Anda di halaman 1dari 6

NAMA : KRISNA WILLANTARA

NIM : 041580275

M.K : MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

TUTOR : ANDRI MEIRIKI , SP, ME, M.Si, M.AP

TUGAS :3

1. Komponen biaya logistic


A. Komponen biaya logistic
Biaya Logistik Deskripsi
Transportasi  Ongkos angkutan yaitu ongkos yg terjadi selama
pengiriman memakai banyak sekali mode
transportasi.
 Ongkos/biaya konsolidasi yaitu biaya buat
mengombinasikan kiriman yg lebih kecil menjadi
kiriman yang lebih besar.
 Ongkos/biaya konsolidasi yaitu biaya buat
mengombinasikan kiriman yg lebih kecil menjadi
kiriman yang lebih besar.
 Ongkos transfer yaitu porto yang tejadi selama
transfer barang antar yg berbeda pada transportasi.
 Ongkos pengambilan dan pengiriman yaitu biaya
transportasi yang terjadi antar pengirim gudang
serta udara, konsilidator terminal kereta barang.
Penyimpanan persediaan  Saluran penyimpanan yaitu biaya/ongkos simpan
selama switch.
 safety stock yaitu biaya simpan persediaan
pengaman.
Administrasi  Proses pemesanan. Gaji karyawan untuk
pembelian dan manajemen pesanan.
 Komunikasi. Seperti telpon, fax, ndan biaya switch
informasi yang berhubungan dengan logistik
internasional.
 Overhead yaitu biaya sewa oleh kelompok logistik
nasional.

Pajak  Customs clearance (bea cukai) yaitu biaya yang


muncul oleh pihak perpajakan untuk izin barang.
 Gaji pedagang (biaya perantara) yaitu restribusi
oleh pihak yang berkepentingan dari pengirim atau
penerima (agen yang bertindak atas nama pengirim
atau penerima), tergantung pada istilah/persyaratan
pengirim.
 Biaya alokasi, yaitu biaya per alokasi (pertagihan
rumah)
Risiko dan kerusakan  Kerusakan/kehilangan/penundaan yaitu persentasi
niali setiap unit yang dikirimkan dan berpotensi
hilang, rusak atau ditunda
Penanganan  Penanganan terminal yaitu biaya penanganan
dan pengepakan material yang dibebankan oleh perusahaan
transportasi.
 Penanganan material (bahan) yaitu biaya tenaga
kerja dan peralatan yang digunakan untuk
memindahkan barang dalam gudang pengirim atau
penerima.
 Penanganan masuk/keluar yaitu biaya penanganan
cloth yang dipungut oleh pembawa muatan
(pengirim barang) karena menggunakan fasilitas
mereka.
 Biaya pembuangan, yaitu biaya untuk mengambil
kontainer kosong dari gudang penerima.
 Pengepakan/pasokan cloth (persediaan) yaitu
biaya untuk menyiapkan barang untuk pengiriman
dan penyimpanan, yaitu biaya sewa untuk gudang.

B. Cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistic yaitu :


 Mengidentifikasi hubungan antara biaya dengan aktifitas yang
menyebabkannya yang dikenal dengan istilah Activity Based Costing.
 Memisahkan biaya logistic berdasarkan taksonomi biaya yang terdiri dari 4 tipe
biaya , yaitu biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya fungsional, dan biaya
overhead.

2. Praktik yang dapat memicu supply chain disruption tersebut?


A. Adapun tren atau praktik yang dapat memicu supply chain disruption antara lain :
a. Lingkungan yang kompetitif, pada era ini, kompetisi antar perusahaan menjadi
lebih intens, permintaan yang berubah dengan cepat, meningkatnya permintaan
yang mengarah pada kustomisasi, meningkatnya variasi produk dan pendeknya
siklus hidup produk. Sehingga perusahaan tertantang untuk mengelola antara
penawaran dan permintaan. Namun di sisi lain perusahaan mengalami kesulitan
dalam melakukan peramalan terhadap permintaan konsumen dan melakukan
penyesuaian terhadap perubahan siklus hidup produk serta perubahan preferensi
konsumen.
b. Menigkatnya kompleksitas, hal ini karena adanya praktik global sourching,
pengatuan rantai pasokan dalam jumlah besar, koordinasi yang kompleks dengan
beberapa tier (multi-tier) dan lead time yang panjang. Hal itu mempersulit
pengelolaan supply dan demand sehingga dapat meningkatkan resiko terjadinya
discruption.
c. Outsourching dan partnership, terlalu mempercayainya dapat meningkatkan
ketergantungan perusahaan terhadap pihak ketiga dalam jaringan suplai global
tersebut yang meningkatkan resiko terhadap discruption.
d. Single sourcing, selain dapat menekan harga beli barang dan menekan biaya
administrasi, juga dapat meningkatkan kerentanan rantai pasokan jika single
supplier tersebut tidak dapat mengirimkan produk tepat waktu atau dalam jumlah
yang sesuai.
e. Inventory cadangan yang terbatas, strategi ini sebenarnya dapat berdampak pada
rapuhnya rantai pasokan perusahaan. Sehingga mengurangi inventory dan
kelebihan kapasitas dapat menjadi alternatif yang dapat meminimalkan error.
f. Terlalu fokus terhadap efisiensi, namun sebagian perusahaan tidak
mempertimbangkan bahwa strategi untuk meningkatkan efisiensi dapat berpotensi
meningkatkan terjadinya discruption
g. Konsentrasi yang berlebihan terhadap aktivitas operasional, hal ini dapat
mengurangi fleksibilitas rantai pasokan terhadap perubahan lingkungan yang
terjadi dan menyebakan rantai pasokan menjadi rentan terhadap discruption.
h. Perencanaan dan eksekusi yang buruk, berdampak pada seringnya terjadi
ketidakcocokan antara supply dan demand. Hal ini dapat disebabkan oleh ketidak
akuratan informasi mengenai inventory dan kapasitas yang ada, dan dapat
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengantisipasi masalah yang akan
datang.

B. Beberapa tahapan-tahapan yang diperlukan untuk membangun kemampuan dalam


menghadapi resiko dalam rantai pasokan, yaitu :
1) Menganalisis kesalahan apa yang berpotensi untuk terjadi. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan brainstorming, melaukan observasi serta evaluasi
dan melibatkan ahli yang berkompeten untuk membantu merencanakan
beberapa tindakan alternatif
2) Mengidentifikasi dan menganalisis alternatif yang memungkinkan untuk
menghadapi berbagai macam resiko. Langkah ini dapat dilakukan dengan
melakukan benchmarking terhadap perusahaan lain yang telah melewati
gangguan tersebut denganbaik.
3) Membuat perencanaan untuk menghadapi gangguan. Perencanaan ini termasuk
menganalisis apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi gangguan tersebut,
kapan akan dilakukan, bagaimana melakukannya, dan siapa yang akan
melakukannya, dimana dalam perencanaan tersebut perlu menentukan siapa
pihak atau karyawan yang bertanggung jawab dan memiliki otoritas untuk
melaksanakan rencana tersebut.
4) Melakukan monitoring. Memonitoring resiko melalui evaluasi terhadap
indikator kinerja,penentuan batas kontrol, dan komunikasi dua arah yang
berkelanjutan yaitu dengan supplier dan konsumen.
5) Mengeksekusi perencanaan yang telah dibuat. Eksekusi perencanaan,
melakukan monitoring yang berkelanjutan agar rencana tersebut berjalan
efektif dan perlunya penyesuaian terhadap kondisi yang ada secara real time.

3. Berikan penjelasan
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat optimal ketersediaan produk
 Biaya penimbunan barang (cost of overstocking the product), dinotasikan
sebagai Co, yaitu kerugian perusahaan dari setiap unit yang tidak terjual diakhir
musim penjualan.
 Biaya kekurangan persediaan (value of understocking the product) Merupakan
kerugian perusahaan setiap kehilangan penjualan dikarenakan tidak tersedianya
persediaan.

B. Cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pengaturan tingkat ketersediaan produk
a. Kerangka analitik dalam modul ini dapat digunakan untuk meningkatkan
keuntungan. Konsep yang dikemukakan tidak hanya menentukan pencapaian
sebuah perusahaan pada target tingkat ptimal ketersediaan produk, tetapi juga
membantu mengidentifikasi kunci pengelolaan manajerial yang mungkindapat
digunakan untuk meningkatkan keuntungan. Manajer dapat menetapkan nilai
signifikan untuk sebuah perusahaan dengan memperkenalkan konsep-konsep
yang telah dibahas dalam modul BMP manajemen rantai pasokan.
b. Berhati-hati mengatur tingkat ketersediaan. di keadaan mirip ini, manajer
usahakan meemberikan perhitungan buat taraf ketersediaan produk yang
ditargetkan. seorang manajer dapat menetapkan nilai signifikan dengan
mengatur tingkat ketesediaan yang ditargetkan buat memaksimalkan laba.
c. Biaya yang dikeluarkan hendaknya dipertimbangkan sebab berkaitan
menggunakan usaha memaksimalkan laba.
d. Perhitungan rentangan buat biaya kehabisan barang. Biaya ini kurang
diperhatikan karena seringkali dampaknya tidak dirasakan secara langsung
misalnya hilangnya kepercayaan pelanggan kepada perusahaan.
e. Pastikan taraf ketersediaan produk sesuai menggunakan strategi. Manajer
hendaknya menggunakan tingkat ketersediaan produk yang optimal sesuai
dengan analisis strategi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai