Anda di halaman 1dari 28

PERANCANAAN DAN PENGANGGARAN

“Peramalan Penjualan”

“Disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari Dosen mata kuliahPerancanaan &
Penganggaran,Intihanah, SE., M.Si”

Oleh
Kelompok 6
Nama Anggota:

1. B1C119008 Asmulinda 7. B1C119088 Dian Nafsan Natiqah


2. B1C119016Firdayanti 8. B1C119092 Egha Adriani Argo
3. B1C119034Niken Nurjanah 9. B1C119096 Fahra Amalia Hasanah S.
4. B1C119050Rizka Elati La Harun 10. B1C119108 Husnul Annisa
5. B1C119072Anisa Anawula 11. B1C119114 Ishbir Muhammad E. E.
6. B1C119078Ayu Hartawati 12. B1C119138 Muhammad Yusuf
13. B1C119154 Rifal Hayan Sosi

Program Studi Jurusan Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Haluoleo
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah swt., karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kemampuan, kesempatan, dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Perencanaan dan
Penganggaran,Intihanah, SE., M.Si , yang telah memberikan tugas kelompok ini, serta teman-
teman lain yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah yang
berjudul “Peramalan Penjualan” ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca. Namun,
terlepas dari itu kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik yang konstruktif dan juga saran yang membangun dengan
maksud agar kedepannya makalah yang dibuat akan semakin lebih baik lagi.

Kendari, 25 Maret 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Sub-Pokok Bahasan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Peramalan dan Penjualan.......................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Forecasting penjualan...................................................................................3
2.1.2 HubunganForecast dengan Rencana Penjualan.............................................................4
2.1.3 Pemilihan Metode Forecasting.......................................................................................5
2.1.4 Teknik-teknik Dalam forecasting Penjualan..................................................................6
2.2 Analisis Trend........................................................................................................................8
2.2.1 Pengertian Analisis Tren Trend......................................................................................8
2.2.2 Perhitungan Trend..........................................................................................................9
2.2.3 Kegunaan Analisis Trend.............................................................................................12
2.3 Analisis Regresi...................................................................................................................14
2.3.1 Pengertian Analisis Regresi..........................................................................................14
2.3.2 Tujuan Analisis Regresi................................................................................................15
2.3.3 Asumsi Penggunaan Regresi........................................................................................15
BAB III..........................................................................................................................................24
PENUTUP.....................................................................................................................................24
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peramalan (forecasting) adalah lingkup kegiatan ilmu untuk memperkirakan kejadian


dimasa depan. Peramalandilakukan dengan melibatkan pengambilan data historisdan
memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis. Hal ini bisa
juga merupakan prediksi intuisi yang bersifatsubjektif. Hal inipun dapat dilakukan dengan
menggunakan kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang
baik dari seorang manajer.Sesuatu yang berjalan dengan baik di suatu perusahaan pada suatu
set kondisi tertentu mungkin bisa menjadi bencana bagi organisasi lain, bahkan pada
departemenyang berbeda di perusahaan yang sama. Selain itu, anda akan melihat
keterbatasan dari apa yang dapat anda harapkan dari suatu peramalan. Peramalan sangat
jarang memberikan hasil yang sempurna. Peramalan juga menghabiskan banyak biaya dan
waktu dan waktu untuk dipersiapkan dan diawasi.Hanya sedikit bisnis yang dapat
menghindari proses peramalan dan hanya menunggu apa yang terjadi untuk kemudian
mengambil kesempatan. Perencanaan yang efektif baik untuk jangka panjang maupun
pendek bergantung pada peramalan permintaan untuk produk perusahaan tersebut.
Dunia usaha yang terus berubah dengan cepat, serta banyaknya persaingan
pengusaha yang semakin banyak, mengharuskan perusahaan untuk mampu menganalisis
lingkungan usaha dan memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa depan.
Kegiatan meramal atau forecast masa depan merupakan salah satu usaha perusahaan
sebagai dasar pengambilan keputusan strategis dalam kelangsungan usaha. Perusahaan
pemasar yang baik menginginkan informasi untuk membantu mereka mengevaluasi kinerja
masa lalu dan merencanakan kegiatan masa depan. Karena itu, untuk menelaah lebih dalam,
kami membahas topik materi mengenai “Peramalan Penjualan” pada makalah kami ini.

1
1.2 Sub-Pokok Bahasan

Dalam makalah ini, kami akan membahas beberapa sub pokok pembahasan terkait
materi peramalan dan penjualan, yaitu :
1. Analisis Tren
2. Analisis Regresi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peramalan dan Penjualan

2.1.1 Pengertian Forecasting penjualan


Dalam dunia usaha sangat penting diperkirakan ha1-hal yang terjadi dimasa
depan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Dalam menjalankan usahanya
salah satu dari dua pendekatan yakni:
1.Pendekatan speculative, dimana perusahaan tidak dapat memperhitungkan
risiko yang diakibatkan oleh ketidakpastianfaktor-faktor intern dan ekstern.
2.Pendekatan Cakulative risk, di mana perusahaan secara aktif melakukan
efitimasiterhadap risikoyang diakibatkan olehketidakpastianfaktor-faktor
interndanekstern.
Faktar-fakto rinternal berupa:
1. kualitas dan kegunaan produk perusahaan yang terdiri dari:
a. bagaimana produk itu dipakai
b. mengapa orang membeli produk tersebut
c. penggunaan potensi produk
d. perubahan-perubahan yang dapat menaikan kegunaan produk
2. ongkos produksi dan distribusi produk perusahaan, yang menyangku thal-hal :
a. Proses pembuatan produk
b. Teknologi yang dipakai
c. Bahan mentah yang dipakai
d. Kapasitas produk
e. Biaya memasarkan produk
3. Kecakapan manajemen perusahaan sendiri (managerial skill) yang terdiri atas:
a. Penghayatan persoalan yang dihadapi
b. Kemampuan melakukan forecast
c. Kemampuan melihat reaksi pesaing

3
Sedangkan faktor-faktor eksternal terdiri dari:
1. kecakapan manajemen pesaing
2. volume kegiatan perekonomian, yang ditentukan oleh:
a. Konsumen dan tingkat daya belinya
b. Manajer lain (produsen lain) yang sejenis
c. speculator
d. peraturan hokum yang mengatur produksi distribusi produk
e. keadaan politik
f. kondisi lingkungan
g. kehidupan organisasi ekonomi
3. barang subtitusi serta kemungkinan penemuan barang-barang yang lebih baik.
4. selera rakyat.

Dalam perusahaan terdapat konteks analisis masamendatang yaitu


melakukan analisis peramalan (forecasting). Peramalan (forecasting) adalah
perkiraan mengenai sesuatu yang belum pernah terjadi sedangkan foresting
penjualan adalah proyek teknis daripa dapermintaan langganan potensial untuk
suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi peramalan (forecasting) selalu
bertujuan agar ramalan (forecast) yang dihasilkan mampu meminimumkan
pengaruh ketidakpastian yang dihadapi perusahaan. Dengan kata lain peramalan
(forecasting) bertujuan mendapatkan perkiraan yang dapat meminimumkan
kesalahan meramal (forecasterror).

2.1.2 HubunganForecastdengan Rencana Penjualan

Forecast adalah ramalan tentang apa yang akanterjadi pada waktu yang akan
datang, sedangkan rencana penjualan merupakan penentuan penjualan yang akan
dilakukan pada waktu yang akan datang dengan demikian dapat dikatakan bahwa
forecast ramalan harus dipandang sebagai salah satu masukan dalam pembuatan
rencana. Forecast penjualan menjadi suatu alat yang penting yang dapat
mempengaruhi manajer dalam membuat perencanaan penjualan. Manajemen

4
perusahaan mungkin menerima, memodifikasi atau menolak ramalan penjualan yang
dihasilkan. Dalam rencana penjualan, perusahaan memasukan keputusan manajemen
berdasarkan hasil ramalan, masukan lain dan kebijakan manajemen tentanghal-hal
yang berkaitan (contoh volume penjualan, harga, usaha penjualan, produksi dan
biaya-biaya).

2.1.3 Pemilihan Metode Forecasting

Forecast memiliki peran penting sebagai pedoman dalam pembuatan


rencana.Rencanakerja yang menggunakan Forecast akan lebih baik dibanding
tanpa forecast tsamasekali.
Terdapat banyak metode yang dapat digunakan untuk melakukan
permalan, namun tidak seluruh metode sesuai untuk setiap masalah. Tidak ada
suatu metode Forecast yang universal dan sesuai untuk semua masalah. Suatu
metode mungkin sangat cocok untuk membuat forescast mengenai suatu hal,
namun belum tentu tepat untuk masalah lain. Oleh karena itu harus dapat
dilakukan pemilihan metode yang paling sesuai, yakni metode yang dapat
meminimumkan kesalahan forecasting. Untuk memilih metode forecasting
penjualan dipengaruhi berbagai factor berikut:
Sifat produk yang dijual

Metode distribusi yang dipakai (langsung-taklangsung)

Besarnya perusahaan disbanding dengan pesaing-pesaingnya

Tingkat persaingan yang dihadapi

Data histories yang tersedia

Sitat permintaan produk yang bersangkutan

Forecast penjualan mempengaruhi, bahkan menentukan keputusan dan


kebijaksanaan yang diambil umpamanya. Sehingga dapat dikatakan bahwa forecast
penjualan merupakan "pusat" dari seluruh perencanaan perusahaan, dan ini akan
menentukan potensi penjualan dan luas pasar yang dikuasai mendatang.

5
Penggunaan metode statistik saja secara keseluruhan masih kurang dapat
dipercaya hasilnya, sebab banyak hal yang tidak dapat diukur secara kuantitatif
seperti; perkembangan politik dan kebijaksanaan pemerintah, struktur masyarakat,
perubahan selera konsumen. Sebaliknya penggunaan judgment saja juga dianggap
kurang bijaksana dan justru banyak kelemahannya. Karena penggunaan judgment
kadang-kadang bersifat pribadi dan sukar dimengerti oleh pihak lain. Sehingga dapat
dikatakan bahwa forecasting menghendaki perpaduan antara analisa yang ilmiah dan
pendapat pribadi perencana teknik statistik dipakai sebagai alat primer sedangkan
interpretasi dan judgment dipakai sebagai pelengkap.

2.1.4 Teknik-teknik Dalamforecasting Penjualan

Forecasting mengehndaki perpaduan antara analisa ilmiah dan pendapat


perencana. Teknik statistic dipakai sebagai alat primer sedangkan judgement dipaka
isebagai pelengkap.
1). ForecastBerdasarkanPendapat
Biasanya digunakan untuk menyusun forecast penjualan maupun forecast
kondisi bisnis pada umumnya. Sumber pendapat yang dipakai antara lain:
a. pendapat salesman
Para salesman diminta untuk mengukur apakah ada kemajuan atau
kemunduran segala hal yang berhubungan dengan tingkat penjualan pada
daerah masing-masing. Kemudian mereka diminta untuk mengestimasi
tentang tingkat penjualan didaerah masing-masing diwaktu mendatang.
b. Pendapat salesmanajer
Perkiraan yang dikemukakan oleh salesman perlu dibandingkan
dengan perkiraan yang dibuat oleh kepala bagian penjualan.

6
c. Pendapat paraahli (konsultan)
Jika perkiraan dari salesman dan kepala bagian penjualan sangat
bertentangan satu sama lain, perusahaan perlu meminta bantuan kepada para
konsultan.

d. Survey konsumen
apabila ketiga pendapat tersebut masih kurang dapat
dipertangung jawabkan, biasanya perusahaan melakukan penelitian langsung
kepada konsumen.

2) Forecast berdasarkan perhitungan statistik

1. AnalisisTrend

2. AnalisisGrowth(pertumbuhan)

3. AnalisaKorelasi

3). Forecast dengan metode-metodeKhusus

1. Analisa Industri

Analisis ini berfokus pada kegiatan memperkirakan marked share yang


dimiliki perusahaan. Semakin besar market share yang dimiliki, menunjukkan
posisi persaingan usaha yang lebih kuat dibanding perusahaan lain. Sebaliknya,
market share yang kecil mencerminkan posisi perusahaan yang lebih lemah
disbanding perusahaan lain.
Penjualan perusahaan
Market share x100%

Penjualan industry

Analisis industri meliputi:

a. menentukan proyeksi demand industri untuk mengetahui prospek


perkembangan industri produk dimasa mendatang.
b. Menilai posisi perusahaan dalam industry sejenis, yang terukur dengan
besarnya market share yang diperoleh perusahaan.

7
c. proyeksi posisi perusahaan dimasa mendatang, melalui
perhitunganExpectedmarket share.

2. AnalisisLini Produk (Product Line)


Digunakan pada perusahaan-perusahaan yang menghasilkan lebih dari
satu produk masing-masing produk tidak dapat diambil kesamaannya dan harus
dibuat forecast secara terpisah.
3. penggunaan akhir
Analisa ini digunakan pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi
barang-barang tidak langsung dapat dikonsumsi, melainkan masih memerlukan
proses lebih lanjut untuk menjadi produk akhir.

2.2 Analisis Trend

2.2.1 Pengertian Analisis Tren Trend


Menurut Maryati (2010;129) menyatakan trend adalah suatu
gerakan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka panjang, yang
diperoleh dari rata–rata perubahan dari waktu ke waktu. Rata-rata
perubahan tersebut bisa bertambah bisa berkurang. Jika rata-rata
perubahan bertambah disebut trend positif atau trend mempunyai
kecenderungan naik. Sebaliknya, jika rata–rata perubahan berkurang
disebut trend negatif atau trendyang mempunyai kecenderungan
menurun.
Garis trend pada dasarnya garis regresi dan variabel bebas (x)
merupakan variabel waktu. Tren garis lurus (linier) adalah suatu trend
yang diramalkan naik atau turun secara garis lurus. Variabel waktu
sebagai variabel bebas dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran,
bulanan, atau mingguan. Analisis tren garis lurus (linier) terdiri atas
metode kuadrat kecil atau (least square) dan moment.
Trend menunujukkan perubahan nilai suatu variabel yang relatif
stabil perubahan populasi, perubahan harga, perubahan teknologi, dan
peningkatan produktivitas. Menurut M.Narafin (2013:196) mengatakan
ramalan pendapatan (penjualan) merupakan proses aktivitas
8
memperkirakan produk yang akan dijual atau disewakan di masa yang
10akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data historis
yang pernah terjadi atau mungkin terjadi.

2.2.2 Perhitungan Trend


Hasil perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau indeks.
Menurut Harahap (2004:245), ada beberapa langkah untuk melakukan analisis trend
iniadalah sebagai berikut :
1. Menentukan tahun dasar. Tahun dasar ini ditentukan dengan melihat dari tahun
pendirian,
tahun perubahan atau reorganisasi dan tahun bersejarah lainnya. Pos-pos laporan
keuangan
tahun dasar dicatat sebagai indeks 100.
2. Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos
laporankeuangan tahun dasar sebagai penyebut.
3. Memprediksi kecenderungan yang mungkin bakal terjadi berdasarkan arah dari
kecenderungan historis pos laporan keuangan yang dianalisis.
4. Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan itu. Rumus dari analisis trend adalah sebagai berikut :

Tahun pembanding
Angka indeks=X 100 %
Tahun dasar

Ada beberapa metode untuk perhitungan dari analisis menggunakan trend ,


yaitu:
1). Metode Garis Trend Secara Bebas (Free Hand Method)

Menggambarkan trend dengan metode bebas ini sangat mudah dan


sederhana. Hanya dengan mengamati sebaran data bisa diketahui
kecenderungan garis trend dari pola data tersebut. Tentu saja dengan cara
ini hasilnya kurang bisa dipertanggung jawabkan.
Kelebihan metode ini adalah sangat mudah dan sederhana
membuatnya. Kelemahan metode ini adalah dalam menarik garis trend
dari sebaran data sangat subyektif. Untuk data yang sama kecenderungan
9
garis bisa berbeda-beda jika digambarkan oleh orang yang berbeda.
Sehingga metode ini kurang tepat untuk pengambilan keputusan
manajemen perusahaan. Cara ini hanya untuk mengetahui kearah mana
trend atau pertumbuhan suatu variabel.
Contoh : suatu perusahaan ingin membuat forecast penjualan dengan data
sebagai berikut:
Tahun(X) Penjualan(y)
1979 130
1980 145
1981 150
1982 165
1983 170

2). Metode Trend dengan Metode Setengah Rata-Rata (Semi AverageMethod)

Bergerak membuat trend garis dengan cara mencari rata-rata


kelompok. Cara ini untuk berusaha menghilangkan subyektivitas seperti
pada metode bebas. Langkah-langkah memperoleh trend garis lurus
dengan metode semi rata-rata sebagai berikut :
1. Hitung rata–rata kelompok pertama (Ẋ₁) dan rata-rata kelompok
kedua (Ẋ₂). Letakkan (Ẋ₁) pada tahun pertengahan dari kelompok
yang pertama dan (Ẋ₂) pada pertengahan tahun kelompok kedua.
2. Hitung selisih dari kedua rata-rata tersebut, dengan mengurangi
rata-rata dari kelompok kedua dengan rata-rata dari kelompokpertama (∑ X 2 –
∑ X 1 ). Jika hasilnya positif berarti trendnya naik,
jika negatif trendnya menurun.
Rumus perhitungan:
y = nilai trend periode tertentu
a = nilai rata–rata kelompok 1

b
∑ X 2−∑ X 1

10
N = jumlah periode antara ∑Ẋ₂ ( kelompok data dua) dan ∑Ẋ₁
(kelompok data satu)

3). Metode Trend Kuadrat Terkecil (Least Square Method)

Garis trend dalam metode ini diperoleh dengan cara menentukan


persamaan garis yang mempunyai jumlah terkecil dari kuadrat selisih data
asli dengan data pada garis trend. Metode kuadrat terkecil ini yang paling
banyak digunakan dalam analisis deret berskala untuk peramalan bisnis.

Rumus perhitungannya:
Y = a + bx

n ∑ xy−∑ xy
b¿
n ∑ x2 – ¿ ¿ ¿

a=
∑ y – b∑ x
n n

Dalam hal ini:


Y’= adalah nilai dari ramalan dengan trend.
a = nilai tetap (konstanta) atau nilai Y’ pada X sama dengan nol.
b = kemiringan (slope) atau perubahan nilai Y dari waktu kewaktu.
x = periode waktu ke waktu.

4) Trend Metode Moment

Menggunakan perhitungan statistika dan matematika tertentu


untuk mengetahui fungsi garis lurus sebagai pengganti garis patah-patah
dibentuk oleh data historis perusahaan. Dengan demikian unsur-unsur
subyektif dapat dihindarkan

11
.
Prinsip-prinsip pengerjaan trend metode moment adalah sebagai berikut :
a. Barang tahan lama minimal satu tahun.
b. Barang yang selalu diperlukan, misalnya sembako.
c. Kegiatan usaha sudah berjalan minimal dua tahun, digunakan sebagai
data penjualan tahun yang lalu.
d. Jumlah data tahun lalu baik tahun ganjil maupun genap tetap diurut
dari 0, 1, 2, 3,.... dan seterusnya pada kolom x.

Rumusnya metode moment dapat dihitung menggunakan :


Y = a + bX
∑Y = n a + b∑X
∑XY = a∑X + b∑X²
Dimana:
Y = peramalan menggunakan (trend)
∑Y = jumlah periode/interval kali a ditambah jumlah nilai x kali b
∑XY = a dikali jumlah nilai x ditambah b dikali jumlah nilai x
N = jumlah data

2.2.3 Kegunaan Analisis Trend


Secara umum, semua anggaran termasuk analisis tren peramalan
(forecasting) anggaran pendapatan (penjualaan), mempunyai tiga
kegunaan pokok yaitu :
1) pedoman kerja;
2) sebagai alat pengkoordinasi kerja;
3) sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam
mencapai tujuan perusahaan.

Secara khusus, anggaran pendapatan (penjualan) berguna sebagai


dasar penyusunan semua anggaran dalam perusahaan, sebab bagi
perusahaan yang menghadapi pangsa pasar yang sedang bersaing,

12
anggaran pendapatan (penjualan) dalam penyusunannya menjadi prioritas
utama yang harus disusun paling awal dari semua budget yang lain.
Menurut M.Munandar (2011:11) Dengan melihat uraian di atas
anggaran pendapatan (penjualan) memiliki manfaat yakni dalam hal
perencanaan, pedoman, koordinasi, pengawasan dan evaluasi :
1. Perencanaan (Planing)
Adanya perencanaan terpadu. Anggaran perusahaan dapat digunakam
sebagai alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan untuk
menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara
menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat
manajemen yang dapat digunakan baik dalam keperluan perencanaan
maupun pengendalian.
2. Pedoman (Dispacing)
Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan. Anggaran dapat
memberikan pedoman yang berguna baik manajemen puncak maupun
manajemnen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan
membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman
yang baik tentang operasi perusahaan dan bawahan akan mendapatkan
pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya. Disamping itu,
penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi
defisit dalam pengelolaan anggaran sehinggan kinerja menjadi lebih baik.
3. Organisasi (Coordination)
Sebagai alat pengkoordinasi kerja. Penganggaran dapat memperbaiki
koordinasi kerja perusahaan. Sistem anggaran memberikan ilustrasi
operasi perusahaan secara keseluruhan, oleh karena itu sistem anggaran
memungkinkan para manager divisi untuk melihat hubungan antar bagian
(divisi).
4. Pengawasan (Controlling)
Sebagai alat pengawasan kerja. Anggaran memerlukan serangkaian
standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya
sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya. Dalam

13
menentukan standar acuan diperlukan pemahaman yang realistis dan
analisis yang seksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Penentuan standar yang sembarangan tanpa didasari oleh
pengetahuan dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat.
Hal ini mengingat standar dalam anggaran yang ditetapkan secara
sembarangan tersebut mungkin merupakan target yang mustahil untuk
dicapai karena terlalu tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan
terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi ketidakpuasan. Sebaliknya
penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan biaya menjadi
tidak terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja.
5. Evaluasi (Evaluation)
Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan. Anggaran yang disusun
dengan baik menerapkan standar yang akan memberikan pedoman bagi
perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang
ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya
menggunakan sumber-sumber perusahaan yang dianggap paling
menguntungkan. Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam
operasionalnya perlu dilakukan evaluasi yang dapat masukan untuk
menentukan keputusan manajemen di masa depan.

2.3 Analisis Regresi

2.3.1 Pengertian Analisis Regresi


Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tantang apa yang
paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan
sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi dapat juga
diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan (Riduwan,Drs. M.B.A,2007). Analisis
regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan
dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan. Dengan demikian
analisis regresi juga dapat diartikan sebagai analisis perkiraan.
Berikut beberapa defenisi regresi menurut ahlinya yaitu:

14
1. Analisis regresi merupakan suatu teknik untuk membangun sebuah persamaan garis
lurus dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (Mason,
1996:489)
2. Persamaan regresi adalah suatu formula matematis yang menunjukkan hubungan
keterkaitan antara satu atau beberapa variabel yang nilainya sudah diketahui dengan
variabel yang nilainya belum diketahui (Algifri, 2002: 2)
3. Analisis regresi adalah hubungan yang didapat dan dinyatakan dalam bantuk
persamaan matematika yang menyatakan hubungan fungsional antar
variabelvariabel (Sudjana, 2005: 310).

2.3.2 Tujuan Analisis Regresi


o Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada
nilai variabel bebas.
o hipotesis karakteristik dependensi
o Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai
variabel bebas diluar jangkauan sampel.

2.3.3 Asumsi Penggunaan Regresi


o Penggunaan regresi linear sederhana didasarkan pada asumsi diantaranya sbb:
o Model regresi harus linier dalam parameter
o Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (Error) .
o Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol sebagai berikut: (E (U / X) = 0
o Varian untuk masing-masing error term (kesalahan) konstan
o Tidak terjadi otokorelasi
o Model regresi dispesifikasi secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi dalam
model yang digunakan dalam analisis empiris.
o Jika variabel bebas lebih dari satu, maka antara variabel bebas (explanatory) tidak
ada hubungan linier yang nyata

Penjelasan serta contoh dari masing-masing analisis regresi linier adalah sebagai
berikut:

15
1. Regresi Linear Sederhana
Persamaan regresi linier sederhana secara umum yaitu:

Ŷ = a + bX

Keterangan:
Ŷ = Respon (variabel terikat/dependen)
a = Constanta
b = Koefisien regresi variabel independen
X = Prediktor (variabel bebas/independen)

Contoh:

Diambil data dari 10 responden yang berasal dari tenaga pendidik dan kependidikan
pada suatu lembaga untuk mengetahui pengaruh insentif (X) terhadap disiplin kerja guru
(Y).
Insentif (X) 18 17 17 20 15 19 20 16 18 14
Disiplin kerja
17 15 19 17 13 14 15 17 16 13
(Y)
a. Dengan Perhitungan Manual
Langkah 1 : Menyusun Ha dan H0
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara
insentif terhadap disiplin kerja
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
insentif terhadap disiplin kerja

Langkah 2 : Membuat tabel distribusi frekuensi


No.
X Y XY X2 Y2
Responden
1 18 17 306 324 289
2 17 15 255 289 225
3 17 19 323 289 361
4 20 17 340 400 289

16
5 15 13 195 225 169
6 19 14 266 361 196
7 20 15 300 400 225
8 16 17 272 256 289
9 18 16 288 324 256
10 14 13 182 196 169
Ʃ 174 156 2727 3064 2468

Langkah 3 : Mencari nilai b


b=n ¿ ¿
10 ( 2727 )−174 ∙ 156
b=
10 ( 3064 )−(174)2
27270−27144
b=
30640−30276
126
b=
364
b=0,346 15385 → 0,346

Langkah 4 : Mencari nilai a


a=∑ Y −b ¿ ¿ ¿
156−0,34615385(174 )
a=
10
156−60,2307699
a=
10
95,7692301
a=
10
a=9,57692301 → 9,577
Langkah 5 : Menentukan persamaan regresi
Ŷ = a + bX
Ŷ = 9,577 + 0,346X
Langkah 6 : Menguji persamaan regresi dengan menghitung nilai
R.
N ∑ XY −∑ X ∑ Y
R=
2 2
√ ( N ∑ X −(∑ X ) )( N ∑ Y −(∑ Y ) )
2 2

10 ×2727−174 ×156
R= 2 2
√ ( 10 ×3064−174 )( 10 × 2468−156 )
17
27270−27144
R=
√ ( 30640−30276 )( 24680−24336 )
126
R=
√ ( 364 )( 344 )
126
R=
√ 125216
126
R=
353,85872888
R=0,3560743
Langkah 7 : Menghitung nilai Fdengan rumus:
R 2 (n−m−1)
F=
m(1−R2)
0,35607432 (10−1−1)
F=
1(1−0,35607432)
0,1267889× 8
F=
1(1−0,1267889)
1,0143112
F=
1(1−0,1267889)
1,0143112
F=
0,8732111
F=1,1615876

(ket: n=jumlah data, m=jumlah variabel bebas)

2. Regresi Linear Ganda


Regresi linier ganda berguna untuk meramal variabel dependen yang
dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel independen. 1 Dengan kata lain, regresi
linier ganda berguna untuk mencari pengaruh (hubungan fungsional) dua variabel
independen atau lebih terhadap variabel dependennya.2

1
2

18
Adapun rumus yang dipakai disesuaikan dengan jumlah variabel yang
diteliti, yaitu sebagai berikut:
Untuk 2 prediktor : Ŷ = a + b1X1 + b2X2
Untuk 3 prediktor : Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3
Untuk 4 prediktor : Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Maka, persamaan umum regresi linier ganda adalah:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2+ ...... + bnXn

Keterangan:
Ŷ = Respon (variabel terikat/dependen)
a = Constanta
b1, b2, ...., bn = Koefisien regresi variabel independen 1, 2, dst.
X1, X2, ...., Xn = Prediktor (variabel bebas/independen)

Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah stress kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2)
berpengaruh terhadap prestasi guru (Y). Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Responde
Stress Kerja Kepuasan Kerja Prestasi Guru
n
1 16 20 19
2 18 24 17
3 18 21 16
4 18 19 17
5 16 21 15
6 20 11 17
7 15 19 14
8 14 22 13
9 15 20 15
10 15 19 14
11 16 21 16
12 15 19 15
13 18 23 18
14 20 11 14
15 17 17 15

19
a. Dengan Perhitungan Manual
Langkah 1 : Menyusun Ha dan H0
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara stress kerja dan kepuasan kerja terhadap
prestasi guru
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara stress kerja dan kepuasan kerja
terhadap prestasi guru
Langkah 2 membuat table distribusi frekuensi :
No. X1 X2 X12 X22 X1X2 Y Y2 X1Y X2Y
1 16 20 256 400 320 19 361 304 380
2 18 24 324 576 432 17 289 306 408
3 18 21 324 441 378 16 256 288 336
4 18 19 324 361 342 17 289 306 323
5 16 21 256 441 336 15 225 240 315
6 20 11 400 121 220 17 289 340 187
7 15 19 225 361 285 14 196 210 266
8 14 22 196 484 308 13 169 182 286
9 15 20 225 400 300 15 225 225 300
10 15 19 225 361 285 14 196 210 266
11 16 21 256 441 336 16 256 256 336
12 15 19 225 361 285 15 225 225 285
13 18 23 324 529 414 18 324 324 414
14 20 11 400 121 220 14 196 280 154
15 17 17 289 289 289 15 225 255 255
287 372 3951 4511
Ʃ 251 4249 5687 4750 235 1
Rata 19,1
16,73 283,27 379,13 316,67 15,67 248,07 263,4 300,73
-rata 3

Langkah 3 :
Hasil perhitungan dari tabel di atas diubah ke dalam skor deviasi.
2
2 2 (∑ X 1 ) 2512
x
∑ 1 ∑ 1
=¿ X − =4249− =48,93333 ¿
N 15
2
2 2 (∑ X 2 ) 2872
∑ x 2 =¿ ∑ X 2 − N
=5687−
15
=195,73333¿

2
2 2 (∑ Y ) 2352
∑ y =¿ ∑ Y − =3721− =39,33333 ¿
N 15

( ∑ X 1)( ∑ X 2 ) ( 251 ) (287 )


∑ x 1 x2=¿ ∑ X 1 X 2− N
=4750−
15
=−52,46667 ¿

20
(∑ X 1 ) (∑ Y ) ( 251 ) ( 235 )
∑ x 1 y=¿ ∑ X 1 Y − N
=3951−
15
=18,66667 ¿

(∑ X 2 ) (∑ Y ) ( 287 )( 235 )
∑ x 2 y=¿ ∑ X 2 Y − N
=4511−
15
=14,66667 ¿
Langkah 4 : Memasukkan data yang diperoleh ke dalam persamaan
Ʃx1y = b1Ʃ x12 + b2Ʃ x1x2
Ʃx2y = b1Ʃ x1x2 + b2Ʃ x22
18,66667 = 48,93333b1 – 52,46667b2 ................ (1)
14,66667 = -52,46667b1 + 195,73333b2 .............. (2)
Langkah 5 : Hilangkan nilai b2 dengan persamaan.
Jika persamaan 1 dan 2 diambil dan disamakan nilai b2-nya,
dengan persamaan 2 tetap, maka persamaan 1 harus dikalikan
dengan 3,73062 (195,73333: 52,46667) sehingga dapat diketahui
nilai b1:
69,63825 = 182,55177b1 – 195,73333b2
14,66667 = -52,46667b1 + 195,73333b2 +
84,30492 = 130,08499b1
b1 = 0,648075 = 0,648

Langkah 6 : Mencari nilai b1.


18,66667 = 48,93333b1 – 52,46667b2
18,66667 = 48,93333(0,648) – 52,46667b2
18,66667 = 31,7088 – 52,46667b2
52,46667b2 = 31,7088 – 18,66667
52,46667b2 = 13,04213
b2 = 13,04213/52,46667
b2 = 0,24857 = 0,249
Langkah 7 : Memasukkan nilai yang telah diketahui ke dalam persamaan
regresi.
y = b1x1 + b2x2
Y – Y< = b1(X1 – X<1<) + b2( X2 – X<2)
Y = Y< + b1(X1 – X<1<) + b2( X2 – X<2)

21
Y = 15,67 + 0,648(X1 – 16,73) + 0,249(X2 – 19,13)
Y = 15,67 + 0,648X1 – 10,84104 + 0,249X2 – 4,7634
Ŷ = 0,65 + 0,648X1+ 0,249X2
Langkah 8 : Menguji persamaan regresi dengan menghitung nilai R.

b1 ∑ x 1 y +b 2 ∑ x 2 y
R=
√ ∑ y2
R=√ ( 0,648 × 18,66667 ) +¿ ¿ ¿
12,09600216+3,65200083
R=
√ 39,33333
15,74800299
R=
√ 39,33333
R=√ 0,40037299
R=0,63275034
Langkah 9 : Menghitung nilai Fdengan rumus:
R 2 (n−m−1)
F=
m(1−R2)
0,632750342 (15−2−1)
F=
2(1−0,632750342 )
0,40037299(12)
F=
2(1−0,40037299)
4,80447588
F=
1,19925402
F=4,00622

(ket: n=jumlah data, m=jumlah variabel bebas)


Langkah 10 : Interpretasi.
db= N – jumlah variabel bebas – 1 = 15–2–1 =12, dikonsultasikan
dengan tabel nilai F. Pada taraf signifikansi 5%, F hitung=4,006 dan
Ftabel=3,88, jadi Fhitung > Ftabel sehingga Ha diterima/H0 ditolak.

Langkah 11 Kesimpulan.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara stress kerja dan
kepuasan kerja terhadap prestasi guru.

22
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
1. Dalam menajalankan sebuah usaha terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam
Forecasting penjualan yakni Pendekatan Speculative dan Pendekatan Cakulative.
2. Hubungan Forecast dengan Rencana Penjualan yaitu dalam rencana penjualan perusahaan
memasukkan keputusan manajemen berdasarkan hasil ramalan, masukan lain, dan kebijakan
manajemen.
3. Pemilihan metode Forecasting dilakukan dengan memilih metode yang yang paling sesuai
yaitu metode yang dapat meminimumkan kesalahan Forecasting.
4. Teknik-teknik dalam Forecasting penjulalan yakni Forecast berdasarkan pendapat dan
Forecast bedasarkan perhitungan statistic.
5. Analisis trend merupakan gerakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka panjang
yang diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu.
6. Beberapa langkah untuk melakukan analisis trend yaitu dengan menentukan Tahun dasar,
menghitung angka indeks, memprediksi kecenderungan yang mungkin terjadi dan
mengambil keputusan.
7. Rumus Analisis Trend yaitu :
Tahun Pembanding
Angka Indeks= × 100 %
Tahun Dasar

8. Beberapa metode analisis trend yaitu metode garis trend secara bebas, metode setengah rata-
rata, metode kuadrat terkecil, dan metode moment.
9. Analisis Trend mempunyai tiga fungsi utama yakni sebagai pedoman kerja, sebagai alat
pengkoordinasi kerja, dan sebagai alat pengawasan kerja.
10. Analisis regresi merupakan studi ketergantungan satu atau lebih X (variabel bebas) terhadap
Y (variabel terikat), dengan maksud untuk meramalkan nilai Y.
11. Tujuan analisis regresi adalah mendapatkan pola hubungan secara matematis antara X dan Y,
mengetahui besarnya perubahan variabel X terhadap Y, dan memprediksi Y jika nilai X
diketahui.
12. Berdasarkan banyak dan jenisnya data, analisis regresi dapat dibedakan atas: Regresi linier
(regresi linier sederhana dan regresi linier berganda); dan Regresi non linier.
13. Persamaan regresi linier sederhana secara umum yaitu: Ŷ = a + Bx
14. Persamaan umum regresi linier ganda adalah:
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + ...... + bnXn 24
DAFTAR PUSTAKA

Draper, N dan Smith, H. 1992. Analisis Regresi Terapan. Ed ke-2. Gramedia. Jakarta.
Gaspersz, Vincent. Analisis Kuantitatif untuk Perencanaan. Bandung: Tarsito, 1990.
Gunawan, Adisaputro , 2007, Anggaran Bisnis, Edisi Revisi, Penerbit BPFE,
Yogayakarta.
Kurniawan, D. 2008. Regresi Linier. http://www.google.co.id/2008/regresi.linier .html. [24
Maret 2021].
Marawan, Asri, 1984, Anggaran Perusahaan, Buku Satu, Edisi Revisi, Penerbit
BPFE,Yogyakarta
Munandar, 1984, Budgeting,EdisiRevisi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Shofiyati, A. 2008. Kajian Analisis Regresi Linier Tersegmen. http://www.google.co.id/-Analis
is Regresi-Linier-Tersegmen-2008.html. [24 Maret 2021].
Tendi,Haruman,2007,PenyusunanAnggaran Perusahaan,EdisiPertama,PenerbitGrahaIlmu,
Yogyakarta.
Wardana, Raditya. https://lifepal.co.id/media/regresi/. “Pengertian Analisis Regresi dan
Penerapannya Secara Nyata” (21 Maret 2021)

25

Anda mungkin juga menyukai