Pengelola
16 Rantai Pasokan
1
Analisa Laporan Keuangan 2
B. URAIAN MATERI
1. Latar belakang
Dalam perekonomian global yang semakin kompetitif, kelangsungan hidup suatu
industri, baik industri manufaktur maupun jasa, sangat tergantung dari bagaimana
industri tersebut dapat melayani kebutuhan pelanggan dengan cepat dan
menghasilkan produk serta layanan yang berkualitas dengan harga yang
terjangkau. Setiap industri ditantang untuk meningkatkan kinerjanya untuk
merespon dengan cepat dan akurat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
dalam pasar. Tetapi seringkali beberapa produk kalah bersaing dengan
kompetitornya disebabkan karena tingginya harga dari produk tersebut akibat dari
proses produksi yang tidak efektif dan efisien.
Manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) pada saat ini menjadi
topic hangat didunia bisnis saat ini, karena banyak manfaat yang diperoleh
perusahaan mulai dari penekanan biaya sampai pada masalah kepuasan
konsumen. Hampir setiap perusahaan yang memproduksi produk dan mengirimkan
produk tersebut kepasar hingga sampai ketangan konsumen tidak lepas dari
praktek Manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) itu sendiri.
Penerapan manajemen rantai pasokan (Supply Chain Managament) merupakan
salah satu yang efektif dan efisien ditambah lagi Pada jaman dan teknologi
informasi yang semakin maju berdampak pula dengan kebutuhan manusia yang
semakin banyak dan beragam, karena seperti yang kita tau Supply Chain
Managament (SCM) bukanlah merupakan barang atau pengetahuan baru didalam
dunia bisnis namun dengan semakin majunya teknologi informasi dan internet saat
ini menjadi efek yang luar biasa bagi perkembangan Supply Chain Management
bagi perusahaan tersebut sendiri.
Diharapkan dengan adanya penerapan Supply Chain Managament dan juga
dibantu oleh kemajuan teknologi informasi dan internet merupakan salah satu cara
yang efektif untuk membantu kemajuan perusahaan di Indonesia karena dengan
adanya kemajuan teknologi dan informasi dapat memepercepat proses tranfer
data/informasi dengan akurat dari lokasi mana saja di dunia selain itu juga dapat
mengurangi biaya yaitu dengan memanfaatkan internet.
2. Landasan Teori
Menurut Michael Quayle menyatakan bahwa “Supply chain adalah proses yang
berusaha menyediakan kebutuhan bagi manajemen dan koordinasi semua aktivitas
mulai dari pengadaan dan akuisisi, melalui produksi, jika sesuai, dan melalui
saluran distribusi ke pelanggan.”
Analisa Laporan Keuangan
Vorst et al. (2007) “mendefinisikan manajemen rantai pasok adalah
keterpaduaan perencanaan, implementasi, koordinasi dan pengendalian semua
proses dan kegiatan bisnis untuk memproduksi dan mengirimkan produk secara
efisien untuk memenuhi kebutuhan pasar”
Menurut Garside dalam Sherlywat (2018) mendefinisikan “supply chain sebagai
kumpulan para pelaku usaha yang terlibat dalam serangkaian proses bisnis dalam
suatu rantai pasokan”.
Supply chain management menurut Chopra dan Meindl (2004) dalam Octora
Simorangkir dkk (2019) “adalah sebuah supply chain management yang terdiri dari
pelibatan setiap mata rantai persediaan, baik itu secara langsung maupun tidak
langsung untuk memenuhi permintaan pelanggan”.
Ganika (2016) berpendapat bahwa manajemen rantai pasok menjadi solusi
dalam memenuhi kebutuhan produksi perusahaan maupun sebagai bagian dari alat
pemasaran guna memenuhi kebutuhan konsumen. Namun kenyataannya para
pelaku bisnis masih jarang memasukkan manajemen rantai pasok dalam strategi
kompetitif.
5. Sejarah Perkembangan
Inventory push era: 1960-1975 Pengelolahan work in process (WIP) dan
bahan baku dari sebuah manufaktur merupkan bagian yang terpisahkan dalam
sebuah bisnis. Output hasil produksi dengan menggunakan system push (tanpa
memperhitungkan inventory dan permintaan pelanggan), mengingat persaingan
antar produsen yang belum begitu ketat pada waktu itu.Integrate operation within
enterprise: 1975-1990 Perubahan dari sitem push yang mulai beralih ke system
pull.
supply chain management pertama kali dicetuskan oleh seorang konsultan
industry amerika pada awal 1980. Namun sebenarnya, konsep dari scm sendiri
telah ada sejak awal abad 20, terutama pada assemblynet. Karakteristik awal
pembentukanscm adalah kebutuhan perubahan skala besar, reengineering, dan pe
Analisa Laporan Keuangan
ngurangan biaya produksi dengan program reduksi dan perhatian luas terhadap kon
sep manajemen Negara jepang.
pada masa integrasi scm dikembangkan oleh sistem edi (electronic data
interchange) sekitar tahun 1960 dan terus dikembangkan hingga tahun 1990 dan
diperkenakan dengan system erp ( enterprise resource planning) setelah itu, scm
terus mengalami perkembangan system internet pada abad 21.
pada dasarnya scm dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu, tahap pertama yaitu,
sistem yang digunakan untuk membuat, menyimpan, mendistribusikan, mengontrol
material dll yang kesemuanya tidak saling terhubung tapi memiliki sistem masing-
masing. Tahap 2, yaitu sistem rantai suplai yang terintegrasi kedalam suatu sistem
erp. Tahap 3 yaitu rantai suplai yang terintegrasi secara vertikal dengan pemasok b
erada di urutan paling atas dan konsumen berada di urutan paling bawah.
6. Isi materi
a. Pentingnya Strategi Rantai Pasokan
Supply Chain Management (SCM) berkaitan dengan siklus yang lengkap
dari bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan,
berlanjut ke ditribusi sampai kepada konsumen. Hal penting yang menjadi dasar
pemikiran pada konsep ini adalah focus pada pengurangan kesia-siaan dan
mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan yang berkaitan.
Manajemen rantai pasok menggambarkan koordinasi seluruh aktivitas rantai
pasokan, dimulai dari bahan mentah dan diakhiri dengan kepuasan kepada
pelanggan. Dengan demikian, rantai pasokan mencakup pemasok, perusahaan
manufaktur atau penyedia layanan dan distributor, grosir dan produsen yang
mengirimkan produk atau layanan kepada konsumen akhir.
Tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah untuk
mengkoordinasikan aktivitas dalam rantai pasokan untuk memaksimalkan
keunggulan kompetitif dan manfaat rantai pasokan bagi konsumen akhir.
Seperti halnya tim juara, ciri utama dari rantai pasokan yang sukses adalah
anggotanya berperan untuk kepentingan tim (rantai pasokan) nya sendiri.
Pengurangan biaya yang efektif dapat mempermudah perusahaan
untuk mencapai tujuan keuntungannya dibandingkan dengan
peningkatan upaya penjualan. Sebagai perusahaan yang berusaha
untuk meningkatkan daya saingnya melalui kustomisasi produk,
kualitas tinggi, pengurangan biaya, dan kecepatan pemasaran, lebih
banyak penekanan diberikan pada rantai pasokan.
Melalui hubungan strategis yang berkelanjutan, pemasok menjadi
mitra ketika mereka berkontribusi pada keunggulan kompetitif. Strategi
biaya rendah atau respons cepat memerlukan hal-hal yang berbeda
dari rantai pasokan daripada waktu tunggu. Perusahaan harus
mencapai integrasi strategis rantai pasokan, dan harus mengharapkan
strategi ini berbeda untuk produk yang berbeda dan berubah saat
produk bergerak melalui siklus hidupnya.
5
Analisa Laporan Keuangan 6
7
Analisa Laporan Keuangan 8
g. Supplier
supplier atau pemasok adalah suatu perusahaan atau individu yang
menyediakan sumber daya (bahan) yang dibutuhkan oleh perusahaan dan
pesaingnya untuk dapat menghasilkan barang dan jasa tertentu. Misalnya,
9
Analisa Laporan Keuangan 10
Menurut Ballou (2007:7) SCM bukanlah hal baru, ini merupakan evolusi dari
fungsi pembelian dan distribusi. Integrasi kedua fungsi tersebut menghasilkan
apa yang kami sebut SCM. Evolusi SCM dibagi menjadi tiga tahap.
