Anda di halaman 1dari 8

Peran Akuntansi dalam Masyarakat dan Ekonomi

Kita semua tahu, semakin banyak disiplin ilmu di Indonesia khususnya di kalangan perguruan

tinggi negeri maupun swasta seperti ilmu social, alam, seni, sastra, psikologi, komunikasi, hingga

akuntansi. Semakin berkembangnya jaman, berbagai disipliin ilmu itu dapat saling dikaitkan

hingga saling berkesinambungan, walaupun setiap disiplin ilmu memiliki konsentrasi yang

beragam dan berbeda-beda.

Berbagai macam disiplin ilmu, semakin komplekslah disiplin-disiplin ilmu, khususnya disiplin

ilmu akuntansi. Akuntansi memiliki peranan yang sangat penting dalam lingkungan ekonomi

hingga masyarakat. Hal ini disebabkan adanya permasalahan soal keuangan yang harus mau

tidak mau menggunakan ilmu akuntansi sebagai pemecah problematika tersebut. Sehingga

membuat akuntansi ini merupakan salah satu ilmu yang digunakan dalam profesi khususnya di

bidang organisasi perusahaan ataupun bisnis.

Amin, W (1997) berpendapat bahwa akuntansi merupakan aktivitas jasa (mengidentifikasikan,

mengukur, mengkalsifikasikan dan mengikhtisarkan) kejadian atau transaksi ekonomi yang

menghasilkan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang digunakan dalam

pengambilan keputusan. Ada pula pendapat lain yang mengatakan bahwa akuntansi adalah

proses identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu

entitas/perusahaan (A & Wibowo, 2004).

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses mencatat, meringkas, mengolah,

mengkalrifikasi dan menyajikan data transaksri dari berbagai kejadian yang berhubungan dengan

keuangan. Susunan laporan tersebut sangat berguna untuk manajemen keuangan di periode

berikutnya.
Adapun tiga kegiatan utama dalam akuntansi di antaranya:

1. Identifikasi setiap transaksi

2. Pencatatan setiap transaksi secara sitematis sesuai dengan standart yang berlaku

3. Aktivitas komunikasi akuntansi internal maupun eksternal

Namun, sekarang kita tidak akan membahas kegiatan akuntansi atau pengertian akuntansi,

melainkan kita akan membahas mengenai fungsi dan peranan akuntansi di dalam masyakarakat

dan ekonomi. Salah satu fungsi utamanya adalah kesejahteraan masyarakat. Disiplin ilmu

akuntansi ini akan berkaitan dengan disiplin ilmu social yang berhubungan dengan

kemasyarakatan.

Di zaman yang semakin berkembang ini, semakin ke sini dunia usaha pun juga ikut berkembang

juga. Perkembangan itupun berbagai variasi metodenya. Bahkan jika kita melihat perusahaan

bidang jasa dan barang yang dulunya kecil, kini semakin berkembang dan mengalami kemajuan

yang pesat. Dulunya yang masih sektor usaha, kini menjadi sektor besar. Hal ini mulai terasa

setelah tahun 1980-an yang bersamaan dengan berdirinya BEJ. Dengan adanya BEJ, bunga bank

yang tinggi membuat berbagai perusahaan untuk menggunakan alternatif ini sebagai pemenuhan

kebutuhan modal juga persaingan antar perusahaan yang bersamaan pula dengan berbagai

permasalahan antarperusahaan khususnya di Indonesia. Sehingga, membuat banyak para

pengelola perusahaan atau pihak manajemen perusahaan yang mulai membutuhkan informasi

keuangan atau akuntansi dalam memutuskan keuangan perusahaan di periode berikutnya.

Akuntansi sebagai Bahasa Bisnis


Akuntansi memang merupakan bahasa yang dimiliki berbagai perusahaan untuk memberikan

informasi berupa data keuangan perusahaan sebagai pengambil keputusan keuangan dalam suatu

perusahaan. Data-data tersebut berupa nilai perusahaan, laba atau rugi perusahaan. Data-data itu

pun sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena sangat berguna untuk:

 Mengetahui besarnya modal dalam suatu perusahaan

 Mengetahui perkembangan perusahaan

 Dapat dijadikan sebagai acuan perhitungan pajak perusahaan

 Menyampaikan keadaan perusahaan jika dibutuhkan ketika perusahaan mengajukan

pinjaman dari bank atau pihak eksternal perusahaan

 Dijadikan sebagai acuan kebijakan keuangan dalam suatu perusahaan

 Menarik simpatik para investor saham jika perusahaan berbentuk perseroan terbatas

Akuntansi dijadikan salah satu disiplin ilmu ekonomi yang dikaitkan dengan bidang sosial dan

disebut juga sebagai bahasa bisnis (business language). Hal ini dikarenakan akuntansi

merupakan salah satu disiplin ilmu yang memberikan informasi untuk aktivitas bisnis dengan

efisien dan efektif. Akuntansi juga merupakan disiplin ilmu yang mempelajari evaluasi aktivitas

yang berada dalam bidang keuangan atau financial. Lalu, bagaimana peranan akuntansi dalam

mensejahterakan masyarakat Indonesia?

Semakin ke sini, akuntansi telah berkembang sangat pesat seiring berkembangnya dunia bisnis

dengan surat-menyuratnya ke berbagai instansi. Jika ditanya, Belkaoui (2007) mengatakan

bahwa Amerika mulai mengenal bisnis akuntansi sejak tahun 1900. Akuntansi sangat diperlukan

karena ketika bertransaksi, perlu menggunakan informasi keuangan sebagai salah satu acuan

dalam membuat spekulasi ketika mengambil keputusan kebijakan keuangan dalam suatu
perusahaan. Seiring berkembangnya pasar, bisnis saham di pasar modal Amerika juga

membutuhkan kebutuhan perusahaan seperti modal. Sehingga pasar modal juga memiliki

peranan penting dalam perekonomian suatu Negara khususnya Amerika di era tersebut. Dengan

kata lain, bahwa peranan akuntansi menjadi lebih penting di pasar modal sebagai acuan

informasi keuangan.

Bidang-bidang akuntansi yang mengalami perkembangan di antaranya:

1. Akuntansi Keuangan (Financial atau General Accounting) yang bersinggungan

dengan pencatatan setiap transaksi dalam suatu perusahaan dan penyusunan laporan secara

berkala yang mampu memberikan informasi keuangan untuk pihak manajemen keuangan,

pemilik, dan kreditur.

2. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) merupakan bidang yang memberikan beberapa

laporan keuangan melalui catatan akuntansi secara bebas yang dinilai kebenaran dan

validasinya.

3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) yang merupakan bidang akuntansi

yang menggunakan data historis juga taksiran untuk membantu pihak manajemen

merencanakan planning perusahaan ke depannya.

4. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) yang menyusun laporan perpajakan dan

konsekuensi dari transaksi dalam suatu perusahaan.

5. Akuntansi Budgeter (Budgetay Accounting) yang merencanakan aktivitas anggaran dan

memberikan perbandingan antara operasi yang terealisasi dengan operasi yang direncanakan.

6. Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba (Non Profit Accounting) yang bergerak khusus

digunakan untuk tidak mencari laba. Organisasi ini biasanya bergerak di bidang keagamaan

atau yayasan sosial.


7. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) yang memberikan keputusan biaya juga

mengendalikan biaya tersebut sesuai dengan kebijakan.

8. Sistem Akuntansi (Accounting System) yang meliputi semua metode atau prosedur

keuangan untuk memperoleh pengendalian intern yang baik dan benar juga sehat sesuai

dengan kebijakan keuangan dalam suatu perusahaan.

9. Akuntansi Sosial (Social Accounting) ini termasuk bidang yang terbaru dalam ilmu

disiplin akuntansi. Bidang ini juga paling sulit diterapkan dalam kehidupan bisnis karena

berhubungan dengan anggaran kesejahteraan masyarakat.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa akuntansi merupakan bahasa bisnis. Sesuai dengan kegiatan

utama akuntansi, bahwa akuntansi ini merupakan informasi-informasi perusahaan yang relevan

mengenai keuangan suatu perusahaan untuk dijadikan sebagai acuan kebijakan dalam keuangan

perusahaan.

Indonesia pernah mengalami keterpurukan ekonomi akibat dari peristiwa krisis ekonomi di tahun

1997. Hal ini sebenarnya juga membantah prediksi dari John Naisbitt yang pernah berkata bahwa

Indonesia akan menjadi salah satu macan dari Asia. Setelah kejadian tersebut, krisis ekonomi

pun menular ke Negara-negara tetangga seperti Thailand, Korsel, Filipina, dan Malaysia hingga

mengalami perbaikan perekonomian kembali yang signifikan. Untuk perekonomian Indonesia

(PDB) sendiri hanya bertumbuh 0,2% saja.

Akuntansi sendiri memiliki beberapa konsep dasar di antaranya:

1. Kesatuan Usaha (Business Entity) yang menyatakan bahwa aktiva dalam suatu

perusahaan terpisah dari aktiva pribadi perorangan yang menyediakan modal. Hutang dan
anggaran pribadi (pemilik perusahaan) tidak dicatat dalam pembukuan perusahaan walaupun

aktiva, hutang, dan pendapatan perusahaan tersebut dimiliki olehnya sendiri.

2. Perusahaan Berjalan (Going Concern) yang mengasumsikan bahwa perusahaan

didirikan dengan jangka waktu yang ditentukan. Seperti halnya di Indonesia yang memiliki

masa berdiri 75 tahun untuk golongan PT dengan catatan, jika perusahaan tersebut masih

menguntungkan maka bisa dilanjutkan.

3. Periode Akuntansi (Time Periods) yang mempertimbangkan jumlah keputusan tentang

operasional perusahaan. Pada umumnya, memiliki jangka waktu setahun atau per periodenya

pertahun.

4. Satuan Uang (Money Measurement) semua transaksi perusahaan dicatat dalam satuan

uang.

5. Harta Perolehan (Costing of Assets) bahwa seluruh aktiva pada umumnya dicatat dalam

pembukuan sebesar harga perolehannya.

6. Aspek Ganda (Dual Aspect) yang mana bahwa setiap pencatatan transaksi akan

berpengaruh pada dua akun pembukuan.

7. Konsep Akrual (Accrual Concept) yang berkaitan dengan perhitungan laba atau ruginya

perusahaan pada suatu periode tertentu.

Informasi akuntansi ini sangat diperlukan oleh kedua pihak yaitu pihak internal maupun

eksternal perusahaan. Dalam pihak internal, bertugas merencanakan, mengelolah, dan

menjalankan bisnisnya yang terdiri dari pemilik, manajer, dan karyawan. Sedangkan untuk pihak

eksternal yang terdiri dari kreditor, investor, dan pemerintah ini memerlukan informasi akuntansi

untuk keperluan tertentu.


Terdapat enam akar pokok permasalahan yang menyebabkan lambatnya perbaikan

perekonomian di Indonesia (Tanri Abeng, dalam Djalil, 2000), yaitu:

1. Ternyata pertumbuhan pesat Indonesia sebelum krisis lebih banyak didorong karena

pertumbuhan investasi bukan karena efisiensi dan inovasi

2. Mayoritas nilai pasar perusahaan yang listing di BEJ adalah overvalued (90% nilai

perusahaan go public ditentukan oleh growth expectation, hanya 10% atas kemampuan riil

memperoleh laba; beda dengan negara maju, 30% growth expectation, 70% kemampuan riil)

3. Struktur finansial perusahaan tidak sehat (pinjaman lebih dari 100% dibandingkan

ekuitasnya, perusahaan sehat seharusnya dibawah 50% dari ekuitinya).

4. Adanya mark-up dalam penyaluran kredit.

5. Konsentrasi ekonomi tidak sehat (piramida ekonomi, atas: terdapat 200 perusahaan

konglomerat swasta dimiliki oleh 50 keluarga, tengah: hampir kosong.

6. Tidak ada good governance (paling rendah menurut McKinsey 1999)

Di sisi lain, Indonesia dihadapkan pada tantangan ekonomi abad ke-21 yaitu globalisasi

ekonomi. Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di

mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi

dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.

Pemilik saham merupakan orang yang memberikan modal untuk digunakan oleh perusahaan

dalam menjalankan operasional perusahaan. Dalam hal ini, informasi akuntansi sangat

diperlukan oleh pemilik saham untuk menentukan apakah dia mau tetap atau tidak dalam

meneruskan sahamnya. Sesuai dengan informasi akuntansi yang akurat maka, pemilik saham pun

akan memberikan tindakan yang sesuai juga untuk perusahaan sehingga, pemilik saham akan
merasa diuntungkan dengan memodali perusahaan tersebut. Jika pemilik saham merasa rugi,

maka kesejahteraan pemilik saham pun menurun.

Globalisasi pasti akan melanda pada seluruh masyarakat khususnya para pelaku bisnis di

Indonesia. Sehingga mereka memerlukan informasi akuntansi yang menurut mereka sangat

efisien dan efektif dalam menghadapi persaingan ekonomi baik regional maupun internasional.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa informasi akuntansi sangat diperlukan oleh para pelaku bisnis

dan masyarakat pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai