LANDASAN TEORI
7
Universitas Kristen Petra
Rantai pasokan mencakup keseluruhan interaksi antara pemasok,
perusahaan manufaktur, distributor, dan konsumen. Interaksi ini juga berkaitan
dengan transportasi, informasi penjadwalan, transfer kredit dan tunai, serta
transfer bahan baku antara pihak-pihak yang terlibat.
Dewasa ini, persaingan bisnis tidak lagi terjadi antar perusahaan tetapi
melibatkan beberapa jaringan supply chain. Supply chain (rantai pemasok)
merupakan jaringan antar perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk
menghasilkan dan mengantarkan suatu produk ke konsumen akhir. Mengelola
aliran produk yang tepat adalah salah satu tujuan dari supply chain.
Konsep supply chain merupakan konsep dalam mengelola masalah
persediaan. Tuntutan pelanggan yang terus berkembang dan jumlah retailer yang
semakin banyak sehingga menyebabkan perlunya koordinasi yang baik antara
penjual dan pembeli.
8
Universitas Kristen Petra
Untuk memastikan sebuah produk berada pada tempat dan waktu yang
tepat untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang
berlebihan atau kekurangan.
Untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kualitas yang memadai
pada persediaan yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan
komunikasi.
Untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra,
2001)
Mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem
dari transportasi hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja, dan
barang jadi.
Drop ship, strategi ini sering digunakan di sisi distributor. Pada awalnya
tahapan produk dari supplier untuk sampai ke tangan konsumen cukup
panjang seperti pada gambar 1.a , tetapi strategi drop ship pemasok akan
9
Universitas Kristen Petra
langsung mengirimkan ke konsumen pemakai dan bukan kepada penjual,
agar menghemat waktu dan biaya pengangkutan seperti pada gambar 1.b.
Hal lain yang dapat menghemat biaya mencakup penggunaan kemasan
khusus, label khusus, dan lokasi.
M
Gambar 2.1.b: Strategi Drop ship
Sumber: Siagian (2005, p 28)
10
Universitas Kristen Petra
inovasi proses, mendesain produk dengan benar, mengurangi biaya
manufaktur
3. Respon yang cepat, ditandai dengan sifat fleksibel, reliable, cepat tanggap
terhadap perubahan-perubahan.
b. Fleksibilitas Permintaan
Faktor kedua yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan strategi
adalah fleksibilitas permintaan (demand flexibility) yang harus dipenuhi di setiap
kegiatan. Persyaratan yang diinginkan konsumen terhadap suatu produk akan
mengendalikan strategi operasional perusahaan. Kebutuhan fleksibilitas sangat
tergantung pada jumlah dan cakupan perubahan yang diingikan terhadap
permintaan barang dan jasa. Fleksibilitas permintaan menurut Slack (1990)
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu produk itu sendiri, campuran produk, volume,
dan tipe pengantaran. Pengukuran terhadap fleksibilitas permintaan bermacam-
macam, dapat dilihat dari ketepatan pengantaran, peramalan permintaan dan
sebagainya.
c. Kapabilitas Proses
Kapabilitas proses (process capability) faktor ini sangat berkaitan dengan
sejauh mana perusahaan dapat menjalankan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan.
Hal ini sangat tergantung pada tipe kegiatan, dengan kata lain terdapat banyak
cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jika kapabilitas proses sesuai dengan
standar industri maka benchmarking dapat efektif digunakan.
d. Kematangan Proses
Faktor kematangan proses (process maturity) sangat berkaitan dengan
tingkat kinerja proses, bagaimana proses ini dapat tanggap dan memenuhi
penawaran pasar. Faktor ini sangat dibutuhkan untuk pertimbangan terhadap
proses manufaktur yang akan digunakan.
e. Resiko Strategi
11
Universitas Kristen Petra
Resiko strategi (strategic risk) resiko yang di maksud di sini bukanlah
resiko terhadap kuantitas atau kualitas yang diberikan pemasok melainkan adanya
penyebaran resiko. Penyebaran resiko adalah resiko yang resiko yang diterima
perusahaan akibat adanya kebocoran informasi tentang produk dan layanannya,
baik itu yang diterima atau yang diberikan pemasok, sehingga pesaing dapat
mengetahui strategi-strategi perusahaan. Resiko dapat menjadi tinggi ketika
pemasok memiliki konsumen lain sehingga pesaing memperoleh layanan pemasok
dan mengetahui strategi-strategi perusahaan. Berdasarkan hal tersebut maka
manajer sudah selayaknya mengevaluasi seluruh strategi yang dijalankan.
12
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.2: Jalur Supply Chain
Sumber: Chopra (2004, p5)
Chain 1. Supplier
Pada Rantai ini merupakan tahapan pertama dalam rantai supply chain.
Dimana aktivitas supplier adalah sebagai penyedia bahan produksi seperti bahan
baku, bahan mentah, ataupun bahan penolong. Jumlah supplier biasanya banyak
tergantung dari permintaan masing- masing perusahaan. Jenis supplier ada
bermacam-macam sebagai contoh perusahaan koran mendapatkan bahan baku
kertas bisa berasal dari pemulung kertas, kertas yang di daur ulang atau secara
langsung dari supplier kertas.
13
Universitas Kristen Petra
barang yang kemudian akan didistribusikan kepada retailer. Peranan retailer
adalah menyalurkan barang kepada konsumen akhir. Retailer dapat berupa toko-
toko maupun kios di pinggir-pinggir jalan. Harga yang ditawarkan retailer
biasanya lebih mahal dibandingkan dengan distributor langsung sehingga jalur
retailer dapat tidak dilewati sehingga dari distributor langsung kepada konsumen
akhir. Namun pola pada rantai pasokan pada umumnya melewati jalur retailer.
14
Universitas Kristen Petra
pemasok susu bubuk. Pemasok tersebut kemudian mengirim bahan baku ke pabrik
bahan baku dan kemudian akan diolah. Setelah diolah, bahan baku tersebut akan
dikirim ke gudang bahan jadi. Kemudian dari gudang bahan jadi akan dikirim ke
pabrik bahan jadi untuk proses penyelesaian produk. Dari pabrik bahan jadi
tersebut kemudian akan dikirim ke distributor. Distributor tersebut bisa melalui
supermarket besar/kecil maupun ke pengecer. Yang pada akhirnya, produk-
produk tersebut ditujukan untuk konsumen akhir untuk dapat mengkonsumsi
produk biskuit yang telah dibuat.
Contoh Supply Chain pada perusahaan wafer coklat PT.XYZ:
15
Universitas Kristen Petra
tersebut akan dikirimkan pada pabrik pembuat wafer coklat. setelah wafer selesai
dibuat, maka wafer akan diberikan pada PT. XYZ dalam hal ini berperan sebagai
manufacturer. dari PT. XYZ, wafer yang telah diproduksi dan dipacking segera
dikirimkan pada distributor-distributor. dari distributor, wafer akan di sebarkan
lagi pada para retailer atau pengecer, setelah itu barulah wafer coklat bisa dibeli
oleh end customer atau konsumen.
16
Universitas Kristen Petra
Produk dengan konfigurasi standar, siklus hidup panjang, memiliki sedikit
variasi, kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu relatif tidak berubah.
Contoh: kertas HVS, paku payung, pensil.
2. Produk Inovatif
Setiap kelompok produk inovatif mempunyai variasi sampai ratusan atau
ribuan, bertahan sebentar di pasar dan akan digantikan oleh variasi baru
yang dikembangkan.
Contoh: camera digital, handphone.
