Anda di halaman 1dari 42

• Perancangan jaringan SC merupakan kegiatan paling

penting yang harus dilakukan pada SCM


• Implementasi strategi SC hanya bisa berlangsung secara
efektif apabila SC memiliki jaringan dengan konfigurasi yang
sesuai.
• Struktur jaringan menentukan SC yang responsif / efisien.
• Contoh :
• SC responsif  konfigurasi jaringannya harus ditunjang oleh fasilitas
produksi dan gudang yang lebih banyak dan tersebar di berbagai
lokasi pemasaran.
• SC efisien  apabila jaringan yang ada relatif tersentralisasi dengan
fasilitas yang lebih sedikit.
• Dasar keputusan strategis dari SC al :
• Keputusan tentang lokasi, fasilitas produksi & gudang, keputusan
pembelian.
• Keputusan outsourcing, yakni akan mengerjakan sendiri suatu kegiatan
tertentu atau mensubkontrakkan ke pihak lain.
• Keputusan tentang aliran produk atau barang pada fasilitas-fasilitas
fisik tersebut.
• Keputusan didasari oleh banyak pertimbangan seperti kondisi
ekonomi, sosial politik, teknologi dan keamanan.
• Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi menjadi faktor
penting dalam merancang konfigurasi suatu supply chain.
• Fenomena SC banyak berubah dari model integrasi vertikal
ke model outsourcing ke pihak ketiga.
• Contoh: banyak perusahaan yang tadinya melakukan sendiri kegiatan
pengepakan dan penyimpanan sekarang mengalihkan kegiatan
tersebut ke pihak ketiga.
• Jaringan SC tidak hanya terbatas pada fasilitas-fasilitas
yang dimiliki oleh satu organisasi, tetapi melingkupi semua
fasilitas dimana proses SC secara keseluruhan
dilaksanakan, mulai dari ekstraksi bahan baku hingga
produk sampai ke tangan konsumen.
• Pertimbangan strategi SC dan pertimbangan lingkungan
bisnis sama-sama penting dalam mengambil keputusan
untuk membuat konfigurasi jaringan SC.
• Dari sisi strategi SC, keputusan tentang konfigurasi sangat
menentukan efektif tidaknya strategi yang ditetapkan.
Contoh, perusahaan yang ingin responsif terhadap pasar cenderung
memiliki fasilitas yang lebih banyak dan biasanya menempatkan
fasilitas produksi atau gudang dekat dengan pasar.
Namun keputusan untuk menempatkan fasilitas produksi atau
gudang dekat pasar sering kali berimplikasi pada biaya SC yang
lebih tinggi.
• Di sisi lain, SC yang ingin berkompetisi atas dasar harga,
biasanya akan mencari tempat-tempat yang murah untuk
lokasi operasi, walaupun harus mengirim bahan baku
maupun produk jadi pada jarak yang sangat jauh.
• Perusahaan yang menerapkan kebijakan seperti ini yakin
bahwa peningkatan biaya transportasi lebih rendah
dibandingkan dengan penurunan biaya produksi sehinga
biaya keseluruhan akan berkurang dengan menempatkan
pabrik di lokasi-lokasi tersebut.
• Konfigurasi SC tergantung juga pada karakteristik produk
dan model distribusinya.
• Produk softdrinks seperti Coca-Cola yang pada intinya
adalah produk fungsional dan harga menjadi salah satu
faktor dominan dalam bersaing, memiliki pabrik di hampir
setiap wilayah, bukan hanya karena ingin responsif
terhadap kebutuhan pasar, tetapi karena ingin mencapai
efisiensi dalam proses pengiriman.
• Produk Coca-Cola adalah produk yang relatif mahal biaya
transportasinya sehingga agar produk mereka sampai ke
tangan konsumen dengan harga murah, Coca-Cola harus
meminimalkan jarak transportasi.
Contoh konfigurasi jaringan SC:

Pada gambar ini


terlihat ada empat
gudang yang dimiliki
perusahaan yang
ditempatkan di empat
wilayah regional yang
berbeda.
Contoh konfigurasi jaringan SC:

Pada gambar ini ada


perampingan struktur
supply chain dimana
jumlah gudangnya
dikurangi menjadi dua.
Implikasi dari 2 konfigurasi tsb terhadap biaya SC & terhadap
kecepatan SC merespon kebutuhan konsumen:
• Pada konfigurasi 1:
• Waktu respon lebih cepat

• Biaya transportasi dari pabrik ke gudang lebih besar.

• Mencapai skala ekonomi pengiriman lebih sulit

• Kebutuhan sumber daya pengiriman dari pabrik ke gudang (mis: truk &
sopir) lebih banyak.
• Biaya-biaya tetap yang berkaitan dengan fasilitas (gudang) lebih besar

• Biaya persediaan lebih tinggi karena tiap gudang akan memiliki stok
sendiri, baik cycle stock maupun safety stock.
Implikasi dari 2 konfigurasi .......
• Pada konfigurasi 2:
• Dengan hanya ada dua gudang, rata-rata jarak kirim dari gudang ke
toko atau pusat pelanggan lebih jauh.
• Biaya pengiriman dari gudang ke lokasi toko atau daerah pelanggan
lebih besar.
• Semakin terpusat gudang-gudang penyimpanan suatu produk, semakin
rendah fluktuasi permintaan agregat di gudang tersebut, sehingga
safety stock bisa dikurangi.
• Fenomena ini dikenal dengan istilah risk pooling effect.
• Aspek lingkungan bisnis yang perlu dievaluasi
secara cermat dalam mengambil keputusan terkait
dengan konfigurasi supply chain adalah:
• Faktor ekonomi makro
• Faktor sosial politik
• Faktor teknologi
• Faktor keamanan
1. Faktor Ekonomi Makro
• Meliputi: pajak, bea cukai, tingkat kurs, dan faktor
ekonomi lainnya yang tidak ada dalam diri perusahaan
tersebut.
• Faktor ini memiliki dampak yang signifikan terhadap
kesuksesan atau kegagalan dari jaringan rantai
pasokan.
2. Faktor Sosial Politik
• Meliputi : kultur masyarakat, tingkat penerimaan
mereka terhadap kehadiran investasi asing,
ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan, peraturan
ketenagakerjaan dan kebijakan pemerintah lainnya.
• Stabilitas politik dalam suatu negara merupakan hal
yang sangat dipertimbangkan karena memiliki dampak
yang signifikan terhadap peranan dalam pilihan lokasi.
• Perusahaan lebih memilih untuk menempatkan fasilitas
pada lokasi atau Negara yang memiliki tingkat
stabilitas yang memberikan kejelasan dalam hal
aturan-aturan perdagangan dan kepemilikan.
3. Faktor Teknologi
• Karakteristik yang terdapat pada teknologi produksi
memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan
jaringan desain.
• Fasilitas-fasilitas lokal dipersiapkan, karena akan
membantu biaya transportasi yang lebih rendah.
• Fleksibilitas dalam teknologi produksi berdampak pada
tingkat konsolidasi yang dapat dicapai oleh jaringan.
4. Faktor Keamanan
• Faktor keamanan menentukan apakah suatu negara
atau wilayah cukup menarik untuk dijadikan tempat
operasi atau tempat untuk mendapatkan input (seperti
bahan baku) bagi suatu supply chain.
• Beberapa model jaringan rantai pasok:
• Logistics Network Model
• The Interenterprise Supply Chain Model
• Gravity Location Model

• Model Lokasi dan Alokasi Dengan Batasan Kapasitas


• Model Penentuan Lokasi dan Gudang Secara Simultan
• Logistics Network Model, dengan pemain utama
adalah :
1. Suppliers
2. Manufacturer
3. Distribution
4. Retail Outlets
5. Customers
• Chain 1 : Suppliers
• Awal mula jaringan
• Sumber penyedia bahan pertama: bahan baku, bahan
mentah, bahan penolong, bahan dagangan,
subassemblies, suku cadang, dll.
• Sumber pertama disebut dengan suppliers, termasuk di
dalamnya : suppliers’ suppliers atau sub-suppliers yang
biasanya jumlahnya banyak.
• Chain 1 – 2 : Suppliers – Manufacturer
• Rantai pertama dihubungkan dengan rantai ke dua yaitu
manufacturer atau plants atau assembler atau fabricator
atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat,
memfabrikasi, merakit, mengkonversikan atau
menyelesaikan barang (finishing).
• Chain 1 – 2 – 3 : Suppliers – Manufacturer –
Distribution
• Barang yang sudah jadi mulai disalurkan oleh
manufacturer ke pelanggan.
• Barang dari pabrik disalurkan melalui gudang ke gudang
distributor atau wholesaler atau pedagang besar dalam
jumlah besar.
• Chain 1 – 2 – 3 – 4 : Suppliers – Manufacturer –
Distribution – Retail Outlets
• Pedagang besar biasanya mempunyai gudang sendiri
atau menyewa gudang dari pihak lain.
• Gudang dipakai untuk menimbun barang sebelum
disalurkan ke pihak pengecer.
• Disini dapat dilakukan penghematan dalam bentuk
jumlah inventories dan biaya gudang, dengan cara
melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik
dari manufacturer maupun ke pengecer.
• Chain 1 – 2 – 3 – 4 – 5 : Suppliers –
Manufacturer – Distribution – Retail Outlets –
Customers
• Barang ditawarkan oleh pengecer atau retailers langsung
ke pelanggan atau pengguna barang tersebut.
• Merupakan rantai terakhir, tetapi bisa jadi masih ada satu
mata rantai lagi yaitu pembeli yang mendatangi real
customers atau real user.
• Mata rantai benar-benar berhenti jika barang telah sampai
ke pemakai yang sebenarnya.
• 2 konsep untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pergerakan barang :
• Mengurangi jumlah supplier

• Tujuan: mengurangi ketidakseragaman, biaya negosiasi


dan pelacakan (tracking)
• Perubahan konsep multiple-supplier ke single supplier.

• Konsep tender terbuka makin tidak populer karena tidak


menjamin batas jumlah supplier.
• 2 konsep ....
• mengembangkan supllier partnership atau strategic
alliance
• Hanya dengan supplier partnership, key suppliers untuk
barang tertentu merupakan strategic sources yang
dapat diandalkan dan menjamin kelancaran
pergerakkan barang dalam supply chain.
• Konsep ini disertai dengan konsep perbaikan yang
terus menerus dalam biaya dan mutu barang.
• The Interenterprise SC Model/ Model Empat
Langkah (The Four Step Model), meliputi 4
komponen :
1. Suppliers : sub-suppliers.
2. Manufacturers : plant

3. Distributors : distribution center, wholesaler.


4. Retailers
• Pengelolaan aliran barang dan jasa dalam SC, perlu
diperhatikan gambaran sesungguhnya dan lengkap
mengenai seluruh mata rantai yang ada dari awal hingga
akhir dan pergerakkan supply chain untuk berbagai
inventory.
• INVENTORI : penyimpanan beberapa jenis barang yang
tersimpan di gudang yang mempunyai sifat pergerakan
yang berbeda satu sama lain, sehingga panjang pendeknya
supply chain juga berbeda.
• Beberapa jenis inventory dalam supply chain :
1. Barang baku (Raw Materials)
2. Barang setengah jadi (Semi Finished Product)
3. Barang jadi (Finished Product)
4. Material dan suku cadang (MRO : materials for maintenance,
repair and operation)
5. Barang komoditas (commodity)
6. Barang Proyek
• Barang baku ( Raw Materials)
• Mata rantai pertama ada di pabrik pembuat bahan baku.
• Bahan baku oleh pabrik pembuat finished product
digabung dengan bahan penolong menggunakan
teknologi tertentu diolah menjadi bahan setengah jadi.
• Barang setengah jadi (Semi Finished Product)
• Bahan setengah jadi dapat langsung diproses menjadi
bahan jadi di pabrik yang sama atau dijual ke konsumen
menjadi bahan komoditas.
• Akhir mata rantai sangat tergantung panjang pendeknya
proses ini.
• Barang jadi (Finished Product)
• Permulaan mata rantai bahan jadi ada di pabrik
pembuatannya sebagai hasil pengolahan lebih lanjut bahan
setengan jadi.
• Akhir mata rantai ada di konsumen pengguna.

