Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Penganggaran Bisnis
Disusun Oleh:
Ayu Amelia Resanti (5150211230)
Andika Bayu S (5150211241)
Zuhrotul Amanah (5150211242)
Farandy Amru Baihaqi (5150211267)
Puji Syukur Kita Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena Atas Berkat
Dan Pertolongannya Sehingga Kami Dapat Menyelesaikan Makalah Ini. Dalam Makalah Ini
Kami Membahas Tentang Anggaran Penjualan Dalam Mata Kuliah Penganggaran Bisnis
Makalah Ini Akan Menjelaskan Anggaran Penjualan Yang Kami Rangkum Dari
Berbagai Sumber Baik Melalui Buku Penunjang (Modul) Maupun Dari Sumber-Sumber
Lainnya.
Untuk Itu Semoga Makalah Yang Saya Buat Ini Dapat Menjadi Dasar Dan Acuan
Agar Kita Menjadi Lebih Kreatif Lagi Dalam Membuat Suatu Laporan Atau Makalah.
Team Kelompok
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... I
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
PENDAHULUAN
Anggaran perusahaan disusun dari anggaran penjualan dan atas dasar penjualan
dapat disusun anggaran-anggaran lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
efektivitas pengendalian aktivitas perusahaan.
Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, dalam bentuk
angka yang meliputi semua kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan
perusahaan dimasa yang akan datang secara berkelanjutan.
Menurut adisaputro dan asri (2010:35) agar anggaran dapat berfungsi sebagai alat
perencanaan sekaligus pengendalian, maka partisipasi dari pusat pertanggungjawaban
sangatlah dibutuhkan dalam penyusunan anggaran. Selain itu dibutuhkan juga organisasi
anggaran dimana terdapat pemisahan fungsi yang jelas antara penyusun anggaran,
penelaah (reviewer) dan pengesah (approval).
Anggaran penjualan adalah rencana kerja perusahaan dimasa yang akan datang
dibidang penjualan produk perusahaan. Didalam anggaran penjualan ini tercakup
beberapa hal yang terkait, seperti volume penjualan (dalam unit, meter, lembar, kilogram,
ton, buah, liter, barel dan sebagainya) dan harga jual per unitnya. Perkalian antara volume
barang yang akan dijual dengan harga haga jual produk per unit menghasilkan nilai
penjualan secara keseluruhan. Anggaran penjualan merupakan dasar dari penyusunan
anggaran yang lainnya. Karena itu anggaran penjualan harus merupakan target yang
diyakini dapat dicapai oleh perusahaan. Perusahaan harus memperhitungkan sunber daya
yang dimiliki perusahaan (kapasitas produksi, saluran distribusi, tim wiraniaga yang
dimiliki, armada angkutan perusahaan, dan sebagainya agar target penjualan dapat dicapai
oleh manajemen. (Zulhawati., Ifah (2016). Penganggaran dan Etika Bisnis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar).
Contoh soal:
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan minuman air galon untuk beberapa
tahun mendatang didaerah Singkawang, dengan menggambarkan garis trend data
penjualan tahun yang lalu adalah sebagai berikut:
Tahun Penjualan
2008 130.000
2009 145.000
2010 150.000
2011 165.000
2012 170.000
2008 0 130.000 0 0
∑ 10 760.000 1.620.000 30
Ι. Y = a + bx
ΙΙ. ∑y = n. a + b. ∑ x
760.000 = 5a + 10b
ΙΙΙ. ∑x = a. ∑x + b. ∑x2
1.620.000 = 10a + 30b
Dibuat persamaan menjadi :
760.000= 5a + 10b
760.000= 5a + 10 (10.000)
760.000= 5a + 100.000
660.000= 5a
a= 132.000
Y= 132.000 + 10.000x
Maka nilai trend tiap tahun sampai tahun 2013 dan 2014 dihitung sebagai berikut:
2008 Y= 130.000 + 10.000 (0) =132.000
= 1.134.000
2009 -3
2010 -1
2011 1
Penjualan
Tahun
2008 130.000
2009 145.000
2010 150.000
2011 165.000
2012 170.000
Tahun X Penjualan xy x2
y
2010 0 150.000 0 0
∑ 0 760.000 100.000 10
∑y 760.000
II.∑y = n. a atau a = = = 152.000
na 5a
∑𝐱𝐲 2
III.∑xy= b. ∑ 2 atau b = ∑𝐱
= 1.134.000
2.7 Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran Penjualan
2.7.1 Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan.
Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan dengan jelas jenis produk yang
akan dijual serta jumlah unit dari masing-masing produk tersebut. Walaupun
nantinya seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun untuk keperluan pengawasan
perlu masing-masing jenis peroduk yang dijual tersebut diketahui jumlahnya.
2.7.2 Rincian daerah pemasaran.
Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila suatu perusahaan mempunyai
daerah pemasaran yang cukup luas. Bagi perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam
penyusunan anggaran penjualannya perlu untuk memperlihatkan kemana saja
produk perusahaan tersebut akan dijual. Hal ini sangat membantu para pelaksana
penjualan serta memudahkan pengawasan penjualan. Pada umumnya daerah
pemasaran yang luas ini akan dibagi menjadi beberapa daerah pemasaran dengan
dasar-dasar tertentu yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Dasar yang paling
umum digunakan adalah letak geografis dan tidak jarang pula yang mempergunakan
pembagian atas dasar kota tujuan atau kelompok kota tujuan pemasaran.
2.7.3 Diskriminasi harga
Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang
menetapkan harga yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah
pemasaran yang ada. Namun demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa
perusahaan yang menerapkan kebijakan diskriminasi harga untuk daerah yang
berbeda. Untuk perusahaan-perusahaan semacam ini harga yang dapat ditentukan
untuk masing-masing daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga dapat
diketahui dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-
masing daerah pemasaran ini tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan
tersebut akan mengalami beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena
terdapat beberapa harga yang berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran
yang lainnya.
2.7.4 Potongan harga
Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai
adanya potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah
tertentu, atau pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan
perlakuan harga yang berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk
perusahaan ini, maka didalam anggaran yang disusun seharusnya disebutkan
seberapa banyak potongan yang akan diberikan oleh perusahaan sehubungan dengan
pembelian dengan persyaratan-persyaratan khusus tersebut. Pengawasan pemberian
potongan pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah mempersiapkan
didalam anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana
potongan pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan
waktu pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut
dilengkapi dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran
ini dapat disusun sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang langsung
digabungkan dengan anggaran penjualan yang ada.
2.7.5 Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau
satu tahun.
Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam
perusahaan tersebut selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi
dengan rincian penjualan bulanan. Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan
penyusunan anggaran penjualan dari pada pengecer, agen dan distributor, tidak
jarang disusun perencanaan penjualan produk perusahaan perbulan dahulu baru
kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan menjumlahkan seluruh
penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan yang menyusun peramalan
penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini
akan dilaksanakan atas dasar pola penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa
periode yang telah lalu. Atas dasar pola ini ditentukan berapa besarnya jumlah
penjualan perbulan pada periode yang bersangkutan.
Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan,
semakin mudah pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan
koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualan perusahaan ini.
2.8 Langkah Dalam Menyusun Anggaran Penjualan
Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan, yaitu:
2.8.1 Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.
2.8.2 Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
2.8.3 Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan
penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
2.8.4 Memperhitungkan anggaran penjualan.
2.8.5 Menyusun anggaran penjualan.
Dalam proses penyusunan anggaran, terdapat tiga 3 metode pendekatan yaitu sebagai berikut:
a. Top-Down-Approach
Proses penyusunan anggaran dari manajer puncak sebagai pemegang
keputusan utama, kemudian rencana anggaran tersebut didistribusikan kepada
tingkatan manajer di bawahnya yang berperan sebagai pelaksana anggaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
b. Bottom-Up-Approach
Proses penyusunan anggaran dengan cara masing-masing kepala bagian
membuat perencanaan anggarannya masing-masing, kemudian rencana anggaran yang
telah disusun tersebut disampaikan kepada manajer yang lebih tinggi tingkatannya
untuk disetujui dan disahkan.
c. Combination Top-Down dan Botto Up Approach
Metode ini merupakan kombinasi antara top down dan bottom up, dimana
keduanya ikut terlibat dan saling mempengaruhi dalam penyusunan anggaran
perusahaan. Berdasarkan pembahasan dalam menganalisis data ini dapat
menggunakan 3 metode yaitu:
o Analisis varians anggaran
o Rasio Efektivitas
o Rasio Pertumbuhan
Harga Jual
(unit) Rp100.000 Rp55.000 Rp20.000
Untuk bulan Januari 2013, manajemen PT. Usaha Maju menargetkan penjualan
masing-masing sebanyak 5%.
Caranya :
Caranya :
1. Hitunglah pangsa pasar untuk perusaah PT. Usaha Maju
· Pangsa pasar bulan Desember 2013 = penjualan perusahaan/ penjualan indutri
· Pangsa pasar bulan Desember 2013 = 16.000/50.000 = 32%
2. setelah mendapatkan pangsa pasar perusahaan, kemudian menghitung kenaikan
penjualan industri dan penjualan perusahaan.
Bulan Januari 2013
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara
lebih terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang
di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah
(kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan
serta tempat (daerah) penjualannya.
Didalam anggaran penjualan terdapat sedikitnya dua metode penaksiran, yang
pertama metode trend moment dan yang kedua adalah metode trand least square.
Adapun tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah:
3.1.1 Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.
3.1.2 Memasukkan pertimbangan keputusan manajemen dalam proses
perencanaan.
3.1.3 Memberikan informasi dalam profit planing control.
3.1.4 Untuk mempermudah pengendalian penjualan.
Pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya suatu
perusahaan akan menghadapi dua permasalahan utama yang mempunyai hubungan
timbal balik sangat erat, yaitu permasalahan yang berhubungan dengan penjualan dan
permasalahan yang berhubungan dengan produksi. Dari permasalahan ini terdapat dua
alternatif hubungan timbal balik antara anggaran penjualan dan anggaran produksi.
Alternatif pertama adalah besar kecilnya perusahaan dipengaruhi oleh besar kecilnya
penjualan. Sedangkan alternatif kedua adalah besar kecilnya penjualan dipengaruhi
oleh besar kecilnya produksi. Dan lebih baik menggunakan trend garis lengkung untuk
semua produk agar dapat melihat metode mana yang lebih baik bagi produk tertentu
dengan melihat standar kesalahan prediksi masing-masing produk dengan kedua
metode.
DAFTAR PUSTAKA