Disusun Oleh:
Kelompok 2
kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Dr. Nasirwan
M.Si. Ak. Ca sebagai dosen pengampu mata kuliah Metodelogi Penelitian yang telah
memberikan tugas ini. dan teman-teman yang telah mendukung kami dalam
penyusunan makalah miniriset ini.
Sebelumnya kami meminta maaf apabila ada salah penulisan dalam makalah
maniriset ini dan terdapat banyak kekurangan baik secara struktural penulisan
maupun isi materi yang diuraikan di dalamnya. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik ataupun saran yang bersifat membangun dari pembaca agar
makalah miniriset ini semakin baik dan berguna di kemudian hari. Demikianlah
makalah miniriset ini kami buat semoga bermanfaat. Atas segala perhatiannya kami
ucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis kelompok 6
I
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................2
4.2 Kendala Pada UKM Dalam Penerapan Akuntansi Dan Laporan Keuangan...........9
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................12
5.2 Implikasi/Rekomendasi........................................................................................12
5.3 Keterbatasan.........................................................................................................12
II
ABSTRAK
Mini Riset ini bertujuan untuk memberikan data kepada para pembaca tentang
UKM yang ada disekitar daerah aksara. Penelitian ini juga ingin menjawab
permasalahan apakah UKM di daerah aksara melakukan pencatatan laporan keuangan
serta menerapkan akuntansi yang baik dan benar atau malah sebaliknya. Sampel
penelitian ini terdiri dari beberapa pedagang UKM yang telah di wawancarai
sebagaimana berguna agar bisa mengetahui data pada UKM mereka.
Penelitian ini juga memberikan spekulasi bahwa para pedagang kecil dapat
mengetahui pengeluaran dan pemasukan ataupun keuntungan yang dicapai. Penelitian
ini akan menghasilkan berbagai kontribusi bagi para pedagang terutama khususnya
usaha kecil menengah (UKM) didaerah Aksara Medan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi siapa saja yang
membacanya. Dengan topik UKM sebagai narasumber utama dalam penelitian ini
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sering kali yang menjadi acuan para pedagang hanya untuk meraup
keuntungan saja tanpa memikirkan kestabilan usahannya. Banyak sekali yang merasa
untung tetapi sebenarnya mengalami kerugian. Hal ini sangatlah merugikan bagi
pedagang yang tidak mengetahui manfaat dari laporan keuangan. asset dan persediaan
yang dimiliki dan pengeluaran yang harus dikeluarkan pedagang. Tanpa adanya
laporan keuangan yang jelas apakah mereka bisa mengetahui seberapa besarkah
keuntungan yang mereka capai. Hal ini menjadi permasalahan yang tidak dapat
dipungkiri karena tidak tersusunnya keuangan yang secara sistematis
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik meneliti beberapa UKM yang
ada di jalan Aksara Medan, Maka persoalan penelitian yang akan dibahas adalah
a) Apakah disetiap UKM didaerah Aksara menggunakan akuntansi untuk
laporan keuangannya atau tidak
b) Dan Apakah setiap UKM didaerah Aksara menggunakan Laporan keuangan
yang baik dan benar
c) Serta Bagaimana pemahaman umum para pemilik UKM terhadap Akuntansi
3
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut Munawir (2010:5), pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari
neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca
4
menunjukkan/ menggambarkan keadaan posisi keuangan, kewajiban dan ekuitas
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
5
2.1.3.1. Bentuk Usaha Kecil Dan Menengah (UKM)
Bentuk UMKM dapat berupa perusahaan perseorangan, persekutuan,
seperti misalnya firma dan CV, maupun perseroan terbatas. UMKM dapat
dikategorikan menjadi tiga terutama berdasar jumlah aset dan omset sebagaimana
tercantum di Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM sebagai
berikut:
1. Usaha Mikro
Usaha produktif milik perseorangan dan atau badan usaha perseorangan yang
memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Aset kurang lebih Rp.50.000.000 Memiliki kekayaan bersih kurang dari
atau sama dengan Rp.50.000.000
b) Omset kurang lebih Rp.300.000.000. Memiliki hasil penjualan tahunan
kurang dari Rp.300.000.000.
2. Usaha Kecil
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a) Aset kurang Rp.50.000.000 kurang dari Rp.500.000.000. Memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000. sampai dengan paling banyak
Rp.500.000.000. ( tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha); atau
b) Omset kurang Rp.300.000.000. kurang dari Rp.2.500.000.000. Memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000 sampai dengan paling
banyak Rp.2.500.000.000.
