Anda di halaman 1dari 19

A.

IDENTITAS MAHASISWA
UTS_3D_Mifta Rukhmana Sari_2012010298

B. JUDUL:
PENENTUAN METODE PERAMALAN DAN KEBIJAKAN POLA PRODUKSI

C. LATAR BELAKANG MASALAH


Penjualan produk pada perusahaan adalah suatu aspek yang sangat penting pada
perkembangan perusahaan yang memiliki sangkutan karena dengan melalui penjualan
perusahaan akan mendapatkan kauntungan dan juga mampu bertahan hidup. Selain itu,juga
perusahaan berhak mendapatkan peningkatan penjualan produknya dari waktu ke waktu.
Pada perusahaan juga perlu melakukan usaha pemasaran yang efektif.
Pada gambaran produk perusahaan pada masa mendatang sangat diperlakukan, untuk itu
perusahaan membutuhkan peramalan penjualan. Perlu diketahui peramalan merupakan suatu
proses memperkirakan secara sistematik mengenai yang mungkin akan terjadi dimasa depan
berdasarkan dengan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agfar kesalahannya yang
diperkecil. Pada peramalan tersebut dapat diartikan sebagai usaha yang memperkirakan
perubahan. Agar tidak salah paham peramalan tidak memberi jawaban yang pasti mengenai
apa yang akan terjadi.
Ada dua pendekatan dasar dalam peramalan yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif (judgement). Salah satu pendekatan kuantitatif adalah time-series models. Time
series models merupakan teknik peramalan yang berdasarkan pada data historis untuk
menyusun ramalan yang akan datang.

D. IDENTIFIKASI MASALAH
Diambil melalui latas belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Metode peramalan penjualan masalah yang penting sesuai dengan pola data
penjualannya?
1
2. Pola produksi manakah yang tepat bagi perusahaan?
E. PEMBATASAN MASALAH
Dalam bahasan peramalan penjualan, dengan membatasi masalah sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini membatasi pada faktor internal perusahaan, sedangkan pada faktor
eksternal seperti dengan keadaan ekonomi nasional., kebijakan pemerintah.
2. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif, dikarenakan pada
data historis dari penjualan masa lalu yang merupakan data kuantatif yang objektif
bersumber dari catatan perusahaan sendiri dan bukan pendapat pihak lain. Selain itu
juga menggunakan beberapa metode ramalan penjualan yang disesuaikan dengan
pola data penjualan.
3. Dalam penelitian ini juga membahas kain grey TR yang diproduksi oleh perusahaan
tekstil kusumatex Yogyakarta, karena produk tersebut merupakan produk unggulan
bagi perusahaan.
4. Dalam penelitian ini biaya tambahan akan dihitung hanya meliputi biaya simpan,
biaya lembur, biaya perputaran.
F. RUMUSAN MASALAH
Pada rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja faktor yang membatasi pada peramalan penjualan dan kebijakan produk?
2. Melalui apa saja pendekatan yang dilakukan dalam meneliti?
3. Bagaimana keunggulan produk?
4. Meliputi apa saja biaya tambahan yang ada pada perusahaan ini?
G. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini meliputi:
1. Untuk dapat mengetahui model peramalan penjualan mana yang paling sesuai dengan
pola dan penjualan produk perusahaan.
2. Agar dapat mengetahui pola produksi mana yang tepat bagi peramalan
H. KAJIAN TEORI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode peramalan penjualan manakah yang
sesuai untuk digunakan produk perusahaan. Adapula langkah yang dicapai untuk pada
2
penelitian yaitu menentukan metode peramalaan yang akan digunakan yang disesuaikan
dengan jenis pola datanya, menghitung standart kesalahan peramalan (SKP) dari metode-
metode-metode peramalan yang digunakan metode yang dipilih adalah metode yang
angka SKP nya kecil, menggunakan teknik Incremental Cost Analysis yang terdiri dari
biaya simpan, biaya perputaran tenaga kerja biaya lembur.
Hal ini pada penelitian ini menunjukkan bahwa simple average method
merupakan metode peramalan penjualan yang paling sesuai dengan pola data penjualan
perusahaan karena memiliki angka SKP terkecil.
I. KAJIAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan
acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Maka
dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai
berikut:
1. Evaluasi pola produksi tahun 2002 pada bagian ini penulis mengevaluasi apakah pola
produksi yang dijalankan perusahaan tekstil kusumatex. Pada tahun 2002 yang telah
terjadi dan jumlah produk yang terjual sudah dapat dipastikan sehingga tidak perlu
meramalkan penjualan untuk tahun 2002.
2. Pola Produksi tahun 2004 pada penentuan pola produksi dalam penjualan yang akan
terjadi maka diperlukan ramalan penjualan kain Rey TR untuk tahun 2004 dalam
meramaikan penjualan penulis juga menggunakan metode yang sesuai dengan
jawaban rumusan masalah.

3
J. KERANGKA BERPIKIR

K. KERANGKA PENELITIAN (KONSEPTUAL)


a. Ramalan penjualan merupakan taksiran mengenai penjualan yang mampu dicapai
pada masa tertentu, harga tertentu, dan kegiatan penjualan tertentu. Penjualan adalah
kegiatan yang pokok bagi setiap perusahaan karena tanpa penjualan berarti tidak akan
pernah terjadi suatu transaksi. Tidak ada satupun perusahaan yang tidak ingin maju
dan berkembang untuk dapat mencapai itu perusahaan perlu menemukan suatu cara
yang tepat, sistematis dan dapat dipertanggungjawab. Dalam dunia usaha juga perlu
memperkirakan hal-hal yang terjadi.
b. Manfaat Ramalan Penjualan
Berdasarkan dengan penjelasan ramalan penjualan diatas juga memiliki beberapa
manfaat sebagai berikut:

4
1. Menentukan suatu kebijakan dalam persoalan penyusunan anggaran yang
merliputi anggaran pada segala aktivitas yang dijalankan seperti anggaran
pembelian.
2. Mendukung pengawasan dalam persediaan jika persediaan terlalu besar maka
biaya tersebut disimpan dan biaya-biayalainnya menjadi besar pula.
Sebaiknya apabila persediaanterlalu kecil maka akan mempengaruhi
kelancaran produksinya. Maka ramalan penjualan dapat dipergunakan sebagai
pedoman.
3. Mendukung dengan adanyta kegiatan perencanaan dan juga pengawasan
produksi.
4. Memperbaiki semangat kerja pada para pekerja karena adanya perencanaan
yang baik.
5. Mendapatkan pengaruh yang banyak ongkos mulai (start) dan berhenti
(stop)dikarenakan telag duketahui aktivitas yang akan dijalankan
6. merupakan ukuran yang baik untuk mengevaluasi suatu kegiatan.
C. JenisJenis-jenis ramalan
setiap manajer selalu dihadapkan dengan masalah pembuatan rencana suatu
kegiatan perusahaan. rencana tersebut termasuk tahap-tahap yang dilakukan pada
kegiatan dalam suatu periode tertentu. jenis-jenis ramalan penjualan menurut
Sofjan assauri sebagai berikut:
1. Ramalan Jangka Pendek
ramalan ini biasa digunakan oleh perusahaan pabrik. biasanya juga ramalan
jangka pendek mencangkup perkiraan mengenai penjualan produk yang
dihasilkan dengan jangka satu tahun atau kurang. ramalan ini memberikan dasar
sebagai berikut:
a. penyusunan anggaran penjualan perusahaan
b. patokan mengenai prestasi yang akan dinilai
c. pengawasan terhadap persediaan barang
d. menentukan kebutuhan tenaga kerja dan bahan baku yang akan datang.
5
e. suatu pedoman bagi perencanaan produksi
2. Ramalan Jangka Panjang
Ramalan ini menerapkan mengenai penjualan melalui produk yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan selama 5 tahun yang akanakan datang. Ramalan jangka
panjang memiliki tujuan ramalan penjualan ini dibuat dalam kaitannya dengan
hal-hal yang bersifat jangka panjang, seperti investasi jangka panjang dalam
modal.
D. Metode Ramalan Penjualan
Secara umum metode dalam penyusunan peramalan penjualan digolongkan
menjadi dua, yaitu:
1. Top Down Forecusting
Merupakan salah satu penyusun peramalan penjualan dengan melihat
keadaan umum perekonomian terlebih dahulu.
2. Bottom Up Forescusting
Salah satu penyusunan peramalan penjualan dengan melihat masing-
masing produk perusahaan secara individual.
Pada umumnya manajemen perusahaan akan mempergunakan kedua macam
metode peramalan ini untuk menyusun peramalan penjualan produk perusahaan.
Pada pemilihan metode secara mutlak memang sangat jarang dilakukan, namum
mempergunakan metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan
sebagai dasar perhitungan utama dan metode yang lain.

L. PENDEKATAN DAN TEKNIK PENELITIAN


1. Pendekatan Penelitian
1. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang didasarkan atas pertimbangan dan
opini:
a. Pendapat manajer : seorang kepala bagian penjualan tentu mempunyai
pertimbangan dan pandangan yang lebih luas meliputi seluruh daerah
penjualan.
6
b. Metode Delphi : metode kelompok yang dimana masing-masing anggota
dalam kelompok ditanya tentang presepsi mereka atas peristiwa yang
terjadi dimasa depan
c. Jajak pendapat dikalangan tenaga penjual : menggunakan tenaga penjual
yang sering melakukan kontak dengan pelanggan sebagai narasumber
peramalan.
2. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan peramalan yang didasarkan atas data
histori atau empiris dan menuntut variable yang digunakan memiliki satuan ukuran atau
dapat diukur.

M. SUMBER DAN LANGKAH-LANGKAH PENGUMPULAN DATA


1. Langkah-langkah pengumpulan data
Pada penelitian ini mempunyai beberapa macam teknik dalam pengumpulan data yaitu:
1. Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengambilan data dengan arsip data
atau gambaran umum pada perusahaan dan struktur organisasi
2. Wawancara merupakan suatu pengumpulan data dengan mengumpulkan
informasi dari Tanya jawab secara langsung oleh pihak yang terlibat.
3. Obervasi merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
objek secara langsung yang dilakukan oleh pihak yang terlibat.
N. TEKNIK ANALISIS DATA
Adapun teknik analisis data sebagai berikut :
1. tahap pertama
Sebelum menentukan metode ramalan penjualan perlu mengetahui terlebih
dahulu pola datanya untuk mengetahuinya peneltian akan mengkaji data secara
visual yaitu dengan menampilkan data time series dalam grafik.
2. Tahap Kedua
Setelah mengetahui jenis pola datanya penelitian akan mengoperasikan metode
ramalan penjualan yang disesuaikan.
3. Tahap ketiga
7
Setelah hasil peramalan penjualan diperoleh kemudian dilanjutkan dengan
perhitungan standart kesalahan peramalan (SKP) dari masing-masing metode
ramalan penjualan yang telah disesuaikan.
O. HASIL ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini diuraikan mengenal analisis terhadap data yang telah diperoleh
untuk menentuksn metode peramlan penjualan.
1. Analisis Masalah Pertama
Peramalan penjualan merupakan peramalan mengenai penjualan yang akan terjadi
pada waktu yang akan datang. Adanya peramalan penjualan pihak manajemen mampu
melangkah ke depan dengan lebih pasti karena karena peramalan penjualan
mempengaruhi bahkan juga menentukan keputusan dan kebijaksanaan yang akan diambil

Tahap awal yang dilakukan dalam analisis data untuk menentukan metode peramalan
penjualan yang tepat merupakan mengetahui pola data penjualan kain grey yang terjadi
pada periode 1998-2002 adapun data penjualan kain grey TR

8
Jadi deret waktu data yang ada mempunyai interval waktu kurang dari satu tahun, missal
harian, bulanan, dan tahunan maka diperkirakan penjualan perusahaan menggunakan indeks
musiman. Kemungkinan besar akan terjadi penggulangan pola permintaan yang sama pada bulan
tertentu setiap tahunnya.

2. Analisis Masalah Kedua


Pada analisis ini akan diuraikan mengenai analisis terhadap semua data yang telah
diperoleh untuk menentukan pola produksi yang tepat,. Dengan awalan menganalisis pola
produksi pada tahun 2002 dilanjutkan dengan menentukan pola produksi 2004.
1. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam merencanakan pola produksi
Untuk menentukan pola produksi yang tepat harus diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhinya yaitu pola penjualan dan pola biaya.
a. pola penjualan

9
sebelum mengadakan analisis data untuk menentukan pola produksi yang tepat
perlu mengetahui pola penjualan yang terjadi pada tahun 2002 pola penjualan sangat
mempengaruhi perusahaan dalam menentukan pola produksinya.

Tahap 3
Setelah melalui angka indeks musiman untuk tiap bulan diperoleh, maka dari itu langkah
selanjutnya yaitu mengalihkan data penjualan sebenarnya dengan angka indeks tiap bulan
tersebut. Lalu data hasil proses dekomposisi inilah yang dipakai dalam membuat persamaan
regresi liniernya.

10
11
Setelah data hasil dekomposisi diperoleh langkah selanjutnya merupakan membuat table
awal dengan persiapan untuk menghitung peramalan penjualannya penulis menggunakan
persamaan trend kuadrat terkecil.
Yaitu : y’=a+bx
Dimana y’ = estimasi trend penjualan pada waktu X
a= konstanta
b= slope (kemiringan) dari garis trend
x=nilai periode waktu (bulan, tahun)
untuk memperoleh hasil nilai a dan b dapat menggunakan rumus sebagai berikut

12
berdasarkan perhitungan (lampiran 1) diperoleh persamaan
y’=156.769,89 + 299,04x
karena x merupakan suatu kode waktu dank kode untuk waktu bulan januari tahun 1998
adalah -29,5, maka dari itu kode waktu tersebut dimasukkan ke dalam persamaan di atas
maka hasil peramalan penjualan bulan januari tahun 1998 adalah:
y’=156.769.89+299,04(-29,5)
=147.948,21
Berdasarkan pada perhitungan (lampiran 2) pada peramalan penjualan periode untuk
selanjutnya.

13
Tahap 4
Dengan hasil perhitungan diatas belum merupakan hasil peramalan yang sesungguhnya.
Melainnya baru merupakan suatu angka linearisasi terekomposisi. Maka pada tahap ini untuk
mencari ramalan penjualan yang sebenarnya penulis harus mengalihkan angka-angka
tersebut dengan angka indeks sebelumnya.
Adapun juga (lampiran 3) menghasilkan ramalan penjualan sebagai berikut:

14
Tahap 5
Setelah mendapatkan hasil peramalan, kemudian menghitung standart kesalahan
peramalan (SKP) dengan rumus:

Dari perhitung (lampiran 4) dan rumus diatas didapatkan nilai SKP untuk peramalan dengan
menggunakan metode rata-rata bergerak adalah sebesar 34.093,16 hasil SKP ini
menunjukkan bahwa terdapat rata-rata sederhana sebelum memulai proses peramalan, perlu
dipersiapan tabel guna menghitung indeks musimnya.

b. metode rata-rata sederhana (simple average method)


metode kedua yang akan menggunakan penulis untuk menghitung ramalan
penjualan adalah metode rata-rata sederhana. Sebelum memulai proses peramalan, perlu
dipersiapkan tabel menghitung indeks musimnya.

15
Persamaan trend tahunan y’=a+bx

16
Persamaan trend tahunan ada;ah y’=148.595,56-372,135x
Dari persamaan trend tahunan y’=148.595,59-372,135x, jika akan
Dibuat trend bulanan maka y’=148.595,56-372,135/12x
Jadi persamaan trend bulannya adalah y’=148.595,56-31,01125x

P. SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian pada perusahaan tekstil Kusumatex, maka
penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut Berdasarkan data penjualan yang
diperoleh selama tahun 1998-2002, diketahui bahwa data tersebut memiliki pola musiman.
Metode yang akan digunakan dalam
meramalkan penjualan harus disesuaikan dengan pola sesuai dengan data. Maka, penulis
menggunakan metode rata-rata bergerak dan metode rata-rata sederhana dalam meramalkan
penjualannya supaya sesuai dengan pola datanya (musiman). Dari kedua metode (metode
rata-rata bergerak dan metode rata-rata sederhana) yang digunakan dalam peramalan
penjualan, terbukti bahwa metode peramalan penjualan yang sesuai dengan pola data
penjualan kain grey TR adalah metode rata-rata sederhana. Metode tersebut dipilih karena
mempunyai nilai standar Kesalahan peramalan terkecil. Berdasarkan data yang diperoleh
selama tahun 2002, perusahaan dalam memproduksi kain grey TR belum menggunakan pola
produksi yang tepat. Perusahaan selama tahun 2002 dalam memproduksi kain grey TR
mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp19.216.785,00. Sedangkan besarnya biaya

17
tambahan bila memakai pola produksi moderat hanya mengeluarkan biaya tambahan sebesar
Rp16.152.996,00.Biaya ini adalah biaya yang paling minimal dibandingkan bila memakai
pola produksi konstan maupun bergelombang.Dengan pola produksi moderat ini perusahan
akan bisa melakukan penghematan sebesar Rp 3.063.789,00. Dari hasil perhitungan biaya
tambahan untuk tahun 2004 dari masing-masing pola produksi dapat disimpulkan bahwa
produksi pada tahun 2004 sebaiknya menggunakan pola produksi moderat. Dengan pola
produksi moderat perusahaan

Q. SARAN-SARAN
Untuk mengetahui jumlah penjualan pada periode mendatang, maka perusahaan perlu
mengadakan ramalan penjualan berdasarkan data penjualan tahun-tahun lalu dengan
menentukan indeks musim melalui metode rata-rata sederhana dan mencari trend
penjualannya dengan metode kuadrat terkecil (least sguare). Untuk tahun 2004 bila tidak ada
perubahan kondisi dan lingkungan perusahaan yang
cukup berarti (sesuai dengan asumsi),maka pola produksi yang dipakai oleh perusahaan
untuk memproduksi kain grey TR adalah pola produksi moderat, karena dengan pola
produksi ini perusahaan akan berproduksi secara efisiendibandingkan bila memakai pola
produksi lainnya. Untuk dapat mengetahui pola produksi yang tepat pada periode berikutnya,
maka perusahaan perlu mengadakan ramalan penjualan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan
dengan analisis biaya tambahan untuk masing-masing pola produksi.

R. DAFTAR PUSTAKA
18
/Adikoesoemah, Soemitra.1983.Budger Perusahaan Edisi IBandung:Sinar Baru.
Adisaputro, Gunawan dan Asri, Marwan.1998-Anggaran Perusahaan 1-Edisi
Ketiga Yogyakarta BPFE.
Ahyari, Agus2002.Anggaran Perusahaan — Pendekatan — Kuantuatif Buku
Pertama.Edisi I.Cetakan ke-4. Yogyakarta:BPFE.
“Ahyari , Agus.1999.Manajemen Produksi. Buku LYogyakarta:BPFE.
“Arsyad, Lincolin.1994.Peramalan Bisnis. Yogyakarta-BPFE.
Asri, Marwan.1980. Peramalan Penjualan. Yogyakerta-BPFE.
Asri, Marwan. 1986. Marketing Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Assauri, Sofjan.1993.Manajemen Produksi dan Operasi.Edisi Empat.
JakartaLPFE UI.
Churchill, Gilbert A dan Ford, Neil M, Walker, Orville C, Johnson, Mark W and
Tanner, John F.2000.Sules Force Management-International Edition Sixth
Edition Singapore-Mc Graw-Hill Book Co.
Gitosudarmo, Indriyo.1984.Sistem Perencanaan dan Pengendalian Prochuksi.Cetakan
Kedua. YogyakartaBPFF,.
Ingram, Thomas N dan La Forge, Raymond W.1992.Sules Munagemeni Analysis and
Decision Making Second Edition. Florida-The Dryden Press.
Kotler, Philip2000.Marketing ' Management.The Millenium — Edition.New
JerseyPrestice-Hal,Inc.

19

Anda mungkin juga menyukai