Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANGGARAN PENJUALAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah penganggaran perusahaan

Dosen Pengampu:
Feri Saputra Tanjung,S.E,Ak

Disusun Oleh :
M. Irfan fratama Zen 501210242
Aulia Firanti 501210245
Azzahra Nabila 501210260
Ina Nurkarimah 501210261
Farah Salsabila 501210276
Bagas Firmansyah 501210278

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang, yang telah memberikan rahmat serta petunjuk-Nya kepada
kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, utusan Allah dan teladan bagi seluruh umat manusia.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, inspirasi,
serta bantuan dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi mereka yang
tertarik dalam memahami ANGGARAN PENJUALAN. Kami juga berharap
makalah ini dapat menjadi salah satu sumbangan kecil kami dalam informasi
terkait Anggaran Penjualan. Akhir Kata, Segala kekurangan dalam makalah ini
adalah sepenuhnya tanggung jawab kami. Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan petunjuk dan keberkahan kepada kita semua. Aamiin.
Jambi, Maret 2024

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
2.1. Pengertian Anggaran Penjualan ................................................................ 2
2.2. Manfaat Anggaran Penjualan ................................................................... 2
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan ........................ 6
2.4. Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Penjualan ............................. 8
2.5. Penerapn Harga Jual Produk dalam Anggaran Penjualan ........................ 8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan ..............................................................................................11
3.2. Saran .......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, pengelolaan
keuangan yang efektif menjadi kunci utama bagi kelangsungan dan pertumbuhan
sebuah perusahaan. Anggaran penjualan, sebagai salah satu komponen vital dalam
proses perencanaan keuangan, memegang peranan penting dalam menetapkan
target dan arah strategis bagi aktivitas perusahaan. Anggaran ini tidak hanya
bertujuan untuk memprediksi pendapatan yang akan diperoleh, tetapi juga sebagai
alat untuk merencanakan dan mengalokasikan sumber daya secara efisien. Melalui
anggaran penjualan, sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi peluang pasar,
mengevaluasi kinerja penjualan, serta menyesuaikan strategi bisnis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Namun, pembuatan anggaran penjualan
yang akurat dan realistis bukanlah tugas yang mudah, mengingat adanya berbagai
faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi kinerja penjualan. Oleh
karena itu, pemahaman mendalam tentang konsep, metode, dan tantangan dalam
penyusunan anggaran penjualan menjadi sangat penting bagi para pelaku bisnis
dan akademisi dalam upaya meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan
perusahaan.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anggaran penjualan ?
2. Apa manfaat anggaran penjualan ?
3. Apa faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan ?
4. Bagaimana menyusun anggaran penjualan?
5. Bagaimana langkah dalam menentukan dan menerapkan harga jual produk
?

1.3.Tujuan Penulisan
Mengetahui pemahaman tentang Anggaran Penjualan
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Anggaran Penjualan
Menurut Herri Simamora (2002:201) "Anggaraan Penjualan adalah skema
terinci yang menunjukan penjualan-penjualan yang diinginkan di masa yang akan
datang"
Menurut Hansen dan Mowen (2006:355) "Anggaran penjualan merupakan
estimasi yang mengandung akun perjalanan dalam item dan kesatuan moneter
mendapat persetujuan dari komite anggaaran"
Menurut M. Munandar (2001) pengertian anggaran penjualan adalah sebagai
berikut: anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di
dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas), jumlah (kuantitas) harga
barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
Sedangkan menurut Moekijat (2000) menyatakan bahwa: Anggaran penjualan
adalah suatu perkiraan yang layak tentang volume penjualan yang diharapkan.
Anggaran penjualan merupakan dasar utama dalam penyususnan anggaran-
anggaran yang lainnya. anggaran penjualan memuat konsep barang/jasa yang akan
dijual, biaya produksi dan harga dari suatu produk/jasa yang ditawarkan
perusahaan. Anggaran yang akan disusun tidak holeh menyimpang dari keadaan
sebenarnya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Tujuan utama
perusahaan adalah memperoleh keuntungan1.
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam
bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh
karena rencana yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka
anggaran seringkali disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran,
satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala
kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur
pencapaian efisiensi dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan2.
2.2.Manfaat Anggaran Penjualan

