Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENJUALAN

Oleh :

Kelompok 4

- Theodorus Moang Edeng (132114031)


- Yulius Christian H. (132114174)
- Lily Nitari (142114062)
- Febria Grace Sapan P. (142114085)
- Elisabeth Lita (142114100)

Kelas : B
Dosen Pengampu :
Ignatius Aryono Purtanto, SE, M.Acc

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
A. PERENCANAAN PENJUALAN

Setelah penyusunan sasaran strategik, maka langkah berikutya adalah menentukan target
penjualan produk dan jasa yang realistik dan target volume penjualan adalah hal yang kritis
karena menjadi dasar perencanaan penghasilan dari penjualan (revenue) dan biaya operasional
(operasional cost). Tetapi, banyak perusahan yang secara sederhana lebih memilih untuk
memperhitungkan peramalan unit volume penjualan dibandingan memahami permintaan
konsumen. Peramalan ini kemudian dirumuskan dalam volume penjualan yang dianggarkan yang
kemudian berguna untuk menetapkan besarnya penghasilan dari penjualan yang dianggarkan.
Rencana penjualan akan menjadi dasar keputusan-keputusan manajemen yang berkaitan dengan
pemasaran, dan keputusan-keputusan tersebut akan menjadi dasar penyusunan rencana penjualan
komprehensif.

1) TujuanPerencana Penjualan

Adapun tujuan utama dilakukannya perencanaan penjualan adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi ketidak pastian tentang pendapatan di masa yang akan datang.


2. Memasukan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan.
3. Memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang
komprehensif.
4. Memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.
5. Sebagai dasar penugasan bagi personalia yang bertanggungjawab atas rencana penjualan.

2) Dasar Penyusunan Rencana Penjualan


1. Karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan
- Luas pasar : bersifat lokal, regional atau nasional
- Keadaan persaingan : bersifat monopoli, oligopoli, persaingan bebas atau persaingan
monopolistis.
- Keadaan konsumen : daya beli, selera konsumen, tipe konsumen (konsumen akhir atau
konsumen industri).
2. Kemampuan finansial : mencakup kemampuan perusahaan untuk membiayai penelitian
pasar, usaha-usaha untuk mencapai target penjualan, maupun pembiayaan untuk membeli
bahan baku, membayar tenaga kerja, kegiatan promosi, dan aktivitas lain dalam rangka
mencapai target penjualan.
3. Factor SDM : apakah jumlah dan kemampuan tenaga kerja memadai untuk melakukan
tugas-tugas agar target yang ditetapkan tercapai.
4. Faktor teknis : apakah kemampuan secara teknis memadai untuk memenuhi target
penjualan yang dianggarkan.
5. Dimensi waktu : seberapa lama rencana yang disusun masih dianggap reliable.
6. Tujuan perusahaan yang berkaitan dengan pasar, segmen pasar, citra perusahaan.

3) Rencana Penjualan Strategis dan Taktis


Dalam rangka mendukung tercapainya rencana laba yang komprehensif maka disusun
rencana penjualan jangka panjang yang bersifat strategis dan jangka pendek yang bersifat taktis.
Secara umum rencana penjualan strategis disusun untuk periode lima sampai sepuluh tahun
sedangkan rencana penjualan taktis untuk satu tahun

4) Ramalan (forecast) dan Rencana Penjualan

Ramalan penjualan dapat dikatan sebagi suatu teknik untuk memproyeksikan tingkat
permintaan konsumen potensial pada suatu periode waktu tertentu dengan berbagai asumsi
tertentu. Forecast penjualan akan berubah fungsunya sebagai sapesplan apabila manajemen
memasukkan unsur-unsur pertimbangan-pertimbangan subyektif, rencana, strategi, dan lain-lain.
Forecast penjualan merupakan suatu alat yang penting yang dapat digunakan manajer dalam
membuat perencanaan penjualan.

Rencana penjualan memasukkan keputusan manajemen ynag berdasarkan ramalan lain dan
ketidakpastian manajemen tentang hal-hal yang berkaita dengan volume penjualan seperti harga
jual, usaha promosi penjualan, produksi, dan pembiayaan. Perencanaan penjualan juga meliputi
rencana-rencana pemasaran, yakni mengkuantifisir dalam rupiah dan unit untuk periode waktu
tertentu.

B. PENENTUAN HARGA JUAL

Penentuan harga jual merupakan salah satu keputusan manajemen yang pentingdalam
penyusunan anggaran penjualan. Kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang
ditentukan oleh keputusan pricing, karena harga jual produk akan mempengaruhi:

1. Kesediaan pembeli untuk menggunakan produk perusahaan.


2. Daya saing perusahaan menghadapi perseingan-persaingannya.
3. Tingkat penghasilan, biaya, dan laba perusahaan.
1) Pendekatan pertama: Teori Ekonomi (Price Theory)
Harga jual memiliki keterkaitan erat dengan kualitas penjualan, dari keterkaitan ini
terkadang menyulitkan manajer untuk mengambil keputusan untuk memilih salah satu dari dua
kebijakan yaitu:
a. Meningkatkan harga jual per unit, dengan konsekuensi unit penjualan yang diharapken
menjadi menurun, atau
b. Menurunkan harga jual per unit, dengan harapan unit penjualan yang makin meningkat.

Adanya keterkaitan ini karena harga sebuah produk merupakan hasil akhir dari interaksi dua
kekuatan (permintaan dan penawaran produk). Teori permintaan menyebutkan bahwa jumlah
produk yang diminta pembeli para periode waktu tertentu salah satunya bergantung pada harga
jual produk tersebut. Semakin tinggi harga jual, maka semakin sedikit jumlah unit produk yang
ingin dibeli. Demikian pula sebalikanya jika harga jual rendah, maka semakin banyak jumlah
unit produk yang ingin dibeli. Sedangkan pada teori penawaran, semakin tinggi harga jual,
semakin banyak jumlah unit produk yang ditawarkan oleh penjual, demikian pula sebaliknya jika
harga jual rendah, maka semakin sedikit unit produk yang ditawarkan.

Sebagai penjual yang mengajukan penawaran, manajemen harus memperhatikan faktor-fator


yang mempengaruhi penentuan harga jual, antara lain, pertama ; estimasi terhadap kurva
permintaan yang menyebutkan bahwa perubahan tingkat harga akan mempengaruhi perubahan
tingkat permintaan. Dalam penerapannya konsep ini sulit dilakukan karena :

- Manajemen tidak memiliki data yang akurat, cukup, dan dapat dipercaya untuk membuat
kurva permintaan yang tepat.
- Untuk mencapai tujuan memaksimumkan pencapaian laba, perusahaan menghadapi
beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan manajemen untuk memperoleh laba
tersebut.
- Selain harga terdapat beberapa variabel lain yang digunakan untuk mempengaruhi
perilaku pembeli seperti kebijakan pemasaran dan distribusi, kebijakan promosi, dan
lainnya.
2) Pendekatan Kedua: Penentuan Harga Berdasarkan Pada Biaya

Berbagai kesulitan penerapan tersebut mengarahkan manajemen menggunakan pendekatan


kedua yakni kurva biaya per unit yang menggunakan informasi biaya sebagai dasar pengambilan
keputusan untuk menentukan harga jual produk.

Cost-Plus Pricing. Menurut pendekatan ini, harga jual adalah cost ditambah dengan markup
sebesar persentase tertentu dari cost tersebut. Markup harus ditentukan sedemikian rupa sehingga
labayang diinginkan dapat dicapai dan harga tersebut tetap dapat bersaing dengan harga produk
pesaing.

Non Price Based Competition. Di sini, persaingan tidak hanya atas dasar harga, tetapi juga
atas factor lain seperti kualitas produk, pelayanan, promosi yang semuanya akan membutuhkan
biaya (anggaran biaya).

C. KONSEP PERENCANAAN PENJUALAN KOMPERHENSIF

Komponen-komponen pokok konsep anggaran penjualan adalah sebagai berikut :

1) Komponen Dasar Penyusunan Anggaran Penjualan Komprehensif


Mengidentifikasi dan mengevaluasi variabel eksternal
Menyusun tujuan perusahaan
Menyusun strategi perusahaan
Menyusun forecast penjualan
2) Komponen untuk Menyusun Anggaran Penjualan

Bagan 1

Komponen untuk Menyusun Anggaran Penjualan

Komponen Rencana Strategis Rencana Taktis


1. Kebijakan manajemen dan Luas dan umum Terima dan spesifik untuk tahun
asumsi tersebut
2. Rencana pemasaran Tehunan, kelompok Teori, menurut produk dan
utama pertanggungjawaban
3. Anggaran promosi dan Umum dan pertahun Terinci dan spesifik untuk tahun
iklan tersebut
4. Anggaran biaya distribusi Total biaya tetap dan Biaya tetap dab variabel per
dan penjualan biaya variabel manurut bualan dan pertanggungjawaban
tahun

3) Komponen biaya pemasaran yang dianggarkan, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
anggaran penjualan.
Berdasarkan komponen yang diperlukan untuk menyusun perencanaan penjualan maka
adapun langkah-langkah yang diperlukan untuk menyusun rencana penjualan komprehensif
adalah sebagai berikut :

1. Membuat Pedoman Manajemen untuk Perencanaan Penjualan


Pembuatan pedoman rancana penjualan memerlukan partisipasi samua tingkat
manajemen karena akan digunakan untuk mencapai koordinasi dan keseragaman dalam
proses perencanaan penjualan. Pedoman tersebut menekankan pada sasaran-sasaran dan
strategis-strategis penjualan.
2. Menyiapkan Ramalan/Forecast Penjualan
Setiap ramalan yang diperispkan harus menjelaskan asumsi yang mendasarinya. Pada
langkah pertama, pedoman manajemen harus memberikan asumsi yang luas. Forecast
penjulan harus terdiri dari forecast penjulan strategis dan taktis yangkonsisten dan sesuai
dengan dimensiwaktu yang digunakan pada rencana laba komprehensif.
3. Menyusun Data yang Relevan
Semua informasi yangrelevan dalam pembuatan rencana penjualan komprehensif
harusdikumpulkan dan dievaluasi. Informasiberkaitandengan hambatan dan peluang.
Hambatan utama yang harus dievaluasi adalah : (1) kapasitas pabrik, (2) sumber-sumber
bahan mentah dan perlengkapan, (3) ketersediaan SDM, (4) modal, (5) alternatif jalur-
jalur distribusi. Sedangkan peluannya antara lain : (1) perancangan kembali produk lama,
(2) pengenalan produk baru, (3) perubahan-perubahan area penjualan, (4) inovasi harga,
(5) kemasan yang menarik, (6) inovasi periklanan, dan (7) strategi pemasaran yang baru.
4. Informasi Tentang Pesaing Utama Perusahaan
Pesaing utama adalah pesaing yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan yang
sama dan mengajukan penawaran yang sama. Perusahaan harus mampumengidentifikasi
strategi, tujuan, ekkuatan dan kelemahan, dan pola reaksi pesaingnya.
5. Kebijakan Tentang Berbagai Upaya Pemasaran untuk Memenangkan Persaingan
Untu menentukan kebijakan pemasaran yang mampu memenangkan pesrsaingan maka
perusahaan melakukan analisis nilai pelanggan untuk mengungkap kekuatan dan
kelemahan perusahaan relatif dibandingkan pesaing.
6. Membuat rencana Penjualan Strategis dan Taktis
Dengan menggunakan langkah dari 1 sampai 5, manajemen membuat rencana penjualan
komprehensif. Penyusunan rencana penjualan yang realisitis sangat memerlukan
partisipasi semua tingkatan manajemen.
7. Menjalin Komitmen Manajerial Untuk Pencapaian Tujuan Rencana Penjualan
Yang Menyeluruh
Manajemen tingkat atas harus memberi komitmen penuh untuk mencapai tujuan
penjualan yang diperinci dalam rencana penjualan yang disetujui. Komitmen memerlukan
komunikasi para manajer penjualan tentang tujuan, rencana pemasaran yang disetujui,
dan strategi pertanggungjawaban penjualan.

D. PENGENDALIAN PENJUALAN DAN BIAYA-BIAYA YANG TERKAIT

Pengendalian dalam fungsi penjualan sebaikanya dipandang sebagai kegiatan komprehensif


yang meliputi volume penjualan, hasil penjualan, biaya-biaya promosi, dan biaya distribusi.
Pengendalian yang efektif menuntut bahwa volume penjualan dan biaya-biaya distribusi harus
dipandang sebagai satu permasalahan, buka sebagai dua permasalahan yang terpisah yang tidak
ada kaitannya sama sekali.

Sasaran penjulan (volume dan nilai enghasilan penjualan), rencana promosi dan kegiatan
distribusi merupakan tujuan dasar. Secara relatif, hal ini menjadi tujuan yang luas yang
menyarankan adanya kebutuhan akan ebberapa standar jangka pendek dan standar khusus
sebagai bagian dari usaha pengendalian manajemen yang komprehensif. Adapun contoh Standar-
standar khusus yang dapat digunakan untuk tujuan pengendalian penjualan adalah sebagai
berikut:

1. Jumlah kunjungan per periode untuk setiap pelanggan


2. Jumlah peluang baru yang memenuhi syarat
3. Jumlah pelanggan baru yang propektif
4. Nilai penjualan langsung per tenaga penjual
5. Biaya penjualan sebagai persentase terhadap nilai penjualan
6. Ukuran pesanan rata-rata
7. Jumlah pesanan yang diterima
8. Jumlah pesanan tiap kunjungan
9. Kuota nilai penjualan tenaga penjual per periode
10. Daerah penjualan masing-masing tenaga penjual

KASUS PENYUSUNAN RENCANA PENJUALAN PADA PERUSAHAAN GARMENT


DI INDONESIA
Manajemen perusahaan perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor eksternal dan internal
dan dampaknya bagi perusahaan. Adapun beberapa faktor eksternal dan internal yang perlu
dipertimbangkan adalah sebagai berikut:

1) Faktor eskternal, merupakan pengaruh yang datangnya dari luar perusahaan.


- Kebutuhan masyarakat akan produk (permintaan industri) serta perkembangannya.
- Harapan pemerintah terhadap industri garment/program pemerintah.
- Persaingan di antara pengusahagarment dan kemmapuan perusahaan merespon.
- Faktorperkembangan teknologi.
- Faktor ekspor/impor produk sejenis.
- Tingkat pendapatan (daya beli masyarakat).
- Kemungkinan masuknya pesaing baru.
2) Faktor internal, merupakan faktor kekuatan yang datangnya dari dalam perusahaan.
- Kapasitas produksi yang dimiliki dan akan dimiliki
- Kemampuan perusahaan untuk merebut pasar produk garment yang tercermin dalam
rencana penjualan jangka panjang maupun pendek.
- Kemampuan pembelanjaan yang dimilki perusahaan.
- Kualitas SDM yang dimiliki.

3) Faktor keinginna manajemen tentang posisi yang harus dicapai perusahaan di masa
mendatang.

Bagan 2

Pendekatan untuk menentukan omzet penjualan (rencana penjualan)


Comtoh kasus penyusunan anggaran penjualan (kasus produk paving blok UTAMA
JAYA Surakarta)

Perusahaan UTAMA JAYA menghasilkan tiga jenis produk yakni Cladding Bricks, Paving
Block, dan Grass Block. Data penjualan selama 5 tahun terakhir mulai tahun 2A06 s/d 2A10
sebagai berikut:

a. Wilayah pemasaran produk


(1) Jawa Tengah : Yogyakarta, Boyolali, Salatiga, Semarang, Magelang, Sragen,
Pekalongan, dan Tegal
(2) Jawa Timur : Nganjuk, Kediri, Madiun, Malang, Surabaya, Bojonegoro
(3) Jawa Barat/DKI : Bandung, Bogor, Jakarta

b. Volume penjualan selama 5 tahun terakhir

Periode
Penjualan (m)
2A06 2.534.000
2A07 2.952.000
2A08 3.296.000
2A09 3.510.000
2A10 3.656.000

c. Perkembangan produk yang dihasilkan


Sampai dengan tahun 2A09 perusahaan hanya memproduksi produk Cladding Bricks,
tahun 2A10 ditambah lagi dengan produk Paving Block dan tahun 2A11 perusahaan
memproduksi produk Grass Block.
Dengan rincian volume penjualan per triwulan (dalam m):

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


Periode
2A06 2A07 2A08 2A09 2A10
Triwulan 1 582820 708480 791040 877500 914000
Triwulan 2 608160 738000 791040 842400 914000
Triwulan 3 658840 738000 824000 877500 877440
Triwulan 4 684180 767520 889920 912600 950560
Total 2534000 2952000 3296000 3510000 3656000

d. Ramalan (forecast) penjualan tahun 2A11 dengan metode Semi Average


Metode Trend Semi Average

Tahun Volume (Y) X Semi Total Semi Average Trend (Y')


582,8 625,
2A06 TW 1
20 -9 275
608,1 643,
TW 2
60 -7 394
658,8 661,
TW 3
40 -5 512
684,1 679,
TW 4
80 -3 630
708,4 697,
2A07 TW 1
80 -1 749
738,0 715,
TW 2
00 1 867
738,0 733,
TW 3
00 3 986
767,5 752,
TW 4
20 5 104
791,0 770,
2A08 TW 1
40 7 222
791,0 7,068 70 788,
TW 2
40 9 ,080 6,808 341
824,0 806,
TW 3
00 11 459
889,9 824,
TW 4
20 13 578
877,5 842,
2A09 TW 1
00 15 696
842,4 860,
TW 2
00 17 814
877,5 878,
TW 3
00 19 933
912,6 897,
TW 4
00 21 051
914,0 915,
2A10 TW 1
00 23 170
914,0 933,
TW 2
00 25 288
877,4 951,
TW 3
40 27 406
950,5 8,879 88 969,
TW 4
60 29 ,920 7,992 525

Keterangan
Y = a + b.X
Nilai a =X1 atau X2 bergantung tahun dasar
Nilai b =(X2-X1)/n
a = 706,808
b =(X2-X1)/n = (887,992-706,808)/10 = 18,118.4
Persamaan Trend = Y = 706,808 + 18,188.4 (X/2)

e. Varisasi Musim
Variasi musim digunakan untuk menghasilkan peramalan penjualan yang lebih rinci.
Berikut ini perhitungan indeks musim untuk setiap triwulan dan ramalan penjualan untuk
tahun 2A11.
Indeks Musim untuk Triwulan 1 s/d triwulan 4

Variasi Indeks
2A06 2A07 2A08 2A09 2A10
Periode Musim Musim
Triwulan 1 93 102 103 104 100 100.3 100.3
Triwulan 2 95 103 100 98 98 98.8 98.8
Triwulan 3 100 101 102 100 92 98.9 98.9
Triwulan 4 101 102 108 102 98 102.1 102.1
Total 400.0 400.0

Ramalan jenjualan Tahun 2A11 setiap triwulan:

Trend Indeks Volume


Periode x 2A11 Musim Penjualan
Triwulan 1 31 987,643 100.29 990,507
Triwulan 2 33 1,005,762 98.75 993,190
Triwulan 3 35 1,023,880 98.88 1,012,413
Triwulan 4 37 1,041,998 102.08 1,063,672
Total 4,059,283 400.00 4,059,781

f. Distribusi penjualan

Proporsi penjualan masing-masing produk dan daerah pemasaran (dalam %)

Jawa
Produk
Tengah Jawa Barat/DKI Jawa Timur Total
Cladding Bricks 5 15 15 35
Paving Blok 25 10 10 45
Grass Block 10 5 5 20
Total 40 30 30 100
Distribusi penjualan secara terinci setiap jenis produk dan wilayah pemasaran (dalam satuan
m.

Jawa Tengah (40%)


Volume
Periode Cladding Bricks Paving Blok Grass Block
Penjualan
(5%) (25%) (10%)
Triwulan 1 990,507 49,525 247,627 99,051
Triwulan 2 993,190 49,659 248,297 99,319
Triwulan 3 1,012,413 50,621 253,103 101,241
Triwulan 4 1,063,672 53,184 265,918 106,367
Total 4,059,781 202,989 1,014,945 405,978

Jawa Barat & DKI (30%)


Volume
Periode Cladding Bricks Paving Blok Grass Block
Penjualan
(15%) (10%) (5%)
Triwulan 1 990,507 148,576 99,051 49,525
Triwulan 2 993,190 148,978 99,319 49,659
Triwulan 3 1,012,413 151,862 101,241 50,621
Triwulan 4 1,063,672 159,551 106,367 53,184
Total 4,059,781 608,967 405,978 202,989
Jawa Timur (30%)
Volume
Periode Cladding Bricks Paving Blok
Penjualan Grass Block (5%)
(15%) (10%)
Triwulan 1 990,507 148,576 99,051 49,525
Triwulan 2 993,190 148,978 99,319 49,659
Triwulan 3 1,012,413 151,862 101,241 50,621
Triwulan 4 1,063,672 159,551 106,367 53,184
Total 4,059,781 608,967 405,978 202,989

Rincian Totan Volume Penjualan


Cladding Bricks Paving Blok Grass Block
(35%) (45%) (20%)
346,678 445,728 198,101
347,616 446,935 198,638
354,344 455,586 202,483
372,285 478,652 212,734
1,420,924 1,826,902 811,956

g. Perkiraan harga jual per m adalah:


1. Jawa Tengah
Cladding Bricks = Rp 40,000 per m
Paving Blok = Rp 35,000 per m
Grass Block = Rp 15,000 per m
2. Jawa Barat/DKI
Cladding Bricks = Rp 40,000 per m
Paving Blok = Rp 35,000 per m
Grass Block = Rp 15,000 per m
3. Jawa Timur
Cladding Bricks = Rp 40,000 per m
Paving Blok = Rp 35,000 per m
Grass Block = Rp 15,000 per m

h. Rencan (anggaran) Penjualan


Perusahaan UTAMA JAYA
Anggaran Penjualan
Wilayah Jawa Tengah
Periode 2A11

Cladding Bricks Paving Blok


Harga Harga /
Periode
/ Unit Unit
Unit (Rp) Rp Unit (Rp) Rp
Triwulan 1 49,525 40,000 1,981,014,731 247,627 35,000 8,666,939,446
Triwulan 2 49,659 40,000 1,986,379,160 248,297 35,000 8,690,408,825
Triwulan 3 50,621 40,000 2,024,825,088 253,103 35,000 8,858,609,760
Triwulan 4 53,184 40,000 2,127,343,933 265,918 35,000 9,307,129,709
Total 202,989 8,119,562,912 1,014,945 35,523,087,740

Grass Block
Periode Harga / Unit Total penjualan
Unit (Rp) Rp (Rp)
Triwulan 1 99,051 15,000 1,485,761,048 12,133,715,225
Triwulan 2 99,319 15,000 1,489,784,370 12,166,572,355
Triwulan 3 101,241 15,000 1,518,618,816 12,402,053,664
Triwulan 4 106,367 15,000 1,595,507,950 13,029,981,592
Total 405,978 6,089,672,184 49,732,322,836

Perusahaan UTAMA JAYA


Anggaran Penjualan
Wilayah Jawa Barat/DKI
Periode 2A11

Periode Cladding Bricks Paving Blok


Unit Harga Rp Unit Harga / Rp
/ Unit Unit
(Rp) (Rp)
Triwulan 1 148.577 40,000 5.943.080.000 99.051 35,000 3.466.785.000
Triwulan 2 148.979 40,000 5.959.160.000 99.319 35,000 3.476.165.000
Triwulan 3 151.855 40,000 6.074.200.000 101.237 35,000 3.543.295.000
Triwulan 4 159.557 40,000 6.382.280.000 106.371 35,000 3.722.985.000
Total 608.967 24.358.720.000 405.978 14.209.230.000

Grass Block
Periode Harga / Unit Total penjualan
Unit (Rp) Rp (Rp)
Triwulan 1 49.526 15,000 742.890.000 10.152.755.000
Triwulan 2 49.660 15,000 744.900.000 10.180/225.000
Triwulan 3 50.618 15,000 759.270.000 10.376.765.000
Triwulan 4 53.186 15,000 797.790.000 10.903.055.000
Total 202.989 3.044.850.000 41.612.800.000

Perusahaan UTAMA JAYA


Anggaran Penjualan
Wilayah Jawa Timur
Periode 2A11

Cladding Bricks Paving Blok


Harga Harga /
Periode
/ Unit Unit
Unit (Rp) Rp Unit (Rp) Rp
Triwulan 1 148.577 40,000 5.943.080.000 99.051 35,000 3.466.785.000
Triwulan 2 148.979 40,000 5.959.160.000 99.319 35,000 3.476.165.000
Triwulan 3 151.855 40,000 6.074.200.000 101.237 35,000 3.543.295.000
Triwulan 4 159.557 40,000 6.382.280.000 106.371 35,000 3.722.985.000
Total 608.967 24.358.720.000 405.978 14.209.230.000

Grass Block
Periode Harga / Unit Total penjualan
Unit (Rp) Rp (Rp)
Triwulan 1 49.526 15,000 742.890.000 10.152.755.000
Triwulan 2 49.660 15,000 744.900.000 10.180.255.000
Triwulan 3 50.618 15,000 759.270.000 10.376.765.000
Triwulan 4 53.186 15,000 797.790.000 10.903.055.000
Total 202.989 6,089,672,184 41.612.830.000

Anda mungkin juga menyukai