Kuliah
Penganggaran Perusahaan, STIE TRIBUANA
BEKASI.
Bpk. Alister Aritonang, S.E., M.M., Ak., C.A.,
C.P.A.
DISUSUN OLEH :
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
TRIBUANA
BEKASI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul ANGGARAN PENJUALAN
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian ANGGARAN PENJUALAN atau
yang lebih khususnya membahas penyusunan Anggaran Penjualan, Diharapkan Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Anggaran Penjualan
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Cikarang, 09-Februari-2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada fungsi perencanaan dan
pengendalian. Salah satu cara yang dapat yang dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan
fungsi-fungsi tersebut adalah dengan mengunakan anggaran. Pada umumnya angaran perusahaan
disusun dari anggaran penjualan dan atas dasar penjualan dapat disusun anggaran-anggaran
lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian aktivitas
perusahaan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan maka dapat dirumuskan sub-sub
masalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggaran-anggaran operasi dan
anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam menyusun rencana anggaran
komprehensip. Agar anggaran penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka diperlukan "Tim
Peramal Penjualan" yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan didukung oleh ahli-
ahli bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan penjualan akan menilai target
penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan.
Pengertian anggaran penjualan menurut M. Nafarin (2007:166) yaitu :
Anggaran penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk
yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu .
Selain itu menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008:15) anggaran penjualan adalah :
Anggaran Penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam kurun waktu satu
tahun atau lebih .
Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) pengertian anggaran penjualan adalah
sebagai berikut :
Anggaran Penjualan ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan
perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis
(kualitas) barang yang akan di jual, jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta
tempat atau daerah penjualannya.
Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa budget penjualan hanyalah merupakan salah satu
bagian saja dari seluruh rencana perusahaan di bidang pemasaran (sales planning). Beberapa
rencana perusahaan di bidang pemasaran yang lain misalnya:
1. Rencana tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti
misalnya mencapai laba maksimal, penetrasi pasar ( market penetration ), pengembangan
pasar (market develovment), mempertahankan market share, memperkenalkan produk baru,
dan sebagainya.
2. Rencana tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
3. Rencana tentang saluran disrtibusi yang akan dipergunakan selama periode yang akan datang.
4. Rencana tentang biaya distribusi selama periode yang akan datang.
5. Rencana tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
6. Rencana tentang biaya promosi selama periode yang akan datang.
7. Rencana tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang, dan sebagainya.
Anggaran penjualan sangatlah diperlukan dalam memulai suatu usaha dalam perusahaan.
Karena perusahaan dapat mengetahui berapa target penjualan dan berapa harga yang akan dijual
untuk setiap produknya pada periode yang akan datang. Dengan begitu perusahaan dapat
menargetkan penjualan pada periode yang akan datang sesuai apa yang diharapkan oleh
perusahaan.
Menurut M. Nafarin (2007 : 169), bahwa anggaran penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya:
1. Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional; keadaan persaingan,
apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen
apakah konsumen akhir atau konsumen industri.
2. Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja mendukung
pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku, membayar
upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
3. Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan berarti
meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga kesempatan untuk
menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup
7. Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan yang dianggarkan
apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
8. Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah kebijaksanaan pemerintah
tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus dapat dipertahankan.
Sedangkan ada dua faktor lagi yang akan disebutkan dan harus dipertimbangkan dalam
penyusunan anggaran penjualan menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) yaitu:
1. Faktor Intern
Yang termasuk dalam faktor intern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat
didalam perusahaan sendiri. Faktor- faktor tersebut yaitu:
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu meliputi baik kualitas, kuantitas, harga, waktu maupun
tempat penjualannya.
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti tentang
pemilihan saluran distribusi, pemilihan media-media promosi, cara penetapan harga jual dan
sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang
akan datang.
d. Tenaga kerja tersedia, baik jumlahnya maupun keterampilan dan keahliannya, kemungkinan
pengembangannya diwaktu yang akan datang.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya diwaktu
yang akan datang.
2. Faktor Ekstern
Yang termasuk dalam faktor ekstern adalah data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di
luar perusahaan, tetapi di sana mempunyai pengaruh terhadap budget penjualan perusahaan.
Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 175), periode anggaran penjualan:
Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan, anggaran penjualan jangka
panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan menyangkut analisis mendalam mengenai potensi
pasar di masa mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan
perekonomian dan lain-lain.
Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu tahun atau dua belas
bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau bulanan. Anggaran penjualan jangka pendek harus
disusun berdasarkan daerah pertanggung jawaban untuk memudahkan perencanaan dan
pengendaliannya.
Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan menurut M. Nafarin
(2007 : 176), yaitu:
3. Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan
produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan oleh perusahaan jika akan
menyusun budget penjualan. Ini berarti tiap-tiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk
menentukan bentuk serta formatnya. Namun harus mencakup rencana tentang jenis (kualitas)
barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan
dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualan.
2.7 Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran Penjualan
c. Diskriminasi harga
Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang menetapkan
harga yang sama bagi penjualan produknya untuk seluruh daerah pemasaran yang ada. Namun
demikian tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa perusahaan yang menerapkan kebijakan
diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda. Untuk perusahaan-perusahaan semacam ini harga
yang dapat ditentukan untuk masing-masing daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga
dapat diketahui dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-masing
daerah pemasaran ini tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan tersebut akan
mengalami beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa harga yang
berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.
d. Potongan harga
Didalam pelaksanaan penjualan produk perusahaan sangat sering dijumpai adanya
potongan harga. Bagi pembeli atau distributor yang membeli dalam jumlah tertentu, atau
pembayarannya dengan jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan perlakuan harga yang
berbeda. Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk perusahaan ini, maka didalam
anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak potongan yang akan diberikan
oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian dengan persyaratan-persyaratan khusus tersebut.
Pengawasan pemberian potongan pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah
mempersiapkan didalam anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana
potongan pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu
pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut dilengkapi dengan
anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran ini dapat disusun sendiri atau
berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang langsung digabungkan dengan anggaran penjualan
yang ada.
e. Pada umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun. Namun
untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan tersebut selayaknya
anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan rincian penjualan bulanan. Bahkan
beberapa perusahaan yang mendasarkan penyusunan anggaran penjualan dari pada pengecer,
agen dan distributor, tidak jarang disusun perencanaan penjualan produk perusahaan perbulan
dahulu baru kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan menjumlahkan seluruh
penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan yang menyusun peramalan penjualan
tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini akan dilaksanakan atas
dasar pola penjualan bulanan yang telah ada dari beberapa periode yang telah lalu. Atas dasar
pola ini ditentukan berapa besarnya jumlah penjualan perbulan pada periode yang bersangkutan.
Semakin jelas anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah
pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan
kegiatan penjualan perusahaan ini.
Contoh : PT. Sladetom Maju Jaya yang berdiri pada tahun 2014 adalah perusahaan yang
memproduksi berbagai macam jenis Sepeda. Dalam menyusun anggaran penjualan PT. Sladetom
Maju Jaya mengumpulkan data penjualan tahun lalu.
Caranya :
Penjualan bulan Januari = penjualan bulan Desember x(1+ Pertumbuhan Bulan Januari).
Jadi penjualan (unit) untuk boneka di bulan Januari 2016 ialah
Pada bulan Desember 2015, : PT. Sladetom Maju Jaya menjual produknya sebesar 16.000 unit
dan penjualan industri pada saat itu 50.000 unit. Pada bulan Januari, Februari dan Maret tahun
2013 mengalami kenaikan penjualan industri sebesar 5%, 10%, dan 5%. Pangsa pasar untuk
ketiga bulan tersebut sama seperti tahun sebelumnya.
Caranya :
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 174), manfaat anggaran penjualan:
Menurut Tendi Haruman & Sri Rahayu (2007:45) tujuan penyusunan anggaran penjualan
adalah :
Untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan
memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa
lalu, khususnya di bidang penjualan .
Sebagai pedoman kerja, alat koordinasi dan pengawasan kerja serta sebagai dasar bagi
penyusunan budget-budget lainnya .
Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan yaitu:
1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada umumnya.
2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi
pemasaran.
3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian.
4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya
meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang
akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
Didalam anggaran penjualan terdapat sedikitnya dua metode penaksiran, yang pertama
metode trend moment dan yang kedua adalah metode trand least square.
Adapun tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah:
1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan.
3. Memberikan informasi dalam profit planing control.
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.
Pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya suatu perusahaan akan
menghadapi dua permasalahan utama yang mempunyai hubungan timbal balik sangat erat, yaitu
permasalahan yang berhubungan dengan penjualan dan permasalahan yang berhubungan dengan
produksi. Dari permasalahan ini terdapat dua alternatif hubungan timbal balik antara anggaran
penjualan dan anggaran produksi. Alternatif pertama adalah besar kecilnya perusahaan
dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan. Sedangkan alternatif kedua adalah besar kecilnya
penjualan dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Dan lebih baik menggunakan trend garis
lengkung untuk semua produk agar dapat melihat metode mana yang lebih baik bagi produk
tertentu dengan melihat standar kesalahan prediksi masing-masing produk dengan kedua metode.
DAFTAR PUSTAKA
AgusAhyari. (1989). Anggaran Perusahaan: Pendekatankuantitatif. (Buku I). Yogyakarta:
BPFE.
Asri Sw., Marwan. (1982). PeramalanPenjualan. Yogyakarta: PenerbitFakultasEkonomi
UGM.
Munandar. (1989). Budgeting. (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE
Ridwan Iskandar Sudayat, SE: http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/91-
pengertian-penjualan.pdf
Dra. NarumondangBulanSiregar, MM: http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-
narumondang.pdf
Syihab El Zahry: http://arie.ngeblogs.com/2010/01/04/anggaran-penjualan/