Dosen:
M.Erfan Arif , SE , MM
Nama Kelompok :
Nadira Salsabilla Suharjon 185020200111032
Novriska Safitri 185020201111026
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
C Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A Pengertian dari Proses Produksi Barang dan Jasa
B Tujuan Proses Produksi Barang dan Jasa
C Bentuk-bentuk Proses Produksi Barang dan Jasa
D Jenis-Jenis Proses Produksi
E Sejarah Perkembangan Proses Produksi Barang dan Jasa
F Tahap-tahap dalam Memproduksi Barang dan Jasa
G Kepentingan Strategi Fungsi Produksi Barang dan Jasa
H Penetapan Sistem Produksi Barang dan Jasa
I Rancangan Kegiatan dalam Memproduksi Barang dan Jasa
J Mengelola dan Mengendalikan Proses Produksi Barang dan Jasa
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, berbagai perusahaan telah berkembang diseluruh
penjuru dunia. Tak terkecuali juga banyak bermunculan perusahaan di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan itu terdiri dari perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun
perusahaan manufaktur (industri). Perusahaan sendiri merupakan lembaga ekonomi yang
bertujuan menghasilkan barang dan jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi
secara efektif dan efisien.
Proses produksi merupakan kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya
dinamakan produksi jasa. Produksi jasa berlaku sebagai akibat kegiatan pengangkutan
barang manusia, dan kegiatan perdagangan barang. Jasa juga tercipta sebagai akibat
pendidikan , mencari kesehatan, memperoleh jasa keuangan dan jasa pemerintah.
Sedangkan kegiatan menambah daya guna benda dengan mengubah sifat.
Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang.Barang yang diproses dapat berupa bahan mentah
dari industri primer (seperti tepung dan papan). Barang yang dihasilkan dapat berupa
barang setengah jadi atau barang akhir. Faktor-faktor produksi dibedakan dalam empat
jenis, antara lain Tanah dan kekayaan alam, Modal, Tenaga Kerja dan Kewirausahaan.
Proses produksi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai
kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah
yang mencukupi.
B. Suatu perusahaan melakukan produksi barang dan jasa agar dapat terus
mengoperasikan dan menjalankan usahanya, serta dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhan
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Barang dan jasa tersebut dapat dibeli dalam jumlah,
kualitas, model, ukuran yang beraneka macam. Hal ini didukung oleh adanya suatu
kegiatan perusahaan untuk menambah atau menciptakan kegunaan barang atau jasa
tersebut.
C. Adapun sasaran yang ingin dicapai perusahaan dalam memproduksi barang dan
jasa adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal serta dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang tepat dalam mengelola
dan mengendalikan produksi barang dan jasa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Proses Produksi Barang dan Jasa?
2. Apa tujuan Proses Produksi Barang dan Jasa?
3. Apa saja Bentuk-bentuk Proses Produksi Barang dan Jasa?
4. Apa saja jenis-jenis proses produksi barang dan jasa?
C. Tujuan Penelitian
D. Adapun tujuan penulisan adalah untuk mengetahui jawaban rumusan masalah diatas,
antara lain:
1. Pengertian dari Proses Produksi Barang dan Jasa
2. Tujuan Proses Produksi Barang dan Jasa
3. Bentuk-bentuk Proses Produksi Barang dan Jasa
4. Jenis-jenis Proses Produksi
BAB II
PEMBAHASAN
2. Berdasarkan Sifat
Dalam penggolongan karakteristik produksi berdasarkan sifat, prosesnya dibedakan
menjadi 3 yaitu:
- Proses Ekstratif, yaitu suatu kegiatan yang mengambil produk secara langsung dari alam.
- Proses Analistik, yaitu kegiatan produksi yang melakukan pemisahan suatu produk
menjadi lebih banyak dengan bentuk yang mirip dengan aslinya.
Proses Analytic merupakan suatu bentuk proses produksi yang menciptakan beberapa
barang dari suatu jenis bahan mentah atau input. Pada umumnya proses ini berlaku
terhadap sesuatu barang yang dihasilkan oleh sektor-sektor primer terutama pertanian dan
pertambangan, menjadi beberapa barang setengah jadi atau barang jadi. Memproses
minyak mentah, karet dan hasil kayu hutan merupakan contoh dari analytic. Melalui
proses produksi minyak mentah diproses menjadi pelumas, bensin, solar dan minyak
lampu. Karet susu (lateks) diproses menjadi berbagai jenis ban, alat pelampung, perrekat
dan sepatu. Kayu hutan diproses menjadi papan, perabot dan bahan perumahan.
- Proses Sintetik, yaitu proses yang menggabungkan beberapa bahan produksi menjadi
suatu bentuk produk. Proses sintetik juga disebut sebagai proses perakitan.
Proses Synthetic sifatnya berbalikan dengan proses Analytic yaitu peruses ini
menggabungkan beberapa input atau bahan mentah menjadi satu barang lain. Proses
synthetic biasanya berlaku di industri pengolahan atau manufaktur. Anda ingin
memproduksi sepatu, input apa yang perlu anda sediakan? Karet, kulit, benang dan
perekat merupakan bahan penting yang harus disediakan untuk mewujudkan barang lain,
yaitu: sepatu. Industri pakaian, mengambil contoh lain, juga memerlukan beberapa jenis
barang untuk mewujudkan satu celana atau satu baju. Memproduksi mobil juga
merupakan proses synthetic.
Berdasarkan sifat pemprosessannya, kegiatan memproduksi yang digolongkan sebagai
proses synthetic dibedakan ke dalam dua cara:proses pabrikasi dan proses assembling.
Membuat pakaian dan perabotan digolongkan sebagai proses pabrikasi karena berbagai
bahan diproses untuk menjadi barang baru. Sedangkan membuat sepeda motor dan mobil
digolongkan sebagai proses assembling karena berbagai komponen yang sudah dibuat
dipasang bersama untuk menciptakan barang-barang tersebut
- Produksi terputus-putus yaitu suatu proses barang yang kegiatannya berjalan dengan
dilakukan setiap saat dan dapat dipengaruhi oleh perubahan musim, pesanan dan berbagai
faktor lainnya.Kegiatan produksi ini dilakukan dalam jumlah kecil namun variasi
banyak.Proses produksi bersifat intermittent apabila mesin tidak digunakan terus-
menerus, dan dari waktu alat produksi disesuaikan dengan perubahan barang yang akan
diprosuksi. Sifat yang kedua ini merupakan sifat terpenting dari prpses intermittent, dan
hal itu berlaku untuk menyesuaikan cirri barang yang diproduksi dengan keinginan
konsumen. Proses produksi bersifat intermittent apabila barang produksi selalu berubah-
ubah. Kegiatan produksi yang demikian antara lain dapat dilihat dalam kegiatan
menghasilkan perabot dan berbagai jenis pakaian.
Contoh : usaha mebeul, usaha kerajinan, usaha percetakan, dan lain-lain
4. Produksi Berselingan
Ini merupakan suatu kegiatan atau aktivitas produksi yang mengolah bahan-bahan
baku dengan cara menggabungkannya menjadi suatu barang jadi. Contohnya seperti
proses pembuatan sepeda motor, yang mana tiap-tiap bagiannya diproduksi itu
dengansecara terpisah (stir, ban, mesin, knalpot, dan lainnya). Proses penggabungan
bagian-bagian itu kemudian akan menghasilkan sebuah sepeda motor.
e. Periode komputerisasi
Beberapa inovasi dalam meningkatkan efisiensi dalam dunia bisnis dihasilkan
dari substitusi yang luar biasa dan modal terhadap tenaga kerja adalah komputer.
Sebagai contoh, pabrik yang menggunakan 500 pekerja, kini hanya memerlukan
30 orang untuk menghasilkan kuantitas dan kualitas barang yang sama. Hal ini
merupakan hasil dari proses otomatisasi dan komputerisasi. Banyaknya jenis
perangkat lunak yang dihasilkan, ternyata akan secara berkelanjutan
menggantikan peran manusia.
2. Produksi Fleksibel
Untuk meningkatkan kemampuan bersaing, banyak perusahaan mengakui keunggulan
metode ini yang ramping, yang telah mengurangi kebutuhanakan perkerja dan persediaan.
Meskipun produksi missal yang efisien dapat menciptakan barang sejenis dalam jumlah
besar, namun produksi fleksibel dapt menghasilkan barang dalam jumlah kecil dengan biaya
yang efektif/ metode ini juga memerlukaan penataan baru untuk kontak dengan pelanggan,
persediaan, perancangan, dan rekayasa. Produksi Berdasarkan Permintaan Pelanggan,
Metode ini mengevaluasi permintaan pelanggan untuk menghubungkan apa yang dibuat
perusahaan dengan apa yang ingin dibeli pelanggan.
4. Konsep Tim
Konsep tim menggabungkan karyawan dari berbagai departemen dan fungsi untuk
bekerja bersama dalam merancang dan membuat produk. Tim kerja ini juga
mengikutsertakan anggota dari luar perusahaan, seperti pemasok dan pelanggan. Kerjasam
tim disebut rekayasa bersama (concurrent engineering), karena tim menyelesaikan rekayasa
bersamaan waktunya dengan desai, produksi,dan fungsi-fungsi lainnya.
Proses Produksi
Berdasarkan sarana operasi dan waktu yang dihasikan :
a. System Produk analytis
Mengurangi bahan baku menjadi komponen-komponen kecil, untuk mendapatkan satu
atau beberapa produk yang dapat dipasarkan.
b. System Produksi Sintetis
System ini adalah kebalikan dari system analitis. System ini menggabungkan sejumlah
bahan baku menjadi bahan jadi
Proses produksi yang berkesinambungan menghasilkan barang jadi selama periode .
Proses produksi terputus-putus akan menghasilkan produk dalam periode produksi yang
singkat, yang seringkali menghentikan mesin atau mengubah konfigurasinya dengan
tujuan menghasilkan produk yang berbeda
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bahasan “Memproduksi Barang dan Jasa“ dapat disimpulkan
bahwa :
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk
memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah
kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi
adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa
dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan
baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
B. Saran
Bertolak dari pembahasan “Memproduksi Barang dan Jasa” penyusun
memberikan saran sebagai berikut :
Kami mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun demi
sempurnanya makalah ini.