Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

PENGARUH KINERJA KEUANGAN & TINGKAT INFLASI TERHADAP LABA


PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES

Disusun Oleh :

Anggelina Meliana Halim

2113901

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

UNIVERSITAS ATMA JAYA

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kuasaNya, sehingga peneliti mampu
menyelesaikan proposal penelitian sesuai dengan waktu yang diberikan. Peneliti menyadari jika
selama proses pengerjaan proposal penelitian ini, banyak pihak telah memberikan bantuan dan
dukungannya, oleh karena itu, peneliti juga ingin menyampaikan rasa terima kasih.

Adapun penelitian yang berjudul “PENGARUH KINERJA KEUANGAN & TINGKAT


INFLASI TERHADAP LABA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGES” ini bertujuan
untuk menguji dan membuktikan secara empiris serta menganalisis mengetahui Bagaimana
Inflasi Mempengaruhi Laba Perusahaan Food and Beverages. Dalam penulisan proposal ini,
peneliti telah berusaha semaksimal mungkin mungkin untuk menyelesaikannya dengan baik,
namun peneliti juga menyadarinya jika masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, wanita
mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan kekurangan yang
ada dalam proposal penelitian ini. Akhir kata, peneliti berharap jika proposal penelitian ini dapat
berguna bagi pembaca sekalian dan pihak-pihak lainnya.

Makassar, 12 Desember 2022

Anggelina Meliana Halim

2
DAFTAR ISI

PROPOSAL ……………………………………………………………………………………...1
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………
2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..
3
BAB I ……………………………………………………………………………………………..5
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………. 5
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………… 5
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………..7
1.3. Tujuan penelitian …………………………………………………………………………
7
1.4. Manfaat Penelitian ………………………………………………………………………. 7
BAB 2 ……………………………………………………………………………………………. 8
KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………………………………………. 8
2.1 Landasan Teori ……………………………………………………………………………8
2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan ……………………………………………………... 8
2.1.2 Pengukuran Kinerja Keuangan …………………………………………………….. 8
2.1.3 Analisis Rasio Keuangan …………………………………………………………... 9
a. Current Ratio ……………………………………………………………………...10
b. Debt To Equity Ratio …………………………………………………………….. 11
c. Total Assets Turnover ……………………………………………………………..
11
2.1.4 Penilaian Kinerja Keuangan ……………………………………………………… 12
2.2 Penelitian Terdahulu ……………………………………………………………………. 12
2.3 Kerangka Teoritis ………………………………………………………………………..13
2.3.1 Current Ratio ………………………………………………………………………13
2.3.2 Debt to Equity Ratio ……………………………………………………………… 13
2.3.3 Total Assets Turnover ……………………………………………………………..14
BAB III ………………………………………………………………….………………………14
METODE PENELITIAN ……………………………………………………………………...14
3.1 Desain Penelitian ……………………………………………………………………….. 14
3.2 Operasional Variable …………………………………………………………………….
15

3
3.3 Populasi dan Sample ……………………………………………………………………. 15
3.3.1 Populasi Penelitian ………………………………………………………………...15
3.3.2 Sampel Penelitian ………………………………………………………………….
17
3.4 Jenis dan Sumber Data …………………………………………………………………..17
3.4.1 Jenis data …………………………………………………………………………..17
3.4.2 Sumber data ………………………………………………………………………. 18
3.5 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………………………18
3.6 Teknik Analisis Data …………………………………………………………………….18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..19

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inflasi adalah suatu keadaan yang ditimbulkan oleh tidak adanya keseimbangan antara
permintaan akan barang-barang dan persediaan. Yaitu, permintaan melebihi persediaan dengan
semakin besar perbedaan itu, semakin besar bahaya yang ditimbulkan inflasi bagi kesehatan
ekonomi. Di Indonesia, kecepatan inflasi telah mencapai tingkat yang begitu rupa, hingga boleh
dikatakan melumpuhkan kegiatan produktif.
Tingkat inflasi yang rendah dan stabil akan menjadi stimulator bagi pertumbuhan ekonomi. Laju
inflasi yang terkendali akan menambah keuntungan pengusaha, pertambahan keuntungan akan
menggalakkan investasi di masa datang dan pada akhirnya akan mempercepat terciptanya
pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya tingkat inflasi yang tinggi akan berdampak negatif pada
perekonomian yang selanjutnya dapat mengganggu kestabilan sosial dan politik. Dampak negatif
pada perekonomian diantaranya mengurangi kegairahan penanam modal, tidak terjadinya
pertumbuhan ekonomi, memperburuk distribusi pendapatan dan mengurangi daya beli
masyarakat. Oleh karena itu perlu diupayakan jangan sampai penyakit ekonomi itu menjadi
penghambat jalannya roda pembangunan.

Food and Beverage adalah salah satu industri yang berfokus untuk mengolah dan
menghidangkan makanan maupun minuman. Bentuk industri ini menjadi departemen atau divisi
dalam bisnis perhotelan, terutama hotel berbintang. Tugas utamanya adalah memenuhi berbagai
kebutuhan para tamu akan makanan maupun minuman. Tentunya, bagian ini dikelola secara
profesional dengan tujuan komersial.
Industri di bidang Food and Beverage adalah salah satu sektor yang terus mengalami
peningkatan. Pertumbuhan penduduk, tak terkecuali di Indonesia membuat kebutuhan akan
industri ini terus bertambah. Perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung mengarah pada

5
hidangan cepat saji membuat perusahaan yang berfokus pada makanan dan minuman ini terus
bermunculan. Tak heran jika persaingan bisnis di bidang ini pun semakin ketat.

Pertumbuhan bisnis di kalangan ini menghadapi kemajuan yang sangat pesat dengan didukung
oleh teknologi yang semakin mutakhir pula. Perusahaan makanan dan minuman (F&B)
merupakan salah satu bisnis yang sangat dijanjikan karena makanan dan minuman merupakan
kebutuhan pokok yang akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Semakin bertambahnya tahun,
industri F&B mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring dengan bermunculannya
produk makanan dan minuman yang terjadi mengikuti perkembangan zaman atau tren yang
sedang berkembang saat itu. Banyak bermunculannya bisnis-bisnis yang sejenis persaingan
menjadi tajam sehingga para pelaku bisnis wajib memiliki inspirasi atau inovasi agar bisnis yang
dibangun mampu bersaing dengan bisnis-bisnis yang ada. Selain inovasi, kinerja perusahaan
dalam mengelola setiap lini manajemen juga menjadi suatu hal yang harus diperhatikan untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Kinerja perusahaan dapat dilihat dari perusahaan memanfaatkan sumber daya yang ada
semaksimal mungkin. Adapun salah satu parameter penilaian kinerja perusahaan tersebut adalah
pertumbuhan laba. pertumbuhan laba perusahaan yang baik mencerminkan bahwa kondisi
kinerja perusahaan juga baik, jika kondisi ekonomi baik pada umumnya pertumbuhan
perusahaan baik. Oleh karena laba merupakan ukuran kinerja dari suatu perusahaan, maka
semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan, semakin baik kinerja perusahaan. Dengan
demikian para investor tertarik untuk menanamkan modalnya.

Dari uraian yang telah ditunjukkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan & Tingkat Inflasi Terhadap Laba Perusahaan
Food & Beverages”

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Apakah kinerja keuangan yang terdiri dari: current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, net

6
profit margin, dan return on equity berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba
Perusahaan Food and Beverage?
2. Apakah kinerja keuangan yang terdiri dari: current ratio, quick ratio, debt to equity ratio, net
profit margin, dan return on equity secara parsial terhadap pertumbuhan laba Perusahaan Food &
Beverage?

1.3. Tujuan penelitian


Sesuai dengan masalah yang dikemukakan pada bagian Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk menguji dan membuktikan secara empiris serta menganalisis
mengetahui Bagaimana Inflasi Mempengaruhi Laba Perusahaan Food and Beverages.

1.4. Manfaat Penelitian


Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada:
1. Perusahaan
Saran dan kesimpulan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pada pihak manajer
dalam penetapan kebijakan modal perusahaan.
2. Peneliti
Sebagai suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan serta untuk
mengembangkan dan menerapkan teori yang diperoleh selama belajar di perguruan tinggi
dan juga untuk memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan materi.
3. Universitas
Digunakan referensi untuk penelitian lain dengan materi yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti oleh penulis.

