Anda di halaman 1dari 9

ISSN : 2581-1932

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,


DIKEMAS VOL.2, No.1 Tahun 2018
PELATIHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
BERDASARKAN SAK ETAP BAGI UMKM
DI KECAMATAN SUNGAI PINYUH

Soraya1, Oscar Rynandi2, Sari Zawitri3, Elsa Sari Yuliana4, Theresia Siwi Kartikawati5,
Tomi Rezano6, Khamim7
1.2.3.4.5.6.7
Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Pontianak

Jalan Jenderal Ahmad Yani – Pontianak


Telepon: (0561) 736180, Faksimile: (0561) 740143
Email: sorayaponti@gmail.com1, oscarpolnep@gmail.com2, zawiakpolnep@gmail.com3, elsa
sariyuliana@yahoo.com4, theresiakartikawati@yahoo.com5, tomi rezano@yahoo.co.id6,
sahidkhamim@gmail.com7

Abstrak:

Kegiatan pengabdian pada masyarakat bertujuan untuk memotivasi pelaku bisnis untuk
menggunakan SAK ETAP dalam menyusun laporan keuangannya dan membekali pengetahuan dan
keterampilan pelaku UMKM dalam menggunakan akuntansi untuk kegiatan bisnisnya, sehingga laporan
keuangan yang sesuai dengan standar dapat tersusun dengan benar.
Adapun peserta yang hadir sebanyak 24 peserta (85,7%) dari 27 peserta yang ditargetkan, yang
berasaldari 8 Desadan 1 Kelurahan di Kecamatan Sungai Pinyuh. Metode yang diterapkan yakni
metode ceramah, tutorial, dan diskusi. Dalam metode ceramah, peserta akan diberikan materi tentang
penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP. Sebelum memberikan ceramah, pesertaakan
diberikan soal pre test terlebih dahulu. Hasil pre test menunjukkan bahwa 88,64% peserta belum
memahami akuntansi. Dalam metode tutorial, peserta diberikan simulasi dan pendampingan proses
akuntansi dari suatu kasus mulai dari pencatatan sampai dengan menyusun laporan keuangan. Metode
diskusi dilakukan untuk mendiskusikan setiap permasalahan yang dihadapi peserta. Di akhir kegiatan
dilakukan post test, yang menunjukkan bahwa 81,35% peserta sudah memahami akuntansi. Hal ini
berarti, terdapat peningkatan pemahaman peserta dari sebelum mengikuti pelatihan dan setelah
mengikuti pelatihan. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari kemampuan peserta dalam membuat
laporan keuangan yang ditunjukkan dengan tersedianya laporan keuangan di UMKM masing-masing
peserta.
Kata kunci: LaporanKeuangan, SAK ETAP, UMKM

Abstract
The community service activities aim to motivate business actor to use SAK ETAP in
preparing their financial statements and equip the knowledge and skills of UMKMactor in using
accounting for their business activities, so that the financial statements in accordance with the
standards can be properly arranged.
There were 24 participants (85,7%) from 27 targeted participants came from 8 villages
and 1 sub district in Sungai Pinyuh sub-district. The methods applied are lecture, tutorial, and
discussion methods. In the lecture method, the participants will be given material on the
preparation of financial statements in accordance with SAK ETAP. Before giving a lecture, the
participants will be given pre test questions first. Pre-test results show that 88.64% of the
ISSN : 2581-1932

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,


DIKEMAS VOL.2, No.1 Tahun 2018
participants have not understood accounting. In the tutorial method, participants are given
simulation and mentoring of the accounting process of a case from recording to preparing
financial statements. Discussion methods are conducted to discuss any problems faced by the
participants. At the end of the activity, it is conducted post test, which shows that 81.35% of the
participants have already understand the accounting. It means that there is an increased
understanding of participants before training and after training. The success of this activity can
be seen from the ability of the participants in making financial statements which is indicated by
the availability of financial statements in each participant UMKM.

Keywords: Financial Statement, SAK ETAP, UMKM

1. PENDAHULUAN kerja, sektor industri pengolahan, termasuk di


Di Negara berkembang seperti Indonesia, dalamnya industri rumah tangga dapat
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berkontribusi sebesar 6,41%. Dengan demikian,
merupakan suatu unit usaha kecil yang ikut industri pengolahan tetap mampu tumbuh secara
berperan penting dalam pembangunan ekonomi signifikan.
nasional, penggerak sektor riil dan penyerap Dari data-data tersebut, terbukti bahwa
tenaga kerja yang cukup signifikan melalui UMKM memiliki peran yang sangat besar dalam
pengembangan kewirausahaan. Dengan demikian, menopang laju pertumbuhan ekonomi. Namun,
dapat dikatakan bahwa UMKM merupakan salah peran tersebut tidak serta merta mudah
satusoko guru perekonomian Indonesia selain dilaksanakan. Banyak pelaku kegiatan UMKM
koperasi. UMKM mampu bertahan hidup di (pemilik) justru sering mengalami kendala baik
tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia internal dan eksternal. Salah satu permasalahan
pada tahun 1997-1998. internal yang sering dihadapi pelaku kegiatan
Berdasarkan data Kementerian Koperasi UMKM yaitu masalah Akuntabilitas. Semakin
dan UMKM (dalam LPPI dan BI, 2015)1 berkembangnya usaha, menuntut UKMM untuk
menunjukkan, pasca krisis ekonomi tersebut, menyediakan laporan keuangan dengan baik sesuai
jumlah UMKM tidak berkurang, bahkan dengan standar yang berlaku.
meningkat terus, sehingga mampu menyerap 85 Dalam menyusun laporan keuangan yang
juta hingga 107 juta tenaga kerja sampai tahun sesuai standar terlebih dahulu harus ada
2012. Pada tahun tersebut, jumlah pengusaha di pembenahan sistem dari dalam perusahaan itu
Indonesia sebanyak 56.539.560 unit. Dari jumlah sendiri, karena sistem yang bagus akan
tersebut, Usaha Mikro Kecil dan Menengah memudahkan dalam penerapan dan kenyataanya.
(UMKM) sebanyak 56.534.592 unit atau 99.99%. Ikatan Akuntansi Indonesia telah menerbitkan
Sisanya, sekitar 0,01% atau 4.968 unit adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
usaha besar. Tahun 2013 jumlah UMKM Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tanggal
57.895.721 unit dengan pangsa 99,99%. Maka 17 Juli 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011.
diperkirakan dari 2014-2016 jumlah UMKM lebih Diterbitkannya SAK ETAP bertujuan untuk
dari 57.900.000 unit dan pada tahun 2017 jumlah implementasikan pada entitas tanpa akuntabilitas
UMKM diperkirakan berkembang sampai lebih publik. Pada umumnya, UKM adalah entitas tanpa
dari 59.000.000 unit. Selain itu, UMKM juga akuntabilatas publik karena UKM pada umumnya
memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik belum memiliki akuntabilitas publik signifikan dan
Bruto (PDB) Nasional menurut harga berlaku pada tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan
tahun 2011 sebesar Rp4.321,8 triliun atau 58,05%, umum (IAI, 2009)2.
sedangkan tahun 2012 sebesar Rp4.869,5 triliun Menurut Megginson, et al.(2000)3
atau 59,08%. informasi akuntansi mempunyai peranan penting
Sektor industri pengolahan merupakan usaha untuk mencapai keberhasilan usaha,
salah satu penggerak perekonomian suatu negara. termasuk juga bagi usaha kecil. Informasi
Dari 21% kontribusi industri terhadap PDB, akuntansi dapat digunakan sebagai dasar
industri pengolahan mampu menyumbangkan pengambilan keputusan dalam pengelolaan usaha
10,59%. Kemudian dari sisi penyerapan tenaga kecil seperti keputusan pengembangan pasar,
ISSN : 2581-1932

