Anda di halaman 1dari 15

RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN

1.1 Perspektif Akuntansi Manajemen


Akuntansi adalah Proses pencatatan (recording), penggolongan
(classifying), pengikhtisaran (summarizing) dan pelaporan (reporting) data
keuangan (financial data) dari suatu perusahaan untuk kemudiaan dilakukan
analisis/interpretasi (interpreting). Suatu sistem yang memberikan informasi yang
kuantitatif mengenai bisnis-bisnis ekonomi, terutama sifat-sifat keuangan, yang
ditujukan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Proses pengolahan
data keuangan untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan untuk
memungkinkan pengambil keputusan melakukan pertimbangan berdasarkan
informasi dalam pengambilan keputusan.
Akuntansi Manajemen adalah proses pengidentifikasi, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi/keuangan, untuk memungkinkan adanya
penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi manajemen yang menggunakan
informasi tersebut di mana titik sentralnya untuk pihak-pihak di dalam
organisasi/perusahaan. Akuntansi manajemen diperlukan oleh manajemen untuk
melaksanakan dua fungsi pokok manajemen: perencanaan dan pengendalian
aktivitas perusahaan.
Informasi akuntansi manajemen disajikan kepada manajemen perusahaan
dalam berbagai laporan keuangan seperti anggaran, laporan penjualan, laporan
biaya produksi, laporan biaya menurut aktivitas, laporan biaya menurut pusat
pertanggungjawaban dan laporan biaya mutu (quality cost report), laporan biaya
daur hidup produk (product-life-cycle cost), biaya penambah dan bukan
penambah (value-and non-value-added cost), laporan biaya pemasaran.
Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen
terutama pada tahap analisis konsekuensi setiap alternatif yang mungkin dalam
proses pengambilan keputusan tersebut. Hal ini memungkinkan manajemen
melakukan pengambilan keputusan untuk memilih alternatif tindakan yang
terbaik diantara alternatif tindakan yang dipertimbangkan.
Jadi prinsip akuntansi manajemen:
 Membantu manajer menjalankan peran mereka dalam melakukan
kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
 Informasi akuntansi manajemen untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah, dan untuk mengevaluasi kinerja

Akuntansi manajemen adalah salah satu dari jenis jenis akuntansi yang
mengolah data keuangan dan memberikan informasi kepada manajer di dalam
suatu organisasi atau perusahaan sehingga perencanaan, pengambilan
keputusan, dan pengawasan bisa berjalan dengan baik. Informasi akuntansi
tertentu harus sesuai dengan kebutuhan manajemen perusahaan sehingga bisa
diinterpretasikan dengan baik.

Proses akuntansi manajemen yang sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi


terdiri dari identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, persiapan,
interpretasi, dan pemberitahuan informasi keuangan kepada pihak manajemen
untuk menyusun perencanaan, melakukan evaluasi, dan memantau jalannya
perusahaan.

Akuntansi sebagai sistem informasi mempunyai peran yang strategis dalam


perencanaan finansial terkait identifikasi biaya-biaya yang terjadi dalam
jangka waktu tertentu. Akuntansi manajemen dibutuhkan untuk menilai
kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial saat perusahaan akan
melakukan investasi. Hal tersebut penting untuk menghindari investasi yang
tidak layak karena hal itu termasuk pemborosan dan merugikan bagi
perusahaan. Penilaian suatu investasi harus memerhatikan faktor-faktor
tertentu, yaitu besaran diskonto, laju inflasi, tingkat risiko, ketidakpastian
(termasuk country risk dan political risk), dan sumber pendanaan.

Manfaat akuntansi manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi bagi


pihak internal untuk mengarahkan, merencanakan, mengendalikan kegiatan
operasional, dan mengambil keputusan-keputusan manajemen. Sistem
akuntansi manajemen menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan
tertentu sesuai bagian atau divisi di dalam perusahaan. Misalnya, manajer
keuangan butuh data keuangan untuk menyusun anggaran selama setahun,
manajer pemasaran butuh informasi keuangan untuk mengetahui seberapa
besar dana anggaran untuk promosi produk atau jasa yang dihasilkan.
Informasi ini juga bisa menjadi pedoman dalam pengambilan kebijakan pada
masa yang akan datang. Berikut penjelasan ruang lingkup akuntansi
manajemen secara rinci.

a Manajer keuangan umumnya membutuhkan informasi tentang pencatatan


transaksi keuangan dan kegiatan perusahaan yang membutuhkan
pendanaan seperti modal kerja, beban biaya (cost of fund) terhadap
sejumlah modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan, tingkat
pengembalian investasi (modal), berbagai rasio keuangan, macam macam
harta dalam akuntansi, transaksi bisnis perusahaan, dan lain-lain.
b Manajer produksi umumnya membutuhkan informasi tentang rincian
biaya sehingga terbentuk harga pokok produksi (cost of good sold) seperti
total biaya produksi, biaya produk per unit, beban tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead lainnya yang berperan dalam proses produksi secara
langsung.
c pemasaran umumnya membutuhkan data informasi yang memuat seluruh
komponen biaya terkait penetapan harga jual produk, penentuan sistem
penjualan secara kredit atau tunai, beban komisi penjualan, biaya
pemasaran (marketing fee), dan informasi nilai diskon untuk produk
tertentu dalam rangka peningkatan volume penjualan yang tentunya
berasal dari manajemen akuntansi.
d Pihak Manajemen Puncak (Top Management) umumnya membutuhkan
informasi keuangan perusahaan untuk mengambilan keputusan strategis
bagi perusahaan atau pengendalian perusahaan jika terjadi masalah
tertentu. Aktivitas manajemen puncak terkait laporan akuntansi
manajemen antara lain penyusunan anggaran, diversifikasi produk,
ekspansi usaha, dan aneka kebijakan investasi yang juga memerhatikan
kriteria uang menurut para ahli untuk menambah cadangan keuangan
perusahaan.

Data-data keuangan yang disediakan oleh akuntansi manajemen sangat


berpengaruh pada peningkatan volume penjualan perusahaan sesuai dengan
perkembangan akuntansi. Meskipun ruang lingkup akuntansi manajemen
hanya terbatas pada internal perusahaan, tetapi dampak yang dihadirkan cukup
luas, yakni seluruh perusahaan termasuk anak perusahaan jika pimpinan
mengacu kepada SOP yang sama.

1.2 Organisasi dan Tujuannya


a Pengertian Organisasi.
Menurut Dimock, Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada
bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu
kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. James D. Mooney mengatakan
bahwa : Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan
Bersama. Pendapat lain menyebutkan bahwa Organisasi adalah se- kelompok
orang yang menyatu bersama karena beberapa tujuan bersama. Dari beberapa
pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi
harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
 Orang-orang (sekumpulan orang),
 Kerjasama,
 Tujuan yang ingin dicapai,
b Sasaran Organisasi
Sasaran merupakan Tujuan bersama yang mengarahkan kerja organisasi.
Bagi beberapa organisasi sasarannya adalah membuat produk dan
menghasilkan keuntungan
c Perencanaan Strategis.
Dalam setiap organisasi, perencanaan strategis terjadi dalam dua tahap
1. Keputusan mengenai produk yang akan dihasilkan dan/atau jasa yang
akan diberikan.
2. Keputusan mengenai strategi pemasaran dan/ atau produksi yang akan
diikuti dalam rangka menyampaikan produk atau jasa yang dimaksud
kepada pihak yang semestinya.

d Tugas Manajemen.
Pada dasarnya manajer melaksanakan 4 (empat) fungsi umum dalam suatu
organisasi :
1. Perencanaan
Manajer merancang beberapa langkah yang akan diambil dalam upaya
menggerakkan organisasi ke arah sasarannya.
2. Pengorganisasian
Manajer memutuskan bagaimana cara terbaik mengkombinasikan
sumber daya manusia dengan sumber ekonomi lain yang menjadi milik
perusahaan agar dapat menjalankan rencana yang ditetapkan.
3. Pengendalian
Dalam tugas ini, manajer mengambil langkah-langkah yang diperlukan
untuk memastikan bahwa setiap bagian organisasi berfungsi dengan
efektifitas yang maksimal
4. Pengambilan Keputusan
Manajer berusaha membuat pilihan yang masuk akal di antara alternatif
e Struktur Organisasi
1. Untuk menjalankan tugas manajemen diperlukan orang lain untuk
membantunya.
2. Dengan melalui pembentukan struktur organisasi memungkinkan suatu
desentralisasi tanggung jawab manajemen.
f Desentralisasi
Yakni merupakan pelimpahan wewenang pengambilan keputusan melalui
pengambilan tempat pengambilan keputusan ke tingkat manajemen terbawah
yang dimungkinkan.
g Hubungan Lini dan Staff
Jabatan lini adalah jabatan yang berhubungan langsung dengan pencapaian
sasaran dasar suatu organisasi. Jabatan staff, tidak berhubungan langsung
dengan pencapaian sasaran dasar suatu organisasi

1.3 Peranan Akuntansi Manajemen


Peran seorang akuntan manajeman dalam organisasi adalah sebagai pendukung
organisasi. Akuntan manajemen bertanggungg jawab untuk mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengukur, menganalisis, menyiapkan,menginteprentasikan dan
mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan. Akuntan manajemen biasanya terlibatsecara langsung
dalam proses manajemen sebagai anggota penting dalam tim manajemen,
misalnya sebagai kontroler (kepala bagian akuntansi) dan manajer akuntan biaya.
Akuntan manajemen bertugas membantu orang-orang ini (line position), yaitu
pihak yang bertanggung jawab langsung dalam melaksanakan tujuan dalam
organisasi, misalnya manajer bagian produksi. Dalam hal ini, akuntan manajemen
berada dalam posisi staff (staff position), yaitu posisi yang mendukung tugas lini
dan tidak bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi.

1.4 Perbedaan Akuntansi Manajemen dan Keuangan


Akuntansi keuangan ialah bidang yang bertugas mengolah transaksi perusahan
serta pada akhir periode menghasilkan laporan keuangan (baik itu Neraca, Laba
Rugi, serta laporan lain yang diperlukan). Informasi yang dihasilkan ialah untuk
digunakan oleh pihak luar (ekstern) perusahaan ialah, seperti kreditor, investor,
pemegang saham, pemerintah, dan sebagainya. Sedangkan akuntansi manajemen
ialah bidang akuntansi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan
yang diperuntukkan bagi pihak manajemen ataupun manajer perusahaan (intern).
Informasi yang dihasilkan ialah untuk digunakan oleh semua lini manajemen.
Mulai dari top manajemen, middle manajemen, sampai lower manajemen untuk
mengambil keputusan bisnis bagi perusahaan.

NO Perbedaan Akuntansi Manajemen Akuntansi


Keuangan
1 Target Berfokus pada Berfokus pada
Pengguna penyediaan informasi penyediaan
untuk pengguna internal informasi untuk
pengguna eksternal.
2 Batasan input Tidak terikat Pelaporan
dan proses aturantertentu. akuntansi keuangan
harus mengikuti
prosedur akuntansi
yang ditetapkan
oleh pihakyang
berwenang
(bapepam dan IAI
di Indonesia)
3 Target Berfokus pada Berfokus pada
Pengguna penyediaan penyediaan
informasiuntuk informasi untuk
penggunaainternal pengguna eksternal
4 Jenis Informasi Informasi keuangan dan Informasi keuangan
non yang bersifat
keuangan,dimungkinkan objektif
juga informasi yang
bersipat subjektif
5 Orientasi Waktu Menekan pada informasi Mencatat dan
tentang peristiwa dimasa melaporkan
depan peristiwa yang
sudah terjadi (data
historis)
6 Tingkat Agresi Evaluasi Internal dan Informasi yang
pembuatan keputusan disediakan berfokus
dilakukan berdasarkan pada kinerja
informasi yang sangat perusahaan secara
detail keseluruhan
7 Kedalaman Melibatkan aspek Lebih spesifik
ekonomi manajerial,
teknik industry dan ilmu
manajemen(bersifa
tmulti disipliner)
8 Keakuratan dan Lebih menekan pada Lebih menekan
Tepat Waktu ketepatan waktu pada keakuratan
9 Verifikasi Lebih menekan pada Lebih menekan
danrelevansil relefansi terhadap pada kemampuan
perencanaan dan verifikasi
pengendalian.

1.5 Perkembangan Akuntansi Manajemen dan Tantangan Yang Dihadapi di


Masa Yang Akan Datang
1. Perkembangan akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen berintikan akuntansi biaya yang dikembangkan di USA
mulai akhir abad ke 19 dan permulaan abad 20. Pada tahap awal
perkembangannya (sampai dengan tahun 1914), akuntansi manajemen
berorientasi pada penentuan cost produk dengan penelusuran profitabilitas
produk secara individual dan penggunaan informasi tersebut untuk
pengambilan keputusan strategik bagi pemimpin perusahaan dan pemakai
intern lainnya.
Mulai tahun 1925, dengan dikembangkannya pasar modal di USA, hampir
semua usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi
pemakai intern kemudian dihentikan dan digantikan dengan
penentuan cost sediaan (inventory costing). Perubahan orientasi akuntansi
manajemen dari penyediaan informasi bagi pemakai intern (untuk kepentingan
pengambilan keputusan strategik) ke penyediaan informasi keuangan bagi
pihak luar perusahaan berlangsung terus sampai awal tahun 90-an.
Pelaporan keuangan kepada pihak luar menjadi pendorong utama dalam
perancangan sistem akuntansi biaya sejak pasar modal dikembangkkan di
USA. Manajer perusahaan bersedia untuk menerima informasi biaya rata-rata
produk yang kasar. Kenyataannya pada saat itu, informasi biaya produk secara
individual yang lebih rinci dan teliti tidak diperlukan. Selama perusahaan
memiliki produk yang homogen, yang mengkonsumsi sumber daya dengan
proporsi yang sama, informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi biaya
yang lebih berorientasi ke penyediaan informasi keuangan bagi pemakai luar
adalah cukup baik dan memadai. Bagi kebanyakan perusahaan, biaya untuk
menjalankan sistem akuntansi biaya lebih rinci, kenyataannya melebihi
manfaat yang diperoleh.
Dalam tahun 1950-an dan 1960-an, telah dilakukan beberapa usaha untuk
memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan
manajemen. Usaha untuk memperbaiki akuntansi biaya pada saat itu, pada
hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi
keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, dan tidak ditujukan untuk
menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukan bagi kepentingan
manajemen.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an, praktik-praktik akuntansi manajemen
tradisional yang sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial,
banyak ditemukan. Beberapa pihak menyatakan sistem akuntansi manajemen
yang ada sudah usang dan tidak berguna karena perkembangan lingkungan
ekonomi yang berkembang pesat, sehingga dibutuhkan pengembangan praktik-
praktik informasi akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan.
Pada tahun-tahun terakhir ini, lingkungan bisnis yang diwarnai dengan
persaingan tingkat dunia yang tajam telah mengubah sifat ekonomi USA, dan
telah menimbulkan respon dari banyak perusahaan manufaktur di USA, yang
secara dramatis mengubah cara perusahaan-perusahaan tersebut menjalankan
bisnis mereka. Dengan perubahan ini, sistem akuntansi manajemen tradisional
tidak berlaku lagi. Oleh karena itu, sistem akuntansi manajemen yang baru,
kemudian muncul. Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi
manajemen.
2. Tantangan yang dihadapai akuntansi manajemen
Berikut merupakan tantangan yang akan dihadapai akuntansi manajemen di
masa yang akan datang yaitu:
a Pengukuran Non-financial
Laporan keuangan tidak menyajikan sejumlah ukuran kinerja penting yang
biasanya dipakai oleh manajemen, seperti indeks kepuasan pelanggan,
informasi tentang pesanan yang belum diproses, dan tingkat penolakan atas
barang yang dibeli.
Pengukuran non-financial seperti performance measurement atau
pengukuran kinerja memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengembangkan strategi, mengevaluasi pencapaian tujuan organisasi dan
memberikan kompensasi pada manajer. Namun banyak manajer yang
merasa bahwa system yang mereka miliki tidak cukup. Hal ini menimbulkan
banyaknya pengembangan ukuran-ukuran non-finansial, misalnya Kaplan
dan Norton dengan Balanced Scorecard. Kelebihan indikator nonfinancial :
 Hubungan yang dekat dengan strategi jangka panjang organisasi
Sistem pengukuran finansial biasanya lebih terfokus kepada kinerja
jangka pendek. Mereka tidak terlibat dengan kemajuan yang berkaitan
dengan tuntutan pelanggan maupun persaingan, atau tujuan non-
finansial lainnya yang juga penting dalam mencapai profitabiltas,
memenangkan persaingan dan tujuan strategis jangka panjang.
Misalnya, pengembangan produk baru atau pengembangan kapabilitas
baru dalam organisasi mungkin penting untuk tujuan stratejik, namun
dapat menurunkan kinerja keuangan jangka pendek.
 Indikator non-finansial mencerminkan intangible assets
Data finansial tidak menunjukkan intangible assets yang merupakan
salah satu kunci sukses dalam industri. Melalui indikator non-finansial,
maka intangible assets dapat terukur juga. Banyak penelitian yang
dilakukan mengenai peran intangible asset terhadap nilai perusahaan.
Nyatanya, ukuran yang berkaitan dengan inovasi, kapabiilitas
manajemen, hubungan karyawan, kualitas dan brand value dapat
menjelaskan nilai perusahaan dengan signifikan.
 Indikator non-finansial dapat menjadi indicator yang lebih baik bagi
kinerja finansial di masa depan
Meskipun tujuan utama adalah memaksimalkan kinerja finansial,
ukuran finansial saat ini mungkin tidak menangkap manfaat jangka
panjang dari keputusan yang dibuat saat ini. Misalnya, investasi pada
R&D atau program kepuasan pelanggan. Menurut aturan akuntansi di
AS, pengeluaran R&D dan pemasaran dicatat selama periode
terjadinya, sehingga mengurangi laba. Namun, riset yang sukses dapat
meningkatkan laba di masa depan jika dibawa ke pasar.
 Memberikan sinyal pada manajer untuk memaksimalkan kinerja
Ukuran finansial tidak dapat mengukur kinerja manajer secara
keseluruhan, seperti yang dilakukan oleh ukuran non-finansial.
Sehingga, dengan adanya ukuran non-finansial, manajer dapat
mengetahui di area mana ia harus melakukan perbaikan. Misalnya,
pada ukuran financial jika penjualan anjlok, maka sebabnya harus
ditelusuri lebih dulu. Ketidakpuasan pelanggan, misalnya tidak
langsung ada dalam informasi finansial tersebut.