6
3. Usaha Menengah
Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a) Aset kurang Rp.500.000.000 sampai kurang dari Rp10.000.000.000.
Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000. sampai dengan
paling banyak Rp10.000.000.000. tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
b) Omset kurang Rp.2.500.000.000kurang dari Rp.50.000.000.000. Memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000. sampai dengan
paling banyak Rp.50.000.000.000.
7
kendala penerapan akuntansi yang dihadapi oleh UMKM di Pertokoan khususnya di
Jalan Jenderal Sudirman Salatiga kepada Pemerintah Kota dan kepada dinas terkait
sehingga laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk meningkatkan
kualitas pencatatan akuntansi untuk UMKM.
BAB III
METODE PENELITIAN
8
BAB IV
PEMBAHASAN DAN EVALUASI
4.1. Pemahaman Umum Terhadap Akuntansi
Pada dasarnya pengelolah atau Pemilik UKM hanya sedikit yang memahami
tentang akuntansi dan pentingnya laporan keuangan yang baik dan benar, dalam hal
ini pemilik juga menyadari bahwa setiap usaha yang dijalani haruslah menggunakan
laporan keuangan agar usaha yang dijalani tetaplah stabil. Laporan keuangan juga
untuk mengetahui semua transaksi, baik stock barang ataupun persediaan, laporan
laba rugi dan lain sebagiannya. Hal ini penting karena untuk melihat apakah usaha
yang sedang dijalankan sehat atau tidak.
Selain itu, laporan keuangan juga berguna bagi pelaku usaha untuk memutuskan
strategi yang digunakan dalam mengembangkan usahanya agar dapat
memaksimalkan laba keuntangan dari usahanya. seperti halnya usaha toko Busana
Muslim di jalan HM. Yamin No. 281 Bu Ami pemilik toko juga menyadari bahwa
pentingnya pemahaman tentang laporan keuangan hal ini juga dirasakannya untuk
mengontrol usaha yang sedang dijalankannya adapun beberapa toko lainnya seperti
toko prabotan rumah tangga yang terletak disekitar aksara, toko tersebut yang
bernama Madina Jaya pemilik toko tersebut juga tidak terlalu menerapkan laporan
keuangannya dengan baik dan benar hanya menggunakan pencatatan biasa.
Kendala yang dihadapi oleh pemilik usaha para pelaku UKM mereka kurang
memahami tentang pencatatan laporan keuangan mereka juga memahami bahwa
pencatatan laporan keuangan usaha hal yang sedikit membuat pemilik kerepotan
9
dikarenakan ada faktor kendala pemilik yang mengatakan enggan membuatnya
dikarenakan repot dengan hal-hal seperti itu. Karena itu, kasus-kasus seperti ini
terjadi pada UKM toko Busana Muslim di jalan HM. Yamin, tidak ada pencatatan
berapa uang yang dipakai sebagai modal, biaya operasional usaha, dan lainnya.
Pencatatan transaksi dilakukan hanyalah sekedar pencatatan. Apa yang terjadi pada
Usaha Bu Ami selaku pemilik UKM toko Busana Muslim di jalan HM. Yamin
terjadi juga pada Usaha toko Prabotan Rumah Tangga yang terletak disekitar Aksara
toko tersebut bernama Madina Jaya pengelolaan laporan keuangan sedikit lebih baik
daripada toko sebelumnya.
Tidak adanya penerapan akuntansi pada laporan keuangan pada UKM pada
umumnya dimulai karena faktor pemahaman serta keenganan untuk mencatat setiap
transakasi yang terjadi. Pencatatan transaksi merupakan kegiatan mencatat setiap
transaksi yang berhubungan dengan kegiatan usaha. Sudah seharusnya semua
transaksi yang berhubungan dengan kas, pembelian, penjualan, piutang, dan utang
serta persediaan dicatat dengan tertib dan teratur. Selain transaksi usaha, pelaku UKM
juga sudah seharusnya mengetahui kekayaan atau asetnya yang dimilikinya, baik aset
lancar maupun aset tetap. Mencatat setiap transaksi sangat penting sebagai bahan
untuk menyusun laporan keuangan. Tanpa adanya pencatatan transaksi, maka tidak
mungkin laporan keuangan dapat dibuat, setiap transaksi juga harus disertai bukti
transaksi, sebagai bukti bahwa transaksi tersebut benar terjadi.
Permasalahan yang terjadi misalnya pada usaha toko busana muslim bu ami,
bahwa pengelola mengaku tidak terlalu memahami pencatatan akuntansi, pemilik
menganggap hanya sekedar usaha biasa jadi tak perlunya laporan keuangan seperti
itu. Hal ini menandakan kurangnya kesadaran dari pemilik toko tersebut. Disisi lain
juga ada UKM yang mempunyai catatan transaksi harian dengan tertib, namun hanya
berhenti pada pencatatan transaksi operasional saja. Tidak ada pencatatan nilai aset
maupun modal. Sehingga apa yang menurutnya menjadi laporan keuangan sehari
10
hari. Laporan keuangan tersebut mencakup berapa uang yang terpakai untuk
operasional serta berapa uang yang masuk dari transaksi penjualan.
Hal diatas menandakan beberapa dari pemilik UKM masih kurang menyadari
pentingnya laporan keuangan. Sudah seharusnya setiap para pedagang UKM yang
ada didaerah Aksara lebih memperhatikan laporan keuangannya agar tetap terjaga
kestabilan usaha dan roda perekonomian masyarakat.
11
BAB IV
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Bahwa tidak semua UKM memiliki laporan keuangan yang baik dan benar
hanya beberapa yang memiliki itupun hanya sekedar pencatatan biasa, sehingga tak
mudah bagi mereka untuk mengetahui laba maksimum ataupun minimum yang dapat
dihasilkan serta kerugian yang dialaminya setiap bulannya. Dari pada itu juga,
minimnya pengetahuan para pedagang akan laporan keuangan. Pedagang hanya bisa
membuat pencatatan secara biasa
4.3 Keterbatasan
1. Kurangnya informasi yang didapatkan dari pada pelaku ukm dengan data-
data pokok yang disajikan atau diberikan.
2. Masih adanya rasa enggan pada pelaku ukm untuk mempelajari sedikit
tentang laporan keuangan
3. Kurangnya kesadaran dari para pemilik ukm tentang pentingnya laporan
keuangan
12
DAFTAR PUSTAKA
Warren, Carl S. Dkk. 2006, Pengantar Akuntansi, Edisi Dua Puluh Satu, Jakarta:
Salemba Empat
Elisabeth Penti Kurniawati, Dkk. 2012. Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah (Umkm). Jmk, Vol 10 No.2
Tambunan, Tulus. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu
Penting, Jakarta: LP3ES.
Warsono, Sony, Arif Darmawan, dan M.Arsyadi Ridha, 2010. Akuntansi UMKM
Ternyata Mudah Dipahami dan Dipraktikkan. Asgard Chapter Yogyakarta.
Rosita Vega Savitri, Saifudin. 2018. Pencatatan Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil
Dan Menengah (Studi Pada Umkm Mr. Pelangi Semarang) Vol.5 No.2 Hal.117-125
13
Andrianto, dkk,. 2017. Pencatatan Akuntansi pada Usaha Peternakan Ayam Petelur
(Studi Kasus Usaha Peternakan Ayam Petelur di Kecamatan Sugio Lamongan).
Majalah Ekonomi. Vol XXII, No 01. Juli 2017. ISSN: 14119501.
Arifin, Chandra, dkk,. 2012. Penerapan Akuntansi pada Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM). JMK, Vol. 10, No. 2
Atmadja, A. T,. dkk,. 2014,. Analisis Penerapan Pencatatan Keuangan pada Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Sebuah Studi Intrepetatif pada Peggy Salon),. Vol.
2, No. 1, Tahun 2014.
Saptantinah, Dewi. 2010. Perlunya Penerapan Sistem Akuntansi pada Usaha Kecil
Menengah (Studi Kasus Bengkel Aksesories dan Variasi Goro Profesional di Jalan
Bayangkara, Solo). Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi
Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Solo
Anna, Yane Devi. 2011. Analisis Penerapan Akuntansi dan Laporan Keuangan pada
Usaha Kecil dan Menengah- Sentra Industri Kaos di Jawa Barat. Seminar Nasional
“Perkuatan UMKM sebagai Leading Sector Perekonomian Indonesia”. Institut
Manajemen Telkom (IMT). Bandung.
14
DOKUMENTASI
15
16