Anda di halaman 1dari 6

SOAL TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP)

MANAJEMEN
(EKMA4500)

PT.MERAH DELIMA

PT. Merah Delima merupakan perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman dan
telah berdiri sejak tahun 1982. Selama 29 tahun berdiri, PT. Merah Delima telah
memproduksi berbagai jenis makanan instant, termasuk mie instant, bubur instant, sirop,
biscuit kaleng, dan beberapa jenis makanan ringan lainnya. Presiden direktur PT. Merah
Delima saat ini adalah Tuan Michael Hadijaya yang merupaka generasi kedua pemilik
perusahaan sekaligus anak dari Tuan Ronnie Hadijaya. Sejak ayahnya menyerahkan
kepemimpinan paa tahun 2005, Tuan Michael Hadijaya menghadapi tantangan yang
sangat berat karena semakin banyaknya pesaing dalam industri sejenis. Sejak tahun 2000,
pelaku industri makanan dan minuman di Indonesia semakin menjamur dikarenakan
peluang pasar yang cukup menjanjikan. Beberapa pemain utama dalam industri ini mampu
bertahan sebagai pemimpin pasar, namun tidak jarang juga perusahaan yang terpaksa
gulung tikar.

PT. Merah Delima memiliki produk unggulan, yaitu mie instan yang merupaka produk
dengan tingkat penjualan terbesar. Untuk produk mie instan, PT. Merah Delima juga
berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara antara lain Jepang, Singapura, Malaysia,
Hongkong dan Taiwan. Produk mie instan yang diproduksi PT. Merah Delima diberi merek
Rasamie yang telah memimpin pasar selama sepuluh tahun terakhir. Perencanaan yang
strategis yang selalu ditekankan oleh Tuan Michael adalah melakukan promosi melalui
berbagai media periklanan, termasuk televise, media cetak, dan radio.
Namun demikian, seiring dengan semakin banyaknya pesaing-pesaing dalam industri ini
dan perubahan selera konsumen, menyebabkan penurunan penjualan produk Rasamie
selama satu tahun terakhir. Tuan Michael menyadari bahwa hanya melakukan promosi
tidaklah cukup untuk membangkitkan kembalai penjualan Rasamie. Tuan Michael ingin
tetap mempertahankan Rasamie dengan melakukan beberapa perbaikan. Kendala yang
dihadapi PT. Merah Delima saat ini adalah keterbatasan mesin dan peralatan yang
menyebabkan PT. Merah Delima kesulitan memenuhi permintaan Rasamie untuk Pulau
Sulawesi dan Kalimantan. Hal ini menyebabkan konsumen beralih ke merek lain yang
mudah mereka dapat di daerah tersebut.
Berkaitan dengan keinginan Tuan Michael untuk meningkatkan kembali penjualan
Rasamie, dilakukan perencanaan strategis tidak hanya pada usaha melakukan promosi
dan periklanan saja, tetapi juga berusaha meningkatkan citra merek Rasamie di mata
masyarakat. Disamping itu, Tuan Michael juga tengah mempertimbankan ekspansi dengan
mendirikan pabrik baru. Selian itu dipertimbangkan penggantian mesin yang lama karena
dinilai sudah tidak produktif lagi dan memerlukan biaya perawatan yang mahal karena
sering mengalami kerusakan. Berkaitan dengan pengadaan mesin baru, Tuan Michael
tengah mempertimbangkan untuk melakukan pembelian mesin yang diimpor dari Jepang.
Mesin tersebut memiliki kemampuan otomatisasi yang tinggi, sehingga dapat mengurangi
tenaga kerja langsung. Mesin tersebut bernilai Rp. 320 juta dan memiliki umur ekonomis
selama 30 tahun. Dalam hal pengadaan mesin, Tuan Michael memiliki dua alternative
pengadaan, yaitu alternative pertama adalah membeli mesin tersebut dengan cara dicicil
langsung melalui produsen dengan keharusan membayar DP sebesar Rp. 20 juta dan sisa
cicilan dibayarkan sebesar Rp. 16,5 juta per bulan selama 30 bulan. Alternatif kedua
adalah melakukan pinjaman kepada pihak lain sebesar Rp. 320 juta dengan cicilan Rp.
19,5 juta per bulan selama 35 bulan. Tuan Michael harus menentukan pilihan yang lebih
menguntungkan bagi perusahaan.
Apabila mesin baru mulai berproduksi, maka tugas Tuan Michael selanjutnya adalah
menentukan orang-orang yang akan menempati posisi yang baru yang berkaitan dengan
operasional mesin. Tugas tersebut diserahkan kepada Tuan Ridwan selaku manager HRD.
Tuan Ridwan tengah mempertimbangkan metode rekrutmen yang paling sesuai bagi
perusahaan. Menurutnya, akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika mencari orang-
orang lama yang berkompetensi baik untuk menempati jabatan supervisor pada lini mesin
yang baru. Apabila menggunakan orang-orang baru, maka akan memakan waktu dan
biaya yang tidak sedikit. Orang-orang lama ini akan dianalisis dan dievaluasi untuk menilai
kemampuan mereka menempati posisi baru. Untuk penempatan posisi tersebut, Tuan
Ridwan membuka semua kesempatan pada semua karyawan dan seleksi awal adalah
menilai komitmen, kedisiplinan, dan masa kerja karyawan baik karyawan yang telah
menjabat sebagai supervisor maupun yang belum menjabat sebagai supervisor.
Rencana ekspansi yang telah disusun menghasilkan empat alternative lokasi yaitu
mendirikan pabrik di kota A, kota B, kota C atau kota D. Data biaya tetap dan biaya
variabel apabila berproduksi adalah sebagai berikut :
Lokasi Biaya Tetap / bulan Biaya Variabel / unit
Kota A Rp. 10.000.000,- Rp. 1.250,-
Kota B Rp. 9.000.000,- Rp. 1.500,-
Kota C Rp. 11.000.000,- Rp. 1.000,-
Kota D Rp. 10.000.000,- Rp. 1.500,-

PERTANYAAN :
Bedasarkan kasus pada PT. Merah Delima, maka analisislah :
1. Lokasi pabrik manakah yang sebaiknya dipilih, apabila perusahaan menetapkan untuk
berproduksi pada tingkat produksi 5.000 unit per bulan. Jelaskan jawaban Anda ! (nilai
25%).
2. Cara pembelian mesin yang paling menguntungkan, apakah membeli mesin langsung
secara kredit atau menggunakan pinjaman dana dari pihak lain dengan menggunakan
metode internal rate of return (IRR) !. (nilai 25%)
3. a. Jenis sumber karyawan yang digunakan oleh PT. Merah Delima untuk rekrutmen
dan jelaskan jawaban Anda !.
b. Cara-cara pengisian lowongan jabatan yang dapat dilakukan oleh Tuan Ridwan
berdasarkan jenis sumber karyawan yang Anda pilih pada poin 3.a diatas dan
jelaskan pengertian masing-masing cara tersebut !. (nilai 3.a dan 3.b 25%)
4. a. Berada pada tahap daur hidup apakah produk Rasamie ? Jelaskan alasan Anda
memilih daur hidup tersebut.!.
b. Strategi pemasaran apakah yang yang digunakan Tuan Michael berdasarkan
jawaban Anda pada poin 4.a dan jelaskan jawaban Anda !. (nila 4.a dan 4.b 25%)

JAWABAN:

1.        Diketahui
-          Kota A       Biaya tetap                 : 10.000.000
Biaya variabel            : 1.250/unit
-          Kota B       Biaya tetap                 : 9.000.000
Biaya variabel            : 1.500/unit
-          Kota C        Biaya tetap                 : 11.000.000
Biaya variabel            : 1.000/unit
-          Kota D       Biaya tetap                 : 10.000.000
Biaya variabel            : 1.500/unit
-          Kapasitas produksi                          : 5.000
 
Jawab:
Rumus              Biaya tetap + (biaya variabel x kapasitas produksi)
-          Kota A                   = 10.000.000 + (1.250 x 5.000)
= 16.250.000
-          Kota B                   = 9.000.000 + (1.500 x 5.000)
= 16.500.000
-          Kota C                   = 11.000.000 + (1.000 x 5.000)
= 16.000.000
-          Kota D                   = 10.000.000 x (1.500 x 5.000)
= 17.500.000
Lokasi yang dipilih adalah kota C karena biaya produksinya lebih rendah daripada
kota-kota yang lainnya.
 
2.        Cara memilih;
Alternatif I  
Membeli mesin langsung secara kredit;
Harga mesin Rp. 320 juta, DP Rp. 20 juta, maka harga yang harus dibayar untuk
cicilan adalah Rp. 300 juta.
300 juta                      = 16,5 juta [1/(1+i) + 1/(1+i)2…+1/(1+1)30]
300/16,5                    = 18,18182
 
Jika dilihat dari tabel A2 angka 18,18182 dengan n=30 terletak pada kisaran tingkat
bunga 3% dan 4 %, harus dilakukan interpolasi.
 Tingkat bunga        Diskon faktor annuity        Angsuran               PV pembayaran
angsuran
3%                       19,6004                          Rp.16,5 juta      Rp.323,4066 juta
4%                       17,2920                          Rp.16,5 juta      Rp.285,3180 juta
Selisih 1%                                                                            Rp. 38,0886 juta
 Jika dipakai pendekatan pada bunga 4 % :
Rp. 300 juta – Rp. 285,3180 juta = Rp. 14,682 juta
Nilai dalam % angka :
(14,682/38,0886) x 1%                        = 0,38547%
Maka tingkat bunga yang ditanggung adalah :
i=4% - 0,38547%                       = 3,61453%
 Jika dipakai pendekatan pada bunga 3 % :
Rp. 323,4 juta – Rp. 300 juta     = Rp. 23,4066 juta
Nilai dalam % angka :
(23,4066/38,0886) x 1%          = 0,61453%
Maka tingkat bunga yang ditanggung adalah :
i=3% + 0,16453%                      = 3,61453%
 
 
Alternatif ke II  
Menggunakan pinjaman dana dari pihak lain dengan menggunakan
metode internal rate of return (IRR);
 Pinjaman Rp. 320 juta , cicila 19,5 juta selama 35 bulan
320 juta          = 19,5 juta [1/(1+i) + 1/(1+i)2…+1/(1+1)35]
320/19,5        =16,41026
 
Jika dilihat dari tabel A2 angka 16,41026 dengan n=35 terletak pada kisaran tingkat
bunga 4 % dan 5% dan harus dilakukan interpolasi.
 
Tingkat bunga    Diskon faktor annuity   Angsuran       PV pembayaran angsuran
4%                       18,6646                          Rp.19,5 juta   Rp.363,9597 juta
5%                       16,3742                          Rp.19,5 juta   Rp.319,2969 juta
Selisih 1%                                                                         Rp. 44,6628 juta
 
Jika dipakai pendekatan pada bunga 5 % :
Rp. 320 juta – Rp. 319,2969 juta = Rp. 0,7031 juta
Nilai dalam % angka :
(0,7031/44,6628) x 1%                        = 0,015742%
Maka tingkat bunga yang ditanggung adalah :
i=5% - 0,015742%                     = 4,958258 %
 
Dengan memperhitungkan tingkat bunga pada alternatif I dan II, maka sebaiknya
membeli langsung secara kredit karena tingkat bunganya lebih rendah
daripada menggunakan pinjaman dana dari pihak lain.

3.       Sumber karyawan;
a.    Sumber karyawan yang digunakan adalah sumber karyawan internal, karena
akan lebih menguntungkan jika perusahaan menggunakan orang – orang lama
yang berkompetensi baik untuk menempati jabatan tersebut, dan apabila
menggunakan orang – orang baru akan memakan waktu biaya yang tidak sedikit.
b.   Dengan menggunakan sumber karyawan internal dapat dipilih beberapa cara:
i.   Melalui tranfer,  yaitu mentranfer seorang karyawan dari satu jabatan ke
jabatan lain yang serupa dalam satu perusahaan.
ii.  Melalui promosi, yaitu mempromosikan seorang karyawan dari satu jabatan
yang lebih rendah ke jabatan yang lebih tinggi tingkatannya.
iii. Melalui upgrade, yaitu meningkatkan level pendidikan atau keahlian seorang
karyawan yang pada saat ini memegang jabatan.
 
 4.       Daur hidup Produk rasamie;
a. Produk rasamie berada pada daur hidup tahap kemunduran,  hal ini dibuktikan
dengan semakin banyaknya pesaing-pesaing dalam industri ini dan perubahan
selera konsumen sehingga menyebabkan menurunnya penjualan produk
rasamie selama setahun.

b.         strategi pemasaran yang dapat dilakukan pada tahap ini adalah:
i.           mencari produk yang lemah;
Mencari produk yang lemah dapat dilakukan dengan menyusun suatu sistem
informasi yang dapat menemukan produk-produk mana yang benar-benar
mengalami masa kemunduran.

ii.      membangkitkan kembali produk tersebut dengan cara:

 meningkatkan upaya-upaya pada variabel bauran pemasaran yang


dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan laba.
 mengalihkan produk tersebut ke segmen pasar yang baru.
 menemukan dan mempromosikan penggunaan baru produk tersebut
kepada pembeli-pembeli yang ada.

iii.      meninggalkan produk tersebut dengan cara:

 Membiarkan saja dan menunggu sampai tidak ada pembelinya.


 Menjual produk tersebut kepada perusahaan lain dengan cara lisensi.
 
Agar dapat diperiksa lagi, jadikan sebagai referensi saja. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai