TUGAS 1
1. Apakah yang dimaksud dengan supply chain dan bedanya dengan supply chain
management?
Supply chain adalah sebuah sistem organisasi yang di dalamnya terdapat peran-peran
dan melakukan berbagai kegiatan, meliputi informasi, dana dan sumber daya lainnya
yang saling terkaitdalam pergerakan suatu produk atau jasa dari pemasok ke
pelanggan.
SCM atau supply chain management adalah pengelolaan sebuah aktivitas rantai pasok
untuk memaksimalkan customer value dan mencapai keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan.
Supply Chain Management adalah fungsi – fungsi yang terintegrasi dan memiliki
tanggung jawab utama untuk menghubungkan fungsi dari bisnis utama dan proses
bisnis dalam dan di seluruh perusahaan untuk mewujudkan model bisnis yang kohesif
dan berkinerja tinggi.
Jadi perbedaannya adalah · Supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan –
perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun
mengirimkannya ke pemakai akhir.
SCM adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya. Namun perlu ditekankan
bahwa SCM menghendaki pendekatan atau metode yang terintegrasi dengan dasar
semangat kolaborasi.
2. Jelaskan cakupan aktivitas pada supply chain management!
– kegiatan merancang produk baru (product development )
– kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)
– kegiatan merencanakan produksi dan persediaan ( planning and control )
– kegiatan melakukan produksi ( production )
– kegiatan melakukan pengiriman ( distribution )
3. Buatlah supply chain dari produk body mobil! Sertakan dengan gambar ilustrasi
urutannya!
Pihak yang terlibat dalam supply chain body mobil tersebut adalah :
1. penghasil besi
2. penghasil plastik
3. penghasil karet
4. penghasil kaca
5. penghasil alumunium
6. pabrik besi
7. pabrik plastik
8. pabrik karet
9. pabrik kaca
10. pabrik alumunium
11. pabrik rangka besi
12. distributor bodi mobil
13. pabrik mobil
A. Produksi
Bagian ini bertugas secara fisik melakukan transformasi dari bahan baku, bahan
setengah jadi atau komponen menjadi produk jadi.
Kegiatan produksi dalam konteks SCM tidak harus dilakukan dalam perusahaan.
Banyak perusahaan melakukan outsourcing yaitu memindahkan kegiatan produksi ke
pihak subkontraktor, sementara perusahaan konsentrasi ke kegiatan yang menjadi core
competency mereka. Contoh: Perusahaan sepatu Nike.
B. Distribusi / Pengiriman
Tugas dalam lingkup supply chain adalah mengirim produk tersebut agar sampai di
tangan pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat.
Aktivitas ini dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan atau diserahkan ke perusahaan
jasa transportasi.
Dalam cakupan kegiatan distribusi, perusahaan harus merancang jaringan distribusi
yang tepat dengan mempertimbangkan aspek biaya, aspek fleksibilitas dan aspek
kecepatan respon terhadap pelanggan.
Resume Jurnal
Dari : jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/download/8580/3970
Identitas Jurnal
Isi :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aliran dan kinerja rantai pasok yang
digunakan PT kemfood dengan menggunakan metode studi kasus dan balanced
scorecard untuk pengukuran kinerja rantai pasok.
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan PT. Kemfood Indonesia sebagai
produsen sosis dan pada marketing yang menjalankan manajemen rantai pasok sosis di
PT.Kemfood Cabang Bandung. PT Kemfood ini berpusat di Jl. Pulokambing no. 11
Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur yang telah berdiri pada tahun 1975.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan
pengamatan langsung. Penelitian dilakukan di salah satu cabang PT Kemfood yaitu di
Kota Bandung, yang mengamati manajemen rantai pasok yang dilakukan oleh PT
Kemfood cabang Kota Bandung secara langsung melalui wawancara kepada kepala
cabang dan karyawannya.
Aliran rantai pasok PT. Kemfood Indonesia pertama dari produk yang dipasok
oleh PT. Kemfood Pusat di alirkan ke Perusahaan Kemfood Cabang kemudian langsung
ke segmen, baik itu retail maupun perusahaan lain yang bermitra
Fungsi dan kinerja rantai pasok yang di miliki PT. Kemfood sudah cukup baik
karena dilihat dari penilaian dan pengukuran menggunakan pendekatan metode
Balanced Scorecard, dilihat dari masing-masing faktor yang diukur yaitu bisnis
internal, pertumbuhan dan pembelajaran, pelanggan dan keuangan memiliki nilai yang
menunjukan bahwa kinerja rantai pasok tersebut berjalan dengan baik.
TUGAS MATERI I – SARAS MIRANDA PUTRI- 1710111026- MRP F
1. Apakah yang dimaksud dengan supply chain dan bagaimana bedanya jika dibandingkan
dengan supply chain management ?
2. Jelaskan cakupan aktivitas pada Supply Chain Management !
3. Buatlah supply chain dari produk mobil ! Serta dengan gambar ilustrasi urutannya !
4. Kompleksitas yang bagaimana yang akan dihadapi manajer pada saat perusahaan
mengelola supply chain ?
5. Jelaskan bagaimana ketidakpastian mempengaruhi efektivitas dari kegiatan SC !
6. Cakupan dalam SCM dibedakan menjadi 2, sebutkan !
7. Bagaimana peranan mediasi pasar dalam Supply Chain Management ?
8. Jelaskan peranan internet di dalam Supply Chain Management !
9. Carilah 1 Jurnal Penelitian yang membahas tentang SCM, kemudian buatlah resumenya
!
Jawaban
1. Supply chain adalah sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan yang
bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada
pelanggan akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari supplier (di bagian hulu)
sampai retailer / toko (pada bagian hilir). Kalau Supply Chain adalah jaringan fisiknya,
yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi
barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, Supply Chain Management adalah
metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya. Namun perlu ditekankan bahwa Supply
Chain Management menghendaki pendekatan atau metode yang terintegrasi dengan
dasar semangat kolaborasi.
2. Cakupan aktivitas pada SCM
a. Cakupan aktivitas pada supply chain management di bagian Pengembangan
Produk yaitu melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier
dalam perancangan produk baru.
b. Cakupan aktivitas pada supply chain management di bagian Pengadaan yaitu
memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku
dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan
dengan supplier.
c. Cakupan aktivitas pada supply chain management di bagian Perencanaan dan
Pengendalian yaitu demand planning, peramalan permintaan, perencanaan
kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan.
d. Cakupan aktivitas pada supply chain management di bagian Produksi yaitu eksekusi
produksi, pengendalian kualitas.
e. Cakupan aktivitas pada supply chain management di bagian Distribusi yaitu
perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan
memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service
level di tiap pusat distribusi.
3. Supply Chain dari produk mobil
13
1 6
12
2 7
13
3 8 11
13
4 9
12
5 10 13
Keterangan:
1. penghasil besi 2. penghasil plastik 3. penghasil karet 4. penghasil kaca
5. penghasil alumunium 6. pabrik besi 7. pabrik plastik 8. pabrik karet 9. pabrik kaca
10. pabrik alumunium 11. pabrik rangka besi 12. distributor bodi mobil
13. pabrik mobil
4. Kompleksitas yang akan dihadapi manajer pada saat perusahaan mengelola supply
chain
Kompleksitas struktur supply chain.
Suatu supply chain biasanya sangat kompleks, melibatkan banyak pihak di dalam
maupun di luar perusahaan. Pihak-pihak tersebut sering kali memiliki kepentingan
yang berbeda-beda, bahkan tidak jarang bertentangan antara yang satu dengan
yang lainnya. Di dalam perusahaan sendiripun perbedaan kepentingan ini sering
muncul. Sebagai contoh, bagian pemasaran ingin memuaskan pelanggan sehingga
sering membuat kesepakatan dengan pelanggan tanpa mengecek secara baik-baik
kemampuan bagian produksi. Perubahan jadwal produksi secara tiba-tiba sering
harus terjadi karena bagian pemasaran menyepakati perubahan order pesanan dari
pelanggan. Di sisi lain, bagian produksi biasanya cukup resistant terhadap
perubahan-perubahan mendadak seperti itu karena akan berakibat pada
rendahnya utilitas mesin dan seringnya pengadaan bahan baku harus dimajukan
atau diubah. Ini membuat kinerja bagian produksi kelihatan kurang bagus. Konflik
antar bagian ini merupakan suatu tantangan besar dalam mengelola suplly chain. Di
luar perusahaan misalnya antara supplier yang menginginkan pemesanan
produknya jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan sedapat mungkin
pesanan tidak berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman segera setelah
produksinya selesai. Disisi lain perusahaan menghendaki fleksibilitas yang tinggi
dengan mengubah jumlah, spesifikasi maupun jadwal pengiriman bahan baku yang
dipesan. Perusahaan juga menginginkan supplier menggunakan JIT yaitu
mengirimkan produk dalam waktu yang tepat dan kuantitasnya kecil-kecil.
Kompleksitas yang lain adalah dalam pembayaran, budaya dan bahasa.
Ketidakpastian
Kompleksitas yang lainnya yaitu suatu ketidakpastian. Yaitu ketidakpastian demand,
ketidakpastian supplier, dan ketidakpastian kinerja mesin. dari
ketidakpastian dapat menimbulkan inventory. Sebagai petimbangan dalam
menyiapkan safety stock maupun alur distribusi yang terbaik.
5. Berdasarkan sumbernya ada tiga klasifikasi utama ketidakpastian pada supply chain.
Pertama adalah Ketidakpastian permintaan. Ketidakpastian permintaan dari konsumen
akan menyebabkan ketidakpastian distributor, semakin ke hulu, maka tingkat
ketidakpastian permintaan akan semakin meningkat. Peningkatan ketidakpastian atau
variasi permintaan dari hilir ke hulu pada suatu supply chain dinamakan bullwhip effect.
Ketidakpastian kedua berasal dari arah pemasok. Hal ini bisa berupa ketidakpastian
pada leadtime pengiriman, harga bahan baku, atau komponen, ketidakpastian kualitas,
serta kuantitas material yang dikirim. Sedangkan sumber yang ketiga adalah
ketidakpastian internal yang bisa diakibatkan oleh kerusakan mesin, kinerja mesin yang
tidak sempurna, ketidakhadiran tenaga kerja, serta ketidakpastian waktu maupun
kualitas produksi. Besarnya ketidakpastian yang dihadapi berbeda-beda.
6. Fisik dan Mediasi Pasar
Aktivitas Fisik Aktivitas Mediasi Pasar
Sourcing (mencari bahan baku) Riset pasar
Penyimpanan material/produk Pengembangan produk
Distribusi / transportasi Penetapan harga diskon
Pengembalian produk (return) Pelayanan purna jual
7. Kegiatan mediasi pasar bertujuan untuk mencari titik temu antara apa yang diinginkan
pelanggan dengan apa yang dibuat dan dikirim oleh supply chain. Melakukan survey
pasar untuk mendapatkan model produk apa yang disukai oleh pelanggan pada suatu
musim, merancang produk yang mencerminkan keinginan pasar tersebut, meramalkan
tingkat permintaan dan pelayanan purna jual merupakan aktivitas media pasar.
Kegiatan mediasi sangat penting bagi supply chain yang memproduksi produk inovatif.
Kegiatan fisik dan mediasi pasar harus berjalan dengan sinergis di dalam supply chain.
8. Peranan internet di dalam Supply Chain Management
Teknologi memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran.
Dengan membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita bisa
membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen
yang lebih. Tujuannya ialah mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi
gambaran yang akuarasinya sudah meningkatdapat diambil tentang sifat dari
proses bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan
peningkatan keunggulan kompetitif. Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai
suplai akan meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.
Internet memungkinkan kolaborasi, koordinasi, dan intergrasi dalam praktek di
lapangan.
Dengan adanya internet pihak-pihak pada supply chain bisa membagi informasi
serta melakukan transaksi dengan lebih cepat, murah dan akurat.
