transaksinya melaIui transfer uang secara digital. meninjau
pengertian E-Commerce dari empat perspektif, yaitu :
o Efisiensi biaya
E Procurement.
Procurement atau pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan untuk
membeli barang, peralatan pendukung operasional, mesin untuk produksi, atau bahan-
bahan kebutuhan reparasi. Tidak hanya barang, Procurement juga bisa untuk
memesan jasa.
Procurement dapat membantu agar barang yang dipesan bisa dikirim ke lokasi dan
waktu yang ditentukan. Harga barang dan jasa bisa disesuaikan dengan bujet
perusahaan.
Saat ini banyak perusahaan di Indonesia beralih dari Procurement biasa ke e-
Procurement.
e-Procurement (electronic procurement) adalah proses pembelian, penjualan
barang, equipment, pekerjaan, dan jasa melalui antarmuka web atau aplikasi. Sistem
engadaan online ini dirancang untuk memusatkan dan mengautomasi interaksi antara
perusahaan, pelanggan, dan vendor pengadaan untuk meningkatkan kecepatan dan
efisiensi dalam proses procurement.
Proses pengadaan secara elektronik ini biasa disebut sebagai eproc di instansi
pemerintah atau perusahaan BUMN. Namun kini banyak perusahaan swasta mulai
menggunakan proses pengadaan online karena lebih lebih hemat waktu, biaya, dan
tenaga.
Di dalam sistem procurement online terdapat banyak seller atau suplier, kategori
produk yang tidak terbatas, fasilitas pembayaran lengkap, serta pilihan jasa
pengiriman atau kurir yang lengkap. Proses pengadaannya semudah belanja online di
toko online.
Berdasarkan biaya yang sudah tertera, nantinya pihak vendor akan menyesuaikan
spesifikasi dengan anggaran yang tersedia untuk barang yang diminta. Jadi, RFQ akan
sangat terfokus terhadap estimasi biaya yang dibutuhkan terhadap barang atau jasa
yang diinginkan.
Proses RFQ dalam Bisnis
RFQ biasanya dilakukan pada awal proses pengadaan barang. Setelah Request of
Quotation diajukan oleh suatu bisnis atau organisasi, maka vendor akan merespon
dengan memberikan daftar barang atau jasa. Daftar tersebut juga berisi perkiraan
harga dari barang atau jasa yang dibutuhkan kepada bisnis yang mengajukan
penawaran.
Perlu diperhatikan, bagi pihak vendor yang menerima RFQ untuk suatu proyek
biasanya harus menyantumkan beberapa informasi. Tujuannya adalah untuk menarik
perusahaan dan bisa bekerjasama dengan perusahaan tersebut.
Pengalaman vendor Anda dengan proyek serupa.
Fleksibilitas yang dimiliki oleh vendor.
Rekam jejak penyelesaian proyek secara tepat waktu, efisien, dan sesuai dengan
perkiraan.
Alasan lain yang menyatakan bahwa vendor Anda dapat menyelesaikan proyek atau
mampu menyediakan produk atau jasa yang dibutuhkan oleh perushaaan tersebut.
Catatan penting untuk Anda, proses respon RFQ bukanlah penawaran pasti dari pihak
vendor. Tidak ada ikatan kontrak pada proses respon Request for Quotation. Kontrak
kerjasama terjadi apabila kedua belah pihak sudah setuju dengan penawaran yang
dilakukan. Sehingga bagi perusahaan yang mengajukan RFQ dan belum ada
persetujuan maka mereka bisa mengajukan Request for Quotation ke vendor lain.
Manfaat Penggunaan Request for Quotation
Manfaat yang bisa dirasakan ketika suatu perusahaan melakukan permintaan dengan
proses Request for Quotation adalah efektif, efisien, dan meminimalisir resiko yang
ada. Terbilang efektif dan efisien karena seluruh barang yang diinginkan tertera pada
lembar penawaran. Hal ini tentunya akan memudahkan perusahaan dan vendor ketika
membutuhkan seuatu barang.
Insight Mbiz juga menyebutkan, RFQ dapat meminimalisir kejadian mungkin saja
bisa merugikan dan menghambat proses pengadaan barang. Kejadian-kejadian yang
dapat dihindari dengan hadirnya proses Request for Quotation adalah pembatalan
pembelian, ketidaktersediaan stok, harga yang berubah dan lain sebagainya.
RFQ & Bid Packing
RFQ adalah proses bisnis standar yang tujuannya adalah untuk mengundang pemasok
kedalam proses penawaran untuk menawarkan produk atau layanan tertentu. RFQ adalah
dokumen yang dibuat oleh seorang engineer berupa spesifik produk/material saja, atau hanya
produk saja,atau hanya layanan saja dalam proses bidding yang akan dikirim ke beberapa
Vendor untuk mereka review dan berikan penawaran harga.
Jadi RFQ(Request for Quotation) lebih terfokus pada esimasi biaya yang dibutuhkan terhadap
barang, jasa, atau proyek yang diinginkan.
Manfaat RFQ => yang bisa dirasakan ketika suatu perusahaan melakukan permintaan dengan
proses Request for Quotation adalah efektif, efisien, dan meminimalisir resiko yang ada.. Bid
packing merupakan kegiatan untuk memasukan penawaran atas kebutuhan user sesuai pada
RFQ. Aktivitas ini dilakukan oleh vendor.
Contoh RFQ dan Big packing => RedERP, mampu mempersiapkann system peengadaan
untuk lebih singkat, termasuk penerimaan faktur, tanda terima, penawaran, dan pembayaran.