Anda di halaman 1dari 39

The five “RIGHT” of Logistics Concept

PRODUCT
Place

RIGHT Time

Condition

Cost
Source: ESCAP Secretariat
E. Grosvenor Plowman merujuk 5
hukum dari logistik, yaitu
 right product
 right place
 right time
 right condition
 right cost
Sehingga evaluasi dan improvement dari aktivitas
logistik yang dilakukan dengan
mengintegrasikan aktivitas purchasing, inventory
management, customer service, transportation
dan public warehousing akan bisa:

menurunkan biaya keseluruhan


meningkatkan keuntungan
meningkatkan level of service pada konsumen
MACAM-MACAM CARA PENGADAAN
BARANG LOGISTIK
Beberapa cara pengadaan logistik bagi suatu organisasi atau
perusahaan adalah sebagai berikut:
1.Pembelian
2. Peminjaman
3. Menyewa
4. Membuat Sendiri
5. Menukarkan
6. Substitusi
7. Pemberian/ hadiah
8. Perbaikan/ rekondisi
Ukuran performansi distribusi logistik,
meliputi:
1. Kualitas (tingkat kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, ketepatan
pengiriman).
2. Waktu (total replenishment time, business cycle time).
3. Biaya (total delivered cost, efisiensi nilai tambah).
4. Fleksibilitas (jumlah dan spesifikasi) Distribusi Logistik dalam SCM
juga bisa diartikan jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu
(upstream) dan ke hilir (downstream), dalam proses yang berbeda dan
menghasilkan nilai dalam bentuk barang/jasa di tangan pelanggan

Keunggulan kompetitif dari distribusi logistik adalah bagaimana


kemampuan me-manage aliran barang atau produk dalam suatu rantai pasok,
dengan kata lain model jaringan distribusi logitik merupakan satu kegiatan
penting yang harus dilakukan pada supply chain management.
Prinsip-prinsip pembelian barang yang
baik

adalah sebagai berikut:
The right price
 Untuk mendapatkan harga yang tepat unit logistik bagian
pengadaan harus melakukan studi banding
(perbandingan) 
The Right Quantity 
Jumlah yang tepat dapat dikatakan sebagai suatu jumlah
yang benar-benar diperlukan oleh suatu perusahaan pada
suatu saat tertentu.
 The Right Time (tepat waktu)
 The Right Place (barang datang tepat pada tempatnya)
The Right Quality (menjaga kondisi barang)
 The Right Source (sumber yang tepat)
Aktivitas kunci dalam logistik
1) customer service,
2) demand forecasting/planning,
3) inventory management,
4) logistics communications,
5) material handling,
6) traffic and transportation,
7) warehousing and storage.
The Doctrine of Competitiveness
Making things right …. The quality advantage

Making things fast …. The speed advantage

Making things on time …. The dependability advantage

Changing what is made …. The flexibility advantage

Making things cheap …. The cost advantage

Source: ESCAP Secretariat


KOMPONEN DALAM MANAJEMEN LOGISTIK
Konsep marketing dari perspektif
manajemen logistik :
Output dari Manajemen Logistik:

1. Marketing Orientations
(Logistics Is Market Oriented)
2. Logistics Add Time & Place Utility
3. Logistics Allow Efficient Movement to the
Customer
4. Logistics is a propriotery asset
Manufaktur merupakan suatu cabang industri
yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses
untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi
untuk dijual.
Upaya ini melibatkan semua proses antara yang
dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen-
komponen suatu produk
Nilai Tambah Suatu Produk
Perspektif Logistik:

Form
utility

Possesion Place
utility utility

Time
utility
Jenis Produk Jadi Dalam
Manajemen Logistik:
Produk Konsumsi : produk yang
1. dihasilkan perusahaan untuk kepentingan
konsumen akhir (final customer).

Produk Industri : produk yang dihasilkan


2. perusahaan untuk kepentingan industri
(intermediate customer), biasanya sebagai
bahan baku atau bahan pembantu pada
proses produksi berikutnya.
Secara teoritis, ada 5 komponen yang
bergabung untuk membentuk sistem logistik,
yang meliputi:
a.   Struktur Fasilitas
Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian
lokasi ke mana dan melalui mana material dan produk-produk
diangkat. Seleksi serangkaian lokasi yang unggul (superior) dapat
memberikan banyak keuntungan yang kompetitif.
b.  Transportasi
Ada 3 aspek tranportasi yang harus diperhatikan karena
berhubungan dengan sistem logistik : kecepatan/waktu
pelayanan yang yang dibutuhkan untuk memindahkan barang
dari tempat yang satu ke tempat yang lain, aspek biaya
transportasi, konsistensi (menunjukan prestasi waktu yang
teratur dan tempat yang tetapdari sejumlah pengangkutan
barang/material)
c. Pengadaan Persediaan 
diperhitungkan berdasarkan besarnya permintaan
atau demand / pelanggan, guna efisiensi biaya sistem
secara keseluruhan.
Secara teoritis, ada 5 komponen yang
bergabung untuk membentuk sistem logistik,
yang meliputi:
d.  Komunikasi & Informasi
Kekurangan dalam mutu informasi dapat menimbulkan
banyak masalah. Kekurangan tersebut adalah
informasi yang diterima tidak betul, kurang lengkap dan
informasi yang diterima sudah tidak dibutuhkan lagi atau
kadaluarsa. Jadi, komunikasi yang cepat dan akurat
mempengaruhi prestasi logistik.
e.    Penanganan dan Penyimpanan
Dalam arti luas, penanganan dan penyimpanan meliputi
pergerakan, pengepakan, dan pengemasan
(containerization). Penyimpanan material menimbulkan
banyak sekali biaya logistik dilihat dari pengeluaran untuk
operasi, jadi makin sedikitnya produk yang ditangani dalam
keseluruhan proses itu maka makin terbatas dan efisien
arus total fisiknya.
Kategori Material/Barang Yang
Ditangani Dalam Manajemen Logistik:

1 RAW MATERIAL

2 IN PROCESS INVENTORY

3 FINISHED GOOD
SUPPLY CHAIN SUPPLIER &
PRODUCTION
Method of Model Selection

Identification of Transport
Identification of Operational
Modes Characteristics:
Factors:
• Sea
• External
• Road
• Customer
• Rail
• Product
• Air
• Company
• Pipeline

Determination of Consignment
Factors:
• Routing
• Distance
• Cargo Type
• Priority
• Etc.

Access: Decision:
• Selection of Transport mode or
• Service Level Required • Combination of Modes
• Costs

Source: Modified from Rushton & Oxley, 1989.


Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:
1. Customer Service
Dalam hal ini aktivitas dari customer service akan melibatkan
implementasi dari konsep manajemen logistik yang terintegrasi
untuk memberikan tingkat kepuasan konsumen yang cukup baik
dengan tingkat harga yang serendah mungkin.

2. Order Processing
Memacu proses distribusi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas yang
bertujuan pada pemenuhan kepuasan pelanggan.
Komponen dari order processing:
Elemen-elemen operasional: seperti order entry/editing, order
scheduling, order shipping set preparation, invoicing (pengurusan
faktur-faktur)
Elemen-elemen komunikasi: modifikasi order, pemeriksaan status
order, tracing & expediting, koreksi kesalahan pemesanan dan
informasi produk.
Elemen-elemen credit & collection: pengecekan kartu credit dan
pemrosesan/pengumpulan account yang bisa diterima.
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:
3. Distribution Communications
 Komunikasi yang efektif harus dilakukan pada:
 Supplier – perusahaan – customer
 Komponen fungsional utama dari perusahaan yaitu: marketing, manufacturing, logistic dan
finance/accounting.
 Berbagai aktivitas yang berhubungan dengan logistik, seperti: customer service, traffic &
transportation, warehousing & storage, order processing dan inventory control.
 Komponen-komponen didalam masing-masing aktivitas logistik, m isalnya dalam inventory
control: inplant inventory, inventory in-transit dan inventory in field warehouse.
4.  Inventory Control  aktivitas kritis
karena membutuhkan biaya untuk menjaga kecukupan supply produk dalam rangka memenuhi
kebutuhan customer maupun kebutuhan manufacturing. Logistik harus menjaga ketersediaan
raw materials, part dan finished goods inventory yang dibatasi oleh keterbatasan modal dan
tempat penyimpanan. Keberhasilan inventory control ditentukan oleh tersedianya inventory
untuk mencapai level of customer service yang diinginkan tanpa mengganggu biaya untuk
aktivitas logistik yang lain.
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:
5. Demand Forecasting
Penentuan sejumlah produk yang dibutuhkan
konsumen dan jasa pelayanan yang mendampingi
produk tersebut untuk waktu yang akan datang.
Bagi marketing, untuk menentukan strategi
promosi, pengalokasian sales force, strategi
pricing, dan aktivitas market research.
Bagi manufacturing, untuk menentukan jadwal
produksi, strategi pembelian dan pengadaan, serta
keputusan-keputusan inventory dalam pabrik.
Sementara bagi manajemen logistik, untuk
menentukan berapa banyak masing-masing item
produk yang diproduksi oleh perusahaan akan
dikirim ke berbagai pasar yang harus dilayani.
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:

6. Traffic & Transportation


Pergerakan/pemindahan /aliran barang dari titik awal ke
titik akhir konsumsi dan sebaliknya. Aktivitas traffic &
transportation berhubungan dengan bagaimana memanage
pergerakan produk/barang yang meliputi aktivitas-aktivitas
seperti:
 pemilihan moda shipment (alat angkut), misalnya:

udara, rail (kereta), water, pipeline, truk.


 pemilihan jalur (routing)

 mengikuti hukum/aturan transportasi lokal,

nasional serta persyaratan-persyaratan


pengangkutan baik domestik maupun
internasional.
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:
7. Warehousing & Storage
Biasanya produk harus disimpan di pabrik atau di tempat tertentu sebelum
dijual atau dikonsumsi. Semakin besar selisih waktu antara produksi dengan
konsumsi akan semakin besar juga jumlah inventory yang dibutuhkan.
Warehousing & storage adalah aktivitas yang berhubungan dengan
bagaimana memanage ruang yang dibutuhkan untuk menyimpan dan
mengurus inventory.
Secara spesifik aktivitas storage meliputi:
 memutuskan apakah fasilitas storage sebaiknya dimiliki sendiri, sewa

atau pinjam
 design & layout dari fasilitas storage (gudang)
 product mix consideration
 perawatan, sistem keamanan

 penugasan dan pelatihan personil


Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:
8. Plant & Warehouse Site selection
 Lokasi yang strategis, misalnya yang dekat dengan pasar dapat
meningkatkan customer service level . Lokasi faslitas plant & warehouse
yang tepat juga dapat memberikan laju volume transportasi yang lebih
rendah dalam pengiriman produk dari pabrik ke warehouse; dari pabrik
ke pabrik yang lain; dari warehouse ke customer.
 Yang diperhatikan dalam pemilihan site adalah lokasi dari
berbagai pasar konsumsi atau pasar perusahaan yang
membutuhkan produk tersebut, lokasi dari raw materials,
component parts dan subassembly, karena perusahaan harus
memikirkan pergerakan barang masuk (inbound movement) dan
penyimpanan material/produk sebagai aliran keluar (outbound
flow).
 Faktor-faktor lain yang juga penting adalah:
 Labor rate atau UMR; Transportation services; Pajak; Keamanan;

Aturan/hukum yang berlaku; Faktor lokal; Harga tanah;


Faktor-faktor pendukung yang tersedia
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:
9. Material Handling:
Tujuan dari aktivitas material handling adalah:
 bagaimana sebisa mungkin mengurangi /mengeliminasi
handling
 meminimasi jarak material handling

 meminimasi goods in-process

 membuat aliran yang bebas dari bottlenecks

 meminimasi losses yang diakibatkan oleh barang yg terbuang,

busuk, rusak atau hilang selama proses pengiriman.