b Orientasi Waktu
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi
untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan
berkala dari hasil pencatatan tersebut. Oleh karena itu, akuntansi
keuangan lebih cenderung berorientasi kemasa lalu dan dilaporkan setelah
kejadian tersebut terjadi. Hak ini menyebabkan laporan keuangan tidak
menyajikan informasi yang berorientasi ke depan yang dibutuhkan oleh
para investor dan kreditor saat ini maupun potensial. Laporan ini yang
disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik
perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai
pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Sehingga
untuk mengetahui informasi perusahaan dimasa yang akan datang
diperlukan suatu analisis terhadap laporan keuangan.
Berbeda dengan akuntansi manajemen. Meskipun akuntansi manajemen
juga dicatat dan dilaporkan setelah kejadian tersebut berlangsung. Hal
tersebut secara kuat menegaskan penyediaan informasi.Manajemen,
sebagai contoh, tidak hanya ingin tahu berapa biaya yang dikeluarkan
untuk proses produksi, tetapi juga ingin mengetahui biaya apa saja yang
akan dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk. Dengan mengetahui
biaya apa saja yang digunakan untuk sebuah produksi tersebut dapat
membantu perencanaan pembelian bahan baku dan penetapan harga,
disamping hal-hal lainnya. Orientasi masa depan ini digunakan untuk
mendukung perencanaan manajerial dan pengambilan keputusan. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan bersifat
terbatas dalam memberikan informasi sehingga perlu diurai secara lebih
rinci ataupun dianalisis lebihlanjut.