Informasi penjualan di supermarket atau ritel akan mudah bisa dibagi dengan
pihak-pihak yang berada di sebelah hulu supply chain dengan menggunakan
Internet.
Dalam supply Chain Management dapat memanfaatkan media internet dalam
penerapannya terdapat :
Salah satu model pengadaan yang mendukung hubungan jangka pendek adalah e-
Auction yaitu suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang yang dilakukan
secara elektronik. Pada model ini pembeli bisa mengundang beberapa calon
supplier untuk menawarkan harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah
tertentu dalam waktu yang telah ditentukan. Supplier dengan harga rendah yang
akan dianggap menang. Proses lelang ini dilakukan dengan media Internet.
Lebih pada bagian hilir supply chain. Beberapa kegiatan yang termasuk dalam
proses fulfilment adalah Menerima order dari pelanggan. Pelanggan bisa memesan
produk melalui telepon, fax, e-mail, atau webbased ordering, Mengelola transaksi
termasuk proses pembayaran. Manajemen gudang meliputi pengendalian
persediaan produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum, Manajemen
transportasi Keputusan mode dan rute transportasi termasuk di dalamnya.
Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi status pesanan,
dukungan teknis, dan sebagainya. Kegitan reverse logistics yang berupa
pengembalian produk ke bagian supply chain akibat pengembalian dari pelanggan.
9. Judul Jurnal Penelitian : ANALISIS MANAJEMEN RANTAI PASOKAN SPRING BED PADA
PT. MASSINDO SINAR PRATAMA KOTA MANADO
Oleh : Vistasusiyanti, Paulus Kindangen, Indrie Debbie Palandeng
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi Manado)
Resume:
Pertama-tama PT. Massindo Sinar Pratama melakukan pemesanan bahan baku
kepada supplier di luar negeri, kemudian bahan baku dikirim ke perusahaan untuk
selanjutnya diproduksi kemudian di distribusikan kepada retailer dan sleep center yang
melakukan pemesanan, lalu dijual kepada konsumen.
Perusahaan hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 30 menit untuk
mengirim produk (spring bed) ke sleep center maupun retailer. Kualitas produk yang
diterima pihak sleep center maupun retailer dalam kondisi baik, apabila terjadi
kecacatan produk perusahaan siap bertanggung jawab untuk menggantinya. Pada
bagian material Sleep Center mengenai produk spring bed mereka hanya melaukan
penjualan dengan pengambilan produk pada PT. Massindo Sinar Pratama Manado. Jika
ada pembeli yang membeli barang boleh langsung ambil dari sleep center bisa juga
diambil dari perusahaan, hingga produk yang dijualkan sampai ke tangan konsumen.
Kesepakatan PT. Massindo Sinar Pratama dengan retailer dilakukan melalui
komunikasi yang baik sehingga sampai saat ini mereka masih terus mengambil produk
dari perusahaan. Retailer memesan produk spring bed sesuai dengan permintaan
kosumen. Waktu pengiriman produk dari perusahaan ke retailer biasanya hanya 30
menit sampai 1 jam. Kualitas produk yang diterima pihak retailer dalam kondisi baik,
apabila terjadi kecacatan produk maka perusahaan bertanggung jawab untuk
menggantinya atau memperbaikinya. Selaku retailer selalu memesan spring bed sesuai
pesanan dan permintaan konsumen selalu terpenuhi.
Untuk itu aliran manajemen rantai pasokan spring bed pada PT. Massindo Sinar
Pratama Manado terjadi dari pemasok, perusahaan, retailer sampai ke tangan
konsumen perlu menjaga dan meningkatkan fungsi manajemen yang ada agar proses
pemesanan bahan baku selalu terjadi kelancaran dan saat memproduksi produk spring
bed yang akan didistribusikan pada retailer sampai ke tangan konsumen.
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (E)
TUGAS 2
1. Sebutkan dan jelaskan tantangan berupa ketidakpastian dalam mengelola rantai pasok!
Jawab:
Ketidakpastian permintaan
Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas bahan
baku, dan lain-lain.
Ketidakpastian internal
Ketidakpastian internal terdiri dari; kerusakan mesin, kinerja mesin yang
tidak sempurna, ketidakpastian kualitas produksi dan lain-lain.
