Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

UAS Mata Kuliah Metodologi Penelitian

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PADA UMKM

Kelompok 2:
Nama: Hesti Aisyah (0312519147)
Nama: Rizky Fernanda Kurniaawan (0312519166)
Kelas: AK19M

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
JULI 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Konteks Penelitian


Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan basis ekonomi
kerakyatan, yang sangat penting perannya dalam pembangunan ekonomi nasional
karena memperluas lapangan pekerjaan dan memberikan pelayanan ekonomi
secara luas kepada masyarakat, berperan dalam pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam
mewujudkan stabilitas negara, pemberdayaan UMKM menjadi pilihan strategis
untuk meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah,
dalam rangka mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan melalui
peningkatan kapasitas usaha dan keterampilan pengelolaan usaha.

Pada dasarnya bisnis UMKM sendiri memang merupakan bidang yang


sangat luas. Sektor UMKM sendiri dapat meliputi berbagai bidang. Mulai dari
pengembangan bisnis dari sektor kuliner, fashion, pendidikan, otomotif hingga
produk kreatif. Bidang ini semua bisa dijadikan target usaha yang dapat
menguntungkan dengan disesuaikan berdasarkan keahlian dan ketersediaan
sumber daya di sekitar. Saat ini perkembangan UMKM tercatat lebih dari 65 juta
UMKM yang tersebar di Indonesia. Pada 2016, tercatat ada 61,7 juta UMKM di
Indonesia dengan jumlah yang terus meningkat hingga tahun 2021, jumlah
UMKM mencapai 64,2 juta.

Perkembangan UMKM dengan semangat meningkatkan kemandirian secara


ekonomi telah memberikan dampak positif pada peguatan perekonomian lokal.
Akan tetapi, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi pelaku UMKM, salah
satunya adalah kurang memiliki kemampuan dalam pengelolaan keuangan usaha.
Beberapa pelaku UMKM cenderung tidak melakukan pemisahan antara keuangan
keluarga dan keuangan usaha. Akibatnya, seringkali keuangan usaha terpakai
untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

1
2

1.2. Fokus Penelitian


Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah untuk hasil
yang lebih baik, supaya arah pembahasan sesuai dengan permasalahan yang akan
diuraikan. Adapun fokus penelitian ditujukan pada penyusunan berupa keuangan
usaha berabasis akuntansi sebagai penerapan pembukuan berbasis akuntansi bagi
pelaku UMKM di Kembangan Jakarta Barat.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dalam penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan pembukuan keuangan berbasis akuntansi.
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang dihadapi sekaligus menemukan solusi-solusi
yang tepat dalam menerapkan pembukuan keuangan berbasis akuntansi bagi UMKM.

1.4. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai pengetahuan mengenai faktor-faktor kendala yang dihadapi dalam


proses penerapan akuntansi pada usaha.

b. Sebagai pengembangan dari ilmu pengetahuan.

c. Berkembangnya pengetahuan tentang hal-hal yang dihadapi di lapangan bukan


hanya sekedar teori.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan diterapkan oleh UMKM

b. Hasil penelitian digunakan oleh UMKM untuk memperoleh pengetahuan


apakah penerapan akuntansi tersebut sudah tepat untuk usaha.
3

c. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan
untuk diterapkan ketika peneliti sudah memasuki dunia kerja, baik di tempat ia
bekerja maupun di perusahaannya sendiri.

1.5. Sistematika Penulisan


Sistematika proposal penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran garis
besar dari masing-masing bagian atau yang saling berhubungan sehingga nantinya
didapatkan penelitian yang sistematis dan ilmiah. Berikut adalah sistematika yang
akan penulis susun:

1. Bagian Awal Bagian awal ini terdiri dari: halaman judul.

2. Bagian Isi meliputi: Pada bagian ini memuat garis besar yang terdiri dari tiga
bab, ketiga bab itu adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan Memuat tentang pendahuluan yang terdiri dari konteks


penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika
penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka Dalam bab ini berisi tentang kajian teori dan kerangka
pemikiran .

BAB III : Metode Penelitian Dalam bab ini tentang desain penelitian, lokasi
penelitian, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, Teknik analisis
data, dan pengecekan keabsahan data.

3. Bagian Akhir meliputi: Daftar Pustaka.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Teori


Manfaat akuntansi bagi pelaku usaha  

1. Menyampaikan informasi yang berguna untuk perencanaan bisnis

Penerapan siklus akuntansi UMKM dapat dijadikan informasi usaha yang


berguna untuk si pelaku usaha sendiri, terutama dalam hal keuangan yang terjadi
dalam usaha tersebut. Informasi ini dapat membantu pebisnis untuk menentukan
langkah strategi yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya. Selain itu, informasi
akuntansi ini juga berguna untuk pengambilan investasi dan kredit pada bisnis
usaha tersebut.

