Course Objectives
§ Ketepatan dalam menganalisis sistem distribusi pada supply chain
§ Ketepatan dalam menganalisis desain distribusi dalam logistik
2
Konfigurasi Jaringan
Supply Chain
4
Menurut Kibli Et Al (2010),rancangan Jaringan Supply Chain Mencakup
Jawaban Terhadap Berbagai Pertanyaan Seperti :
Berapa masing-masing
Pasar mana yang akan menjadi
target penjualan? 01 05 kapasitas fasilitas yang harus
digunakan?
Implementasi strategi Supply chain hanya bisa berlangsung secara efektif apabila Supply chain
memiliki jaringan dengan konfigurasi yang sesuai.Struktur jaringan menentukan Supply chain
yang responsif / efisien, Contoh :
6
Konfigurasi Jaringan Supply Chain
Pada Dasarnya Jaringan Supply Chain Merupakan Hasil Dari Beberapa Keputusan Strategis Berikut.
Masing-masing keputusan tersebut tentunya didasari oleh banyak pertimbangan seperti kondisi ekonomi,
sosial, keamanan, politik, budaya, danlingkungan.
8
Konfigurasi Jaringan Supply Chain
Banyak pertimbangan yang perlu diperhitungkan dalam membuat keputusan tentang jaringan supply chain. Pertimbangan
strategi supply chain dan pertimbangan lingkungan bisnis sama-sama penting dalam mengambil keputusan tersebut. Dari
sisi strategi supply chain, keputusan tentang konfigurasi sangat menentukan efektif atau tidaknya strategi yang ditetapkan.
Pada gambar dibawah ini terlihat dua alternatif konfigurasi untuk memasarkan suatu produk yang dibuat disatu pabrik ke
16 area konsumen yang berbeda.
Apa implikasi dari dua konfigurasi tersebut terhadap ongkos-ongkos supply chain dan
terhadap kecepatan supply chain merespon kebutuhan konsumen? Ada beberapa hal yang bisa
dianalisis disini:
Pada konfigurasi pertama, ongkos Biaya tetap yang Biaya persediaan akan lebih
transportasi dari pabrik ke gudang akan berkaitan dengan fasilitas tinggi daripada konfigurasi
lebih besar. kebutuhan sumber daya (dalam hal gudang) akan pertama karena tiap-tiap gudang
pengiriman dari pabrik ke gudang lebih besar pada akan memiliki stok sendiri
(misalnya truk dan supir) akan lebih konfigurasi pertama.
banyak pada konfigrasi
pertama.
10
Beberapa Faktor Lingkungan yang Harus di
Pertimbangkan dalam Merancang Jaringan
Supply Chain
11
12
Konfigurasi Jaringan Supply Chain
Contoh Kasus
Sebuah perusahaan memiliki jaringan distribusi untuk melayani pasar di seluruh Indonesia. Pasar Indonesia dibagi ke dalam
10 wilayah pemasaran. Saat ini semua wilayah hanya dilayani 1 Gudang pusat (central warehouse). Waktu respons untuk
melayani pelanggan rata-rata 5 hari. Akibat tekanan persaingan perusahaan harus menurunkan waktu respons menjadi 1 hari
atau kurang, yang berakibat perusahaan harus menambahkan 3 Gudang. Permintaan mingguan diperkirakan mengikuti
distribusi normal dengan rata-rata dan standar deviasi seperti pada Tabel dibawah ini. Pada table tersebut berarti permintaan
mingguan untuk wilayah pasar 1 berdistribusi normal dengan rata-rata 5 ribu unit dan standar deviasi seribu unit.
Perusahaan ingin mencapai service level 95%. Pada saat ini satu Gudang yang
Wilayah Pasar Permintaan (dalam 1000
beroperasi adalah Gudang yang cukup besar dengan biaya investasi dan operasional
unit) tahunan sebesar 1,5 milyar rupiah. Setelah dipecah menjadi 3 Gudang, ukuran
1 N(5,1) masing-masing akan lebih kecil dengan biaya investasi dan operasional sebesar 700
juta rupiah pertahun. Harga 1 unit barang adalah 40 ribu rupiah. Dengan 3 Gudang
2 N(10,3)
alokasinya sebegai berikut:
3 N(8,2) a. Gudang 1 akan melayani area pasar 1,2,3
4 N(6,1) b. Gudang 2 akan melayani area pasar 4,5,6,7
5 N(10,3)
c. Gudang 3 akan melayani area pasar 8,9,10
6 N(7,2)
Lead time untuk pengiriman dari pabrik ke Gudang diasumsikan konstan 2 minggu
7 N(4,1) untuk semua Gudang, baik kalau perusahaan menggunakan 1 atau 3 Gudang.dengan
8 N(10,3) asumsi safety stock pertahhun adalah 30% dari harga jual. Buatlah perbandingan
9 N(9,2)
(antara perusahaan memiliki 1 Gudang dan 3 Gudang)
a. Biaya investasi dan operasional
10 N(8,1)
b. Besarnya safety stock
c. Biaya simpan tahunan untuk safety stock
13
Untuk scenario 1 (hanya 1 Gudang), maka Gudang ini akan melayani permintaan 10 wilayah pasar dengan:
1. Rata-rata total permintaan per minggu adalah 77ribu unit
2. Standar deviasi total permintaan perminggu (𝜎) sebesar 6,557 ribu unit.
Dengan demikian besarnya safety stock yang harus dipelihara di Gudang ini adalah 1.645*sqrt(2)*6,557 ribu unit=
15.255 unit. Safety stock ini setara dengan permintaan rata-rata sebesar 15.255/77.000=0,198 minggu atau kalua 1
minggu sama dengan 7 hari, maka safety stock tersebut sama dengan 1,4 hari kebutuhan total.
14
Konfigurasi Jaringan Supply Chain
Jawab
Pembaca bisa melakukan hal yang sama untuk masing-masing dari 3 Gudang pada scenario 2. hasil yang
diperoleh:
a. Gudang 1 membutuhkan safety stock sebesar 8.075 unit
b. Gudang 2 membutuhkan safety stock sebesar 9.010 unit
c. Gudang 3 membutuhkan safety stock sebesar 8.705 unit
Jadi, untuk Gudang, total safety stock yang dibutuhkan adalah 26.419 unit. Dengan demikian, maka
menggunakan 3 Gudang akan mengakibatkan safety stock naik sebesar (26.419-15.255)/15.255*100%=73%.
Dengan asumsi bahwa safety stock rate adalah 30% per tahun dari nilai barang tersimpan, maka biaya simpan
per unit barang dalam setahun adalah 30%*40 ribu rupiah=12 ribu rupiah. Tambahan safety stock yang terjadi
sebesar 26.419-15.255 unit=11.164 unit. Artinya, tambahan biaya simpan pertahun untuk safety stock adalah
11.164*12ribu=133.967.727 rupiah. Tambahan ini belum memperhitungkan perubahan yang terjadi pada cycle
inventory.
15
16
TERIMA KASIH J
#SalamLogistik
17