Material handling yang jelek akan berakibat pada
kerusakan/kehilangan produk, ketidakpuasan konsumen, delay
produksi dan idle karyawan maupun peralatan. Aktivitas
material handling punya peran vital dalam mereduksi inventory,
menurunkan cost dan meningkatkan produktivitas.
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:

10. Procurement:
 Setiap perusahaan mempercayakan material dan servicenya untuk
dipasok oleh perusahaan lain. Procurement adalah cara
mendapatkan /memperoleh material dan service yang dibutuhkan
untuk menjamin keefektifan operasi manufacturing dan proses-proses
logistik. Fungsi dari procurement meliputi: seleksi lokasi supply
source, penentuan spesifikasi material yang dibutuhkan, waktu
pembelian, penentuan harga, quality control dan lain-lain
11. Part & Service Support:
 Dalam pergerakan raw materials, in-process inventory & finished
goods, logistik harus juga memikirkan aktivitas yang berhubungan
dengan repair & servicing product. Tanggung jawab logistik dan
marketing tidak hanya berhenti jika produk sudah terkirim ke
konsumen, tapi juga bagaimana memberikan after sales service pada
konsumen. Hal ini meliputi penyediaan part pengganti (replacement
parts) jika produk rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:
12. Packaging:
Dalam sudut pandang marketing, kemasan (packaging) bisa
berfungsi sebagai alat promosi atau advertising. Ukuran, berat,
warna dan informasi yang tercetak pada kemasan akan menarik hati
konsumen dan bisa menyampaikan informasi tentang produk di
dalamnya.
Dari sudut pandang logistik, kemasan mengandung dua maksud,
yang pertama kemasan bisa melindungi produk dari kerusakan yang
terjadi pada saat disimpan atau dikirim. Kedua, kemasan bisa
memudahkan penyimpanan dan pengiriman sehingga bisa
mereduksi handling dan juga ongkos material handling. Jika
perusahaannya adalah perusahaan multinasional, maka kemasan
(packaging) merupakan hal yang sangat penting.
Aktivitas-aktivitas dalam manajemen logistik:
13. Salvage & Scrap Disposal:
Salah satu dari hasil sampingan dari proses manufacturing dan logistik
adalah material buangan. Proses logistik harus menghandle material
buangan ini secara efektif dan efisien. Jika material ini masih bisa
diproses lagi (di recycle), maka logistik harus memanage transportasinya
ke lokasi remanufacturing/reprocessing.
14. Return Goods Handling
 Penanganan barang-barang yang dikembalikan yang sering disebut dengan
kebalikan aliran logistik (reverse logistic) adalah bagian penting dari proses
logistik.
 Pembeli bisa mengembalikan produk yang sudah dibeli ke penjual dengan
berbagai alasan misalnya: produknya rusak, kedaluarsa, salah kirim produk dan
sebagainya. Atau karena perusahaan memberikan garansi perbaikan dan
penggantian.
Konsep Lead Time
Lead Time adalah konsep pengendalian
waktu di dalam proses pelaksanaan
manajemen logistik dan manajemen supply
chain, yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan dengan biaya yang lebih rendah,
mutu yang lebih tinggi, lebih fleksibel dan
waktu tanggapan yang lebih cepat.
VISI DAN MISI SISLOGNAS 2025
Pembaruan konsep dan strategi pengembangan
Sislognas harus terintegrasi dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2020-2024, termasuk dalam rencana
pengembangan konektivitas.
Selain karena masalah pencapaian, revisi Sislognas
juga diperlukan untuk penyesuaian terhadap
perkembangan pesat situasi perekonomian dan
perdagangan, serta teknologi saat ini. Perkembangan
ini antara lain dalam bentuk Digitalisasi, Sharing
Economy, Internet of Things, Cloud Logistics,
Blockchain, dan Revolusi Industri 4.0.
AGENDA RAPAT

Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai