KELOMPOK 1
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat atas Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.Isi dari makalah ini di ambil dari buku kemudian dirangkum dan di
susun sehingga berbentuk makalah. Tentang hubungan Internal Karyawan.
Bersama ini saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu, Bapak , SAMUEL WAAS,
SE.,M.Si yang telah memberikan kami tugas untuk penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi
kami semua dalam penyusunan makalah selanjutnya.Semoga makalah ini nantinya dapat
digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
DAFTAR ISI
Status karyawan suatu perusahaan pada umumnya tidak tetap. Suatu karyawan bergerak
secara konstan keatas, secara lateral ke bawah, dan keluar dari organisasi atau perusahaan.
Program hubungan internal karyawan yang tertata denagan baik sangat bermanfaat bagi
organisasi dan para karyawan itu sendiri. Hubungan Internal Merupakan aktivitas manajemen
sumber daya manusia yang berhubungan dengan perpindahan atau mutasi karyawan dalam
organisasi atau perusahaan.Aktivitas- ktivitas manajemen sumber daya manusia tersebut, antara
lain, mutasi , promosi demosi,pemutusan hubungan kerja,dan pemensiuman .
B. MUTASI
1 Pengertian Mutasi
Dalam dunia ketenaga kerjaan, aktivitas pemindahkan tenaga kerja dari satu bagian ke
bagian lain bukanlah merupakan kegiatan yang dianggap rahasia.kegiatan ini dilakukan oleh
manajemen sumber daya manusia untuk mengembangkan kualitas kinerja karyawan yang
menjadi tanggung jawabnya. Hal itu disebabkan tidak selamanya tenaga kerja yang ditempatkan
pada bagian tertentu merasa cocok dengan jenis perkerjaan maupun lingkungan tempat kerja
mereka. Mungkin hal ini disebabkan kemampuan dan kualifikasi yang mereka miliki tidak
sesuai dengan tuntunan tugas dan perkerjaan yang diberikan kepadanya atau karena lingkungan
perkerjaan yang kurang kondusif ,dalam arti kurang memberikan semangat ,motivasi,dan gairah
kerja.
Tindakan bijaksana yang harus dilakukan manajemen sumber daya manusia adalah
memindahkan tenaga kerja tersebut ke posisi ,yang menurut hasil analisis jabatan, telah sesuai
dengan kualifikasi ,kemampuan, dan keinginan tenaga kerja yang bersangkutan. Dengan
demikian, tenaga kerja yang bersangkutan akan memperoleh kepuasan kerja semaksimal
mungkin dan dapat memberikan keluaran (output) yang produktif sesuai dengan target
perusahaan. Kegiatan memindahkan tenaga kerja dari suatu tempat kerja ke tempat kerja lain
disebut mutasi . Jadi , Mutasi lebih luas ruang lingkupnya dari pada permindahan. Mutasi adalah
kegiatan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggu jawab, dan status
ketenagakerjaan pegawai ke situasi tertentu dengan tujuan agar tenaga kerja yang bersangkutan
memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi dan kontribusi kerja
yang maksimal pada perubahaan.
Proses mutasi tenaga kerja dari status semula ke status yang lain dapat terjadi karena
keinginan tenaga kerja sendiri maupun karena kebijakan manajemen lini atau manajemen tenaga
kerja. Mutasi atas dasar keinginan manajemen umumnya memiliki tujuan yang pasti, yakni untuk
pembinaan dan pengembangan tenaga kerja yang menjadi tanggu jawab manajemen.
Namun tidak selamanya mutasi ditunjukan hanya pembinaan dan pengembangan tenaga
kerja. Mutasi mungkin juga disebabkan oleh kondisi lain, Misalnya menggantikan tugas dan
perkerjaan karyawan yang meninggal dunia,keluar dari pekerjaa, atau karena kondisi fisik dan
psikisnya sudah tidak sesuai dengan tugas dan perkerjaan tersebut. Proses pemindahan tersebut
terjadi pada hierarki tuga dan pekerjaan maupun structural yang sama.
2 Jenis Mutasi
Kegiatan mutasi ketenagakerjaan tidak selamanya bersumber dari manajemen sumber daya
manusia ,tetapi seringkali berasal dari tenaga kerja itu sendiri, Manajemen sumber daya manusia
hanya merupakan sumber sentral dalam pengambilan keputusan dan penentuan segala kebijakan
yang berhubungan dengan masalah ketenagakerjaaan.
Gagasan mutasi tidak selamanya beasal dari kebijakan manajemen tenaga kerja saja ,
tetapi seringkali berasal dari keingginan tenaga kerja. Oleh karena itu, mutasi dapat dibedakan
menjadi dua sumber, yaitu:
Menurut sifatnya ,keinginan mutasi tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua jenis, mutasi
jangka panjang dan mutasi jangka pendek.
Manajemen sumber daya mausia yang bijaksana akan memprogramkan kegiatan ini, baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dala jangka pendek biasanya diperuntuhkan
karena tuntunan yang mendesak, sedangkn dalam jangka panjang dala usaha menjaga
kontinuitas produksi maupun kontinuitas perusahaan secara makro.
Permasalahan utama dalam mendesain sistem mutasi adalah perubahan mendasar pada
kinerja angkatan kerja seperti telah ditekankan bahwa sasaran utama sistem mutasi adalah
memengaruhi perilaku individu tenaga kerja. Oleh karena itu, sistem mutasi harus disesuakan
denagm sifat para pekerja dalam perusahaan.