1
Irma Yunita, Buku Ajar Anggaran Perusahaan (Penerbit P4I, 2022).
2
Mursalini; wahyu Indah, Anggaran Perusahaan, 2020.

2
Dalam bidang perencanaan

a. Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan


penelitianpenelitian. Budget bermanfaat untuk membantu manajer
meneliti, mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan
yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan,
manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih
dahulu. Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua
kegiatan. Terutama kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
kebutuhan financial, tingkat persediaan, fasilitasfasilitas produksi,
pembelian, pengiklanan, penjualan , sales promotion, pengembangan
produk, expansi dan lain-lain.
b. Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan
arah/kegiatan yang paling menguntungkan. Budget yang disusun untuk
waktu panjang, akan sangat membantu dalam mengerahkan secara tepat
tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga
operasional.
c. Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaankebijaksanaan perusahaan
d. Menentukan tujuan-tujuan perusahaan. Manajemen yang dapat
menentukan tujuannya secara jelas dan logis ( dapat dilaksanakan) adalah
manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini dibatasi oleh
beberapa faktor. Budget dapat membantu manajemen dalam memilih :
mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.
e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. Seorang majikan
yang baik tidak akan pernah mengabaikan atau tidak mempedulikan
kesejahteraan pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik
akan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan kekurangan
tenaga kerja. Tanpa rencana tentang kebutuhan tenaga kerja,
mengakibatkan terpaksa diberhentikannya sebagian buruh yang
berlebihan. Bila terus menerus berlangsung hal ini akan mengakinatkan
tidak stabilnya tingkat employment
f. Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. Dengan
disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat dihindarkan biaya-biaya

3
yang timbul karena kapasitas yang berlebihan. Pemakaian alat-alat fisik
yang efektif dan ekonomis akan membantu/menyokong tujuan akhir
perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum.

Dalam bidang koordinasi

a. Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. Dalam


beberapa situasi mungkin faktor hubungan manusia dengan perusahaan ini
adalah yang terpenting. Seringkali terjadi kasus di mana manajer tidak
tahu apa yang akan dilakukannya di tahun-tahun mendatang. Akibatnya
kadang-kadang manajer frustasi dan merasa makin lama semakin tidak
mampu mengatasinya. Penyusunan rencana yang terperinci (beruapa
budget) membantu manajer mengatasi masalah itu, sehingga ia kembali
merasa adanya hubungan antara kemampuannya dengan perusahaan yang
dipimpinnya.
b. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha.
Dalam penelitianpenelitian yang telah dilakukan tampak bahwa trend
keuntungan yang didapat oleh perusahaan tergantung juga kepada keadaan
dunia usaha pada umumnya. Karena itu dengan disusunnya budget, dapat
dinilai apakah rencana ter sebut sesuai denagn keadaan dunia usaha yang
akan dihadapi.
c. Menempatkan penggunaan modal pada saluransaluran yang
menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program
perusahaan. Sebelum membelanjakan uangnya, perusahaan harus
mempelajari terlebih dahulu saluransaluran mana yang paling
menguntungkan atau yang paling sesuai dengan program perusahaan.
Sebagian dana digunakan untuk peralatan dan persediaan barang,
sedangkan bagian yang lain dipergunakan untuk promosi dan biaya
penjualan lain. Kedua bagian tersebut harus seimbang . Tanpa perencanaan
yang baik mungkin saja terjadi persediaan barang terlalu jauh di atas
kemampuan penjualan atau produksi.
d. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. Setelah
rencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan. Kelemahan-
kelemahan dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki.

4
Dalam bidang pengawasan

a. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. Tujuan


utama dari perencanaan adalah memilih kegiatan yang paling
menguntungkan. Kegiatan tersebut tidak hanya direncanakan saja, tetapi di
dalam peleksanaannya harus diadakan pengawasan agar betul-betul seperti
yang direncanakan. Beberapa kegiatan dan pengeluaran sangat perlu
diawasi. Misalnya : kegiatan promosi penjualan, kadangkadang
mengeluarkan terlalu banyak biaya tanpa menghasilkan kenaikan
penjualan yang sepadan. Atau kegiatan produksi yang terlalu jauh
menyimpang dari rencana sehingga harga pokok per unit produk demikian
tinggi.
b. Untuk pencegahan secara umum pemborosanpemborosan, sebetulnya ini
adalah tujuan yang paling umum daripada penyusunan budget. Kontrol
terhadap pelaksanaan diharapkan dapat mengurangi pemborosan-
pemborosan.

Dengan melihat uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat


penyusunan anggaran adalah :

a. Adanya perencanaan terpadu.


b. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan.
c. Sebagai alat pengkoordinasian kerja.
d. Sebagai alat pengawasan kerja.
e. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.3.

Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000) mengemukakan bahwa manfaat dari
anggaran penjualan adalah :

1. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa yang akan


datang.
2. Untuk memasukan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalamproses
perencanaan.

3
Indah.

5
3. Untuk memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari
rencana laba yang menyeluruh.
4. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang
dilakukan.”

Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa anggaran penjualan
digunakan untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan, untuk
memasukan kebijakan manajemen ke dalam proses perencanaan, untuk
memberikan informasi dari rencana laba dan untuk memudahkan pengendalian
manajemen dalam kegiatan penjualan. 4

2.3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan


Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik bila taksiran-taksiran yang
termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan
realisasinya nanti. Untuk dapat melakukan penaksiran secara lebih akurat,
diperlukan berbagai dasar informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-
faktor yang harus diperhitungkan dalam menyusun anggaran penjualan dalam
suatu perusahaan.

Menurut M. Nafarin (2004) mengemukakan bahwa penyusunan anggaran


dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Faktor pemasaran.
2. Faktor keuangan.
3. Faktor ekonomis.
4. Faktor teknis.
5. Faktor lainnya

Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun


anggaran penjualan menurut Munandar (1998:50), secara garis besar dapat
dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu5 :

4
STIESS Agung, ‘Bab 2 Anggaran Penjualan’, Anggaran Operasional
<https://www.researchgate.net/profile/Neneng-Susanti-
2/publication/356785176_ANGGARAN_OPERASIONAL/links/61ac1fbeaade5b1bf50664a5/ANGGA
RAN-OPERASIONAL.pdf#page=23>.
5
M.Si Aris Setia Noor, SE., M.Si Berta Lestari, SE., ANGGARAN PENJUALAN SEBAGAI ALAT
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA, Revista Brasileira de Linguística Aplicada, 2016, V

6
1. Faktor-faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat
di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas,
kuantitas, harga, waktu maupun tempat (daerah)
penjualannya.
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan
masalah penjualan misalnya tentang pemilihan saluran
distribusi, pemilihan media-media promosi, cara (metode)
penetapan harga jual dan sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan, serta
kemungkinan perluasannya di waktu yang akan datang.
d. Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlahnya (kuantitatif)
maupun ketrampilan dan keahliannya (kualitatif), serta
kemungkinan pengembangannya di waktu yang akan datang.
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan
penambahannya di waktu yang akan datang.
f. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan serta
kemungkinan perluasannya di waktu yang akan datang.
2. Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang
terdapat di luar perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Keadaan persaingan di pasar.


b. Posisi perusahaan dalam persaingan.
c. Tingkat pertumbuhan penduduk.
d. Tingkat penghasilan masyarakat.
e. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan
(Demand Elasticity), yang terutama akan mempengaruhi
dalam merencanakan harga jual dalam anggaran penjualan
yang akan disusun.
f. Agama, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat.
g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik,

<https://revistas.ufrj.br/index.php/rce/article/download/1659/1508%0Ahttp://hipatiapress.com/
hpjournals/index.php/qre/article/view/1348%5Cnhttp://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/
09500799708666915%5Cnhttps://mckinseyonsociety.com/downloads/reports/Educati>.

7
ekonomi, sosial, budaya, maupun keamanan.
h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional.
i. Kemajuan teknologi, barang-barang substitusi, selera
konsumen, dan kemungkinan perubahannya, dan sebagainya.
2.4.Langkah-Langkah Penyusunan Anggaran Penjualan
Menurut Amin Wijaya Tunggal (1995:21), langkah-langkah penyusunan
sistem pengendalian anggaran secara luas dapat dikelompokkan ke dalam 5
tahap, sebagai berikut:
Tahap 1: Perencanaan
Dalam tahap ini manajemen puncak memutuskan suatu rencana umum
yang mencakup sistrm usaha dan program secara luas.
Tahap 2: Perkiraan
Perkiraan merupakan tahapan dari penyusunsn anggaran, yaitu
perkiraan pendapatan dan biaya sesuai dengan sasaran dan program
kerja diatas yang ditaksir oleh para kepala pusat pertanggungjawaban
operasi.
Tahap 3: Penyesuaian
Pada tahap ini tingkatan manajemen operasi mempelajari,
mendiskusikan, mengadakan penyesuaian bila perlu dan menyutujui
hasil tahap perencanaan serta tahap perkiraan di atas.

Tahap 4: Implementasi
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan, yaitu kegiatan-kegiatan
dilaksanakan sesuai anggaran yang telah disetujui guna mencapai
sasaran yang ditentukan.
Tahap 5: Evaluasi
Setelah pelaksanaan anggaran, secara periodik perlu diadakan evaluasi
dengan membandingkan realisasi dengan anggaran serta mengadakan
tindak perbaikan untuk periode berikutnya 6.
2.5.Penerapn Harga Jual Produk dalam Anggaran Penjualan
Berikut adalah contoh penerapan harga jual dari setiap produk dalam anggaran
penjualan:

6
Aris Setia Noor, SE., M.Si Berta Lestari, SE., V.

8
Misalkan:
a. Sebuah perusahaan memproduksi dua produk: sabun cuci tangan dan
sabun mandi.
b. Biaya produksi sabun cuci tangan adalah Rp 5.000 per unit.
c. Biaya produksi sabun mandi adalah Rp 10.000 per unit.
d. Perusahaan ingin mendapatkan keuntungan 20% dari setiap produk.
e. Harga jual sabun cuci tangan pesaing berkisar antara Rp 7.000 - Rp 9.000
per unit.
f. Harga jual sabun mandi pesaing berkisar antara Rp 15.000 - Rp 20.000 per
unit.
Langkah-langkah:
1. Menetapkan Tujuan Penentuan Harga

Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan 20% dari setiap


produk.

2. Menganalisis Biaya

Biaya produksi sabun cuci tangan adalah Rp 5.000 per unit dan sabun mandi
adalah Rp 10.000 per unit.

3. Memahami Pasar dan Persaingan

Harga jual sabun cuci tangan pesaing berkisar antara Rp 7.000 - Rp 9.000 per unit
dan sabun mandi berkisar antara Rp 15.000 - Rp 20.000 per unit.

4. Memilih Metode Penetapan Harga

Perusahaan menggunakan metode cost-plus pricing dengan menambahkan margin


keuntungan 20% ke biaya produksi.

5. Menghitung Harga Jual


 Harga jual sabun cuci tangan = Rp 5.000 + (20% x Rp 5.000) = Rp 6.000
 Harga jual sabun mandi = Rp 10.000 + (20% x Rp 10.000) = Rp 12.000
6. Menetapkan Kebijakan Diskon dan Promosi

9
Perusahaan memberikan diskon 10% untuk pembelian sabun cuci tangan dan
sabun mandi minimal 10 unit.

7. Memantau dan Mengevaluasi Harga Jual

Perusahaan memantau dan mengevaluasi harga jual setiap bulan. Jika harga jual
dirasa tidak kompetitif atau tidak menguntungkan, maka perusahaan akan
melakukan penyesuaian harga.

Hasil:
 Harga jual sabun cuci tangan: Rp 6.000 per unit
 Harga jual sabun mandi: Rp 12.000 per unit

10
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai anggaran penjualan, dapat disimpulkan bahwa
anggaran penjualan adalah proyeksi terencana mengenai pendapatan yang
diharapkan dari penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu, yang sangat
vital dalam proses perencanaan strategis sebuah perusahaan. Manfaat dari
anggaran penjualan sangat beragam, mencakup kemampuan untuk mengarahkan,
koordinasi, dan mengontrol aktivitas penjualan, serta membantu dalam alokasi
sumber daya dan pengambilan keputusan strategis. Faktor-faktor yang
mempengaruhi anggaran penjualan meliputi kondisi ekonomi, tren pasar, kegiatan
promosi, kapasitas produksi, dan kompetisi pasar, yang semuanya harus
dipertimbangkan dengan cermat dalam penyusunannya. Proses menyusun
anggaran penjualan melibatkan analisis data historis, penyesuaian dengan kondisi
pasar terkini, dan proyeksi penjualan masa depan dengan memperhatikan faktor-
faktor yang relevan. Sedangkan dalam menentukan dan menerapkan harga jual
produk, langkah-langkah yang perlu diambil meliputi penilaian biaya produksi,
pemahaman terhadap permintaan pasar, analisis kompetisi, dan strategi penentuan
harga yang sesuai, baik itu berorientasi biaya, nilai, atau kompetisi. Secara
keseluruhan, anggaran penjualan dan strategi penetapan harga yang efektif
merupakan elemen kunci dalam mendukung keberhasilan finansial dan
operasional perusahaan.

3.2.Saran
Pentingnya mengetahui pemahaman tentang Anggaran Penjualan

11
DAFTAR PUSTAKA
Agung, STIESS, ‘Bab 2 Anggaran Penjualan’, Anggaran Operasional
<https://www.researchgate.net/profile/Neneng-Susanti-
2/publication/356785176_ANGGARAN_OPERASIONAL/links/61ac1fbeaa
de5b1bf50664a5/ANGGARAN-OPERASIONAL.pdf#page=23>

Aris Setia Noor, SE., M.Si Berta Lestari, SE., M.Si, ANGGARAN PENJUALAN
SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA, Revista
Brasileira de Linguística Aplicada, 2016, V

<https://revistas.ufrj.br/index.php/rce/article/download/1659/1508%0Ahttp://
hipatiapress.com/hpjournals/index.php/qre/article/view/1348%5Cnhttp://ww
w.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09500799708666915%5Cnhttps://mckin
seyonsociety.com/downloads/reports/Educati>

Indah, Mursalini; wahyu, Anggaran Perusahaan, 2020

Yunita, Irma, Buku Ajar Anggaran Perusahaan (Penerbit P4I, 2022)

12

Anda mungkin juga menyukai