• Material dan suku cadang (MRO : materials for


maintenance, repair and operation)
• Inventory ini untuk menunjang operasional pabrik.

• Mata rantai dimulai dari pabrik pembuat material MRO dan


berakhir di pabrik pembuat barang jadi sebagai final user.
• Barang komoditas (commodity)
• Barang yang dibeli sudah dalam bentuk barang jadi dan
diperdagangkan kembali ke konsumen.
• Di perusahaan pembeli, barang komoditas dapat diproses
lagi, misal dengan mengganti kemasan atau dijual
langsung seperti apa adanya.
• Mata rantainya berawal dari pabrik pembuat dan berakhir
ke konsumen pengguna barang tersebut.
• Sering juga disebut : resales commodities.
• Barang Proyek
• Material dan suku cadang yang digunakan untuk
membangun proyek tertentu.
• Mata rantai bermula dari pabrik pembuat dan berakhir
pada perusahaan pembuat barang jadi
A. SEJARAH PENDIRIAN DELL COMPUTER
• Th 1983 Michael Dell mulai membeli sisa-sisa persediaan PC buatan IBM dan
mengubahnya dengan cara meningkatkan kapasitasnya, lalu menjualnya
dengan harga murah pada pembeli yang berminat.
• Th 1985, perusahaan yang ia namakan Dell Computers mulai membuat
komputer sendiri.
• Keunggulan kompetitif terletak pada penjualan secara langsung, bukan pada
kehebatan produknya seperti yang dilakukan perusahaan komputer lainnya
• Sekarang Dell Computer Corporation merupakan perusahaan komputer
terbesar di dunia yang melakukan penjualan produknya secara langsung,
meliputi seluruh jenis sistem computer : desktop, notebook, workstation,
server dan storage products, termasuk sejumlah periferal perangkat keras,
perangkat lunak, dan jasa-jasa lainnya yang terkait.
• Model penjualan : melakukan hubungan langsung dengan pelanggan
perusahaan, institusi, dan pelanggan yang membeli melalui telepon dan
internet.
B. STRATEGI DELL COMPUTER
• Tahun 1983, para produsen komputer bersaing menciptakan produk yang
handal dalam jumlah banyak dan dijual melalui distributor, pengecer, dan
saluran distribusi lainnya.
• Dell mampu membuat berdasarkan pesanan sehingga terhindar dari keharusan
untuk menyimpan barang jadi, dan menjual langsung kepada pelanggan,
• Produk Dell makin lama makin terkenal karena murah dan kemampuannya
dalam memenuhi pesanan atas dasar kebutuhan pelanggan.
• Strategi Dell dalam memuaskan para pelanggan adalah dengan memberikan
layanan sederhana tetapi sangat berguna bagi pelanggan, seperti:
• membantu merencanakan konfigurasi komputer
• memasang software standar
• memasang asset sticker
• mengunjungi pelanggan untuk memberikan layanan purna jual
• membantu dalam pembelian PC dan layanannya
B. STRATEGI DELL ................
• Dell mengalami kerugian karena menjual produknya melalui saluran biasa,
yaitu pengecer.

• Penjualan secara langsung mengalami kenaikan, sedangkan yang melalui


pengecer mengalami penurunan, bahkan Dell harus mengganti kerugian
sebesar US$36 juta pada tahun 1993.

• Pengalaman pertamanya membawa kerugian ini merupakan pelajaran


berharga dalam menggunakan dua saluran penjualan yang saling
bertentangan, suatu pelajaran yang memakan biaya sangat mahal.
C. MODEL SUPPLY CHAIN YANG DIKEMBANGKAN
• Th 1994 Dell menarik kembali penjualannya melalui pengecer dan fokus
dengan penjualan langsungnya dan mendapatkan keuntungan US$149 juta.

• Dell mempertahankan kekuatannya :

 Menjual secara langsung, Mengurangi inventory dan Meningkatkan return


on capital.

• Kunci strateginya :

 Kerampingan, kecepatan dan fleksibilitas.

• Selama 3 tahun, operasi Dell diteliti dan dianalisis terus-menerus, mencari


celah-celah untuk menghilangkan atau mengurangi waktu yang digunakan
tanpa menambah nilai barang.
C. MODEL SUPPLY CHAIN ........
• Analisis dan penelitian :

• Utamakan pada proses pengadaan barang dan pembuatan produk.


