(Studi pada UKM Konveksi Cigem Creative, UKM Mecca Herbal dan Koperasi
Simpan Pinjam An-Nur)
Disusun Oleh :
YESYA APRILLA
11160810000092
JURUSAN MANAJEMEN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, atas nikmat dan karunianya yang telah diberikan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah penelitian Mata Kuliah Manajemen Keuangan UKM yang
akan membahas tentang analisis pengelolaan piutang pada UKM Cigem Creative, UKM
Mecca Herbal dan Koperasi Simpan Pinjam An-Nur. Shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada suri tauladan umat manusia yakni nabi Muhammad SWT. Dan tak
lupa kami berterima kasih kepada dosen pengajar kami Bapak Indo Yama, S.E., M.A.B.
yang mana telah membimbing penulis selama materi ini berlangsung dan juga telah
mempercayakan tugas ini kepada penulis, sehingga penulis dapat mengambil pengetahuan
dan pembelajarannya.
Makalah penelitian ini dirancang dan ditulis sebagai tugas akhir begitu pula
bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang bagaimana
pengelolaan piutang pada sebuah UKM. Sehingga mahasiswa/mahasiswi dapat mengambil
kesimpulan atas apa yang penulis bahas pada makalah ini dan penulis pun berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membacanya khususnya bagi mahasiswa
maupun mahasiswi jurusan Manajemen Keuangan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................
A. Penelitian Terdahulu.......................................................................................................
B. Pengertian Piutang..........................................................................................................
C. Kebijakan Pengumpulan Piutang....................................................................................
D. Teknik Pengumpulan Piutang.........................................................................................
E. Kebijakan Kredit.............................................................................................................
F. Analisis Kredit.................................................................................................................
G. Keputusan Kredit............................................................................................................
H. Persyaratan Kredit...........................................................................................................
A. Jenis Penelitian...............................................................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................................................
C. Prosedur Penelitian.........................................................................................................
D. Metode Pengumpulan Data.............................................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................
F. Metode Analisis...............................................................................................................
BAB IV ANALISIS...........................................................................................................................
A. Gambaran Penelitian.......................................................................................................
B. Hasil Penelitian...............................................................................................................
BAB V PENUTUP.............................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu komponen terpenting internal dalam
sebuah perusahann. Didalam manajemen juga terdapat manajemen piutang.
Piutang adalah perkiraan aktiva lancar yang terbesar. Setiap pemimpin
perusahaan selalu menginginkan penjualan barang dagangannya dibayar
secara tunai. Namun di lain pihak, penjualan secara kredit justru akan
memberi peluang untuk perluasan pasar sehingga dapat menambah laba
usaha, meski hal ini juga bukan tanpa resiko.
Biasanya keberhasilan suatu perusahaan dilihat dari segi financial-
nya, yaitu seberapa besar laba yang diperoleh dari hasil usahanya. Sehingga
setiap perusahaan berlomba-lomba menaikan besaran profit yang didapatnya.
Namun untuk mencapai tujuan yang diinginkan, suatu perusahaan harus
mengoptimalkan segala kegiatan dalam perusahaan tersebut, baik itu
produksi, pemasaran maupun penjualannya.
Masalah yang umum dihadapi perusahaan ialah penagihan piutang
yang telah jatuh tempo tidak selalu dapat diselesikan seluruhnya. Jika
keadaan itu terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka modal
perusahaaan akan semakin kecil. Dengan begitu penagihan piutang perlu
mendapat perhatian dan penanganan serius agar resiko yang mungkin timbul
dapat dihindari sekecil mungkin. Dalam hal ini, pimpinan seharusnya juga
turut aktif mengelola penagihan piutang agar tidak sampai menghambat
operasi atau kegiatan perusahaan. Maka makalah ini akan mencoba
menganalisis bagaimana mengendalikan piutang pada suatu UKM, dengan
menganalisis UKM konveksi Cigem Creative, UKM Mecca Herbal, dan
UKM Koperasi Simpan Pinjam Masjid An-Nur
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengelolaan piutang pada UKM Cigem Creative, UKM
Mecca Herbal dan Koperasi Simpan Pinjam An-Nur?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis bagaimana pengendalian piutang pada UKM
Cigem Creative, UKM Mecca Herbal, dan Koperasi Simpan Pinjam
4
An-Nur
2. Untuk mengoptimalkan manajemen piutang dan mengetahui tingkat
keefektifannya pada UKM Cigem Creative, UKM Mecca Herbal dan
Koperasi Simpan Pinjam An-Nur
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
B. Pengertian Piutang
6
Kebijakan pengumpulan piutang suatu perusahaan adalah prosedur yang
harus diikuti dalam piutang-piutangnya bila sudah jatuh tempo. Keefektifan
perusahaan dalam menerapkan kebijakan pengumpulan piutang dapat dilihat dari:
1. Melalui Surat
2. Melalui Telepon
3. Kunjungan Pribadi
4. Tindakan Yuridis Hukum
E. Kebijaksanaan Kredit
F. Analisis Kredit
Suatu analisi kredit menggambarkan tentang suatu proses untuk melakukan penilaian
atau evaluasi; apakah pelanggan dapat diberikan kredit atau tidak. Analisis kredit
penekanannya akan lebih terfokus terhadap risiko likuiditas, rasio kewajiban dan
7
profitabilitas pelanggan. Salah satu cara analisi risiko kredit dari pelanggan adalah
melalui penggunaan skor kredit (Credit Scoring). Credit Scoring merupakan suatu
cara untuk mengukur kemampuan pelanggan dengan memberi nilai (score).
Income 90 0,4 36
Referensi 70 0,1 7
Catatan:
8
dinilai menurut skala Thurnstone (0-100)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Credit Scoring Pemohon Kredit adalah 85,5
melebihi standar kredit yang ditetapkan BPR Korporasi, sehingga pemohon kredit
dapat diluluskan untuk diberi fasilitas kredit. Keuntungan menggunakan teknik
credit scoring ini adalah mudah pelaksanaannya dan biayanya relatif murah.
G. Keputusan Kredit
Keputusan kredit mencakup keputusan untuk menetapkan standar kredit dan syarat
kredit.
1. Standar Kredit
Banyak korporasi tertentu menggunakan analisis 5C untuk menetapkan
kelayakan kredit. Analisis 5C tersebut adalah:
a. Karakter (Caracter) Manajemen piutang perusahaan meneliti tentang
kepribadian dan watak pelanggan yang menunjukkan kemungkinan
bahwa pelanggan secara jujur dan sadar besedia memenuhi kewajibannya.
H. Persyaratan Kredit
9
kemungkinan pemberian diskonto untuk pembayaran yang lebih awal. Contoh: syarat
kredit dari korporasi bisnis dinyatakan sebagai: 2%/10, net 40. Persyaratan ini
menunjukan bahwa korporasi akan memberikan diskonto 2% apabila hutang dibayar
dalam tempo 10 hari. Apabila tidak dimanfaatkan oleh nasabah, maka dari kecilnya
diskonto 2% yang diperoleh penerima kredit, tetapi apabila dihitung prosentase
tahunannya akan terlihat besar Opportunity Cost tahunannya, yaitu:
2% 360
× ×100=24 , 4 %
(100−2) ( 40−10)
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
C. Prosedur Penelitian
11
seluruh data tersebut sesuai dengan teori yang dipelajari oleh peneliti.
4. Setelah pengumpulan data dan analisis data dilakukan maka peneliti membuat
evaluasi penelitian sesuai dengan data yang didapat kemudian membuat
kesimpulan dan saran untuk UKM tersebut.
Pada metode ini, peneliti harus menetukan terlebih dahulu sumber data, jenis
data, dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data.
1. Jenis Data
A. Data Kualitatif: Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati (Moleong, 2007:4).
2. Sumber Data
A. Data Primer: Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
lapangan baik melalui observasi maupun melalui wawancara dengan
pihak informan.
B. Data Sekunder: Data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan
dari sumber yang telah ada (Uma Sekaran, 2011). Data sekunder yang
peneliti kumpulkan dari pihak internal UKM adalah sejarah UKM
Menurut Sugiyono (2007:209) bila dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Namun dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan melalui metode
wawancara.
1. Wawancara
Esterberg dalam Sugiyono (2007:211), mendefinisikan wawancara sebagai
pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tersebut. Dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang
12
lebih mendalam tentang informan dalam menginterpretasikan situasi dan
fenomena yang terjadi.
Dalam melakukan wawancara, peneliti menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk diajukan, dan mencatat apa yang
dikemukakan oleh informan, oleh karena itu jenis wawancara yang digunakan
oleh peneliti termasuk kedalam jenis wawancara terstruktur.
NO Pertanyaan Wawancara
F. Metode Analisis
13
kualitatif, analisis data tidak harus menunggu selesainya pengumpulan data. Analisis
data bersifat berkelanjutan dan dikembangkan sepanjang program (Sugiyono
2015:40-42).
14
BAB IV
ANALISIS
UKM Konveksi Cegum Creative adalah usaha percetakan sablon kaos yang
dibangun oleh Raditya Andrian bersama teman-temannya. Usaha konveksi ini sudah
berdiri sejak November 2016. Pesanan kaos yang diterima oleh Cegum Creative ini
biasanya untuk keperluan partai, kaos untuk seragam kepanitiaan ataupun kaos polos.
Kaos polos biasanya dijual dengan harga Rp. 25.000 sampai Rp. 30.000 tergantung
panjang/pendeknya kaos serta ukuran kaos. Sementara untuk kaos yang disablon
dikenakan harga Rp. 50.000 sampai Rp. 70.000 tergantung kualitas sablon.
UKM Mecca Herbal adalah usaha dibidang obat-obatan tetapi khusus yang berbahan
dasar tradisional yang dibangun oleh Abdul Hariz. Usaha ini sudah berdiri sejak
April 2015. Obat-obatan yang dijual ini berkisar pada Rp. 10.000 sampai Rp.
400.000. Toko herbal ini selain menjual secara langsung kepada pembeli, juga
menjadi distributor bagi retailer yang secara umum adalah perorangan.
Koperasi Simpan Pinjam An-Nur adalah bentuk usaha koperasi yang berada disekitar
lingkungan Masjid An-Nur. Koperasi ini dibentuk dan diprakarsai oleh para jamaah.
Koperasi ini resmi dibuat pada Februari 2013. Dalam koperasi ini memiliki 2 unit
peminjaman, yang pertama adalah Unit Simpan Pinjam (USP) yang dikhususkan
untuk kegiatan kredit berupa uang dan Unit Badan Usaha (UBU) yang dikhususkan
untuk pengkreditan bahan kebutuhan pokok
B. Hasil Penelitian
A = Pewawancara
B = Narasumber
15
B : Rata-rata dalam seminggu kami bisa memproduksi 200-250 pcs kaos, lebih
banyak pesanan pada kaos sablon dari pada kaos polos, kira-kira
perbandingannya 4:1
A : Apa saja kebijakan pemberian kredit yang ditetapkan oleh UKM Konveksi
Cegum Creative?
B : Kendala yang terjadi pada konveksi Cegum Creative ini biasanya pada saat
penagihan termin pembayaran yang lebih dari satu kali, ada saja pelanggan
yang membayar termin cicilan kredit lewat dari tanggal jatuh tempo.
A : Apa saja kebijakan penagihan piutang yang ditetapkan oleh UKM Konveksi
Cegum Creative?
B : Biasanya kalau sudah mendekati tanggal jatuh tempo atau bahkan jika sudah
melewati, kami melakukan penagihan melalui telfon atau sms, tetapi jika
pelanggan belum bisa melunasinya, maka produk pesanan akan kami tahan
hingga ia bisa membayarnya.
A = Pewawancara
B = Narasumber
B : Rata-rata dalam seminggu kami bisa menjual obat kisaran 10 Jenis berbeda
dengan jumlah yang berbeda juga. Dan biasanya rasio antara pembeli
16
langsung dengan retailer itu 1:2, dimana jumlah retailer yang lebih banyak
memesan setiap minggunya
A : Apa saja kebijakan pemberian kredit yang ditetapkan oleh UKM Mecca
Herbal?
B : Kendala yang terjadi pada Mecca Herbal ini biasanya pada saat penagihan
termin pembayaran yang lebih dari satu kali, ada saja retailer yang membayar
termin cicilan kredit lewat dari tanggal jatuh tempo, ada saja juga para retailer
yang meminta pembayaran dilakukan diminggu berikutnya
A : Apa saja kebijakan penagihan piutang yang ditetapkan oleh UKM Mecca
Herbal?
B : Kalau sudah mendekati tanggal jatuh tempo atau bahkan jika sudah
melewati, kami melakukan penagihan melalui telfon atau sms. Tetapi kami
memberikan toleransi jika mengalami keterlambtan pembayaran, dengan
catatan kami hanya memberikan kebijakan tersebut hanya dalam waktu 3
minggu. Jika pembayaran yang dilakukan masih melewati jatuh tempo, maka
kami tidak akan memberikan lagi kredit kepada para retailer tersebut di
minggu berikutnya.
A = Pewawancara
B = Narasumber
17
A : Berapakah peminjaman rata-rata Koperasi Simpan Pinjam An-Nur
perbulannya?
B : Peminjaman yang terjadi lebih sering pada unit badan usaha, dimana
peminjaman terhadap kebutuhan bahan pokok ber rasio 2:3 dengan
peminjaman kredit uang
A : Apa saja kebijakan pemberian kredit yang ditetapkan oleh Koperasi Simpan
Pinjam An-Nur?
B : Kendala yang terjadi pada koperasi simpan pinjam an-nur ini biasanya pada
saat penagihan termin pembayaran yang lebih dari satu kali, ada saja
pelanggan yang membayar termin cicilan kredit lewat dari tanggal jatuh
tempo. Dan ada saja dari anggota yang mengabaikan kepercayaan dari
koperasi terhadap anggota.
B : Biasanya kalau sudah mendekati tanggal jatuh tempo atau bahkan jika sudah
melewati, kami melakukan penagihan melalui telfon atau sms, tetapi jika
pelanggan belum bisa melunasinya, maka akan dikenakan denda 1% dari
18
jumlah peminjaman di setiap harinya setelah melewati jatuh tempo.
19
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, Untuk itu penulis mengemukakan
beberapa saran yang diharapkan dapat membantu pihak pengusaha UKM dalam
mengatasi masalah penanganan piutang perusahaan dan sekaligus menjadi bahan
tindakan preventif yang dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Adapun saran-
saran tersebut adalah sebagai berikut:
20
3. Sebaiknya pihak UKM Konveksi Cegum Creative semaksimal mungkin
menekan timbulnya piutang. Misalnya dengan melaksanakan pengelolaan
piutang secara efektif atau memperketat sistem pengawasan terhadap piutang.
Sebaiknya pihak.
4. Koperasi seharusnya mengevaluasi kembali kebijaksanaan kredit yang telah
ditetapkan sebelum melakukan kredit, dengan menyertakan Kartu Keluarga,
rekening bulanan agar risiko tidak tertagihnya piutang yang dikarenakan
keluarnya anggota koperasi dari perusahaan tanpa pelunasan bisa
diminimalisir. Koperasi seharusnya lebih memanfaatkan jaminan yang
diberikan anggota ketika anggota melakukan pinjaman dengan nominal yang
lebih besar dan batas waktu pelunasan lebih panjang, agar dana yang
dikeluarkan untuk pemberian kredit tetap berputar sehingga koperasi
memiliki cadangan dana untuk pemberian kredit kepada anggota yang lain
serta dapat meningkatkan rentabilitas koperasi.
21
DAFTAR PUSTAKA
22