DISUSUN OLEH :
SALMA REGITA RAHANANDA (22101081060)
RIO FADHILAH (22101081315)
ADINDA PUTRI MANDASARI (22101081356)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya makalah mengenai Manajemen Kas untuk memenuhi tugas mata
kuliah Corporate Finance dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tetap
tercurahakan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni agama islam.
Dalam makalah ini menjelaskan tentang Manajemen Kas dan Surat Berharga. Makalah ini
meliputi pengertian, aliran, beberapa faktor yang mempengaruhi persediaan kas dan masih
banyak lagi mengenai Manajemen Kas.
Saya juga mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Muhammad Bastomi SE,MM selaku dosen pengampu mata kuliah Corporate Finance yang
telah membantu membimbing untuk menyelesaikan makalah ini.
Demikian yang dapat disampaikan, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Dan dalam penyusunan makalah ini saya sepenuhnya menyadari masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
kedepannya dapat tersusun dengan baik. Mohon maaf apabila ada salah kata.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Kas..............................................................................................3
B. Aliran Kas.........................................................................................................................4
C. Faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan Kas......................................................4
D. Motif Penahanan Kas........................................................................................................4
E. Tujuan Manajemen Kas....................................................................................................5
F. Model Manajemen Kas.....................................................................................................5
G. Definisi Surat Berharga....................................................................................................8
H. Alasan menyimpan surat berharga...................................................................................9
I. Kriteria pemilihan Surat Berharga.....................................................................................9
J. Contoh jenis-jenis surat berharga yang diperjual belikan di pasar
uang………………………………………………………………………………………11
PENUTUP...............................................................................................................................15
A. Kesimpulan.....................................................................................................................15
B. Review jurnal......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada sebuah perusahaan, tentunya memiliki suatu tujuan tertentu yang mana tujuan ini
harus dapat menjamin kelanjutan dari perusahaan tersebut. Tentunya, suatu tujuan dari setiap
perusahaan tersebut berbeda-beda, tergantung dari perusahaan tersebut berjenis dan berbentuk
seperti apa. Untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut,
perusahaan harus dapat memanfaatkan sumber yang ada. Sumber yang dimaksud, salah
satunya yaitu dengan bagaimana cara perusahaan dapat mengelola Kas perusahaan dengan
efisien, yang mana diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan dari
perusahaan.
Hal inilah, yang membuat adanya Manajemen kas itu sangat penting. Karena, jika tidak
adanya manajemen kas tersebut, perusahaan akan sulit bertransaksi dengan pihak lain. Oleh
karena itulah, manajemen kas adalah suatu keharusan bagi setiap perusahaan, baik dalam
perusahaan dari pemerintah maupun perusahaan swasta. Sebuah perusahaan yang dapat
mengelola Kas dengan baik, mengelola pemasukan dan penarikan yang telah diakukan
dijamin akan lebih mudah mengembangkan perusahaannya. Karena dengan adanya
Manajemen Kas yang baik inilah, perusahaan dapat dengan mudah menyediakan berbagai
sumber daya lain yang dibutuhkan dengan tepat waktu tanpa harus menghadapi masalah
kekurangan Kas.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Kas?
2. Bagaimana Aliran Kas?
3. Apa sajakah Faktor yang mempengaruhi besarnya Persediaan Kas?
4. Bagaimana Motif Penahanan Kas?
5. Apakah Tujuan dari Manajemen Kas?
6. Bagaimana Model Manajemen Kas?
7. Apakah definisi dari Surat Berharga?
8. Alasan menyimpan surat berharga?
9. Kriteria pemilihan surat berharga?
10. Contoh jenis surat berharga yang diperjualbelikan di Pasar Uang?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Definisi dari Kas.
2. Untuk mengetahui Aliran Kas.
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi besarnya Persediaan Kas.
4. Untuk mengetahui Motif Penahanan Kas.
5. Untuk mengetahui tujuan dari Manajemen Kas.
6. Untuk mengetahui Model Manajemen Kas.
7. Untuk mengetahui Definisi dari Surat Berharga.
8. Untuk mengetahui alasan menyimpan Surat Berharga.
9. Untuk mengetahui kriteria pemilihan Surat Berharga.
10. Untuk mengetahui contoh Surat Berharga yang diperjualbelikan di Pasar
Uang
BAB II
PEMBAHASAN
B. Aliran Kas
Pada sebuah perusahaan, terdapat yang namanya aliran kas, nah aliran kas tersebut
terbagi menjadi dua, yaitu: Aliran kas masuk dan juga Aliran kas keluar, kemudian Aliran kas
adapula yang bersifat continue dan intermittent. Berikut merupakan contoh dari masing-
masing Aliran Kas:
1. Aliran kas masuk continue, contohnya seperti hasil penjualan produk yang
dilakukan secara tunai, dan juga penerimaan piutang.
2. Aliran kas masuk intermittent, contohnya seperti pendapatan dari penyertaan
pemilik perusahaan, penjualan saham, dan penerimaan kredit yang berasal dari Bank.
3. Aliran kas keluar continue, contohnya seperti untuk pembelian bahan belum jadi
atau bahan mentah, dan juga gaji karyawan.
4. Aliran kas keluar intermittent, contohnya seperti pengeluaran untuk pembayaran
dividen, pembayaran angsuran hutang untuk pembelian kembali saham.
C. Faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan Kas
Kas merupakan suatu unsur paling penting yang harus selalu ada pada seluruh
perusahaan, karena kas tersebut merupakan unsur modal kerja yang paling besar tingkat
likuiditasnya. Jika jumlah kas tinggi, maka perusahaan akan semakin likuid, dan begitupun
juga sebaliknya. Besarnya jumlah kas pun dapat dikaitkan dengan besarnya penjualan,
perbandingan penjualan dan jumlah kas rata-rata menunjukkan tingkat perputaran kas.
Kas memiliki persediaan minimal atau juga disebut dengan persediaan bersih biasa juga
disebut dengan Safety Cash Balance yang merupakan jumlah kas minimal tertentu yang harus
di pertahankan oleh suatu perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan finansial dari
perusahaan tersebut setiap waktu jika dibutuhkan.
Faktor yang memenuhi besar dan kecilnya persediaan bersih kas, antara lain yaitu sebagai
berikut:
1. Keseimbangan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar.
2. Menjalin hubungan baik dengan pihak lain
3. Adanya penyimpangan aliran kas yang telah dipeerkirakan
a. Model Baumol
Model manajemen kas yang dianjurkan oleh Baumol ini berasal dari manajemen
persediaan. Baumol mengakui adanya persamaan antara manajemen persediaan dengan
manajemen kas bila di lihat dari aspek keuangan. Biaya pesan berupa biaya komisi
pedagang efek yang dikeluarkan untuk merubah sekuritas menjadi uang kas. Sedangkan
biaya simpan berupa hasil bunga yang hilang karena perusahaan menyimpan uang tunai
yang besar. Oleh karena itu perlu ditentukan berapa surat berharga yang harus dijadikan
uang tunai pada setiap saldo kas mendekati nol. Model Baumol mengasumsikan bahwa
pemakaian kas selalu konstan setiap waktu, model ini tidak cocok untuk kondisi
ketidakpastian pemakaian kas.
Dari gambar tersebut bisa dilihat bahwa jumlah kas optimal sebesar C pada setiap kali
perusahaan akan kehabisan uang kas. Bila kas mendekati angka nol, maka perusahaan
harus mengubah sekuritas menjadi kas sehingga akan naik sebesar C, demikian
seterusnya bila habis segera mencairkan sekuritas lagi. C/2 menunjukkan ratarata kas dan
jika dikalikan dengan tingkat bunga maka sama dengan laba yang hilang karena kita
menahan uang kas. Semakun besar C, maka akan ratarata kas juga besar, berarti investasi
pada surat berharga menjadi kecil, yang akhirnya pendapatan dari surat berharga menjadi
semakin kecil Karena Baumol menganggap manajemen kas seperti manajemen
persediaan, maka untuk mencari berapa jumlah kas yang optimal pada setiap mengubah
sekuritas menjadi kas adalah:
2(𝐹)(𝑇)
=√
𝑘
C*
Di mana:
C* = Saldo sasaran
k = opportunity cost
Model miller orr mengasumsikan bahwa saldo kas berfluktuasi dari waktu ke waktu
secara random (acak). Model ini lebih cocok untuk diterapkan oleh banyak perusahaan
yang saldo kasnya berfluktuasi. Model ini pada dasarnya menentukan batas atas dan batas
bawah saldo kas, serta menentukan saldo kas yang optimal yang perlu dimiliki oleh
perusahaan. Jika saldo kas perusahaan mengalami penurunan hingga mencapai batas
bawah, maka perusahaan perlu menjual surat berharga agar saldo kas kembali optimal.
Demikian pula bila saldo kas perusahaan mengalami peningkatan hingga pada batas atas,
maka perusahaan perlu melakukan investasi dengan mengkonversikannya ke dalam surat
berharga sampai saldo kas kembali optimal. Untuk menghitung saldo kas dengan
menggunakan model MillerOrr, berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:
a. Menentukan batas minimal, apakah 0 atau jumlah tertentu yang menjadi jumlah
b. Menghitung standar deviasi aliran kas bulanan. Standat deviasi tersebut bisa
Model Miller Orr melakukan empat langkah tersebut untuk menguji model dengan
menggunakan data sembilan bulan untuk saldo kas perusahaan besar. Model miller orr
bisa menghasilkan ratarata kas harian yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan saldo
kas sesungguhnya yang diperoleh oleh perusahaan, dengan kata lain, model ini bisa
menghasilkan saldo kas yang lebih optimal di bandingkan saldo kas yang dipunyai oleh
perusahaan.
