Oleh :
Kelompok 4
Kelas : B
Dosen Pengampu :
Ignatius Aryono Purtanto, SE, M.Acc
Setelah penyusunan sasaran strategik, maka langkah berikutya adalah menentukan target
penjualan produk dan jasa yang realistik dan target volume penjualan adalah hal yang kritis
karena menjadi dasar perencanaan penghasilan dari penjualan (revenue) dan biaya operasional
(operasional cost). Tetapi, banyak perusahan yang secara sederhana lebih memilih untuk
memperhitungkan peramalan unit volume penjualan dibandingan memahami permintaan
konsumen. Peramalan ini kemudian dirumuskan dalam volume penjualan yang dianggarkan yang
kemudian berguna untuk menetapkan besarnya penghasilan dari penjualan yang dianggarkan.
Rencana penjualan akan menjadi dasar keputusan-keputusan manajemen yang berkaitan dengan
pemasaran, dan keputusan-keputusan tersebut akan menjadi dasar penyusunan rencana penjualan
komprehensif.
1) TujuanPerencana Penjualan
Ramalan penjualan dapat dikatan sebagi suatu teknik untuk memproyeksikan tingkat
permintaan konsumen potensial pada suatu periode waktu tertentu dengan berbagai asumsi
tertentu. Forecast penjualan akan berubah fungsunya sebagai sapesplan apabila manajemen
memasukkan unsur-unsur pertimbangan-pertimbangan subyektif, rencana, strategi, dan lain-lain.
Forecast penjualan merupakan suatu alat yang penting yang dapat digunakan manajer dalam
membuat perencanaan penjualan.
Rencana penjualan memasukkan keputusan manajemen ynag berdasarkan ramalan lain dan
ketidakpastian manajemen tentang hal-hal yang berkaita dengan volume penjualan seperti harga
jual, usaha promosi penjualan, produksi, dan pembiayaan. Perencanaan penjualan juga meliputi
rencana-rencana pemasaran, yakni mengkuantifisir dalam rupiah dan unit untuk periode waktu
tertentu.
Penentuan harga jual merupakan salah satu keputusan manajemen yang pentingdalam
penyusunan anggaran penjualan. Kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang
ditentukan oleh keputusan pricing, karena harga jual produk akan mempengaruhi:
Adanya keterkaitan ini karena harga sebuah produk merupakan hasil akhir dari interaksi dua
kekuatan (permintaan dan penawaran produk). Teori permintaan menyebutkan bahwa jumlah
produk yang diminta pembeli para periode waktu tertentu salah satunya bergantung pada harga
jual produk tersebut. Semakin tinggi harga jual, maka semakin sedikit jumlah unit produk yang
ingin dibeli. Demikian pula sebalikanya jika harga jual rendah, maka semakin banyak jumlah
unit produk yang ingin dibeli. Sedangkan pada teori penawaran, semakin tinggi harga jual,
semakin banyak jumlah unit produk yang ditawarkan oleh penjual, demikian pula sebaliknya jika
harga jual rendah, maka semakin sedikit unit produk yang ditawarkan.
- Manajemen tidak memiliki data yang akurat, cukup, dan dapat dipercaya untuk membuat
kurva permintaan yang tepat.
- Untuk mencapai tujuan memaksimumkan pencapaian laba, perusahaan menghadapi
beberapa faktor yang mempengaruhi keinginan manajemen untuk memperoleh laba
tersebut.
- Selain harga terdapat beberapa variabel lain yang digunakan untuk mempengaruhi
perilaku pembeli seperti kebijakan pemasaran dan distribusi, kebijakan promosi, dan
lainnya.
2) Pendekatan Kedua: Penentuan Harga Berdasarkan Pada Biaya
Cost-Plus Pricing. Menurut pendekatan ini, harga jual adalah cost ditambah dengan markup
sebesar persentase tertentu dari cost tersebut. Markup harus ditentukan sedemikian rupa sehingga
labayang diinginkan dapat dicapai dan harga tersebut tetap dapat bersaing dengan harga produk
pesaing.
Non Price Based Competition. Di sini, persaingan tidak hanya atas dasar harga, tetapi juga
atas factor lain seperti kualitas produk, pelayanan, promosi yang semuanya akan membutuhkan
biaya (anggaran biaya).
Bagan 1
3) Komponen biaya pemasaran yang dianggarkan, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
anggaran penjualan.
Berdasarkan komponen yang diperlukan untuk menyusun perencanaan penjualan maka
adapun langkah-langkah yang diperlukan untuk menyusun rencana penjualan komprehensif
adalah sebagai berikut :
Sasaran penjulan (volume dan nilai enghasilan penjualan), rencana promosi dan kegiatan
distribusi merupakan tujuan dasar. Secara relatif, hal ini menjadi tujuan yang luas yang
menyarankan adanya kebutuhan akan ebberapa standar jangka pendek dan standar khusus
sebagai bagian dari usaha pengendalian manajemen yang komprehensif. Adapun contoh Standar-
standar khusus yang dapat digunakan untuk tujuan pengendalian penjualan adalah sebagai
berikut:
3) Faktor keinginna manajemen tentang posisi yang harus dicapai perusahaan di masa
mendatang.
Bagan 2
Perusahaan UTAMA JAYA menghasilkan tiga jenis produk yakni Cladding Bricks, Paving
Block, dan Grass Block. Data penjualan selama 5 tahun terakhir mulai tahun 2A06 s/d 2A10
sebagai berikut:
Periode
Penjualan (m)
2A06 2.534.000
2A07 2.952.000
2A08 3.296.000
2A09 3.510.000
2A10 3.656.000
Keterangan
Y = a + b.X
Nilai a =X1 atau X2 bergantung tahun dasar
Nilai b =(X2-X1)/n
a = 706,808
b =(X2-X1)/n = (887,992-706,808)/10 = 18,118.4
Persamaan Trend = Y = 706,808 + 18,188.4 (X/2)
e. Varisasi Musim
Variasi musim digunakan untuk menghasilkan peramalan penjualan yang lebih rinci.
Berikut ini perhitungan indeks musim untuk setiap triwulan dan ramalan penjualan untuk
tahun 2A11.
Indeks Musim untuk Triwulan 1 s/d triwulan 4
Variasi Indeks
2A06 2A07 2A08 2A09 2A10
Periode Musim Musim
Triwulan 1 93 102 103 104 100 100.3 100.3
Triwulan 2 95 103 100 98 98 98.8 98.8
Triwulan 3 100 101 102 100 92 98.9 98.9
Triwulan 4 101 102 108 102 98 102.1 102.1
Total 400.0 400.0
f. Distribusi penjualan
Jawa
Produk
Tengah Jawa Barat/DKI Jawa Timur Total
Cladding Bricks 5 15 15 35
Paving Blok 25 10 10 45
Grass Block 10 5 5 20
Total 40 30 30 100
Distribusi penjualan secara terinci setiap jenis produk dan wilayah pemasaran (dalam satuan
m.
Grass Block
Periode Harga / Unit Total penjualan
Unit (Rp) Rp (Rp)
Triwulan 1 99,051 15,000 1,485,761,048 12,133,715,225
Triwulan 2 99,319 15,000 1,489,784,370 12,166,572,355
Triwulan 3 101,241 15,000 1,518,618,816 12,402,053,664
Triwulan 4 106,367 15,000 1,595,507,950 13,029,981,592
Total 405,978 6,089,672,184 49,732,322,836
Grass Block
Periode Harga / Unit Total penjualan
Unit (Rp) Rp (Rp)
Triwulan 1 49.526 15,000 742.890.000 10.152.755.000
Triwulan 2 49.660 15,000 744.900.000 10.180/225.000
Triwulan 3 50.618 15,000 759.270.000 10.376.765.000
Triwulan 4 53.186 15,000 797.790.000 10.903.055.000
Total 202.989 3.044.850.000 41.612.800.000
Grass Block
Periode Harga / Unit Total penjualan
Unit (Rp) Rp (Rp)
Triwulan 1 49.526 15,000 742.890.000 10.152.755.000
Triwulan 2 49.660 15,000 744.900.000 10.180.255.000
Triwulan 3 50.618 15,000 759.270.000 10.376.765.000
Triwulan 4 53.186 15,000 797.790.000 10.903.055.000
Total 202.989 6,089,672,184 41.612.830.000