7
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode
tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun aliran dana, yang biasanya
diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas. Kinerja
keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode
tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu
perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang
kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan,
sehingga dapat diketahui baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang
mencerminkan prestasi kerja dalam jangka waktu tertentu. Hal ini sangat penting agar
sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan

2.1.2 Pengukuran Kinerja Keuangan


Kinerja perusahaan keuangan berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian kinerja.
Pengukuran kinerja (pengukuran kinerja) adalah kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas
perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Adapun penilaian
kinerja adalah penanganan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan berdasarkan
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara berkala.

Pengukuran kinerja perusahaan digunakan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan


operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan

8
merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap data review, menghitung, mengukur,
menginterpretasi, dan memberikan solusi terhadap perusahaan keuangan pada suatu
periode tertentu.

Tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah:


1. Tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih.
2. Tingkat solvabilitas terbaru. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi,
baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Tingkat Rentabilitas Baru. Rentabilitas atau yang sering disebut dengan
profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu.
4. Tingkat stabilitas terbaru. Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
melakukan upaya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan
kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta membayar
beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya

2.1.3 Analisis Rasio Keuangan


Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya,
analisis keuangan dapat dibedakan menjadi :
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara
membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan
perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam proporsi (relatif).
2. Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui
tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
3. Analisis Persentase per-Komponen (ukuran umum), merupakan teknik analisis
untuk mengetahui proporsi investasi pada masing-masing aktiva terhadap
keseluruhan atau total aktiva maupun utang.

9
4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode
waktu yang dibandingkan.
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui kondisi kas termasuk sebab terjadinya perubahan kas pada suatu
periode waktu tertentu.
6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui
hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik
secara individu maupun secara simultan.
7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui
posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.
8. Analisis Titik Impas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat
penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

a. Current Ratio
Rasio lancar atau current ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rasio lancar dapat dikatakan sebagai
bentuk untuk mengukur tingkat keamanan.suatu perusahaan. Perbandingan antara
aktiva lancar dengan kewajiban jangka pendek (hutang lancar). Rumus yang
digunakan:

Aktiva Lancar
Current Ratio = X 100%
Hutang Lancar

Semakin tinggi current Ratio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Aktiva lancar yang dimaksud termasuk
kas, surat berharga, piutang, dan persediaan

10
b. Debt To Equity Ratio
Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini berguna untuk mengetahui
besarnya perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh kreditor dengan
jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan (Hery, 2015).Semakin tinggi rasio
ini akan menunjukkan kinerja yang buruk bagi perusahaan,maka perusahaan harus
berusaha agar DER bernilai rendah atau berada dibawah standar industri yaitu 90 atau
0.9. Rumus yang digunakan:

Total Utang
Debt To Equity Ratio =
Total Modal

c. Total Assets Turnover


Perputaran aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan total aset
yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan penjualan,atau dengan kata lain untuk
mengukur berapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang
tertanam dalam total aset. Perputaran total aset yang rendah berarti perusahaan memiliki
kelebihan total aset, dimana total aset yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal
untuk menciptakan penjualan(Hery, 2015). Rumus yang digunakan :

Penjualan
Total Assets Turn Over = X 1 kali
Rata-Rata Total Aset

2.1.4 Penilaian Kinerja Keuangan


Bagi investor, informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan untuk
melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut
atau mencari alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan

11
tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut
untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat
dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu


Beberapa penelitian mengenai analisis rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio aktivitas telah
dilakukan. Namun beberapa penelitian tersebut memiliki hasil yang berbeda-beda. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Siallagan dan Ukhriyawati (2016) dijelaskan secara parsial rasio
lancar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan food &
beverage. Begitu juga dengan penelitian oleh Jumiva, Nugroho, Ainiyah (2018) menyimpulkan
current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan food
& beverage Sedangkan Penelitian Chanifah dan Budi (2019) mendapatkan hasil current ratio
tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Begitu juga dengan penelitian oleh Sunardi dan
Sasmita (2019) current ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan
pada perusahaan food & beverage

Siallagan dan Ukhriyawati (2016) menyimpulkan debt to equity ratio berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja keuangan. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Chanifah dan
Budi (2019) debt to equity ratio berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan food &
beverage. Penelitian oleh Sunardi dan Sasmita (2019) menyimpulkan debt to equity ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan food & beverage
Menurut penelitian yang dilakukan Siallagan dan Ukhriyawati (2016) total asset turnover
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan rokok. Begitu
juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Husna (2015) total asset turnover berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan pada food & beverage. Perputaran aset total tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

2.3 Kerangka Teoritis


2.3.1 Current Ratio
Current ratio adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo disaat ditagih secara
keseluruhan Rasio saat ini memiliki hubungan positif terhadap kinerja keuangan.

12
Penelitian yang dilakukan Siallagan dan Ukriyawati (2016) current ratio berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Hubungan signifikan positif antara
current ratio dengan kinerja keuangan yang memiliki peningkatan likuiditas perusahaan
akan diikuti oleh kenaikan kinerja keuangan rokok yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada Efek Indonesia 2010-2014. Penelitian yang dilakukan Tasmil, dkk (2014)
current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Penelitian
yang dilakukan Esti Rahayu,dkk (2014) current ratio berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan. Begitu juga dengan penelitian Anggraeni (2015) Current Ratio
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (return on assets)

H1 : Current Ratio berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

2.3.2 Debt to Equity Ratio


Debt To Equity Ratio disebut juga sebagai rasio yang melihat perbandingan utang usaha,
yaitu diperoleh dari perbandingan total hutang dengan total aset. Debt to Equity Ratio
memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Artinya semakin
besar rasio utang terhadap ekuitas akan semakin tidak menguntungkan karena akan
semakin besar risiko yang dihadapi perusahaan atas kegagalan yang mungkin terjadi.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sunardi dan Sasmita (2019) yang
menyatakan debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return on
asset. Penelitian Erawati dan Wahyuni 2019 rasio utang terhadap ekuitas berpengaruh
negatif terhadap kinerja keuangan. Penelitian yang dilakukan Tasmil dan Malau (2019)
debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.

H2 : Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan

2.3.3 Total Assets Turnover


Total assets turnover melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh
perusahaan terjadi perputaran yang efektif. Dengan keefektifan perusahaan dalam
menghasilkan penjualan merupakan sebuah alasan dalam pemilihan rasio ini dengan
menggunakan aktivanya yang ditunjukkan melalui perhitungan total aset. Besarnya nilai
total assets turn over akan menunjukan aktiva yang akan cepat berputar untuk
menghasilkan penjualan dalam memperoleh laba. Hal tersebut menunjukkan total
perputaran aset dan pengembalian aset memiliki hubungan yang positif. Sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Siallagan dan Ukriyawati (2016) menyatakan total asset
turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Hasil terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Husna (2016) yang menyatakan total asset turnover
berpengaruh positif terhadap return on asset. Penelitian yang dilakukan oleh Andelline
dan Widjaja (2018) total asset turnover berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan.Penelitian yang dilakukan tirahayu, dkk (2014)

13
H2 :Total Assets Turnover berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Pendekatan penelitian pada penelitian ini memakai pendekatan Asosiatif. Pendekatan asosiatif
merupakan mengetahui pengaruh ataupun relasi antara 2 variabel ataupun lebih. Dengan
memakai data kuantitatif yang disusun berdasarkan laporan keuangan 3 tahun terakhir pada sub
sektor perusahaan manufaktur makanan minuman yang terdaftar di BEI periode 2019-2021.
Variabel yang digunakan pada riset ini adalah Current ratio(CR), Debt to equity Ratio(DER)
Return on assets (ROA). Sumber data yang dipakai oleh riset adalah data sekunder yaitu annuall
reports yang diperoleh dari industri atau di BEI.

3.2 Operasional Variable


Variabel penelitian adalah objek penelitian ataupun suatu yang jadi pusat perhatian. Variable
terbagi 2 ; variable dependent variable independent. Variabel dependen Y (terikat) adalah
variabel yang dipengaruhi akibat oleh adanya variabel bebas. Variabel independen X (bebas)
adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab perubahan timbul timbulnya variabel terikat.

14
3.3 Populasi dan Sample
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri objek/subjek yang mempunyai
kualitas & karakter/ciri tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari & kemudian
ditarik kesimpulannya. Population yang digunakan pada riset ni sebanyak 30 industri makanan
minuman yang ada di BEI. Daftar perusahaan makanan & minuman tersebut sesuai tabel
dibawah:

Tabel 1 :
30 Daftar Perusahaan Food & Beverage yang terdaftar dalam BEI

NO KODE PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN

1 ADES Akasha Wira International Tbk

2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk

4 BTEK Bumi Teknokultra Unggul Tbk

5 BUDI Budi Starch & Sweetener Tbk

6 CAMP Campina Ice Cream Industry Tbk

7 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

8 CLEO Sariguna Primatirta Tbk

9 DLTA Delta Djakarta Tbk

10 DMND Diamond Food Indonesia

11 FOOD Sentra Food Indonesia Tbk

12 GOOD Garudafood Putra Putri Jaya Tbk

15
13 HOKI Buyung Poetra Sembada Tbk

14 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

15 IIKP Inti Agri Resources Tbk

16 IKAN Era Mandiri Cemerlang

17 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

18 KEJU Mulia Boga Raya Tbk

19 MGNA Magna Investama Mandiri Tbk

20 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

21 MYOR Mayora Indah Tbk

22 PANI Pratama Abadi Nusa Industri Tbk

23 PCAR Prima Cakrawala Abadi Tbk

24 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk

25 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk

26 SKBM Sekar Bumi Tbk

27 SKLT Sekar Laut Tbk

28 STTP Siantar Top Tbk

29 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk

30 ULTI Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk

3.3.2 Sampel Penelitian


Teknik pengambilan sampel pada riset ni digunakan teknik Purposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan melakukan pertimbangan/kriteria tertentu.

16
dikarenakan tidak seluruh perusahaan makanan minuman yang ada di BEI digunakan pada riset
ini.
Tabel 2
Daftar Sampel Penelitian

NO KODE PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN

1 ULTI Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk

2 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk

3 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

3.4 Jenis dan Sumber Data


3.4.1 Jenis data
Jenis data penelitian yang dipakai pada riset ni dengan menggunakan data kuantitatif yang
disusun berdasarkan laporan keuangan 3 industri makanan minuman yang terdaftar di BEI
periode 2019-2021 Variabel yang digunakan pada riset ialah Current ratio(CR), Debt to
equity(DER) Return on asset (ROA).

3.4.2 Sumber data


Sumber data yang diperoleh pada riset ini adalah data sekunder berupa annual report yaitu data
yang diperoleh secara tidak langsung data yang diperoleh dalam karakter angka angka yang
berasal dari laporan keuangan Industri Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Period 2019-2021.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Data Sekunder adalah data yang berasal bagian lain dengan cara tidak langsung. Mempunyai
relasi bersama riset yang dilakukan seperti history industri, lingkungan industri, struktur
perusahaan, book, literatur, artikel beserta situs internet.

17
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang akan dipakai pada riset ini adalah teknik analisis regresi linier berganda
untuk mendapatkan tentang kaitan antar variabel 1 dengan variabel lainnya. Untuk mencapai
tujuan pada riset ni, maka pengujian asumsi klasik pula memerlukan dilakukan guna melakukan
kepastian apakah model regresi linier berganda yang digunakan tidak terkait hal normalitas,
multikolinieritas, heteroskedastisitas, serta autokorelasi. Andai seluruhnya itu tercukupi artinya
bahwa model analysis sudah pantas digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Putri Tungga. Analisis Rasio Keuangan Dalam Menilai Kinerja Perusahaan Yang
Terdaftar di BEI. 2021.

F&B Preneur. Apa itu F&B? Pengertian, Manfaat & Tren F&B Saat Ini. 2021.

Harmony. Apa itu Kinerja Keuangan. Harmony, 2021.

18
Harmony. Penjelasan Lengkap Analisis Rasio Keuangan dan Jenis-Jenisnya. Harmony,
2021.

Indonesia, Rotograuve. 30 Daftar Perusahaan Food & Beverage Terdaftar di BEI.


Rotograuve Indonesia, 2021.

Kesuma, I. Ketut Wijaya. Pengaruh Kinerja Keuangan Tingkat Inflasi PBD Perusahaan
F&B. 2017.

Nurkholifah, Siti, and Muhammad Faisyal Abdullah. Analisis Pengaruh Inflasi dan
Pertumbuhan Biaya Produksi Terhadap Profit Margin Pada Perusahaan Food &
Beverages yang Go Publik di BEI. Muhammad< Siti, 2010

19

Anda mungkin juga menyukai