Anda di halaman 1dari 13

Perencanaan tata letak dan fasilitas adalah kegiatan analisis, membentuk konsep,

merancang sistem dan mewujudkan sistem bagi produksi barang atau jasa.
Perencanaan fasilitas biasa digambarkan sebagai rencana fasilitas, yaitu satu
susunan fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan fasilitas) untuk
mengoptimalkan hubungan antara pekerja, aliran barang, aliran informasi, dan
cara yang diperlukan untuk mencapai target produksi secara efisien, ekonomis,
dan aman (Apple, 1990).

Sedangkan menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak adalah landasan utama di


dunia industri. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities
layout) dapat diartikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas pabrik yang memiliki
tujuan untuk membuat proses produksi semakin lancar. Pengaturan tersebut akan
memanfaatkan luas area (space) untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang
lainnya, penyimpanan produk (storage), baik yang bersifat sementara maupun
permanen, pekerja dan sebagainya. Dalam tata letak pabrik terdapat dua hal yang
diperhatikan, yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang berada di
pabrik.

Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas sebuah pabrik manufaktur ialah
memperbaiki tata letak fasilitas pada pabrik tersebut. Selain meningkatkan
produktivitas, memperbaiki tata letak fasilitas akan meningkatkan efisiensi kerja
pada proses produksi. Oleh sebab itu, perencanaan tata letak harus dipikirkan
secara tepat sesuai dengan kebutuhan proses produksi (R. D. Vaidya, 2013).

Berikut merupakan penyebab melakukan perancangan tata letak fasilitas


(Winarno, 2015):

1. Perubahan rancangan produk yang mencolok dari produk lama, dikarenakan


rancangan produk lama sudah tidak diminati pasar.

2. Adanya produk baru.

3. Adanya perubahan kapasitas produksi yang besar.

4. Sering terjadinya kecelakaan proses produksi.


5. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan atau tidak sehat.

6. Pemindahan tempat perusahaan atau konsentrasi terhadap pasar baru.

7. Penghematan biaya.

a. Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (functional atau process


layout).
Merupakan metode pengaturan dan penempatan segala mesin dan eralatan
produksi yang memiliki tipe/ jenis yang sama kedala satu departemen. Jadi mesin
dikelompokan  sesuai dengan kesamaan proses atau fungsi kerjanya. Tata letak ini
cocok untuk produksi produk dengan variasi produknya yang tinggi
dan volume produksinya rendah. Mesin-mesin ini tidak dkhususkan untuk produk
tertentu melainkan dapat digunakan untuk berbagai jenis produk. Model ini cocok
untuk discrete production dan bila proses produksi tidak baku, yaitu jika
perusahaan membuat jenis produk yang berbeda. Jenis tata letak roses dijumpai
pada bengkel-bengkel, rumah sakit, universitas atau perkantoran. Berikut adalah
contoh gambar dari tipe Process layout.

Kelebihan dan kekurangan tata letak type ini adalah : 


Kelebihan Kekurangan
Memungkinkan utilitas mesin yang Meningkatkan kebutuhan material
tinggi. handling karena aliran proses yang
beragam serta tidak dapat digunakan
dan berjalan.
Memungkinkan penggunaan mesin- Pengawasan produksi yang lebih sulit.
mesin yang multi guna sehingga
dapat dengan cepat mengikuti
perubahan jenis produksi.
Memperkecil terhentinya produksi Meningkatkannya persediaan barang
yang diakibatkan oleh kerusakan dalam proses.
mesin.
Sangat fleksibel dalam Total waktu produksi per unit yang
mengalokasikan personel dan lebih lama.
peralatan.
Investasi yang rendah karena dapat Memerlukan skill yang lebih tinggi.
megurangi duplikasi peralatan.
Memungkinkan spesialisasi supervisi. Pekerjaan routing, penjadwalan dan
akunting biaya yang lenih sulit, karena
setiap ada order baru harus dilakukan
perencanaan/ perhitungan kembali.