c AktivaLunak
Laporan keuangan berfokus pada aktiva aktiva keras (persediaan,pabrik)
tetapi tidak menyajikan banyak informasi tentang aktiva aktiva lunak (tak
berwujud) perusahaan. Padahal untuk setiap kelas aset tidak berwujud
(membedakan antara internal dan aktiva tak berwujud lainnya),
pengungkapan dibutuhkan.
 Apakah umur manfaat terbatas atau terbatas dan jika terbatas, masa
manfaat atau tarif amortisasi yang digunakan Metode amortisasi yang
digunakan;
 Nilai tercatat bruto dan akumulasi amortisasi (termasuk akumulasi
rugi penurunan nilai) baik pada awal dan akhir periode
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan penambahan (dianalisis antara mereka yang diperoleh
secara terpisah dan mereka yang diperoleh dalam penggabungan
usaha), aktiva diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, pensiun,
pelepasan, akuisisi melalui penggabungan usaha, meningkatkan atau
menurun akibat revaluasi, penurunan untuk mengenali gangguan,
jumlah ditulis kembali untuk mengakui pemulihan kerusakan
sebelum, amortisasi selama periode, efek bersih dari penjabaran
laporan keuangan entitas asing ', dan setiap hal yang material lainnya.
 Item baris dalam laporan pendapatan komprehensif (atau laporan laba
rugi, jika disajikan secara terpisah) di mana biaya amortisasi aktiva
tidak berwujud disertakan.
Contoh aset tidak berwujud yang dapat dilaporkan sebagai kelas
terpisah (dari aset tidak berwujud) adalah nama merek,lisensi dan
waralaba, mastheads dan penerbitan judul, perangkat lunak computer, hak
cipta, paten dan hak kekayaan industri, jasa dan hak operasi, resep, rumus,
model, desain dan prototype, aktiva tidak berwujud dalam pengembangan.
Selain itu, laporan keuangan juga harus mengungkapkan hal-hal
berikut:

1. Untuk setiap aset dinilai memiliki manfaat tidak terbatas, nilai tercatat
aktiva dan alasan untuk mempertimbangkan bahwa ia memiliki hidup
terbatas dan faktor-faktor penting yang digunakan untuk menentukan
ini.
2. Sifat, nilai tercatat, dan sisa jangka waktu amortisasi aktiva tidak
berwujud individu yang material terhadap laporan keuangan entitas
secara keseluruhan.
3. Untuk aset tidak berwujud yang diperoleh dengan cara hibah
pemerintah dan awalnya diakui sebesar nilai wajar, nilai wajar
awalnya diakui, nilai tercatat, dan apakah mereka dilakukan dengan
metode biaya atau revaluasi untuk pengukuran selanjutnya.
4. Pembatasan hak milik dan aset dijadikan sebagai jaminan untuk
hutang,.
5. Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tidak berwujud.

d Ketepatan Waktu
Laporan keuangan memberikan informasi penting mengenai perusahaan
bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun pihak-pihak yang
membutuhkan informasi keuangan perusahaan yaitu kreditur, pemegang
saham, dan manajemen. Mengingat pentingnya informasi perusahaan
dalam pengambilan keputusan maka ketepatan waktu pelaporan
memegang peranan tinggi dan berharga bagi pihak-pihak yang
membutuhkan. Laporan keuangan dibuat oleh pihak manajemen dengan
tujuan memper-tanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh
pihak perusahaan (Baridwan, 2003). SAK (2002) menyatakan bahwa
laporan keuangan merupakan bagian proses pelaporan keuangan meliputi
neraca, laporan laba-rugi, laporan posisi perubahan modal, catatan dan
laporan lain serta materi penjelas yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan. Namun pada kenyataannya, laporan keuangan hanya
disajikan secara kuartalan, dan laporan keuangan yang di audit hanya
disediakan sekali setahun. Tidak banyak laporan keuangan real-time yang
tersedia. Terdapat variasi yang sangat luas mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Kusuma ayu. 2018. Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen Terlengkap yang


Wajib Diketahui. Diakses pada https://dosenakuntansi.com/ruang-
lingkup-akuntansi-manajemen (2 Februari 2020)
Nita julianti. Makalah Akuntansi Manajemen Ruang Lingkup Akuntansi
Manajemen. Diakses pada https://www.academia.edu/216
72473/MAKALAH_AKUNTANSI_MANAJEMEN_Ruang_Lingkup_A
kuntansi_Manajemen. (02Februari2020)
Almaknun Luluk. 2012. Ruang lingkup akuntansi manajemen Diakses pada
https://www.academia.edu/19665442/Ruang_lingkup_akuntansi_manaje
men. (02 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai