Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERKEMBANGAN BISNIS

Aji Nurvijal
Anisa Maulida
Anisa Nur Fadilah
Ari Rudista

Akuntansi, Ekonomi Bisnis, Universitas Muhammadiyah Bandung


Email: arirudista01@gmail.com

Abstrak
Penggunaan informasi akuntansi untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
di PT menjalankan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan sacra empiris
pengaruh data penggunaan informasi akuntansi untuk keberhasilan usaha mitra kecil dan
menengah badan usaha. Penelitian ini merupakan studi empiris pada industri. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan metode sensus. Jenis data yang digunakan
merupukan data primer yang diperoleh melalui kuisioner yang dibagikan kepada pemilik
industri. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan akuntansi informasi memiliki
pengaruh positif terhadap keberhasilan bisnis. Penggunaan akuntansi informasi berupa
operasi informasi, pengelolaan informasi akuntansi dan informasi keungan dapat digunakan
oleh UKM untuk perencanaan bisnis, pengendalian kegiatan bisnis dan untuk membuat
keputusan dalam bisnis pengelolaan. Oleh karena itu, para pengusaha diharapkan untuk
menggunakan akuntansi informasi dalam semua kegiatan bisnis untuk membiasakan
merekam semua bisnisnya kegiatan.
Kata Kunci: The use of accounting, business success

Pendahuluan undang usaha kecil no. 9 tahun 1995 dan


A. LATAR BELAKANG dalam undang-undang perpajakan.
Informasi akuntansi mempunyai peran Pemerintah maupun komunitas
penting untuk mencapai keberhasilan akuntansi telah menegaskan pentingnya
usaha, termasuk bagi usaha kecil pencatatan dan penyelenggaraan informasi
(Megginson et al., 2000). Informasi akuntansi bagi usaha kecil, walaupun
akuntansi dapat menjadi dasar yang andal dalam kenyataan desakan hukum (law
bagi pengambilan keputusan-keputusan enforcement) dari regulator belum
dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain memadai (Pinasti 2007).
keputusan pengembangan pasar, penetapan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
harga, dan lain-lain. Dalam hubungan (UMKM) terbukti memiliki peran dan
usaha kecil dengan pemerintah dan memberikan kontribusi bagi perekonomian
kreditur (bank), penyediaan informasi Indonesia. Pada tahun 2009 tercatat
akuntansi juga diperlukan. Kwajiban kontribusi UMKM terhadap PDB
menyelenggarakan pencatatan akuntansi Indonesia mencapai sekitar 45% atau
yang baik bagi usaha kecil di Indonesia senilai Rp2.000 triliun, sedangkan untuk
sebenarnya telah tersirat dalam undang- tahun 2010 diperkirakan UMKM mampu
member kontribusi lebih besar lagi kepada
PDB Indonesia yakni sekitar Rp3.000 kualitas laporan keuangan yang selama ini
triliun. dibuat oleh UMKM.
Besarnya kontribusi juga terlihat B. RUMUSAN MASALAH
dari tingginya penyerapan tenaga kerja 1. Apakah pendidikan terakhir
dari sektor UMKM ini, yaitu hingga tahun berpengaruh terhadap persepsi pengusaha
2009 sebanyak 91,8 juta atau 97.3% dari tentang pentingnya pembukuan dan
seluruh tenaga kerja di Indonesia pelaporan keuangan ?
(www.depkop.go.id, diunduh 22 Agustus 2. Apakah ukuran usaha berpengaruh
2010). Pada tahun 2010 jumlah unit terhadap persepsi pengusaha tentang
UMKM di Indonesia mencapai 52,2 juta pentingnya pembukuan dan pelaporan
unit usaha yang tersebar di seluruh wilayah keuangan ?
Indonesia. 3. Apakah lama usaha berdiri berpengaruh
Besarnya jumlah UMKM tersebut terhadap persepsi pengusaha tentang
mencerminkan besarnya potensi yang pentingnya pembukuan dan pelaporan
dapat dikembangkan dan ditingkatkan bagi keuangan ?
UMKM untuk dapat lebih berkontribusi C. TUJUAN PENELITIAN
bagi negeri ini. UMKM mampu bertahan 1. Untuk menganalisis pengaruh antara
dari beberapa gelombang krisis yang pendidikan terakhir terhadap perespsi
pernah terjadi di negeri ini, seperti krisis pengusaha tentang pentingnya pembukuan
ekonomi 1997-1998 dan krisis ekonomi dan pelaporan keuangan.
global 2008. Di saat banyak perusahaan 2. Untuk menganalisis pengaruh antara
besar yang bangkrut dan melakukan ukuran usaha terhadap persepsi pengusaha
pemutusan hubungan kerja (PHK), tentang pentingnya pembukuan dan
UMKM mampu menyerap para pelaporan keuangan.
pengangguran untuk dapat bekerja 3. Untuk menganalisis pengaruh antara
kembali. lama usaha terhadap persepsi pengusaha
Di banyak negara, UKM tentang pentingnya pembukuan dan
memberikan kontribusi yang sama pelaporan keuangan.
besarnya seperti yang terdapat di
Indonesia. Tercatat jumlah UKM di Tinjauan Pustaka
Negara maju ratarata mencapai 90% dari A. Landasan Teori
total seluruh unit usaha, dan menyerap 2/3 1. Pengertian Akuntansi
tenaga kerja dari jumlah pengangguran Keuangan
yang ada (Baas dan Schrooten, 2006). Akuntansi merupakan suatu
Kedepannya tentu sangat kegiatan yang memberikan informasi
diharapkan UMKM mampu melakukan keuangan perusahaan karena kegiatan
pembukuan akuntansi untuk menyajikan akuntansi tersebut dilakukan secara rutin.
laporan keuangan yang lebih informatif Di dalam akuntansi akan dilakukan
dengan tujuan tentunya memberikan pengidentifikasian, pengukuran, dan
kemudahan bagi investor maupun kreditor pengkomunikasian informasi keuangan
untuk memberikan bantuan pembiayaan tentang entitas ekonomi kepada pihak-
bagi para pengusaha UMKM. Berdasarkan pihak yang berkepentingan. Seorang
penelitian terdahulu, maka peneliti ingin Akuntan harus mengukur kinerja secara
melakukan penelitian yang sama tentang akurat, wajar, dan tepat waktu agar para
manajer dan perusahaan yang dapat prinsip dan asumsi-asumsi dalam
menarik modal investasi. penyusunan laporan keuangan. Untuk itu
Tidak dapat dipungkiri bahwa diperlukan standar akuntansi yang
sebagian besar informasi yang diperlukan dijadikan pedoman baik oleh penyusun
para manajer modern adalah informasi maupun oleh pembaca laporan keuangan.
akuntansi. Oleh karena itu, para manajer Laporan yang dihasilkan dari akuntansi
dituntut untuk memiliki kemampuan keuangan berupa laporan keuangan untuk
menganalisis dan menggunakan data tujuan umum (general purpose financial
akuntansi. Perkembangan perekonomian statement).
yang semakin pesat inilah yang menuntut 2. Perkembangan Bisnis
para pelaku ekonomi untuk lebih Perkembangan bisnis di Indonesia
memahami data akuntansi yang dapat belakangan ini semakin lama semakin
memberikan informasi keuangan yang ketat akan persaingan, perubahan, dan
dibutuhkan oleh masyarakat dalam ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan
pengambilan keputusan ekonomi. persaingan yang tajam antara perusahaan,
Akuntansi keuangan disebut juga baik karena pesaing yang semakin
akuntansi umum (general accounting) bertambah, volume produk yang semakin
adalah bidang akuntansi yang berhubungan meningkat, maupun bertambah pesatnya
dengan pencatatan transaksi perusahaan teknologi. Hal ini memaksa perusahaan
dan penyusunan laporan keuangan secara untuk lebih memerhatikan lingkungan
berkala yang berpedoman kepada prinsip yang dapat mempengaruhi perusahaan,
akuntansi. Proses penyusunan laporan agar perusahaan mengetahui strategi
keuangan ini digunakan perusahaan untuk pemasaran seperti apa dan bagaimana yang
menunjukkan kinerja dan posisi harus diterapkan dalam perusahaan.
keuangannya kepada orang-orang di luar Perusahaan perlu mengenali
perusahaan, termasuk investor, kreditur, kekuatan dan kelemahannya dalam
pemasok, dan pelanggan. Tujuan utama persaingan. Hal ini akan sangat membantu
dari akuntansi keuangan yaitu untuk perusahaan dalam mengenali kondisi
memberikan informasi keuangan berupa perusahaan sendiri, serta memanfaatkan
laporan keuangan yang ditujukan kepada setiap peluang yang ada dan menghindari
pihak ekstern perusahaan. atau meminimalkan ancaman dari
Bidang akuntansi keuangan dilihat lingkungan eksternal. Pernyataan ini juga
dari sisi pengguna informasi dibagi diungkap oleh (Guiltinan, 1994), dimana
menjadi dua yaitu akuntansi manajemen dalam menentukan strategi bersaing dan
dan akuntansi keuangan. Dalam penulisan mengambil keputusan, seorang manager
laporan akhir ini penulis berfokus pada harus mengenali apa saja kelemahan,
akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan kekuatan, ancaman, peluang yang dimiliki
membahas penyusunan laporan keuangan perusahaan serta mengenali keunggulan
untuk pengguna eksternal. Akuntansi pesaing yang mingkin dimiliki.
keuangan berorientasi pada pelaporan
pihak eksternal. Beragamnya pihak Metode
eksternal dengan tujuan spesifik bagi Data yang digunakan oleh penulis
masing-masing pihak membuat pihak dalam penelitian ini adalah data primer.
penyusun laporan keuangan menggunakan Data primer dalam penelitian ini berupa
hasil wawancara dan kuesioner terhadap  Mengolah data dan membuat
pemilik atau pengelola toko. Metode yang kesimpulan secara menyeluruh
digunakan dalam pengambilan sampel berdasarkan data yang diperoleh.
menggunakan convenience sampling.
Dengan n (jumlah sampel) paling sedikit Hasil Penelitian dan Pembahasan
30 (Supranto, 2009). Prosedur 1. Hasil Penelitian
pengumpulan data dalam penelitian ini Obyek yang digunakan untuk
menggunakan wawancara dan kuesioner.
N Transaksi Responden Jumlah
Proses wawancara dilakukan penulis o yang Responde
dengan menggunakan depth interview. Dicatat n
Teknik analisis yang digunakan
Mencatat Tidak
adalah analisis kualitatif dengan tipe Mencatat
deskriptif. Penelitian dengan analisis Jumla % Jumla % Tota %
kualitatif merupakan penelitian yang h h l
mempunyai ciri datanya dinyatakan dalam 1 Penjualan 34 66,6 17 33,3 51 10
7 3 0
keadaan sewajarnya atau sebagaimana
2 Pembelia 32 62,7 19 37,2 51 10
adanya, dengan tidak diubah dalam bentuk n 5 5 0
simbol-simbol atau bilangan (Nanawi dan 3 Persediaa 28 54,9 23 45,1 51 10
Martini, 2004:174). Tipe penelitian n 0 0 0
deskriptif bertugas untuk melakukan 4 Kas 40 78,4 11 21,5 51 10
representasi obyektif mengenai gejala- masuk 3 7 0
5 Kas 40 78,4 11 21,5 51 10
gejala yang terdapat di dalam masalah
keluar 3 7 0
penelitian. Representasi itu dilakukan 6 Biaya 31 60,7 20 39,2 51 10
dengan mendeskripsikan gejalagejala 8 2 0
sebagai data atau fakta sebagaimana 7 Gaji 24 47,0 27 52,9 51 10
adanya (Bungin, 2003). 6 4 0
Langkah-langkah analisis yang penelitian ini yaitu berupa pertokoan yang
dilakukan adalah: bertempat pada Jalan Jendral Sudirman
 Mengklasifikasikan data Salatiga sebab telah sesuai dengan kriteria
berdasarkan pencatatan akuntansi, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
pelaporan akuntansi dan kendala Menengah) senada dengan UU No.20
bisnisnya yang menghambat tahun 2008 mengenai UMKM. Dari
UMKM dalam penerapan banyaknya toko yang berada pada Jalan
akuntansi yang sudah diperoleh Jendral Sudirman Salatiga, penelitian ini
melalui wawancara semi terstruktur hanya mengambil beberapa contoh sebagai
dan kuesioner. sumber utama yang mampu mewakili
 Mengidentifikasikan pencatatan penelitian kegunaan akuntansi bagi
dan pelaporan akuntansi dari setiap UMKM di daerah Salatiga.
klasifikasi. Sebanyak 60 toko disurvei, namun
 Menganalisis kendala-kendala hanya 51 yang memenuhi kriteria
yang dihadapi UMKM dalam pemeriksaan lebih lanjut karena 6 toko
penerapan akuntansi. menolak untuk mengikuti sesi wawancara
serta pembagian kuesioner, sedang 3 toko
lainnya memiliki data yang tidak akurat.
Perusahaan kecil (64,71%) merupakan belakang pendidikan mulai dari SD hingga
mayoritas dari perusahaan komersial di SMP (40%) dan dari SMA hingga Sarjana
sepanjang Jalan Jenderal Sudirman (60%).
Salatiga. Sebagian besar dari Sebagian besar (80,49%) orang
perusahaan kecil ini (84,3%) dimiliki yang hanya mencatat kas masuk dan keluar
dan dioperasikan oleh pemiliknya, dan bertugas untuk mengelolanya sendiri-
manajernya memiliki ijazah SMA sendiri (terlihat pada lampiran 6). Sepuluh
(37%) sebagai tingkat pendidikan responden (19,6%) melaporkan bahwa
tertinggi mereka. mereka juga mencatat penjualan,
Pencatatan dan pelaporan akuntansi pembelian, biaya, dan gaji selain arus
merupakan bagian dari penerapan masuk dan keluar kas serta penerimaan
akuntansi yang dilakukan. Penting dan pengeluaran kas. Salah satu alasan
untuk memahami dokumen apa saja mengapa mereka hanya melakukan
yang disimpan oleh pengelola usaha tersebut adalah karena hanya mencatat
untuk menentukan apakah UMKM di uang masuk dan keluar sudah cukup bagi
Salatiga menggunakan akuntansi atau mereka untuk menjalankan bisnis. Laba
tidak. Tabel dan gambar berikut ditampilkan jika arus kas masuk lebih
menunjukkan hasil yang dicapai tinggi dari arus kas keluar.
berdasarkan pertanyaan yang diajukan 11 responden (21,57%), yang
kepada responden terkait pencatatan melaporkan penjualan, pembelian,
yang mereka lakukan: persediaan, dan biaya transaksi, dilibatkan.
Hanya 8 responden (19,51%) yang
Tabel 1. Transaksi Pengelola UMKM mencatat penjualan, pembelian,
pengeluaran, gaji, dan manajemen bisnis
Gambar 1. Contoh penyematan gambar pada artikel mereka. dengan asumsi bahwa melacak
Sumber: Data primer yang diolah
penjualan, pembelian, persediaan, dan
biaya akan membuat penentuan laba atau
rugi perusahaan lebih mudah.
Mayoritas individu yang
melacak penjualan, pembelian,
inventaris, dan biaya (70% dari
mereka) memiliki pendidikan yang
lebih tinggi. Terdapat 8 responden
(15,7%) yang tidak memiliki pegawai
saat melakukan pendaftaran gaji dari
51 responden. Hanya 24 dari 43
responden (53,33%) yang memiliki
2. Pembahasan karyawan yang menyimpan catatan
Berdasarkan Tabel 1, sebagian penggajian; mereka yang memiliki
besar bisnis di Jalan Jendral Sudirman karyawan tetapi tidak mencatat penggajian
(78,43%) memantau arus kas masuk dan melakukannya dengan asumsi bahwa
keluar kas pelanggan mereka. Mayoritas penggajian telah dimasukkan dalam kas
dari mereka yang hanya mencatat arus keluar.
masuk dan keluar uang memiliki latar
Metode pencatatan Penutup
terkomputerisasi digunakan oleh 9 Kesimpulan pada penelitian ini
responden (17,65%), yang merupakan adalah hipotesis penelitian yaitu “Adanya
persentase paling kecil. Pendidikan yang pengaruh positif antara tingkat pendidikan
lebih tinggi dari SMP diperlukan bagi pemilik, pemahaman teknologi informasi,
manajer yang sistem pencatatannya karakteristik kualitatif laporan keuangan
terkomputerisasi. Keyakinan di kalangan terhadap kebutuhan standar akuntansi
manajer adalah bahwa menggunakan keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik
pendekatan komputerisasi akan ( SAK ETAP) bagi usaha kecil menengah
menurunkan kemungkinan perhitungan (UKM)” ssebagian teruji kebenarannya,
persediaan yang tidak akurat, sehingga karena hanya variabel pemahaman
penghitungan pendapatan mereka dapat teknoloogi informasi yang berpengaruh
terakumulasi dengan baik. terhadap kebutuhan standar akuntansi
Mereka adalah satu-satunya keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik
pengelola bisnis yang telah membuat (SAK ETAP) bagi usaha kecil dan
laporan laba rugi, perubahan modal, dan menengah (UKM), sedangkan variabel
neraca selama ini, dan mereka sudah tingkat pendidikan pemilik dan
memiliki catatan dan laporan. Saat ini, karakteristik kualitatif laporan keuangan
pengelola menyadari bahwa selisih harga tidak berpengaruh terhadap kebutuhan
jual dan harga beli dapat mengakibatkan standar akuntansi keuangan entitas tanpa
untung atau rugi. akuntabilitas publik (SAK ETAP) bagi
Posisi manajer keuangan yang usaha kecil dan menengah (UKM).
bekerja pada bisnis tersebut tidak memiliki
neraca sebaliknya, mereka hanya memiliki Referensi
akses ke arus kas dan data persediaan. Jika https://www.jurnal.id/id/blog/2017-cara-
selisih antara harga jual dan harga beli mudah-memahami-akuntansi-
positif, hal itu menandakan untung; jika keuangan/
http://eprints.polsri.ac.id/2615/3/BAB/
negatif, itu menunjukkan kerugian. Jika
%20l.pdf
ada untung, modal bertambah; jika ada http://repository.unissula.ac.id/14831/7/
kerugian, modal menurun. BAB%20l.pdf
Menurut penelitian ini, kompetensi
pemilik atau pengelola, serta tingkat
pendidikan dan pengalaman mereka,
merupakan kendala utama bagi UMKM ini
untuk menggunakan akuntansi secara
efektif. Akibatnya, kurangnya kesadaran
akan pentingnya akuntansi dalam
manajemen bisnis. Hal ini ditunjukkan
oleh mayoritas pengelola usaha (37,25%)
pada tingkat SMA dan SMP (25,49%).
Mayoritas manajer perusahaan toko
(94,12) tidak pernah mengikuti kursus
akuntansi (Kurniawati et al., 2012).

Anda mungkin juga menyukai