Gambar 2.2 pola aliran kas Model Miller -Orr
Gambar di atas menyajikan pola aliran kas dalam model Millerorr dan
menunjukkan fluktuasi aliran kas bulanan. Garis h menunjukkan batas atas, sedangkan
garis z menunjukkan batas optimal. Jika saldo kas bulanan berfluktuasi diantara h dan z,
maka tidak ada tindakan apa-apa yang perlu dilakukan. Ketika saldo kas menyentuh saldo
nol, maka surat berharga senilai z dijual agar saldo kas bertambah dengan z. Ketika saldo
kas menyentuh batas atas h, maka surat berharga senilai h-z dibeli, sehingga saldo kas
yang baru menjadi sebesar z. Perhitungan batas h dengan z akan dipengaruhi oleh
beberapa hal. Pertama, biayatransaksi pengalihan kas dari dan ke surat berharga. Kedua,
biaya simpan yang berupa biaya kesempatan yang hilang karena dana tertanam di kas
(pendapatan bunga yang hilang karena dana tidak diinvestasikan di surat berharga).
Ketiga, fluktuasi saldo kas bulanan. Nilai z bisa dihitung melalui rumus berikut ini :
( 3 o𝜎2 )
𝑧=[ ] 1⁄3
4𝑖
h=3z
𝜎
𝑛
Keterangan :
𝑋𝑖 = Penerimaan Kas
Menurut Murwanto (2006:57) Model Miller Orr mengasumsikan bahwa arus kas
bersih harian (arus kas masuk dikurangi dengan arus kas keluar) terdistribusi secara
normal. pada setiap hari, arus kas bersih dapat berupa nilai yang diharapkan (expected
value) ataupun nilai yang lebih tinggi atau nilai yang lebih rendah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat kata kunci bahwa anggaran kas adalah gambaran
atas seluruh rencana penerimaan dan kontes uang-uang tunai yang bertalian dengan
rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan-
perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas pada periode tersebut.
Pada umumnya kelebihan saldo kas yang ditentukan digunakan untuk investasi
yang sangat singkat dan memiliki kepastian yang cukup tinggi. Kalau di Negara-negara
yang sudah maju perkembangan pasar modalnya, biasanya perusahaannya pada surat-
surat berharga. Untuk negara kita, pada titipan berjangka.
sejauh ini surat berharga yang beredar sudah berujud sertifikat, obligasi, dan
saham. Saham yang beredar termasuk antara lain saham dari perusahaan KELELAWAR
Indonesia, Unilever Indonesia, Sepatu bata, Sucaco, Tahun yang baik Indonesia dan
Bayer Indonesia. Sedangkan sertifikat yang beredar antara lain, sertifikat untuk saham
KELELAWAR Indonesia, Unilever, dan sertifikat Dan reksaseri sebuah B.
B. Review Jurnal
Latar Belakang Penelitian Dari penerapan model Miller - Orr maka akan
dapat diketahui batas-batas pengawasan kas yaitu titik
balik optimal, batas atas dan batas bawah kas yang
tidak boleh dilampaul sehingga pihak perusahaan
mengetahui berapa persediaan ( saldo) kas yang
sebaiknya dipertahankan. Selain itu pihak perusahaan
dapat menentukan alternatif penggunaan kelebihan
kas misalnya dialokasikan dalam bentuk surat
berharga yang berupa sertifikat deposito sehingga
pihak perusahaan memperoleh tambahan pendapatan
berupa bunga Apabila terjadi kekurangan kas maka
pihak perusahaan dapat menentukan alternatif
pemenuhan kekurangan kas yang paling
menguntungkan, misalnya dengan cara mencairkan
surat berharga yang dimiliki ataukah meminjam
kepada pihak lain. Jadi dengan penerapan persediaan
kas optimal berdasarkan model Miller - Or maka
penggunaan kas dapat lebih efektif dan efisien serta
akan lebih memudahkan pengawasan kas
DAFTARV PUSTAKA
I Made Sudana. 2011 Manajemen keuangan perusahaan.Erlangga, Jakarta.
S. Wu et al. / North American Journal of Economics and Finance 35 (2016) 153 165
Weston, Bestey & Brigham. 1996. Essential of Managerial Financial, 11" ed. The Dyden Press,
Orlando, Florida
Weston & Copelan 1992, Managerial Finance, 9 ed. The Dyden Press, Orlando, Florida