b.      Tata letak fasilitas berdasarkan lokasi material tetap (fix material location/ fix
layout).
Merupakan metode pengaturan suatu fasilitas produk seperti mesin, manusia dan
komponen lainnya yang bergerak menuju komponen produk utama yang berada
pada posisi tetap. Biasanya tata letak ini digunakan untuk kegiatan produksi yang
menghasilkan produk-produk dengan skala ukuran yang besar seperti pesawat
terbang, kapal laut, dan lainnya. Berikut adalah contoh gambar dari tipe Fix
layout.
Kelebihan dan kekurangan tipe tata letak ini adalah :
Kelebihan Kekurangan
Berkurangnya gerakan material. Gerakan personal dan peralatan yang
tinggi.
Adanya kesempatan untuk melakukan Dapat terjadi duplikasi mesin dan
pengkayaan tugas. peralatan.
Sangat fleksibel, dapat Memerlukan tenaga kerja yang
mengakomodasi perubahan dalam berketerampilan tinggi.
desain produk, bauran produk maupun
volume produksi.
Dapat memberikan kebanggaan pada Biasaya memerlukan ruang yang besar
pekerja karena dapat menyelesaikan serta persediaan barang dalam proses
seluruh pekerjaan. yang tinggi.
Memerlukan koordinasi dalam
penjadwalan produksi.

c. Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk (product layut/ group technology
layout).
    Merupakan tata letak yang didasarkan pada pengelompokan produk atau
komponen yang akan            dibuat. Dalam hal ini pengelompokan tidak
didasarkan pada kesamaan jenis produk akhir, tetapi          dikelompokan
berdasarkan langkah pemprosesan, bentuk, mesin atau peralatan yang dipakai.             
Berikut adalah contoh gambar dari tipe Product layout.
kelebihan dan kekurangan untuk tata letak tipe Product layout adalah :
Kelebihan Kekurangan
Aliran material yang simpel dan Kerusakan pada sebuah mesin dapat
langsung. menghentikan produksi.
Persediaan barang dalam proses yang Perubahan desain produk dapat
rendah. mengakibatkan tidak efektifnya tata
letak yang bersangkutan.
Total waktu produksi perunit yang Biasanya memerlukan investasi
redah. mesin/ peralatan yang besar.
Tidak memerlukan skill tenaga kerja Karena sifat pekerjaannya yang
yang tinggi. monoton dapat mengakibatkan
kebosanan.
Pengawasan produksi yang lebih
mudah.
Dapat menggunakan mesin khusus
atau otomatis.
Dapat menggunakan ban berjalan
karena aliran material sudah tertentu.

Menurut Heizer, Render dan Munson (2015:370), keputusan mengenai tata letak
meliputi penempatan mesin pada tempat terbaik (dalam pengaturan produksi),
kantor dan meja-meja (pada pengaturan kantor) atau pusat pelayanan. Sebuah tata
letak yang efektif memfasilitasi terjadinya aliran bahan baku, manusia, dan
informasi di dalam suatu wilayah antar wilayah. Untuk mencapai tujuan ini,
beragam pendekatan telah dikembangkan. Diantara pendekatan-pendekatan
tersebut adalah:
1. Office Layout: Positions workers, their equipment, and spaces/offices to
provide for movement of information. (Tata letak kantor: menempatkan para
pekerja, peralatan dan ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi).

Perbedaan utama antara tata letak kantor (office Layout) dan pabrik adalah pada
kepentingan informasi. Walaupun pergerakan informasi sekarang meningkat
menjadi elektronik, analisis tata letak kantor masih memerlukan pendekatan yang
berdasarkan tugas. Oleh karena itu, para menejer menguji pola komunikasi baik
secara elektronik maupun tradisional, kebutuhan pemisahan dan kondisi-kondisi
lain yang mempengaruhi efektivitas karyawan. Misalnya seorang direktur
teknologi itu seharusnya:

a. Dekat dengan wilayah para insinyur,

b. Kurang dekat dengan sekretaris dan pusat data,

c. Tidak perlu dekat dengan ruang fotokopi dan gudang.

2. Retail Layout: Allocates display space and responds to customer behavior.


(Tata letak retail: menempatkan rak-rak dan merespons perilaku pelanggan)

Tata letak ritel (retail layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan
keuntungan bervariasi tergantung kepada produk yang dapat menarik perhatian
pelanggan. Jadi, banyak menejer ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-
produk kepada pelanggan sebanyak mungkin. Karena semakin besar produk yang
dilihat oleh pelanggan, maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat
pengambilan investasi juga semakin tinggi.

Berikut lima ide yang digunakan dalam menentukan pengaturan toko secara
keseluruhan:

a.       Tempatkan barang yang sering dibeli oleh pelanggan disekitar batas luar
toko.

b.      Gunakan lokasi strategis untuk barang-barang yang menarik dan memiliki


nilai keuntungan besar. Seperti peralatan rumah tangga, kosmetik dan shampo.
c.       Distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai “produk yang kuat” yaitu
barang yang menjadi alasan utama pengunjung berbelanja.

d.      Gunakan lokasi di ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur


yang tinggi.

e.       Sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan menjadi
perhatian pertama pelanggan.

Tujuan utama dari tata letak ritel adalah untuk memaksimalkan keuntungan luas
lantai kaki persegi. Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan diantaranya:

a.       Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan yaitu karakteristik latar


belakang seperti pencahayaan, suara, bau dan suhu.

b.      Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi meliputi rencana pola sirkulasi
pelanggan karakteristik lorong dan pengelompokan produk.

c.       Tanda, simbol dan patung yang merupakan karakteristik desain bangunan


yang memiliki arti sosial.

3. Warehouse Layout: Addresses trade-offs between space and Material


handling. (Tata letak gudang: memusatkan pada kelebihan serta kekurangan
antara ruangan dan sistem penanganan bahan).

Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik


optimal diantara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
luas ruang dalam gudang. Sebagai konsekuensinya, tugas manajemen adalah
memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang yaitu memanfaatkan
volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah.
Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan transportasi
barang masuk, penyimpanan dan transportasi bahan keluar untuk dimasukkan
dalam gudang. Biaya-biaya ini meliputi peralatan, orang, bahan, biaya
pengawasan, asuransi, dan penyusutan, tata letak gudang yang efektif juga
meminimalkan kerusakan bahan dalam gudang.
Ada dua istilah yang digunakan dalam tat letak gudang dan penyimpanan yaitu:

Cross-Docking berarti menghindari penempatan bahan atau barang-barang dalam


gudang dengan langsung memproses mereka saat diterima.

Dalam Customizing gudang dapat menjadi tempat dimana nilai ditambahkan


melalui customizing ini. Kustomisasi gudang biasanya merupakan cara yang
berguna untuk menghasilkan keunggulan bersaing dalam pasar dimana terdapat
perubahan produk yang sangat cepat.

4. Fixed-position Layout: Addresses the Layout requirements of large, bulky


projects such as ships and buildings. (Tata letak dengan posisi tetap: memenuhi
persyaratan tata letak untuk proyek yang besar dan memakan tempat seperti
proses pembuatan kapal laut dan gedung).

Dalam tata letak dengan posisi tetap (fixed-position layout), proyek tetap berada
dalam satu tempat, sementara para pekerja dan peralatan datang pada tempat
tersebut. Contoh tipe proyek seperti ini adalah proyek pembangunan kapal, jalan
layang, jembatan, rumah, dan sumur minyak bumi.

Kelebihan layout dengan posisi tetap:

a.       Fleksibel dapat ditetapkan pada setiap pekerjaan yang berbeda-beda.

b.      Dapat diletakkan dimana saja sesuai kebutuhan.

c.       Tidak memerlukan bangunan pabrik.

Kelemahan layout dengan posisi tetap:

a.       Tidak ada standar atau pedoman yang jelas untuk merencanakan layoutnya

b.       Kegiatan pengawasan harus sering dilakukan dan relatif sulit

c.       Biasanya keamanan barang-barang di sekitar pembuatan barang harus


dijaga dengan baik karena rawan pencurian.

5. Process-oriented Layout: Deals with low-volume, high-variety production


(also called “job shop,” or intermittent production). Tata letak yang berorientasi
proses: berhubungan dengan produksi, volume rendah dan bervariasi tinggi (juga
disebut “jobshop” atau produksi sesaat).

Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat


menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara
tradisional untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Tata letak ini
paling efisien di saat pembuatan produk yang memiliki persyaratan berbeda, atau
disaat penanganan pelanggan, pasien atau klien dengan kebutuhan yang berbeda.
Tata letak yang berorientasi pada proses biasanya memiliki strategi volume
rendah dengan variasi tinggi  contoh yang baik bagi tata letak yang berorientasi
pada proses adalah rumah sakit atau klinik.

      Kelebihan dari tata letak ini diantaranya:

a.       Adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja.

b.      Sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch yang kecil,


atau disebut job lot, dan untuk memproduksi beragam komponen dalam ukuran
dan bentuk yang berbeda.

Kelemahan tata letak yang berorientasi proses terletak pada Peralatan yang
biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan menghabiskan waktu lebih
lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit, penyetelan
mesin yang berubah, dan penanganan bahan yang unik.

