Anda di halaman 1dari 7

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang

B Rumusan Masalah

C Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A Pengertian dari Proses Produksi Barang dan Jasa

B Tujuan Proses Produksi Barang dan Jasa

C Bentuk-bentuk Proses Produksi Barang dan Jasa

D Penetapan Skala Produksi Barang dan Jasa

E Sejarah Perkembangan Proses Produksi Barang dan Jasa

F Tahap-tahap dalam Memproduksi Barang dan Jasa

G Kepentingan Strategi Fungsi Produksi Barang dan Jasa

H Penetapan Sistem Produksi Barang dan Jasa

I Rancangan Kegiatan dalam Memproduksi Barang dan Jasa

J Mengelola dan Mengendalikan Proses Produksi Barang dan Jasa

BAB III PENUTUP

A Kesimpulan

B Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A              Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, berbagai perusahaan telah berkembang diseluruh penjuru
dunia. Tak terkecuali juga banyak bermunculan perusahaan di Indonesia. Perusahaan-
perusahaan itu terdiri dari perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan
manufaktur (industri). Perusahaan sendiri merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan
menghasilkan barang dan jasa melalui penggunaan sumber-sumber ekonomi secara
efektif dan efisien.
 Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai
guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah
bentuknya dinamakan produksi jasa. Produksi jasa berlaku sebagai akibat kegiatan
pengangkutan barang manusia, dan kegiatan perdagangan barang. Jasa juga tercipta
sebagai akibat pendidikan, mencari kesehatan, memperoleh jasa keuangan dan jasa
pemerintah. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah
sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Barang yang diproses dapat berupa
bahan mentah dari industri primer (seperti tepung dan papan). Barang yang dihasilkan
dapat berupa barang setengah jadi atau barang akhir. Faktor-faktor produksi dibedakan
dalam empat jenis, antara lain Tanah dan kekayaan alam, Modal, Tenaga Kerja dan
Kewirausahaan. Proses produksi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk
mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam
jumlah yang mencukupi.
          Suatu perusahaan melakukan produksi barang dan jasa agar dapat terus
mengoperasikan dan menjalankan usahanya, serta dapat mencukupi kebutuhan-kebutuhan
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Barang dan jasa tersebut dapat dibeli dalam jumlah,
kualitas, model, ukuran yang beraneka macam. Hal ini didukung oleh adanya suatu
kegiatan perusahaan untuk menambah atau menciptakan kegunaan barang atau jasa
tersebut.
          Adapun sasaran yang ingin dicapai perusahaan dalam memproduksi barang dan
jasa adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal serta dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang tepat dalam mengelola
dan mengendalikan produksi barang dan jasa.
B              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1.        Apa Pengertian dari Proses Produksi Barang dan Jasa?
2.        Apa Tujuan Proses Produksi Barang dan Jasa?
3.        Apa saja Bentuk-bentuk Proses Produksi Barang dan Jasa?
4.        Apa saja jenis-jenis proses produksi barang dan jasa?

C              Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan adalah untuk mengetahui jawaban rumusan masalah diatas,
antara lain:
1.      Pengertian dari Proses Produksi Barang dan Jasa
2.      Tujuan Proses Produksi Barang dan Jasa
3.      Bentuk-bentuk Proses Produksi Barang dan Jasa
4.      Jenis-jenis Proses Produksi
BAB II
PEMBAHASAN

A        Pengertian dari Proses Produksi Barang dan Jasa


Memproduksi Barang dan Jasa adalah usaha untuk mengubah sesuatu barang
menjadi barang lainnya atau usaha untuk mewujudkan usaha untuk mewujudkan sesuatu
jasa. Untuk melakukan perubahan dan transformasi tersebut diperlukan faktor-faktor
produksi. Di samping itu diperlukan pula bahan mentah atau barang setengah jadi yang
akan ditransformasikan menjadi barang lain. Menghasilkan jasa juga memerlukan bahan
mentah. Sebagai contoh: alat-alat pengangkutan, seperti bus, taksi, kapal terbang dan
kereta api memerlukan bensin atau solar disamping faktor-faktor produksi. Ini berarti,
untuk menghasilkan jasa pengangkutan harus ada bahan mentah berupa bensin dan solar.
Kegiatan memproduksi dikelola oleh bagian atau departemen produksi dan operasi.
Dengan demikian hal-hal yang berkaitan dengan pengurusan (pengelolaan) kegiatan
memproduksi digolongkan sebagai manajemen produksi dan operasi atau production and
operation management. Hal –hal yang berhubungan dengan usaha mentransformasi
sesuatu barang menjadi barang lain merupakan tanggung jawab dari manajemen produksi
dan operasi. Tanggung jawab tersebut meliputi merancang dan melaksanakan proses
transformasi atau konversi yang paling efisien. Keefektifan manajemen produksi dan
operasi biasanya diukur dari kemampuannya untuk menciptakan barang dan jasa yang
bermutu, meminimumkan biaya produksi dan dalam jangka panjang mampu
mengembangkan barang atau jasa sesuai dengan perkembangan selera konsumen.

