Akuntansi manajemen adalah salah satu dari jenis jenis akuntansi yang
mengolah data keuangan dan memberikan informasi kepada manajer di dalam
suatu organisasi atau perusahaan sehingga perencanaan, pengambilan
keputusan, dan pengawasan bisa berjalan dengan baik. Informasi akuntansi
tertentu harus sesuai dengan kebutuhan manajemen perusahaan sehingga bisa
diinterpretasikan dengan baik.
d Tugas Manajemen.
Pada dasarnya manajer melaksanakan 4 (empat) fungsi umum dalam suatu
organisasi :
1. Perencanaan
Manajer merancang beberapa langkah yang akan diambil dalam upaya
menggerakkan organisasi ke arah sasarannya.
2. Pengorganisasian
Manajer memutuskan bagaimana cara terbaik mengkombinasikan
sumber daya manusia dengan sumber ekonomi lain yang menjadi milik
perusahaan agar dapat menjalankan rencana yang ditetapkan.
3. Pengendalian
Dalam tugas ini, manajer mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk memastikan bahwa setiap bagian organisasi berfungsi dengan
efektifitas yang maksimal
4. Pengambilan Keputusan
Manajer berusaha membuat pilihan yang masuk akal di antara alternatif
e Struktur Organisasi
1. Untuk menjalankan tugas manajemen diperlukan orang lain untuk
membantunya.
2. Dengan melalui pembentukan struktur organisasi memungkinkan suatu
desentralisasi tanggung jawab manajemen.
f Desentralisasi
Yakni merupakan pelimpahan wewenang pengambilan keputusan melalui
pengambilan tempat pengambilan keputusan ke tingkat manajemen terbawah
yang dimungkinkan.
g Hubungan Lini dan Staff
Jabatan lini adalah jabatan yang berhubungan langsung dengan pencapaian
sasaran dasar suatu organisasi. Jabatan staff, tidak berhubungan langsung
dengan pencapaian sasaran dasar suatu organisasi
b Orientasi Waktu
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi
untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan
berkala dari hasil pencatatan tersebut. Oleh karena itu, akuntansi
keuangan lebih cenderung berorientasi kemasa lalu dan dilaporkan setelah
kejadian tersebut terjadi. Hak ini menyebabkan laporan keuangan tidak
menyajikan informasi yang berorientasi ke depan yang dibutuhkan oleh
para investor dan kreditor saat ini maupun potensial. Laporan ini yang
disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik
perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai
pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Sehingga
untuk mengetahui informasi perusahaan dimasa yang akan datang
diperlukan suatu analisis terhadap laporan keuangan.
Berbeda dengan akuntansi manajemen. Meskipun akuntansi manajemen
juga dicatat dan dilaporkan setelah kejadian tersebut berlangsung. Hal
tersebut secara kuat menegaskan penyediaan informasi.Manajemen,
sebagai contoh, tidak hanya ingin tahu berapa biaya yang dikeluarkan
untuk proses produksi, tetapi juga ingin mengetahui biaya apa saja yang
akan dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk. Dengan mengetahui
biaya apa saja yang digunakan untuk sebuah produksi tersebut dapat
membantu perencanaan pembelian bahan baku dan penetapan harga,
disamping hal-hal lainnya. Orientasi masa depan ini digunakan untuk
mendukung perencanaan manajerial dan pengambilan keputusan. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan bersifat
terbatas dalam memberikan informasi sehingga perlu diurai secara lebih
rinci ataupun dianalisis lebihlanjut.
c AktivaLunak
Laporan keuangan berfokus pada aktiva aktiva keras (persediaan,pabrik)
tetapi tidak menyajikan banyak informasi tentang aktiva aktiva lunak (tak
berwujud) perusahaan. Padahal untuk setiap kelas aset tidak berwujud
(membedakan antara internal dan aktiva tak berwujud lainnya),
pengungkapan dibutuhkan.
Apakah umur manfaat terbatas atau terbatas dan jika terbatas, masa
manfaat atau tarif amortisasi yang digunakan Metode amortisasi yang
digunakan;
Nilai tercatat bruto dan akumulasi amortisasi (termasuk akumulasi
rugi penurunan nilai) baik pada awal dan akhir periode
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan penambahan (dianalisis antara mereka yang diperoleh
secara terpisah dan mereka yang diperoleh dalam penggabungan
usaha), aktiva diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, pensiun,
pelepasan, akuisisi melalui penggabungan usaha, meningkatkan atau
menurun akibat revaluasi, penurunan untuk mengenali gangguan,
jumlah ditulis kembali untuk mengakui pemulihan kerusakan
sebelum, amortisasi selama periode, efek bersih dari penjabaran
laporan keuangan entitas asing ', dan setiap hal yang material lainnya.
Item baris dalam laporan pendapatan komprehensif (atau laporan laba
rugi, jika disajikan secara terpisah) di mana biaya amortisasi aktiva
tidak berwujud disertakan.
Contoh aset tidak berwujud yang dapat dilaporkan sebagai kelas
terpisah (dari aset tidak berwujud) adalah nama merek,lisensi dan
waralaba, mastheads dan penerbitan judul, perangkat lunak computer, hak
cipta, paten dan hak kekayaan industri, jasa dan hak operasi, resep, rumus,
model, desain dan prototype, aktiva tidak berwujud dalam pengembangan.
Selain itu, laporan keuangan juga harus mengungkapkan hal-hal
berikut:
1. Untuk setiap aset dinilai memiliki manfaat tidak terbatas, nilai tercatat
aktiva dan alasan untuk mempertimbangkan bahwa ia memiliki hidup
terbatas dan faktor-faktor penting yang digunakan untuk menentukan
ini.
2. Sifat, nilai tercatat, dan sisa jangka waktu amortisasi aktiva tidak
berwujud individu yang material terhadap laporan keuangan entitas
secara keseluruhan.
3. Untuk aset tidak berwujud yang diperoleh dengan cara hibah
pemerintah dan awalnya diakui sebesar nilai wajar, nilai wajar
awalnya diakui, nilai tercatat, dan apakah mereka dilakukan dengan
metode biaya atau revaluasi untuk pengukuran selanjutnya.
4. Pembatasan hak milik dan aset dijadikan sebagai jaminan untuk
hutang,.
5. Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tidak berwujud.
d Ketepatan Waktu
Laporan keuangan memberikan informasi penting mengenai perusahaan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun pihak-pihak yang
membutuhkan informasi keuangan perusahaan yaitu kreditur, pemegang
saham, dan manajemen. Mengingat pentingnya informasi perusahaan
dalam pengambilan keputusan maka ketepatan waktu pelaporan
memegang peranan tinggi dan berharga bagi pihak-pihak yang
membutuhkan. Laporan keuangan dibuat oleh pihak manajemen dengan
tujuan memper-tanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh
pihak perusahaan (Baridwan, 2003). SAK (2002) menyatakan bahwa
laporan keuangan merupakan bagian proses pelaporan keuangan meliputi
neraca, laporan laba-rugi, laporan posisi perubahan modal, catatan dan
laporan lain serta materi penjelas yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan. Namun pada kenyataannya, laporan keuangan hanya
disajikan secara kuartalan, dan laporan keuangan yang di audit hanya
disediakan sekali setahun. Tidak banyak laporan keuangan real-time yang
tersedia. Terdapat variasi yang sangat luas mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA