Anda di halaman 1dari 7

Manajemen Stratejik-EKMO5309.

02

DISKUSI 4
Elwin Al Farisi
NIM 530005754
UT Pangkalpinang

Tugas Diskusi 4

Pilih dua perusahaan manufaktur atau jasa sejenis yang saudara kenal langsung atau
melalui internet.

1. Lakukan identifikasi apa yang menjadi sumber daya, kapabilitas dan kompetensi ini
untuk masing-masing perusahaan.
2. Lakukan evaluasi perbandingan kekuatan antara perusahaan pertama dan kedua
menggunakan rantai nilai Porter meliputi aktivitas primer : logistik ke dalam, operasi,
logistik ke luar, Pemasaran, dan Pelayanan. Aktivitas pendukung meliputi :
pembelian, pengembangan teknologi, MSDM dan infrastrukutur perusahaan.

Gunakan rujukan: Modul UT, Buku teks dan artikel.

Tanggapan

HONDA VERSUS YAMAHA DI INDONESIA

1. Pada tahun 1960-an, motor buatan Jepang masuk ke berbagai belahan dunia,
termasuk Indonesia. Honda adalah motor pertama yang masuk ke Indonesia,
yaitu pada tahun 1961 melalui dealer Setia Budi Motor. Sejak pertama kali
masuk, Honda selalu merajai pasar sepeda motor nasional dengan pangsa
pasar di atas 50%. Honda disukai oleh konsumen karena bahan bakarnya yang
irit dan nilai jual kembalinya yang tinggi. Selama ini motor buatan Honda yang
laris di pasaran adalah jenis bebek dan motor laki. Di antara beragam alat
transportasi, sepeda motor memang menempati peran utama dalam sendi
kehidupan masyarakat. Untuk menunjang pembangunan dan memenuhi
kebutuhan pasar, maka pada tanggal 6 Juli 1974 Yamaha memutuskan untuk
beroperasi di Indonesia. Riset menunjukkan pasar di Indonesia telah lama
diperhitungkan sebagai salah satu pasar terbesar di dunia. Hingga tahun 2007,
Indonesia merupakan pasar nomor tiga terbesar setelah China dan India.
Peluang Yamaha untuk mendominasi pasar di masa depan terbentang luas,
karena Yamaha mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk, inovasi tanpa
henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen. Hal ini dibuktikan dengan
penganugerahan Sertifikat ISO 9001 pada bulan Agustus 2001, ICSA Award
tahun 2004-2006, Marketing Award 2006 dan TV Ad Monitor 2006. Menapak
usia 30 tahun, Yamaha Indonesia bertekad untuk memberikan yang terbaik
kepada setiap dealer dan konsumen agar menjadi “Selalu Terdepan”. Selama ini
Yamaha selalu hanya dapat menempati posisi dua dan tiga pasar sepeda motor
Manajemen Stratejik-EKMO5309.02

nasional, bersaing ketat dengan Suzuki. Di sektor penjualan produk, tim pemasar
berikut jaringan penjualan Yamaha hanya berhasil mencapai market share 21%
pada tahun 2005 dan 35% pada tahun 2006. Namun untuk pertama kalinya
dalam sejarah penjualan sepeda motor nasional, Yamaha menjadi yang
terdepan di periode penjualan bulan Maret 2007, dengan perbedaan 7.961 unit
motor lebih banyak dibanding Honda. Inilah pertama kalinya dalam sejarah
industri sepeda motor nasional, Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI)
produsen sepeda motor merek Yamaha menjadi market leader (pemimpin pasar)
sepeda motor nasional.

Penjualan terbesar Yamaha berasal dari tipe bebek New Vega R dan Mio
sebagai pelopor skuter matik. Pada bulan Maret 2007, keduanya
menyumbangkan angka penjualan masing-masing 47.054 unit dan 40.854 unit.
Meskipun demikian, pada periode Januari-Maret 2007, Honda masih memimpin.
Total penjualan motor nasional sepanjang Januari-Maret 2007 mencapai
1.055.000 unit. Dari jumlah tersebut, posisi teratas masih ditempati Honda
dengan total penjualan 455.859 unit, dibayang-bayangi Yamaha dengan total
penjualan sebesar 435.595 unit. Posisi berikutnya ditempati Suzuki, dengan total
penjualan sebesar 145.607 unit dan Kawasaki meraih 10.559 unit. Namun, hasil
pada bulan Maret 2007 tetap menjadi peringatan bagi Honda, bahwa Yamaha
kini tak bisa dipandang sebelah mata.

Interaksi antar perusahaan dalam industri sepeda motor di Indonesia merupakan


persaingan yang tiada henti dan dapat dilihat melalui pendekatan Game Theory.
Fokus utama pendekatan Game Theory adalah untuk menganalisa interaksi
Honda dan Yamaha. Struktur gerakan interaksi Honda dan Yamaha terjadi
secara berurutan (sequentially) sebagai bentuk respon satu sama lain, tetapi
respon dilakukan dengan cepat sehingga tampak seperti hampir bersamaan
(simultaneously). Dilihat dari pendekatan Game Tree, strategi Yamaha yang
sukses masuk ke pasar skutik (skuter matik) dengan target konsumen wanita
melalui Yamaha Mio direspons Honda dengan meluncurkan Honda Vario.
Melihat ancaman ini, Yamaha merespons dengan meluncurkan Mio Sporty yang
lebih trendy sportif sehingga pasar Mio yang semulai menjangkau wanita, kini
juga menjangkau pria. Dengan Payoff Matrix (angka adalah simulasi yang
menunjukkan pangsa pasar Honda dan Yamaha), dapat dilihat efektivitas
strategi niche market dengan memasuki pasar skuter matik. Yamaha berhasil
mencuri kue pasar penjualan sepeda motor Honda dan menciptakan varian baru
dalam pasar sepeda motor. Melihat kondisi ini, mau tidak mau Honda harus
merespon dengan mengeluarkan Honda Vario atau kehilangan pasar lebih
banyak lagi. Kondisi yang terjadi sekarang ini dalam pasar skuter matik adalah
Yamaha tetap memimpin pasar karena Honda memasarkan Vario dengan harga
lebih mahal tanpa memberikan nilai tambah yang berarti untuk dinikmati oleh
pengguna motor selain merek lebih unggul di pasar.
Sejak memasuki pasar sepeda motor Indonesia, Honda menguasai pasar hampir
50%. Kondisi perlahan-lahan berubah sampai dengan tahun 2006 Yamaha mulai
menyusul Honda dan menyamakan kedudukan pada tahun 2007.
Manajemen Stratejik-EKMO5309.02

Persaingan Honda dan Yamaha akan terus berlanjut karena masing-masing


akan berusaha mempertahankan pangsa pasarnya. Honda tidak akan tinggal
diam dengan kekalahan penjualannya pada bulan Maret 2007. Demikian pula
Yamaha akan termotivasi dengan keberhasilannya untuk mempertahankan
posisi pasarnya. Optimisme akan cerahnya pasar di Indonesia akan menambah
gencar persaingan Honda dan Yamaha untuk menempati posisi teratas.

2. Porter’s Five Forces Model of Industry dapat digunakan untuk menganalisa


tingkat profitabilitas yang diharapkan dari industri sepeda motor. Dari lima
komponen, hanya tiga komponen yang mempengaruhi industri sepeda motor di
Indonesia, yaitu :
a. Intensitas kompetisi
Persaingan dalam industri dibentuk oleh pemain yang ada dan intensitasnya
ditentukan oleh banyaknya jumlah pemain. Sejak masuknya industri sepeda
motor di Indonesia pada tahun 1960-an, jumlah pemain dalam industri masih
didominasi oleh Honda, Yamaha. Sedangkan beberapa pemain lain hanya
memiliki pangsa pasar kurang dari 5%. Dengan komposisi tersebut, intensitas
persaingan secara langsung terjadi pada pemain dominan dimana masing-
masing berupaya untuk meraih posisi market leader. Gambaran kondisi
persaingan pada kondisi nyata, antara lain produk yang ditawar, metode
pemasaran, pelayanan purna jual yang hampir sama. Inovasi yang
diluncurkan perusahaan satu akan diikuti oleh pesaing. Yamaha Mio diikuti
oleh Honda Vario, pelayanan purna jual Honda diikuti oleh Yamaha,
penayangan iklan di stasiun TV sama gencarnya antara Honda dengan
Yamaha.
b. Kekuatan Pembeli
Kekuatan pembeli dalam suatu industri dipengaruhi oleh banyaknya pembeli
dan besarnya pembelian individu, standarisasi produk dan kemampuan
pembeli untuk memproduksi sendiri. Pada industri sepeda motor, kekuatan
pembeli secara individual tidak cukup besar untuk mempengaruhi industri,
namun pembeli secara bersama-sama menentukan trend produk dan kualitas
layanan yang harus dipenuhi oleh produsen sepeda motor.
Konsumen sepeda motor di Indonesia umumnya lebih menyukai sepeda
motor yang berkualitas dengan tampilan trendi, pembelian melalui kredit,
servis dan spare part mudah dan harga jual kembali tinggi. Yamaha lebih jeli
mengamati kebutuhan konsumen perubahan minatnya sehingga bisa
merebut pangsa pasar Honda dalam jumlah signifikan.

c. Potential Entrants
Dalam industri sepeda motor di Indonesia, hanya terdapat beberapa pemain
dominan yaitu Honda dan Yamaha yang melayani konsumen individual dalam
jumlah yang sangat besar. Jumlah pemakai sepeda motor menunjukkan trend
yang terus berkembang menambah daya tarik industri. Hal ini direspons
dengan masuknya pemain baru seperti motor dari China pada awal tahun
2000an dan yang terakhir adalah Bajaj dan TVS dari India.
Manajemen Stratejik-EKMO5309.02

Evaluasi

Evaluasi perbandingan kekuatan antara perusahaan Honda dan Yamaha antara lain :

A. Analisa Strategi Yamaha Untuk Mengungguli Honda


Seni Perang Yamaha Melawan Honda adalah dengan memanfaatkan kelengahan.
Yamaha memutuskan untuk tidak bersaing secara frontal dengan Honda yang
menguasai pasar, tapi dengan mempelajari kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
pesaing, melakukan inovasi dan menyerang celah pasar yang tidak dijaga.
Kombinasi dua strategi dasar yang paling ampuh, yaitu rekonfigurasi rantai nilai dan
membangun ceruk pasar: Strategi yang digunakan Yamaha adalah niche
penetration strategy, di mana Yamaha menghindari konfrontasi langsung dengan
Honda selaku pesaing yang lebih besar. Yamaha fokus pada segmen pasar tunggal
dengan mencari ceruk pasar yang tidak dimainkan oleh Honda. Yamaha melihat
bahwa pasar skuter matik yang dipelopori oleh Kymco memiliki peluang emas.
Sayangnya Kymco sebagai pelopor tidak gigih dalam melakukan promosi dan
Kymco tidak mendefinisikan dengan jelas target pemakai skuter matik tersebut.
Kemudian Yamaha maju dengan produk skuter matik berdesain ramping dan
fleksibel yang diberi nama Mio. Target segmentasi Mio adalah wanita, yang ternyata
juga mencuri perhatian kaum pria. Hal ini tampak dari dominasi pembeli Mio adalah
pria sebanyak 60%. Sehingga kemudian Yamaha mengeluarkan Mio Sporty yang
ditargetkan untuk pemakai pria.
Selain itu, Yamaha juga bermain pada pasar 100-110cc dengan mengusung Vega
R. Di mana sebelumnya Honda tidak terlalu fokus pada pasar ini. Padahal pasar ini
cukup menjanjikan, sebab kelasnya gemuk dan murah, sesuai dengan kondisi
perekonomian Indonesia yang masih belum stabil.

B. Membangun Ceruk Pasar


Pasar sepeda motor domestik selama ini dikuasai oleh Honda, sebagai satu-satunya
pemain dengan pangsa pasar lebih dari 50% sehingga menciptakan pasar oligopoli
yang dominan. Honda bermain banyak pada segmen motor bebek dan motor laki
dengan mengusung 125cc. Yamaha yang selama ini pangsa pasarnya kecil hanya
sekitar 20% mulai mengatur strategi.

C. Rekonfigurasi rantai nilai


Aktivitas utama pada rantai nilai Yamaha adalah
 inbound logistics, lalu operation mulai dari tahapan engine assembly, perakitan
rangka, pengelasan secara robotik, pengontrolan kualitas, pengemasan dan
pengiriman. Aktivitas operasi Yamaha sangat baik, hal ini tampak dari
penghargaan yang dianugerahkan bagi Yamaha yaitu ISO 9001:2000, di mana
untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:2000 ini setiap proses manufaktur harus
mengikuti pedoman mutu yang sudah dibakukan. Pedoman ini mengatur semua
aspek prosedur, perencanaan, dan instruksi kerja yang mutlak harus
dilaksanakan dengan tepat, sehingga mutu setiap produksi tetap terpelihara.
 Kemudian outbound logistics memelihara jaringan penjualan domestik. Untuk
menjangkau 13.000 pulau yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, Yamaha
Manajemen Stratejik-EKMO5309.02

menunjuk pihak-pihak yang profesional yang dapat diandalkan sebagai mitra


kerja. Melalui jaringan lebih dari 800 dealer resmi, Yamaha menyediakan
dukungan pelayanan yang lengkap, termasuk jasa perawatan dan penyediaan
suku cadang.
 Marketing research yang diterapkan Yamaha untuk membentuk kombninasi 4P
(price, product, place, promotion) sukses mengalahkan Honda. Pertama price,
Yamaha dengan berbagai macam produk harga yang dikeluarkan lebih murah
dari Honda. Beberapa contoh :
o Vario Vs Mio, Vario di jual dengan harga Rp. 13.15 juta sedangkan Mio Rp.
10.8 juta .
o Vario CW vs Mio sporty, Vario CW di jual dengan Rp. 14.15 juta sedangkan
Mio Sporty Rp. 11.58 juta.
o Honda Tiger vs Yamaha Scorpio, Honda Tiger dengan harga Rp. 20.4 juta
sedangkan Yamaha Rp. 19.38.
o Supra Fit vs Vega R, Supra Fit dengan harga Rp. 11.4 juta sedangkan Vega
R Rp. 11.2 juta.
o Supra X 125R vs Jupiter Z, Supra X 125R dengan Rp. 15.4 juta sedangkan
Jupiter Z Rp. 13.8 juta.

Selain itu, akibat penjualan sepeda motor selama triwulan I 2006 turun tajam,
menyebabkan para pemain dalam industri sepeda motor melakukan perang
harga atau diskon. Pada saat itu, Honda juga ikut berperang dengan
memberikan insentif atau bonus uang muka dan suku bunga yang sangat ringan.
Sebaliknya Yamaha bergeming dengan tidak memberikan diskon harga dan
uang muka yang berlebihan. Kompetisi memang merupakan suatu keharusan,
tetapi melakukan perang diskon antara merek-merek yang sudah kuat hanya
akan merugikan perusahaan yang bersangkutan. Yamaha memutuskan untuk
tidak terjebak pada perang diskon. Yamaha lebih fokus dalam hal kualitas dan
produk yang bagus demi kepuasan pelanggan. Karena dengan memberikan
harga murah dengan dalih diskon pasti akan mengorbankan kualitas. Dengan
menjaga harga, terbukti nilai jual kembali Yamaha menjadi lebih tinggi daripada
merek lainnya.

D. Keunggulan Produk
dalam hal product Yamaha lebih unggul dengan menguasai segmentasi. Yamaha
meluncurkan banyak model dan menjadi inovator pabrikan Jepang pertama yang
mengeluarkan skubek otomatis pertama di tanah air, bahkan Yamaha berani
mengeluarkan Mio yang pada awalnya untuk wanita ternyata juga disukai oleh pria,
hasilnya luar biasa Yamaha menjadi nomor 1 untuk pangsa pasar skubek. Tidak
berhenti disitu Yamaha juga mengeluarkan Jupiter-MX yang merupakan bebek
dengan spesifikasi paling baik di kelasnya dan model paling sporty, serta baru-baru
ini mengeluarkan Vixion untuk kelas motor sportnya.

E. Market Pasar
Yamaha juga terus berbenah mengejar ketertinggalan dari sisi after sales service
serta distribusinya dan Yamaha berhasil mewujudkannya, saat ini bengkel Yamaha
Manajemen Stratejik-EKMO5309.02

sudah tersebar luas, begitu juga dengan jaringan spare partsnya yang kini sangat
mudah didapatkan. Di mana untuk memudahkan customer dalam hal perbaikan
sepeda motor atau penjualan spare part, para agen tunggal pemegang merek
(ATPM) sepeda motor menggalang kerja sama dengan pihak swasta untuk
membuka bengkel perbaikan resmi. Selama ini, bengkel resmi yang cukup terkenal
dan jumlahnya mencapai ribuan adalah bengkel resmi Honda yang bernama
AHASS (Astra Honda Authorized Service Station). Jumlah AHASS sampai dengan
akhir Februari 2003 adalah 1933 bengkel. Selain jumlahnya yang cukup banyak,
letaknya juga tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang dipilih sesuai dengan
jumlah penyebaran sepeda motor Honda dan kebutuhan akan perlunya layanan
purna jual yang baik dan ketersediaan suku cadang. Yamaha kemudian menjawab
tantangan AHASS, dengan menambah jumlah bengkel resmi Yamaha yaitu YSS
(Yamaha Service Shop) yang pada tahun 2003 hanya terdiri dari 1200 buah.
Seluruh bengkel tersebut memiliki dan mengikuti pola pelayanan yang standar atau
seragam. Saat ini, YSS sudah tersebar luas, begitu pula dengan jaringan spare part-
nya yang kini sangat mudah didapatkan.

