Disusun kelompok 5 :
1. Rizky Nur Afifah (2012010262)
2. Lusi Tri Wahyuni (2012010265)
3. Ike Natalia Krisma .Y. (2012010266)
4. Elsa Intan Septiana (2012010291)
KELAS 1D
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jl. Ahmad Dahlan No.76, Mojoroto, Kec. Mojoroto,
Kota Kediri, Jawa Timur 64112
2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas softskill ini akhirnya bisa
diselesaikan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung ataupun tidak terhadap terselesaikannya tugas ini.
Akhir kata, insya Allah tugas softskill ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membutuhkannya.
Penulis
Daftar Isi
A. Kesimpulan ........................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................. 16
A. Latar Belakang
Pada setiap perusahaan tentu ada tenaga kerjanya untuk melakukan
semua aktifitas produksinya. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu
factor produksi yang utama dan selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada
perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja
dalam perusahaan tentu saja perlu ditangani oleh tenaga manusia, meskipun
mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis, dan untuk itu
perusahaan mengeluarkan biaya tenaga kerja untuk keperluan buruh atau sebagai
balas jasa yang diterima tenaga kerja. Untuk membiayai tenaga kerja dan untuk
mengefisienkan waktu dan biaya perusahaan maka sudah seharusnya
perusahaan menghitung biaya tenaga kerja agar tidak dalam proses
produksinya optimal.
Biaya ini harus sudah dihitung sebelum perusahaan melakukan aktifitas
produksinya dan biaya seperti ini sering disebut dengan Anggaran Tenaga Kerja
Perusahaan. Perhitungan anggaran biaya perusahaan ini sangat bermanfaat sekali
bagi perusahaan karena untuk mengoptimalisasikan dari segi biaya yang
dikeluarkan perusahaan juga akan berdampak pada segi harga jual ke pasaran.
Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental yang merupakan
sumbangsih manusia untuk menghasilkan suatu produk atau jasa tertentu.
Tenaga kerja merupakan satu elemen terpenting dalam setiap perusahaan atau
entitas usaha. Suatu produk tidak akan tercipta tanpa adanya salah satu faktor
produksi ini. Oleh karena itu, keberadaan tenaga kerja sangatlah vital dalam
sebuah perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Tenaga kerja
perusahaan yang telah mengabdikan dirinya pada perusahaan tertentu
tentunya akan mendapatkan imbalan berupa gaji atau upah yang sesuai
dengan kinerja dan prestasi masing-masing tenaga kerja.
Selain berfokus pada imbalan yang akan diberikan kepada tenaga yang
telah memberikan tenaganya pada perusahaan tersebut, perusahaan juga harus
memperhatikan produktivitas yang ada pada perusahaan tersebut, jangan sampai
manajemen perusahaan membiarkan produktivitas perusahaannya menurun.
Karena hal ini akan menimbulkan dampak yang buruk bagi keberlangsungan
hidup perusahaan. Produktivitas perusahaan yang meningkat akan meningkatkan
hasil output yang dihasilkan oleh perusahaan, walaupun peningkatan tidak dalam
jumlah kuantitas paling tidak kualitas barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan tersebut dapat naik.
Setelah meningkatnya produktivitas perusahaan dianggap sebuah
prestasi, tenaga kerja akan menerima imbalan yang sesuai pekerjaan. Tenaga
kerja akan menerima insentif dari perusahaan yang artinya juga akan
meningkatkan taraf hidup tenaga kerja.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud anggaran tenaga kerja?
2. Apa saja jenis-jenis tenaga kerja ?
3. Apa pertimbangan dalam tenaga kerja?
4. Apa manfaat dan tujuan dalam anggaran tenaga kerja?
5. Bagaimana penyusunan anggaran tenaga kerja?
6. Bagaimana aplikasi teknik penyusunan anggaran tenaga kerja?
Seperti telah kita ketahui bahwa tenaga kerja langsung dapat dibayar
berdasarkan hasil pekerjaannya, dimana tenaga kerja pabrik dibayar atas
pekerjaan yang dihasilkan maupun berdasarkan harian, dimana tenaga kerja
tersebut bibayar berdasarkan hitungan jam kerja apapun pekerjaan yang
dilakukan.
E. Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Penyusunan anggaran tenaga kerja adalah suatu rencana yang
menggambarkan berapa besarnya biaya tenaga kerja langsung, yang harus
dibayarkan pada setiap departemen produksi, selama satu periode dalam
pelaksanaan proses produksi, guna menghasilkan produk sesuai dengan rencana
produksinya.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga
kerja langsung adalah:
1. Rencana produksi.
2. Bagian/departemen yang digunakan untuk melakukan proses produksi.
3. Standar penyelesaian produk, waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan satu unit produk.
4. Sistem upah yang digunakan (menurut waktu per jam, hasil per unit, atau
dengan insentif interval):
a. Sistem Upah Menurut Waktu Per Jam: upah yang besarnya
ditentukan berdasarkan jam standar tenaga kerja langsung (JKTL) dikalikan
dengan tarif upah standar tenaga kerja langsung. JTKL adalah taksiran
sejumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi
satu unit produk tertentu.
