Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS PAMULANG

PERTEMUAN 16:
ANALISIS KEMAMPUAN PROSES

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari materi dalam pertemuan 16 diharapkan anda mampu untuk :
1. Mendefinisikan pengertian Analisis Kemampuan Proses
2. Mendefiniskan alasan mempelajari Analisis Kemampuan Proses
3. Menerapkan Analisis Kemampuan Proses dalam sebuah proses
4. Melakukan pengambilan sampel dengan Cp dan Cpk

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 16.1:
Analisis Kemampuan Proses

Definisi Kapabilitas Proses adalah kemampuan suatu proses untuk


menghasilkan suatu produk/jasa yang sesuai dengan kebutuhan/syarat dari
konsumen atau spesifikasi yang diharapkan. Jadi Analisis kapabilitas proses
merupakan suatu tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan pengendalian
kualitas proses.
Dalam banyak kasus di dunia industri, analisis kemampuan muncul sebagai
akibat dari pemakaian awal bagan kendali data atribut. Bila data atribut
dikumpulkan dan dikategorikan menurut tipe ketidaksesuaianya, data yang tersedia
untuk dibuatkan frekuensinya dalam berbagai tipe. Data atribut dapat diamati
langsung bagi keperluan banyak persoalan.
Dasar masalah statistik dalam proses pengendalian mutu adalah membuat suatu
keadaan berada dalam batas kendali selama proses pembuatan, yaitu mengurangi
atau penghapusan sebab- sebab suatu keadaan yang diluar batas kontrol kendali dan
kemudian mempertahankan keadaan tersebut selamanya. Tidak kalah pentingnya
adalah masalah penyesuaian proses ketitik dimana semua keluaran atau output
produk memenuhi spesifikasi, masalah berikutnya adalah batas- batas kemampuan
analisis.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


1
UNIVERSITAS PAMULANG

Tindakan- tindakan yang menghasilkan perubahan atau penyesuaian dalam


proses, menunjukan penghapusan sebab- sebab umum. Seringkali merupakan hasil
dari bentuk telaah kemampuan, perbandingan batas- batas toleransi alami dengan
batas spesifikasi dan rentangan batas toleransi alami dengan rentangan spesifikasi
dapat mengarah kebentuk- bentuk tindakan adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada tindakan
Jika batas- batas toleransi alami terjadi dalam batas- batas spesifikasi, biasanya
tidak diperlukan tindakan apa- apa.
2. Tindakan untuk menyesuaikan pemusatan
Bila rentangan toleransi alami kira- kira sama seperti rentangan spesifikasi
penyesuaian yang relatif sederhana terhadap pemusatan proses sungguh
diperlukan untuk membawa proses kedalam batas spesifikasi.
3. Tindakan untuk mengurangi keragaman
Merupakan tindakan yang paling rumit dan biasanya terdapat pada kasus- kasus
dimana beberapa aliran produk bergabung menjadi satu aliran produk.
4. Tindakan- tindakan untuk mengubah spesifikasi
Hal ini merupakan keputusan rancangan, tetapi yang seharusnya tidak diabaikan
oleh pengendali mutu.
5. Penghentian kerugian
Bila semuanya gagal maka proses harus dihentikan, karena pihak manajemen
akan rugi besar bila proses terus dilakukan.
Teknik statistik dapat berguna melalui siklus produk, termasuk dalam aktivitas
pengembangan kegiatan manufaktur dalam menghitung variasi proses, dalam
menganalisa variansi ini relatif terhadap speksifikasi produk dan juga
membantu perkembangan dan produksi dalam rangka menghilangkan atau
mengurangi variasi ini. Hal inilah yang disebut analisi kapabilitas proses.
Penentuan kapabilitas proses dilakukan setelah proses telah berada dalam batas
ke ndali. Sebuah proses dikatakan berada dalam batas kendali jika variasi yang
terjadi pada sistem disebabkan oleh variasi penyebab umum
Analisa kapabilitas proses begitu penting karena hal ini yang mengizinkan
untuk seberapa baik suatu proses dapat membuat produk yang diterima
Analisa Kemampuan Proses, yaitu :

S1 Manajemen Universitas Pamulang


2
UNIVERSITAS PAMULANG

• Suatu proses dapat ditentukan kemampuannya jika proses tersebut sudah


berada dalam kondisi in-control. Jika masih ada yang out-of-control harus
dilakukantindakan perbaikan lebih dahulu.
• Kemampuan proses menggambarkan performansi/unjuk kerja suatu proses.
• Kemampuan proses merupakan suatu ukuran keseragaman atau unifoformitas
proses yang membuat variansi suatu karakteristik kualitas produk kecil (small
range)
• Analisa kemampuan proses menggambarkan prosedur untuk mengestimasi
kemampuan proses

Tujuan Pembelajaran 16.2:


Syarat & Manfaat Analisis Kemampuan Proses

Syarat syarat pelaksanaan analisis proses kapabilitas


 Jika kita sudah mengetahui bagaimana kinerja proses kita (voice of
process), tentunya kita ingin membandingkannya dengan specifikasi
yang ditentukan pelanggan (voice of customer)
 Analisis kemampuan proses (process capability analysis, PCA)
menggambarkan performansi proses dalam menghasilkan produk yang
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan
 Analisis kemampuan proses dapat dinyatakan sebagai probabilitas
menghasilkan karakteristik yang tidak sesuai, pada saat proses sedang in-
control
Analisis kemampuan proses merujuk pada keseragaman proses. Variabilitas di
dalam proses merupakan ukuran keseragaman output. Dalam hal ini terdapat dua
cara berpikir tentang variabilitas:
 Variabilitas natural pada waktu tertentu; dan
 Variabilitas dari waktu ke waktu
Analisis kemampuan proses merupakan salah satu bagian penting di dalam
program perbaikan kualitas keseluruhan, dengan kegunaan utama sebagai berikut:
 Memperkirakan seberapa baik proses yang diamati mampu memenuhi
syarat toleransi yang diinginkan

S1 Manajemen Universitas Pamulang


3
UNIVERSITAS PAMULANG

 Membantu product developers/ designers di dalam memilih atau


memodifikasi sebuah proses;
 Membantu menetapkan suatu interval antar sampel untuk keperluan
memonitor proses;
 Menentukan syarat-syarat kinerja untuk peralatan baru;
 Memilih vendor;
 Merencanakan urutan proses produksi di mana di dalamnya terdapat efek
interaktif dari proses terhadap toleransi; dan
 Mengurangi variabilitas proses manufakturing
Manfaat dilakukannya analisis kemampuan proses :
o Dapat menciptakan uniformitas output.
o Dapat digunakan untuk mempertahankan dan menigkatkan tingkat
pencapaian kualitas.
o Dapat sebagai sarana atau memfasilitasi perancangan produk maupun
proses.
o Sebagai alat pemilihan dan pengendalian supplier atau vendor.

Tujuan Pembelajaran 16.3:


Mengukur Analisis Kemampuan Proses

Nilai rata-rata sangat lazim digunakan untuk mengukur performa suatu proses.
Misalnya suatu industri menetapkan suatu target untuk suatu proses produksi, maka
para pekerja akan berusaha agar hasil produksi mencapai target tersebut. Umumnya
yang paling sederhana adalah hasil yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya
sehingga diketahui apakah target tercapai atau tidak.
Mari kita amati ilustrasi sederhana berikut ini. Dua orang anak memperoleh
nilai dari suatu ujian 3 mata pelajaran. Anak pertama memperoleh nilai 5, 6 dan 7.
Sementara anak kedua memperoleh nilai 3, 7 dan 8. Rata-rata nilai mereka adalah
6. Kalau ukurannya adalah nilai rata-rata saja maka kedua anak memiliki
kemampuan sama. Tetapi lihatlah anak yang kedua sekalipun demikian, ia memiliki
satu nilai yaitu 3 yang jaraknya kepada nilai rata-rata lebih jauh dibanding angka 5
yang diperoleh anak pertama yang mana lebih dekat rata-rata.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