F. Promosi
Yamaha mengoptimalkan brand awareness melalui iklan televisi dan kegiatan
berskala nasional, seperti menggelar Yamaha Religi dan beberapa event balap
motor. Penjualan Yamaha terus naik semenjak pembalap motoGP Valentino Rossi
pindah dari Honda ke Yamaha dan langsung mempersembahkan gelar juara
motoGP di musim perdananya bersama Yamaha. Yamaha sangat jeli dan
memanfaatkan momentum ini untuk menaikan imej mereka akan sepeda motor
yang cepat dan berkualitas sama dengan merk yang digunakan oleh juara motoGP.
Bahkan juga sempat dibuat iklan Yamaha dengan Valentino Rossi sebagai
endorsernya. Hal ini tidak pernah dilakukan oleh Honda sebelumnya. Terlihat juga
dari iklan-iklan Yamaha akhir-akhir ini, untuk produk andalan Yamaha (Jupiter, Vega
R dan Mio), iklan Yamaha sangat berkaitan antara satu iklan dengan iklan lain
seakan menjadi sebuah cerita, didukung juga dengan menggunakan endorser yang
cukup kuat (Dedi Mizwar dan Didi Petet serta Komeng) dengan ruang lingkup
kejadian di desa rekaan mereka desa Cibebek. Kalau diperhatikan Honda dulu juga
mempunyai iklan yang bertema seperti itu yang dibintangi oleh pemain sinetron Doel
(Rano Karno, Basuki dan Mandra) juga sempat di ulangi dengan para pemain dari
Bajaj Bajuri, sayangnya pada akhirnya tidak bertahan lama. Bahkan Yamaha kini
juga telah mempunyai jingle iklan mereka sendiri (bukan lagu yang dijadikan jingle)
yang sangat bagus dan dibuat oleh band ternama, dengan tema “Selalu Terdepan”.
Jingle ini biasanya dijadikan jingle untuk produk Yamaha secara keseluruhan seperti
di iklan terbaru mereka yang menggambarkan kebersamaan para pengendara
Yamaha dan klub-klub motornya.

G. Pengembangan Teknologi
Kemudian pada aktivitas nilai pendukung pada rantai nilai terdapat tahapan
pengembangan teknologi. Di mana Yamaha mulai memperkenalkan bebek 135cc
yang memakai sistem pendingin radiator, teknologi piston alumunium termaju, juga
DiASil Cyclinder berupa silinder mesin motor yang 30% lebih ringan dan 60% lebih
Manajemen Stratejik-EKMO5309.02

efisien dalam hal pendinginan dibandingkan dengan blok silinder biasa. Untuk
produk Mio, Yamaha juga memakai teknologi AIS (Air Induction System) yang
sesuai dengan standar pemerintah tentang emisi gas buang.

H. Ketersedian Stok Barang


Ketersedian stok barang, di mana Yamaha berkomitmen agar produk-produknya
selalu ready di pasar atau tersedia di dealer, sehingga pelanggan tidak kesusahan
mendapatkan produk Yamaha dan tidak perlu menunggu lama.

Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran di atas, terlihat jelas bahwa Yamaha telah berhasil
mengkombinasikan dua strategi dasar dalam rangka mencuri pangsa pasar Honda.
Konsep pemasaran, pengembangan teknologi dan usaha Yamaha menyamai after
sales service Honda yang dikombinasikan dengan usaha Yamaha membangun ceruk
pasar, telah diterjemahkan Yamaha dengan sangat baik. Aktivitas nilai utama dan
aktivitas nilai pendukung Yamaha juga telah sama-sama berkontribusi dalam
menghasilkan margin, meningkatkan market share dan membawa Yamaha menjadi
“selalu terdepan”.

Daftar Pustaka
Ellitan, L., Pengaruh Sumber-sumber Keunggulan Kompetitif terhadap Hasil-hasil
Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia, Tesis (tidak diterbitkan), Program Pasca
Sarjana UGM, Yogyakarta, 1998.
Gluck, William F dan Lawrence R, Jauch. 1998. Manajemen Strategis dan kebijakan
Perusahaan. Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan,
Indeks, Jakarta.
Supranto. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. Rineka Cipta : Jakarta.

Sumber Lain :
http://ciputrauceo.net/blog/2014/8/29/jurnal-refleksi-segmentasi-targeting-dan-
positioning-by-zarkasi-ahmad diakses pada 20 Maret 2019, Pukul 20.00 WIB
https://blog.jakpat.net/honda-vs-yamaha-survey-report/ diakses pada 20 Maret 2019,
Pukul 21.15 WIB
http://www.tribunnews.com/tribunners/2016/08/12/persaingan-teknologi-honda-vs-
yamaha diakses pada 21 Maret 2019, Pukul 18.15 WIB

Anda mungkin juga menyukai