Dalam mendesain sebuah tata letak yang berorientasi pada proses, stategi yang
paling lazim digunakan untuk menyusun departemen atau stasiun kerja adalah
untuk meminimalkan biaya penanganan bahan. Dalam pendekatan ini, biaya
penanganan bahan tergantung kepada:

a.       Jumlah muatan (orang) yang harus dipindahkan diantara dua departemen


selama bebrapa waktu

b.      Biaya memindahkan muatan (orang) yang berkaitan dengan jarak antar-


departemen.
6. Work-cell Layout: Arranges machinery and equipment to focus on production
of a single product or group of related products. (Tata letak sel kerja: menata
mesin-mesin dan peralatan lain untuk fokus pada produksi sebuah produk atau
sekelompok produk yang berkaitan)

Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan khusus


mesin dan peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok
mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik sama dan kemungkinkan
tidak hanya batch tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari produk yang sama)
tetapi juga sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel kerja tertentu. Sel kerja
dapat dilihat sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak yang berorientasi pada
proses.

   Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang
biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu
mengatur mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat
memusatkan perhatian dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang
saling berkaitan. Oleh karena itu, sel kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja
ini dikonfigurasi ulang sewaktu desain atau volume produk berubah. Keunggulan
Sel kerja adalah:

Mengurangi persediaan bahan setengah jadi

Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit

Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi

Mengurangi biaya tenaga kerja langsung

Mengurangi modal pada mesin dan peralatan

7. Product-oriented Layout: Seeks the best personnel and machine utilization in


repetitive or continuous production. (Tata letak yang berorientasi pada produk:
mencari utilisasi karyawan dan mesin yang paling baik dalam produksi yang
kontinu atau berulang).
Tata letak yang berorientasi pada produk disusun di sekeliling produk atau
lembaga yang sama dengan memiliki volume tinggi, dan bervariasi rendah.
Terdapat dua jenis tata letak yang berorientasi pada produk, yaitu lini pabrikasi
dan lini perakitan. Lini pabrikasi membuat komponen seperti ban mobil atau
komponen logam sebuah kulkas pada mesin. Sedangkan lini perakitan meletakkan
komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini
pabrikasi cenderung dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan
rekayasa untuk membuat keseimbangan. Sedangkan lini perakitan cenderung
dipacu oleh tugas yang diberikan kepada karyawan atau pada stasiun kerja.
Karena itu, lini  perakitan dapat diseimbangkan dengan memindahkan satu tugas
dari satu orang ke orang lainnya.

      Tujuan manajemen adalah untuk menciptakan aliran yang halus dan kontinu di
sepanjang lini perakitan dengan waktu kosong yang minimal pada setiap stasiun
kerja. Lini perakitan yang seimbang memiliki keunggulan dari utilisasi karyawan
dan fasilitas yang tinggi dan kesamaan beban kerja antar karyawan. Beberapa
kontrak dari serikat pekerja masyarakat bahwa beban kerja harus sama atau
hampir sama di antara pekerja yang berada pada lini perakitan yang sama.. tujuan
tata letak yang berorientasi pada produk adalah untuk meminimalkan
ketidakseimbangan dalam lini pabrikasi atau perakitan.

      Keuntungan utama tata letak yang berorientasi pada produk adalah:

1.      Rendahnya biaya variable per unit yang biasanya dikaitkan dengan produk
yang terstandarisasi dan bervolume tinggi.

2.      Biaya penanganan bahan yang rendah.

3.      Mengurangi persediaan barang setengah jadi.

4.      Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah.

5.      Hasil keluaran produksi yang lebih cepat.

Kelemahan tata letak yang berorientasi pada produk adalah:


1.      Dibutuhkan volume yang tinggi.

2.      Adanya pekerjaan yang harus berhenti pada setiap titik mengakibatkan


seluruh operasi pada lini yang sama juga tergangggu.

3.      Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat
produksi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Apple, James. M. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan Edisi Ketiga. ITB,
            Bandung, 1990.
Wignjosoebroto, Sritomo. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga
            Cetakan Pertama. Guna Widya, Surabaya, 2000.

R. D. Vaidya, N. A. (2013). Analysis Plant Layout for Effective Production.


International Journal of Engineering and Advanced Technology, Volume
2, 5.

Winarno, Wing Wahyu, 2015. Analisis Ekonomterika dan Statistik dengan


Eviews. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP STIM YPKN

Heizer, J., Render, B. & Munson, C., 2017. Principles of Operations Management

www.ilmutataletak.com 

http://layyino.blogspot.com/2014/05/pembahasan-a.html

http://rivandi11.blogspot.com/2014/11/rivandi-strategi-tata-letak-layout.html

Anda mungkin juga menyukai