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,


DIKEMAS VOL.2, No.1 Tahun 2018
penetapan harga, juga dalam hubungan usaha kecil melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat
dengan pemerintah dan kreditur. Menurut Golrida dalam bentuk pelatihan penyusunan laporan
(2008)4 fungsi akuntansi pada usaha kecil adalah keuangan yang berpedoman pada SAK ETAP,
menyelenggarakan catatan-catatan tentang serta untuk untuk merancang sistem akuntansi
aktivitas usaha dan menyajikan laporan yang sederhana yang dapat membantu dan
sehubungan dengan aktivitas usaha yang memudahkan UKMM. Harapannya, laporan
dilakukan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh keuangan tersebut dapat digunakan sebagai
dari adanya catatan akuntansi tersebut antara lain : informasi dalam pengambilan keputusan bisnis
mempermudah pelaksanaan usaha, evaluasi kinerja dan sebagai alat evalusi kinerja perusahaan.
usaha, perencanaan yang lebih efektif, serta Begitu banyaknya permasalahan yang
memungkinkan jika ada pemeriksaan dari pihak berkaitan dengan aspek finansial mendorong
luar terkait dengan kegiatan usaha kecil tersebut. pelaku bisnis untuk mengelola keuangan dengan
Idrus (2000), dalam Pinasti, M (2007)5 baik sehingga UMKM dapat lebih akuntabel.
yang merupakan salah seorang manajer klinik Adapun yang menjadi permasalahan utama adalah
usaha kecil dan koperasi Ikatan Akuntan Indonesia sumber daya manusia yang terbatas dalam
(IAI) mengatakan bahwa para pengusaha kecil mengetahui dan memahami akuntansi. Dengan
tidak memiliki pengetahuan akuntansi, dan jumlah tertentu membuat beberapa pemilik UKM
banyak diantaranya belum memahami pentingnya enggan untuk melakukan aktivitas pencatatan
pencatatan dan pembukuan bagi kelangsungan keuangan. Mengandalkan ingatan untuk mengingat
usaha. Pengelolaan usaha yang dilakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan operasional
dianggap tidak terlalu memerlukan informasi perusahaan menjadi pilihan yang menarik bagi
akuntansi. Pernyataan tersebut juga didukung oleh kebanyakan pelaku UKM, namun masih ada
penelitian yang dilakukan oleh Musmini (2008)6 beberapa kelemahan, diantaranya adalah tidak
pada survei peranan akuntansi bagi pengambilan disinggung bagaimana UKM harus menyusun
keputusan bisnis oleh UMKM. Adapun hasil laporan keuangan (Suhairi, 2004)8. Selain itu, tak
penelitian tersebut memperlihatkan bahwa dari jarang pelaku bisnis masih menggunakan
103 sampel yang diambil hanya 22% yang pencatatan tradisional atau sederhana dan tidak
mempunyai catatan akuntansi, yang modelnya mau melakukan pencatatan dengan benar yang
masih sangat sederhana. Selain itu, kebanyakan sesuai dengan standar. Padahal, jika mereka
para pengusaha kecil itu mengambil keputusan merasa bahwa sangat penting dalam memahami
bisnis tidak berdasarkan informasi akuntansi, tapi dan menggunakan akuntansi, kesalahan dalam
lebih pada berdasarkan pengalaman saja.Selain itu, penyusunan laporan keuangan dapat diminimalisir.
menurut Hermon (2012)7, kendala-kendala dalam Secara umum, tujuan kegiatan pengabdian
pembuatan laporan keuangan antara lain masyarakat ini adalah untuk membekali
kekurangan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM di
kemampuan dalam menyusun laporan keuangan Kecamatan Sungai Pinyuh dalam menggunakan
serta kurangnya waktu yang difokuskan untuk akuntansi untuk kegiatan bisnis UMKM, sehingga
membuat laporan keuangan karena waktu yang laporan keuangan yang sesuai dengan standar
ada lebih difokuskan pada kegiatan operasional dapat tersusun dengan benar. Tujuan pelatihan ini
usaha. khususnya adalah untuk (1) Memberikan
Berdasarkan hasil wawancara terhadap pemahaman tentang pentingnya laporan keuangan
salah satu aparat Desa Galang, pelaku bisnis untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
UMKM di Kecamatan Sungai Pinyuh sudah lama dan (2) Memberikan pelatihan cara membuat
menjalankan kegiatan usahanya, tetapi karena laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP,
keterbatasan sumber daya manusia yang mampu sehingga para pelaku bisnis UMKM bisa membuat
menyusun laporan keuangan dan memahami laporan keuangan masing-masing.
tentang pengelolaan keuangan yang baik dan
benar, membuat pelaku bisnis UMKM belum 2. METODE
mengelola usahanya secara benar dan sesuai Kegiatan pengabdian pada masyarakat
standar yang berlaku. Dengan demikian, kinerja dalam bentuk pelatihan ini dilaksanakan dengan
perusahaan tidak diketahui dan kegiatan menggunakan berbagai metode. Sistematika
operasional perusahaan tidak terkontrol dengan pelaksanaan metode-metode tersebut dijelaskan
baik. Hal ini menimbulkan keinginan untuk sebagai berikut:
ISSN : 2581-1932

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,


DIKEMAS VOL.2, No.1 Tahun 2018
Langkah 1 (Metode Ceramah): Polnep Drs. Rohmat
2.Camat Sungai Effendy, MM
Dalam metode ini, Peserta diberikan peserta Pinyuh
diberikan materi tentang gambaran umum 3. 09.00-09.15 Pembacaan Do’a Khamim, SHI.,
akuntansi bagi UMKM. Selain itu, peserta juga SH., MH
4. 09.15-09.30 Coffee Break
diberikan semangat dan motivasi agar memiliki 5. 09.30-10.00 Pre-test Tim
kemauan untuk menggunakan akuntansi serta 6. 10.00 -12.00 Materi I: Dasar- Oscar Rynandi
memberikan kesadaran bahwa akuntansi begitu dasar Pembukuan Andjoe,
dan Keuangan SE.,M.Si, Ak,
penting bagi UMKM. Langkah pertama CA
diselenggarakan selama 3 (tiga) jam. Sebelum 7. 12.00-13.00 ISHOMA
memberikan ceramah, peserta akan diberikan soal 8. 13.00-14.00 Materi II: Oscar Rynandi
Penatausahaan Andjoe,
pre test terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dengan Keuangan SE.,M.Si, Ak,
tujuan untuk mengetahui pengetahuan peserta CA
mengenai akuntansi sebelum dilakukan ceramah 9. 14.00-16.00 Praktik penyusunan Elsa Sari
laporan keuangan Yuliana, SE.,
dan tutorial ilmu akuntansi. M.Sc

Jum’at, 15 September 2017


No. Waktu Kegiatan PIC
Langkah 2 (Metode Tutorial): 1. 08.00-10.00 Praktik penyusunan Sari Zawitri,
Dalam metode ini, peserta diberikan laporan keuangan SE., M.Si, Ak.,
CA
simulasi praktik penyusunan laporan keuangan dan
pendampingan proses akuntansi dari suatu kasus 2. 10.00-10.30 Post-test Tim
mulai dari pencatatan sampai dengan penyusunan 3. 10.30-11.15 Penutup Tim
laporan keuangan. Langkah kedua diselenggarakan
selama 4 jam. 2. Peserta Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
Langkah 3 (Metode Diskusi): dilakukan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik
Dalam metode ini, peserta pelatihan Negeri Pontianak ditujukan untuk UMKM dari
diberikan kesempatan untuk mendiskusikan setiap desa yang terdapat di Kecamatan Sungai
permasalahan yang berkaitan dengan keuangan Pinyuh. Bentuk dari kegiatan pengabdian pada
UMKM yang selama ini dihadapi. Langkah ketiga masyarakat ini berupa pelatihan penyusunan
ini diisi saat penyampaian materi dan tutorial laporan keuangan.
dilaksanakan. Peserta diberikan kebebasan untuk Di Kecamatan Sungai Pinyuh terdiri dari 8
bertanya, menjawab dan berdiskusi kepada nara Desa dan 1 kelurahan. Kedelapan desa dan satu
sumber dan rekan-rekan peserta lainnya. Akhir kelurahan tersebut terdiri dari Desa Galang, Desa
dari kegiatan ini, peserta akan diberikan soal post Nusapati, Desa Sungai Purun Kecil, Desa Sungai
test, sehingga dapat diketahui pengetahuan peserta Batang, Desa Sungai Bakau Besar Laut, Desa
setelah diadakan pelatihan. Sungai Rasau, Desa Sungai Besar Darat, Desa
Peniraman dan Kelurahan Sungai Pinyuh.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Diharapkan setiap desa dan kelurahan tersebut
Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian pada memberikan utusan maksimal 3 (tiga) orang
Masyarakat peserta sehingga berjumlah 27 orang. Namun,
1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 24
Kegiatan PPM yang berlokasi di Kecamatan orang (89%), dimana Desa Sungai Batang tidak
Sungai Pinyuh dilaksanakan selama 2 (dua) hari mengirimkan utusannya. Peserta umumnya
yakni hari Kamis sampai Jum’at, tanggal 14 memiliki jenis usaha yang beranekaragam. Ada
sampai 15 September 2017. Adapun jadwal yang usahanya di bidang jasa, dagang dan industri.
kegiatan PPM dapat dilihat pada tabel berikut ini: Di bidang jasa, misalnya dalam bentuk jasa
Tabel 1 penggilingan padi, menjahit, dan simpan pinjam
JADWAL PELAKSANAAN PPM (koperasi). Di bidang perdagangan misalnya toko
sembako dan jual-beli jilbab serta kue. Di bidang
Kamis, 14 September 2017 industri, peserta memiliki usaha seperti kerajinan
No. Waktu Kegiatan PIC
tempel, membuat kue dan dodol nanas, madu
1. 08.00-08.25 Pembukaan Tim
2. 08.25-09.00 Sambutan- kelulut, dan warung nasi.
Sambutan: Soraya, SE.,
1. Ketua PPM M.Si
ISSN : 2581-1932

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,


DIKEMAS VOL.2, No.1 Tahun 2018
interaktif dan komunikatif. Diskusipun berjalan
dengan lancar. Sehingga peserta dapat memahami
dengan baik pentingnya akuntansi dalam kegiatan
bisnis.
3) Tutorial
Metode tutorial dilaksanakan dengan tujuan untuk
memberikan pemahaman mengenai praktik
kegiatan akuntansi yang disimulasikan dengan
contoh kasus. Kegiatan ini disampaikan oleh Sdri.
Elsa Sari Yuliana, SE., M.Sc yang menyampaikan
praktik persamaan dasar akuntansi dan Sari
Zawitri, SE., M.Si, Ak., CA yang memberikan
praktik menjurnal, memposting ke buku besar,
membuat neraca saldo dan membuat laporan
keuangan. Kegiatan ini dibantu oleh anggota tim
lainnya yakni dengan melakukan pendampingan
kepada peserta untuk melihat hasil pekerjaan
peserta. Dapat dilihat, bahwa metode ini begitu
Gambar 1. Foto bersama Tim Pelaksana, Camat efektif dalam memberikan pemahaman
Sungai Pinyuh dan peseta serta pembagian penyusunan laporan keuangan. Peserta yang
bingkisan untuk Kecamatan Sungai Pinyuh tadinya kurang paham, setelah memperoleh arahan
3. Hasil Kegiatan dari Penerapan Metode dari nara sumber dan bimbingan dari tim, akhirnya
memahaminya dan secara mandiri dapat
Pelatihan menyelesaikan kasus-kasus berikutnya.
Hasil kegiatan PPM dalam bentuk pelatihan 4) Post-test
penyusunan laporan keuangan bagi UMKM di Post-test dilakukan untuk melihat perbedaan dari
Kecamatan Sungai Pinyuh dapat diuraikan sebagai sebelum diberikan pelatihan dan sesudah pelatihan
berikut: sehingga diketahui tingkat pengetahuan dan
1) Pre-test pemahaman peserta pelatihan. Soal post-test sama
Pre-test dilakukan untuk mengetahui tingkat dengan soal pre-test yakni terdiri dari 4 (empat)
pemahaman dan pengetahuan peserta mengenai item, yakni pencatatan (10 instrumen),
ilmu akuntansi sebelum diberikan materi penggolongan (4 instrumen), pengikhtisaran (7
pelatihan. Peserta terdiri dari utusan 8 Desa dan 1 istrumen) dan pelaporan (5 instrumen) ditambah
Kelurahan, namun hanya Desa Sungai Batang dengan soal uraian mengenai saran, pesan dan
yang tidak mengirimkan utusan pesertanya. Soal kesan. Dari 24 peserta pelatihan, diperoleh 81,35%
pre-test terdiri dari 4 (empat) item, yakni instumen pertanyaan sudah dipahami dengan baik
pencatatan (10 instrumen), penggolongan (4 sedangkan 18,65% instrumen masih belum
instrumen), pengikhtisaran (7 istrumen) dan dipahami. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan
pelaporan (5 instrumen). Dari 24 orang peserta yang diberikan yang menggunakan metode
yang hadir, hanya 11,54% instrumen yang ceramah dan tutorial dikatakan sudah berhasil
dipahami dengan baik, sedangkan 88,64% karena mengalami peningkatan pemahaman yang
instrumen tidak dapat dipahami. Hal ini signifikan sebesar 69,81% dari yang sebelumnya
menunjukkan bahwa rata-rata peserta pelatihan belum memamahi. Peserta pun memberikan saran
belum memiliki pengetahuan dan pemahaman untuk mengadakan kegiatan serupa di masa
yang cukup mengenai ilmu akuntansi. yang akan datang karena sangat bermanfaat bagi
2) Ceramah mereka.
Kegiatan pemberian materi atau ceramah 5) Door-prize
disampaikan oleh salah satu anggota tim yakni Untuk mengapresiasi semangat dan antusias
Sdr. Oscar Rynandi Andjoe, SE., M. Si., AK. CA peserta, tim pengusul PPM memberikan door-prize
yang memberikan materi mengenai dasar-dasar bagi 3 peserta terbaik dan 3 peserta yang mampu
pembukuan dan penatausahaan keuangan. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tim
Kegiatan ceramah ini berlangsung selama 3 (jam). pengusul. Dari kegiatan pelatihan yang
Pada kegiatan ini, nara sumber dan peserta sangat dilaksanakan dari awal hingga akhir, diperoleh 3
ISSN : 2581-1932

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,


DIKEMAS VOL.2, No.1 Tahun 2018
orang peserta terbaik yang dilihat dari keaktifan hasil pre-test bahwa 88,64% peserta belum
peserta dalam bertanya dan berdiskusi yaitu Sdr. memahami apa itu akuntansi dan bagaimana
Manggar H.M, Sdri. Hj. Rasiyem dan Sdri. Yenik menyusun laporan keuangan.
Lidiawati. Adapun pelaksanaan kegiatan Dari hasil tersebut, untuk menumbuhkan
pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pemahaman peserta mengenai ilmu akuntansi dan
pelatihan ini sudah dipublikasikan di media betapa pentingnya akuntansi untuk mengetahui
elektrotik dan dapat dilihat pada laman kondisi keuangan perusahaan, dilaksanakanlah
www.uppm.polnep.ac.id pada tanggal 3 November kegiatan pelatihan ini. Mula-mula, peserta
2017. dikenalkan berbagai jenis usaha dan setiap usaha
tersebut sangat memerlukan ilmu akuntansi.
Penyampaian materipun disesuaikan dengan
jenis usaha masing-masing peserta, dengan
memberikan contoh konkrit manfaat penyusunan
laporan keuangan. Penyampaian materi yang
begitu sederhana dan mudah dipahami peserta,
membuat peserta semakin tertarik dan berusaha
lebih dalam mengenal ilmu akuntansi. Hal ini
dapat dilihat dari keaktifan peserta dalam
berdiskusi dengan nara sumber dan peserta
lainnya. Selain itu, secara umum peserta
mengacungkan tangan saat ditanyakan
kesediaannya menggunakan akuntansi yang sesuai
dengan standar dalam kegiatan bisnisnya.
Gambar 2. Kegiatan Pengabdian dengan Penyampaian materi tanpa diberikan contoh
memberikan ceramah dan tutorial nyata dari suatu kasus, tidaklah cukup untuk
memberikan pemahaman kepada peserta.
Sehingga, diperlukan praktik secara langsung
penyusunan laporan keuangan, mulai dari
pencatatan, penggolongan hingga penyusunan
laporan keuangan. Dalam pelaksanaan praktik,
peserta sangat antusias yang ditunjukkan dengan
kedisiplinan dan ketertiban peserta dalam
mengikuti pelatihan. Sangat dirasakan pengaruh
yang signifikan diadakannya pelatihan ini. Peserta
yang tadinya belum memahami akuntansi,
perlahan-lahan sudah memahaminya, dimana
peserta mampu menyelesaikan kasus praktik
penyusunan laporan keuangan dengan baik.
Pemberian materi dan contoh kasus
diharapkan dapat memberikan gambaran
Gambar 3. Kegiatan Pengabdian dengan
menyeluruh kepada peserta bagaimana menyusun
memberikan ceramah dan tutorial laporan keuangan yang sesuai dengan standar.
Pemahaman peserta terhadap materi dan metode
3.2. Pembahasan yag dilaksanakan, memberikan dampak perubahan
3.2.1. Menumbuhkan Pemahaman Peserta yang baik. Hal ini ditunjukkan dari hasil post-test
Akan Pentingnya Laporan Keuangan dimana 81,35% peserta sudah memahaminya.
Untuk Mengetahui Kondisi Keuangan Selain itu, harapan peserta bahwa kegiatan ini
Perusahaan. dapat diadakan kembali, mengingat begitu
Sebelum dilaksanakan kegiatan pelatihan, pentingnya bagi peserta dalam memperoleh
secara umum peserta belum memahami ilmu pengetahuan dan keterampilan di bidang
akuntansi dan pentingnya akuntansi dalam akuntansi.
membantu menyusun laporan keuangan yang Di samping itu, ilmu yang diperoleh dalam
sesuai dengan standar. Hal ini dapat dilihat dari pelatihan ini dapat diterapkan dalam kehidupan
ISSN : 2581-1932

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,


DIKEMAS VOL.2, No.1 Tahun 2018
bisnis peserta UMKM itu sendiri. Dengan
diterapkannya akuntansi dalam kehidupan bisnis
peserta, sudah menunjukkan bahwa kegiatan Gambar 4. Proses Penyusunan Laporan Keuangan
pelatihan ini memberikan dampak yang signifikan Sumber : Data olahan
bagi peserta. Hal ini dapat dibuktikan bahwa salah
seorang peserta sudah mampu menerapkan ilmu Dalam kegiatan pelatihan ini, Laporan
akuntansi yang diperolehnya dalam kehidupan keuangan yang akan disusun berdasarkan standar
bisnisnya. Salah seorang peserta yang bernama Bu (SAK ETAP) melalui beberapa proses, yaitu:
Yenik Lidiawati yang memiliki usaha menjahit,
sudah mencoba menerapkan proses akuntansi a. Mengidentifikasi Transaksi
dalam usaha menjahitnya. Dari gambaran tersebut Transaksi diidentifikasi dengan
di atas, dapat diberikan gambaran ketercapaian memberikan pemahaman kepada peserta, aturan
kegiatan pelatihan terhadap tujuan kegiatan atau mekanisme debet dan kredit. Akun dengan
pengabdian pada masyarakat, yang dapat dilihat jenis Harta dan Beban bertambah saldonya di
pada tabel berikut ini: sebelah debet dan berkurang di sebelah kredit.
Sedangkan akun dengan jenis Hutang, Modal dan
Tabel 2 Rancangan Evaluasi Pendapatan bertambah di sebelah kredit dan
Tujuan Indikator TolakUkur Keterangan berkurang di sebelah debet. Selain itu, peserta
Ketercapaian
juga diberikan pemahaman dalam
Peserta Peserta mau Peserta yang mau mengidentifikasi transaksi yang masuk ke dalam
termotivasi menggunakan menggunakan
untuk SAK ETAP SAK ETAP dalam
jenis akun harta, hutang, modal, beban dan
menggunakan dalam menyusun laporan pendapatan. Dengan demikian, peserta tidak
Tercapai
SAK ETAP menyusun keuangan dengan memiliki kekeliruan dalam melakukan pencatatan
dalam laporan mengangkat
menyusun keuangan dalam tangan karena analisis terhadap transaksi sudah benar.
laporan kegiatan
keuangan bisnisnya b. Mencatat Transaksi ke Dalam Jurnal Umum
Peserta mampu Peserta mampu Peserta memiliki Transaksi yang telah diidentifikasi
dan terampil dan terampil buku jurnal, daftar kemudian dilakukan pencatatan ke dalam jurnal
dalam menjurnal, saldo beserta
membuat memindah penyesuian dan
umum. Jurnal umum berfungsi sebagai kontrol
laporan bukukan, laporan keuangan terhadap transaksi yang dicatat ke dalam sebuah
keuangan menyusun akun tertentu secara kronologis, berdasarkan
neraca saldo, Tercapai
mencatat urutan tanggal. Kesalahan dalam menjurnal akan
penyesuaian, berdampak pada kesalahan dalam menentukan
menyusun besarnya saldo dari setiap akun. Untuk itu
daftar saldo
setelah diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam
penyesuaian menganalisis transaksi dan mencatatnya ke dalam
dan menyusun
laporan
akun tertentu baik sebelah debet dan kredit.
keuangan
c. Menggolongkan transaksi dengan
Peserta Peserta mampu Terdapat laporan Belum
mengaplikasika dan terampil keuangan di setiap sepenuhnya memindahkannya ke buku besar
n akuntansi membuat UMKM peserta tercapai (1 Langkah selanjutnya adalah
dalam UMKM laporan UMKM)
masing-masing keuangan
menggolongkan akun-akun pada jurnal umum ke
UMKM dalam form buku besar. Dengan memindahkan
masing-masing akun jurnal umum ke dalam buku besar, akan
diperoleh saldo akhir dari suatu akun. Dalam
Sumber: Data Olahan
proses ini, diperlukan kecermatan dan ketelitian
dalam memasukkan akun di sebelah debet dan
2. Menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan
sebelah kredit. Kesalahan dalam menempatkan
SAK ETAP.
posisi debet dan kredit akan menghasilkan saldo
yang tidak sebenarnya. Untuk itu, dalam
Transak Lapora memposting ke buku besar, sebaiknya diposting
si n per tanggal bukan per akun. Jadi, apabila suatu
Keuang akun di jurnal umum diposting ke sebelah debit
Jurnal Buku an
Neraca
Umum Besar Saldo
ISSN : 2581-1932

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,


DIKEMAS VOL.2, No.1 Tahun 2018
akun di buku besar, akan diikuti memindahkan yakni Ibu Yenik Lidiawati yang memiliki usaha
akun sebelah kredit pula. Untuk memberikan menjahit.
tanda, bahwa akun jurnal umum sudah diposting
ke buku besar adalah dengan mengisi kolom 2. Menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan
referensi jurnal umum dengan kode akun, dan SAK ETAP.
mengisi kolom referensi buku besar dengan Menyusun laporan keuangan yang
halaman jurnal. disampaikan dalam pelatihan ini sangat sederhana
dan mudah, namun tetap sesuai dengan standar.
d. Membuat Neraca Saldo Laporan keuangan disusun melalui proses
Setelah proses memindahkan jurnal ke mengidentifikasi transaksi, menjurnal,
dalam buku besar, akan diperoleh saldo akhir dari memposting ke buku besar, membuat neraca saldo
setiap akun. Saldo-saldo akhir inilah yang nantinya dan menyusun laporan keuangan (terdiri dari
akan diringkas ke dalam bentuk neraca saldo. laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas dan
Neraca saldo sebelum penyesuaian ini akan laporan posisi keuangan).
memperlihatkan gambaran harta, hutang, modal,
beban dan pendapatan dalam satu periode tertentu. 5. SARAN
Adapun saran-saran yang dapat
e. Menyusun Laporan Keuangan direkomendasikan sebagai berikut:
Tahapan berikutnya adalah menyusun 1. Bagi Peserta
laporan keuangan. Laporan keuangan yang Peserta mampu menerapkan ilmu
sederhana terdiri dari Laporan Laba/Rugi, Laporan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari
Perubahan Ekuitas dan Laporan Posisi Kekayaan. kegiatan pelatihan, agar peserta tidak mengalami
kesulitan dalam mengelola keuangan dan
4. KESIMPULAN administrasinya.
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik 2. Bagi Tim Pelaksana
kesimpulan sebagai berikut: Keterbatasan waktu menjadi kendala bagi
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini tim pelaksana untuk memberikan materi pelatihan
dilaksanakan dalam bentuk pelatihan. Pelatihan yang lebih lengkap. Untuk itu, tim pelaksana
penyusunan laporan keuangan ditujukan kepada hendaknya memperhatikan alokasi waktu agar
UMKM yang terdapat di 8 desa dan 1 kelurahan materi dapat tersampaikan seluruhnya. Namun
Kecamatan Sungai Pinyuh. Terdapat 24 peserta demikian, tujuan dari kegiatan ini sudah tercapai.
(85,7%) dari 27 peserta yang ditargetkan, hadir 3. Bagi Pihak Kecamatan Sungai Pinyuh
dalam pelatihan ini, dimana Desa Sungai Batang Dalam memfasilitasi kegiatan ini, pihak
tidak mengirimkan utusannya. Pelatihan ini sangat Kecamatan Sungai Pinyuh sudah menyiapkan
bermanfaat bagi peserta dalam hal: sarana dan prasarana yang mendukung. Walaupun
1. MenumbuhkanPemahamanPeserta keterbatasan tempat dan sarana pendingin ruangan,
AkanPentingnyaLaporanKeuanganUntukMen tidak menyurutkan semangat peserta dalam
getahuiKondisiKeuanganPerusahaan. memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan
Sebelum diadakan kegiatan pelatihan ini, dalam pelatihan ini. Untuk itu, hendaknya
peserta belum memahami akuntansi dan proses disiapkan lagi pendingin ruangan yang memadai
penyusunan laporan keuangan. Dari hasil pre-test agar kegiatan dapat berjalan lebih baik lagi.
diketahui bahwa 88,64% peserta belum
memahaminya. Menumbuhkan pemahaman
peserta dalam kegiatan pelatihan ini dilakukan UCAPAN TERIMA KASIH
dengan metode ceramah, tutorial dan diskusi yang Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat
dilaksanakan selama 2 hari. Hal ini memberikan Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan
perubahan yang signifikan terhadap pemahaman karunianya, sehingga pelaksanaan kegiatan
peserta yang ditunjukkan dari hasil post-test pengabdian pada masyarakat yang berjudul
dimana 81,35% peserta sudah memahaminya. “Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan
Selain itu, keberhasilan pelatihan ini terlihat dari Berpedoman pada SAK ETAP bagi UMKM di
dimilikinya laporan keuangan di setiap UMKM. Kecamatan Sungai Pinyuh” dapat terlaksana
Walaupun belum tercapai maksimal, namun 1 dengan baik dan lancar. Terselenggaranya kegiatan
(satu) peserta sudah mampu menerapkannya, masyarakat ini berkat kerjasama dan dukungan
ISSN : 2581-1932

JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT,


DIKEMAS VOL.2, No.1 Tahun 2018
dari berbagai pihak, sehingga sudah sepantasnya DAFTAR PUSTAKA
kami menyampaikan terimakasih yang sebesar- 1
besarnya kepada: Lembaga PengembaganPerbankan Indonesia dan
Bank Indonesia. 2015. Profil Binsis
1. Bapak Ir. H.Muh. Toasin Asha, M.Si., selaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Direktur Politeknik Negeri Pontianak. Jakarta.
2. Bapak DR. Sy. A. Razak Al Qadrie, SE., MM., 2
Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar
Politeknik Negeri Pontianak. Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
3. Bapak Topan Prihantoro, ST., MT selaku Akuntabilitas Publik, Per 1 Oktober.
Kepala Sub Pengabdian pada Masyarakat Jakarta : Dewan Standar Akuntansi
Politeknik Negeri Pontianak. Keuangan.
4. Ibu Saniah, STP., MP selaku Kepala Unit 3
Megginson, W.L., M.J. Byrd, and L.C.
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Megginson. 2000. Small Bussines
Politeknik Negeri Pontianak. Management: An Entrepreneur’s
5. Bapak Drs. Rohmat Effendy, MM selaku Guidebook. Third Ed. Irwin McGraw-
Camat Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah, Hill.Boston.
yang telah berkenan untuk memfasilitasi
4
kegiatan Pengabdian pada Masyarakat di Golrida, K. 2008. Akuntansi Usaha Kecil untuk
Kecamatan Sungai Pinyuh. Berkembang. PT Rajagrafindo Persada.
6. Para UMKM utusan dari setiap Desa di Jakarta.
Kecamatan Sungai Pinyuh, yang telah berkenan 5
Pinasti, M. 2007. Pengaruh Penyelenggaraan dan
hadir dalam kegiatan Pengabdian pada
Penggunaan Informasi Akuntansi
Masyarakat di Kecamatan Sungai Pinyuh.
Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil
7. Rekan-rekan tim pelaksana kegiatan
Atas Informasi Akuntansi Suatu Riset
Pengabdian pada Masyarakat dan mahasiswa
Eksperiman. Simposium Nasional
yang telah menyumbangkan tenaga dan
Akuntansi. Makasar
pikirannya sehingga kegiatan ini berjalan
dengan baik. 6
Musmini, LS. 2008. Penerapan Pola
Pembelajaran Berbasis CTL dengan
Akhir kata, kami berharap semoga hasil
Visulisasi Program Komputer Akuntansi
kegiatan pengabdian ini dapat memberikan
Terpadu. Hasil penelitian, tidak
manfaat bagi pengembangan pengetahuan,serta
dipublikasikan.
meningkatkan keterampilan akuntansi bagi para
UMKM yang nantinya dapat dikembangkan 7
Hermon, P, Adhi danElisabet K. Penti. 2012.
dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Selanjutnya, Pernyusunan Laporan Keuangan untuk
keterampilan yang telah dimiliki dapat diterapkan Usaha Kecil dan Menengah (Studi Kasus
agar dapat dihasilkan laporan keuangan yang dapat UKM di Salatiga). Universitas Kristen
berguna bagi pengambilan keputusan UMKM Satya Wacana. Fakultas Ekonomi dan
sendiri. Bisnis, Salatiga.
Laporan hasil kegiatan pengabdian pada 8
Suhairi. 2006. Persepsi Akuntansi Terhadap
masyarakat ini belumlah sempurna. Untuk itu, Overload Standar Akuntansi Keuangan
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang (SAK) Bagi Usaha Kecil dan Menengah.
dapat kami jadikan perbaikan untuk kegiatan Makalah yang disampaikan pada SNAIX
pengabdian pada masyarakat di masa yang akan Padang.
datang.

Anda mungkin juga menyukai