2. Mengetahui posisi keuangan usaha

Siklus akuntansi dapat memberikan informasi mengenai posisi keuangan


dari bisnis yang sedang berjalan. Pengusaha dapat melihat daftar transaksi
penjualan dan pembelian yang terjadi dalam bisnis yang ia kelola. Dengan begitu,
pengusaha dapat mengetahui jumlah modal pada saat tersebut, jumlah utang dan
piutang yang ia miliki hingga nilai aset dalam bisnisnya.

 3. Memberikan gambaran neraca perusahaan

Adanya pencatatan akuntansi dalam suatu usaha memudahkan pemilik


bisnis dalam mencari tahu untung-rugi bisnisnya yang telah berjalan. Saat ini,
pelaku UMKM hanya membuat pencatatan sederhana mengenai arus uang masuk
dan uang keluar dalam usahanya.Namun jika menerapkan siklus akuntansi secara
menyeluruh, pemilik bisnis dapat mengetahui sejelas mungkin mengenai jumlah
laba, jumlah rugi, jumlah modal, dan jumlah utang dalam usahanya. 

4
5

4. Mempermudah perhitungan pajak usaha yang perlu dilaporkan

Pebisnis skala mikro, kecil, dan menengah termasuk pelaku Wajib Pajak
yang perlu melaporkan dan membayar pajak usahanya. Pelaporan pajak akan
menjadi kurang lancar ketika pebisnis tidak memiliki catatan keuangan
perusahaan yang rapi dan tepat. Sebab, pebisnis tidak tahu besaran pajak yang
perlu ia bayarkan karena tidak adanya laporan penghasilan yang rapi dan benar. 

5. Menyediakan informasi data mengenai kinerja usaha

Dengan mengetahui arus uang masuk dan uang keluar, daftar transaksi yang
terjadi selama usaha berjalan, dan melihat kondisi keuangan perusahaan dari
siklus akuntansi ini, pemilik usaha akan mendapatkan gambaran umum mengenai
kinerja usahanya.

Apakah usaha Anda memiliki perkembangan yang baik atau tidak?

Apakah penghasilan dari periode yang telah berjalan sesuai dengan ekspektasi
pertumbuhan yang diharapkan?

Apakah pengeluaran usaha lebih besar dari penghasilannya?

Apakah biaya pemasaran perusahaan lebih besar daripada pendapatan yang


dihasilkan?. Serta informasi lainnya yang berkaitan dengan keputusan untuk masa
depan usaha.  

Pengelolaan Keuangan Berbasis Akuntansi Pengelolaan keuangan yang


baik akan berpengaruh pada peningkatan kinerja usaha dan peningkatan daya
saing. Pada umumnya, pengelolaan keuangan UKM berjalan tanpa mengandalkan
informasi akuntansi yang disusun secara terstruktur. Pelaku UKM merasa belum
memerlukan penerapan akuntansi dalam pengelolaan keuangan usahanya.
Keputusan yang diambil tidak didasarkan pada informasi akuntansi, akan tetapi
cenderung didasarkan pada intuisi atau kebiasaan yang berasal pengalaman di
masa lalu. Akibatnya, pelaku UKM tidak dapat mengetahui kondisi keuangan
secara tepat, seperti: berapa pendapatan yang diperoleh pada setiap periode,berapa
biaya-biaya yang dikeluarkan pada setiap periode, apakah usahanya mendapatkan
6

keuntungan atau mengalami kerugian. Perencanaan usaha tidak disusun


berdasarkan evaluasi kinerja keuangan, sehingga alokasi dana menjadi kurang
tepat. Biasanya, permasalahan tersebut akan semakin kompleks seiring dengan
semakin berkembangnyakegiatan usaha (Laurinkeviciute dan Stasiskiene, 2011;
Maseko dan Manyani, 2011;Young et al., 2012; Turyahebwa et al., 2013; Kaveh
et al., 2015; Puspitaningtyas, 2013b;2016).

