Anda di halaman 1dari 21

2/20/2021

DESAIN RANTAI
PASOK &
KEUNGGULAN
KOMPETITIF
Dwi Wahyu Pradono, S.T., M.T.

Desain Jaringan Distribusi

Faktor yang mempengaruhi :


1. Nilai yang diberikan kepada konsumen
2. Biaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan

Ukuran performansi rantai pasok :


1. Biaya
2. Pelayanan

1
2/20/2021

Nilai Pelanggan (Value Customer)


Nilai pelanggan dipengaruhi oleh banyak faktor, pengukuran yang dipengaruhi oleh
struktur jaringan distribusi:
• Response time : jumlah waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk menerima pesanan
• Product variety : jumlah produk atau konfigurasi berbeda yang ditawarkan oleh
jaringan distribusi
• Product availability : kemungkinan memiliki produk dalam persediaan ketika pesanan
pelanggan tiba
• Customer experience : mencakup kemudahan di mana pelanggan dapat menempatkan
dan menerima pesanan
• Time to market : waktu yang diperlukan untuk membawa produk baru ke pasar
• Order visibility : kemampuan pelanggan untuk melacak pesanan mereka dari
penempatan hingga pengiriman
• Returnability : kemudahan di mana pelanggan dapat mengembalikan barang dagangan
yang tidak memuaskan dan kemampuan jaringan untuk menangani pengembalian
tersebut
5

Relationship : Desired Response Time & Number of Facilities

• Jika pelanggan dapat mentolerir


waktu respons yang lama, maka
lokasi yang dibutuhkan sedikit dan
mungkin jauh dari pelanggan.
Perusahaan bisa fokus meningkatkan
kapasitas di setiap lokasi.
• Sebaliknya, jika pelanggan pelanggan
menghargai waktu respons yang
singkat, maka perlu menempatkan
fasilitas di dekat mereka. Perusahaan
harus memiliki banyak fasilitas,
masing-masing dengan kapasitas
yang rendah.
6

2
2/20/2021

Relationship : Number of Facilities & Inventory Costs

Ketika jumlah fasilitas dalam rantai


pasokan meningkat, persediaan
yang dibutuhkan meningkat. Untuk
mengurangi biaya persediaan,
perusahaan mencoba
mengkonsolidasikan dan
membatasi jumlah fasilitas dalam
jaringan rantai pasokan mereka.

Relationship : Number of Facilities & Transportation Cost

Biaya transportasi masuk adalah


biaya yang dikeluarkan untuk
membawa material ke dalam
fasilitas. Biaya transportasi keluar
adalah biaya pengiriman material
ke luar fasilitas. Biaya transportasi
keluar per unit cenderung lebih
tinggi daripada biaya masuk karena
ukuran lot masuk biasanya lebih
besar.

3
2/20/2021

Relationship : Number of Facilities & Facility Costs

Biaya fasilitas menurun karena


jumlah fasilitas berkurang, karena
konsolidasi fasilitas memungkinkan
perusahaan untuk mengeksploitasi
skala ekonomis.

Logistics Cost & Response Time with Number of Facilities

Total logistics costs = inventory + transportation + facility costs


10

10

4
2/20/2021

Desain Jaringan Distribusi


Dua keputusan penting saat menetapkan desain jaringan distribusi :
1. Apakah produk akan dikirim ke lokasi pelanggan atau diambil dari situs
yang telah diatur sebelumnya?
2. Akankah produk mengalir melalui perantara (atau lokasi perantara)?

Jenis-jenis desain jaringan distribusi :


1. Manufacturer storage with direct shipping
2. Manufacturer storage with direct shipping and in-transit merge
3. Distributor storage with carrier delivery
4. Distributor storage with last-mile delivery
5. Manufacturer/distributor storage with customer pickup
6. Retail storage with customer pickup
11

11

Manufacturer storage with direct shipping

• Produk dikirim langsung dari produsen


ke pelanggan akhir, melewati
pengecer (yang mengambil pesanan
dan memulai permintaan pengiriman).
• Opsi ini juga disebut sebagai drop-
shipping.
• Pengecer tidak membawa inventaris.
Informasi mengalir dari pelanggan,
melalui pengecer, ke produsen, dan
produk dikirim langsung dari produsen
ke pelanggan.

12

12

5
2/20/2021

Manufacturer storage with direct shipping and in-transit merge

Model ini, di mana setiap


produk dalam pesanan
dikirim langsung dari
pabrikannya ke pelanggan
akhir, In-Transit Merge
menggabungkan beberapa
pesanan yang datang dari
lokasi berbeda sehingga
pelanggan mendapatkan satu
pengiriman

13

13

Distributor storage with carrier delivery

Persediaan dipegang bukan


oleh produsen di pabrik,
tetapi oleh distributor /
pengecer di gudang perantara,
dan pengangkut paket
digunakan untuk mengangkut
produk dari lokasi perantara
ke pelanggan akhir.

14

14

6
2/20/2021

Distributor storage with last-mile delivery

Last-mile delivery
mengacu pada distributor
/ pengecer yang
mengirimkan produk ke
rumah pelanggan alih-alih
menggunakan operator
paket.

15

15

Manufacturer/distributor storage with customer pickup

• inventaris disimpan di
gudang produsen atau
distributor, tetapi pelanggan
memesan secara online atau
melalui telepon dan
kemudian pergi ke tempat
pengambilan yang
ditentukan untuk mengambil
barang dagangan mereka.
• Pesanan dikirim dari tempat
penyimpanan ke titik
pengambilan sesuai
kebutuhan.
16

16

7
2/20/2021

Retail storage with customer pickup

• sering dipandang sebagai jenis rantai pasokan yang paling


tradisional, inventaris disimpan secara lokal di toko ritel.
• Pelanggan masuk ke toko retail atau memesan secara online atau
melalui telepon dan mengambilnya di toko retail.

17

17

Selecting a Distribution Network Design


Comparative performance of Delivery Network Designs

18

18

8
2/20/2021

Performance of Delivery Networks for Different Product /


Customer Characteristics

19

19

Time To Market

• Time to Market (TTM) adalah waktu yang dibutuhkan dari produk yang
sedang disusun sampai tersedia untuk dijual.
• Waktu untuk memasarkan sangat penting karena keterlambatan yang
terjadi dapat menghilangkan potensi penjualan produk.
• Asumsi umum adalah bahwa TTM paling penting hanya untuk produk
pertama, tetapi sebenarnya peluncuran produk yang terlambat di industri
apa pun dapat berdampak negatif pada pendapatan — dari mengurangi
peluang untuk menghasilkan pendapatan hingga menyebabkan produk
menjadi usang lebih cepat.
• Persaingan pasar yang ketat saat ini mengarahkan perusahaan pada
pengurangan waktu siklus hidup suatu produk. Pengembangan produk
yang lebih cepat mengarah pada kinerja yang unggul (Griffin, 2002).
20

20

9
2/20/2021

Korelasi TTM, Biaya, dan Pendapatan

21

21

Time To Market

• TTM bersifat kuantitatif dan kualitatif.


• Ada waktu terbaik untuk merilis suatu produk dan waktu itu tidak selalu
secepat mungkin, meskipun dengan penawaran yang lebih inovatif.
• Peluncuran produk pada waktu yang tepat membutuhkan kemampuan
beradaptasi dan kemampuan belajar dengan cepat, dan ketahanan.
• Bagaimana menurunkan Time to Market?
• Tingkatkan komitmen sumber daya
• Kurangi cakupan / rilis MVP (Minimum Viable Product)
• Terapkan proses pengembangan produk skala kecil dan gesit
• Kembangkan produk dan layanan dengan tim yang berdedikasi
• Buat strategi untuk membentuk portofolio produk untuk kecepatan
22

22

10
2/20/2021

Design for Reverse Logistic


• Reverse Logistics adalah proses perencanaan, pengimplementasian, dan
pengendalian secara efisien atas aliran bahan baku, barang dalam proses,
e logistic,
barang jadi, dan informasi yang terkait, mulai dari titik konsumsi ke titik asal
dengan tujuan untuk menciptakan nilai atau pembuangan produk/barang
secara tepat dengan biaya yang efektif. (Rogers dan Tibben-Lembke, 1999)

• Reverse Logistic digunakan saat barang dipindahkan dari tujuan akhirnya ke


lokasi lain untuk mendapatkan kembali nilai atau untuk pembuangan akhir.
Produk dapat dikembalikan karena tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan
atau telah mencapai akhir masa pakainya.

• Reverse logistics berlawanan dengan standard supply chain (forward logistics).


• Forward logistics adalah proses pengangkutan produk dari penjual ke
pelanggan. 23

23

Reverse Logistic Flow

24

24

11
2/20/2021

Perbedaan Antara Reverse Logistics dan Forward Logistics


Forward Logistics Reverse Logistics
Peramalan lebih mudah dilakukan Peramalan lebih sulit
Pendistribusiannya dari satu titik ke banyak titik Pendistribusiannya dari banyak titik menuju satu
titik
Kualitas produk seragam Kualitas produk tidak merata
Pengemasan seragam Pengemasan sering rusak
Tujuan atau rute jelas Tujuan atau rute tidak jelas
Opsi penempatan jelas Penempatan tidak jelas
Kecepatan dapat diperkirakan Kecepatan tidak dapat diperkirakan
Biaya dengan mudah dapat dilihat Biaya sulit dilihat secara langsung
Manajemen inventory konsisten Manajemen inventory tidak konsisten
Product life cycle dapat dikelola dengan baik Permasalahan product life cycle lebih kompleks
Negosiasi berjalan lancar (straight forward) Negosiasi rumit
Proses lebih jelas Proses kurang jelas
Sumber : Deiner, Peltz, Lackey, Blake, & Vaidyanathan, 2004, p.13 28

28

Alasan Pengembalian Barang oleh Konsumen


Menurut Dekker (2004), alasan pengembalian dibagi menjadi 3 :
1. Manufacturing Returns
• Raw material surplus
• Quality control returns
• Production left-overs / by products

2. Distribution Returns
• Product recalls
• B2B (business to business) commercial returns (produk tidak terjual, rusak, atau salah kirim)
• Stock adjustment
• Functional returns (distribution item/carriers/packaging)

3. Customer Returns
• B2C commercial returns (reimbursement guarantee)
• Warranty returns
• Service returns (repairs, spare parts)
• End-of-use return
• End-of-life return
29

29

12
2/20/2021

Alasan Pengembalian Barang oleh Konsumen


• Memanfaatkan kembali kegunaan suatu barang.
• Barang rusak/tidak sesuai permintaan.
• Proses pembuangan barang tersebut.
• Pembatalan order.
• Produk cacat selama proses pengiriman, cacat dalam packaging.
• Adanya garansi produk.
• EOL (End of life) dari produk seperti isu re-use, re-manufacture, re-recycle

30

30

Tantangan Reverse Logistic

• Peramalan pada return product menjadi lebih sulit karena tidak ada data
(distribusi) yang pasti mengenai end of life (EOL) dari produk karena
kecepatan pengembalian produk yang sulit diukur.
• Transportasi yang cukup sulit karena harus mengumpulkan dari banyak
tempat sebelum diputar kembali kedalam supply chain. Sehingga,
penentuan rute produk yang kembalipun akan menjadi semakin kompleks.
• Penentuan kualitas pengembalian produk dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti :
− Kondisi pada saat produk dikembalikan
− Siapa yang menggunakan.
− Bagaimana cara produk digunakan.
31

31

13
2/20/2021

Cost Effectiveness

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi reverse logistics cost effectiveness


(Huscroft,2010), yaitu :
1. Information System Support Capability.
2. Information System Support Compatibility.
3. Information System Technologies.
4. Information Systems Implementatation.
5. Reverse Logistics Innovation.

32

32

Contoh : Penerapan Reverse Logistics

33

33

14
2/20/2021

Tradeoff dalam Rancangan SCM

e logistic,
Dalam membuat konfigurasi jaringan Rantai Pasok, pertimbangan strategi
Rantai Pasok dan lingkungan bisnis sama-sama penting.

Keputusan didasari oleh banyak pertimbangan seperti kondisi ekonomi,


sosial politik, teknologi dan keamanan.

34

34

Tradeoff dalam Rancangan SCM

• Rantai Pasok yang ingin berkompetisi atas dasar HARGA, akan mencari
tempat-tempat yang murah untuk lokasi operasi, walaupun harus
mengirim material pada jarak yang sangat jauh.

• Perusahaan menerapkan kebijakan ini yakin bahwa peningkatan biaya


transportasi lebih rendah dibandingkan dengan penurunan biaya produksi
sehinga biaya keseluruhan akan berkurang dengan menempatkan pabrik di
lokasi-lokasi tersebut.

35

35

15
2/20/2021

Tradeoff dalam Rancangan SCM

Konfigurasi SC tergantung juga pada karakteristik produk dan model


distribusinya.
• Produk softdrink seperti Coca-Cola yang pada intinya adalah produk
fungsional dan harga menjadi salah satu faktor dominan dalam
bersaing, memiliki pabrik di hampir setiap wilayah, bukan hanya karena
ingin responsif terhadap kebutuhan pasar, tetapi karena ingin mencapai
efisiensi dalam proses pengiriman.
• Produk Coca-Cola adalah produk yang relatif mahal biaya
transportasinya sehingga agar produk mereka sampai ke tangan
konsumen dengan harga murah, Coca-Cola harus meminimalkan jarak
transportasi.

36

36

Tradeoff dalam Rancangan SCM

Contoh Konfigurasi Jaringan Rantai Pasok

37

37

16
2/20/2021

Tradeoff dalam Rancangan SCM


• Waktu respon lebih cepat
• Biaya transportasi dari pabrik ke gudang
besar.
− Skala ekonomi pengiriman lebih sulit
dicapai
− Kebutuhan sumber daya pengiriman
dari pabrik ke gudang (mis: truk &
sopir) lebih banyak.
• Biaya-biaya tetap yang berkaitan dengan
fasilitas (gudang) lebih besar
• Biaya persediaan lebih tinggi karena tiap
gudang akan memiliki stok sendiri, baik
cycle stock maupun safety stock.

38

38

Tradeoff dalam Rancangan SCM

• Dengan hanya ada dua gudang, rata-rata


jarak kirim dari gudang ke toko atau
pusat pelanggan lebih jauh.
• Biaya pengiriman dari gudang ke lokasi
toko atau daerah pelanggan lebih besar.
• Semakin terpusat gudang-gudang
penyimpanan suatu produk, semakin
rendah fluktuasi permintaan, sehingga
safety stock bisa dikurangi.

39

39

17
2/20/2021

Penggerak Jaringan Rantai Pasok

40

40

Tradeoff dalam Rancangan SCM

• Fasilitas •Trade-off :
adalah tempat-tempat dalam Perusahaan yang responsif terhadap pasar
jaringan supply chain dimana cenderung memiliki fasilitas yang lebih banyak
inventory disimpan, dirakit, atau dan biasanya menempatkan fasilitas produksi
diproduksi. atau gudang dekat dengan pasar.
• Meningkatnya jumlah fasilitas, meningkatkan
a. Location biaya persediaan, tetapi menurunkan biaya
b. Capacity transportasi dan mengurangi waktu respon.
c. Operation methodology • Meningkatkan fleksibilitas akan meningkatkan
biaya fasilitas tetapi mengurangi biaya
d. Warehouse Methodology persediaan dan waktu respon.
Stock Keeping Unit (SKU) Storage.
✓ Fleksibel adalah kemampuan
Job Lot Storage. mengakomodasi fluktuasi yang terjadi pada
Crossdocking. saluran SC spt supplier, distributor,
customer. 41