2. Sebutkan hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan design supply chain
management!
Jawab:
Di dalam merancang produk baru semestinya bukan hanya masalah kemudahan untuk
produksi, kelayakan jual, biaya dan waktu pengembangan rancangan tersebut, namun
juga hal-hal lain seperti aspek lingkungan dan aspek-aspek supply chain management
dinamakan design for supply chain management. Secara umum design supply chain
management mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut;
a. Kemudahan untuk menyimpan, mengirim dan mengembalikan produk tersebut
b. Fleksibilitas rancangan terhadap perubahan permintaan pelanggan
c. Modularity banyaknya komponen atau modul yang sama yang bisa digunakan
untuk membuat produk akhir yang berbeda
d. Aspek lokalisasi rancangan yang memperhatikan bisa tidaknya sebagian kegiatan
perakitan akhir finalisasi dilakukan di area pemasaran
e. Reuseability dari rancangan.
4. Bagaimana sumber daya manusia menjadi bagian terpenting dari pengelolaan supply
chain management?jelaskan!
Jawaban:
Pengelolaan Supply Chain atau rantai pasok yang sukses membutuhkan sistem yang
terintegrasi secara menyeluruh. Masing-masing unit dalam rantai pasok menjadi satu
kesatuan, tidak berdiri sendiri. Masing-masing unit itu adalah perusahaan atau industri
baik kecil maupun besar yang terlibat dalam keseluruhan proses. Dan unit-unit tersebut
didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya masing-masing. Jadi
sumber daya manusia dan perusahaan atau industri adalah bagian inti dari supply chain
management. Untuk bisa menjamin kelangsungan proses yang terintegrasi tersebut
dapat berjalan dengan baik maka perlu peran sumber daya manusia dan perusahaan atau
industri yang terlibat di dalamnya.
TUGAS 3
Pertanyaan:
Jawaban:
1. Konsep dasar supply chain adalah sebuah konsep atau perencanaan yang dilakukan untuk
membuat serta membentuk kesinambungan kerja sama antar-perusahaan dimana bahan
baku dan produk secara erat berkorelasi melalui rantai aktivitas yang menghasilkan nilai,
seperti permata terangkai dalam string atau dawai atau rantainya. Sehingga dapat dikatakan
konsep dasar supply chain ini adalah rencana awal dari suatu perusahaan untuk membangun
Supply chain yang efektif dan efisien.
2. Konsep kapasitas adalah konsep yang melihat seberapa besar kapasitas yang perusahaan
mampu dan sanggupi dalam memproduksi atau memberikan jasanya kepada
pelanggan/costumer. Apabila diaplikasikan pada perusahaan asli akan melihat dari
ketersediaan infrastruktur yang menjadi inti dari pusat produksi seperti misalnya
perusahaan nike yang menetapkan kebijakan bahwa perusahaannya akan memproduksi 1
juta unit sepatu per bulan dan 12 juta unit sepatu per tahun. Hal tersebut adalah bagian dari
konsep kapasitas yang dilakukan oleh perusahaan nike, dimana hal ini bisa menjadi penentu
apakah akan efisien dan efektif atau tidak, apabila perusahaan nike pabriknya mampu
meningkatkan produksi sebanyak 1,5 juta unit perbulan dan 18 juta unit pertahun dan mesin
setiap pabrik masih sanggup dan kuat, maka tidak ada salahnya memproduksi 1,5 juta unit
perbulan, namun apabila sebaliknya dan akan memberikan gangguan dari jalannya suatu
produksi sehingga menurunkan kinerja mesin, maka hal tersebut sudah tidak lagi efektif dan
efisien.
3. Konsep buffering adalah konsep yang memberikan sebuah cadangan barang jadi, maupun
bahan baku mentah yang dapat digunakan apabila diperlukan, hal ini bertujuan untuk
mengantisipasi hal hal yang tidak terduga yang dapat terjadi di jalannya suatu produksi atau
pemberian pelayanan jasa. Konsep ini apabila diaplikasikan langsung ke perusahaan asli
adalah seperti perusahaan retail indomaret dimana mereka hanya sebagai penjual dari
produk jadi yang telah diberikan oleh supplier produk tersebut. Dan pihak indomaret pasti
akan menerapkan konsep buffering bagi suatu produk yang laris/cepat habis sehingga stock
yang disediakan oleh indomaret dalam memenuhi kebutuhan pelanggan tidak akan pernah
macet atau stuck.
1710111026
TUGAS 4
1. Berikan contoh produk yang dominan aktivitas Supply Chain-nya adalah aktivitas fisik
dan sangat sedikit atau hampir tidak ada aktivitas mediasi pasar?
Contoh produk yang dominan aktivitas Supply Chain-nya adalah aktivitas fisik
dan sangat sedikit atau hampir tidak ada aktivitas media pasar yaitu kain. Dalam
perusahaan yang membuat kain jelas sekali dominan aktivitas fisiknya karena
perusahaan yang mencari bahan baku dari kain yaitu serat kapas lalu perusahaan
melakukan penyimpanan/material bahan-bahan kain maupun kain yang sudah
jadi. Setelah itu perusahaan mendistribusikan kain yang sudah jadi kepada
pembeli yang biasanya adalah perusahaan pembuat baju.
2. Mengapa untuk produk yang inovatif fokus utamanya bukan pada pengurangan biaya
supply chain?
Hal ini dikarenakan produk inovatif lebih kearah responsive, dimana
perusahaan yang membuat produk yang inovatif akan sering melakukan riset
pasar dengan lebih baik sehingga bisa menangkap apa yang diinginkan,
meningkatkan kemampuan inovasi sehingga bisa memunculkan produk-produk
baru yang memang disukai pelanggan. Dalam melakukan riset pasar dan
melakukan inovasi yang maksimal perusahaan pasti akan membutuhkan banyak
biaya.
3. Apa yang dimaksud postponement dan pada kondisi apa postponement tepat
digunakan?
Postponement diartikan sebagai penghentian sementara atau penundaan
beberapa kegiatan rantai pasok hingga ketidakpastian mengenai permintaan
pelanggan menjadi jelas. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga
adanya cost karena penumpukan inventory dan juga meningkatkan respons
terhadap permintaan customer. Postponement tepat digunakan ketika
permintaan pelanggan tidak pasti dikarenakan perubahan keinginan pasar yang
sangat cepat dan beragam sehingga perusahaan mampu mereposisi strategi
produksinya.
4. Sebuah perusahaan memproduksi gantungan kunci. Pada saat awalnya berdiri tahun
1995, perusahaan ini hanya menawarkan sedikit variasi jenis produk. Pada dasarnya
semua produk menggunakan satu jenis bahan baku utama yaitu kayu. Proses
pembuatannyapun sederhana. Hanya ada tiga proses besar yaitu mengubah plastik
ini menjadi bentuk sederhana yaitu bentuk gantungan kunci dengan tiga bentuk yang
berlainan, sebut saja bentuk A, B, dan C. Setelah terbentuk, gantungan kunci ini dicat
dengan berbagai warna. Sampai tahun 2000, perusahaan hanya menggunakan 5
macam cat. Namun, karena pelanggan mulai bosan dengan cat yang monoton,
perusahaan mulai menciptakan variasi warna-warna baru. Sejak tahun 2000, ada 25
macam kombinasi warna cat yang ditawarkan. Permintaan pelanggan terhadap suatu
jenis gantungan kunci relatif tidak pasti, namun total kebutuhan seluruh gantungan
kunci relatif stabil dengan rata-rata 5000 unit per bulan dengan koefisien variansi
sekitar 10%. Angka-angka ini relatif tidak berubah dari tahun ke tahun. Sebelum
tahun 2000 perusahaan memproduksi gantungan kunci tanpa menunggu pesanan dari
pelanggan. Jadi, di samping memiliki persediaan bahan baku dan barang setengah
jadi (berupa bentuk A, B, dan C yang belum dicat), perusahaan juga memiliki
persediaan produk jadi. Proses pengecatan relatif cepat. Untuk pesanan sebanyak
200-500 perusahaan bisa menyelesaikannya dalam 5 hari kerja (karena hanya ada 3
orang tenaga kerja). Sedangkan proses fabrikasi dari kayu menjadi tiga bentuk
gantungan kunci (A, B, dan C) diperlukan waktu sekitar dua kali lipatnya(10 hari
kerja atau sekitar 2 minggu). Pengadaan bahan baku utama (kayu) untuk jumlah
pesanan yang rasional memakan waktu sekitar 3 hari, sedangkan membeli cat
berbagai warna membutuhkan waktu tidak lebih dari 1 hari. Dari ulasan tersebut
Jawaban:
a.
1. Jelaskan beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk memperceptat time to market!
Jawaban
1. Banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk memperpendek time to market. Beberapa
diantaranya adalah (i). keterlibatan banyak pihak mulai dari wakil-wakil bagian (fungsional) di
dalam perusahaan maupun pihak luar seperti supplier dan pelanggan, (ii). Manajemen proyek
yang bagus, (iii). Tim perancangan produk yang solid, dinamis, dan enerjik, serta (iv).
Teknologi yang mendukung.
Keterlibatan pihak-pihak yang berkepentingan sangat penting dilakukan seawal mungkin untuk
menghindari adanya perubahan mendasar pada rancangan produk setelah memasuki fase-fase
akhir. Bagian produksi misalnya perlu dilibatkan sejak awal untuk memberikan masukan
apakah ide atau konsep sebuah produk akan bisa dibuat dengan mesin-mesin yang mereka
miliki. Secara tradisional, bagian produksi baru melakukan perancangan proses setelah produk
selesai dirancang. Apabila ada ketidakcocokan pada fase ini, sering kali rancangan produk
harus direvisi. Tentu saja, perubahan pada fase-fase akhir suatu rancangan produk baru akan
menimbulkan tambahan biaya dan waktu yang tidak sedikit ,dan juga harus banyak proses yang
harus diulang ke fase-fase yang lebih awal. Untuk mengurangi pengulangan-pengulangan yang
mahal dan lama, berbagai aktivitas yang terkait dengan perancangan dan peluncuran produk
baru dikerjakan lebih dini. Misalnya, perancangan proses manufaktur sudah dimulai sebelum
rancangan produk selesai dibuat. Praktek melibatkan fungsi-fungsi lain sejak dini dalam
perancangan produk serta secara simultan melakukan kegiatan yang tadinya dikerjakan secara
sequensial (satu sesudah yang lain) dinamakan dengan concurrent engineering.
4. Kolaborasi yang bisa dilakukan dengan konsumen, antara lain kolaborasi gagasan, desain,
dukungan, uji coba, komunikasi, dan penjualan. Salah satu contoh adalah kolaborasi desain yang
dilakukan McDonald’s di Jerman. Mereka meluncurkan program “Mein Burger”, di mana
melalui website para konsumen bisa mengkostumisasi burger sesuai dengan seleranya. Strategi ini
tentu bisa menjadi masukan bagi McDonald’s untuk menciptakan produk yang lebih mengena pada
konsumen.
Dalam pemasaran kolaboratif ini, pemasar tentu harus membuka pikiran mereka pada masukan-
masukan konsumen. Juga harus memilih konsumen yang tepat untuk berkolabarosi, mampu
menciptakan platform dan penunjang untuk berkolaborasi, mendesain insentif untuk berkolaborasi,
memastikan masukan dari konsumen memang bisa diterapkan, serta mengelola hak intelektual
dengan baik. Dengan kata lain, kolaborasi ini penting untuk meningkatkan kreativitas, serta
melihat keahlian konsumen untuk mendefinisikan, mendesain dan menyampaikan penawaran.
Sebagai timbal balik atas kontribusi mereka, pemasar bisa memberikan mereka penghargaan, baik
dari aspek sosial atau ekonomi.
Selain berkolaborasi, pemasar perlu juga menciptakan hubungan yang saling menguntungkan
antara brand dan konsumen dengan memberikan kepada konsumen sejumlah informasi dan jasa
yang membantu mereka untuk mewujudkan tujuan dan mengejar ketertarikan mereka.
5. Untuk kondisi tanpa kesamaan komponen, banyaknya safety stock kebutuhan produk P dan Q
dengan servis level 95% atau 1,645 adalah :
Pada kasus adanya kesamaan komponen pada C1 dan C3, yaitu C3 menjadi C1. Untuk
komponen C2 dan C4 tidak ada perubahan . untuk komponen C1 rata-rata kebutuhannya adalah 1000
per minggu dan standar deviasinya dengan asumsi kebutuhan produk P dan Q bersifat independen, maka
kebutuhan safety stock untuk C1 menjadi 150 √2 = 212,3. Jadi, 1,645 * 212,3 = 384,95 unit. Jadi,
kebutuhan safety stock sekarang adalah
Jawab :
Demand Planning
Perencanaan permintaan adalah proses yang dilakukan oleh organisasi untuk
mengantisipasi permintaan pelanggan dan memastikan bahwa produk tersedia dalam
jumlah yang cukup - di tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan level pelayanan dan
biaya supply chain yang terendah. Termasuk di dalamnya adalah:
a. Peramalan permintaan
b. Manajemen persediaan
c. Perencanaan kapasitas
Demand Management
Jawab :
1. Promosi
Kegiatan promosi bisa membuat pola permintaan lebih mudah atau lebih sulit dipenuhi.
Sebagai contohnya yaitu :
a. Promosi pada saat permintaan lesu dan reaksi pasar terhadap promosi relatif cepat
dapat menciptakan pola permintaan yang lebih rata
b. Promosi pada saat permintaan sedang tinggi menyebabkan permintaan yang lebih
fluktuatif
2. Pricing
Contoh:
a. tarif telepon untuk siang hari ditetapkan lebih mahal dibandingkan waktu malam hari
b. Potongan harga pada jam-jam tertentu di restoran (happy hour pada jam 5-6 sore)
3. Shelf Management
Shelf Management adalah posisi dan cara penempatan suatu barang, umumnya
dilakukan oleh supermarket. Sebagai contoh yaitu :
a. Produk baru ditempatkan di tempat yang terlihat jelas oleh pengunjung toko atau
supermarket
4. Deal Structure
Deal Structure meliputi persetujuan jual beli antara perusahaan dengan pelanggan.
Sebagai contoh yaitu:
b. Term pembayaran
c. Garansi
Jawab :
b. Perlu mengetahui pengaruh reaksi pelanggan yg berbeda terhadap biaya yang terjadi
pada supply chain
Jawab :
Karena kapasitas, baik itu kapasitas produksi, transportasi, gudang dll mempunyai
biaya. Oleh karena itu, perusahaan harus mengantisipasi permintaan, dan menentukan
lebih awal daripada datangnya permintaan, bagaimana permintaan tersebut akan
dipenuhi.
a. Apakah perusahaan harus membangun pabrik dengan kapasitas besar sehingga
mencukupi pada saat permintaan mencapai puncak?
b. Atau haruskah perusahaan membangun pabrik kecil tetapi dibarengi dengan adanya
biaya persediaan yang muncul saat permintaan rendah sebagai antisipasi terhadap
permintaan di bulan depan?
Jawab :
Collaborative Planning, Forecasting dan pengisian (CPFR) adalah alat yang digunakan
untuk meningkatkan optimalisasi rantai pasok dan hasilnya adalah inventory yang lebih
rendah, efesiensi biaya logistik untuk semua peserta kolaborasinya. CPFR
menggunakan manajemen kolaborasi dalam berbagi informasi penting tentang rantai
supply antara pemasok dan pembeli yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan
konsumen akhir.
Jawab :
1. Strategi dan untuk perencanaan kolaborasi pada supply dan level persediaan.
2. Peramalan permintaan dan me-manage supplier dan persediaan.
3. Pelaksanaan dan analisa hasil.
4. Penyesuaian pada strategi yang diinginkan. Aktivitas ini berfokus sepanjang supply
chain dari penjual pada pembeli hingga pada customer.