Berapa lead time yang bisa Produk apa yang harus diproduksi di masing-
dijanjikan dan dengan biaya 02 06 masing pabrik?
berapa?
Berapa dan dimana lokasi fasilitas Produk apa yang harus disimpan di masing-
produksi dan distribusi yang akan 03 07 masing gudang?
dioperasikan?
Pada gambar dibawah ini terlihat dua alternatif konfigurasi untuk memasarkan suatu produk yang
dibuat disatu pabrik ke 16 area konsumen yang berbeda.
Pada gambar pertama terlihat ada empat gudang yang Pada gambar berikutnya ada perampingan struktur
dimiliki perusahaan ditempatkan di empat wilayah supply chain dimana jumlah gudangnya dikurangi
regional yang berbeda. menjadidua.
Apa implikasi dari dua konfigurasi tersebut terhadap ongkos-ongkos supply chain dan terhadap kecepatan
supply chain merespon kebutuhan konsumen? Ada beberapa hal yang bisa dianalisis disini:
• Safety Stock :
dihitung dengan rumus : Z(SL) * sqrt(L) * σ
1) Z(SL) adl Nilai Z pada distribusi normal standar yang membuat luas kurva sebelah
kirinya sebesar SL. Untuk SL = 95%, Nilai Z = 1,645
2) L adl Lead Time, jadi sqrt (L) adalah akar dari Leadtime
3) Σ adl standar deviasi permintaan dalam 1 periode ( dalam hal ini 1 periode adl. 1
minggu)
Rumus standard Deviasi : σ = √ ( X – X )²
n
n x X–X ( X – X )² X = 77 / 10 = 7,7
1 5
• Safety stock = Z(SL) * sqrt(L) * σ
2 10
3 8
4 6
5 10
6 7
7 4
8 10
9 9
10 8
Σ 77
Skenario 1, (hanya 1 gudang, yang melayani permintaan
10 wilayah pasar) :
• 1) Rata-rata total permintaan per minggu adalah. 77.000 unit
• 2) Standar Deviasi Total Permintaan per minggu (σ )sebesar 6,15 ribu unit
BESAR SAFETY STOCK, yang harus dipelihara di gudang adalah :
1,645 * √ 2 * 6,15 ribu unit = 14.307 unit
Safety Stock ini setara dengan permintaan rata-rata = 14.307/ 77.000 = 0,185 minggu
jika 1 minggu = 7 hari, maka safety stock = 0,185 x 7 hari = 1,3 hari kebutuhan total.
Skenario 2, ( 3 gudang, hasil yang diperoleh adalah :
• 1) Gudang 1 membutuhkan safety stock sebesar = 9.559 unit
• 2) Gudang 2 membutuhkan safety stock sebesar = 10.999 unit
• 3) Gudang 2 membutuhkan safety stock sebesar = 7.137 unit (+)
Total Safety Stock adalah = 27.695 unit
• Dengan menggunakan 3 gudang akan mengakibatkan safety stock naik sebesar :
27.695 - 14.307 x 100% = 94 %
14.307
• Dengan asumsi bahwa safety stock rate adalah 30%/thn dari nilai barang tersimpan.
• Maka biaya simpan perunit barang dlm setahun = 30% x Rp.40.000 = Rp.12.000,-
• Tambahan safety stck yang terjadi sebesar = 27.695 – 14.307 unit = 13.388 unit
• Sehingga tambahan biaya simpan per tahun untuk safety stock adalah = 13.388 x Rp.12.000
= Rp. 160.656.000
Beberapa Faktor Lingkungan yang Harus di
Pertimbangkan dalam Merancang Jaringan
Supply Chain
Aspek lingkungan bisnis sangat Faktor ekonomi makro menyangkut
stabilitaskeuanganseperti tingkat inflasi dan nilai
penting dipertimbangkan dalam tukar mata uang, tariff dan insentif pajak,
merancang konfigurasi supply dansebagainya.
chain. Beberapa hal yang
Faktor sosial politik terkait dengan
termasuk dalam mencakup kulturmasyarakat,tingkat penerimaan mereka
lingkungan bisnis dan perlu terhadap kehadiran investasi asing, ketersediaan
dievaluasi secara cermat dalam tenaga kerja yang dibutuhkan, peraturan
ketenagakerjaan dan kebijakan pemerintahlainnya.
mengambil keputusan-keputusan
yang terkait dengan konfigurasi Faktor Teknologi memiliki dampak yang signifikan
supply chain adalah: terhadap keputusan jaringan desain.
Z Sidoarjo=(40%x8)+(35%x7)+(25%x9)=7,9
Z Pasuruan=(40%x5)+(35%x8)+(25%x7)=6,55
Z Krian=(40%x7)+(35%x4)+(25%x8)=6,2
Total nilai terbesar adalah lokasi Sidoarjo dengan total nilai
7,9
GRAVITY LOCATION MODELS
Model ini digunakan untuk menentukan lokasisuatu fasilitas (misalnya gudang
atau pabrik) yang menjadi penghubung antara sumber-sumber pasokan dan
beberapa lokasipasar.
Jadi beberapa data yang diperlukan dalam modelini adalah ongkos transportasi
per unit, beban per unit jarak dari semua posisi pasokan ke kandidat lokasi
fasilitas dan dari kandidat lokasi fasilitas tersebut ke semua lokasi pasar,
volume yang akan dipindahkan, serta koordinat lokasi pasokan maupun lokasi
pasar.
Asumsi :
Ci: ongkos transportasi per unit beban per km antara
kandidat lokasi fasilitas dengan lokasi pasaratau lokasi
sumber pasokan
Easy to change Easy to change
colors. colors.
Keputusan pendirian suatu fasilitas produksi atau pergudangan sering kali harus dilakukan secara simultan dengan
keputusan lain, antara lain yang menyangkut alokasi produksi dan pengiriman, Permasalahan ini akan lebih lebih
kompleks lagi apabila kita mempertimbangkan batasan kapasitas dari masing-masing pabrik Misalnya kita memiliki
sejumlah kandidat fasilitas produksi yang tersebar di beberaoa daerah untuk melayani sejumlah daerah pemasaran.
Katakanlah kita memiliki n pabrik yang potensial untuk melayani m wilayah pemasaran. Masing- masing pabrik
memiliki kapasitas tertentu dari masing-masing wilayah pemasaran memiliki permintaan yang bisa diprediksi
jumlahnya. Setiap pabrik tentunya membutuhkan suatu biaya tetap untuk dioperasikan. Pertanyaan yang harus
dijawab adalah pabrik mana saja yang akan dipilih dan dari pabrik mana permintaan tiap wlayah akan dipenubi?
dibutuhkan suatu model matematis yang berbentuk Program interger.
Variabel keputusan yang harus dicari nilainya di sini adalah:
Yi= yang nilainya sama dengan 1 bila pabrik dipilih dan 0 jika tidak
Xij=adalah volume yang dikirim dari pabrik i kewilayah pasar j tiap tahun
Beberapa parameter harus di definisikan disini.parameter tersebut di peroleh dari data-data yang terkait dengan
pabrik dan pasar.misalnya kita menggunakan notasi-notasi berikut
i=indeks untuk pabrik(1,2,....n)
j=indeks untuk pasar (1,2,....m)
Dj=permintaan tahunan dari pasar j
Ki=kapasitas tahunan pasar i
Fi=biaya-biaya tetap (konversikan menjadi biaya tahunan)pabrik i
Cij=biaya produksi dari mengirim satu unit produk dari pabrik i ke pasar j
Fungsi tujuan dari permasalahan ini adalah meminimumkan biaya-biaya tahunan yang merupakan gabungan dari
biaya tetap dan biaya variabel.fungsi tujuan tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut:
Ada kalanya perusahaan perlu mengevaluasi jaringan supply Chains mereka secara
total,Dalam hal ini keputusan tentang lokasi pabrik atau lokasi gudang mungkin harus
ditentukan secara simultan.untuk perusahaan yang beroperasi secara global maupun
nasional mereka mungkin akan memulai sejumlah pabrik dan sejumlah gudang.seperti
halnya pada permasalahan yang telah di selesaikan pada bagian sebelumnya ,tiap-tiap
pabrik bisa dibuka maupun di tutup masing-masing mempunyai biaya tetap dan biaya
variabel setiap pabrik juga mempunyai kapasitas terbatas.
demikian pula setiap alternatif gudang bisa diputuskan untuk dibuka atau tidak dan
masing-masing mempunyai kapasitas dan biaya tetap.untuk permasalahan seperti ini di
samping jawaban terhadap dibuka atau tidaknya suatu pabrik atau gudang,perlu juga
dijawab dari gudang mana Tiap wilayah pasar akan dipasok dan dari pabrik mana Tiap
gudang akan dipasok berikut mengilustrasikan permasalahan yang seperti ini disini kita
bisa melihat bahwa ada tiga pabrik dan dua gudang yang akan dibuka untuk melayani 5
wilayah pemasaran.
Permasalahan diatas biasanya dimodelkan dengan suatu
program integer.untuk mengembangkan model tersebut,mari
kita defininisikan notasi-notasi berikut;
I =indeks untuk pabrik(1,2,...n)
W=indeks untuk gudang(1,2,...p)
J =indeks untuk pasar(1,2,...m)
Dj=permintaan tahunan dari pasar j
Ki=kapasitas tahunan pabrik i
Kw=kapasitas tahunan gudang w
Fi=biaya-biaya tetap(dikonversi menjadi biaya tahunan)pabrik
i
Fw= biaya-biaya tetap(dikonversi menjadi biaya
tahunan)gudang w
Ciw=biaya variabel satu unit produk dari pabrik i ke gudang w
(produksi+kirim)
Cwj= biaya variabel satu unit produk dari gudang w ke pasar j
Yi=1 bila pabrik i dipilih dan 0 jika tidak
Yw=1 jika gudang w dipilih dan 0 jika tidak
Xiw=volume yang dikirim dari pabrik i ke gudang w tiap tahun
Xwj=volume yang dikirim dari gudang w ke pasar j tiaptahun
Fungsi tujuan dari model ini untuk meminimumkan
ongkos-ongkos yang terdiri dari ongkos tetap pabrik kendala yang ketiga menyatakan bahwa jumlah
ongkos tetap gudang ongkos pengiriman barang dari yang dikirim oleh gudang dalam setahun ke
pabrik ke gudang dan ongkos pengiriman barang dari seluruh wilayah pemasaran tidak boleh melebihi
gudang ke pasar. kapasitas tahunan (throghput) dari gudang
yang bersangkutan.hal ini bisa diformulasikan
sebagai berikut: