Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANDIRI KELAS BESAR

MATA KULIAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI

NAMA : Samuel Karuniawan Wiryandi


NIM : 1910111019
DOSEN : Prof. Dr. Ir. Nandan Limakrisna, MM, CQMH

1. Pengertian Good Corporate Governance (GCG) menurut Para Ahli :


 Menurut Tunggal (2012:24)
GCG merupakan sistem yang mengatur, mengelola dan mengawasi proses pengendalian
usaha untuk menaikan nilai saham, sekaligus sebagai bentuk perhatian kepada
stakeholders, karyawan dan masyarakat sekitar.

 Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia/FCGI (2001)


GCG merupakan seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemangku
kepentingan pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang
kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban
mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.

 Menurut Agoes (2011:101)


GCG merupakan suatu sistem yang mengatur hubungan peran Dewan Komisaris peran
Direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya. Tata kelola perusahaan
yang baik juga disebut sebagai proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan,
pencapainya dan penilaian kinerjanya.

 Menurut Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


GCG adalah suatu proses dan stuktur yang dipergunakan oleh organ BUMN untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai
pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentungan
stakeholders lainnya berlandaskan peraturan perundang-undangan dengan nilai etika.
 Kesimpulan
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Good Corporate Governance adalah suatu
sistem yang mengatur, mengelola, dan mengawasi pengendalian usaha untuk
keberhasilan usaha perusahaan sebagai bentuk perhatian kepada stakeholders serta
mengatur hubungan dan tanggung jawab antara karyawan, kreditur serta para pemegang
kepentingan intern dan ekstern dalam mengendalikan perusahaan demi tercapainya tujuan
perusahaan yang ingin dicapai oleh para pihak-pihak yang berkepentingan dan
memperhatikan kepentingan para stakeholder sesuai dengan aturan dan undang-undang.
2. Konsep Good Corporate Governance Menurut Para Ahli
 Menurut Kaen dan Shaw dalam Kaihatu (2006)
Terdapat empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep GCG yaitu fairness,
transparency, accountability, dan responsibility. Keempat komponen tersebut penting
karena penerapan prinsip good corporate governance secara konsisten terbukti dapat
meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat aktivitas
rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai
fundamental perusahaan.

 Menurut Shaw dalam Kaihatu (2006)


Menjelaskan bahwa terdapat dua teori utama yang terkait dengan GCG yaitu stewardship
theory dan agency theory. Stewardship theory dibangun di atas asumsi filosofis mengenai
sifat manusia yakni bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak
dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain.
Inilah yang tersirat dalam hubungan fidusia (kepercayaan) yang dikehendaki para
pemegang saham. Dengan kata lain, stewardship theory memandang manajemen sebagai
dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik maupun
stakeholder.
3. Implementasi Good Corporate Governance pada Perusahaan (PT. Bank Central Asia
Tbk.)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memperoleh penghargaan dalam Indonesia Good
Corporate Governance 2016: The Most Trusted Companies 2016 sebagai instansi
berpredikat sangat terpercaya. Penghargaan itu diberikan terkait implementasi tata kelola
perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) dalam rangka
memaksimalkan nilai perusahaan.

Good Corporate Governance Award 2016 merupakan salah satu penghargaan yang
diberikan sebagai wujud apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang telah berhasil
menerapkan tata kelola perusahaan yang baik yang berkontribusi membangun
perekonomian bangsa. Proses penjuriannya meliputi 12 aspek besar, yakni komitmen,
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, keadilan, kompetensi, misi,
kepemimpinan, kolaborasi serta resiko.

Jan Hendra sebagai sekertaris perusahaan BCA mengatakan tata kelola perusahaan yang
baik menjadi salah satu kunci menghadapi persaingan yang kompetitif di sektor
perbankan Indonesia. Melalui implementasi Good Corporate Governance (GCG), BCA
secara konsisten berupaya memelihara kepercayaan nasabah, pemegang saham, dan
pemangku kepentingan lainnya dengan menjunjung tata kelola perusahaan yang baik
yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran direksi dan karyawan BCA demi memastikan
kinerja perusahaan yang sehat, khususnya menghadapi persaingan layanan perbankan
yang kompetitif memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) secara berkesinambungan dapat


bermanfaat membantu perusahan mengevaluasi kinerja secara lebih sistematis serta
bermanfaat mendeteksi lebih awal potensi-potensi ketertinggalan sehingga mendukung
keberlangsungan bisnis jangka panjang perusahaan yang sehat dan kompetitif di tengah
pesatnya globalisasi dan kemajuan teknologi. Dalam penerapan Good Corporate
Governance,BCA senantiasa melakukan pengkajian risiko secara menyeluruh yang
tentunya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang lebih disiplin dan tata kelola
yang lebih terintegrasi.
Implementasi GCG oleh BCA dirasakan menghadirkan beragam manfaat, khususnya
terhadap reputasinya sebagai bank swasta yang unggul di tingkat nasional dan regional,
diantaranya membangun BCA sebagai institusi yang unggul dibidang solusi perbankan,
membantu BCA memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan
optimal bagi nasabah, memberikan nilai tambah dimata stakeholders, mempertahankan
dan meningkatkan kelangsungan usaha yang sehat dan kompetitif dalam jangka panjang,
serta meningkatkan kepercayaan para investor kepada BCA.

BCA menyadari bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good
Corporate Governance (GCG) merupakan suatu keharusan demi menjaga kelangsungan
usaha perusahaan dalam jangka panjang dan memaksimalkan nilai perusahaan. Penerapan
GCG di BCA ditujukan antara lain untuk:
a) Mendukung visi BCA, untuk menjadi “Bank pilihan utama andalan masyarakat,yang
berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia”.
b) Mendukung misi BCA, yaitu:
 Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi
keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
 Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang
tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
 Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholders BCA.
 Memberikan manfaat dan nilai tambah (added value) bagi para pemegang saham
(shareholders) dan para pemangku kepentingan (stakeholders).
c) Mempertahankan dan meningkatkan kelangsungan usaha yang sehat dan kompetitif
dalam jangka panjang (sustainable).
d) Meningkatkan kepercayaan para investor kepada BCA.

Anda mungkin juga menyukai