mulai dari bahan mentah dari para supplier, kegiatan operasional di perusahaan
berlanjut ke distribusi sampai konsumen.
Strategi dalam supply chain management terdiri dari lima, Strategi pertama adalah
banyak pemasok pada strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan
pemasok yang lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan
pembeli. Strategi kedua sedikit pemasok (few supplier) dalam strategi ini, perusahaan
mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit. Karena
dengan cara ini, pemasok cenderung lebih memahami sasaran-sasaran luas dari
perusahaan dan konsumen akhir.
Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah satu resiko yang dihadapi pembeli
sehingga pembeli harus memperhatikan rahasia-rahasia dagang pemasok yang
berbisnis di luar bisnis bersama. Strategi ketiga vertical integration artinya
pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli,
atau dengan benar-benar membeli pemasok atau distributor.
Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal dengan
kairetsu. Keanggotaannya dalam hubungan jangka panjang oleh sebab itu diharapkan
dapat berfungsi sebagai mitra, menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang
stabil kepada perusahaan manufaktur.
Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai subkontraktor rantai dari pemasok
yang lebih kecil. Strategi yang terakhir adalah perusahaan maya (virtual company)
yaitu perusahan maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan
pelayanan pada saat diperlukan.
Perusahaan maya mempunyai batasan organisasi yang tidak tetap dan bergerak
sehingga memungkinkan terciptanya perusahaan yang unik agar dapat memenuhi
permintaan pasar yang cenderung berubah. Hubungan yang terbentuk dapat
memberikan pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran gaji, pengangkatan
karyawan, disain produk atau distribusinya.
Manajemen rantai pasokan atau yang sering disebut dengan supply chain
management (SCM) adalah suatu kegiatan besar yang dilakukan
perusahaan agar kebutuhan pasar dapat terpenuhi.
Perusahaan – perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik,
distributor, toko ritel, serta perusahaan jasa logistik. Rantai pasokan
mencakup segala hal, mulai dari kegiatan pengelolaan yang meliputi
pengadaan bahan baku, penyebaran informasi, pengiriman pesanan
hingga pengembangan produk terbaru yang diperlukan guna mengarahkan
usaha yang sedang berjalan
Manajemen rantai pasokan atau yang sering disebut dengan supply chain
management (SCM) adalah suatu kegiatan besar yang dilakukan
perusahaan agar kebutuhan pasar dapat terpenuhi.
Yang menjadi fungsi utama dari supply chain management ini adalah
hubungan antara berbagai macam biaya-biaya fisik berupa biaya material,
biaya penyimpanan, biaya khusus produksi, biaya untuk transportasi, dan
lain sebagainya.
Strategi Supply Chain adalah tulang punggung dari aktivitas bisnis suatu
perusahaan. Dalam menjalankan SCM diperlukan strategi agar dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan sehingga mengurangi
kemungkinan timbulnya masalah yang akan terjadi.
Arus Material
Arus Informasi
Arus Finansial
Jaringan SCM
Chain 1. Supplier
Aset, terutama tenaga kerja, akan semakin terlatih dan terampil dari segi
pengetahuan dan keterampilan. Selain itu, tenaga kerja pun semakin mahir
dalam penggunaan teknologi tinggi.
Meningkatkan laba
Menurunkan biaya
.