Anda di halaman 1dari 12

MODUL 8

ANALISIS
KELOMPOK : 8
JARINGAN KERJA
ANGGOTA : ARIF IMADUDIDDIN (031214795)
INAYATUL MAULA (031210085)
JUHADI HARI SAPUTRA (031121978)
KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBUATAN JARINGAN KERJA
A. BEBERAPA KETENTUAN DALAM MENYUSUN JARINGAN KERJA
Ketentuan-ketentuan untuk memudahkan penyusunan jaringan kerja
1. Sebelum suatu kejadian dimulai, semua kegiatan yang mendahuluinya harus selesai dikerjakan
2. Gambar anak panah yang hanya menunjukkan urutan-urutan kegiatan.
3. Nodes (lingkaran-lingkaran gambar kejadian) diberi nomor sedemikian rupa sehingga tidak
terdapat dua atau lebih nodes dengan nomor sama
4. Untuk menghindari arah panah yang berulang kembali (circularity), biasanya pada awal suatu
anak panah diberi nomor yang lebih kecil dan di akhir anak panah diberi nomor yang lebih besar
KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBUATAN JARINGAN KERJA
5. Dua buah kejadian (events) hanya bisa dihubungkan oleh suatu anak
panah (kegiatan).
6. Network hanya bisa dimulai dari suatu kejadian (disebut initial event) dan
diakhiri oleh suatu kejadian ( disebut terminal event)
7. Untuk mengatasi kesulitan dalam penyusunan jaringan kerja, kalau perlu,
gunakan aktivitas semu (dummy activities) yang sering disebut aktivitas
boneka
KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBUATAN JARINGAN KERJA
B. KEGIATAN SEMU/ BONEKA (DUMMY ACTIVITIES)
Kegunaan dari kegiatan semu yaitu,
1. Untuk menghindari terjadinya dua kejadian dihubungkan lebih dari satu
kegiatan (kegiatan a,b, dan c) dapat digunakan kegiatan semu
2. Kegunaan dummy activities berikutnya adalah menunjukkan urutan
pekerjaan yang tepat
KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBUATAN JARINGAN KERJA
C. JALUR DAN JALUR KRITIS
JALUR yaitu, rangkaian kegiatan yang menghubungkan kegiatan awal
dengan kegiatan akhir suatu proyek secara sinambung.
JALUR KRITIS yaitu, jalur yang jumlah waktu penyelesaian kegiatan-
kegiatannya terpanjang. Jalur ini menentukan waktu penyelesaian sautu
proyek. Artinya, tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih pendek
daripada jalur kritis ini.
KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBUATAN JARINGAN KERJA
D. MENCARI JALUR KRITIS
Bisa dicari dengan cara mencari jalur yang memiliki waktu mulai paling
cepat sama dengan waktu mulai paling lambat atau jalur yang memiliki
waktu selesai paling cepat sama dengan waktu selesai paling lambat.
Caranya bisa dilihat di halama 8.14
KEGIATAN BELAJAR 1
PEMBUATAN JARINGAN KERJA
E. PENGGUNAAN QM FOR WINDOWS
Untuk menghitung jalur kritis, ES, EF, LS, LF, dan float yaitu dengan
menggunakan QM for windows.
1. Pilih program project scheduling.
2. Pilih single time estimate
KEGIATAN BELAJAR 2
PERPENDEKAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK

A. HUBUNGAN ANTARA WAKTU DAN BIAYA PERPENDEKAN


1. Hubungan biaya yang bersifat linier
Dalam hal ini, kenaikan biaya perpendekan bersifat proporsional dengan waktu perpendekan.
Artinya, setiap menambah perpendekan dengan satu hari biaya tambahannya selalu sama. Contoh
soal dan penyelesaian bisa dilihat dihalaman 8.22 dan 8.23

2. Hubungan biaya yang bersifat progresif


Perpendekan selalu diikuti dengan biaya yang semakin mahal.
Contoh kasus dan penyelesaian bisa dilihat dihalaman 8.24
KEGIATAN BELAJAR 2
PERPENDEKAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK

3. Hubungan biaya yang bersifat degresif


Dikatakan degresif apabila semakin diperpendek tambahan biaya setiap hari
semakin kecil

4. Biaya perpendekan yang bersifat Descrete


Perpenddekannya hanya mungkin pada satu atau beberapa titik saja
KEGIATAN BELAJAR 2
PERPENDEKAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK

B. PEMILIHAN JALUR YANG DIPERPENDDEK


1. Perpendekan satu hari
2. Perpendekan dua hari
3. Perpendekan tiga hari
4. Perpendekan empat hari
KEGIATAN BELAJAR 3
PROBABILLITAS WAKTU PENYELESAIAN PROYEK

•  MENGHITUNG MEAN DAN VARIASI


A.
Mean atau expected value : rata-rata kegiatan
Mean = E(t) =
Variance :
B. MENENTUKAN PROBABILITAS SELESAINYA PROYEK
• Menggunakan pendekatan atau cara kurva normal
• Angka yang menunjukkan waktu diganti Z
• Mencari luas kurva dengan menggunakan tabel kurva normal sesuai dengan letaknya dalam kurva
TERIMAKASIH :’)

Anda mungkin juga menyukai