Setiap karakteristik produk memiliki strategi atau desain rantai pasokan
yang berbeda. Untuk produk fungsional, difokuskan untuk meminimumkan
ongkos-ongkos fisik disepanjang rantai supply, menciptakan efisiensi. Sedangkan
untuk produk inovatif, difokuskan pada peningkatan kemampuan untuk lebih
responsif terhadap kebutuhan pasar/ konsumen. Sehingga munculah 2 strategi
utama yaitu strategi efisiensi dan strategi responsif. Kesesuaian antara
karakteristik produk dan bentuk strategi yang digunakan dalam rantai pasokan
dinamakan strategi fit. Konsep strategi fit dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
17
Universitas Kristen Petra
2.1.7 Transportasi Supply Chain
Dalam proses supply chain teradapat beberapa model-model transportasi
yang dapat digunakan untuk sampai ke tangan pelaku yang dituju. Peran anggota
keluarga dapat turut berpartisipasi dalam mengirimkan barang sampai ke tangan
konsumen. Model pengiriman yang digunakan pun dapat bermacamam-macam
mulai dari pertimbangan tingkat kecepatan pengiriman, besar atau kecilnya
volume pengiriman serta biaya yang dikeluarkan dalam proses pengiriman
tersebut. Ada beberapa model transportasi yang dapat digunakan antara lain
menurut (Chopra, 2004):
a) Sarana transportasi air
Muatan yang dikirim melalui air biasanya berukuran besar dan bernilai
rendah. Sistem ini berarti jika pengiriman dianggap lebih penting dibandingkan
kecepatan. Keutungan utama alat transportasi melalui jalur air adalah
kemampuannya untuk membawa barang dalam jumlah besar. Kelemahan utama
alat transportasi melalui jalan air adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
proses pengantaran.
b) Jasa pengiriman
Perusahaan paket pengiriman seperti FedEx, pos pengiriman yang membawa
paket kecil mulai dari surat untuk pengiriman dengan berat sekitar 150 pounds.
Jasa pengiriman lebih mahal dan harga tidak dapat bersaing untuk pengiriman
barang besar.
c) Truk
Kelebihan dari truk adalah fleksibilitas pengirimannya. Perusahaan yang
mengadopsi JIT meningkatkan penekanan pada pengendara truk untuk mengambil
dan mengirim tepat waktu, tanpa kerusakan, dengan pekerjaan administrasi yang
baik dan dengan biaya rendah.
d) Kereta api
Dengan pertumbuhan JIT kereta api tertinggal karena manufaktur dengan
batch berukuran kecil membutuhkan pengiriman yang teratur dan lebih kecil. Alat
transportasi kereta api ini mempunyai kemampuan untuk mengangkut barang
bertonase yang sangat besar, karena spesifikasi kereta api tersebut. Akan tetapi,
18
Universitas Kristen Petra
alat transportasi ini memerlukan biaya tetap yang cukup tinggi dan biaya peralatan
rutin yang cukup tinggi pula.
e) Saluran pipa
Alat transportasi dengan menggunakan saluran pipa, biasanya digunakan
untuk mengangkut bahan baku cari seperti minyak mentah, gas alam, produk
minyak, dan bahan kimia. Kebaikan alat transportasi ini biaya tetapnya paling
tinggi, tetapi baiya variabelnya paling rendah. Kelemahan yang menonjol adalah
barang yang dibawa sangatlah terbatas, karena sangat tergantung diameter pipa
dan derasnya arus yang dibawa.
f) Pesawat udara
Jenis pengiriman yang tumbuh paling cepat karena menawarkan kecepatan
dan keandalan untuk perpindahan nasional dan internasional barang yang
berbobot ringan. Penggunaan angkutan ini biasanya untuk produk bernilai tinggi
buka produk bernilai rendah dan dengan biaya yang terlalu tinggi pula untuk
ditutupi.
19
Universitas Kristen Petra
untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja,
dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah, peramalan jangka menengah biasanya
berjangka tiga bulan hingga tiga tahun. Peramalan ini sangat bermanfaat
dalam perencanaan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kas.
3. Peramalan jangka panjang, rentang waktunya biasanya tiga tahun atau
lebih, digunakan dalam merencanakan produk baru, pengeluaran modal,
lokasi fasilitas, penelitian dan pengembangan.
Perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tingkat
ketergantungan perusahaan pada perusahaan lain baik sebagai pemasok atau
partner kerja sangat tinggi. Ketepatan kebutuhan yang diramalkan akan
mempermudah kerja sama antar perusahaan. Kebutuhan akan pasokan bahan baku
dan pengunaan transportasi sangat menentukan kerja sama yang baik. Hubungan
dengan pemasok yang baik dan keunggulan kerja yang terjamin untuk bahan baku
dan suku cadang tergantung pada ramalan yang akurat.
20
Universitas Kristen Petra
dapat menganggu sistem pengantaran. Kemudian bahan tersebut tidak dapat
disimpan karena tidak ada tempat sementara perusahaan harus tetap
mengalokasikan stok tersebut maka sistem dorong merupakan sistem yang paling
tepat dilakukan. Dan ada juga istilah Pull-Push system yang merupakan gabungan
dari push sistem dan pull sistem.
Gudang 1 Peramalan
Gudang 3 Peramalan
21
Universitas Kristen Petra
internalnya. Secara umum sistem informasi supply chain melibatkan beberapa
faktor antara lain sebagai berikut (Siagian, 2005, p91):
Internal, faktor-faktor yang dimiliki dan pengambilan keputusannya dari
dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya keputusan pengelolaan keuangan,
strategi pemasaran yang digunakan, proses produksi yang direncanakan.
Eksternal, adalah bagian-bagian di luar perusahaan yang turut
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Misalnya selera dan
keinginan konsumen, pemasok atau penyedia barang yang dibutuhkan.
Sistem Manajemen Order (Order Management System), mengatur kontak
awal dengan konsumen pada saat pendataan dan penempatan produk
sehingga ketersediaan barang terjamin.
Sistem Manajemen Gudang (Warehouse Management System),
kegiatannya meliputi penetapan tingkat persediaan, pilihan order,
pemilihan rute, dan estimasi ketersediaan barang.
Sistem Manajemen Transportasi (The Transportation Management
System), sistem ini berfokus pada batasan-batasan di dalam dan luar
transportasi perusahaan sebagai bagian dari sistem informasi supply chain.
22
Universitas Kristen Petra
2.2 Perusahaan Keluarga
Perusahaan keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia
bisnis. Selain jumlahnya yang sangat banyak, perusahaan keluarga juga
mempunyai andil yang cukup signifikan bagi pendapatan negara. (Susanto, 2007).
23
Universitas Kristen Petra
Family Business Enterprise (FBE)
Perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh anggota keluarga pendirinya. Jadi baik
kepemilikan maupun pengelolaan dipegang oleh pihak yang sama, yaitu keluarga.
Perusahaan keluarga tipe ini dicirikan oleh dipegangnya posisi-posisi kunci dalam
perusahaan oleh anggota keluarga. Di Indonesia, kebanyakan perusahaan keluarga
adalah FBE dimana para anggota keluarga juga menjadi pengelolanya. Dalam
perjalanannya, seiring dengan tumbuh kembangnya perusahaan, dinamikanya juga
makin kompleks. Dinamika yang makin tinggi tentu saja menuntut kompetensi
yang tinggi bagi pengelolaanya. Jika kebutuhan akan kompetensi ini tidak
terpenuhi oleh anggota keluarga maka dibutuhkan suntikan tenaga dari luar
lingkaran keluarga. Berangkat dari tuntutan semacam ini, tumbuh kembangnya
perusahaan tidak jarang membuat perusahaan keluarga bermetamorfosa dari FBE
menjadi FOE. Namun, di Indonesia persentasenya masih kecil dan belum
signifikan.
24
Universitas Kristen Petra
pendekatan pribadi dan tingkat kepercayaan menjadi tinggi sehingga keluarga
lebih stabil dan konservatif, yang dengan sendirinya punya komitmen jangka
panjang.
Kekuatan Emosi
Perusahaan keluarga dikelola secara emosional sehingga rasa kekeluargaan di
dalamnya tinggi. Secara khusus, para manajer perusahaan keluarga ini
menggunakan pendekatan pribadi dan memberikan kepercayaan kepada para
karyawannya. Oleh karena itu perusahaan keluarga lebih stabil dan konservatif
karena keluarga memiliki komitmen berjangka panjang terhadap bisnisnya, dan
cenderung menjadi loyal terhadap misi, visi, dan nilai-nilai pendiri
Kekaburan Fungsi
Seringkali dalam perusahaan keluarga, orang-orang yang mempunyai posisi
formal seperti dewan komisaris atau pemegang saham setiap hari masih pergi ke
pabrik dan terlibatat dalam operasi perusahaan sehari-hari. Seharusny mereka
tidak perlu banyak mengintervensi kegiatan operasional agar tidak mengakibatkan
kerancuan dan kebingungan di pihak karyawan. Hal ini disebabkan pemilik atau
pendiri punya rasa memiliki yang masih tinggi serta mencintai pekerjaan dan
pengembangan bisnisnya.
Kepemimpinan Ganda
Di setiap fungsi dan divisi tentu ada yang menjadi pimpinan. Namun demikian,
intervensi dari pihak keluarga tetap tinggi. Meskipun sudah ada eksekutif
25
Universitas Kristen Petra
profesional, komisaris masih turun juga ke bagian operasional sehingga
membingungkan anak buah.
Pemilikan
4 5
7
1 3
6
Keluarga Perusahaan
26
Universitas Kristen Petra
Keterangan gambar:
1. Merupakan bagian anggota keluarga tetapi tidak ikut bekerja di dalam
perusahaan dan tidak memiliki saham kepemilikan
2. Merupakan pemegang saham dari pihak luar dan bukan merupakan bagian
dari anggota keluarga serta tidak ikut bekerja di dalam perusahaan.
3. Merupakan orang yang bekerja di dalam perusahaan dan bukan merupakan
bagian dari anggota keluarga serta tidak memiliki saham kepemilkan.
4. Merupakan anggota keluarga yang memiliki saham kepemilikan namun
tidak ikut berkerja di dalam perusahaan.
5. Merupakan pemegang saham sekaligus berkerja di dalam perusahaan
namun bukan merupakan bagian dari anggota keluarga.
6. Merupakan anggota keluarga yang bekerja di dalam perusahaan, tetapi
tidak mempunyai hal kepemilikan atas perusahaan.
7. Merupakan pemengang saham, bagian dari anggota keluarga dan bekerja
di dalam perusahaan.
Perbedaan kepentingan dapat menimbulkan ketegangan yang dapat
berkembang menjadi konflik. Hubungan antar anggota keluarga dalam perusahaan
lebih peka daripada hubungan di antara karyawan yang tidak mempunyai
hubungan keluarga.
27
Universitas Kristen Petra
Dari semua hubungan yang ada dalam bisnis keluarga, hubungan orang tua
dan anak telah diakui tiap generasi sebagai hubungan yang paling menyusahkan.
Di waktu sekarang, masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan organ tua-
anak telah dibicarakan pada konseling, seminar, dan berbagai buku.
Bagaimanapun juga, hubungan orang tua-anak terus membingungkan banyak
keluarga yang terlibat dalam bisnis keluarga.
28
Universitas Kristen Petra
menjalankan perusahaan, tapi juga mungkin seorang individu dengan aspirasi dan
bakat yang berbeda.
Selain itu juga anak dari pemilik perusahaan juga dapat membantu bisnis
dalam keluarganya. Si anak langsung turun tangan ke dalam bisnis keluarga.
Mungkin dari tahap awal atau dapat langsung turun menjadi manajer/ tahap yang
lebih tinggi.
Karyawan Nonkeluarga
Para karyawan yang bukan anggota keluarga masih dipengaruhi oleh
pertimbangan keluarga. Dalam beberapa kasus, kesempatan mereka untuk
promosi dipersempit dengan adanya anggota keluarga yang memiliki jalur dalam.
Pembatasan gerak karyawan nonkeluarga tergantung pada jumlah anggota
keluarga yang aktif di dalam bisnis dan jumlah posisi manajerial atau profesional
dalam bisnis yang dapat diduduki oleh nonkeluarga. Peran dari karyawan
nonkeluarga adalah guna untuk menunjang dan membantu dalam bisnis keluarga
tersebut mengingat latar belakang pendidikan yang ditempuh berbeda-beda.
Profesional juga dibutuhkan dalam memajukan suatu bisnis keluarga.
29
Universitas Kristen Petra
dalam perusahaan keluarga seperti pergantian manajer/ pemilik, keputusan yang
diambil berdasarkan emosi, perbedaan kepentingan dan kebudayaan, kurangnya
kepercayaan, melihat hanya dari salah satu sisi dan sebagainya. Hal itu dapat
menimbulkan konflik dalam keluarga yang menyebabkan terhentinya perusahaan.
Peristiwa ini berakibat dijualnya seluruh aset perusahaan.
Problem yang menyebabkan terjadinya konflik keluarga dapat dihindari.
Cara yang dapat digunakan adalah menyiapkan pewaris yang akan meneruskan
bisnis, namun hal ini memerlukan persyaratan yang tidak sederhana seperti bakat,
kepemimpinan, kecakapan dan lain-lain. Beberapa pendiri perusahaan kurang
berminat unutk membagi kewenangan dalam porsi yang memadai karena hal itu
akan berdampak kurang menguntungkan bagi kekuasaan mereka di dalam
perusahaan. Selain itu, ada persoalan umum tentang usia yang terlalu muda untuk
mengambil ahli perusahaan, tanpa memperhatikan usia kronologis mereka.
Persoalan laun adalah interpretasi anggota keluarga terhadap pokok permasalahan
tersebut.
30
Universitas Kristen Petra
kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Kriteria
usaha kecil adalah sebagai berikut memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
31
Universitas Kristen Petra
Karateristik usaha menengah
Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,
lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas
antara lain, bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi;
Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem
akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan
penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan;
Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah
ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll;
Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin
usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll;
Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan;
Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih
32
Universitas Kristen Petra
2.4 Kerangka Berpikir
Di dalam sebuah bisnis keluarga dapat dikelola langsung oleh anggota keluarga
itu sendiri ataupun ada campur tangan profesional dari luar lingkup keluarga.
Campur tangan anggota keluarga dapat bermacam-macam. Mulai dari ayah/ibu,
anak serta saudara-saudara lainnya yang ikut berpartisipasi dalam perusahaan
keluarga tersebut. Salah satunya adalah mengelola rantai pasokan/ supply chain
yang ada di dalam perusahaan. Adapun peranan anggota keluarga itu sendiri di
dalam supply chain dapat beraneka ragam mulai dari memilih supplier yang tepat,
sebagai perantara dalam rantai pasokan, membantu mengelola bahan mentah,
mengawasi gudang atau mengirimkan barang langsung ke tangan konsumen.
Banyak campur tangan yang dapat dilakukan anggota keluarga di dalam kegiatan
supply chain.
*Kerangka berpikir merupakan hasil dari kompilasi teori dan konsep tentang supply chain management
(siagian; 2005) dan perusahaan keluarga (Susanto; 2007)
33
Universitas Kristen Petra