Penerapan Akuntansi bagi Pelaku Usaha. Banyak pelaku UMKM yang


belum menyadari bahwa penerapan akuntansi merupakan salah satu aspek untuk
menciptakan usaha yang sehat dan tangguh dari sisi keuangan. Segala transaksi
keuangan yang terjadi harus dicatat dengan terstruktur dan tersistematis disertai
dengan bukti transaksi untuk laporan usaha. Karena, masih banyaknya pelaku
UMKM yang belum menerapkan akuntansi pada pengelolaan keuangan usahanya
maka peran pemerintah akan sangat penting bagi pelaku usaha untuk memberikan
pelatihan, pemahaman, dan pendampingan dalam rangka pembudayaan
(pembiasaan diri) dalam penerapan akuntansi. Pembudayaan Pengelolaan
Keuangan Berbasis Akuntansi bagi Pelaku UMKM

Merujuk pada hasil studi oleh Inn et al. (2015) yang menyatakan bahwa
pemerintah dalam menjalankan perannya harus benar-benar mampu
memposisikan diri sebagai pendidik atau pelatih, bukan sekadar menjalankan
pekerjaan atau tugas. Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk diberikan
pelatihan pengelolaan keuangan, pemahaman akan pentingnya penerapan
akuntansi, serta pendampingan tentang bagaimana cara mempraktekkan
pencatatan akuntansi dan pembuatan laporan keuangan yang baik secara
berkelanjutan, sehingga pelaku usaha akan menjadi terbiasa menerapkan
akuntansi dalam pengelolaan keuangan usahanya. Pencatatan akuntansi yang
dilakukan secara terstruktur dan tersistematis, akan bermanfaat bagi pelaku usaha
untuk mengetahui kondisi keuangan usaha secara pasti.
7

2.2. Kerangka Pemikiran


Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai penerapan
akuntansi bagi pelaku UMKM. Karenanya Pelaku UMKM seringkali beranggapan
bahwa akuntansi kurang bermanfaat bagi usahanya, sehingga atas transaksi
keuangan yang terjadi tidak dilakukan pencatatan, bukti transaksi yang seharusnya
menjadi lampiran dalam penerapan akuntansi juga diabaikan, akibatnya usaha
yang dijalankan menjadi tidak berkembang. Pelaku UMKM beranggapan bahwa
akuntansi hanya dibutuhkan untuk usaha besar. Pelaku UMKM seharusnya
memahami bahwa usaha sebesar apapun, akan sangat memerlukan akuntansi jika
menginginkan usaha yang dijalankan dapat berkembang. Karena, sesederhana
apapun transaksi usaha yang terjadi, informasi yang dihasilkan dari proses
penerapan akuntansi akan memberikan manfaat yang relevan bagi keberlanjutan
usaha.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.
Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa data angka, melainkan data yang berasal
dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo peneliti
dan dokumen resmi lain yang mendukung.
Tujuan menggunakan pendekatan kualitatif adalah agar peneliti dapat
menggambarkan realita empiris di balik fenomena yang terjadi terkait dengan penerapan
Akuntasi pada UMKM dalam mengembangkan potensi para UMKM dalam melakukan
pencatatan pembukuan bebasis akuntansi di daerah secara mendalam, rinci dan tuntas.
Dalam penelitian ini peneliti mencocokkan antara realita empiris dengan teori yang
berlaku dengan menggunakan metode deskriptif. Menurut Keirl dan Miller dalam Moleong
(2010 : 11) yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan, manusia,
kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
peristilahannya”.
Dalam penelitian ini peneliti meneliti beberapa obyek diantaranya di lingkungan
para UMKM yang dapat mendukung peneliti dalam mendapatkan data yang valid. Teknik
pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat deduktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Pertimbangan peneliti menggunakan penelitian kualitatif ini sebagaimana yang
diungkapkan oleh Lexy Moleong (2010 : 138)
1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan ganda
2. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan
responden
3. Metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan manajemen pengaruh
bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

8
9

Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Disini peneliti
mencari fakta tentang bagaimana peran UMKM dalam penerpan akuntansi di usahanya
dengan intepretasi yang tepat, serta akan mempelajari masalah yang terjadi di lapangan,.

3.2. Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kembangan, Jakarta Barat. Pengambilan data penelitian
mulai dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni tahun 2022.

3.3. Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang di gunakan adalah data primer Menurut S. Nasution
data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian
(Moleong,2010:157).
Sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang
diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan
data ini untuk mendapatkan informasi langsung tentang bagaimana penerapan akuntansi
pada UMKM.
Dalam penelitian ini subjek penelitian dipilih berdasarkan teknik purposive
sampling dengan berusaha memasukkan ciri-ciri tertentu terhadap responden menurut
kehendak peneliti. Tujuan penggunaan teknik ini untuk memperoleh informasi yang jelas
tentang bagaimana penerpan akuntansi dalam mengelola usahanya di Kembangan, Jakarta
Barat.

3.4. Prosedur Pengumpulan Data


1. Wawacara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
pewawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,
2010: 186). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur. Jenis
wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan garis besar pokok-
pokok yang dirumuskan tidak perlu dipertanyakan secara berurutan (Moleong, 2010: 187).
10

Tujuan peneliti menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh data secara
jelas dan konkret tentang bagaimana peranan akuntansi yang terdapat di daerahnya. Peneliti
menggunakan metode ini sebagai petunjuk wawancara yang hanya berisi petunjuk secara
garis besar tentang proses dan isi wawancara untuk menjaga agar pokok-pokok yang
direncanakan dapat seluruhnya tercakup. Pelaksanaan wawancara dan pengurutan
pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks wawancara sebenarnya.
Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur (indepth interview) dengan
menggunakan interview guide yang pokok kemudian pertanyaan dikembangkan seiring
atau sambil bertanya setelah informan tersebut menjawab sehingga terjadi wawancara yang
interaktif antara peneliti dengan informan. Wawancara dilakukan sambil direkam sehingga
data yang diperoleh dapat dikonfirmasi kembali.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan
dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumentasi adalah metode yang
digunakan untuk menelusuri data horistik. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan
beberapa dokumen resmi, berupa arsip terkait.
3. Observasi
Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata
tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Observasi atau
pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat penting. Pengamatan itu
digunakan karena berbagai alasan (Moleong, 2010: 242). Observasi ini digunakan untuk
penelitian yang telah direncanakan secara sistematik.
Tujuan menggunakan metode ini untuk mencatat hal-hal, perilaku, perkembangan,
dan sebagainya tentang bagaimana penerapan akuntansi dalam mengembangkan potensi
usaha para UMKM.

3.5. Teknik Analisis Data


Menurut Miles dan Huberman (Dalam Moleong, 2010:308), pada dasarnya
analisis data ini didasarkan pada pandangan paradigmanya yang positivisme. Analisis data
itu dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian lapangan apakah : satu atau lebih
11

dari satu situs. Jadi seorang analis hendak mengadakan analisis data harus menelaah
terlebih dahulu apakah pengumpulan data yang telah dilakukannya satu situs atau lebih.
Langkah –langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis data :
1. Reduksi Data
Setelah peneliti mendapatkan data berupa catatan lapangan, lalu peneliti memilah
hal-hal yang pokok yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, rangkuman
catatan-catatan lapangan itu kemudian peneliti susun secara sistematis sehingga
memberikan gambaran yang lebih tajam serta mempermudah pelacakan kembali apabila
sewaktuwaktu data diperlukan kembali.
2. Kategorisasi
Peneliti memilah–milah setiap sesuatu dalam bagian–bagian yang memiliki
kesamaan. Dalam setiap kategori diberi nama yang disebut label. Hal ini digunakan agar
memudahkan dalam proses analisis dan agar tidak tertukar dengan yang lain.
3. Sintesisasi
Setelah peneliti melakukan kategorisasi data, lalu peneliti akan mensintesiskan
antara satu kategori data yang didapatkan dengan yang lainnya agar mudah dipahami dan
tidak tertukar.
4. Menyusun
“ Hipotesis Kerja” Hal ini dilakukan dengan jalan mermuskan suatu pertanyaan
yang proporsional. Hipotesis kerja ini sudah merupakan teori yang subtantif (yaitu teori
yang berasal dan berkaitan dengan data).

3.6. Pengecekan Keabsahan Data


Keabsahan data sudah sah jika memiliki empat kriteria sesuai yang di ungkapkan
oleh Moleong (2010:324), kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu :
1. Kepercayaan (kredibility)
2. Keteralihan (tranferability)
3. Kebergantungan (dependibility)
4. Kepastian (konfermability)
Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan triangulasi untuk mengecek
keabsahan data/uji kredibilitas data . Metode Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
12

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling
banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Triangulasi berarti cara
terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam
konteks suatu studi ke waktu menyimpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan
dari berbagai pandangan (Moleong,2010:330).
Dalam penelitian ini uji kredibilitas data dilakukan dengan teknik triangulasi
sumber. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik drajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
penelitian kualitatif (Patton,1987:331) .
Setelah peneliti mendapatkan data, baik itu berupa data hasil wawancara, data
dokumentasi, maupun data observasi, maka selanjutnya peneliti melakukan triangulasi
sumber, antara lain dengan cara :
1. Membandingkan data observasi yang didapatkan dengan wawancara pada informan.
2. Membandingkan data wawancara antar informan satu dengan yang lainnya.
3. Membandingkan data wawancara dengan dokumentasi yang telah dikumpulkan.

(Sub.bab dapat ditambahkan tapi tidak boleh dikurangi)


13
14

DAFTAR PUSTAKA
Moleong, Lexy J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif, cetakan ke-36, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya Offset
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13317/UMKM-Bangkit-Ekonomi-
Indonesia-Terungkit.html
https://www.online-pajak.com/tentang-pph-final/akuntansi-umkm?
utm_content=155769609&utm_medium=social&utm_source=twitter&hss_channel=tw-
2423086980

Anda mungkin juga menyukai