B         Tujuan Proses Produksi Barang dan Jasa


Tugas penting bagian produksi dan operasi adalah menciptakan barang yang sesuai
dengan keinginan konsumen. Kebanyakan konsumen menginginkan barang yang murah
dengan kualitas yang tinggi. Memenuhi keinginan ini, bagian operasi dan produksi harus
berusaha mewujudkan barang dalam konteks berikut: diproduksi secara efisien, mencapai
produktivitas yang tinggi, dan dapat menciptakan barang yang bermutu.
Adapun tujuan dari proses produksi antara lain sebagai berikut.
1. Untuk menghasilkan suatu produk baik barang atau jasa
2. Untuk menjaga keberlangsungan hidup suatu perusahaan
3. Untuk mendapatkan keuntungan sehingga tercapainya tingkat kemakmuran yang
diinginkan
4. Untuk memberikan nilai tambahan atau value terhadap suatu produk
5. Untuk memenuhi permintaan pasar, baik pasar domestik ataupun pasar mancanegara
6. Untuk mengganti produk yang rusak atau yang telah kadaluwarsa atau telah habis
masa berlakunya dan menggantinya dengan produk baru yang layak untuk dikonsumsi.
.

C         Bentuk-bentuk Proses Produksi Barang dan Jasa


Yang kita sebutkan sebagai barang, dalam kenyataannya terdiri dari beribu-ribu
jenis barang. Ada yang bentuknya sederhana dan memerlukan waktu yang singkat untuk
menciptakannya. Ada pula barang yang besar dan rumit yang memerlukan waktu yang
lama untuk mewujudkannya. Memproduksi sepatu lebih cepat daripada memproduksi
mobil.
Dalam proses mengelola kegiatan produksi terdapat ciri-ciri khusus yang menjadi
karakteristik dari proses produksi itu sendiri baik dalam hal proses, sifat, ataupun jangka
waktu yang diperlukan selama proses itu berlangsung. Karakteristik produksi ini
dibedakan menjadi tiga bagian berdasarkan penggolongannya, yaitu sebagai berikut.
1. Berdasarkan Prosesnya
Karakteristik produksi suatu barang dan jasa berdasarkan prosesnya dibagi
menjadi dua yaitu proses secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung adalah
kegiatan produksi yang mencakup produksi primer dan sekunder.
Produksi primer yaitu suatu kegiatan produksi yang diambil dari alam secara
langsung contohnya pertanian, pertambangan dan sebagainya. Sedangkan proses produksi
sekunder adalah kegiatan produksi yang dengan menambahkan nilai lebih pada suatu
barang yang ada, misalnya kayu untuk membuat rumah, baja untuk membuat jembatan
dan sebagainya.
2. Berdasarkan Sifat
Dalam penggolongan karakteristik produksi berdasarkan sifat, prosesnya
dibedakan menjadi 3 yaitu:
 Proses Ekstratif, yaitu suatu kegiatan yang mengambil produk secara langsung
dari alam.
 Proses Analistik, yaitu kegiatan produksi yang melakukan pemisahan suatu
produk menjadi lebih banyak dengan bentuk yang mirip dengan aslinya.
Proses Analytic merupakan suatu bentuk proses produksi yang menciptakan
beberapa barang dari suatu jenis bahan mentah atau input. Pada umumnya proses
ini berlaku terhadap sesuatu barang yang dihasilkan oleh sektor-sektor primer
terutama pertanian dan pertambangan, menjadi beberapa barang setengah jadi atau
barang jadi. Memproses minyak mentah, karet dan hasil kayu hutan merupakan
contoh dari analytic. Melalui proses produksi minyak mentah diproses menjadi
pelumas, bensin, solar dan minyak lampu. Karet susu (lateks) diproses menjadi
berbagai jenis ban, alat pelampung, perrekat dan sepatu. Kayu hutan diproses
menjadi papan, perabot dan bahan perumahan.
 Proses Sintetik, yaitu proses yang menggabungkan beberapa bahan produksi
menjadi suatu bentuk produk. Proses sintetik juga disebut sebagai proses
perakitan.
Proses Synthetic sifatnya berbalikan dengan proses Analytic yaitu peruses ini
menggabungkan beberapa input atau bahan mentah menjadi satu barang lain.
Proses synthetic biasanya berlaku di industri pengolahan atau manufaktur. Anda
ingin memproduksi sepatu, input apa yang perlu anda sediakan? Karet, kulit,
benang dan perekat merupakan bahan penting yang harus disediakan untuk
mewujudkan barang lain, yaitu: sepatu. Industri pakaian, mengambil contoh lain,
juga memerlukan beberapa jenis barang untuk mewujudkan satu celana atau satu
baju. Memproduksi mobil juga merupakan proses synthetic.
Berdasarkan sifat pemprosessannya, kegiatan memproduksi yang digolongkan
sebagai proses synthetic dibedakan ke dalam dua cara:proses pabrikasi dan proses
assembling.
Membuat pakaian dan perabotan digolongkan sebagai proses pabrikasi karena
berbagai bahan diproses untuk menjadi barang baru. Sedangkan membuat sepeda
motor dan mobil digolongkan sebagai proses assembling karena berbagai
komponen yang sudah dibuat dipasang bersama untuk menciptakan barang-barang
tersebut

3. Berdasarkan jangka waktu


Karakteristik tahapan produksi berdasarkan jangka waktunya dibagi menjadi dua
yaitu produksi terus menerus dan produksi terputus-putus, berikut penjelasannya:
 Produksi terus menerus yaitu suatu proses yang memakai berbagai fasilitas untuk
menciptakan produk secara terus menerus. Pada proses ini umumnya terjadi
dalam skala besar dan tidak terpengaruh oleh perubahan waktu dan musim.
Kegiatan produksi ini dilakukan dalam jumlah besar namun variasi kecil. apabila
proses produksi berlaku sepanjang waktu membuat perubahan terhadap susunan
peralatan produksi yang digunakan. Sebagai akibat dari cara pemrosesan ini,
bentuk barang yang dihasilkan tidak mengalami perubahan. Apakah barang yang
diproduksi sekarang, seminggu lagi atau beberapa bulan kemudian, bentuk dan
kualitas barangnya tidak akan berubah (barang standart) selama peralatan
produksi tidak diganti. Proses produksi untuk menghasilkan barang-barang yang
tetap bernutu dan bentuknya seperti gelas, kertas dan paku bersifat proses
produksi yang continuous.
Contoh : usaha tekstil, usaha garmen, usaha kertas, dan lain-lain.
 Produksi terputus-putus yaitu suatu proses barang yang kegiatannya berjalan
dengan dilakukan setiap saat dan dapat dipengaruhi oleh perubahan musim,
pesanan dan berbagai faktor lainnya. Kegiatan produksi ini dilakukan dalam
jumlah kecil namun variasi banyak. Proses produksi bersifat intermittent apabila
mesin tidak digunakan terus-menerus, dan dari waktu alat produksi disesuaikan
dengan perubahan barang yang akan diprosuksi. Sifat yang kedua ini merupakan
sifat terpenting dari prpses intermittent, dan hal itu berlaku untuk menyesuaikan
cirri barang yang diproduksi dengan keinginan konsumen. Proses produksi
bersifat intermittent apabila barang produksi selalu berubah-ubah. Kegiatan
produksi yang demikian antara lain dapat dilihat dalam kegiatan menghasilkan
perabot dan berbagai jenis pakaian.
Contoh : usaha mebeul, usaha kerajinan, usaha percetakan, dan lain-lain.

D. Jenis-Jenis Proses Produksi


Dalam pelaksanaannya, proses tersebut memerlukan waktu yang berbeda-beda,
tergantung tingkatannya ada yang singkat, dan ada juga yang prosesnya itu cukup
panjang. Dengan berdasarkan cara pelaksanaannya, proses produksi tersebut dapat
dibedakan menjadi empat (4) jenis, yakni:
1. Produksi Jangka Pendek
Ini merupakan suatu kegiatan produksi yang cepat dan juga langsung
menghasilkan produk (barang/ jasa) bagi konsumen. Contohnya itu seperti produksi
makanan seperti roti bakar, cakwe, gorengan, dan lain-lain.
2. Produksi Jangka Panjang
Ini merupakan suatu kegiatan atau aktivitas produksi yang membutuhkan waktu
yang cukup lama. contohnya seperti, menanam padi, menanam kopi, membangun rumah,
dan lain sebagainya.
3. Produksi Terus-Menerus
Ini merupakan suatu kegiatan atau aktivitas produksi yang melakukan pengolahan
berbagai bahan baku dengan secara bertahap hingga menjadi suatu barang jadi, yang
mana prosesnya berlangsung dengan secara terus menerus. Contohnya seperti, pabrik
yang memproduksi kertas, gula, karet, dan lain sebagainya.
4. Produksi Berselingan
Ini merupakan suatu kegiatan atau aktivitas produksi yang mengolah bahan-bahan
baku dengan cara menggabungkannya menjadi suatu barang jadi. Contohnya seperti
proses pembuatan sepeda motor, yang mana tiap-tiap bagiannya diproduksi itu
dengansecara terpisah (stir, ban, mesin, knalpot, dan lainnya). Proses penggabungan
bagian-bagian itu kemudian akan menghasilkan sebuah sepeda motor.

Anda mungkin juga menyukai