Untuk skenario 1 (hanya 1 gudang), maka gudang ini akan melayani permintaan 10 wilayah
pasar dengan:
Dengan demikian, besarnya safety stock yang harus dipelihara di gudang ini adalah:
= 1.645 * sqrt (2) *6.557 ribu unit = 15.255 unit.
Safety stock ini setara dengan permintaan rata-rata sebesar 15.255 / 77.000 = 0.198 minggu atau
kalau 1 minggu sama dengan 7 hari, maka safety stock tersebut sama dengan 1.4 hari kebutuhan
total
Pembaca bisa melakukan hal yang sama untuk masing-masing dari 3 gudang pada skenario 2.
Hasil yang diperoleh adalah:
a. Gudang 1 membutuhkan safety stock sebesar 8.705 unit.
b. Gudang 2 membutuhkan safety stock sebesar 9.010 unit.
c. Gudang 3 membutuhkan safety stock sebesar 8.705 unit.
Jadi, untuk 3 gudang, total safety stock yang dibutuhkan adalah 26.419 unit. Dengan demikian,
maka menggunakan 3 gudang akan mengakibatkan safety stock naik sebesar (26.419 -
15.255)/15.255 * 100% = 73%. Dengan asumsi bahwa safety rate adalah 30% per tahun dari
nilai barang tersimpan, maka biaya simpan per unit barang dalam setahun adalah 30% * 40 ribu
rupiah = 12 ribu rupiah. Tambahan safety stock yang terjadi sebesar 16.419 - 15.255 unit =
11.164 unit. Artinya , tambahan biaya simpan per tahun untuk safety stock adalah 11.164 * 12
ribu = 133.967.727 rupiah. Tambahan ini belum memperhitungkan perubahan yang terjadi pada
cycle inventory.