LAPORAN KEUANGAN
PADA PT JAYA REAL PROPERTY Tbk
OLEH:
JIMMY PRAKOSO WIDYANTO
121310027
ABSTRAK
Penilaian atas kinerja perusahaan dan hasil yang diperoleh perusahaan menjadi faktor
penting untuk diketahui baik oleh investor, kreditor, masyarakat, dan pemangku
kepentingan lainnya. Cara untuk melihat kondisi suatu perusahaan dalam keadaan
baik atau kurang baik yaitu melalui analisis penilaian kinerja atau performance
appraisel. Perusahaan yang dianalisis merupakan PT JAYA REAL PROPERTY Tbk.
Dengan melakukan analisis common size dan analisis rasio keuangan yang digunakan
membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek
pada masa mendatang dan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas
dari suatu usaha. Berkaitan dengan hal ini, maka penulis membuat mini skripsi
berjudul ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN PADA PT JAYA REAL
PROPERTY Tbk. Kondisi PT Jaya Real Property Tbk dalam keadaan kurang baik
dikarenakan dari lima rasio ada 2 rasio yang mengalami penurunan dimana
menggambarkan perusahaan mengalami kesulitan dalam melunasi kewajibann
lancarnya.
Kata-kata kunci: penilaian kinerja, analisis rasio keuangan, analisis common size,
analisis Du Pont, PT Jaya Real Property Tbk
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan tepat waktu penelitian laporan
keuangan untuk memenuhi tugas Kuis Besar I dan Kuis Besar II. Mata Kuliah
Manajemen Keuanagn Universitas Ma Chung Penulis menyadari bahwa laporan ini
tidak lepas dari bantuan beberapa pihak yang sudah membantu selama pembuatan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada
1.
2.
Ibu Dr. Anna Triwijayati, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Ma Chung yang telah memberikan inspirasi, motivasi dan semangat
dalam penyelesaian penelitian laporan keuangan ini.
3.
Bapak Tarsisius Renald Suganda, S.E, M.Si selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Universitas Ma Chung yang telah memberikan memberikan inspirasi,
motivasi dan semangat dalam penyelesaian penelitian laporan keuangan ini.
4.
Bapak Daniel Sugama Stephanus, SE. ,MM., MSA., Ak., selaku dosen
matakuliah Manajemen Keuanagan yang telah memberikan tugas.
5.
Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Universitas Ma Chung
yang membantu kelancaran studi dalam penyelesaian penelitian laporan
keuangan ini.
ii
6.
Akhir kata penulis berharap dengan adanya karya tulis yang berjudul ANALISIS
RASIO LAPORAN KEUANGAN PADA PT JAYA REAL PROPERTY Tbk ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk memperkaya wawasan seputar perusahaan
PT Jaya Real Property Tbk. Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak sempurna,
maka penulis akan menghargai apapun saran dan kritik dari berbagai pihak demi
kemajuan penulis kedepannya.
Malang,
Desember 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. ix
DAFTAR RUMUS .................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1
1.2
1.3
Batasan Masalah....................................................................................................... 3
1.4
1.5
2.1.1
2.1.2
2.1.3
2.1.4
2.1.5
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.3
2.4
2.4.1
iv
2.4.2
2.4.2.1
2.4.2.2
2.4.2.3
2.4.2.3
2.4.2.4
3.1.1
3.1.2
3.1.3
3.2
Visi-Misi Perusahaan............................................................................................... 35
3.2.1
Visi ................................................................................................................... 35
3.2.2
Misi .................................................................................................................. 35
3.3
3.4
3.5
3.5.1
3.5.2
3.5.3
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.2
4.2.1
4.2.2.
4.2.3
4.3.1
4.3.2
4.3.3
4.3.4
4.3.5
4.2
4.2.1
4.2.1.1
4.2.1.2
4.2.2
4.2.2.1
4.2.1.2
vi
DAFTAR TABEL
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7
Gambar 8.
Gambar 9.
ix
xi
DAFTAR RUMUS
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap perusahaan pasti memiliki keingin mengembangkan usaha,
mengembangkan usaha dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan
cara menciptakan produk baru atau mengembangkan produk kita yang telah
ada. Sebelum mengembangkan usaha perusahaan harus mengetahui
kelemahan dan kelebihan di dalam produknya agar usahanya dapat
berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Perusahaan akan selalu berusaha
untuk meningkatkan laba dari tahun ke tahun untuk menigkatkan nilai
mereka, karena itu manajemen perusahaan harus mengetahui cara yang efektif
untuk meningkatkan laba perusahaan.
Di dalam perusahaan pasti memiliki laporan keuangan, Laporan
keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan, dan laporan
keuangan juga digunakan untuk memberikan informasi bagi pihak internal
dan eksternal perusahaan seperti investor, dan kreditor. Para investor yang
berkepentingan dapat mengetahui apakah suatu perusahaan baik atau buruk
dengan melihat laporan keuangan dan menganalisis laporan laporan keuangan
perusahaan tersebut. Pada kesempatan ini penulis ingin melakukan analisis
laporan keuangan PT Jaya Real Property, Tbk untuk melihat kinerja yang ada
di dalam perusahaan.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana kemampuan perusahaan dalam mengelola aset, utang,
ekuitasnya dalam waktu 5 tahun?
Batasan Masalah
1. Penilaian hanya terbatas pada perusahaan yang bergerak dibidang property
2. Penilitian terbatas hanya pada laporan keuangan tahun 2009 sampai tahun
2013
1.4
Tujuan Penelitian
1.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan teori yang telah diperoleh dari universitas
dan menerapkan teori analisis laporan keuangan dalam bisnis yang
dalam
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Laporan Keuangan
2.1.1
2.1.2
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai.
2. Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu.
3. Daya saing
Laporan
akan
berguna
jika
disajikan
secara
komparatif
dengan
4. Dapat dibandingkan
Pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi
keuangan.
2.1.4
1.
2.
3.
4.
10
2.
3.
4.
2.1.5
1. Neraca
Merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada
tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah
11
dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
Penyusunan komponen di dalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan
jatuh tempo. Artinya penyusunan komponen neraca harus
didasarkan
12
periode laporan. Laporan kas terdiri arus kas masuk (cash in) dan arus kas
keluar (cash out) selama periode tertentu.
5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
Merupakan laporan yang memberikan informasi apabila ada laporan keuangan
yang memerlukan penjelasan tertentu. Artinya terkadang ada komponen atau
nilai dalam laporan keuangan yang perlu diberi penjelasan terlebih dahulu
sehingga jelas. Hal ini perlu dilakukan agar pihak-pihak yang berkepentingan
tidak salah dalam menafsirkannya.
2.2
2.2.1
2.2.2
13
b. Sebagai
alat
forecasting atau
meramalkan
kondisi
keuangan
14
15
e. Solusi
Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa.
Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan
maka akan ditempuh solusi yang tepat.
2.2.4
2.3
melakukan
analisis
common
size
di
dalam
neraca
pembandingnya adalah total aset dan total utang ditambah ekuitas, untuk
laporan laba komprehensif pembandingnya adalah penjualan atau pendapatan
usaha
16
2.4
Analisis Rasio
Pengertian
rasio
keuangan
menurut
Van
Horne
dan
metode
analisis
untuk
mengetahui
hubungan
dari
pos-pos
tertentudalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
dari kedualaporan tersebut.
Pengertian analisis rasio keuangan menurut Weston (1995:225) adalah
Analisis rasio keuangan memberikan kerangka hubungan antar posposneraca
dan
perhitungan
laba
rugi,
memungkinkan
seseorang
investor
terhadap
keadaan
keuangan
perusahaan
dan
dengan
17
dipergunakan
sebagai
kerangkakerja
perencanaan
dan
pengendalian
keuangan.
2.4.1
2.
3.
4.
5.
18
2.4.2
likuiditas yang
dapat
digunakan
perusahaan
untuk
19
Semakin besar rasio ini semakin baik. Semakin besar angka rasio ini
maka semakin baik perusahan karena mampu menutupi utang lancarnya
tanpa memperhitungkan persediaan yang dimiliki. Rasio cepat yang kecil
mengidikasikan bahwa perusahaan sangat bergantung pada persediaan
yang dimilki untuk memenuhi kewajibannya.
.....................................................(2)
3. Rasio Kas (Cash Ratio)
Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan dengan kas dan
surat berharga dalam perusahaan yang dapat segera diuangkan.Jika
kondisi rasio kas terlalu tinggi maka menunjukkan keadaan perusahaan
yang buruk karena adanya dana yang belum digunakan secara optimal,
sebaliknya apabila rasio kas dibawah rata-rata maka berada pada kondisi
baik karena untuk membayar kewajiban masih memerlukan waktu untuk
menjual sebagian dari aktiva lancar lainnya.
.................................................................(3)
4. Modal Kerja Bersih terhadap Aktiva
Modal Kerja Bersih terhadap Aktiva merupakan likuiditas dari total
aktiva dan posisi modal kerja. Semakin besar modal kerja bersih
terhadap aktiva, maka modal kerja bersih yang dimiliki perusahaan lebih
besar dibandingkan dengan total aktiva. Hal ini menandakan bahwa
perusahaan tersebut berada dalam kondisi yang baik
20
..................(4)
2.4.2.2 Rasio Solvabilitas
Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah
perusahaan yang total utangnya lebih besar dibandingkan total asetnya.
Macam-macam Rasio Solvabilitas:
1.
2.
21
dalam
melunasi
kewajiban
jangka
panjang
dengan
22
......(11)
23
24
1. Return On Assets
Return On Asset merupakan rasio antara laba bersih terhadap total aktiva.
ROA mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
bersih yang didapatkan dari total aktiva lancar maupun tidak lancar yang
digunakan untuk operasional perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan bahwa perusahaan semakin efektif
dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak.
Dengan demikian, semakin tinggi ROA menunjukkan semakin efektif
kinerja perusahaan.
....................................................................(14)
2. Return On Investment
Return on investment merupakan perbandingan antara laba bersih setelah
pajak dengan total aktiva. ROI adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan
jumlah
keseluruhan
aktiva
yang
tersedia
di
dalam
perusahaan
25
3. Return On Equity
Rasio ini sering disebut juga dengan return on net worth merupakan rasio
profitabilitas yang menunjukkan rasio antara laba bersih terhadap total
modal sendiri yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi
dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Rasio ini
memperlihatkan
sejauh
manakah
perusahaan
mampu
mengelola
atau
efektivitas
perusahaan
di
dalam
menghasilkan
26
.........................................................(17)
5. Margin Laba Operasi
Margin ini merupakan perbandingan antara laba operasi dan penjualan.
Rasio ini menunjukkan seberapa besar laba operasi yang dimiliki
perusahaan dibandingkan dengan penjualan. Apabila semakin tinggi
operating profit margin, maka akan semakin baik pula operasi suatu
perusahaan.
...........................................(18)
2.4.2.3 Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam hal efisiensi penggunaan harta-harta yang dimilikinya.
Rasio ini juga mengukur efisiensi penggunaan aktiva dalam tingkat aktivitas
pemakaian aktiva dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio-rasio
Aktivitas antara lain sebagai berikut.
1. Total Assets Turnover
Rasio ini menunjukkan jumlah dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
yang mengalami perputaran pada suatu periode dan seberapa efektif
perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini
semakin baik karena kemampuan aktiva tetap dalam melakukan penjualan
tinggi.
Total Perputaran Aset =
............................................(19)
27
...............................(20)
...............................................(21)
......................................(22)
28
......................................(23)
..................................(24)
....................................................(25)
29
9. Perputaran Kas
Rasio perputaran kas digunakan untuk melihat seberapa efektif
menggunakan kas dalam penjualan. Semakin besar perputaran kas
menandakan bahwa perusahaan mampu menggunakan kas
yang
...................................(27)
......................................................(28)
30
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
3.1
Sejarah Perusahaan
3.1.1
Sejarah Pendirian
Berdiri pada tahun 1979, PT Jaya Real Property Tbk merupakan salah
satu pengembang terkemuka di Indonesia di bidang perumahan dan komersial,
dengan portofolio di Jakarta Pusat,Barat dan Selatan. Dengan bisnis utama
pengembangan
suatu
kawasan
pemukiman
yang
terpadu
dan
32
33
34
35
Manggala Pratama, Tbk. Mulai menjabat sebagai Direktur pada tahun 1999
dan sebagai Wakil Direktur Utama pada tahun 2009.
3. Ir. Sutopo Kristanto, MM (Wakil Direktur Utama)
Menerima gelar Teknik Sipil dari Institut Teknologi Surabaya pada tahun
1980 dan Master dalam Manajemen dari IBII Jakarta (1999), juga merupakan
Direktur PT Pembangunan Jaya dan Wakil Direktur Utama PT Jaya
Konstruksi Manggala Pratama, Tbk. Mulai menjabat sebagai Wakil Direktur
Utama pada bulan Juni 2011.
4. Dra. Swandayani (Direktur)
Memperoleh gelar Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan tahun 1986
dan Master of Business Administration dari IMPM Jakarta tahun 1988. Mulai
menjabat sebagai Direktur pada bulan Juni 2011.
5. Ir. Kristianto Indrawan, MM (Direktur)
Memperoleh gelar Teknik Sipil dari Universitas Trisakti tahun 1989 dan
Master dalam Manajemen dari Universitas Indonesia tahun 1995. Mulai
menjabat sebagai Direktur pada Juni 2013.
3.2
Visi-Misi Perusahaan
3.2.1
Visi
3.2.2
36
Membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan iklim kerja yang baik
untuk mencapai kinerja yang tinggi.
37
3.3
Struktur Organisasi
38
3.4
Produk Perusahaan
PT Jaya Real Property bergerak di bidang property diantaranya sebagaia
berikut :
1. Masterplan
2. Perumahan
3. Dan lain sebagainya.
39
3.5
40
(..lanjutan)
41
(..lanjutan)
42
43
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN UNTUK PERFORMANCE
APPRAISAL
44
45
4.1
46
(..lanjutan)
47
(..lanjutan)
48
a. Hasil Analisis common size vertikal laporan posisi keuangan tahun 2009
Aset tertinggi pada tahun 2009 adalah aset tidak lancar dengan jumlah
mencapai 55,6%. Hal ini dikarenakan jumlah tanah untuk pengembangan yang
mencapai 44,3%. Untuk aset lancar pada tahun 2009 lebih sedikit dikarenakan
kas dan setara kas tidak lah banyak yaitu mencapai 10% akan tetapi PT JAYA
REAL PROPERTY Tbk juga memiliki persediaan sebesar 31,6% dimana ini
mendominasi aset lancar yang dimiliki.
Pada tahun 2009 jumlah ekuitas mencapai 54,7% lebih tinggi dari jumlah
liabilitas yang mencapai 45,3%. Hal ini dikarenakan jumlah saldo laba yang
belum
ditentukan
penggunaanya
sebesar
33,4%.
Sedangkan
yang
49
c. Hasil Analisis common size vertikal laporan posisi keuangan tahun 2011
Aset tertinggi pada tahun 2011 adalah aset tidak lancar yang mencapai 52,7%.
Hal ini dikarenakan adanya kenaikan tanah untuk pengembangan mencapai
40,9% dan penurunan investasi proper mencapai 5,9%. Untuk aset lancar
mencapai 47,3%. Hal ini dikarenakan adanya penurunan dari kas dan setara
kas mencapai 21,2% dan persediaan sebesar 24,7%.
Pada tahun 2011 jumlah dari liabilitas mencapi 53,5% lebih tinggi dari ekuitas
yang mencapai 46,5%. Hal ini dikarenakan kenaikan uang muka penjualan
mencapi 40,3% dan penghasilan sewa ditangguhkan mencapai 0,9%. Untuk
ekuitas PT Jaya Real Property, Tbk mengalami penurunan pada modal saham
mencapai 6,7% dan tambahan modal disetor mencapai 6,3%.
d. Hasil Analisis common size vertikal laporan posisi keuangan tahun 2012
Aset tertinggi pada tahun 2012 adalah aset tidak lancar yang mencapai 58,5%.
Hal ini dikarenakan adanya peningkatan tanah untuk pengembangan mencapai
43,6% dan kenaikan investasi properti 7,2%. Untuk aset lancar mencapai
41,5% dikarenakan penurunan persediaan mencapai 22,8% dan kas dan setara
kas mencapai 17,5%.
Pada tahun 2012 jumlah dari liabilitas mencapai 55,6% lebih besar dari
ekuitas yang mencapai 44,4%. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan uang
muka penjualan mencapai 41,9% dan utang pihak berelasi (non usaha)
mencapai 0,8%. Sedangkan untuk ekuitas didominasi saldo laba belum
ditentukan penggunaanya mencapai 32,6% dan terjadi penurunan modal
saham 5,5% maupun tambahan modal disetor mencapai 5,2%.
50
e. Hasil Analisis common size vertikal laporan posisi keuangan tahun 2013
Aset tertinggi pada tahun 2013 adalah aset tidak lancar yang mencapai 65%.
Hal ini dikarenakan adanya peningkatan tanah untuk pengembangan mencapai
44,5% dan investasi properti 12%. Untuk aset lancar mengalami penurunan
pada persediaan mencapi 22,1% dan penurunan kas dan setara kas mencapai
9,5%.
Pada tahun 2013 jumlah dari liabilitas mencapai 56,5% lebih besar dari
ekuitas yang mencapai 43,5%. Hal ini dikarenakan peningkatan uang muka
penjualan mencapai 44,5% dan penghasilan sewa ditangguhkan mencapai
1,5%. Untuk ekuitas di dominasi oleh saldo laba belum ditentukan
penggunaanya mencapai 32,8%. Pada ekuitas juga terjadi penurunan modal
saham mencapai 4,5% dan tambahan tambahan modal disetor 4,1%.
51
52
53
54
55
56
57
4.2
58
(..lanjutan)
59
(..lanjutan)
60
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah aset lancar dari tahun ke
tahun mengalami penurunan akan tetapi penurunan tidak terlalu drastis dapat
diketahui bahwa porsi terbesar dari aset lancer adalah persediaan dimana pada
tahun 2009 persediaan mencapai 31,6% dari jumlah aset. Sedangkan pada
tahun 2013, persediaan cenderung mengalami penurunan mencapai 22,1% dari
jumlah aset. Adapun kas dan setara kas juga mengalami penurunan dari tahun
ketahun semenjak tahun 2010 mencapai 23% menjadi 9,5% pada tahun 2013.
Sedangkan dari sisi kewajibanya, porsi terbesar dari kewajiban Perseroan
adalah akaun uang muka penjualan dimana akun tersebut selama periode ini
cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2009, akun uang muka
penjulan mencapai 28,3% dari jumlah kewaiban dan ekuitas Perseroan.
Sedangkan pada tahun 2013, akun uang muka penjualan Perseroan menjadi
sebesar 44,5% dari jumlah liabilitas dan ekuitas. Akun lain dimana juga
memiliki porsi yang signifikan pada sisi kewajiban dan ekuitas Perseroan
adalah akun saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. Pada tahun
2009, akun tersebut mencapai 33,4% dari jumlah kewajiban dan ekuuitas,
akun tersebut mengalami penurunan sehingga pada tahun 2013 proporsi akun
tersebut adalah sebesar 32,8%.
61
20.0%
17.5%
15.0%
10.0%
10.0%
9.5%
5.0%
0.0%
2009
2010
2011
2012
2013
Persediaan
35.0%
31.6%
30.0%
25.8%
25.0%
24.7%
22.8% 22.1%
20.0%
Persediaan
Linear (Persediaan)
15.0%
10.0%
5.0%
0.0%
2009
2010
2011
2012
2013
62
44.5%
40.3%
40.0%
37.1%
35.0%
30.0%
41.9%
Uang Muka
Penjualan
28.3%
25.0%
20.0%
15.0%
10.0%
5.0%
0.0%
2009
2010
2011
2012
2013
33.4%
33.2%
33.0%
32.8%
32.8%
32.6%
32.6%
32.4%
32.4%
32.3%
32.2%
32.0%
31.8%
31.6%
2009
2010
2011
2012
2013
63
50.7%
50.0%
47.3%
44.4%
41.5%
40.0%
35.0%
30.0%
Linear (Jumlah Aset
Lancar)
20.0%
10.0%
0.0%
2009 2010 2011 2012 2013
50.0%
43.4%
40.0%
45.5%
47.4%
49.7%
39.6%
Jumlah Liabilitas
Jangka Pendek
30.0%
Linear (Jumlah
Liabilitas Jangka
Pendek)
20.0%
10.0%
0.0%
2009 2010 2011 2012 2013
64
Jumlah Ekuitas
60.0%
54.7%
50.0%
49.3%
46.5%
44.4%
43.5%
40.0%
Jumlah Ekuitas
30.0%
Linear (Jumlah
Ekuitas)
20.0%
10.0%
0.0%
2009
2010
2011
2012
2013
65
66
46.3%
45.6%
45.2% 44.9%
Beban Pokok
Penjualan dan
Beban Langsung
44.0%
42.0%
40.0%
39.8%
Linear (Beban
Pokok Penjualan
dan Beban
Langsung)
38.0%
36.0%
2009 2010 2011 2012 2013
67
Laba Bruto
62.0%
60.2%
60.0%
58.0%
56.0%
54.0%
Laba Bruto
54.4%
54.8% 55.1%
Linear (Laba
Bruto)
53.7%
52.0%
50.0%
48.0%
2009
2010
2011
2012
2013
40.0%
38.8% 38.8%
35.0%
30.0%
34.1%
29.2%
25.0%
20.0%
Laba
Komprehensif
Periode Berjalan
Linear (Laba
Komprehensif
Periode Berjalan )
15.0%
10.0%
5.0%
0.0%
2009 2010 2011 2012 2013
68
69
Berdasarkan table diatas arus kas dari operasi dari tahun ke tahun cukup baik
karena penerimaan kas dari pelanggan lebih besar dari pembayaran yang ada
dari tahun ke tahun, pada tahun 2009 sebesar 267,91% dimana mengalami
peningkatan pada tahun 2013 sebesar 581,06%. Arus kas dari aktivitas
investasi cukup baik dikarenakan penambahan properti untuk investasi yang
meningkat tiap tahunnya dimana pada tahun 2009 sebesar 3,59% dan pada
tahun 2013 sebesar 82,53% walaupun disisi lain perolehan dari aset tetap
menurun dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2009 sebesar 90,49% dan
pada tahun 2013 sebesar 14,80%. Arus kas dari aktivitas pendanaan cukup
baik dikarenakan dari tahun ke tahun akun pembayaran pinjaman mengalami
trend penurunan dimana pada tahun 2009 sebesar 52,34% dan pada tahun
2013 sebesar 0%.
581.06%
575.14%
500.00%
467.97%
400.00%
300.00%
200.00%
267.91%
210.45%
Penerimaan Kas
dari Pelanggan
Linear
(Penerimaan Kas
dari Pelanggan)
100.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
70
Pembayaran Kas
untuk
Pemborong,
Pemasok dan
Karyawan
-103.14%
-149.29%
-200.00%
-300.00%
Linear
(Pembayaran Kas
untuk
-431.95% Pemborong,
-466.04%
Pemasok dan
Karyawan)
-348.76%
-400.00%
-500.00%
-600.00%
Gambar 12. Grafik Pembayaran Kas untuk Pemborong Pemasok dan Karyawan
Penambahan Properti
Investasi
90.00%
82.53%
80.00%
70.00%
Penambahan
Properti Investasi
60.78%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
24.35%
20.00%
10.00%
9.59%
Linear
(Penambahan
Properti
Investasi)
12.87%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
71
90.49%
80.00%
70.00%
60.00%
Perolehan Aset
Tetap
50.00%
40.00%
43.37%
36.36%
32.58%
30.00%
Linear (Perolehan
Aset Tetap)
20.00%
14.80%
10.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Pembayaran Pinjaman
80.00%
70.00%
72.87%
60.00%
50.00%
52.34%
Pembayaran
Pinjaman
40.00%
30.00%
33.36%
20.00%
Linear
(Pembayaran
Pinjaman )
10.00%
0.00%
1.48% 0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
-10.00%
72
Tabel 10. Tabel Hasil Analisis Rasio Modal Kerja Terhadap Aset
Rasio modal kerja terhadap PT Jaya Real Property, Tbk dari tahun 2009
sampai pada tahun 2013 mengalami tren menurun cukup drastis, hal ini terjadi
dikarenakan ketidak seimbangan antara perkembangan aset lancar dengan
liabilitas jangka pendek dari perseroan. Dimana mengakibatkan perseroan
tidak dapat mendapatkan modal kerjanya dengan cepat.
Rasio Modal
Kerja Bersih
terhadap Aset
4.82%
1.80%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
-5.00%
-5.89%
-10.00%
-15.00%
Linear (Rasio
Modal Kerja
Bersih terhadap
Aset)
-14.75%
-20.00%
73
Rasio lancar PT Jaya Real Property, Tbk dari tahun 2009 sampai pada tahun
2013 mengalami penurunan, hal ini dikarenakan adanya peningkatan liabilitas
jangka pendek yang tidak diimbangi dengan peningkatan dari aset lancar
dimana ada kemungkinan perseroan sulit melunasi utang lancarnya.
Rasio Lancar
140.00%
120.00%
100.00%
116.96%
112.16%
103.96%
87.57%
80.00%
Rasio Lancar
70.33%
60.00%
Linear (Rasio
Lancar)
40.00%
20.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
74
Rasio cepat PT Jaya Real Property, Tbk dari tahun 2009 sampai pada tahun
2013 mengalami penurunan, hal ini dikarenakan dalam rasio ini menghitung
seberapa cepat perseroan melunasi utangnya dimana persediaan dianggap
masih kurang cepat untuk digunakan. Dimana didalam PT Jaya ini persediaan
mendominasi aset lancar dimana jika dilakukan perhitungan akan terlihat
penurunan yang cukup signifikan. Dikarenakan hal tersebut berkemungkinan
PT Jaya tidak dapat dengan cepat melunasi utang lancarnya.
Rasio Cepat
70.00%
60.00%
57.46%
50.00%
49.54%
40.00%
30.00%
39.52%
32.51%
25.87%
20.00%
10.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Rasio Cepat
Linear (Rasio
Cepat)
75
Rasio Kas PT Jaya Real Property, Tbk dari tahun 2009 sampai pada tahun
2013 mengalami tren penurunan, hal ini disebabkan adanya peningkatan
liabilitas jangka pendeknya dari tahun ketahun dan kenaikan kas yang
cenderung lambat sehingga perseroan berkemungkinan tidak dapat melunasi
utang lancarnya saat jatuh tempo.
Rasio Kas
60.00%
53.01%
50.00%
46.72%
40.00%
36.93%
Rasio Kas
30.00%
25.19%
20.00%
19.19%
10.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
76
Total Debt to Equity Ratio PT Jaya Real Property, Tbk cenderung meningkat
hal ini disebabkan tingkat utang yang meningkat dengan cepat tidak diimbangi
dengan peningkatan yang signifikan dari ekuitas. Dikarenakan rasio ini
menggambarkan tren naik menunjukkan bahwa semakin besar kewajiban
perusahaan yang harus dipenuhi kepada pihak lain.
77
120.00%
100.00%
80.00%
102.80%
Total Debt to
Equity Ratio
82.84%
Linear (Total
Debt to Equity
Ratio)
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Total Debt to Total Assets Ratio PT Jsya Real Property, Tbk cenderung
mengalami peningkatan hal ini disebabkan utang yang selalu meningkat dari
tahun ke tahun dan nilai aset lancar yang juga naik akan tetapi ada selisih
kenaikan diantaranya. Dari nilai rasio tersebut terlihat bahwa dari tahun ke
tahun adanya kenaikan kreditor mendanai perusahaan atau dapat dikatakan
utang perusahaan meningkat setiap tahunnya.
78
55.56%56.46%
53.47%
50.69%
45.31%
40.00%
30.00%
Total Debt to
Total Assets
Ratio
Linear (Total
Debt to Total
Assets Ratio)
20.00%
10.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Long Term Debt to Equity Ratio PT Jaya Real Property, Tbk cenderung
meningkat hal ini dikarenakan utang jangka panjang yang cenderung
meningkat dari tahun ke tahun dimana mengakibatkan peningkatan disisi
penjaminan dari modal sendiri yang berujung pada bertambahnya kewajiban
dari PT Jaya dalam melunasi utang jangka panjangnya.
79
18.44%
17.24%
15.49%
14.81%
10.40%
Linear (Long
Term Debt to
Equity Ratio)
Rasio Ejuitas PT Jaya Real Property, Tbk dari tahun ke tahun cenderung
mengalami penurunan dikarenakan tidak seimbangnya kenaikan ekuitas
dengan aktivanya.
Rasio Ekuitas
60.00%
54.69%
50.00%
40.00%
49.31%
46.53%
44.44%43.54%
Rasio Ekuitas
30.00%
Linear (Rasio
Ekuitas)
20.00%
10.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
80
Rasio utang jangka panjang selalu meningkat dari tahun ke tahun hal ini
dikarenakan utang jangka panjang yang selalu meningkat dari tahun ke tahun
tidak diimabngi dengan peningkatan ekuitas yang signifikan hal ini
mengakibatkan perseroan akan mengalami kesulitan dalam melunasi utang
jangka panjangnya dengan baik.
15.57%
14.70%
14.00%
12.90%
13.41%
12.00%
10.00%
9.42%
8.00%
Rasio Utang
Jangka Panjang
Linear (Rasio
Utang Jangka
Panjang)
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
81
Tabel 19. Tabel Hasil Analisis Rasio Aset Tetap Dengan Hutang Jangka Panjang
Rasio aset tetap dengan hutang jangka panjang cederung tetap dari tahun ke
tahun hal ini dikarenakan hampir ada pemerataan peningkatan aset tetap
dengan utang jangka panjang.
1000.00%
976.49%
964.38%
800.00%
600.00%
714.27%
674.52%
657.71%
Rasio Aset
Tetap dengan
Hutang Jangka
Panjang
Linear (Rasio
Aset Tetap
dengan
Hutang Jangka
Panjang)
400.00%
200.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Gambar 24. Grafik Rasio Aset Tetap dengan Hutang Jangka Panjang
Tabel 20. Tabel Hasil Analisis Rasio Modal Sendiri Dengan Aset Tetap
Rasio modal sendiri dengan aset tetap cenderung menurun dari tahun ke tahun
hal ini desebabkan tidak seiimbangnya kenaikan ekuitas dengan aset tetap
perusahaan dari tahun ke tahun dimana ini menyebabkan PT Jaya Real
82
100.00%
98.43%100.11%
88.21%
80.00%
75.94%
66.95%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
)
83
120.00%
102.80%
100.00%
80.00%
82.84%
Rasio Total
Kewajiban
Terhadap
Ekuitas
Linear (Rasio
Total Kewajiban
Terhadap
Ekuitas)
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
84
200.00%
229.66%
225.00%
214.93%
202.80%
182.84%
Rasio
Pengungkit
Keuangan
150.00%
Linear (Rasio
Pengungkit
Keuangan)
100.00%
50.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Rasio tangible assets debt coverage cenderung menurun dari tahun ke tahun
hal ini menggambarkan kemampuan penjaminan perseroan akan utang jangka
panjangnya menurun dari tahun ke tahun.
85
2453.63%
2220.02%
2000.00%
1963.62%
1813.73%
1798.45%
Tangible Assets
Debt Coverage
1500.00%
Linear (Tangible
Assets Debt
Coverage)
1000.00%
500.00%
0.00%
86
12.00%
Return On Assets
10.74%
10.00%
8.00%
9.74%
9.42%
9.79%
8.45%
Return On
Assets
6.00%
Linear (Return
On Assets)
4.00%
2.00%
0.00%
87
Kenaikan
ini
mengindikasikan
bahwa
perusahaan
dapat
mengelola
Return On Investment
25.00%
20.36%
19.26%
18.24%
20.00%
16.23%
15.00%
13.69%
Return On
Investment
Linear (Return
On Investment)
10.00%
5.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Return On Equity PT Jaya Real Property, Tbk cenderung naik dari tahun ke
tahun hal ini dikarenakan peningkatan laba bersih dari tahun ketahun.
Peningkatan ini mengindikasikan bahwa perusahaan dapat mengelola
ekuitasnya dengan baik sehingga meningkatkan laba perusahaan dari tahun ke
tahun.
88
Return On Equity
25.00%
22.27%
20.76%
19.67%
20.00%
17.36%
15.00%
14.33%
Return On
Equity
Linear (Return
On Equity)
10.00%
5.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Margin Laba PT Jaya Real Property, Tbk cenderung mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun hal ini dikarenakan adanya peningkatan laba bersih dan
pendapatan dari tahun ke tahun. Akan tetapi peningkatan dari laba bersih lebih
cepat dari pada peningkatan pendapatan.
89
Margin Laba
45.00%
41.52%
38.82%38.84%
40.00%
35.00%
30.00%
34.10%
29.25%
25.00%
Margin Laba
20.00%
Linear (Margin
Laba)
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
90
44.35%
40.00%
35.00%
30.00%
37.04%
41.52%
38.84%
30.62%
Margin laba
Operasi
25.00%
Linear (Margin
laba Operasi)
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
91
Inventory Turnover
45.00%
40.00%
40.10%
37.62%
35.00%
30.00%
25.00%
34.32%
31.01%
23.73%
20.00%
Inventory
Turnover
Linear (Inventory
Turnover)
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Rasio total assets turnover PT Jaya Real Property, Tbk dari tahun ke tahun
cenderung mengalami penurunan hal ini dikarenakan peningkatan pendapatan
yang cenderung lambat dibanding dengan rerata total aset dari tiap tahunnya.
Penurunan ini mengindikasikan PT Jaya Real Property, Tbk mengalami
92
26.31%
25.00%
24.00%
24.20%
24.26%
23.58%
23.00%
Total Asset
Turnover
Linear (Total
Asset Turnover)
22.00%
21.00%
20.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Rasio working capital turnover PT Jaya Real Property, Tbk dari tahun ke
tahun cenderung meningkat hal ini dikarenakan peningkatan pendapatan. Pada
tahun 2012 mengalami penurunan dikarenakan nilai dari peningkatan
pendapatan yang tidak naik signifikan akan tetapi jumlah dari aset yang
meningkat secara signifikan. Peningkatan ini mengindikasikan perputaran
modal yang meningkat dari tahun ke tahun.
93
18.50%
18.00%
17.80%
17.50%
17.00%
16.82%
16.79%
Working Capital
Turnover
16.50%
16.00%
15.90%
15.50%
Linear (Working
Capital
Turnover)
15.00%
14.50%
14.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Rasio rata-rata piutang PT Jaya Real Property, Tbk dari tahun ke tahun
cenderung mengalami kenaikan hal ini dikarenakan kenaikan dari pendapatan
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 mengalami penurunan dikarenakan
adanya peningkatan dari piutang pihak ketiga. Peningkatan mengindikasikan
dari rasio ini terlihat bahwa perusahaan dari tahun ke tahun mengalami
94
Rata-Rata Piutang
9000.00%
8515.17%
8000.00%
7000.00%
7543.67%
7050.61%
6000.00%
5000.00%
5262.10%
4585.88%
4000.00%
Rata-Rata
Piutang
Linear (RataRata Piutang)
3000.00%
2000.00%
1000.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Rasio laba usaha atas penjualan PT Jaya Real Property, Tbk cenderung
meningkat dari tahun ke tahun hal ini dikarenakan laba kotor yang cenderung
naik. Dimana pada tahun 2013 kenaikan yang cukup signifikan terjadi.
95
60.00%
58.00%
56.00%
54.00%
54.83%
54.39%
53.73%
55.10%
52.00%
Rasio Laba
Usaha atas
Penjualan
Linear (Rasio
Laba Usaha atas
Penjualan)
50.00%
48.00%
Rasio laba bersih atas penjualan PT Jaya Real Propert, Tbk meningkat dari
tahun ke tahun hal ini dekarenakan dari tahun ke tahun PT jaya mengalami
peningkatan laba bersihnya.
96
41.52%
38.84%
34.10%
29.25%
25.00%
20.00%
Rasio Laba
Bersih atas
Penjualan
Linear (Rasio
Laba Bersih atas
Penjualan)
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
Rasio perputaran utang lancar PT Jaya Real Property cenderung menurun dari
tahun ke tahun dikarenkan pertumbuhan utang lancar yang tidak diimbangi
dengan pertumbuhan dari pendapatan. Hal ini mengindikasikan PT Jaya Real
Property, Tbk mengalami penurunan dalam perputaran utang lancarnya atau
dapat dikatakan kecepatan pelunasan utang lancar dari PT Jaya mengalami
penurunan.
97
70.00%
60.00%
50.00%
71.60%
63.04%
54.35%
52.17%
48.45%
40.00%
Rasio
Perputaran
Utang Lancar
Linear (Rasio
Perputaran
Utang Lancar)
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Fixed assets turnover ratio PT Jaya Real Property, Tbk cenderung mengalami
penurunan hal ini dikarenakan tidak seimbangnya peningkatan antara
pendapatan dan aset tetapnya dimana kenaikan aset lebih besar. Penurunan ini
menggambarkan bahwa perusahaan masih belum efektif mengelola aset
tetapnya untuk meningkatkan pendapatan atau berkemungkinan perusahaan
melakukan investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan
nilai pendapatan yang akan diperoleh.
98
50.00%
40.00%
47.65%
46.09%
41.46%
37.67%
32.82%
30.00%
Fixed Assets
Turnover
Linear (Fixed
Assets Turnover)
20.00%
10.00%
0.00%
99
2189.56%
2000.00%
1992.82%
1778.48%
1500.00%
1472.17%
1585.83% Perputaran
Utang Usaha
Linear
(Perputaran
Utang Usaha)
1000.00%
500.00%
0.00%
Rasio Perputaran Kas PT Jaya Real Property, Tbk cenderung menurun dari
tahun ke tahun khususnya dari tahun 2009 menuju 2010 hal ini dikarenakan
pada tahun 2009 rendahnya rata-rata kas mengakibatkan nilai yang besar
dalam rasio ini sehingga terjadi penurunan drastis yang terlihat dari tahun
2009 menuju 2010.
100
Perputaran Kas
450.00%
400.00%
400.61%
350.00%
300.00%
Perputaran Kas
250.00%
200.00%
179.94%
150.00%
152.25%
Linear
(Perputaran Kas)
126.53%
100.00%
109.91%
50.00%
0.00%
Earning per share PT Jaya Real Property, Tbk dari tahun ke tahun cenderung
tetap dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 menuju tahun 2013 mengalami
penurunan nilai rasio yang sangat drastis hal ini dikarenakan pada bulan
101
15560.91%
14000.00%
12607.24%
12000.00%
10000.00%
Earning Per
Share
9592.69%
8000.00%
Linear (Earning
Per Share)
7041.60%
6000.00%
4000.00%
3972.87%
2000.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
102
4.2
4.2.1
Return On Assets
Return On Assets
12.00%
10.74%
10.00%
8.00%
9.74%
9.42%
9.79%
8.45%
6.00%
Return On
Assets
4.00%
Linear (Return
On Assets)
2.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
103
Aset Lancar
60.00%
50.00%
40.00%
50.74%
47.25%
44.44%
41.47%
34.96%
Aset Lancar
30.00%
Linear (Aset
Lancar)
20.00%
10.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
58.53%
52.75%
49.26%
40.00%
30.00%
Linear (Aset
tidak lancar)
20.00%
10.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
104
Penjualan bersih
65.00%
64.00%
63.74%
63.00%
62.00%
62.02%
Penjualan bersih
61.00%
60.00%
60.07%
60.05%
Linear
(Penjualan
bersih)
59.33%
59.00%
58.00%
57.00%
56.00%
28.00%
27.50%
27.00%
27.85%
27.79%
27.39%
Beban pokok
penjualan
26.80%
26.50%
26.00%
25.50%
25.34%
Linear (Beban
pokok
penjualan)
25.00%
24.50%
24.00%
2009 2010 2011 2012 2013
105
11.32%
11.20%
11.00%
10.92%
10.80%
10.80%
10.60%
10.59%
10.40%
10.20%
10.14%
Jumlah Beban
Usaha
Linear (Jumlah
Beban Usaha)
10.00%
9.80%
9.60%
9.40%
Pendapatan bunga
3.50%
3.28%
3.00%
2.50%
Pendapatan
bunga
2.00%
1.77%
1.50%
Linear
(Pendapatan
bunga)
1.00%
0.82%
0.50%
0.00%
0.00% 0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
106
107
108
bersih sebesar 62,02% lebih besar dari HPP sebesar 27,85% hal ini
memperlihatkan bahwa PT Jaya telah efektif dalam penjualannya dan juga
efektif dalam penekananya terhadap HPP. Dari segi jumlah beban bunga
sebesar 10,14% memperlihatkan kemampuan dari PT Jaya dalam menekan
bebannya sudah cukup baik. Akan tetapi pada tahun 2011 ini PT Jaya
memiliki aset teteap lebih tinggi dibandingkan dengan aset lancarnya dimana
nilai aset tetap sebesar 58,53% dan aset tetap sebesar 41,47% yang
menandakan bahwa PT Jaya masih mengalami masalah dalam likuiditasnya.
Hasil Analisis Vertikal Du Pont ROA Tahun 2013
Pada tahun 2013 nilai dari ROA PT Jaya sebesar 9,79% dapat dikatakan
cukup baik. Hal ini mengartikan bahwa jumlah laba bersih ditambah dengan
pendapatan bunga PT Jaya dapat mengembalikan aset dengan nilai sebesar
9,79% dari total aset PT jaya. Nilai rasio pada tahun 2013 ini cukup baik
dikarenakan penjualan bersih dan laba dapat mengibangi jumlah dari aset.
Laba PT Jaya cukup besar dikarenakan penjualan bersih sebesar 63,74% lebih
besar dari HPP sebesar 25,34%
109
110
4.2.2
Return On Equity
\
Tabel 43 Tabel ROE Hasil Analisis Du Pont
Return On Equity
25.00%
22.27%
20.76%
19.67%
20.00%
17.36%
15.00%
14.33%
Return On
Equity
Linear (Return
On Equity)
10.00%
5.00%
0.00%
111
Modal saham
25.00%
20.00%
19.67%
17.19%
15.00%
14.80%
Modal saham
12.66%
10.69%
10.00%
Linear (Modal
saham)
5.00%
0.00%
18.53%
16.19%
13.93%
11.92%
Tambahan
modal disetor Agio Saham
9.79%
Linear
(Tambahan
modal disetor Agio Saham)
8.00%
6.00%
4.00%
2.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
112
Saldo Laba
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
79.52%
75.42%
71.27%
66.62%
61.80%
50.00%
Saldo Laba
40.00%
Linear (Saldo
Laba)
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Penjualan bersih
72.00%
71.55%
71.00%
70.00%
Penjualan bersih
69.00%
69.01%
68.88%
68.68%
68.37%
68.00%
Linear
(Penjualan
bersih)
67.00%
66.00%
2009 2010 2011 2012 2013
113
31.63%
31.32%
31.12%30.99%
Beban pokok
penjualan
30.00%
29.00%
28.45%
28.00%
Linear (Beban
pokok
penjualan)
27.00%
26.00%
12.88%
12.50%
12.35%12.29%
12.26%
12.00%
Jumlah Beban
Usaha
11.50%
11.28%
11.00%
Linear (Jumlah
Beban Usaha)
10.50%
10.00%
2009 2010 2011 2012 2013
114
115
116
117
118
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari hasil analisis Common Size, dan analisis Ratio performance appraisal
PT Jaya Real Property Tbk dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Pada Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar PT Jaya Real Property Tbk
mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Akan tetapi kenaikan tersebut
diimbangi dengan kenaikan dari aset tetap. Kenaikan aset lancar
disebabkan oleh adanya peningkatan piutang dan persediaan dari PT Jaya.
Untuk kenaikan dari aset tetap disebabkan oleh kenaikan dari property
untuk investasi maupn tanah untuk pengembangan. Jika dilihat dari
kewajiban lancar perusahaan pada tahun ke tahun juga mengalami
kenaikan nilai dimana peningkatan ini tidak sebanding dengan
peningkatan dari aset lancar yang mengakibatkan PT Jaya kesulitan
membayar kewajibanya. Dari sisi ekuitas perusahaan juga meningkat dari
tahun ke tahun yang terlihat dikarenakan saldo laba belum ditentukan
penggunaanya yang meningkat dari tahun ke tahun.
2. Pada Laporan Laba Rug diketahui bahwa margin beban pokok penjualan
dan beban langsung Perseroan terhadap total atau jumlah pendapatan
selama periode ini cenderung mengalami penurunan. Seiring dengan
adanya penurunan margin beban pokok penjualan dan beban langsung,
margin laba kotor perusahaan atas total pendapatan cenderung mengalami
peningkatan pada tahun 2009 menuju tahun 2013. Selain hal tersebut pada
sisi margin laba bersih terhadap total pendapatan selama periode 2009
118
119
120
121
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian perusahaan, jenis -jenis perusahaan, bentuk
badan usaha diakses dari
http://www.dokterbisnis.net/2010/02/17/kelebihan-dan-kelemahan-badanusaha-firma/ (diakses tanggal 25 November 2014)
Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis: Pendekatan Praktis, Edisi Pertama,
Andi, Yogyakarta, 2010. (diakses tanggal 25 November 2014)
http://books.google.co.id/books?id=sdndFCNVRSsC&pg=PA11&lpg=PA
11&dq=pengertian+perusahaan+dagang&source=bl&ots=B1iBB20F9X&s
ig=wH5olQ9NoO6lGdnGZ92PAJQK2ho&hl=id&sa=X&ei=rGFTU7MB47y8QXzjIDYDQ&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
(diakses tanggal 25 November 2014)
http://www.bimbingan.org/direktori-perusahaan-manufakturindonesia.htm
(diakses tanggal 25 November 2014)
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2259440-pengertianbadan-usaha-jenis-dan/(diakses tanggal 25 November 2014)
Pengertian Laporan Keuangan Diakses dari
S u g i o n o , A r i e f d a n U n t u n g E d y. 2 0 0 8 . P a n d u a n P r a k t i s
Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Gramedia
W i d i a s a r a n a I n d o n e s i a ( G r a s i n d o ) . ( diakses tanggal 27
November 2014)
Amrin, Abdullah. 2009. Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan
K e u a n g a n S ya r i a h . J a k a r t a : G r a m e d i a W i d i a s a r a n a
I n d o n e s i a ( G r a s i n d o ) . ( diakses tanggal 27 November 2014)
http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian l a p o r a n - k e u a n g a n - m e n u r u t - a h l i . h t m l ( diakses tanggal 27
November 2014)
Pengertian Analisa Laporan Keuangan diakses dari
http://books.google.co.id/books?id=hjjlfKdli9YC&pg=PA30&lpg=PA30
&dq=pengertian+analisis+laporan+keuangan&source=bl&ots=j1SCRpCL
mG&sig=QekF_oQSMUw8bpozfly2GUhe3rY&hl=id&sa=X&ei=RDXUoXYO4WJrQe38oC4Dw&redir_esc=y#v=onepage&q=pengertian%20
analisis%20laporan%20keuangan&f=false ( diakses tanggal 27 November
2014)
Munawir, S. 2000. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat,
Liberty,Yogyakarta. (diakses tanggal 27 November 2014)
Mamduh Hanafi. (2004). Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta.
(diakses tanggal 27 November 2014)
122
LAMPIRAN
123
124
(..lanjutan)
125
(..lanjutan)
126
127