Anda di halaman 1dari 16

PENGANGGARAN

Disusun oleh Kelompok 3:


Kadek Putra Mahendra 12210300
Peter Adamas Hendrakusuma 12210305
I Gusti Ayu Ratih Swandewi 12210307
I Komang Sani Winkayana 12210308

Dosen :
Desak Made Sukarnasih S.E., M.M.
FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR
TAHUN AJARAN 2023/2024
Abstrak

Anggaran penjualan adalah bagian integral dari perencanaan bisnis yang membantu
organisasi menetapkan target pendapatan yang realistis dan mengelola sumber daya dengan
efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengulas perumusan rencana penjualan dan faktor-faktor
yang memengaruhi besarnya anggaran penjualan dalam konteks praktis.

Perumusan rencana penjualan melibatkan analisis menyeluruh atas faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi kinerja penjualan. Dalam proses ini, manajemen harus
mempertimbangkan riwayat penjualan sebelumnya, tren pasar, serta strategi pemasaran dan
distribusi yang direncanakan. Perumusan rencana penjualan yang baik membutuhkan kolaborasi
antara berbagai departemen dalam organisasi untuk memastikan bahwa target yang ditetapkan
dapat dicapai secara realistis.

Banyak faktor yang mempengaruhi besar kecilnya anggaran penjualan, termasuk kondisi
ekonomi, persaingan pasar, perubahan tren konsumen, serta faktor internal seperti kapasitas
produksi dan kebijakan harga perusahaan. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan fluktuasi dalam
anggaran penjualan dari periode ke periode.

Pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor ini memungkinkan perusahaan untuk


mengidentifikasi risiko potensial dan menyesuaikan strategi mereka sesuai kebutuhan.
Penyusunan anggaran penjualan yang akurat dan fleksibel dapat membantu organisasi
menghadapi tantangan yang muncul di pasar dan memanfaatkan peluang yang ada.

Studi ini menyoroti pentingnya perumusan rencana penjualan yang cermat dan
pemantauan yang terus-menerus terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
anggaran penjualan. Dengan demikian, perusahaan dapat memaksimalkan potensi pendapatan
mereka dan menjaga keberlanjutan bisnis dalam lingkungan yang selalu berubah.
Pendahuluan

Anggaran penjualan adalah komponen kunci dalam perencanaan bisnis yang memberikan
landasan bagi perusahaan untuk menetapkan target pendapatan yang realistis dan mengatur
strategi pemasaran yang efektif. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus
melakukan perumusan rencana penjualan yang cermat dan mempertimbangkan berbagai faktor
yang mempengaruhi besar kecilnya anggaran penjualan.

Perumusan rencana penjualan merupakan proses yang kompleks yang melibatkan analisis
mendalam terhadap berbagai variabel internal dan eksternal yang memengaruhi kinerja
penjualan. Di dalam organisasi, langkah-langkah ini biasanya diinisiasi oleh tim penjualan yang
bekerja sama dengan departemen pemasaran, keuangan, dan operasional. Rencana penjualan
yang baik harus mempertimbangkan riwayat penjualan sebelumnya, tren pasar, serta strategi
pemasaran dan distribusi yang akan diimplementasikan.

Namun, penting untuk diakui bahwa ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi besar
kecilnya anggaran penjualan. Faktor internal seperti kapasitas produksi, efisiensi operasional,
dan kebijakan harga perusahaan memiliki dampak signifikan terhadap perkiraan penjualan. Di
sisi lain, faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, tingkat persaingan di pasar, perubahan tren
konsumen, dan faktor geopolitik juga berperan penting dalam menentukan kinerja penjualan
sebuah perusahaan.

Ketika merencanakan anggaran penjualan, manajemen perlu mempertimbangkan


kerentanan terhadap perubahan di pasar dan mencari cara untuk mengantisipasi atau
menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan perubahan tersebut. Oleh karena itu, pemahaman
yang mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya anggaran penjualan
adalah kunci bagi keberhasilan perencanaan bisnis yang efektif dan responsif terhadap dinamika
pasar.

Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk mengulas lebih lanjut perumusan
rencana penjualan dan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya anggaran penjualan
dalam upaya untuk memberikan wawasan yang lebih dalam bagi praktisi bisnis dan pengambil
keputusan strategis. Dengan pemahaman yang mendalam tentang proses ini, diharapkan
perusahaan dapat mengoptimalkan strategi penjualan mereka dan mencapai tujuan bisnis dengan
lebih baik.

Pembahasan

1. Pengertian Anggaran Penjualan


Menurut M. Nafarin (2007:166) anggaran penjualan merupakan rencana tertulis yang
dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu.
Menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008:15) anggaran penjualan adalah rencana
pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih.
Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) pengertian anggaran penjualan
adalah ”budget” yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan selama
periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas)
barang yang akan di jual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat
atau daerah penjualannya.
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran penjualan merupakan
dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu sebelum
menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering disebut dengan
anggaran kunci. Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian
penjualan dalam meningkatkan penjualannya. Penjualan merupakan ujung tombak dalam
mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara maksimal. Kesalahan dalam penyusunan
anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan pada anggaran yang lain.

2. Tujuan & Kegunaan Anggaran Penjualan


Tujuan penyusunan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat mungkin
tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang
merupakan pencerminan kejadian perusahaan yang dialami pada masa lalu khususnya
dibidang penjualan. Anggaran penjualan merupakan bagian dari anggaran secara umum.
Menurut M Munandar (2001) anggaran penjualan mempunyai tiga kegunaan pokok,
yaitu :
1. Sebagai pedoman kerja.
2. Sebagai alat koordinasi kerja.
3. Sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam memimpin
jalannya Perusahaan.

Sedangkan secara khusus anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan


semua anggaran bagi perusahaan, untuk menghadapi persaingan pasar, karena itu anggaran
penjualan harus disusun paling awal dari semua anggaran lain diperusahaan.

3. Perumusan Rencana Penjualan


Perumusan rencana penjualan adalah tahap awal dalam menyusun anggaran
penjualan. Berikut adalah beberapa langkah yang umumnya dilakukan dalam proses
perumusan rencana penjualan:
a. Analisis Pasar: Perusahaan perlu memahami dengan baik pasar tempat mereka
beroperasi. Ini mencakup analisis tentang tren industri, perilaku konsumen, dan faktor-
faktor eksternal lainnya yang dapat memengaruhi permintaan atas produk atau jasa
yang ditawarkan.
b. Penetapan Target Penjualan: Berdasarkan analisis pasar, perusahaan kemudian
menetapkan target penjualan yang realistis untuk periode waktu tertentu. Target
penjualan ini haruslah memperhitungkan pertumbuhan industri, pangsa pasar
perusahaan, dan kondisi ekonomi saat ini.
c. Pengidentifikasian Sumber Penjualan: Perusahaan perlu mengidentifikasi berbagai
sumber penjualan potensial, termasuk penjualan langsung, penjualan melalui
distributor, penjualan online, dan lain sebagainya.
d. Penyesuaian Terhadap Variabel-variabel Tertentu: Dalam merencanakan penjualan,
perusahaan juga perlu memperhitungkan variabel-variabel tertentu seperti musim, tren,
promosi penjualan, dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi permintaan.

Contoh Pembuatan Anggaran Penjualan :

Anggaran Penjualan Tahun 2024 - PT ABC

1. Pendapatan Penjualan:
Produk A: Rp 10 miliar

Produk B: Rp 8 miliar

Produk C: Rp 6 miliar

Total Pendapatan Penjualan: Rp 24 miliar

2. Biaya Produksi:

Bahan Baku: Rp 6 miliar

Tenaga Kerja Pabrik: Rp 4 miliar

Overhead Pabrik: Rp 2 miliar

Total Biaya Produksi: Rp 12 miliar

3. Marjin Kontribusi:

Pendapatan Penjualan: Rp 24 miliar

Biaya Produksi: Rp 12 miliar

Marjin Kontribusi: Rp 12 miliar

4. Biaya Pemasaran dan Penjualan:

Pemasaran Digital: Rp 2 miliar

Gaji dan Insentif Tim Penjualan: Rp 3 miliar

Promosi dan Sponsorship: Rp 1 miliar

Biaya Distribusi: Rp 1,5 miliar

Total Biaya Pemasaran dan Penjualan: Rp 7,5 miliar


5. Laba Kotor:

Marjin Kontribusi: Rp 12 miliar

Biaya Pemasaran dan Penjualan: Rp 7,5 miliar

Laba Kotor: Rp 4,5 miliar

6. Biaya Tetap:

Gaji dan Biaya Operasional Kantor: Rp 2 miliar

Sewa dan Utilitas: Rp 1 miliar

Penyusutan Peralatan: Rp 500 juta

Biaya Administrasi: Rp 500 juta

Total Biaya Tetap: Rp 4 miliar

7. Laba Bersih:

Laba Kotor: Rp 4,5 miliar

Biaya Tetap: Rp 4 miliar

Laba Bersih: Rp 500 juta

8. Evaluasi Anggaran:

a. Memantau kinerja penjualan secara berkala untuk memastikan pencapaian target


pendapatan.

b. Mengevaluasi efisiensi biaya pemasaran dan penjualan untuk meningkatkan marjin


kontribusi.
c. Mengukur laba bersih dan melakukan analisis varian untuk memahami perbedaan antara
anggaran dan kinerja sebenarnya.

9. Penyesuaian Anggaran:

Jika terjadi perubahan kondisi pasar atau kinerja penjualan yang tidak sesuai dengan
perkiraan, anggaran dapat disesuaikan untuk mencapai target laba bersih yang diinginkan.

Melakukan revisi anggaran secara berkala berdasarkan hasil evaluasi dan perubahan
kondisi eksternal.

Anggaran penjualan di atas mencakup berbagai komponen seperti pendapatan


penjualan, biaya produksi, marjin kontribusi, biaya pemasaran dan penjualan, biaya tetap,
serta laba bersih. Dengan memantau dan mengevaluasi anggaran secara teratur, perusahaan
dapat mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan atau disesuaikan untuk mencapai
tujuan keuangan yang ditetapkan.

4. Faktor yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Anggaran Penjualan


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya anggaran penjualan
suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa di antaranya:
a. Tren Ekonomi: Kondisi ekonomi secara keseluruhan dapat memengaruhi daya beli
konsumen. Saat ekonomi sedang booming, biasanya konsumen lebih cenderung untuk
melakukan pembelian, yang dapat meningkatkan anggaran penjualan. Sebaliknya,
dalam kondisi ekonomi yang lesu, konsumen cenderung lebih hemat, yang dapat
mengurangi anggaran penjualan.
b. Kompetisi: Persaingan dalam industri juga dapat memengaruhi besar kecilnya anggaran
penjualan. Jika persaingan semakin ketat, perusahaan mungkin perlu mengalokasikan
lebih banyak sumber daya untuk strategi pemasaran dan promosi guna
mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar mereka.
c. Inovasi Produk: Produk atau jasa yang inovatif atau terbaru biasanya memiliki potensi
untuk meningkatkan anggaran penjualan. Inovasi dapat menciptakan minat baru di
pasar dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.
d. Efektivitas Pemasaran: Efektivitas strategi pemasaran perusahaan juga memainkan
peran penting dalam menentukan besar kecilnya anggaran penjualan. Pemasaran yang
baik dapat meningkatkan kesadaran merek dan mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
e. Regulasi Pemerintah: Perubahan dalam regulasi pemerintah, termasuk kebijakan fiskal
dan perdagangan, juga dapat memengaruhi besar kecilnya anggaran penjualan suatu
perusahaan dengan mempengaruhi biaya produksi dan harga jual produk.
Kesimpulan

Anggaran penjualan adalah perkiraan yang penting bagi keberlangsungan suatu


perusahaan. Perumusan rencana penjualan dan pengidentifikasian faktor-faktor yang
mempengaruhinya adalah langkah penting dalam memastikan keberhasilan strategi penjualan
perusahaan. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi anggaran penjualan,
perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengoptimalkan pendapatan
mereka dan mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan.
Daftar Pustaka

Narafin, M., 2007, Penganggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta

Haruman, T., dan Rahayu, S., 2007, Penyusunan Anggaran Perusahaan, Graha Ilmu, Bandung

Darsono dan Purwanti, 2008, Penganggaran Perusahaan Teknik Mengetahui dan Memahami
Penyajian Anggaran Perusahaan Sebagai Pedoman Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas
Bisnis, Mitra Wacana, Jakarta
Sesi Tanya Jawab

Nama : Mohammad Razza Irfandi

NIM : 12210573

Pertanyaan : Misalkan ketika kita sudah merencanakan anggaran untuk penjualan,namun tiba-
tiba saja harga bahan bakar naik. Tentu saja harga barang akan naik. Bagaimana sikap
kita.Apakah kita akan merubah harga atau mengurangi biaya tertentu seperti biaya Marketing ?

Jawaban : Ketika terjadi peningkatan harga bahan bakar yang signifikan, seperti dalam situasi
krisis ekonomi atau kenaikan harga minyak, perusahaan biasanya menghadapi beberapa
tantangan dalam merencanakan anggaran penjualan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat
diambil dalam situasi seperti ini:

1. Evaluasi Dampak Harga Bahan Baku: Pertama, perusahaan harus mengevaluasi dampak
peningkatan harga bahan bakar terhadap biaya produksi. Ini termasuk meninjau margin
keuntungan yang tersisa setelah menyesuaikan harga bahan bakar.
2. Perbandingan Harga Jual: Setelah mengevaluasi dampak biaya produksi, perusahaan
harus mempertimbangkan apakah peningkatan harga bahan bakar akan mempengaruhi
harga jual produk. Jika margin keuntungan tetap stabil atau meningkat, perusahaan
mungkin dapat mempertahankan harga jual saat ini. Namun, jika margin keuntungan
berkurang, perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan penyesuaian harga.
3. Penyesuaian Harga: Jika perusahaan memutuskan untuk menyesuaikan harga, ini harus
dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalkan dampak negatif terhadap kepuasan
pelanggan. Perusahaan mungkin perlu menyesuaikan harga secara bertahap atau
menawarkan diskon khusus untuk menjaga loyalitas pelanggan.
4. Pengurangan Biaya Lainnya: Selain menyesuaikan harga, perusahaan juga dapat mencari
cara untuk mengurangi biaya lainnya untuk menjaga margin keuntungan. Ini bisa
termasuk pengurangan biaya marketing, operasional, atau biaya lainnya yang tidak
langsung terkait dengan produksi.
5. Penyesuaian Strategi Marketing: Mengurangi biaya marketing bisa menjadi langkah yang
efektif untuk mengurangi beban keuangan. Perusahaan mungkin perlu menyesuaikan
strategi pemasaran mereka, seperti mengurangi jumlah iklan, mengurangi penggunaan
media sosial, atau mengubah fokus pemasaran ke saluran yang lebih efisien.
6. Mengoptimalkan Penggunaan Bahan Baku: Perusahaan juga dapat mencari cara untuk
mengoptimalkan penggunaan bahan baku mereka untuk mengurangi biaya produksi. Ini
bisa termasuk mencari alternatif bahan baku yang lebih murah atau mencari cara untuk
mengurangi penggunaan bahan baku.
7. Mengkomunikasikan Perubahan ke Pelanggan: Setelah merencanakan langkah-langkah
untuk mengatasi dampak peningkatan harga bahan bakar, penting bagi perusahaan untuk
mengkomunikasikan perubahan ini kepada pelanggan. Ini dapat dilakukan melalui
komunikasi langsung, email, atau media sosial.
8. Menganalisis Pasar dan Tren: Selain itu, perusahaan harus terus menganalisis pasar dan
tren untuk memahami dampak jangka panjang dari peningkatan harga bahan bakar dan
bagaimana mereka dapat meresponsnya.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi perusahaan untuk merespons dengan cepat dan fleksibel,
sambil mempertahankan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Mengambil tindakan yang
tepat dapat membantu perusahaan untuk mengelola dampak negatif dari peningkatan harga bahan
bakar dan memastikan bahwa mereka tetap kompetitif di pasar. (Sumber : www.phip.com)

Nama : Muthiara Fanny Nurwindia Maharani

NIM : 12210486

Pertanyaan : Apa yang terjadi apabila realisasi melebihi anggaran yang sudah dianggarkan?

Jawaban : Itu menandakan pihak yang melakukan atau pembuatan anggaran tidak mampu
bekerja dan membuat anggaran yang baik. Karena anggaran dibuat agar tidak terjadinya
kelebihan atau kekurangan sesuai yang sudah dianggarkan, dan seharusnya dengan adanya
penganggaran perusahaan dapat melakukan penjualan secara maksimal. (Sumber :
www.phipp.com

Nama : Ni Luh Wirantini Purnama Dewi

NIM : 120113414

Pertanyaan : apa akibatnya jika perusahaan tidak menyusun anggaran penjualan?

Jawaban : Jika perusahaan tidak menyusun anggaran penjualan, ini dapat memiliki berbagai
akibat negatif yang signifikan terhadap operasional dan kinerja keuangan perusahaan. Berikut
adalah beberapa akibat utama dari tidak menyusun anggaran penjualan:

1. Kurangnya Visi dan Tujuan

Anggaran penjualan memberikan kerangka kerja untuk menetapkan tujuan penjualan dan
mengukur kemajuan menuju tujuan tersebut. Tanpa anggaran, perusahaan mungkin tidak
memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin dicapai dan bagaimana mencapainya.

2. Kurangnya Kontrol Keuangan

Anggaran penjualan membantu dalam mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa


perusahaan beroperasi dalam batas keuangan yang telah ditentukan. Tanpa anggaran, perusahaan
mungkin menghabiskan lebih banyak dana daripada yang seharusnya, yang dapat mengakibatkan
kekurangan modal atau kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangan.

3. Kurangnya Kemampuan untuk Mengambil Keputusan Strategis

Anggaran penjualan memberikan data yang diperlukan untuk membuat keputusan strategis,
seperti penyesuaian harga, promosi, dan strategi distribusi. Tanpa data ini, perusahaan mungkin
tidak dapat membuat keputusan yang tepat yang dapat mempengaruhi kinerja penjualan.

4. Kurangnya Kemampuan untuk Mengukur Kinerja


Tanpa anggaran penjualan, perusahaan mungkin tidak dapat mengukur kinerja penjualan dengan
akurat. Ini dapat menghambat perusahaan dalam mengidentifikasi area yang memerlukan
perbaikan dan dalam mengembangkan strategi untuk meningkatkan penjualan.

5. Kurangnya Kemampuan untuk Merencanakan dan Mengelola Sumber Daya

Anggaran penjualan membantu dalam merencanakan dan mengelola sumber daya, termasuk
tenaga kerja, waktu, dan biaya. Tanpa anggaran, perusahaan mungkin tidak dapat memastikan
bahwa sumber daya digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan penjualan.

6. Kurangnya Kemampuan untuk Mengidentifikasi dan Mengatasi Risiko

Anggaran penjualan dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi risiko, seperti
perubahan dalam permintaan pasar atau kompetisi. Tanpa anggaran, perusahaan mungkin tidak
dapat merespons dengan cepat dan efektif terhadap perubahan ini.

7. Kurangnya Kemampuan untuk Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya

Tanpa anggaran penjualan, perusahaan mungkin tidak dapat mengoptimalkan penggunaan


sumber daya mereka, seperti biaya produksi dan biaya operasional. Ini dapat mengakibatkan
peningkatan biaya dan mengurangi margin keuntungan.

8. Kurangnya Kemampuan untuk Mengambil Keputusan Investasi

Anggaran penjualan juga membantu dalam membuat keputusan investasi, seperti pengeluaran
untuk pengembangan produk atau peningkatan kapasitas produksi. Tanpa anggaran, perusahaan
mungkin tidak dapat membuat keputusan investasi yang tepat.

Sumber : www.okezone.com

Nama : Tamara Sri Paramita

NIM : 12210387

Pertanyaan : berapa lama perusahaan harus melakukan peramalan terhadap harga bahan dan
biaya lainnya sebelum melakukan perumusan anggaran penjualan?
Jawaban : Anggaran dapat dilakukan berdasarkan periode 1 tahun perusahaan, atau biasanya
dikerjakan dan dibuat setiap tahunnya, analisa yang dilkukan dibuat dalam periode 1 tahun.
(Sumber : www.phip.com)

Anda mungkin juga menyukai