Cara menentukan JKTL:
Menghitung rata-rata jam kerja yang digunakan dalam
pelaksanaan, pekerjaan berdasarkan data tahun lalu.
Mencoba jalan operasi di bawah keadaan normal yang diharapkan.
Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu.
Mengadakan taksiran yang wajar
Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat,penundaan kerja yang
tidak dapat dihindari dan faktor kelelahan.
b. Sistem Upah Menurut Hasil Per Unit: upah yang besarnya
berdasarkan unit yang diselesaikan dikalikan dengan tarif upahnya.
c. Sistem Upah Dengan Insentif Interval: upah yang besarnya
didasarkan pada unit yang diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan
berdasarkan intervalnya.
Contoh Kasus :
Data perusahaan untuk biaya tenaga kerja langsung di golongkan dalam 3
tingkatan, yaitu golongan 1, golongan 2, dan golongan 3.
Upah per jam masing-masing golongan adalah (gol 1 Rp. 1.500/orang), (gol 2
Rp.2.000/orang), dan (gol 3 Rp.2500/orang).
Jumlah tenaga kerja masing-masing golongan adalah (gol 1 = 50 orang), (gol
2 = 20 orang), dan (gol 3 = 5 orang).
Sedangkan untuk 1 unit produk diperlukan 100 DLH
Penyelesaian :
12
Untuk menyusun anggaran tenaga kerja langsung perlu ditentukan
terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitung anggaran
tenaga kerja langsung. Anggaran tenaga kerja langsung secara teknis dapat
dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu:
1. Anggaran atas dasar jam buruh langsung atau tenaga kerja langsung
(Direct Labor Hour/DLH). Secara terperinci anggaran DLH perlu
mencantumkan :
a. Jenis barang yang dihasilkan
b. Jumlah barang yang diproduksi.
c. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi.
d. Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang.
e. Waktu (kapan) produksi barang dimulai.
2. Anggaran atas dasar biaya buruh langsung atau biaya tenaga kerja
langsung (Direct Labor Cost/DLC). Secara terperinci anggaran DLC
perlu mencantumkan :
a. Jenis barang yang dihasilkan.
13
F. Aplikasi Teknik Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Disini akan diberikan illustrasi aplikasi teknik penyusunan anggaran
tenaga kerja langsung atas dasar jam buruh langsung atau tenaga kerja langsung
(Direct Labor Hour/DLH) dan atas dasar biaya buruh langsung atau biaya tenaga
kerja langsung (Direct Labor Cost/DLC).
Contoh :
PT. GARMEN INDAH sedang mempersiapkan penyusunan anggaran tenaga
kerja untuk tahun 2021.
Data yang tersedia untuk keperluan tersebut adalah :
1. Rencana tingkat produksi :
Triwulan Jumlah (Unit)
1 5.000
2 4.000
3 6.000
4 8.000
2. Rencana jam buruh langsung per unit barang :
Departemen Std. Jam
I 2.4
II 1.5
3. Rencana tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung (DLH) adalah :
Departemen Tarif/DLH
I Rp. 500,-
II Rp. 700,-
Pertanyaan
Berdasarkan data di atas hitunglah :
1. Anggaran jam kerja langsung menurut waktu, departemen, dan
produk.
2. Anggaran biaya tenaga kerja langsung menurut waktu, departemen,
dan produk.
14
Penyelesaian :
1. Anggaran jam kerja langsung PT. GARMEN INDAH tahun 2021
menurut waktu, departemen, dan produk.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tenaga Kerja yang bekerja di pabrik dikelompokkan menjadi dua yakni:
1. Tenaga kerja langsung (Direct Labour )
2. Tenaga kerja tak langsung (Indirect Labour )
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja, antara
lain adalah:
1. Kebutuhan tenaga kerja
2. Pencarian atau penarikan tenaga kerja
3. Latihan bagi tenaga kerja baru
4. Evaluasi dan spesifi kasi pekerjaan bagi para tenaga kerja
5. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
6. Pengawasan tenaga kerja.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga
kerja langsung adalah:
1. Rencana produksi
2. Bagian/departemen yang digunakan untuk melakukan proses produksi;
Standar penyelesaian produk
3. waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk
4. Sistem upah yang digunakan (menurut waktu per jam, hasil per unit, atau
dengan insentif interval).
B. SARAN
Kami menyadari dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, demi kebaikan makalah yang akan datang. Atas saran dan kritik
yang diberikan kami ucapkan terimakasih.
16
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/uploaddocument?
archive_doc=438652423&escape=false&metadata=%7B%22context
%22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read
%22%2C%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in
%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D
17