0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
49 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengaitkan laba dengan investasi yaitu return on investment (ROI) dan economic value added (EVA). ROI dihitung dengan membagi laba dengan rata-rata investasi, sedangkan EVA dihitung dengan membedakan laba setelah pajak dengan biaya modal yang dihitung berdasarkan rata-rata investasi. Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan ROI dan EVA untuk mengevaluasi kinerja manajer pusat investasi.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengaitkan laba dengan investasi yaitu return on investment (ROI) dan economic value added (EVA). ROI dihitung dengan membagi laba dengan rata-rata investasi, sedangkan EVA dihitung dengan membedakan laba setelah pajak dengan biaya modal yang dihitung berdasarkan rata-rata investasi. Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan ROI dan EVA untuk mengevaluasi kinerja manajer pusat investasi.
Dokumen tersebut membahas dua metode untuk mengaitkan laba dengan investasi yaitu return on investment (ROI) dan economic value added (EVA). ROI dihitung dengan membagi laba dengan rata-rata investasi, sedangkan EVA dihitung dengan membedakan laba setelah pajak dengan biaya modal yang dihitung berdasarkan rata-rata investasi. Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan ROI dan EVA untuk mengevaluasi kinerja manajer pusat investasi.
Sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya, manager pusat investasi tidak hanya menargetkan laba, tetapi juga investasi untuk mencapai laba.Untuk mengaitkan laba dengan investasi terdapat dua metode yang sangat umum. Sebutkan dan jelaskan! Jawab: Terdapat dua cara untuk mengaitkan laba dengan investasi. Pertama, kembalian investasi atau return on investment, yang sering disingkat dengan ROI. Kedua, nilai tambah ekonomik atau economic value added yang terkenal dengan sebutan EVA. 1. ROI Sebuah holding company menargetkan kepada setiap pusat investasi ROI minimum 8%. Angka ini didasarkan pada biaya modal perusahaan induknya yang menggunakan sumber pendanaan dari hutang dengan proporsi 40% dan modal saham dengan proporsi 60%. Tingkat bunga adalah 14% dan biaya ekuitas 6,8%. Tarif pajak 30%. Jadi, biaya modal rata-rata berbobot (BMRB) (weighted average cost of capital atau WACC) adalah 8%, dihitung sebagai berikut. BMRB = (0,14* (1-0,3)* 0,40)+(0,068 0,60) = 0,0392+0,0408 = 3,92% +4,08% = 8% Misalnya, sebuah pusat investasi diperhitungkan ROI-nya oleh holding company dengan rumus sebagai berikut: ROI = Laba / Rata-rata Investasi (RRI) RRI = (Investasi awal + Investasi akhir) / 2 Meskipun target ROI minimum 8%, anggaplah sebuah pusat investasi berkomitmen untuk mencapai ROI sebesar 10%. Anggaran ROI 10% berasal dari anggaran berikut ini. Investasi awal tahun Rp 180.500.000 Pendapatan(penjualan) setahun Rp 380.000.000 Biaya setahun Rp 361.000.000 Laba setahun Rp 19.000.000 Investasi akhir tahun Rp. 199.500.000 ROI = Margin Laba x Perputaran Investasi = Laba / Penjualan x Penjualan / Investasi = 19.000.000/380.000.000 x 380.000.000 / (180.500.000+199.500.000)/2 = 5% x 380.000.000 / 380.000.000/2 = 5% x 2 =10% Ternyata, data tahun 2017 menunjukkan bahwa realisasi ROI adalah 11% dengan data keuangannya sebagai berikut. Investasi awal tahun Rp180.500.000 Pendapatan (penjualan) setahun Rp 477.272.727 Biaya setahun Rp 456.272.727 Laba setahun Rp 21.000.000 Investasi akhir tahun Rp 201.500.000
ROI = Margin Laba x Perputaran Investasi
= 21.000.000 / 477.272.727 x 477.272.727 / (180.500.000+201.500.000)/2 = 4,4% X 477.272.727 / 382.000.000/2 = 4,4% x 477.272.727 / 191.000.000 = 4,4% x 2,5 = 11% Tampak dari hasil perhitungan di atas bahwa realisasi ROI sebesar 11% melampaui anggaran ROI sebesar 10%. Jadi, kinerja manager pusat investasi adalah sukses. Selisihnya adalah 1%. Secara relatif terdapat kenaikan 10% dari targetnya [(11- 10)/10 x 100% ]. Selisih positif 1% artinya bahwa kinerja aktual manager pusat investasi adalah di atas anggarannya. Jadi, manager berkinerja baik. Dengan anggapan bahwa struktur biaya tetap tidak berubah, maka tampaknya manager menurunkan harga jual produknya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menaikkan omzet penjualan yang, pada gilirannya, meningkatkan perputaran investasi. 2. EVA Misalnya, sebuah pusat investasi dievaluasi oleh atasannya (perusahaan induknya) berdasarkan EVA dengan biaya modal 8% seperti pada contoh untuk target ROI sebelumnya. Biaya modal 8% akan dibebankan kepada pusat investasi dari investasi rata-rata, yakni investasi awal plus investasi akhir, kemudian dibagi 2, seperti pada perhitungan ROI pada contoh sebelumnya. Dengan menggunakan data yang sama dengan data untuk perhitungan ROI, maka anggaran EVA dan realisasi EVA adalah sebagai berikut. Uraian Realisasi Anggaran Selisih Laba (a) 21.000.000 19.000.000 2.000.000 Rata-rata investasi (b) 191.000.000 190.000.000 1.000.000 Biaya modal (c) = 8%*(b) 15.280.000 15.200.000 80.000 EVA (d) = (a) – (c) 5.720.000 3.800.000 1.920.000 Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa realisasi EVA adalah Rp1.920.000 di atas anggarannya. Selisih ini bermakna bahwa kinerja aktual manager pusat investasi adalah di atas target kinerjanya. Jadi, manager berkinerja baik.