• Tahun 1997, Dell menjadi model dari JIT (just in time) manufacturing
• Perusahaan menetapkan sendiri standar waktu untuk perusahaan-
perusahaan lain yang menjadi anggota supply chain-nya.
• Contoh :

• Sebagian besar dari komponen hanya boleh disimpan di gudang pabrik-


pabrik Dell selama rata-rata 15 menit saja.
• Komponen tidak boleh dipesan sebelum Dell menerima pesanan dari
pelanggan.
• Dell mengurangi jumlah pemasok dari 204 menjadi 47 pada tahun 1992.
• Pemasok yang dipilih diutamakan yang lokasinya berada dekat dengan
pabrik-pabriknya.
C. MODEL SUPPLY CHAIN ...........
• Keuntungan model direct selling yang dikembangkan Dell :
• mengurangi inventory
• mengurangi inventory earning cost
• mengurangi biaya penjualan
• menambah fleksibilitas dalam menghadapi perkembangan pasar
• langsung berhubungan dengan pelanggan
• mengetahui permintaan pelanggan secara tepat langsung
• Keuntungan strategi yang dikembangkan adalah membuat komputer dengan
komponen yang tersedia di pasaran :
• tidak perlu mempunyai aset berupa mesin dan peralatan
• tidak perlu membangun bagian riset dan pengembangan
• tidak perlu mempunyai pegawai banyak.
D. PENGEMBANGAN JIT MANUFACTURING
• Di pabriknya di Limerick, paling sedikit 40% dari komponennya dibuat dan
dipasok atas dasar JIT, yang 45% lagi disediakan di gudang pemasok
yang berada dekat dengan pabrik Dell.
• Pemasok mengisi stok barang dan mengirimkannya ke Dell atas dasar
konsinyasi.
• Barang-barang besar yang sudah jadi sebagai subassembly seperti
monitor, speaker, tidak dikirim ke gudang Dell, tetapi langsung dikirim ke
pelanggan.(penghematan biaya pengiriman sebesar US$30 per jenis
barang)
• Dell baru ditagih apabila barang sudah meninggalkan gudang pemasok
atas permintaan pelanggan, sehingga barang itu hanya berada di gudang
Dell rata-rata setengah hari saja.
• Pemasok menerima pembayaran dari Dell kira-kira 45 hari kemudian.
E. MENGEMBANGKAN E-COMMERCE
• Dell mengembangkan penjualannya dengan menggunakan internet, yang
ternyata dapat lebih menghemat biaya.
• Pelanggan menerima konfirmasi pesanannya dalam waktu 5 menit setelah
melakukan pemesanan, dan dalam waktu 36 jam pesanannya selesai dibuat
dan keluar dari production line untuk dimuat ke truk pengangkut.
• Sebagian besar dari waktu yang digunakan bukan untuk asembling tetapi
untuk pemasangan software dan pengetesannya.
• Dell mengharapkan bahwa pembayaran dapat dilakukan melalui internet
dengan kartu kredit, dalam waktu 24 jam sesudah pemesanan dilakukan.
• Integrasi yang dilakukan Dell dalam rangka membangun SC adalah dengan
cara virtual integration, yaitu menggunakan teknologi informasi mutakhir,
antara suppliers, manufacturers, dan end users.
E. MENGEMBANGKAN ...............
• Integrasi yang dilakukan oleh Dell dalam supply chain-nya meliputi :
1. pembuatan desain
2. peluncuran produk baru
3. sharing basis data
4. sistem dihubungkan secara real time
5. setiap mata rantai dianggap sebagai bagian dari perusahaan sendiri.

F. INTI STRATEGI SC YANG DIKEMBANGKAN


1. Mengurangi mata rantai
2. Memesan komponen hanya jika sudah menerima pesanan
3. Menentukan standar waktu bagi anggota supply chain
4. Mengurangi jumlah pemasok
5. Mengutamakan pemasok yang dekat dengan pabrik
6. Mengembangkan JIT manufacturing
7. Mengembangkan e-commerce
8. Melakukan kemitraan

Anda mungkin juga menyukai