PERTEMUAN 16:
ANALISIS KEMAMPUAN PROSES
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi dalam pertemuan 16 diharapkan anda mampu untuk :
1. Mendefinisikan pengertian Analisis Kemampuan Proses
2. Mendefiniskan alasan mempelajari Analisis Kemampuan Proses
3. Menerapkan Analisis Kemampuan Proses dalam sebuah proses
4. Melakukan pengambilan sampel dengan Cp dan Cpk
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 16.1:
Analisis Kemampuan Proses
Nilai rata-rata sangat lazim digunakan untuk mengukur performa suatu proses.
Misalnya suatu industri menetapkan suatu target untuk suatu proses produksi, maka
para pekerja akan berusaha agar hasil produksi mencapai target tersebut. Umumnya
yang paling sederhana adalah hasil yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya
sehingga diketahui apakah target tercapai atau tidak.
Mari kita amati ilustrasi sederhana berikut ini. Dua orang anak memperoleh
nilai dari suatu ujian 3 mata pelajaran. Anak pertama memperoleh nilai 5, 6 dan 7.
Sementara anak kedua memperoleh nilai 3, 7 dan 8. Rata-rata nilai mereka adalah
6. Kalau ukurannya adalah nilai rata-rata saja maka kedua anak memiliki
kemampuan sama. Tetapi lihatlah anak yang kedua sekalipun demikian, ia memiliki
satu nilai yaitu 3 yang jaraknya kepada nilai rata-rata lebih jauh dibanding angka 5
yang diperoleh anak pertama yang mana lebih dekat rata-rata.
Jadi, rata-rata saja tidaklah cukup untuk menilai suatu performa, harus pula
diperhatikan jarak suatu nilai terhadap rata-rata. Perbedaan nilai ini terhadap rata-
rata disebut variasi. Semakin besar jaraknya berarti semakin besar variasi.
Karena itu jika ingin memahami suatu performa tidaklah cukup hanya dengan
nilai rata-rata saja, harus pula dilihat variasinya.
a. CP
Cp merupakan suatu indeks kemampuan proses jangka pendek, dimana
perhitungannya hanya memperhatikan sebaran data namun tidak
memperhatikan keterpusatan data
b. CPK
Cpk merupakan suatu indeks kemampuan proses jangka pendek, dimana
perhitungannya memperhatikan sebaran dan keterpusatan data.
UPCL, LPCL 3
Dimana :
rata rata proses
s tan dar deviasi proses
X
i 1
i
sampel X, X
n
s tan dar deviasi populasi, yang didekati dengan s tan dar deviasi
n
2
X
i 1
i X
sample s, s
n 1
Jika manajemen menyatakan bahwa jarak USL dan LSL sama, maka setting
optimal rata-rata proses merupakan ½ (USL+LSL)
2. Pertimbangkan data diameter dalam batangan logam pada Tabel 8-2. Histogram
yang dihasi!kan dari nilai diameter dalam ditunjukkan pada Tabel 8.2 di bawah,
sehingga dapat dianggap bahwa distribusi diameter dalamnya normal. Hitung
batas kemampuan proses dan jika batas spesifikasi untuk diameter dalamnya
adalah 50 ± 0.5 m, tentukan rasio kemampuan proses Cp dan indeks Cpk!
D. DAFTAR PUSTAKA
Grant. E., Pengendalian Mutun Statistik, Jakarta : Erlangga
Heizer, Jay., Render, Barry. 2011. Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat.
Nasution, M. N. 2005. Manajemen mutu terpadu (Total Quality Management)
Edisi kedua. Jakarta : Ghalia Indonesia
Sutalaksana, Z.I, Anggawisatra, R., dan Tjakraatmdaja, H.J.,1979, Teknik Tata
Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung