Di sisi lain, supply chain yang ingin berkompetisi atas dasar harga biasanya akan mencari
tempat-tempat yang murah untuk lokasi operasi, walaupun akhirnya mereka harus
mengirim bahan baku maupun produk jadi pada jarak yang sangat jauh. Tentu saja
perusahaan-perusahaan yang menerapkan kebijakan seperti ini yakin bahwa peningkatan
biaya transportasi lebih rendah dibandingkan dengan penurunan biaya-biaya produksi
sehinga biaya keseluruhan akan berkurang dengan menempatkan pabrik di lokasi-lokasi
tersebut. Konfigurasi supply chain tergantung juga pada karakteristik produk dan model
distribusinya.
Produk softdrinks seperti Coca-Cola yang pada intinya adalah produk fungsional dan
harga menjadi salah satu faktor dominan dalam bersaing memiliki pabrik di hampir setiap
wilayah, bukan hanya karena ingin responsif terhadap kebutuhan pasar, tetapi karena
ingin mencapai efisiensi dalam proses pengiriman. Produk Coca-Cola adalah produk
yang relatif mahal biaya transportasinya sehingga agar produk mereka sampai ke tangan
konsumen dengan harga murah, Coca-Cola harus meminimalkan jarak transportasi.
2. Sebuah perusahaan harus mendistribusikan produk ke 8 wilayah yang berbeda. Setiap
wilayah cukup luas, sehingga ada pertimbangan untuk memiliki RDC (Regional
Distribution Center) di masing - masing lokasi pasar. Namun, untuk produk-produk
tertentu yang harganya mahal dan kebutuhannya retalif tidak pasti, perusahaan mungkin
hanya akan mempertimbangkan untuk menempatkan persediaan di suatu lokasi saja. Data
yang diperoleh menunjukan bahwa permintaan di 8 wilayah pasar mengikuti distribusi
normal dengan mean dan standar deviasi berturut-turut mulai dari wilayah 1 sampai
wilayah 8 sebagai berikut. (20,80), (200,40), (60,15), (300,80), (130,40), (100,20),
(125,25), (180,190). Misalnya lead time untuk memperoleh produk dari pabrik adalah 2
periode. Dari informasi tersebut:
a. Tentukan safety stock yang harus tersedia di masing-masing RDC agar mencapai
service lvl 95% (Z = 1,645) dan total keseluruhan safety stock untuk semua wilayah
b. Bila perusahaan berinisiatif untuk menempatkan stock secara terpusat di suatu lokasi,
berapa safety stock yang dibutuhkan?
c. Apakah keuntungan dan kerugian menempatkan stock secara terpusat (sentralisasi)?
Diketahui LS = 1,645
Maka SS perwilayah = SD(σ) x (akar)LT(lead time) x LS
Wilayah 1 = 80 x √ 2 x 1,645 = 186,11 dibulatkan menjadi 186
Wilayah 2 = 40 x √ 2 x 1,645 = 93,05 dibulatkan menjadi 93
Wilayah 3 = 15 x √ 2 x 1,645 = 34,89 dibulatkan menjadi 35
Wilayah 4 = 80 x √ 2 x 1,645 = 186,11 dibulatkan menjadi 186
Wilayah 5 = 40 x √ 2 x 1,645 = 93,05 dibulatkan menjadi 93
Wilayah 6 = 20 x √ 2 x 1,645 = 46,52 dibulatkan menjadi 47
Wilayah 7 = 25 x √ 2x 1,645 = 58,15 dibulatkan menjadi 58
Wilayah 8 = 190 x √ 2x 1,645 = 442,01 dibulatkan menjadi 442
Jumlah seluruh SS = 186+93+35+186+93+47+58+442 = 1140
Berdasarkan data Safety Stock per wilayah tersebut, dapat ditarik sebuah kesimpulan
yaitu Safety Stock yang dibutuhkan bila perusahaan melakukan inisiatif untuk
menempatkan stock secara terpusat atau disentralisasikan adalah sebesar 1.140.
3. Sebuah pabrik pupuk ingin mendirikan gudang penyangga di wilayah Indonesia Timur.
Saat ini ada 3 pabrik yang masing-masing berlokasi di kordinat (2,9), (4,9), dan (6,8)
yang akan mengirimkan masing-masing 2.500, 2.000, dan 3.400 ton pupuk pertahun
melewati gudang penyangga tersebut. Ada 4 gudang daerah yang dilayani oleh gudang
penyangga tersebut. Lokasinya masing-masing di (2,4), (4,5), (1,3), dan (6,7). Beban
yang akan dikirim ke gudang daerah tersebut masing-masing adalah 2.000, 1.500, 1.900,
dan 2.500 ton per tahun. Biaya angkut per km per ton diasumsikan sama untuk semua
rute perjalanan, yaitu sebesar Rp 50.000,00. Hitunglah di kordinat mana posisi gudang
penyangga tersebut seharusnya didirikan? (Gunakan gravity location model, lakukan
hanya 2 iterasi saja, mulai dari solusi awal di (0,0). Setelah anda mendapatkan hitungan
di atas kertas, apa langkah selanjutnya.
Literasi 1
Literasi 2
Lokasi Gudang
Kesimpulan
Dengan demikian, lokasi yang terpilih seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas, lebih
mendekat ke daerah pemasaran yang membutuhkan pasokan dengan volume tinggi dan
ongkos transportasi yang cenderung mahal.