NOMOR :KEP/148/XI/2018
TENTANG
iv
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 321 Surakarta
Telp. (0271)714656 Fax.(0298)314616
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : MenetapkanPedoman Pelaksanaan Rujukan di
Rumah Sakit Tk. III Slamet Riyadi Surakarta.
Sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini.
Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal: 14 November 2018
iv
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 321 Surakarta
Telp. (0271)714656 Fax.(0298)314616
NOMOR :KEP/148/XI/2018
TENTANG
Disusun Oleh :
Disetujui Oleh :
Ditetapkan Oleh :
iv
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 04.04.04
RUMAH SAKIT TK.III SLAMET RIYADI SURAKARTA
Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 321 Surakarta
Telp. (0271)714656 Fax.(0298)314616
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan YME, atas segala rahmat yang telah dikaruniakan
kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Buku PedomanPelaksanaan Program
Rumah Sakit Sayang Ibu Dan Bayidi Rumah Sakit Tk.III. Slamet Riyadi Surakarta.
Buku PedomanPelaksanaan Program Rumah Sakit Sayang Ibu Dan Bayi Ini
merupakan pedoman bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan pada Ibu
dan Bayi di Rumah Sakit Tk.III. Slamet Riyadi Surakarta.
Tim Penyusun
iv
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua rnengetahui bahwa Angka Kematian lbu (AKl) danAngka Kematian
Bayi (AKB) di lndonesia masih tinggi yaitu AKI :228/100.000 kelahiran hidup (KH)
dan AKB : 34/1000 kelahiran hidup (SDKI2007). Sedangkan target RPJMN
Depkes 2004-2009 AKI : 226/100.000 KHdan AKB : 26/1000 KH. Dalam Konfrensi
Tingkat Tinggi Persatuan Bangsa-Bangsa (2000) telah disepakati berbagai
komitmen tentang TujuanPembangunan Milenium (Milenium Development Goals)
pada tahun 2015,ada dua sasaran dan indikator secara khusus terkait dengan
kesehatan ibu,bayi dan anak yaitu :
1. Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angkapada
tahun 1990 (menjadi 20 dan 25/1000 KH).
2. Mengurangi Angka Kematian lbu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990(menjadi
125/100.000 kelahiran hidup).
Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menyebutkan bahwapenyebab
kematian ibu terbanyak di lndonesia adalah perdarahan (28%), Eklampsia (24%),
lnfeksi (11%), partus macet/lama (8%) dan aborsi (5%)sedangkan penyebab
kematian bayi baru lahir yang terbanyak adalahkarena BBLR (29%), Asfiksia
(27%),lnfeksi dan tetanus (15%), masalahpemberian minum (10%), gangguan
hematologi (6%), lain-lain (13%). Haltersebut kemungkinan disebabkan oleh
keterlambatan pengambilankeputusan, merujuk dan mengobati.Sedangkan
kematian ibu umumnyadisebabkan perdarahan (25%), infeksi (15%), pre-
eklamsia/eklamsia(15%), persalinan macet dan abortus. Mengingat kematian
ibumempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka
prosespersalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem
terpaduditingkat nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upayapenyediaan
pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalambentuk Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Konfrehensif (PONEK) di rumah sakit dan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensy Dasar (PONED)ditingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukandalam
pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangatberperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.Kunci keberhasilan PONEK
adalah ketersediaan tenaga kesehatan yangsesuaikompetensi, prasarana, sarana
dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai dalam bidang tertentu, tenaga kesehatanmemerlukan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuanketerampilan dan perubahan
perilaku dalam pelayanan kepada pasien.Komplikasi obstetric tidak selalu dapat
diramalkan sebelumnya danmungkin saja terjadi pada ibu hamil yang diidentifikasi
normal. Oleh karenaitu kebijakan Rumah Sakit Royal Progress adalah
mendekatkan pelayananobstetric dan neonatal sedekat mungkin kepada setiap ibu
1
hamil sesuaidengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai
3pesan kunciyaitu:
1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga terampil.
2. Penanganan komplikasi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
3. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersedianya akses bagi penanganan
komplikasi abortus tidak aman.
Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnyaberkaitan
dengan kesehatan ibu selama kehamilan, kesehatan janin selamadidalam
kandungan dan proses pertolongan persalinan yang bermasalah.Oleh karena itu
perlu adanya strategi penurunan kematian/kesakitanmaternal perinatal dengan
Sistem Pelayanan Maternal Perinatal Regionalyaitu dukunganbagi MPS di
lndonesia dengan upaya :
1. Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam.
2. Meningkatkan mutu SDM dengan pelatihan berkala mengenaipelayanan
kegawatdaruratan.
3. Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan.
4. Bekerjasama dengan dinas dalam surveillance/audit kematian ibu danbayi.
Selanjutnya diharapkan pedoman penyelenggaraan PONEK di RSini dapat
dijadikan panduan bagi tim PONEK di RS kabupaten/kota sertabagi dinas
kesehatan propinsi/kabupaten/kota dapat dipergunakan untukmenurunkan Angka
kematian ibu (AKl) dan angka kematian bayi (AKB)diwilayah kerjanya.
B. Dasar Hukum
1. Undang Undang RI nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara RI tahun 2009 nomor 114,Tambahan Lembaran Negara RI nomor 5063);
2. Undang undang nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/2008/Tahun 2004
tentang Standart Pelayanan Minimal di Rumah Sakit;
4. Keputusan Mentri Kesehatan Nomer 450/ MENKES/SK/IV/2004 Tentang
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif pada Bayi di Indonesia;
5. Surat Edaran Direktur Jendral Pelayanan Medik Nomer 00.03.3.5.1465 tentang
Revitalisasi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.
2
2. Misi
Menyelenggarakan pelayanan obstetri dan neonatal yang bermutumelalui
standarisasi RS PONEK 24 jam, dalam rangka menurunkanangka kematian ibu
dan angka kematian bayi di indonesia.
D. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan Pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalamupaya
penurunan Angka Kematian lbu dan Angka Kematian Bayi di Rumah Sakit
Tk.III Slamet Riyadi Surakarta.
2. Khusus
a. Adanya kebijakan Rumah sakit dan dukungan penuh
manajemendalampelayanan PONEK.
b. Terbentuknya tim PONEK RS.
c. Tercapainya kemampuan teknis tim PONEK sesuai standar.
d. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola danpenanggung
jawab pada tingkat kabupaten/kota, propinsi dan pusatdalam manajemen
program PONEK.
E. Sasaran
1. Seluruh pimpinan RS tingkat kabupaten/kota.
2. Seluruh dinas kesehatan propinsi dan kabupaten/kota.
3. Pengelola program kesehatan ibu dan anak diseluruh dinas kesehatanpropinsi
dan kabupaten/kota.
3
BAB II
SISTEM RUJUKAN
A. PENGERTIAN RUJUKAN
Sistem rujukan merupakan penyelenggaran kesehatan yang mengatur
pelimpahantugas dan tanggung jawab secara timbal balik vertikal maupun
horisontal, maupunstruktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau
masalah penyakit ataumasalah penyakit atau permasalahan kesehatan. Kegiatan
rujukan mencakup:
1. Rujukan pasien
Rujukan pasien internal adalah rujukan antar spesialis dalam satu rumah
sakit.Rujukan eksternal adalah rujukan antar spesialis keluar rumah sakit
denganmengikuti sistem rujukan yang ada.
2. Rujukan pengetahuan dan tehnologi, termasuk peningkatan
kemampuantenaga kesehatan (dana, alat dan sarana).
3. Rujukan Managemen
Dapat berupa permintaan kepada unit yang lebih mampu atau
bantuankepada unit yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu
masalahtertentu, yang tidak dapat diatasi sendiri.
4
c. Pasien/keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan/ perawatan yang
akandilakasanakan.
C. SKEMA RUJUKAN
PUSKESMAS PONED
Pelayanan medis dasar
BIDAN POLINDES
Pelayanan komunitas dasar
RS KELAS A / B PENDIDIKAN
Keterangan :
5
BAB III
PENUTUP
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi semakin meningkat dan
tidakmengalami perubahan berarti pada lima tahun terakhir. Keadaan ini akan
meningkatbila tidak segera diantisipasi dengan berbagai terobosan yang optimal.
Kasuskebidanan yang sifatnya akut dan fatal akan menurunkan kondisi kesehatan pada
ibuhamil dan bayi di masyarakat dan akan mempengaruhi prestasi dan kinerja
generasimendatang.
Pada saat ini sesuai era desentralisasi, kebijakan ini amat perlu didukung
olehdinas kesehatan provinsi/kabupaten daerah sehingga terjadi sinkronisasi antara
perencanaan Departemen Kesehatan Rl pusat dan daerah yang menghasilkan
suatuvisi yang saling memperkuat dalam penurunan angka kematian ibu(AKl) dan
angka,kematian bayi(AKB).
6
DAFTAR PUSTAKA