Komponen supply chain management menuru turban (2004) terdiri dari tiga
komponen utama yaitu:
j. Prinsip-Prinsip SCM
Prinsip manajemen rantai pasokan merupakan sinkronisasi dan koordinasi
aktivitas-aktivitas yang terkait dengan aliran material atau produk, baik yang ada
dalam organisasi maupun antar organisasi. Prinsip utama yang harus dipegang
dalam sinkronisasi dan koordinasi aktivitas-aktivitas sebuah supply chain adalah
11
Analisa Laporan Keuangan 12
untuk menciptakan resultan yang lebih besar, bukan hanya bagi tiap anggota
rantai, tetapi keseluruhan sistem. Kesuksesan implementasi prinsip ini biasanya
membutuhkan perubahan-perubahan pada tingkatan strategis maupun taktis
(Siahaya, 2013).
Adapun prinsip dalam Supply Chain Management adalah sebagai berikut
(Siahaya, 2013):
1. Prinsip integrasi, semua elemen yang terlibat dalam rangkaian Supply
Chain Management (SCM) berada dalam satu kesatuan yang kompak dan
bersama menyadari adanya saling ketergantungan.
2. Prinsip jejaring, semua elemen berada dalam hubungan kerja yang selaras.
3. Prinsip ujung ke ujung, proses operasional mencakup elemen pemasok
yang paling hulu sampai ke konsumen yang paling hilir.
4. Prinsip saling tergantung, setiap elemen dalam Supply Chain Management
(SCM) menyadari bahwa untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatan
daya saing, diperlukan kerjasama yang saling menguntungkan.
5. Prinsip komunikasi, data yang akurat memberikan informasi tepat untuk
memperlancar aliran barang.
6. Prinsip kemitraan, pemasok, manufaktur, distributor dan pelanggan bekerja
sama saling membagi dan mengkomunikasikan informasi, mempunyai
tujuan yang sama, saling percaya dan mengutamakan kualitas dan waktu.
7. Prinsip dukungan, mendapat dukungan penuh dari manajemen dan fungsi
operasional perusahaan dalam proses perencanaan, koordinasi,
pelaksanaan dan pengendalian.
Ada beberapa implikasi bagi para peneliti dan praktisi. Sementara strategi
pemasaran selalu dianggap kendala pada internal dan eksternal, supply chain
management membuat evaluasi eksplisit terhadap faktor-faktor ini bahkan lebih
penting. Selain itu, peran fungsional tradisional dalam perusahaan berubah.
Upaya tim menjadi lebih umum untuk mengembangkan dan memsarkan produk-
produk baru, serta mengelola orang-orang saat ini. Perang perusahaan terhadap
tenaga penjualan yang menjadi salah satu pengukur dan menjual nilai proposisi
bagi pelanggan. Pada tulisan ini didasarkan pada pekerjaan sebelumnya yang
didukung oleh The Global Forum Suppy Chain, dimana struktur Supply Chain
Management digambarkan, dengan memberikan penjelasan lebih rinci tentang
13
Analisa Laporan Keuangan 14
proses eight dan hubungan mereka satu sama lainnya. Namun, ada banyak
pekerjaan yang perlu diselesaikan. Peluang riset termasuk :
1. Bagaimana bisa menjalin hubungan antara subproses dan fungsional silos
dapat dioperasionalkan dengan perusahaan?
2. Bagaimana bisa cross-fungsional tim terbaik bekerja bersama-sama untuk
mengoptimalkan proses Supply Chain Management?
3. Bagaimana seharusnya upaya pelaksanaan dibeberapa perusahaan dan
fungsi dapat diatur?
4. Penelitian seperti apa yang dibutuhkan untuk lebih lanjut mendefinisikan
setiap proses? Apakah bentuk implikasi Supply Chain Management yang
diberikan dan panjang SCM dimana perusahaan terlibat?
5. Bagaimana seharusnya perusahan-perusahaan dalam pemasokan harus
berbagai biaya dan manfaat? Apa yang dimaksud dengan rinci dari interaksi
antaransubproses dan komponen management seperti resiko dan imbalang
struktur atau struktur organisasi?
6. Metric ujurang yang spesifik seperti apa yang harus diperkenalkan untuk
mengevaluasi kinerja melampaui batas-batas perusahaan? Bagaimana
perusahaan-perusahaan dalam supply chain dapat mengoptimalkan kinerja
supply chain total sambil memaksimalkan pengukuran operasi mereka
sendiri?
n. Prosedur Implementasi
Tindakan berikutnya untuk melaksanakan agenda supply-chain , harus
dilakukan oleh tim proyek individu , biasanya jatuh ke dalam kategori :
• Merancang struktur rantai pasokan jangka panjang untuk posisi perusahaan
di kanan peran dalam rantai pasokan yang tepat dengan pelanggan yang
tepat dan pemasok .
• Re -engineering proses supply-chain untuk merampingkan produk,
informasi, dan dana mengalir secara internal maupun eksternal .
• Memperkuat landasan fungsional rantai pasokan dengan meningkatkan
kualitas dan produktivitas dalam bidang operasional seperti pergudangan,
transportasi , dan armada manajemen.
C. KESIMPULAN
Scm adalah suatu sistem ya g mengelola suatu layanan dengan layanan lainnya
untuk memenuhi kebutuhan, proses pemenuhan kebutuhan pelanggan dimulai dari
penyediaan bahan mentah hingga pengiriman barang kepada pelanggan, pada
umumnya gambaran scm hanyalah supplier, distributor dan costomer. Akan tetapi pada
kenyataannya scm akan melibatkan banyak pihak. Scm juga mengaplikasikan
bagaimana suatu jaringan pada kegiatan produksi dan distribusi suatu perusahaan
dapat bekerja bersama sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Scm tidak hanya melihat aliran barang atau produk saja tapi scm juga memproses
aliran uang dari hulur ke hilir atau dari hilir ke hulu. Scm memiliki beberapa prinsip
dalam penerapannya antara lain, membagi pelanggan berdasarkan kebutuhannya,
menyesuaikan jaringan logistik berdasarkan pelanggannya dan menambahkan nilai
tambah untuk pelayanan kepada pelanggannya
D. CONTOH KASUS
Dell Computer
E. DAFTAR PUSTAKA
Sunardi, N. (2018). Analisis Risk Based Bank Rating (RBBR) Untuk Mengukur Tingkat
Kesehatan Bank Syariah Di Indonesia. JIMF (Jurnal Ilmiah Manajemen
Forkamma), 1(2).
Yulianto, A Rony dan Fr, Dewi Apriani. (2018). Implementasi Manajemen Rantai Pasok
Dan Keterlibatan Stakeholder Pada Industri Karoseri Mobil. (Jurnal ekonomi
dan bisnis). 3(1), 1-10.
https://pewangga.wordpress.com/2017/02/17/manajemen-rantai-pasok-supply-
chain-management/ (diakses pada jam 20.45 tanggal 17 maret tahun 2021)
https://www.coursehero.com/file/26230890/Paper-Manop-Bab-11docx/ (diakses
pada jam 18.50 tanggal 3 april tahun 2021)
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2007200455MTIFBab2/bod
y.html (diakses pada jam 19.00 tanggal 15 april tahun 2021)
https://www.simplidots.com/tips-memilih-supplier/#:~:text=Supplier%20di
%20dalam%20Supply%20Chain,dibeli%20dan%20digunakan%20oleh
%20pelanggan. (diakses pada jam 20.00 tanggal 16 april tahun 2021)
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan (diakses
pada jam 19.45 tanggal 21 april tahun 2021)
https://www.kompasiana.com/zafirozfa/5ea7e0c2d541df03bd6f3542/implementasi-
strategi-supply-chain-management-terhadap-perusahaan-industri (diakses pada
jam 21.00 tanggal 2 mei tahun 2021)
17