Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PROPOSAL

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA LAPORAN


LABA RUGI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
(Studi Kasus KANDANG N3)

DISUSUN OLEH:
Natasya Pratiwi Pakaya (921420068)

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023

1
KATA PENGANTAR

‫الحمد هلل رب العالمين والصالة والسالم على اشرف االنبياء والمرسلين وعلى آله واصحابه اجمعين اما بعد‬

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah mencurahkan
rahmat dan taufik-Nya, sehingga penyusunan proposal ini dapat terselesaikan. Shalawat dan
Taslim disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, kaum kerabatnya dan
Insya-Allah curahan rahmat-NYA akan tetap sampai pada kaum muslimin hingga akhir
zaman. Amin yaarabbal alamiin.

Dalam penulisan proposal ini, tidak sedikit hambatan dan kendala yang penulis alami,
tetapi Alhamdulilah berkat hidayah ALLAH SWT serta optimisme penulis menyadari
proposal ini masih banyak kekurangan. Itulah sebabnya penulis menyadari proposal ini
masih terdapat banyak kekurangan. Itulah sebabnya penulis berharap kritikan yang bersifat
membangun dari semua pihak terhadap kesempurnaan draft Proposal ini.

Gorontalo, 12 Maret 2023

2
DAFTAR ISI

SAMPUL 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang Masalah 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 5

BAB II KAJIAN TEORI 6


2.1 UMKM 6
2.2 Laporan Keuangan 6
2.3 Laporan Laba Rugi 10
2.4 Analisis Laporan Keuangan 12

BAB III METODE PENELITIAN 17


3.1 Jenis Penelitian 17
3.2 Tempat dan Waktu 17
3.3 Sumber Data 17
3.4 Prosedur Pengumpulan Data 17
3.5 Teknik Analisis Data 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau besar.
Pasca krisis moneter, UMKM berperan mendorong laju pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, terbukti bahwa kemajuan perekonomian Indonesia peranannya dipegang
oleh pelaku UMKM. Dengan adanya kegiatan UMKM, pemerintah dibantu dalam
mengurangi angka pengangguran, dengan lapangan pekerjaan yang diciptakannya.
Pada kondisi yang kompetitif ini, pengembangan usaha kecil dan menengah
merupakan salah satu alternatif bagi pelaku ekonomi. Kegiatan UMKM tak lepas
dari sistem akuntansi guna menggambarkan kondisi usaha terkini yang dilakukan
oleh pelaku UMKM. Sehingga kelangsungan usaha UMKM bisa dijadikan koreksi
kegiatan UMKM. Kegiatan ini merupakan indikator kinerja keuangan suatu UMKM.
Aktivitas akuntansi menyediakan Informasi berguna bagi pengambilan keputusan,
sehingga dapat melakukan pengembangan usaha. Informasi yang didapat dari
aktivitas akuntansi dapat digunakan pelaku UMKM untuk mengidentifikasi dan
memprediksi permasalahan yang akan timbul. Tanpa informasi akuntansi, masalah–
masalah yang sedianya dapat dihindari justru bisa menjadi penyebab kegagalan
usaha itu sendiri.
UMKM KANDANG N3 merupakan usaha menengah bawah yang bermitra
dengan PT. Anugerah Kartika Agro (PT. AKA) dan bergerak dalam bidang
peternakan ayam potong broiler. UMKM KANDANG N3 bertugas dalam
pemeliharaan bibit (unggas ayam) sedari umur 0 hari hingga umur bibit siap
dipanen/dijual kepada para pedagang ayam dipasaran.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yakni:
1. Bagaimana menganalisis laporan keuangan khususnya laporan laba rugi pada
UMKM KANDANG N3?
1.3 Tujuan Penelitian
4
1. Untuk mengetahui bagaimana menganalisis laporan keuangan khususnya laporan
laba rugi pada UMKM KANDANG N3?
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti bagi
masyarakat, dan bagi pihak yang terkait lainnya sebagai suatu yang dapat dijadikan
rujukan atau referensi untuk kedepannya.
• Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang berguna bagi
peningkatan keilmuan khususnya dalam menganalisis laporan keuangan pada
usaha mikro kecil dan menengah.
• Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber yang akurat untuk
memberikan informasi dan rekomendasi bagi akademisi, sebagai tambahan
wawasan dan hazanah keilmuan yang dapat berguna dalam pengembangan ilmu di
bidang analisis laporan keuangan terkhususnya pada laporan laba rugi.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 UMKM
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM), Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Sedangkan Usaha
Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria usaha mikro,
kecil dan menengah sebagai berikut:

URAIAN ASET OMZET


Usaha Mikro Maksimal 50 juta Maksimal 300 juta
Usaha Kecil >50 juta – 500 juta >300 juta – 2,5 miliar
Usaha Menengah >500 juta – 10 miliar >2,5 miliar – 50 miliar

2.2 Laporan Keuangan


2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Kasmir dalam (Winarno, 2017) menyimpulkan bahwa, “laporan
keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”.
Menurut (Suteja, 2018) “laporan keuangan adalah suatu laporan yang
menggambarkan posisi keuangan dari hasil suatu proses akuntasi selama
periode tertentu yang digunakan sebagai alat komunikasi bagi pihak-pihak
yang berkepentingan”.

6
Menurut Soemarso dalam (Suteja, 2018) “laporan keuangan adalah
laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak luar
perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”.
Menurut Munawir dalam (Sari, 2017) “laporan keuangan merupakan alat
yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi
keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan”.
Dalam PSAK No. 1 dalam (Sari, 2017) “laporan keuangan adalah
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.
2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir dalam (Sari, 2017) mengungkapkan bahwa laporan
keuangan bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi tentang terus dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
dimiliki perusahaan pada saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh suatu periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

Menurut PSAK dalam (Sari, 2017) laporan keuangan adalah memberikan


informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi.

2.2.3 Karakteristik Laporan Keuangan


Menurut PSAK, ada empat karakteristik kualitatif pokok dan laporan
keuangan, yaitu:
1. Dapat dipahami

7
Laporan keuangan harus dapat memperoleh para pemakai agar dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan. Untuk dapat dipahami, para
pemakai laporan keuangan diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi, bisnis akuntansi, serta kemauan untuk
mempelajari informasi.
2. Dapat dibandingkan
Untuk tujuan perbandingan antar periode dan dengan entitas lain, maka
pengukuran dan penyajian dan transaksi dan peristiwa lain yang serupa
harus dilakukan secara konsisten antar periode dan konsisten dengan
entitas lain. Karena pemakai ingin membandingkan posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan antar periode, maka entitas perlu
menyajikan, informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.
Informasi keuangan harus disajikan secara komparatif dengan periode
sebelumnya.
3. Relevan
Relevan berhubungan dengan kegunaan informasi tersebut dalam
pengambilan keputusan. Informasi dikatakan relevan jika informasi
tersebut memengaruhi keputusan ekonomi pemakai sehingga dengan
membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan,
menegaskan dan mengoreksi hasil evaluasi di masa lalu penyajiannya
tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara
potensial dapat menyesatkan.
2.2.4 Laporan Posisi Keuangan
Menurut Kasmir (2018:7) Laporan keuangan menggambarkan pospos
keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Macam-macam
laporan keuangan, yakni:
1. Neraca
Merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta),
kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat
tertentu. Pembuatan neraca biasanya dibuat berdasarkan periode tertentu
(tahunan). Akan tetapi, pemilik atau manajemen dapat pula meminta
laporan neraca sesuai kebutuhan untuk mengetahui secara persis berapa
harta, utang, dan modal yang dimilikinya pada saat tertentu.
2. Laporan Laba Rugi
8
Menunjukkan kondisi usaha dalam satu periode tertentu. Artinya,
laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode
tertentu guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan biaya yang
telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam
keadaan laba atau rugi.
3. Laporan Perubahan Modal
Menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini.
Kemudian, laporan ini juga menunjukkan perubahan modal serta sebab-
sebab berubahnya modal.
4. Laporan Arus Kas
Merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas
keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman
dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang
telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus masuk maupun arus kas keluar
dibuat untuk periode tertentu.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan
yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan
yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi
jelas sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar pengguna laporan
keuangan dapat memahami jelas data yang disajikan.
2.2.5 Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2018:15) “Jumlah yang dilaporkan dalam neraca belum
tentu menunjukkan nilai yang realisasi (likuidasi)”. Hal ini disebabkan karena
penyusunan laporan keuangan tidak terlepas dari pendapat pribadi, baik oleh
manajemen maupun akuntan. Laporan keuangan juga bukan laporan final dan
sifatnya hanya sementara waktu saja. Laporan keuangan belum dapat dikatakan
mancerminkan keadaan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan
adanya hal-hal yang belum atau tidak tercatat dalam laporan keuangan tersebut.
Menurut Kasmir (2018:16) Laporan keuangan yang disusun pasti
memiliki keterbatasan tertentu, yakni:
1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (history), di
mana data-data yang diambil dari data masa lalu.

9
2. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya
untuk pihak tertentu saja.
3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-
pertimbangan tertentu.
4. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi
ketidakpastian. Misalnya dalam suatu peristiwa yang tidak
menguntungkan selalu dihitung kerugiannya. Sebagai contoh harta dan
pendapatan, nilainya dihitung dari yang paling rendah.
5. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudah pandang ekonomi
dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan pada sifat
formalnya
Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai keuangan
secara langsung karena hal ini memang harus dilakukan agar dapat menunjukkan
kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun perubahan berbagai kondisi dari
berbagai sektor terus terjadi. Artinya selama laporan keuangan disusun sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan, maka inilah yang dianggap telah memenuhi
syarat sebagai suatu laporan keuangan.
2.3 Laporan Laba Rugi
2.3.1 Pengertian Laporan Laba Rugi
Menurut Najmudin (2011:71) Laporan laba-rugi atau income statement
profit and loss statement adalah membandingkan pendapatan terhadap beban
pengeluarannya untuk menentukan laba atau rugi bersih. Laporan ini
memberikan informasi tentang hasil akhir perusahaan selama periode tertentu.
Menurut Kasmir (2010:67) Laporan laba rugi menunjukkan kondisi
usaha suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Artinya, laporan laba rugi
harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui
jumlah perolehan pendapatan (penjualan) dan biaya yang telah dikeluarkan,
sehingga dapat diketahui, perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.
Menurut Suad Husnan (2006:60) Laporan laba rugi, menunjukkan laba
atau bersih yang diperoleh perusahaan dalam periode waktu tertentu (misalnya
satu tahun). Laba (atau rugi) = Penghasilan dari penjualan – biaya dan ongkos.
Menurut Brealey Myers Marcus (2008:72) laporan laba rugi adalah
laporan keuangan yang memperlihat pendapatan, beban, dan laba bersih
perusahaan sepanjang suatu periode waktu.
10
2.3.2 Unsur-Unsur di Dalam Laporan Laba Rugi
Setiap perusahaan atau badan usaha memiliki kebijakan, jenis operasi,
dan valuasi yang berbeda. Hal ini juga akan mengarah kepada adanya
perbedaan dalam laporan keuangan laba rugi masing-masing badan usaha.
Mengingat keuntungan dan pengeluaran bisnis tidak selalu sama.
Meski punya kebijakan yang berbeda sesuai dengan usaha yang
dijalankan, ada unsur-unsur mendasar yang sama di dalam setiap laporan laba
rugi. Unsur-unsur dalam laporan tersebut meliputi pendapatan (revenue), beban
(expense), laba (profit), dan rugi (loss). Berikut penjelasan ringkasnya.
 Pendapatan (revenue)
Unsur laporan laba rugi ini adalah peningkatan aktiva atau arus masuk
perusahaan yang dihasilkan dari kegiatan operasional. Nilai pendapatan
diperoleh dari total pendapatan kotor perusahaan yang telah dikurangi
potongan harga atau diskon, retur, dan tunjangan lainnya.
 Beban (expenses)
Unsur ini merupakan arus keluar atau pemakaian aktiva akan
memunculkan liabilitas dalam suatu periode tertentu dikarenakan
pengiriman ataupun produksi barang.
 Keuntungan (profit)
Unsur laporan laba rugi ini hadir karena adanya peningkatan ekuitas
karena terjadi transaksi perusahaan atau yang dihasilkan dari pendapatan
atau investasi dari pemilik perusahaan.
 Kerugian (loss)
Sementara untuk unsur kerugian, yaitu penurunan ekuitas karena adanya
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan atau akibat dari beban dan
pendistribusian kepada pemilik perusahaan.
2.3.3 Pembagian Laba Rugi dalam Laporan Laba Rugi
Selain unsur yang terdapat di dalam laporan laba rugi, dalam proses
penyusunan laporan ini juga ada beberapa jenis pembagian laba seperti berikut
ini:
 Laba Kotor
Laba ini merupakan pengukuran pendapatan langsung perusahaan dari
penjualan produk di dalam satu periode akuntansi. Laba kotor sama juga

11
dengan pendapatan dari hasil penjualan bersih setelah dikurangi harga
pokok penjualan. Laba kotor biasanya menjadi indikasi seberapa jauh
perusahaan mampu menutupi biaya produksinya.
 Laba Operasi
Untuk laba di laporan laba rugi ini merupakan selisih antara penjualan
dan semua biaya dan beban operasi perusahaan. Umumnya, laba operasi
dipakai sebagai alat ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
pendapatan dari bisnisnya.
 Laba Sebelum Pajak
Untuk laba ini adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang
ditetapkan berdasarkan standar akuntansi keuangan. Laba ini tidak
mempengaruhi jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya untuk pihak-
pihak yang menggunakannya dalam mengambil keputusan.
 Laba Bersih
Ini merupakan bagian yang penting dalam laporan laba rugi karena laba
bersih biasanya menjadi indikasi dari profitabilitas perusahaan. Laba
bersih adalah kelebihan keuntungan dalam penjualan bersih perusahaan
terhadap harga pokok penjualan dikurangi beban operasi dan pajak
penghasilan. Ada beberapa hal yang bisa memengaruhi laba bersih
seperti pendapatan, biaya pajak penghasilan, beban operasi, hingga beban
pokok penjualan.
 Laba Operasi Berjalan
Diperoleh dari kegiatan bisnis perusahaan yang tengah berjalan setelah
pajak dan bunga. Laba operasi berjalan ini disebut juga laba sebelum pos
luar biasa.
2.3.4 Fungsi Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menjadi hal wajib untuk dibuat dalam periode yang
sudah ditentukan oleh perusahaan terkait. Hal ini dikarenakan ada fungsi-
fungsi khusus yang bisa diberikan oleh laporan tersebut jika dilakukan
perhitungan secara berkala.
 Dijadikan Bahan Evaluasi Keuangan

12
Fungsi laporan laba rugi yaitu menjadikannya sebagai bahan evaluasi
keuangan dari transaksi keuangan yang berjalan selama satu bulan atau
satu tahun baik transaksi yang menghasilkan kerugian maupun laba.

Akumulasi dari total finansial tersebut yang akan menjadi laporan laba
rugi perusahaan di periode tertentu. Jika keuangan tersebut dicatat lengkap
dengan transaksinya akan memudahkan perusahaan mengetahui secara
jelas data finansial tersebut. Kondisi bisa memungkinkan untuk dilakukan
penghitungan lebih menyeluruh ketika evaluasi.
 Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan
Laporan laba rugi bisa menjadi indikator untuk melihat perkembangan
sebuah perusahaan. Perkembangan bisa dilihat dari kondisi keuangan di
perusahaan tersebut. Jika lebih besar keuntungan atau laba dibandingkan
rugi, prospek perusahaan ke depan akan semakin meningkat.
Kondisi ini akan semakin diuntungkan jika dibarengi dengan peningkatan
alat produksi, sumber daya manusia dan lainnya. Untuk mengetahui
perkembangan perusahaan, harus diketahui data-data laba rugi perusahaan.
Dengan begitu, laporan laba rugi bisa dijadikan tolak ukur perkembangan.
2.4 Analisis Laporan Keuangan
2.4.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2018:66) “Analisis laporan keuangan adalah proses
untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Dengan mengetahui
posisi keuangan secara mendalam maka akan diketahui pencapaian target yang
telah direncanakan sebelumnya atau tidak”.
Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang
kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui
kelemahan ini, manajemen akan dapat memeprbaiki atau menutupi kelemahan
tersebut. Kemudian, kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan
atau selanjutnya ke depan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki, akan tegambar kinerja manajemen selama ini.
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan
menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang
diharapkan benar-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka atau

13
rumus akan berakibat pada tidak akuratnya hasil yang hendak dicapai.
Kemudian, hasil perhitungan tersebut, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga
diketahui posisi keuangan yang sesungguhnya.
2.4.2 Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2018:68) Tujuan dan manfaat analisis laporan
keuangan adalah:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode;
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan;
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
saat ini;
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal;
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.
Analisis laporan keuangan yang dilakukan untuk beberapa periode adalah
menganalisis antara pos-pos yang ada dalam satu laporan. Atau dapat pula
dilakukan antara satu laporan dengan laporan yang lainnya. Hal ini dilakukan
agar lebih tepat dalam menilai kemajuan atau kinerja manajemen dari periode
ke periode selanjutnya.
2.4.3 Bentuk-Bentuk dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Untuk melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan
teknik analisis yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik yang tapat
adalah agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal.
Selain itu, para pengguna hasil analisis tersebut dapat dengan mudah untuk
menginterpretasikannya.
Menurut Kasmir (2018:69) Langkah atau prosedur yang dilakukan dalam
analisis keuangan adalah:
1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan
selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode;
14
2. Melakukan pengukuran-pengukuran atas perhitungan perhitungan dengan
rumus-rumus tertentu, sesuai dengan standar yang biasa digunakan secara
cermat dan teliti, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar tepat;
3. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan secara cermat;
4. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang
telah dibuat;
5. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan;
6. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil
analisis tersebut.
Langkah atau prosedur yang dilakukan secara berurutan sebelum
melakukan analisis laporan keuangan agar proses analisis mudah untuk
dilakukan nantinya.
Menurut Bambang (2014:11) “Terdapat dua macam metode analisis
laporan keuangan yang biasa dipakai, yaitu:
1. Analisis Horizontal (Dinamis)
Merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan
keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat
perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain.
2. Analisis Vertikal (Statis)
Merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan
keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang dan, dalam satu
periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak
diketahui perkembangan dari periode ke periode.
Menurut Kasmir (2018:70) Jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan
yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan;
2. Analisis trend;
3. Analisis persentase per komponen;
4. Analisis sumber dan penggunaan dana;
5. Analisis sumber dan penggunaan kas;
6. Analisis rasio
7. Analisis kredit
8. Analisis laba kotor;
15
9. Analisis titik pulang pokok (break even point)
Agar analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan baik, maka perlu
dibuatkan kolom-kolom terlebih dahulu. Tujuannya dalah agar lebih mudah
untuk melihat dan membandingkan satu dan lainnya.

16
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis
deskriptif kualitatif karena menganalisis dan menggambarkan kondisi dari data-data
laporan keuangan yang dimana hal ini berfokus pada laporan laba rugi. Menurut I
Made Winartha (2006:155), metode analisis kualitatif adalah menganalisis,
menggambarkan, dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang
dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan mengenai masalah yang diteliti
yang terjadi di lapangan.
Sedangkan menurut Sugiyono (2008:14) merupakan metode analisis yang
berlandaskan pada filsafat post positivism, digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Metode penelitian ini sering digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah yakni obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti,
dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut dimana
peneliti adalah instrumen kunci. Dalam penelitian kualitatif rumusan masalah
merupakan fokus penelitian yang masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti masuk lapangan atau situasi social tertentu dengan maksud untuk
memahami gejala social yang kompleks.
3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Penelitian ini bertempat di “KANDANG N3” yang beralamat di Jl. Merpati Kel.
Bulota Kec. Limboto. Peneliti memilih lokasi tersebut karena laporan keuangan
dari UMKM tersebut mudah diakses.
2. Waktu penelitian dilakukan pada hari Jumat tanggal 10 Maret 2023.
3.3 SUMBER DATA
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi sumber data utamanya adalah hasil
wawancara, dan data salah satu laporan keuangan yaitu laporan laba rugi.
3.4 PROSEDUR PENGUMPULAN DATA
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode yang tepat, juga perlu
memilih teknik dan alat pengumpulan data yang relevan. Adapun prosedur
pengumpulan data yang tepat pada penelitian ini adalah :

17
1. Metode Wawancara; teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada informan tentang masalah yang dibahas. Dalam hal ini penulis
menggunakan tipe wawancara berstrukur. Dalam wawancara berstruktur penulis
menyiapkan pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dengan teratur dan beurutan.
Penulis melakukan wawancara kepada owner dari KANDANG N3.
2. Dokumentasi; menurut Sugiyono (2008:83) studi dokumen merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif ini akan semakin tinggi jika
melibatkan/menggunakan studi dokumen ini dalam metode penelitian
kualitatifnya. Dimana dalam penelitian ini penulis melakukan pengambilan foto
selama proses wawancara berlangsung.
3.5 TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data pada dasarnya analisa data merupakan penguraian data melalui
tahapan: kategorisasi dan klasifikasi, secara spesifik. Proses selanjutnya dalam
penelitian ini adalah, analisis data yang bertujuan untuk menyederhanakan data yang
dikumpulkan sehingga memudahkan penulis dalam menafsirkannya.
Langkah-langkah tersebut sebagaimana yang diuraikan dibawah ini yakni
sebagai berikut:
a. Data Reduction (reduksi data).
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang yang tidak perlu dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan
mencarinya bila diperlukan. Dengan demikian reduksi data bermaksud untuk
merangkum dan menonjolkan hal-hal pokok yang relevan dengan fokus
penelitian, proses ini dimulai dari menelaah data yang ada.
b. Data Display (penyajian data).
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh
peneliti adalah mendisplaykan data. Penyajian data merupakan informasi yang
tersusun dan memberikan adanya kemudahan untuk penarikan kesimpulan,
sehingga dengan cara ini peneliti dapat melihat dengan cepat apa yang terjadi di
lokasi penelitian. Dengan demikian untuk penyajian data ini dilakukan dalam
bentuk uraian singkat. Dalam hal ini yang sering digunakan untuk menyajikan
data pada penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
18
c. Kesimpulan (conclusion drawing/verificarion)
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan menyimpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
d. Pengecekan Keabsahan Data
Mengadakan pengecekan keabsahan data dari data yang diperoleh
merupakan konsep penting dalam penelitian kualitatif. Teknik yang digunakan
peneliti untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam pengecekan keabsahan
data adalah:
1. Ketekunan pengamatan, yaitu merupakan pemusatan diri pada hal-hal tertentu
secara teliti, rinci, dan berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang
menonjol sehubungan dengan fokus penelitian. Dengan demikian dapat
ditemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan
masalah atau isu yang dibutuhkan untuk pendeskripsian masalah.
2. Memperjuangkan kehadiran peneliti dilokasi penelitian. Perpanjangan
kehadiran peneliti ini dimaksudkan agar peneliti dapat mengkonfirmasikan
kembali data kepada responden apakah sudah benar ataukah belum.

19

Anda mungkin juga menyukai