Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN PELAKSANAAN RUJUKAN

DI RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA

DI RUMAH SAKIT TK III SLAMET RIYADI


SURAKARTA
2018
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 321 Surakarta
Telp. (0271)714656 Fax.(0298)314616
KETETAPAN KEPALA RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA

NOMOR :KEP/148/XI/2018

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN RUJUKAN


DI RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI

KEPALA DI RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI


SURAKARTA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menurunkan Angka Kematian


Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) maka
perlu di susun Pedoman Pelaksanaan Rujukan di
Rumah Sakit Tk. III Slamet Riyadi Surakarta.

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan
KepalaRumah Sakit Tk. III Slamet Riyadi Surakarta
tentang Pedoman Pelaksanaan Rujukan di Rumah
Sakit Tk. III Slamet Riyadi Surakarta.

Mengingat : 1. Undang Undang RI nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara RI tahun 2009 nomor
114, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063)
2. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 nomor 153, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5072)
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/MENKES/SK/2008/Tahun 2004 tentang Standar
Pelayanan Minimal di Rumah Sakit.
4. Surat Ederan Direktur Jendral Pelayanan Medik
Nomor 00.03.3.5.1.1465 tentang Revitalisasi Rumah
Sakit Sayang Ibu dan Bayi.

iv
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 321 Surakarta
Telp. (0271)714656 Fax.(0298)314616

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : MenetapkanPedoman Pelaksanaan Rujukan di
Rumah Sakit Tk. III Slamet Riyadi Surakarta.
Sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini.

KEDUA : Menetapkan Pedoman Pelaksanaan Rujukan diRumah


Sakit Tk. III Slamet Riyadi Surakarta.

Pedoman Pelaksanaan Rujukan di Rumah Sakit Tk. III


KETIGA : Slamet Riyadi Surakarta. Sebagaimana dimaksud
dalam Diktum Kedua digunakan sebagai acuan dalam
Pedoman

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. III Slamet Riyadi


Surakarta ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
KEEMPAT :

Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal: 14 November 2018

Kepala Rumah Sakit Tk.III Slamet Riyadi

dr. Oedjang Setijawan, M.Si.Med.,Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP. 1120002030772

iv
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 321 Surakarta
Telp. (0271)714656 Fax.(0298)314616

KETETAPAN KEPALA RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA

NOMOR :KEP/148/XI/2018

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN RUJUKAN


DI RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA

Disusun Oleh :

Tri Handayaningsih, Amd.Keb

Disetujui Oleh :

dr. Tommy Febrianto, Sp.OG

Ditetapkan Oleh :

dr. Oedjang Setijawan, M.Si.Med.,Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP. 1120002030772

iv
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 321 Surakarta
Telp. (0271)714656 Fax.(0298)314616
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME, atas segala rahmat yang telah dikaruniakan
kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Buku PedomanPelaksanaan Program
Rumah Sakit Sayang Ibu Dan Bayidi Rumah Sakit Tk.III. Slamet Riyadi Surakarta.

Buku PedomanPelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang Ibu Dan Bayi Ini
merupakan pedoman bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan pada Ibu
dan Bayi di Rumah Sakit Tk.III. Slamet Riyadi Surakarta.

Diharapkan dengan adanya buku ini dapat meningkatkan mutu pelayanan di


Ruang Bersalin, Perinatologi, Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan digunakan sebagai
acuan dalam melaksanakan tugas di Rumah Sakit Tk.III. Slamet Riyadi Surakarta.

Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas


bantuan semua pihak dalam menyelesaikan Buku PedomanPelaksanaan Program
Rumah Sakit Sayang Ibu Dan Bayi.

Kami sangat menyadari banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam buku


ini. Kekurangan ini secara berkesinambungan akan terus diperbaiki sesuai dengan
tuntunan dalam pengembangan rumah sakit ini.

Surakarta, 14 November 2018

Tim Penyusun

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... v


DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
BAB IPENDAHULUAN ...............................................................................1
BAB IISISTEM RUJUKAN ..........................................................................4
BAB IIIPENUTUP .......................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita semua rnengetahui bahwa Angka Kematian lbu (AKl) danAngka Kematian
Bayi (AKB) di lndonesia masih tinggi yaitu AKI :228/100.000 kelahiran hidup (KH)
dan AKB : 34/1000 kelahiran hidup (SDKI2007). Sedangkan target RPJMN
Depkes 2004-2009 AKI : 226/100.000 KHdan AKB : 26/1000 KH. Dalam Konfrensi
Tingkat Tinggi Persatuan Bangsa-Bangsa (2000) telah disepakati berbagai
komitmen tentang TujuanPembangunan Milenium (Milenium Development Goals)
pada tahun 2015,ada dua sasaran dan indikator secara khusus terkait dengan
kesehatan ibu,bayi dan anak yaitu :
1. Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angkapada
tahun 1990 (menjadi 20 dan 25/1000 KH).
2. Mengurangi Angka Kematian lbu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990(menjadi
125/100.000 kelahiran hidup).
Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menyebutkan bahwapenyebab
kematian ibu terbanyak di lndonesia adalah perdarahan (28%), Eklampsia (24%),
lnfeksi (11%), partus macet/lama (8%) dan aborsi (5%)sedangkan penyebab
kematian bayi baru lahir yang terbanyak adalahkarena BBLR (29%), Asfiksia
(27%),lnfeksi dan tetanus (15%), masalahpemberian minum (10%), gangguan
hematologi (6%), lain-lain (13%). Haltersebut kemungkinan disebabkan oleh
keterlambatan pengambilankeputusan, merujuk dan mengobati.Sedangkan
kematian ibu umumnyadisebabkan perdarahan (25%), infeksi (15%), pre-
eklamsia/eklamsia(15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian
ibumempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka
prosespersalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem
terpaduditingkat nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upayapenyediaan
pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalambentuk Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Konfrehensif (PONEK) di rumah sakit dan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensy Dasar (PONED)ditingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukandalam
pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangatberperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.Kunci keberhasilan PONEK
adalah ketersediaan tenaga kesehatan yangsesuaikompetensi, prasarana, sarana
dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai dalam bidang tertentu, tenaga kesehatanmemerlukan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuanketerampilan dan perubahan
perilaku dalam pelayanan kepada pasien.Komplikasi obstetric tidak selalu dapat
diramalkan sebelumnya danmungkin saja terjadi pada ibu hamil yang diidentifikasi
normal. Oleh karenaitu kebijakan Rumah Sakit Royal Progress adalah
mendekatkan pelayananobstetric dan neonatal sedekat mungkin kepada setiap ibu

1
hamil sesuaidengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai
3pesan kunciyaitu:
1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga terampil.
2. Penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
3. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersedianya akses bagi penanganan
komplikasi abortus tidak aman.
Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnyaberkaitan
dengan kesehatan ibu selama kehamilan, kesehatan janin selamadidalam
kandungan dan proses pertolongan persalinan yang bermasalah.Oleh karena itu
perlu adanya strategi penurunan kematian/kesakitanmaternal perinatal dengan
Sistem Pelayanan Maternal Perinatal Regionalyaitu dukunganbagi MPS di
lndonesia dengan upaya :
1. Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam.
2. Meningkatkan mutu SDM dengan pelatihan berkala mengenaipelayanan
kegawatdaruratan.
3. Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan.
4. Bekerjasama dengan dinas dalam surveillance/audit kematian ibu danbayi.
Selanjutnya diharapkan pedoman penyelenggaraan PONEK di RSini dapat
dijadikan panduan bagi tim PONEK di RS kabupaten/kota sertabagi dinas
kesehatan propinsi/kabupaten/kota dapat dipergunakan untukmenurunkan Angka
kematian ibu (AKl) dan angka kematian bayi (AKB)diwilayah kerjanya.

B. Dasar Hukum
1. Undang Undang RI nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RI tahun 2009 nomor 114,Tambahan Lembaran Negara RI nomor 5063);
2. Undang undang nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/2008/Tahun 2004
tentang Standart Pelayanan Minimal di Rumah Sakit;
4. Keputusan Mentri Kesehatan Nomer 450/ MENKES/SK/IV/2004 Tentang
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif pada Bayi di Indonesia;
5. Surat Edaran Direktur Jendral Pelayanan Medik Nomer 00.03.3.5.1465 tentang
Revitalisasi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.

C. VISI & MISI


1. Visi
Pada tahun 2015 tercapai tujuan pembangunan milenium (millennium
Development Goals) yaitu :
a. Mengurangi angka kematian bayi sebesar dua pertiga dari AKB padatahun
1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup.
b. Mengurangi angka kematian ibu sebesar tiga perempat dari AKI padatahun
1990 menjadi 125/100.000 kelahiran hidup.

2
2. Misi
Menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal yang bermutumelalui
standarisasi RS PONEK 24 jam, dalam rangka menurunkanangka kematian ibu
dan angka kematian bayi di indonesia.

D. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan Pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalamupaya
penurunan Angka Kematian lbu dan Angka Kematian Bayi di Rumah Sakit
Tk.III Slamet Riyadi Surakarta.
2. Khusus
a. Adanya kebijakan Rumah sakit dan dukungan penuh
manajemendalampelayanan PONEK.
b. Terbentuknya tim PONEK RS.
c. Tercapainya kemampuan teknis tim PONEK sesuai standar.
d. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola danpenanggung
jawab pada tingkat kabupaten/kota, propinsi dan pusatdalam manajemen
program PONEK.

E. Sasaran
1. Seluruh pimpinan RS tingkat kabupaten/kota.
2. Seluruh dinas kesehatan propinsi dan kabupaten/kota.
3. Pengelola program kesehatan ibu dan anak diseluruh dinas kesehatanpropinsi
dan kabupaten/kota.

3
BAB II
SISTEM RUJUKAN

A. PENGERTIAN RUJUKAN
Sistem rujukan merupakan penyelenggaran kesehatan yang mengatur
pelimpahantugas dan tanggung jawab secara timbal balik vertikal maupun
horisontal, maupunstruktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau
masalah penyakit ataumasalah penyakit atau permasalahan kesehatan. Kegiatan
rujukan mencakup:
1. Rujukan pasien
Rujukan pasien internal adalah rujukan antar spesialis dalam satu rumah
sakit.Rujukan eksternal adalah rujukan antar spesialis keluar rumah sakit
denganmengikuti sistem rujukan yang ada.
2. Rujukan pengetahuan dan tehnologi, termasuk peningkatan
kemampuantenaga kesehatan (dana, alat dan sarana).
3. Rujukan Managemen
Dapat berupa permintaan kepada unit yang lebih mampu atau
bantuankepada unit yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu
masalahtertentu, yang tidak dapat diatasi sendiri.

B. SISTEM PELAYANAN RUJUKAN MATERNAL DAN PERINATAL


Bila pasien maternal dan perinatal tidak dapat ditangani sendiri segera rujuk
kesarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan tenaga
kesehatannya.Harusada koordinasi, mudah, sehingga tidak memperlambat
pertolongan dan tidakmerugikan pasien.Mudah, cepat dan tepai adalah yang
utama.
Rujukan internal rumah sakit berpedoman kepada prosedur rujukan didalamrumah
sakit dan mekanisme kerja dibagian/instalasi Anak
danObstetri&Ginekologi.Rujukan eksternaI mengikuti mekanisme rujukan
sesuaijenjang pelayanan.
1. Persiapan rujukan pasien :
a. Menyiapkan petugas yang terlatih untuk mendampingi pasien.
b. Memberitahu penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien dirujuk
kerumah sakit.
c. Pada saat merujuk pasien harus disertakan surat rujukan dan resumedik
pasien meliputi : riwayat penyakit, penilaian kondisi pasien yangdibuat saat
kasus diterima perujuk, tindakan atau pengobatan yang telahdiberikan dan
keterangan lain yang perlu atau ditemukan sehubungandengan kondisi
pasien.
2. Di rumah sakit :
a. Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala
tindakan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya.
b. Persiapan pihak keluarga untuk memberikan darah jika dibutuhkan.

4
c. Pasien/keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan/ perawatan yang
akandilakasanakan.

C. SKEMA RUJUKAN

RS KELAS A / B PENDIDIKAN Pelayanan medik spesialistik


dan subspesialistik luas

RS KELAS B NON PENDIDIKAN Pelayanan medik spesialistik


dan subspesialistik terbatas

RS KELAS C Pelayanan medik dasar dan


spesialistik terbatas

RS KELAS D Pelayanan medik dasar dan


spesialistik terbatas

PUSKESMAS PONED
Pelayanan medis dasar

BIDAN POLINDES
Pelayanan komunitas dasar

RS KELAS A / B PENDIDIKAN

Keterangan :

Untuk RS diutamakan RS PONEK

Untuk Puskesmas diutamakan Puskesmas PONEK

5
BAB III
PENUTUP

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi semakin meningkat dan
tidakmengalami perubahan berarti pada lima tahun terakhir. Keadaan ini akan
meningkatbila tidak segera diantisipasi dengan berbagai terobosan yang optimal.
Kasuskebidanan yang sifatnya akut dan fatal akan menurunkan kondisi kesehatan pada
ibuhamil dan bayi di masyarakat dan akan mempengaruhi prestasi dan kinerja
generasimendatang.

Berdasarkan haltersebut, maka dipandang perlu agar program pelayanan


Obstetrik dan neonatal emergenci komperhensif (PONEK) dijadikan prioritas, yang
terlihat pada terget upaya kesehatan perorangan (UKP) pada rencana
strategiDepartement kesehatan 2005-2009.

Pada saat ini sesuai era desentralisasi, kebijakan ini amat perlu didukung
olehdinas kesehatan provinsi/kabupaten daerah sehingga terjadi sinkronisasi antara
perencanaan Departemen Kesehatan Rl pusat dan daerah yang menghasilkan
suatuvisi yang saling memperkuat dalam penurunan angka kematian ibu(AKl) dan
angka,kematian bayi(AKB).

Disamping itu pelaksanaan sistem rujukan pelayanan obsterik dan neonatal


emergencykomprehensif(PONEK) hendak disesuaikan dengan kondisi spesifik daerah
dan keterbatasan sumber daya sehinggga dapat mencapaitarget yang optimal yaitu
75% RS kabupaten/kota menyelenggarakan PONEK.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes (2008), Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Obstetri


NeonatalEmergensi Komprehensip 24 jam di Rumah Sakit.

2. Departemen Kesehatan (2002), Standar Tenaga Keperawatan di Rumah


Sakit,Cetakan Pertama, Jakarta.

3. Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelayanan Maternal Dan Perinatal


pada Rumah Sakit Umum Kelas B, C Dan D, Edisi Kedua, Jakarta.

4. Departemen Kesehatan (2007), Pedoman Pedoman Rawat Gabung lbu danBayi,


Directorat Bina Pelayanan Keperawatan, Direktorat Jendral Bina PelayananMedik,
Jakarta.

5. Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelayanan Kesehatan Bayi BaruLahir


Rendah Dengan Perawatan Metode Kanguru di Rumah Sakit DanJejaringnya, DepKes
Rl, Jakarta.

6. Departemen Kesehatan (2009), Pedoman Pelaksanaan Program Rumah Sakit


sayang lbu Dan Bayi, DepKes Rl, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai