Anda di halaman 1dari 5

RISK POOL

1. Pengertian dan manfaat risk pool dalam supply chain :


Risk pool merupakan konsep statistik dalam supply chain management yang
menujukkan bahwa variabilitas dari suatu permintaan (demand) dapat berkurang
jika permintaan tersebut dapat diagregasikan. Macam-macam risk pool yaitu :

- Location pool
- Product pool
- Lead time pool
- Capacity pool

Manfaat risk pool :

- Risk pool akan mengurangi variabilitas dan ketidakpastian dalam


supply chain management. Dengan hal ini perusahaan akan berada pada
posisi yang lebih baik untuk bisa mengurangi konsekuensi dari
ketidakpastian tersebut.
- Memungkinkan penurunan safety stock. Safety stock akan menurun
disebabkan oleh variabilitas yang juga menurun.
- Menurunkan average inventory. Akibat safety stock yang menurun,
average inventory nya juga menjadi menurun. Penurunan inventory ini
dapat dilakukan sambil mempertahankan tingkat pelayanan. Penurunan
inventory merupakan suatu ultimate goal untuk mengoptimalkan efisiensi
perusahaan.
- Meningkatkan tingkat pelayanan. Peningkatan tingkat pelayanan dapat
dilakukan sambal mempertahankan tingkat inventory nya.

2. Contoh penerapan risk pool dalam perusahaan :


Terdapat perusahaan yang menggunakan sistem sentralisasi dan desentralisasi.
Penjelasan sistem pada perusahaan akan terlihat lebih jelas pada gambar 1.1 berikut.
Gambar 1.1 Sistem yang diterapkan perusahaan

Diberikan data histori 2 produk yaitu produk A dan produk B sebagai berikut :

Tabel 1.1 Data histori produk A dan B

Keterangan :

- Maintain 97% service level


- Order cost $60
- Weekly holding cost $0,27
- Transportation cost per unit $1,05 (decentralized system), $1,10
(centralized system)
- Leadtime 1 week
- Demand for product B is fairly small relative to the demand for product A

Dari data-data diatas, maka kita dapat membuat table summary dari rata-rata dan
standar deviasi demand untuk masing-masing produk baik sistem desentralisasi
maupun sentralisasi sebagai berikut :

Tabel 1.2 Summary table

Perhitungan dari table diatas dapat dijabarkan seperti berikut ini :

a. Menghitung reorder point (s)

b. Menghitung order up to point (S)


c. Menghitung average inventory

d. Menghitung decreasing percent

Hasil diatas merupakan hasil pengurangan inventory produk A ketika beralih dari
sistem desentralisasi ke sistem sentralisasi.

Dari hasil perhitungan yang telah dijabarkan, maka dengan menggunakan konsep
risk pool, inventory dari suatu perusahaan dapat mengalami penurunan.

3. Perbedaan risk pool dan risk diversification :


- Risk pool merupakan konsep untuk mengurangi resiko dengan cara
mengagregasikan permintaan yang ada sehingga variabilitas
permintaannya akan berkurang.
Fungsi : risk pooling mengurangi expected cost tetapi tidak untuk
variasi cost nya
- Risk diversification merupakan konsep untuk mengurangi resiko
dengan cara menanamkan modal dari berbagai jenis investasi dengan
maksud jika salah satu area mengalami kekacauan maka area lain dapat
menyeimbangkannya.
Fungsi : risk diversification mengurangi variasi dari cost tetapi tidak
untuk expected cost nya.
Referensi :
Pirama. 2009. Inventory Management & Risk Pooling. [Online]. dilihat 12 Oktober
2019, https://www.slideshare.net/pirama2000/3-inventory-management-and-
risk-pooling
Lang S. 2016. Supply Chain Management: Risk Pooling,
http://www2.unb.ca/~ddu/4690/Lecture_notes/Lec3.pdf
2017. capital.com. Risk Diversification. [Online]. dilihat 12 Oktober 2019,
https://capital.com/risk-diversification-definition

Anda mungkin juga menyukai