04
RUMAH SAKIT TK. III SLAMET RIYADI
TA. 2019
BAB I
DEFINISI
1. Pengertian
Supply chain system (sistem rantai pasokan) adalah serangkaian aktivitas bisnis
perusahaan dalam pemenuhan pasokan meliputi proses dari penyediaan pasokan
sampai penyaluran pasokan tersebut sampai ke tangan konsumen akhir.
Sedangkan supply chain management (manajemen rantai pasokan) adalah metode
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian sistem rantai pasokan tersebut.
SCM biasanya dilakukan di perusahaan manufaktur.
2. Manfaat
Adapun manfaat jika kita mengoptimalkan program SCM, yaitu:
Mengurangi inventory barang
Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan yang berkisar
antara 30%-40%. Oleh karena itu usaha dan cara harus dikembangkan untuk
menekan penimbunan barang di gudang agar biaya dapat diminimalkan.
Menjamin kelancaran penyediaan barang.
Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai dari barang asal (pabrik
pembuat), supplier, perusahaan sendiri, whosaler, retailer, sampai kepada
konsumen akhir.
Menjamin mutu.
Mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh proses produksinya, tetapi ditentukan
oleh mutu bahan mentahnya dan mutu dalam kualitas pengirimannya.
Mengurangi jumlah supplier.
Bertujuan untuk mengurangi ketidakseragaman, biaya-biaya negosiasi, dan
pelacakan (tracking).
Mengembangkan supplier partnership atau strategic alliance.
Dengan mengadakan kerjasama dengan supplier (supplier partnership) dan juga
mengembangkan strategic alliance dapat menjamin lancarnya pergerakan barang
dalam supply chain.
2
Berbagai teknologi informasi digunakan dalam implementasi CRM. Sebagai
contoh, aplikasi Sales Force Automation (SFA) dapat digunakan untuk
mengotomatiskan hubungan antara para penjual dan pembeli melalui penyediaan
informasi produk dan harga (Copra & Meindl, 2001). Sistem tersebut juga
memungkinkan informasi pelanggan dan produk secara rinci dan real time.
b. Pengadaan
Pengadaan produk meliputi :
Demand Management yaitu usaha untuk mengetahui kebutuhan produk
konsumen. Hal ini berkaitan dengan meramalkan permintaan konsumen. CPFR
( Collaborative Planning Forecasting and Replenishment ). Ramalan ini digunakan
untuk memperkirakan jumlah dan jenis bahan mentah yang harus dibeli,
pengapalan dan waktu pengiriman untuk bahan mentah tersebut dan waktu yang
dibutuhkan untuk proses di manufaktur. Kemudian barang yang sudah jadi
disimpan didalam gudang sampai diorder oleh distributor.
Sistem manajemen permintaan yang baik menggunakan data point-of-sale dari
pelanggan utama untuk mengurangi ketidakpastian (uncertainty) dan menyediakan
aliran yang efisien sepanjang rantai pasok.
Procurement yaitu usaha pengadaan faktor produksi (modal, tenaga kerja, mesin
dan peralatan, bahan mentah, teknologi informasi). Hubungan baik dengan
pemasok pada pengadaan diperlukan untuk memastikan kelancaran aliran
penyampaian produk hingga konsumen dengan lebih ekonomis. Perusahaan harus
mampu berkolaborasi dengan supplier-supplier yang relevan, melibatkan mereka
dalam perancangan produk baru, mengevaluasi supply riskdan sebagainya.
3
Manajemen hubungan pemasok merupakan proses yang menentukan bagaimana
suatu perusahaan berinteraksi dengan para pemasoknya. Fungsi pembelian
dikembangkan melalui mekanisme komunikasi yang cepat seperti electronic data
interchange (EDI) dan jaringan internet
c. Pengendalian
Perusahaan harus mampu mengendalikan usaha :
Customer Order Fulfillment (pemenuhan pesanan pelanggan), maksud
pemenuhan pesanan disini yaitu usaha seorang supply chain manajer dalam
mengintegrasikan semua pasokan yang diperlukan dari proses rantai pasokan,
mulai dari pengadaan bahan dari supplier sampai dengan barang tersebut sampai
kepada retailer (pengecer) dan akhirnya ke konsumen akhir. Hal itu dilakukan
dengan tujuan menghasilkan proses yang lancar dan efisien. Oleh karena itu
diperlukan juga hubungan yang secara ekternal, perusahaan harus mampu
berkolaborasi dengan perusahaan pemasok ataupun retailer. Menjalin hubungan
dengan retailer misalnya tentang data penjualan terakhir serta berapa banyak stock
produk yang masih mereka miliki adalah penting bagi perusahaan.
Sebagai bagian dalam sistem ERP (Enterprise Resources Planning),
modul OrderFulfillment digunakan untuk memantau siklus pemenuhan pesanan
dan merupakan catatan kemajuan perusahaan dalam memuaskan permintaan.
ERP merupakan suatu sistem teknologi informasi operasional yang digunakan
untuk mengumpulkan informasi dari semua fungsi dalam perusahaan. Sistem ERP
ini memantau material, pesanan, jadwal, persediaan barang jadi, dan informasi
lainnya yang ada di perusahaan.
d. Produksi (Manufacturing)
Produksi adalah serangkaian kegiatan proses dalam memproduksi bahan mentah
menjadi produk jadi. Dalam hal ini SCM melakukan transformasi dari bahan baku
menjadi barang setengah jadi kemudian menjadi barang jadi (comudity).
Hal yang berkaitan :
Outsourching yaitu pengalihan pekerjaan. Pekerjaan perusahaan induk terbagi
atas dua:
Core dan Non-Core. Core competency yaitu pekerjaan yang berkaitan langsung
dengan proses produksi , sedangakan non-core competencyyaitu pekerjaan yang
tidak berkaitan langsung dengan proses produksi, sehingga pekerjaan ini dapat
dialihkan ke perusahaan lain. Pengalihan pekerjaan tersebut dilakukan dengan
cara meminjam karyawan dari perusahaan vendor (perusahaan outsourcing),
karyawan tersebut bekerja di perusahaan induk hanya saja karyawan tersebut
berasal dari perusahaan vendor/perusahaan outsourcing/perusahaan pendukung.
Selanjutnya perusahaan induk memberi feekepada perusahaan pendukungnya,
yang nantinya akan diberikan sebagai upah karyawan outsourcing.
e. Pengiriman (Distribusi)
Salah satu lingkup supply chain yaitu mengirim produk jadi sampai ke tangan
konsumen akhir dengan waktu dan tempat yang tepat. Aktivitas ini dapat dilakukan
sendiri oleh perusahaan atau diserahkan ke perusahaan jasa transportasi.
Perusahaan harus merancang jaringan distribusi yang tepat dengan
mempertimbangkan aspek biaya, aspek fleksibilitas dan aspek kecepatan respon
terhadap pelanggan.
f. Return
Merupakan proses yang berhubungan dengan jalur pengembalian produk yang
tidak sesuai dengan spesifikasi keinginan konsumen.
5
Sales Force Automation (SFA) adalah aplikasi berbasis web yang memfasilitasi
komunikasi dan informasi dari setiap Tenaga Pemasaran. Dengan menggunakan SFA.
Tenaga Pemasaran dapat mengakses informasi terkait agensi dari mana saja dan
kapan saja! Alat ini didedikasikan agar para Tenaga Pemasaran dapat meningkatkan
efisiensi dan profesionalisme dalam melakukan aktivitas penjualan.
Sales Force Automation termasuk dalam salah satu jenis sistem informasi berbisnis.
SFA atau Otomatisasi tenaga penjualan berguna sebagai alat untuk mengotomatisasi
sistem penjualan dan management penjualan. SFA merupakan suatu sistem yang
dapat berdiri sendiri tanpa adanya CRM, sedangkan CRM hanyalah tools /alat yang
membantu suksesnya management Force Salaes Automation dalam perusahaan.
Aplikasi SFA dalam CRM bekerja secara otomatis mendata semua proses
penjualan dari awal, kemudian mencatat data dan dentitas pelanggan yang
kemudian akan diproses lebih lanjut untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan
sesuai kebutuhan perusahaan. Selain itu, FSA membantu memudahkan pelanggan
mendapatkan informasi mengenai produk yang diinginkannya tanpa harus
bertemu dengan penjualnya.
EDI (Electronic Data Interchange) Menurut kamus TI Pengertian EDI Adalah Metode
untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik melalui jaringan
komputer. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange
Association (IDEA) sebagai “transfer data terstruktur dengan format standard yang
telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain
dengan menggunakan media elektronik”. EDI adalah satu bentuk “e-commerce” yang
secara formal diperkenalkan kepada seluruh masyarakat secara luas dengan
menggunakan media komputer di dalam pelaksanaannya.
Manfaat EDI
Manfaat EDI secara Umum adalah:
Mengurangi kesalahan
Mengurangi biaya
Meningkatkan efisiensi operasional
Meningkatkan kemampuan bersaing
Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
Meningkatkan pelayanan pelanggan
Selain itu manfaat EDI secara detail adalah:
Pertukaran informasi data dapat dilakukan antar aplikasi sehingga tidak perlu re
–entry data dari sisi penerima dan tidak diperlukan prosews printing dari sisi
pengirim
Penyampaian atau penerimaan informasi dari dokumen lebih cepat dan aman,
sehingga pelayanan dapat segera diperoleh tanpa perlu datang ke kantor
pabean
6
Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan mendukung terbentuknya
electronic trading dan EDI merupakan pertukaran data elektronik yang telah
disepakati.
7
BAB II
TATALAKSANA
1. Proses pengadaan obat dan alat kesehatan dimulai dari proses perencanaan yang
dilakukan oleh Instalasi Farmasi atas usulan dari unit kerja pengguna obat dan alat
kesehatan.
8
Activity Diagram, Lelang Obat dan Alat Kesehatan.
9
3. Aktivitas distribusi Obat dan Alat Kesehatan dari Gudang Medis ke Gudang Unit
10
Activity Diagram, Distribusi obat dan alat kesehatan dari Gudang Medis ke Gudang Unit.
Activity Diagram, Penjualan obat dan alat kesehatan di Depo Farmasi kepada pasien.
11
Activity Diagram, Penjualan alat
BAB III
DOKUMENTASI
1. Surat Pemesanan
2. Hasil Lelang
3. Pertanggungjawabab Keuangan
12