41

18
2/20/2021

Tradeoff dalam Rancangan SCM

• Inventory •Trade-off :
Adalah semua bahan mentah, Peningkatan persediaan umumnya
barang dalam proses, dan membuat SC lebih responsif
barang jadi dalam rantai
pasokan Tingkat persediaan yang lebih tinggi
memungkinkan pengurangan biaya
Komponen dari keputusan produksi dan transportasi, tetapi biaya
mengenai inventory adalah penyimpanan persediaan meningkat
(Chopra dan Meindl, 2004):
a. Cycle inventory
b. Safety Inventory
c. Seasonal Inventory
42

42

Tradeoff dalam Rancangan SCM

• Transportation •Trade-off :
Adalah memindahkan Menggunakan moda transportasi yang
persediaan dari titik ke titik cepat, meningkatkan respon dan biaya
dalam SC. transportasi, tetapi menurunkan biaya
penyimpanan persediaan.

Komponen dari keputusan


mengenai Transportasi adalah
(Chopra dan Meindl, 2004):
a. Modes of transportation
b. Route and network selection
c. In house or outsource
43

43

19
2/20/2021

Tradeoff dalam Rancangan SCM

• Information •Trade-off :
Informasi terdiri dari data dan Informasi yang tepat dapat membantu SC
analisis yang berkaitan dengan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
inventory, transportasi, fasilitas
biaya lebih rendah
dan pelanggan diseluruh supply
chain. Meningkatkan visibilitas transaksi dan
koordinasi keputusan di seluruh rantai
Komponen dari keputusan mengenai
Informasi adalah (Chopra dan pasokan.
Meindl, 2004):
a. Push versus Pull
b. Cordinating and Information
sharing
c. Forecasting and Aggregate
Planning
d. Enabling Technologies 44

44

Tradeoff dalam Rancangan SCM

• Sourcing •Trade-off :
Keputusan dalam sourcing : − Tingkatkan total surplus untuk dibagikan ke
✓ In-house atau outsourcing seluruh rantai pasokan
− Sumber daya berdampak pada penjualan,
✓ Pemilihan pemasok
layanan, biaya produksi, biaya persediaan, biaya
Jumlah pemasok, kriteria transportasi, dan biaya informasi
evaluasi dan seleksi, negosiasi
− Outsource bisa diterapkan jika bisa
langsung atau lelang
meningkatkan surplus dibanding dikerjakan
✓ Pembelian sendiri oleh perusahaan.
Pemasok yang langsung − Tetap berfungsi in-house jika pihak ketiga tidak
mengirimkan produk sebagai dapat meningkatkan surplus rantai pasokan
tanggapan atas pesanan atau jika risiko outsourcing signifikan
pelanggan.
45

45

20
2/20/2021

Tradeoff dalam Rancangan SCM

• Pricing •Trade-off :
• Strategi penetapan harga dapat − Strategi dapat mendukung :
digunakan untuk mencocokkan • efisiensi dalam rantai pasokan
permintaan dan penawaran • menurunkan biaya rantai
• Perusahaan dapat menggunakan strategi pasokan
penetapan harga optimal untuk • mempertahankan pangsa pasar,
meningkatkan efisiensi dan responsif • atau mencuri pangsa pasar

• Keputusan dalam sourcing : Penetapan harga diferensial dapat


digunakan untuk menarik pelanggan
• Harga Tetap versus Harga Menu
dengan berbagai kebutuhan
✓ Jika biaya SC marjinal atau nilai untuk
pelanggan bervariasi secara signifikan di − Strategi harus membantu
sepanjang beberapa atribut, seringkali efektif meningkatkan pendapatan atau
untuk memiliki menu penetapan harga. mengecilkan biaya atau lebih baik
✓ Dapat mengarah pada perilaku pelanggan keduanya.
yang berdampak negatif terhadap laba. 46

46

Terima Kasih

47

47

21

Anda mungkin juga menyukai