4
UNIVERSITAS PAMULANG

Jadi, rata-rata saja tidaklah cukup untuk menilai suatu performa, harus pula
diperhatikan jarak suatu nilai terhadap rata-rata. Perbedaan nilai ini terhadap rata-
rata disebut variasi. Semakin besar jaraknya berarti semakin besar variasi.
Karena itu jika ingin memahami suatu performa tidaklah cukup hanya dengan
nilai rata-rata saja, harus pula dilihat variasinya.
a. CP
Cp merupakan suatu indeks kemampuan proses jangka pendek, dimana
perhitungannya hanya memperhatikan sebaran data namun tidak
memperhatikan keterpusatan data
b. CPK
Cpk merupakan suatu indeks kemampuan proses jangka pendek, dimana
perhitungannya memperhatikan sebaran dan keterpusatan data.

Tujuan Pembelajaran 16.4:


Batas Spesifikasi
Batas Spesifikasi (Specification Limits)
– Batas spesifikasi (batas toleransi) merupakan suatu nilai yang
ditetapkan menjadi batas-batas kesesuaian suatu unit hasil operasi
manufaktur taupun jasa pelayanan.
– Batas spesifikasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
yang kemudian ditetapkan oleh perancang produk dan proses untuk
menjamin kecukupan fungsi suatu produk
Perbedaan dengan batas kendali (control limit) adalah :
– CL membantu menunjukkan adanya variabilitas atau keragaman proses
yang terjadi antar pengukuran suatu subgroup atau sampel.
– CL tidak diaplikasikan pada unit individual (kecuali pada peta kendali
unit individual)
Terdapat kemungkinan bahwa dari peta kendali diketahui bahwa proses in-
control tetapi tidak dapat memenuhi spesifikasi, atau sebaliknya : proses out-of-
control tetapi dapat memenuhi spesifikasi.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


5
UNIVERSITAS PAMULANG

Gambar 16.1 Batas Kendali USL & LSL

PROCESS CAPABILITY LIMIT (=NATUARAL TOLERANCE LIMIT )


 Batas kemampuan proses menunjukkan keragaman bawaan ( inherently
variasion) dari karakteristik kualitas suatu item jika prosesnya dalam kondisi
in-control.
 Ada dua jenis batas kemampuan proses, yaitu batas atas kemampuan proses
(UPCL) dan batas bawah kemampuan proses (LPCL)

UPCL, LPCL     3
Dimana :
  rata  rata proses
  s tan dar deviasi proses

S1 Manajemen Universitas Pamulang


6
UNIVERSITAS PAMULANG

Gambar 16.2 Batas Toleransi Umumnya


Contoh Soal
Diameter suatu komponen harus sesuai untuk tujuan perakitan, dengan spesifikasi
sebesar 5 ± 0.015 cm. Informasi dari sample yang diambil dari proses terkendali
adalah sbb.: rata-rata sample 4.99 cm dengan standar deviasi 0.004 cm. Tentukan batas
toleransi alami (natural tolerance limit) untuk proses tersebut! Haruskah - Anda
menyesuaikan ukuran pemusatan proses?

S1 Manajemen Universitas Pamulang


7
UNIVERSITAS PAMULANG

Gambar 16.3 Batas Spesifikasi tolerasi alami dari part diameter

Tujuan Pembelajaran 16.5:


Hubungan Antara Spesifikasi & Kemampuan Proses

KASUS 1. Penyebaran proses < Perbedaan antara batas spesifikasi.


Pada kasus ini proses dikatakan mampu (capable) dan semua item yang
dihasilkan berada dalam batas spesifikasi. Kemungkinan bahwa proses out-of-
control (tetapi masih dalam batas spesifikasi) dapat disebabkan oleh pergeseran
nilai µ maupun σ sehingga hal ini dapat digunakan sebagai sinyal (alarm).

S1 Manajemen Universitas Pamulang


8
UNIVERSITAS PAMULANG

Gambar 16.4 Penyebaran proses < Perbedaan antara batas spesifikasi

KASUS 2. Penyebaran proses = Perbedaan antara batas spesifikasi.


Pada kasus ini batas kemampuan proses bertepatan dengan batas spesifikasi.
Jika dianggap data karakteistik kualitas berdistribusi normal dan proses in-control,
hampir semua (99,74%) item yang diproduksi berada dalam batas spesifikasi. Jika
nilai µ bergeser, maka akan timbul proporsi item nonconforming, begitu juga nilai
σ meningkat maka akan timbul proporsi item nonfonforming.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


9
UNIVERSITAS PAMULANG

Gambar 16.5 Penyebaran proses = Perbedaan antara batas spesifikasi

KASUS 3. Penyebaran proses > Perbedaan antara batas spesifikasi.


Kasus ini tidak diinginkan terjadi. Walaupun proses in-control tetapi variasi
bawaan melebihi perbedaan antara batas spesifikasi sehingga prosesdikatakan tidak
mampu. Jika terjedi pergeseran µ dan kenaikan nilai σ, maka akan terjadi
penngkatan proporsi item nonconforming. Beberapa tindakan perbaikan : menaikan
nilai batas yang baru, mengganti bahan baku yang lebih baik, atau mengganti
operator dengan yang lebih berpengalaman.

S1 Manajemen Universitas Pamulang


10
UNIVERSITAS PAMULANG

Gambar 16.6 Penyebaran proses > Perbedaan antara batas spesifikasi

Tujuan Pembelajaran 16.6:


Rasio/Indeks Kemampuan Proses (Cp indeks)
Suatu ukuran yang menggambarkan potensial proses dalam memenuhi
spesifikasi disebut process capability ratio (PCR) atau Cp index
USL  LSL
PCR atau Cp 
6
USL     LSL
CPU  , CPL 
3 3
Dimana :
  rata  rata (mean ) populasi, yang didekati dengan rata  rata
n

X
i 1
i
sampel X, X 
n
  s tan dar deviasi populasi, yang didekati dengan s tan dar deviasi
n
2
 X
i 1
i X
sample s, s 
n 1

S1 Manajemen Universitas Pamulang


11
UNIVERSITAS PAMULANG

Indekc Cp yang diinginkan adalah ≥ 1, sehingga ada 3 kondisi yang dapat


terjadi yaitu :
1. Jika Cp > 1
Proses terpusat antara batas spesifikasi yang akan menghasilkan proporsi
minimal item yang keluar dari batas ini sehingga proses dikatakan mampu (capable).
Jika data karakteristik kualitas dianggap normal maka hanya 0,26% item akan keluar
dari batas spesifikasinya.(lihat kasus 1 )
2. Jika Cp = 1
Penyebaran proses sama dengan penyebaran spesifikasi dan proses dikatakan
hampir tidak/sedikit mampu. (lihat kasus 2 )
3. Jika Cp < 1
Penyebaran proses lebih besar dari penyebaran spesifikasi. Pada kondisi ini
dimungkinkan bahwa proses in-control tetapi tidak memenuhi spesifikasi. (lihat kasus
3)

Gambar 16.7 Kemampuan Proses Cp > 1

• Nilai yang diharapkan adalah CPU ≥ 1 dan CPL ≥ 1.


• Jika CPU = 1, hanya 0,13% produk berada diatas USL
• Nilai Cp, CPU, dan CPL, berguna untuk mengevaluasi performansi proses
relativ terhadap batas spesifikasi. Selain itu juga digunakan untuk menentukan
setting parameter proses ( µ dan σ )

S1 Manajemen Universitas Pamulang


12
UNIVERSITAS PAMULANG

Tabel 16.1 Nilai minimum untuk rasio/indeks kemapuan proses yang


direkomendasikan

Tujuan Pembelajaran 16.7:


Rasio/Indeks Kemampuan Proses (Cpk indeks)

 Indeks Cp tidak melibatkan lokasi proses ketika menghitung kemampuan


proses untuk memenuhi spesifikasi.
 Faktor yang mempengaruhi dapat dihasilkannya produk conforming tidak saja
variabilitas proses, tetapi lokasi rata-rata proses juga mempengaruhi
dihasilkannya produk conforming.
 Indeks Cp menggambarkan potensial proses, dimana nilai tidak berubah
walaupun rata-rata proses berubah.
 Indeks Cpk menggambarkan kemampuan proses actual dengan nilai paramater
yang ada, dimana menggambungkan nilai rata-rata dan standar deviasi proses
untuk membentuk indeks dari performansi proses actual
 Indeks Cpk selalu lebih kecil atau sama dengan Cn (Cpk≤Cp)
 Jika Cpk = Cp maka proses terpusat.
 Indeks Cpk yang diinginkan ≥, yang menunjukkan bahwa proses memiliki
kemungkinan besar untuk memenuhi spesifikasi.
 Ketika rata-rata proses berada diluar spesifikasi maka nilai Cpk negativ

S1 Manajemen Universitas Pamulang


13
UNIVERSITAS PAMULANG

 Jika manajemen menyatakan bahwa jarak USL dan LSL sama, maka setting
optimal rata-rata proses merupakan ½ (USL+LSL)

• Deviasi rata-rata proses dari nilai target (=m) ini adalah


m
k
USL  LSL  / 2

• Sehingga terdapat hubungan sbb :


Cpk=Cp(1-k)
• Terdapat 3 kemungkinan nilai k, yaitu :
1. 0 < K < 1, jika LSL ≤ µ ≤ USL
2. k = 0, jika µ = m sehingga Cpk = Cp
3. k = 0, jika µ = USL atau µ = LSL sehingga Cpk = 0

Gambar 16.8 Sebuah proses Cpk < 1


C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Dalam suatu electrical circuit, kapasitansi suatu komponen berada antara 25 - 40
unit. Sebanyak 25 sampel menghasilkan rata-rata 30 unit dengan standar deviasi
3 unit. Hitung indek kemampuan proses Cpk dan berilah komentar tentang
performansi proses tersebut! Jika proses tidak mampu, berapa proporsi produk
yang non-conforming jika karakteristik data diasumsikan berdistribusi normal?

S1 Manajemen Universitas Pamulang


14
UNIVERSITAS PAMULANG

2. Pertimbangkan data diameter dalam batangan logam pada Tabel 8-2. Histogram
yang dihasi!kan dari nilai diameter dalam ditunjukkan pada Tabel 8.2 di bawah,
sehingga dapat dianggap bahwa distribusi diameter dalamnya normal. Hitung
batas kemampuan proses dan jika batas spesifikasi untuk diameter dalamnya
adalah 50 ± 0.5 m, tentukan rasio kemampuan proses Cp dan indeks Cpk!

D. DAFTAR PUSTAKA
Grant. E., Pengendalian Mutun Statistik, Jakarta : Erlangga
Heizer, Jay., Render, Barry. 2011. Manajemen Operasi. Jakarta : Salemba Empat.
Nasution, M. N. 2005. Manajemen mutu terpadu (Total Quality Management)
Edisi kedua. Jakarta : Ghalia Indonesia
Sutalaksana, Z.I, Anggawisatra, R., dan Tjakraatmdaja, H.J.,1979, Teknik Tata
Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung

S1 Manajemen Universitas Pamulang


15

Anda mungkin juga menyukai