Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Sales Badget(Anggaran Penjualan)

Dosen Pengampu:
Andi Aprizal, SE.,M.Si,Ak, CA

Disusun Oleh:
Rotama 2025037
Rosmidar 2025139
Reski Padilah 2025032
Selvia Mediasari 2025141
Wahyulika Safitri 2025296
Yulia Rama Wati 2025124
Yuni Delvia 2025281

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi
Universitas Pasir Pengaraian
KATA PENGANTAR
.
Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkonribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini dapat dipraktekkan dengan sebaik mungkin.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pasir Pengaraian, 29 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
A. Pengertian Anggaran Penjualan ........................................................... 3
B. Konsep Dasar Anggaran Penjualan ...................................................... 4
C. Manfaat Anggaran Penjualan ............................................................... 4
D. Tujuan dan Kegunaan Anggaran Penjualan ......................................... 4
E. Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan................................ 5
F. Politik Harga dalam Anggaran Penjualan ............................................ 7
G. Periode Anggaran Penjualan ................................................................ 8
H. Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam menyusun anggaran penjualan... 8
I. Langkah Dalam Menyusun Anggaran Penjualan ................................. 11
J. Bentuk Anggaran Penjualan ................................................................. 11
K. Teknis Penyusunan Anggaran Penjualan dan Ilustrasi ........................ 11
L. Peramalan Penjualan.............................................................................13
M. Penyusunan Anggaran Penjualan dengan Analisis Trend....................15
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 19
A. Kesimpulan .......................................................................................... 19
B. Saran .................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, khususnya


dibidang ekonomi memerlukan pengelolaan dan peningkatan yang lebih
baik lagi agar dapat bersaing dengan negara lain. Perusahaan sebagai salah
satu komponen didalam pembangunan ekonomi harus dapat meningkatkan
pengelolaan dan pengoperasian perusahaan maupun manajemennya,
karena manajemen sangat menentukan proses pengambilan keputusan
dalam menjalankan aktivitas perusahaan.
Bagian penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting
dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. berdasarkan hal
tersebut, manajemen harus berupaya sebaik-baiknya agar seluruh kegiatan
opeasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, yaitu memperoleh laba dan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada
fungsi perencanaan dan pengendalian. Salah satu cara yang dapat yang
dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut
adalah dengan mengunakan anggaran. Anggaran adalah suatu rencana
terinci dan menyeluruh dari kegiatan perusahaan yang dijabarkan dalam
suatu kuantitatif untuk periode tertentu dimasa yang akan datang, agar
angaran dapat berfungsi baik maka anggaran harus disusun terperinci dan
terpadu serta didukung oleh seluruh komponen perusahaan.
Pada umumnya angaran perusahaan disusun dari anggaran
penjualan dan atas dasar penjualan dapat disusun anggaran-anggaran
lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas
pengendalian aktivitas perusahaan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari anggaran penjualan ?

2. Apa saja konsep dasr anggaran penjualan?

3. Apa saja manfaat anggaran penjualan?

4. Apa tujuan dan kegunaan anggaran penjualan?

5. Apa saja faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan?

6. Bagaimana politik harga dalam anggaran penjualan?

7. Bagaimana periode anggaran penjualan?

8. Apa saja hal-hal yang diperhatikan dalam menyusun anggaran


penjualan?

9. Bagaimana langkah dalam menyusun anggaran penjualan?

10. Apa yang dimaksud dengan forecast penjualan?

11. Bagaimana penyelesaian anggaran penjualan dengan analisis trend?

C. Tujuan

Agar mahasiswa mengetahui tentang pengertian anggaran penjualan,


manfaat anggaran penjualan, tujuan dan kegunaannya, serta langkah-langkah
dalam membuat anggaran penjualan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Penjualan


Pengertian anggaran penjualan menurut M. Nafarin (2007:166) yaitu:
“Anggaran penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam
angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu ”.
Selain itu menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008:15) anggaran
penjualan adalah :
“ Anggaran Penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam
kurun waktu satu tahun atau lebih ”.
Sedangkan Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45)
pengertian anggaran penjualan adalah sebagai berikut :
“Anggaran Penjualan ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci
penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya
meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan di jual, jumlah
(kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat atau daerah
penjualannya.”

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran


penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya
disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena
itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci. Berhasil
tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian penjualan
dalam meningkatkan penjualannya.Penjualan merupakan ujung tombak
dalam mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara maksimal.
Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan
pada anggaran yang lain.

3
B. Konsep Dasar Anggaran Penjualan
Komponen-komponen pokok dalam penyusunan anggaran penjualan
1. Dasar-dasar Penyusunan Anggaran:
a. Menyusun tujuan perusahaan
b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menyusun forecast penjualan

2. MenyusunAnggaranPenjualan
a. Anggaran promosi dan advertensi
b. Anggaran biaya-biaya penjualan
c. Rencana pemasaran

C. Manfaat Anggaran Penjualan


Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 174), manfaat anggaran
penjualan yaitu:
1. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang.
2. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam
proses perencanaan (contoh dalam rencana pemasaran).
3. Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain
dari rencana laba yang menyeluruh.
4. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan
yang dilakukan.

D. Tujuan dan Kegunaan Anggaran Penjualan


Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) tujuan
penyusunan anggaran penjualan adalah :
“ Untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode
yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan
pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu, khususnya di
bidang penjualan “.

4
Sedangkan kegunaan dari anggaran penjualan ialah :
1. Sebagai pedoman kerja
Anggaran penjualan berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan
arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh
aktivitas-aktivitas perusahaan di waktu yang akan datang.
2. alat koordinasi kerja
Anggaran penjualan berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja
agar semua bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling
menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran
yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan
akan lebih terjamin.
3. pengawasan kerja
Anggaran penjualan berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja
agar semua bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling
menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran
yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan
akan lebih terjamin.
E. Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan
Menurut M. Nafarin (2007 : 169), bahwa anggaran penjualan
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional;
keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas;
keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir
atau konsumen industri.
2. Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan
modal kerja mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan,
seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi
produk dan lain-lain.
3. Faktor Ekonomis

5
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya
penjualan berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
4. Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu
sehingga kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga
menjadi tertutup
5. Faktor Perkembangan Penduduk
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya
peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian,
mainan dan lain-lain.
6. Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
7. Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target
penjualan yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah
dan murah.
8. Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah
kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang
disusun harus dapat dipertahankan.
Sedangkan ada dua faktor lagi yang akan disebutkan dan harus
dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran penjualan menurut Tendi
Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) yaitu:
1. Faktor-faktor Internal
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu melalui kualitas, kuantitas, harga,
waktu maupun tempat penjualan.

b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan,


seperti misalnya pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media
promosi, dan cara penetapan harga jual.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya
d. Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya

6
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan
f. Fasilitas lain yang menunjang
2. Faktor Ekternal
a. Keadaan persaingan di pasar
b. Posisi perusahaan dalam persaingan
c. Tingkat perumbuhan penduduk
d. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan.
e. Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh

F. Politik Harga dalam Anggaran Penjualan

Contoh Politik harga:


Sebuah perusahaan berharapakan menjual 42.000 unit produknya dengan
harga Rp200,00/unit. Biaya yang ditanggung adalah Rp1.500.000,00 yang
bersifat tetap dan Rp3.150.000,00 yang bersifat variabel.Tetapi akhir-akhir
ini diperkirakan target penjualan tidak tercapai. Manajemen dihadapkan
pada 3 pilihan, yaitu:
1. Mempertahankanapayang direncanakan
2. Menaikkanharga10%, volume turun10%
3. Menaikkanvolume 10%, hargaturun10%
Mempertahankan Kenaikan Kenaikan volume
rencana Harga 10% 10%
- Unit 42.000 37.800 46.200
-Harga/u Rp200 Rp220 Rp180
-Penjualan Rp8.400.000 Rp8.316.000 Rp8.316.000
Biaya-biaya:
-Biayatetap Rp1.500.000 Rp1.500.000 Rp1.500.000
- Rp3.150.000 Rp2.835.000 Rp3.465.000
Biayavariabel
Total biaya Rp4.650.000 Rp4.335.000 Rp4.965.000
Laba Rp3.750.000 Rp3.981.000 Rp3.351.000

7
G. Periode Anggaran Penjualan
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 175), ada dua jenis
periode anggaran penjualan yaitu:
1. Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)
Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan,
anggaran penjualan jangka panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan
menyangkut analisis mendalam mengenai potensi pasar di masa
mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan
perekonomian dan lain-lain.
2. Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)
Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu
tahun atau dua belas bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau
bulanan.Anggaran penjualan jangka pendek harus disusun berdasarkan
daerah pertanggung jawaban untuk memudahkan perencanaan dan
pengendaliannya.

H. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Anggaran


Penjualan
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam penyusunan
anggaran penjualan menurut Agus Ahyari (2002:208) adalah sebagai
berikut :
1. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan
Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk
yang akan dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut.
Walaupun nantinya seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun untuk
keperluan pengawasan perlu masing-masing jenis peroduk yang dijual
tersebut diketahui jumlahnya.
2. Rincian daerah pemasaran
Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan
mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas. Bagi perusahaan-

8
perusahaan seperti ini di dalam penyusunan anggaran penjualannya perlu
untuk memperlihatkan kemana saja produk perusahaan tersebut akan
dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta
memudahkan pengawasan penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran
yang luas ini akan dibagi menjadi beberapa daerah pemasaran dengan
dasar-dasar tertentu yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Dasar yang
paling umum digunakan adalah letak geografis dan tidak jarang pula
yang mempergunakan pembagian atas dasar kota tujuan atau kelompok
kota tujuan pemasaran.
3. Diskriminasi harga
Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan
yang menetapkan harga yang sama bagi penjualan produknya untuk
seluruh daerah pemasaran yang ada. Namun demikian tidak disangkal
pula bahwa terdapat beberapa perusahaan yang menerapkan kebijakan
diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda. Untuk perusahaan-
perusahaan semacam ini harga yang dapat ditentukan untuk masing-
masing daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga dapat diketahui
dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-
masing daerah pemasaran ini tidak dijelaskan maka penjualan produk
perusahaan tersebut akan mengalami beberapa kesulitan didalam
pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang berbeda antara satu
daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.
4. Potongan harga
Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering
dijumpai adanya potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang
membeli dalam jumlah tertentu, atau pembayarannya dengan jangka
waktu tertentu seringkali mendapatkan perlakuan harga yang berbeda.
Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk perusahaan ini, maka
didalam anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak
potongan yang akan diberikan oleh perusahaan sehubungan dengan
pembelian dengan persyaratan-persyaratan khusus tersebut. Pengawasan

9
pemberian potongan pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan
telah mempersiapkan didalam anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi
perusahaan-perusahaan dimana potongan pembelian ini merupakan hal
yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu pembayaran, maka
lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut dilengkapi
dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan
anggaran ini dapat disusun sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak
jarang pula yang langsung digabungkan dengan anggaran penjualan yang
ada.
5. Rincian penjualan bulanan
Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau
satu tahun. Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan
pengawasan dalam perusahaan tersebut selayaknya anggaran penjualan
yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan.
Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan penyusunan anggaran
penjualan dari pada pengecer, agen dan distributor, tidak jarang disusun
perencanaan penjualan produk perusahaan perbulan dahulu baru
kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan menjumlahkan
seluruh penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan yang
menyusun peramalan penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan
perencanaan penjualan bulanan ini akan dilaksanakan atas dasar pola
penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang telah lalu.
Atas dasar pola ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan
perbulan pada periode yang bersangkutan.

Dengan mempertimbangkan kepada beberapa hal tersebut diatas,


maka anggaran penjulan produk perusahaan dapat disusun. Semakin jelas
anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah
pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi
dan pengawasan kegiatan penjualannya.

10
I. Langkah Dalam Menyusun Anggaran Penjualan
Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu
diperhatikan menurut M. Nafarin (2007 : 176), yaitu:
1. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.
2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3. Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual
dan penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
4. Memperhitungkan anggaran penjualan.
5. Menyusun anggaran penjualan

J. Bentuk Anggaran Penjualan


Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan
jika akan menyusun budget penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan
mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Namun
harus mencakup rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual,
jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual,
waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualan

K. Teknis Penyusunan Anggaran Penjualan dan Ilustrasi


Ketika ingin menyusun anggaran penjualan, terlebih dahulu harus melihat
data penjualan pada periode yang lalu.
Contoh : PT. Usaha Maju yang berdiri pada tahun 2009 adalah perusahaan
yang memproduksi berbagai macam jenis boneka. Dalam menyusun
anggaran penjualan PT. Usaha Maju mengumpulkan data penjualan tahun
lalu

11
Table 1, Data Penjualan untuk bulan berakhir Desember 2012

Keterangan Ukuran Besar Ukuran sedang Ukuran Kecil


Penjualan (unit) 3000 5000 8000
Harga Jual (unit) Rp100.000 Rp55.000 Rp20.000
Rp300.000.000 Rp275.000.000 Rp160.000.000

Untuk bulan Januari 2013, manajemen PT. Usaha Maju menargetkan penjualan
masing-masing sebanyak 5%.

PT. Usaha Maju


Anggaran Penjualan untuk Bulan Berakhir pada Januari 2013
Keterangan Ukuran Besar Ukuran sedang Ukuran Kecil
Penjualan (unit) 3150 5250 8400
Harga Jual (unit) Rp100.000 Rp55.000 Rp20.000

Rp315.000.000 Rp288.750.000 Rp168.000.000


Caranya :
1. dengan menambahkan persentase kenaikan penjualan pada periode yang lalu.
Penjualan bulan Januari = penjualan bulan Desember x(1+ Pertumbuhan
Bulan Januari).

Jadi penjualan (unit) untuk boneka di bulan Januari 2013 ialah


· Ukuran Besar 3000x(1+5%) = 3150 unit
· Ukuran Sedang 5000x(1+5%) = 5250 unit
· Ukuran Kecil 8000x(1+5%) = 8400 unit
2. menghitung harga penjualan
Penjualan (Rp) = Penjualan (unit) x harga jual perunit
· Ukuran Besar 3150x Rp 100.000 = Rp 315.000.000
· Ukuran Sedang 5250x Rp 55.000 = Rp 288.750.000
· Ukuran Kecil 8400x Rp 20.000 = Rp 168.000.000

12
L. Peramalan Penjualan
Anggaran penjualan yang akan disusun biasanya memerlukan
peramalan,khususnya tentang produk atau jasa yang diperkirakan akan
mampu dijual serta harga jualnya. Biasanya informasi ini dikaitkan dengan
waktu serta daerah penjualan yang akan dijangkau.
1. Pengertian Peramalan Penjualan
Adalah teknik proyeksi tentang permintaan konsumen potensial pada
suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu
pula.

2. Faktor-faktor yang memengaruhi pembuatan forecast penjualan:


a. Sifat produk yang kita jual.
b. Metode distribusi yang dipakai (langsung/tidak langsung).
c. Besarnya perusahaan dibanding pesaing-pesaing kita.
d. Tingkat persaingan yang dihadapi.
e. Data historis yang tersedia.

3. Forecast penjualan memengaruhi, bahkan menentukan keputusan dan


kebijaksanaan yang diambil, misalnya:
a. Kebijaksanaan dalam perencanaan produksi
b. Kebijaksanaan persediaan barang jadi
c. Kebijaksanaan penggunaan mesin-mesin
d. Kebijaksanaan tentang investasi dalam aktiva tetap
e. Rencana pembelian bahan mentah dan bahan pembantu
f. Rencana aliran kas
4. Teknik Forecast Penjualan

a. Forecast berdasarkan pendapat (judgement method)


a) Pendapat Salesman
Para salesman diminta untuk mengukur apakah ada kemajuan atau
kemunduran segala hal yang berhubungan dengan tingkat

13
penjualan pada daerah mereka masing-masing . Kemudian mereka
diminta pula untuk mengestimasi tentang tingkat penjualan
didaerah masing-masing diwaktu mendatang.

b) Pendapat Sales Manager


Seorang kepala bagian penjualan tentu mempunyai pertimbangan
dan pandangan yang lebih luas meliputi seluruh daerah penjualan.
Pada umumnya perkiraan kepala bagian penjualan dapat lebih
obektif karena mempertimbangkan banyak factor.
c) Pendapat Para Ahli
Kadang-kadang perkiraan yang dibuat oleh salesman dan kepala
bagian penjualan sangat bertentangan satu sama lain, sehingga
perusahaan menganggap perlu untuk meminta pertimbangan
kepada orang yang dianggap ahli. Mereka ini dianggap konsultan.
d) Survei Konsumen
Apabila ketiga pendapat diatas masih dirasa kurang dapat
dipertanggung jawabkan maka biasanya lalu diadakan penelitian
langsung terhadap konsumen.
b. Forecast berdasarkan perhitungan statistik(statistical method):
a) Analisis Trend
i. Garis trend bebas
ii. Garis trend metode setengah rata-rata (semi average)
iii. Garis trend matematis (metode moment, least square)
b) Analisis Korelasi dan Regresi
c. Metode khusus
a) Analisis industri
a. Analisis ini menekankan pada market share perusahaan.
b. Analisis ini menghubungkan potensi penjualan perusahaan dengan
industri pada umumnya (volume, posisi dalam persaingan)
c. Tahapan dalam pemakaian analisis industri:
a) Membuat proyeksi permintaan industri

14
b) Menilai posisi perusahaan dalam persaingan

b) Analisis product line


Digunakan pada perusahaan yang menghasilkan beberapa macam
produk yang tidak mempunyai kesamaan sehingga dalam membuat
forecast-nya harus terpisah.
c) Analisis penggunaan akhir
Bagi perusahaan yang menghasilkan produk setengah jadi dan
masih memerlukan proses lebih lanjut menjadi barang jadi/ siap
dikonsumsi maka forecast-nya ditentukan oleh penggunaan akhir
yang ada kaitannya dengan produk yang dihasilkan.

M. Penyusunan Anggaran Penjualan dengan Analisis Trend


Contoh Kasus:
PT Jogja Indah memproduksi 3 jenis produk yaitu Imco, Inside dan Penta.
Data penjualan dalam unit untuk ketiga produk tersebut adalah sbb:

Tahun Income Inside Penta


2005 4.500 8.000 3.500
2006 6.000 6.000 4.000
2007 5.000 5.000 4.500
2008 4.500 7.500 6.000
2009 5.500 8.000 6.500
2010 6.000 6.500 5.000

rga jual/ unit untuk tahun 2011 adalah sebagai berikut: Imco Rp2.250,00;
Inside Rp3.000,00; dan Penta Rp5.200,00.
Diminta:

15
1. Membuat ramalan tingkat penjualan tahun 2011 dalam unit untuk
produk Imcome makai Least Square, produk Inside menggunakan
Semi Average dan Penta dengan Trend Moment
2. Menyusun anggaran penjualan tahun 2011 secara lengkap per
triwulan
Jawaban
Produk Imco (Least Square)
Data genap, maka score X-nya adalah: …-5,-3,-1,1,3,5
Data ganjil, maka score X-nya adalah: …-2,-1,0,1,2,
Tahun Penjualan X XY X2
2005 4.500 -5 -22.500 25
2006 6.000 -3 -18.000 9
2007 5.000 -1 -5.000 1
2008 4.500 1 4.500 1
2009 5.500 3 16.500 9
2010 6.000 5 30.000 25
Total ∑Y=31.500 0 ∑XY=5.500 ∑ X2 =70
Dengan persamaan trend: Y = a + bx ,dimana:

a = ∑Y
n
b = ∑XY
∑ X2

a= 31.500/6=5.250
b= 5.500/70=78,57
Y2011 = 5.250 +78,57 (7)
= 5.800 unit

Produk Inside (Semi Average)

16
Dalam pemberian score X untuk metode Semi Average ini, yang menjadi
acuan adalah kelompok pertama. Score 0 diberikan pada data tengah
kelompok pertama (data ganjil), ex: 0,-1,-2,-3, dst. Untuk data genap
tidak melibatkan angka nol (0), ex: datanya berjumlah 4, maka scorenya -
3, -1, 1,3

Tahun Penjualan X

2005 8.000 -1
2006 6.000 0
2007 5.000 1
2008 7.500 2
2009 8.000 3
2010 6.500 4
Rumus:Y = a + bx

a= rata-rata kelompok 1
(8.000+6.000+5.000)/3=6.333,33
n= jumlah tahun dalam kelompok I atau kelompok II

b=(rata-rata kelompok 2) – (rata-rata kelompok 1)


n

b={[(7.500+8.000+6.500)/3] –6.333,33}/3 = 333,33


Y2011 = 6.333,33 +333,33 (5)
= 8.000 unit

Produk Penta (Metode Moment)


Tahun Penjualan X XY X2
2005 3.500 0 0 0
2006 4.000 1 4.000 1
2007 4.500 2 9.000 4

17
2008 6.000 3 18.000 9
2009 6.500 4 26.000 16
2010 5.000 5 25.000 25
Tahun 29.500 15 82.000 55

Y = a + bx
∑Y = na + b∑X
∑X.Y = a ∑ X + b ∑ X2

Perbedaannya dengan metode semi average adalah pemberian score X nya.


Pemberian score X untuk metode moment iniscore 0 diberikan pada data pertama.

29.500= 6a +15b (x2,5) 73.750 = 15a+37,5b


82.000=15a +55b ( x1 ) 82.000 = 15a+ 55b_
-8.250 = -17,5b
b = 471,43
a = 3.738,09
Y2011= 3.738,09 + 471,43(6)
= 6.568 unit

Anggaran penjualan tahun 2011


TW Imco Inside Penta Total
Q P Jml Q P Jml Q P Jml ( Juta )
(jt) (jt) (jt)
I 1.450 2.250 3,2625 2.000 3.000 6 1.642 5.200 8,5384 17,8009
II 1.450 2.250 3,2625 2.000 3.000 6 1.642 5.200 8,5384 17,8009
III 1.450 2.250 3,2625 2.000 3.000 6 1.642 5.200 8,5384 17,8009
IV 1.450 2.250 3,2625 2.000 3.000 6 1.642 5.200 8,5384 17,8009
Ttl 5.800 13,050 8.000 24 6.568 39,1536

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan (Sales Budget) ialah
anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan
perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi
rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah
(kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu
penjualan serta tempat (daerah) penjualannya. Ada beberapa metode atau
teknik yang digunakan untuk membuat anggaran penjualan diantaranya
berdasarkan pendapat, perhitungan statistik dan spesific purpose method.

B. Saran

dengan adanya makalah ini, kami berharap mahasiswa dapat mengerti


dan dapat mengimplementasikan hal – hal mengenai anggaran penjualan
dengan baik.
Penulis menyadari teori literature yang penulis gunakan dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
berharap kedepannya ada pihak – pihak yang mengangkat tema ini secara
lebih sempurna dan pesan dari makalah ini dapat lebih tersampaikan

19
DAFTAR PUSTAKA.

Mahira, Rizki. 2013. Pengertian Anggaran Penjualan.


http://riskymahira.blogspot.co.id/2013/11/anggaran-penjualan.html.

Alteza, Muniya. Anggaran Penjualan.


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Muniya%20Alteza,%20SE.,M
%20Si./Materi%20Penganggaran_Anggaran%20Penjualan.pdf

Iin Wulandari. Anggaran Penjualan.


http://iinwulandari13.blogspot.com/2016/03/makalah-anggaran-penjualan.html

Rony Prayoga Rohmani, Materi Anggaran Penjualan


https://rony16anjani.blogspot.com/2017/03/materi-anggaran-penjualan.html?m=1

Sherly Jihan, Metode peramalan


http://sherlyjihanadina.blogspot.com/2019/10/metode-metode-peramalan-
forecast.html

20

Anda mungkin juga menyukai